HUBUNGAN PAPARAN KEKERASAN DENGAN PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DASAR Hubungan Paparan Kekerasan Dengan Perilaku Bullying Di Sekolah Dasar.

HUBUNGAN PAPARAN KEKERASAN DENGAN PERILAKU BULLYING
DI SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:

ANUNG SAPUTRO
F. 100 080 065

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN PAPARAN KEKERASAN DENGAN PERILAKU BULLYING
DI SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:

ANUNG SAPUTRO
F. 100 080 065

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ii

HUBUNGAN PAPARAN KEKERASAN DENGAN PERILAKU BULLYING
DI SEKOLAH DASAR

Yang diajukan oleh :
ANUNG SAPUTRO

F 100 080 065

Telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Dewan Penguji :

Maret 2013
Pembimbing Skripsi,

(W. S. Hertinjung, S.Psi., M.Psi.)

iii

IIUBI'NGAN PAPARAN I(EKERASAN DENGAI\ PERILAI(I
BULLYING DI SEKOLAH DASAR
Yang diajukan oleh:

ANtiNG SAPUTRO
F 100 080 065

Telah dipertatrankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 15 Maret 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama

W.S Hertinjung, S.Psi, M.Psi
Penguji Pendamping I

Dra. Wiwien I)inar Prastiti, M.Si, Psi
Penguji Pendamping

(i

l"6L

II

Dra. Hj Kris Pujiatni, Psi
Surakarta, Maret 2013


Universitas Muhammadiyah Surakarta

HUBUNGAN PAPARAN KEKERASAN DENGAN PERILAKU BULLYING
DI SEKOLAH DASAR
Anung Saputro
Wisnu Sri Hertinjung
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan kekerasan
dengan perilaku bullying di Sekolah Dasar. Metode yang dipilih oleh peneliti
untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah kuantitatif. Responden penelitian ini
diambil dari populasi siswa-siswi sekolah dasar kelas 4 dan 5 di Kecamatan
Laweyan. Penelitian ini menggunakan skala paparan kekerasan dan skala
perilaku bullying yang dianalisis dengan statistic parametric dan teknik korelasi
product moment. Hasil analisis nilai koefisien korelasi sebesar 0,506**; p =
0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
paparan kekerasan dengan perilaku bullying. Sumbangan efektif antara variabel
paparan kekerasan dengan perilaku bullying sebesar 25,6%, sehingga masih
terdapat 74,4% faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku bullying.

Kata kunci : paparan kekerasan, perilaku bullying.

v

masih banyak tindak perilaku bullying

PENDAHULUAN
Era globalisasi sekarang ini

yang dilakukan siswa.

telah membawa dampak yang sangat

Bullying

merupakan

suatu

pesat di berbagai aspek kehidupan,


bentuk penindasan yang terjadi

yang paling utama pada masalah

sekolah

pendidikan.

pendidikan

arogansi yang terekspresikan melalui

formal telah menyelenggarakan proses

tindakan. Siswa-siswa yang menjadi

belajar

pelaku bullying memiliki superioritas


Lembaga

mengajar

dengan

tujuan

serta

untuk

agar

dianggap rendah, hina sehingga pelaku

dapat

tumbuh


dan

berkembang sesuai yang diharapkan.

sangat penting untuk memberikan

terpenuhi, dikarenakan masih terdapat

kesadaran

penyimpangan

pendidikan

formal

sekolah

diharapkan lingkungan ini


mampu

mengembangkan
cerdas

dan

karakter
memiliki

dan dukungan baik terhadap pelaku

adanya

di

maupun korban sehingga akan tercapai
lingkungan yang aman bagi siswa
(Widayanti,


siswa,

seorang

kepekaan

harapan

2009).Sebagai

siswa

contoh

mendorong

bahu

temannya dengan kasar, bila yang


terhadap lingkungan. Namun pada
kenyataannya

dan

ini serta meningkatkan ketrampilan

yang cukup membutuhkan perhatian
Dengan

bullying

tegas dan konsisten terhadap perilaku

didik berupa kekerasan atau bullying

pihak.

tentang

mengembangkan suatu kebijakan yang

perilaku yang terjadi di kalangan anak

banyak

yang

Guru memegang peran yang

formal itu sendiri belum sepenuhnya

kasus

lain

bullying merasa lebih unggul.

Saat ini tujuan dari pendidikan

beberapa

orang

bentuk

mengembangkan pengetahuan siswa,
siswa

melukai

merupakan

di

didorong merasa terintimidasi, apalagi

untuk

bila

menciptakan generasi yang berbudi
pekerti belum sepenuhnya dilakukan

tindakan

tersebut

dilakukan

berulang-ulang,

maka

perilaku

bullying telah terjadi. Bila siswa yang

serta kurangnya berbagai upaya-upaya

didorong

dalam pendidikan berkarakter karena

tak

merasa

takut

atau

terintimidasi, maka tindakan tersebut

1

belum

dapat

dikatakan

memainkan jenis game ini, Sedangkan

bullying

(Sejiwa, 2008).
Iklim

jenis
gencet-gencetan

menunjukkan

bahwa

siswa

lebih

antusias untuk bermain game bertema

satu siswa kelas 2 SD di Jakarta Timur

pertempuran dari pada jenis game

itu, menjadi korban kekerasan di

berupa

sekolahnya. Edo dianiaya oleh 4

permainan

tradisional.

Sedangkan pada game pertempuran

temannya di kamar kecil. Tindakan itu
bocah-bocah

sedikit

hanya dimainkan oleh 6 siswa. Hal ini

di Indonesia. Kasus Edo Renaldo salah

membuat

paling

dimainkan yaitu permainan tradisional

di

sekolah sebetulnya sudah lama terjadi

tidak

yang

game

telah di paparkan berbagai bentuk

yag

kekerasan

ingusan itu puas. Mereka kembali

yang

disajikan

menarik dalam bentuk

memukuli Edo secara beramai-ramai

secara

peperangan

menggunakan senjata dengan berbagi

di kelas sampai akhirnya Edo terkapar

bentuk pisau dan pistol.

tak berdaya. Malam harinya Edo
mengalami demam tinggi selama lima

Dari fenomena dan data penelitian

hari, kemudian ia meninggal dunia.

di atas yang dilakukan oleh Funk

Memang, terlalu dini menyimpulkan

(2004) salah satu penyebab agresi atau

kematian Edo sebagai akibat ulah

perilaku

teman-temannya.

kekerasan yang terjadi pada keluarga,

Kejadian

memperlihatkan,
mudah

betapa

ditemukan

di

ini

kekerasan

lingkungan,

lingkungan

paling lazim dipelajari untuk anakanak dan remaja.

telah dilakukan Hertinjung & Karyani

Berdasarkan uraian yang dikemukakan

(2012) sebanyak 211 siswa SD di

di atas maka muncul rumusan masalah

memainkan

sebagai

beberapa jenis game. Diketahui bahwa
banyak

dari

memainkan
pertempuran.

subjek

jenis

Sebanyak

:

“Apakah

ada

perilaku bullying?”. Untuk menjawab

bertema
61

berikut

hubungan paparan kekerasan dengan

penelitian

game

dan layar kekerasan

dan video game) adalah sumber yang

Berdasarkan penelitian yang

Laweyan

paparan

berbasis media (televisi, film, internet,

sekolah (KabarIndonesia.com).

Kecamatan

adalah

bullying

pertanyaan

siswa

2

dari rumusan masalah

tersebut maka penulis tertarik untuk

product

melakukan penelitian dengan judul:

koefisien korelasi sebesar 0,506**; p =

“Hubungan

Kekerasan

0,000 (p