Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013.
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas
Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang
Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Disusun oleh: Maki Zaenudin S
0908911
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada
Mahasiswa Psikologi Universitas
Pendidikan Indonesia yang Memilih
Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis
pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Oleh
Maki Zaenudin Subarkah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Maki Zaenudin Subarkah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MAKI ZAENUDIN S 0908911
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas
Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang
Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H.M.Engkos Kosasih, M.Pd M. Ariez Musthofa, S.Ag., M.Si NIP. 19611002 2002122 001 NIP. 19740409 2008121 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Psikologi FIP UPI
Dra.Herlina, M.Pd.,Psi NIP. 19660516 200012 2 002
(4)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Penelitian...5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Pertanyaan Penelitian ...6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
1. Manfaat Teoritis ... 6
2. Tujuan Praktis ... 7
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecenderungan Memilih Pemimpin Daerah ... 8
1. Definisi Kecenderungan ... 9
2. Definisi Memilih ... 9
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Memilih ... 10
4. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan Memilih ... 11
5. Dimensi Memilih ... 18
B. Mahasiswa... 22
1. Definisi Mahasiswa ... 22
2. Fungsi dan Peran Mahasiswa ... 24
C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 24
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 27
B. Desain Penelitian ... 27
1. Penelitian Kuantitatif a) Lokasi dan Subjek ... 28
(5)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Instrumen Penelitian ... 29
d) Teknik Analisis Data ... 29
2. Penelitian Kualitatif a) Subjek Penelitian ... 30
b) Teknik Pengumpulan Data... 32
c) Instrumen Penelitian ... 33
d) Teknik Keabsahan Data ... 37
e) Teknik Analisis Data ... 39
C. Prosedur Penelitian... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Kuantitatif A. Hasil Penelitian Kuantitatif... 43
1. Deskripsi Demografi Subjek Penelitian ... 43
2. Deskripsi Profil Pemilih Calon Dede Yusuf & Lex Laksamana... 46
3. Deskrpisi Profil Pemilih Calon Ahmad Heryawan & Dedi Mizwar ... 51
4. Deskrpisi Profil Pemilih Calon Rieke Dyah Pitaloka & Teten Masduki ... 56
B. Pembahasan Hasil Kuantitatif ... 60
1. Pembahasan Profil Pemilih Dede Yusuf ... 62
2. Pembahasan Profil Pemilih Ahmad Heryawan & Dedi Mizwar ... 64
3. Pembahasan Profil Pemilih Rieke Dyah Pitaloka ... 66
4.2 Penelitian Kualitatif A. Profil Subjek Penelitian ... 68
1. Data Profil Subjek Pertama ... 68
a. Identitas Subjek Pertama ... 68
b. Status Praesens Subjek Pertama ... 68
c. Riwayat Hidup Subjek Pertama ... 68
2. Data Profil Subjek Kedua... 70
a. Identitas Subjek Kedua ... 70
b. Status Praesens Subjek Kedua ... 70
c. Riwayat Hidup Subjek Kedua ... 71
3. Data Profil Subjek Ketiga ... 72
a. Identitas Subjek Ketiga ... 72
b. Status Praesens Subjek Ketiga ... 72
c. Riwayat Hidup Subjek Ketiga ... 73
4. Data Profil Subjek Keempat... 74
a. Identitas Subjek Keempat ... 74
b. Status Praesens Subjek Pertama Keempat ... 74
c. Riwayat Hidup Subjek Keempat ... 74
B. Hasil Penelitian Kualitatif ... 75
1. Hasil Penelitian Subjek Pertama ... 75
(6)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 76
c. Motivasi Memilih ... 78
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 78
2. Hasil Penelitian Subjek Kedua ... 79
a. Asumsi Tentang Pencarian Informasi ... 79
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 81
c. Motivasi Memilih ... 83
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 84
3. Hasil Penelitian Subjek Ketiga ... 85
a. Asumsi Tentang Pencarian Informasi ... 85
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 87
c. Motivasi Memilih ... 88
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 89
4. Hasil Penelitian Subjek Keempat ... 90
a. Asumsi Tentang Pencarian Informasi ... 90
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 92
c. Motivasi Memilih ... 94
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 94
5. Hasil Alasan Utama ... 95
C. Pembahasan ... 97
1. Pembahasan Penelitian Subjek Pertama... 97
a. Asumsi Tentang Pencarian Informasi ... 97
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 99
c. Motivasi Memilih ... 102
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 103
2. Pembahasan Penelitian Subjek Kedua ... 104
a. Asumsi Tentang Pencarian Informasi ... 104
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 107
c. Motivasi Memilih ... 110
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 111
3. Pembahasan Penelitian Subjek Ketiga ... 113
a. Asumsi Tentang Pencarian Informasi ... 113
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 114
c. Motivasi Memilih ... 119
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 121
4. Pembahasan Penelitian Subjek Keempat ... 122
a. Asumsi Tentang Pencarian Informasi ... 122
b. Metode Pengambilan Keputusan ... 124
c. Motivasi Memilih ... 126
d. Pengaruh Calon Terhadap Pemilihan ... 127
(7)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 142
B. Saran ... 147
DAFTAR PUSTAKA ... 149
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 156
RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 171
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Model Pengambilan Keputusan Memilih Redlawsk 19
Tabel 3.1 Pemilih Dede Yusuf 27
Tabel 3.2 Pemilih Dedi Mizwar 28
Tabel 3.3 Pemilih Rieke Dyah Pitaloka 28
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara 33
Tabel 4.1 Demografi Subjek Penelitian 43
Tabel 4.2
(8)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tujuh Langkah Political Marketing 16
Gambar 3.1 Model Analisis Data Interaktif 33
Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Subjek Penelitian 44
Gambar 4.2 Diagram Usia Subjek Penelitian 44
Gambar 4.3 Diagram Tingkat Pendidikan yang Ditempuh Subjek Penelitian 45 Gambar 4.4 Diagram Partisipasi Subjek yang Mengikuti PEMILU 45
Gambar 4.5 Diagram Pilihan Subjek yang Mengikuti PEMILU 46
Gambar 4.6 Diagram Jumlah Pemilih Dede Yusuf Tiap Angkatan 46
Gambar 4.7 Diagram Pemilih Pasangan Dede Yusuf & Lex Laksamana Berdasarkan Jenis Kelamin
47
Gambar 4.8 Diagram Tingkat Pengenalan Dede Yusuf oleh Para Pemilih 48 Gambar 4.9 Diagram Usaha yang Dilakukan Subjek Pemilih Dede Yusuf
untuk Mengenali Calon
48
Gambar 4.10 Diagram Motivasi Memilih Subjek Pemilih Dede Yusuf 49 Gambar 4.11 Diagram Pengaruh Kampanye Dede Yusuf Terhadap Alasan
Memilih
50
Gambar 4.12 Diagram Metode Pengambilan Keputusan Memilih oleh Pemilih Dede Yusuf
50
Gambar 4.13 Diagram Jumlah Pemilih Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar Tiap Angkatan
51
Gambar 4.14 Diagram Pemilih Pasangan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar Berdasarkan Jenis Kelamin
52
Gambar 4.15 Diagram Tingkat Pengenalan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar oleh Para Pemilih
52
Gambar 4.16 Diagram Tokoh Kunci Dibalik Pemilihan Pasangan Ahmad Heryawan & Dedi Mizwar
53
Gambar 4.17 Diagram Usaha yang Dilakukan Subjek Pemilih Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar untuk Mengenali Calon
53
Gambar 4.18 Diagram Metode Pengambilan Keputusan Memilih oleh Pemilih Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar
54
Gambar 4.19 Diagram Motivasi Memilih Subjek Pemilih Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar
(9)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.20 Diagram Pengaruh Kampanye Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar Terhadap Alasan Memilih
55
Gambar 4.21 Diagram Jumlah Pemilih Rieke Dyah Pitaloka & Teten Masduki Tiap Angkatan
56
Gambar 4.22 Diagram Pemilih Pasangan Dyah Pitaloka & Teten Masduki Berdasarkan Jenis Kelamin
57
Gambar 4.23 Diagram Tingkat Pengenalan Dyah Pitaloka & Teten Masduki oleh Para Pemilih
57
Gambar 4.24 Diagram Usaha yang Dilakukan Subjek Pemilih Dyah Pitaloka & Teten Masduki untuk Mengenali Calon
58
Gambar 4.25 Diagram Motivasi Memilih Subjek Pemilih Dyah Pitaloka & Teten Masduki
58
Gambar 4.26 Diagram Pengaruh Kampanye Dyah Pitaloka & Teten Masduki Terhadap Alasan Memilih
59
Gambar 4.27 Diagram Pertimbangan Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan Rieke Dyah Pitaloka & Teten Masduki
(10)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Angket dan blue print
Lampiran 2 Verbatim (Reduksi dan Coding) Wawancara Lampiran 3 Pedoman Wawancara & Angket
Lampiran 4 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut dalam Penelitian Lampiran 5 SK Pembimbing
(11)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Maki Zaenudin Subarkah (0908911). Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013 .Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2014).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perbedaanproses memilihpada mahasiswa dilihat dari asumsi tentang pencarian informasi, metode pengambilan keputusan, motivasi memilih dan pengaruh calon terhadap pilihan.Memilih adalah suatu proses pengolahan informasi untuk menentukan pilihan yang dalam hal ini kepala daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain mix method koneksi data. Subjek dalam penelitian ini diambil mahasiswa angkatan 2009-2012 yang diteliti melalui angket.Subjek yang diperdalam yaitu empat orang mahasiswa semester satu jurusan psikologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang memilih artis sebagai tokoh kunci dibalik pilihannya pada PEMILU gubernur Jawa Barat 2013. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, serta divalidasi dengan teknik diskusi sejawat, uraian rinci, triangulasi waktu dan member check. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pada empat orang mahasiswa memiliki persamaan dan perbedaan dalam alasan memilih pemimpin daerah berlatar belakang artis. Tiga dari empat subjek mempertimbangkan matang- matang visual image heuristic ketika memilih. Saran dari hasil penelitian ini, ialah keempat subjek dapat lebih aktif lagimencari informasi yang lebih banyak dan mempertimbangkan semua aspek dari tiap alternatif calon ketika memilih pemimpin. Karena hal tersebut merupakan syarat agar PEMILU bisa berjalan efektif.
(12)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Maki Zaenudin Subarkah ( 0,908,911 ) . Descriptive Study on Student Decision Choosing Educational Psychology, University of Indonesia Choosing Regional Leader Election background artists in West Java in 2013 . Essay. Department of
Psychology Faculty of Education University of Indonesia , Bandung ( 2014 ) .
This study aims to describe differences in the process of selecting the student views of assumptions about information retrieval , decision-making methods , motivation and influence candidates to select the option . Choosing is a process to determine the choice of information processing in this case the head region . This study used quantitative and qualitative approaches to the design of mixed method data connection . Subjects in this study were drawn students of 2009-2012 were studied through a questionnaire . Subjects were deepened ie four semesters a student majoring in psychology Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) who chose the artist as a key figure behind the choice in the West Java governor ELECTION 2013. Data were collected by in-depth interview techniques , and validated with peer discussion techniques , a detailed description , triangulation and member checks the time . The results obtained show that the four students have similarities and differences in the reasons to choose local leaders background artist . Three of the four subjects to consider carefully when choosing a heuristic visual image . Advice from the results of this study , four subjects are able to more actively seek more information and consider all aspects of each alternative candidates when choosing a leader . Because it is a requirement in order to become effective election .
(13)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem politik yang dianut oleh Indonesia ialah demokrasi. Demokrasi adalah suatu bentuk politik pemerintahan yang kekuasaannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan) (Lansford, 2007). Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat. Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg-nya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat" (Lansford, 2007). Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak (Lansford, 2007).
Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (Nurdiaman,1997). Salah satu prinsip demokrasi ialah Pemilihan umum (PEMILU). Pemilihan umum merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu seperti anggota legislatif dan perangkat eksekutifnya (pemiluindonesia.com,2009). UU No. 15 tahun 2011 mengatur tentang penyelenggaraan pemilu. Dalam undang – undang tersebut sangat jelas disebutkan peran rakyat dalam PEMILU. Peran tersebut mulai dari rakyat sebagai calon yang akan dipilih, panitia pelaksanaan PEMILU, sekaligus rakyat sebagai
(14)
2
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengawas PEMILU. Rakyat juga merupakan pemilih dalam PEMILU. Hal ini sudah diatur dalam UU PEMILU No. 8 tahun 2012.
Karena calon legislatif dan eksekutif berasal dari rakyat maka latar belakang calon anggotanya pun bervariatif. Mulai dari kalangan militer, sipil, budayawan, agamawan ,pengusaha , dan artis. Dari kalangan artis sebut saja sosok Rano Karno yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten. Lalu dari kalangan agamis muncul beberapa nama seperti K.H Zaenudin M.Z. Dari kalangan pengusaha muncul nama Anas Urbaningrum, Jokowi, Aburiezal Bakri, Surya Paloh, Harry Tanoe. Dari kalangan militer sebut saja Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan presiden Indonesia sekarang Susilo Bambang Yudhoyono.
Bila dikaji lebih lanjut banyaknya calon dalam daftar peserta ternyata cukup membingungkan para pemilih. Karena kebanyakan calon tidak dikenal oleh pemilih. Hal itu pula yang dirasakan penulis ketika hendak memberikan hak pilih pada pemilu 2009 kemarin. Terlebih Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan suara terbanyak sebagai standar atau indikator dari calon tersebut menang dalam pemilu. Karena idealnya rakyat disini memilih para kandidat yang mewakili pandangan mereka tentang konsep yang seharusnya dan mampu menjaga konsep demokrasi (Lau, Redlawsk. 2006.). Sedangkan pada kenyataannya banyaknya calon kandidat tidak diiringi dengan pola kampanye yang efektif. Sehingga rakyat sebagai pemilih tidak dapat mengetahui dengan baik siapa saja yang ada di kertas suara. Dengan demikian pemilih kurang mampu menimbang serta memilah dan memilih calon mana yang sesuai serta dapat mewakili visinya tentang pemerintahan yang sesuai. Sehingga terdapat kemungkinan bahwa pemilih akan memilih calon berdasarkan kepercayaan terhadap partai semata (LSI, 2009) atau memilih berdasarkan popularitas calon atau bahkan untuk tidak memilih sama sekali.
Munculnya artis atau publik figur pada bursa pencalonan dirasa semakin menarik karena disatu sisi mereka unggul dari segi popularitas di masyarakat
(15)
3
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
namun disisi lain mereka masih diragukan kemampuannya dalam segi pemerintahan baik knowledge, ability dan soft skill terutama oleh kalangan pendidikan. Fenomena yang menarik ini ditunjang oleh keberhasilan dari Angelina Sondakh dan Adjie Massaid terpilih 2 periode sebagai anggota DPR RI, lalu Dicky Chandra yang terpilih jadi Wabup Garut, serta Dede Yusuf yang juga terpilih sebagai Anggota DPR 2004 dan Wagub Jabar periode 2008-2013.
Rahmad M Arsyad, S.Sos.,M.Ikom., salah satu dosen STISIP Petta Baringeng Soppeng pun dalam salah satu tulisan dalam blog pribadinya menganggap bahwa fenomena artis dan pengusaha merupakan salah satu bentuk aji mumpung. Rahmad pun kurang setuju jika pemimpin negara hanya berlandaskan kepentingan pribadi bukan masyarakat. Namun hal tersebut menarik dikarenakan ternyata masih ada kalangan pendidikan yang memilih artis pada pemilu Gubernur Jawa Barat lalu.
Jawa Barat telah melaksanakan pesta rakyat untuk memilih pemimpin daerahnya. Pemimpin terpilih lalu Ahmad Heryawan I.Lc dan Dede Yusuf ada kemungkinan besar untuk saling bersaing pada pemilu daerah periode 2013. Hal yang menarik ialah selama ini yang selalu dielukan atas suksesi periode kemarin ialah peran dari Ahmad Heryawan yang notabene merupakan Gubernur Jawa Barat saat ini, dan tentu saja berbanding terbalik dengan Dede Yusuf yang dianggap penulis kurang melakukan branding. Hal ini terbukti dimana semua iklan layanan masyarakat dipenuhi oleh foto Ahmad Heryawan. Namun, apakah pengalaman satu periode Dede Yusuf dalam pemerintahan Provinsi Jawa Barat, ditambah latar belakangnya sebagai artis mampu membuat masyarakat memberikan suaranya. Karena sampai saat ini, fenomena yang muncul ialah semua pasangan calon memiliki satu artis, baik itu sebagai kandidat Gubernur atau Wakil Gubernur. Artinya Dede Yusuf tidak lagi menjadi satu – satunya artis yang mencalonkan diri pada ajang pesta rakyat ini.
Pemilih datang dari berbagai kalangan. Mulai dari pedagang, karyawan, pengusaha, nelayan, pegawai negeri sipil, dan kalangan terdidik. Kalangan
(16)
4
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdidik sangat menarik untuk diteliti karena dari segi intelektualitas perkembangan kognitif dan daya pandangnya terhadap pengambilan keputusan lebih luas. Salah satu kalangan terdidik ialah mahasiswa. Secara teori individu yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah melakukan kegiatan pengambilan keputusan, karena menghasilkan pertimbangan yang rasional, memiliki kepercayaan pada diri sendiri, sehingga diharapkan mampu menganalisa permasalahan dan mampu menyelesaikan masalah secara kritis dan logis (Mansyur dan Lukman,2005). Dari segi perkembangan menurut Hurlock (2002) orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisisnya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat-pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesis dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi. Itu berarti proses pengambilan keputusan dari seseorang yang berasal dari dunia pendidikan universitas cukup kompleks, selain dari segi umur yang menuntut untuk berpikir secara analisis, dunia akademis juga menuntut pola pikir yang lebih analitis lagi lalu mensitesiskan dalam bentuk yang mudah.
Dari teori diatas, peneliti mencoba membuat penelitian awal. Dari penelitian awal ditemukan bahwa terdapat 17 orang yang memilih gubernur berlatar belakang artis pada tahun 2013 dengan pertimbangan yang tidak kompleks pada mahasiswa jurusan psikologi UPI yang sebagian besar angkatan 2012. Mereka hanya mempertimbangkan satu atau dua informasi bahkan ada juga sebagian yang mendengarkan kata hati atau bisa dikatakan menggunakan pola intuitif ketika memilih. Informasi yang didapat pun mayoritas diakui subjek datang secara tidak sengaja. Padahal pada dasarnya menurut Behavior Decision Theory (BDT) Redlawsk (2009) perilaku memilih sangat bergantung pada informasi, bagaimana informasi di dapatkan dan diolah untuk menentukan pilihan.
(17)
5
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mahasiswa jurusan psikologi. Hal tersebut menjadi menarik ketika Redlawsk (2009) mengemukakan bahwa mahasiswa merupakan miniatur negara. Dari fenomena ini penulis berharap bisa sedikitnya menjelaskan fenomena memilih artis.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini berfokus pada gambaran karakteristik pemilih di jurusan psikologi UPI yang memilih artis pada PEMILU Gubernur Jawa Barat 2013.
Subjek penelitian ini secara kuantitatif difokuskan kepada seluruh mahasiswa jurusan psikologi UPI yang memberikan suara pada pemilu kepala daerah Jawa Barat 2012. Dari populasi tersebut peneliti memfokuskan untuk meneliti secara kualitatif kepada empat mahasiswa jurusan psikologi yang memilih artis dengan tipe memilih yang berbeda. Hal tersebut dilakukan sebagai keterangan untuk memperjelas data yang diambil secara kuantitatif. Sehingga terdapat pemahaman yang lebih baik tentang dinamika keputusan memilih serta pengaruh artis dalam mempengaruhi pilihan mahasiswa jurusan psikologi UPI.
C. Rumusan Masalah
Menurut survey LSI semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan lebih cenderung mempertimbangkan sosok calon dibandingkan partai pendukung ketika memberikan hak suaranya (LSI, 2009). Begitu pula dengan mahasiswa, berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan mahasiswa mampu mengevaluasi calon lebih baik dibanding tingkat pendidikan dibawahnya. Memilih pada dasarnya merupakan proses pengolahan informasi (Redlawsk & Lau,2009). Semakin banyak informasi yang didapatkan mengenai alternatif calon
(18)
6
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan menjadikan pemilih dapat memilih dengan benar. Pemilih menurut Redlawsk & Lau (2009) dapat dikategorikan menjadi empat tipe, yaitu tipe rasional, tradisional, efisien, dan intuitif. Fenomena pengambilan keputusan memilih dalam PEMILU yang terjadi pada mahasiswa ialah adanya mahasiswa yang memilih kandidat berlatar belakang artis yang apabila dikaitkan dengan model pengambilan keputusan maka diduga akan menyebabkan alasan memilih yang berbeda pula.
D. Pertanyaan Penelitian
Di dalam penelitian ini, pertanyaan utama yang ditanyakan adalah “Bagaimana dinamika memilih pemimpin daerah berlatar belakang artis pada mahasiswa Jurusan Psikologi UPI?”. Berikut merupakan rincian dari pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini:
1. Bagaimana dinamika pengambilan keputusan memilih mahasiswa jurusan psikologi UPI?
2. Bagaimana perbedaan metode pengambilan keputusan dari masing- masing model pengambilan keputusan ?
3. Bagaimana perbedaan pengaruh calon berlatar belakang artis bagi mahasiswa jurusan psikologi yang memilih artis?
4. Apakah alasan utama yang mempengaruhi subjek memilih artis?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gambaran dan perbedaan dinamika pengambilan keputusan memilih menurut tipologi memilih Redlawsk & Lau pada mahasiswa jurusan psikologi UPI.
(19)
7
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui seberapa berpengaruh seorang artis dalam mempengaruhi pilihan mahasiswa jurusan psikologi UPI.
3. Untuk mengetahui alasan utama mahasiswa jurusan Psikologi UPI dalam memilih pemimpin daerah berlatar belakang artis.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu psikologi sosial beserta ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, khususnya yang berkaitan dengan kecenderungan memilih dan bagaimana pengaruh faktor latar belakang artis terhadap keputusan untuk memilih dalam PEMILU.
2. Manfaat Praktis
Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait penelitian dalam bentuk skripsi.
2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai pengambilan keputusan tepatnya mengenai pengambilan keputusan memilih pada pemilu dalam memilih artis.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian kecenderungan memilih artis pada mahasiswa jurusan psikologi UPI, fokus, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian skripsi.
(20)
8
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab II merupakan kajian pustaka, dan kerangka pemikiran tentang teori pengambilan keputusan Redlawsk & Lau yang berisikan konsep-konsep pengambilan keputusan memilih pada pemilu.
Bab III menyajikan motode penelitian yang berisi penjabaran secara rinci mengenai lokasi dan subjek peneliti, jenis dan disain penelitian, instrumen penelitian, teknik keabsahan data dan analisis data.
Bab IV menguraikan hasil dari penelitian dan pembahasan yang terdiri dari masalah penelitian, pertanyaan penelititan, dan tujuan penelitian serta mengurai pembahasan atau analisis temuan.
(21)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian campuran (mixed methods) yang mengkaji suatu permasalahan atau fenomena dengan dua perspektif. Yaitu perspektif kuantitatif dan kualitatif. Kedua perspektif tersebut digunakan untuk saling melengkapi sebagai upaya untuk mampu mengerti lebih baik suatu fenomena (Creswell, 2010). Kuantitatif disini peneliti artikan menggali data pada populasi melalui angket untuk mengetahui gambaran umum dari suatu permasalahan. Setelah itu peneliti menggali lebih dalam melalui perspektif kualitatif kepada empat orang yang menurut peneliti mewakili empat tipe pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Redlawsk & Lau. Pada persspektif kualitatif ini peneliti menggunakan wawancara mendalam. Wawancara mendalam yang dilakukan ialah mewawancara dua kali subjek, teknik-teknik perlengkapan seperti rekaman dilakukan dengan cara mereka mewawancara antara peneliti dengan subjek. (Sukamadinata,2005)
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian campuran (mixed methods). Penelitian campuran adalah penelitian yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih tentang suatu permasalahan penelitian atau isu dibandingkan satu pendekatan saja. Penelitian ini diambil dengan pendekatan koneksi data. Hal tersebut berarti penelitian ini bertujuan agar pendekatan kualitatif dapat
(22)
28
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperjelas hubungan atau bagian fenomena yang tidak tergali melalui angket. Sehingga kedalaman data yang diambil terkait suatu masalah dapat lebih dalam (Creswell, 2010).
Penelitian kualitatif dengan pendekatan koneksi data ini dipilih karena peneliti ingin mengetahui gambaran aspek-aspek yang berkaitan satu sama lain dalam proses pemilihan kepala daerah.
Berikut adalah rincian desain penelitian berdasarkan perspektif penelitian :
1. Penelitian Kuantitatif
a) Lokasi dan Subjek
1. Lokasi / Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan subjek penelitian mahasiswa jurusan psikologi. Jurusan ini dipilih dikarenakan menurut data awal terdapat beberapa mahasiswa yang memilih artis pada pemilu gubernur 2013, dan secara personal sudah mengenal keadaan dan kondisi tempat tersebut.
2. Populasi Penelitian
Dalam penelitian dibedakan antara populasi secara umum dengan populasi target atau “target population”. Populasi target adalah populasi yang menjadi keberlakukan kesimpulan penelitian (Sukmadinata,2007 : 250). Populasi penelitian ini ialah seluruh mahasiswa jurusan psikologi UPI angkatan 2009 – 2012 yang memiliki hak pilih pada pemilihan gubernur Jawa Barat 2013.
(23)
29
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari populasi tersebut, peneliti juga menarik sample yang dianggap memenuhi kriteria untuk diteliti dinamika pengambilan keputusan dari pemilihan gubernur pada pemilihan umum gubernur Jawa Barat 2013.
b) Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti (Narbuko, dkk. 2005: 76). Kuesioner atau angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana mahasiswa jurusan psikologi UPI memilih gubernur pada pemilihan 2013. Selain itu untuk menyeleksi subjek mana saja yang memilih artis, yang dalam hal ini selanjutnya akan di teliti secara kualitatif untuk mengetahui dinamika dibalik pengambilan keputusan memilih artis.
c) Instrumen Penelitian
Pada metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah lembar angket. Lembar angket ini digunakan untuk mendapatkan data tentang siapa tokoh kunci dibalik pemilihan, urutan pengenalan calon, metode pengambilan keputusan, motivasi memilih dan pengaruh calon terhadap pemilih. Angket dirancang menyerupai surat suara. Dimana terdapat foto calon berdasarkan nomor urut. Hal ini didasari bahwa pemilu bersifat rahasia. Artinya peneliti berusaha membuat subjek dapat menirukan kembali suasana atau situasi didalam tempat pemungutan suara ketika memilih.
(24)
30
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penggolongan data nominal dari angket. Pada angket, data yang di dapat terbagi menjadi dua yaitu: data nominal dan data ordinal. Pada halaman awal peneliti menjadikan angket berupa data ordinal. Data ordinal ini mencakup urutan pengenalan calon dan tokoh kunci. Sedangkan di halaman selanjutnya pada pertanyaan 5-8 peneliti menggunakan data nominal. Data nominal ini mencakup pertanyaan yang berusaha untuk menggali motivasi memilih, pengaruh calon terhadap pilihan subjek, asumsi terkait informasi dan metode pengambilan keputusan. Pertanyaan tersebut diadopsi dari 4 model pengambilan keputusan memilih Redlawsk & Lau (2009). Pada pertanyaan tersebut peneliti sengaja merancang jawaban sesuai model pengambilan keputusan. Artinya ketika subjek memilih a pada nomor 5-8 maka subjek termasuk model pengambilan keputusan nomor satu, apabila subjek memilih b maka subjek termasuk model pegambilan keputusan kedua dan seterusnya. Apabila terdapat variasi jawaban antara nomor 5-8 maka pengkategorian tetap dilakukan dengan klasifikasi berdasarkan banyaknya jawaban yang sama. Sebagai contoh apabila terdapat jawaban a, b, c, & a. Maka subjek dikategorikan tipe pemilih ke satu.
Selain itu jawaban tiap subjek dihitung untuk diklasifikasikan berdasarkan tokoh kunci dan jawaban tiap pertanyaan untuk kemudian di visualisasikan melalui grafik.
2. Penelitian Kualitatif a) Subjek Penelitian
Dari hasil penelitian kuantitatif, peneliti menarik sample yang dianggap memenuhi kriteria untuk diteliti dinamika pengambilan keputusannya secara kualitatif. Penarikan sample diambil dengan cara
(25)
31
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemilihan subjek yang menjadikan artis pada jawaban angket sebagai tokoh kunci dibalik pemilihan dan metode pengambilan keputusan yang berbeda . Dari penarikan sample tersebut peneliti mendapatkan hasil beberapa subjek yang memiliki memilih artis sebagai tokoh kunci yaitu:
1. Pemilih Dede Yusuf
Tabel 3.1. Pemilih Dede Yusuf
Pemilih Dede Yusuf Model 1 Pemilih Dede Yusuf Model 2
A N A P N P
Pemilih Dede Yusuf Model 3 Pemilih Dede Yusuf Model 4
A P V S P
R R L
2. Pemilih Dedi Mizwar
Tabel 3.2. Pemilih Dedi Mizwar
S P
3. Kategori Rieke Dyah Pitaloka
Tabel 3.3. Pemilih Rieke Dyah Pitaloka
E S P
R L
Dari beberapa subjek diatas, peneliti memilih secara acak satu orang yang mewakili model pengambilan keputusan dari masing-masing kategori untuk di lakukan interview. Berikut adalah beberapa orang
(26)
32
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
subjek yang telah dipilih secara acak oleh peneliti berdasarkan kesediaan dari subjek :
1. Model Pengambilan Keputusan Memilih Tipe 1
Untuk kategori model pengambilan keputusan tipe satu diwakili oleh R, mahasiswa jurusan Psikologi UPI angkatan 2012.
2. Model Pengambilan Keputusan Memilih Tipe 2
Untuk kategori model pengambilan keputusan tipe dua diwakili oleh N, Mahasiswi jurusan Psikologi UPI angkatan 2012.
3. Model Pengambilan Keputusan Memilih Tipe 3
Untuk kategori model pengambilan keputusan tipe tiga diwakili oleh A, mahasiswi jurusan Psikologi UPI angkatan 2012
4. Model Pengambilan Keputusan Memilih Tipe 4
Untuk kategori model pengambilan keputusan tipe empat diwakili oleh S mahasiswi jurusan Psikologi UPI Angkatan 2012.
b) Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara. Wawancara merupakan sebuah interaksi yang di dalamnya terdapat pertukaran atau berbagai aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi (Stewart & Cash, 2008 dalam Herdiansyah, 2011). Teknik wawancara yang digunakan merupakan wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam (in-depth interview) ini dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kelengkapan persoalan yang akan digali. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada
(27)
33
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2013:231).
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini termasuk dalam wawancara semi-terstruktur dimana pertanyaannya bersifat terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel tetapi tetap terkontrol dalam hal pertanyaan atau jawaban, serta terdapat pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan, dan penggunaan kata (Herdiansyah, 2011:123). Peneliti menggunakan teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam (in-depth interview) dan semi-terstruktur ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya guna memahami fenomena yang diteliti (Sugiyono, 2013:233). Perlengkapan yang diperlukan dalam melakukan wawancara ini yaitu buku catatan, tape recorder, dan kamera (Sugiyono, 2013:239).
c) Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah peneliti itu sendiri atau human instrument. Kategori instrumen yang baik dalam penelitian kualitatif adalah instrumen yang memiliki pemahaman yang baik akan metodologi penelitian, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun logistiknya. Hal ini dilakukan agar instrumen mampu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2010).
(28)
34
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertanyaan
Penelitian Dimensi Aspek Pertanyaan Wawancara
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan artis 1. Asumsi tentang pencarian informasi
Penting tidaknya informasi
Apakah menurut anda mencari informasi terkait calon itu penting?
Mengapa hal itu menjadi penting untuk anda?
Bagaimana anda mengenali para calon ? Kedalaman
informasi yang didapat
Apa yang anda ketahui dari masing – masing calon atau calon yang anda pilih?
Pola pencarian informasi
Informasi apa yang menurut anda penting untuk dicari?
Mengapa hal itu menjadi penting untuk dicari?
Media penggalian informasi
Media apa saja yang anda gunakan untuk mengenali para calon? Mengapa anda
menggunakan media tersebut dalam mencari informasi terkait calon? Apakah menurut anda
menggunakan media tersebut sudah cukup untuk mengenali calon? Urutan
pengenalan calon dari yang paling dikenal
Apabila di urutkan 1-5 bagaimana urutan anda mengenali calon dari yang paling anda kenal hingga yang paling tidak anda kenal?
2. Metode pengambi
Tokoh kunci dari pasangan yang
Siapakah yang menjadi tokoh kunci yang menurut anda melatar belakangi anda memilih
(29)
35
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lan keputusa n
dipilih pasangan tersebut
ketika memilih?
Evaluasi informasi baru terkait alternatif calon ketika masa kampanye
a. Dik – Dik & Cecep
Apa yang anda ketahui dari calon Dik – dik dan Cecep?
Bagaimana pandangan anda terhadap calon tersebut?
b. Yanceu & Syarif
Apa yang anda ketahui dari calon Yanceu dan Syarif?
Bagaimana pandangan anda terhadap calon tersebut?
c. Dede Yusuf & Lex Laksamana
Apa yang anda ketahui dari calon Dede Yusuf dan Lex Laksamana? Bagaimana pandangan
anda terhadap calon tersebut?
d. Ahmad Heryawan & Dedi Mizwar
Apa yang anda ketahui dari calon Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar?
Bagaimana pandangan anda terhadap calon tersebut?
e. Rieke Dyah Pitaloka & Teten Masduki
Apa yang anda ketahui dari calon Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki?
Bagaimana pandangan anda terhadap calon tersebut?
(30)
36
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Evaluasi berdasarkan memori a. Evaluasi Incumbent
Bagaimana menurut anda hasil satu periode dari incumbent ?
b. Evaluasi calon berdasarkan pengalaman sebelum kampanye
Apakah menurut anda track record calon itu penting?
Apa yang anda perhatikan pada track record calon?
Apakah yang anda ketahui terkait calon sebelum masa kampanye?
c. Evaluasi partai pendukung calon
Apakah latar belakang partai dari calon mempengaruhi?
Mengapa menurut anda hal tersebut menjadi berpengaruh atau tidak berpengaruh?
Penggunaan heuristic
Apakah menurut anda fisik atau rupa calon mempengaruhi anda ketika memilih?
Referensi rekan atau keluarga
Apakah ada rekan atau keluarga yang memilih sama dengan anda? Apakah ada masukan
memilih dari rekan atau keluarga anda?
(31)
37
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sisi positif dan negatif calon yang dipilih berdasarkan evaluasi subjek
Apa sisi positif dan negatif dari calon yang anda pilih?
3. Motivasi memilih
Motivasi mengikuti PEMILU
Apa yang membuat anda tertarik untuk mengikuti pemilu? Apa yang membuat
anda tertarik untuk mencari informasi terkait kandidat? Bagaimana anda
tertarik memilih calon yang anda pilih?
4. Pengaruh calon terhadap memilih
Program kerja
Apakah anda mengetahui program kerja yang
ditawarkan calon yang anda pilih?
Visi dan Misi Apakah anda mengetahui visi dan misi dari calon?
Kesan dari calon
Apakah yang anda kagumi dari artis yang anda pilih?
Bagaimana tanggapan anda terhadap artis yang terjun ke dunia politik?
(32)
38
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memilih calon tersebut?
d) Teknik Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data pada metode kualitatif diperlukan teknik pengujian keabsahan data. Dalam penelitian ini pengujian keabsahan data dilakukan dengan cara:
1. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat (Moleong, 1989). Dalam hal ini, peneliti melakukan diskusi dengan teman-teman yang menurut peneliti dapat membantu menafsirkan permasalahan dalam penelitian ini . Selain itu peneliti melakukan diskusi dengan dosen pembimbing.
2. Uraian rinci
Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya. Sehingga hasil uraiannya itu dapat seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Hal ini dilakukan agar pembaca dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh. Penemuan itu sendiri tentunya bukan bagian dari uraian rinci, melainkan penafsirannya yang dilakukan dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam pertanggungjawaban berdasarkan kejadian nyata (Moleong, 1989). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan uraian secara rinci dalam memberikan informasi tempat, waktu, proses, serta hasil pelaksanaan penelitian. Selain itu juga, peneliti memberikan uraian
(33)
39
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembahasan dengan memberikan uraian informasi yang didapatkan dari subjek penelitian sesuai dengan hasil penelitian secara rinci.
3. Triangulasi waktu
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2010). Namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan triangulasi waktu. Peneliti mempertanyakan kembali pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda yaitu pada wawancara berikutnya.
4. Member check
Data yang sudah dianalisis oleh peneliti menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan sumber data tersebut. Tujuan dari member check ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data atau sumber data. Pelaksanaan member check ini dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai atau setelah mendapat suatu temuan atau suatu kesimpulan (Sugiyono, 2013:276).
e) Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti menggunakan teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman yang terdiri atas empat tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap display data dan tahap penarikan kesimpulan (Moleong, 2010).
(34)
40
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Miles & Huberman dalam Moleong (2010).
Gambar 3.1 Model Analisis Data Interaktif 1. Pengumpulan Data
Pada penelitian kualitatif, proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan akhir penelitian. Creswell menjelaskan bahwa peneliti kualitatif sebaiknya sudah berpikir dan melakukan analisis ketika penelitian kualitatif baru dimulai. Intinya adalah proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak memiliki waktu sendiri, melainkan sepanjang penelitian yang dilakukan proses pengumpulan data dapat dilakukan (Herdiansyah, 2012)
2. Reduksi Data (Data Reduction)
Data yang sudah diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Oleh karena itu perlu dilakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting serta dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2010). Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan dan Reduksi data Penyajian data
Analisis data
(35)
41
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan yang akan dianalisis (Herdiansyah, 2012).
Peneliti melakukan reduksi data dengan cara memberikan kode kepada hasil verbatim yang peneliti anggap penting. Kode diberikan dengan menggunakan angka dan huruf. Peneliti menggunakan kode dengan format A untuk mewakili subjek, W untuk wawancara dan J untuk jawaban. Sedangkan angka diletakkan dibelakang huruf sebagai pertanda urutan misalnya A1W2J3 ( Subjek 1 wawancara ke 2 dan jawaban ke 3).
Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
3. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles & Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2010). Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah melakukan penyajian data, maka langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi.
(36)
42
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dilakukan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2010).
C. Prosedur Penelitian
Moleong (2009) mengemukakan bahwa pelaksanaan penelitian ada empat tahap, yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan, tahap analisis data, tahap penulisan laporan.
1. Tahap sebelum ke lapangan, meliputi kegiatan penentuan fokus penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan izin kepada subjek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, pemyusunan usulan penelitian.
2. Tahap pekerjaan lapangan, meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan kecenderungan memilih pemimpin daerah berlatar belakang artis. Data tersebut diperoleh dengan wawancara, angket dan terjun langsung dalam tim sukses salah satu kandidat pada pemilu walikota Bandung.
3. Tahap analisis data, meliputi analisis data yang diperoleh melalui angket dan wawancara kecenderungan memilih artis berdasarkan model pengambilan keputusan Redlawsk & Lau (2009)
4. Tahap penulisan laporan, meliputi: kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna.
(37)
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
5.1. Kesimpulan Asumsi Pencarian Informasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa jurusan psikologi UPI angkatan 2009-2012 dan pendalaman ke empat subjek , diketahui kesimpulan tentang asumsi pencarian informasi seperti dibawah ini:
1. Mayoritas mahasiswa jurusan psikologi mendapatkan informasi dari berbagai media tanpa sengaja
2. Subjek R merasa pencarian informasi terkait calon penting. Subjek merasakan bahwa hal itu dibutuhkan untuk menyeleksi dan melihat bagaimana prospek kedepan dari calon sebagai acuan untuk memilih. Subjek merasa minimal sebelum pemilhan digelar ia harus mengetahui tujuan dari tiap calon maju pada pemilihan, visi dan misi serta latar belakang partai politik dari tiap calon. Kesadaran akan pentingnya informasi ini membuat subjek mencari informasi secara pasif dari media televisi dan berdiskusi dengan keluarga dan salah satu pedagang di tempat ibunya bekerja.
3. Subjek N merasa pencarian informasi terkait calon penting. Subjek merasakan bahwa hal itu dibutuhkan agar mengetahui minimal track record cara kerja, cara memimpin, program kerja dan visi serta misinya sebagai acuan untuk memilih. Kesadaran akan pentingnya informasi ini membuat subjek sering melihat berita yang muncul di televisi terkait kampanye. Selain itu subjek mendapatkan informasi dari teman
(38)
143
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dekatnya. Hal ini menjadikan subjek dapat membedakan tiap calon berdasarkan positif dan negatifnya.
4. Subjek A merasa pencarian informasi terkait calon penting. Agar mengetahui calon mana saja yang memang aktif dan calon mana yang hanya mengejar kenaikan jabatan sebagai acuan untuk memilih. Selama proses pencarian informasi, subjek mengaku banyak mendapatkan referensi dari keluarga yang notabene pro terhadap pasangan Dede Yusuf. Selain itu subjek mendapatkan informasi dari televisi dan perangkat kampanye dijalan.
5. Subjek S merasa pencarian informasi terkait calon penting. Subjek merasakan bahwa hal itu dibutuhkan untuk bisa memilih calon sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun subjek mengaku termasuk asal dalam memilih pada PEMILU kemarin. Subjek hanya mendapatkan informasi secara tidak sengaja melalui media televisi.
5.2. Kesimpulan Metode Pengambilan Keputusan Memilih
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa jurusan psikologi UPI dan pendalaman ke empat subjek, diketahui kesimpulan metode pengambilan keputusan memilih seperti dibawah ini:
1. Subjek mahasiswa jurusan psikologi secara keseluruhan terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu yang mempertimbangkan secara keseluruhan dan keompok lain yang hanya mengevaluasi satu atau dua dimensi sebelum memilih.
2. Subjek R menggunakan beberapa pertimbangan yang seimbang. Artinya dimensi yang digunakan bisa di bandingkan pada tiap calon . Mulai dari program kerja, visi dan misi, latar belakang partai politik, issue terkait calon dan evaluasi dari incumbent. Evaluasi paling utama yang dipertimbangkan subjek ialah latar belakang partai pengusung dan serta kejelasan visi dan misi.
(39)
144
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Subjek N menggunakan beberapa pertimbangan. Mulai dari program kerja, visi dan misi, issue terkait calon dan evaluasi dari incumbent. Selain itu subjek menggunakan heuristic dalam melihat figur pemimpin berdasarkan rupa dan gaya bicara.
4. Subjek A tidak terlalu sulit dalam menentukan pilihan akhirnya pada Dede Yusuf. Hal itu dikarenakan informasi yang didapatkan subjek secara tidak langsung mengarahkan kepada sosok Dede Yusuf. Disamping itu tidak adanya calon lain yang mendapatkan porsi “positif” selain Dede Yusuf pada persepsi subjek.
5. Subjek S merasa PEMILU kemarin memilih secara asal dan mempertimbangkan dorongan hati. Subjek sebelumnya memilih Rieke dikarenakan kekaguman akan sosok Rieke yang walaupun perempuan mau terjun ke dunia politik. Namun ketika di TPS subjek mengganti pilihannya kepada pasangan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar. Hal itu dikarenakan subjek merasa pasangan tersebut dapat mewakili nilai-nilai religius yang di anut. Subjek cenderung memilih untuk mencari pilihan dengan mudah (easy decision making).
5.3. Kesimpulan Motivasi Memilih
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa jurusan psikologi UPI dan pendalaman ke empat subjek, diketahui kesimpulan motivasi memilih seperti dibawah ini:
1. Secara keseluruhan mayoritas mahasiswa jurusan psikologi merasa bahwa memilih hanya sebatas menjalankan kewajiban sebagai warga negara.
2. Dalam hal motivasi untuk memilih, subjek R beranggapan bahwa PEMILU sebagai momen baginya untuk mengaspirasikan perubahan. Perubahan yang dimaksud ialah hasil evaluasi dari pemimpin sebelumnya yang dirasakan subjek belum berhasil memimpin Jawa
(40)
145
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Barat. Subjek memiliki keinginan untuk memilih opsi yang terbaik (good decision).
3. Dalam hal motivasi untuk memilih, subjek N beranggapan bahwa satu suara menentukan nasib kotanya. Subjek memiliki harapan tersendiri kepada calon yang dipilih untuk bisa membawa nasib kota asal subjek menjadi lebih baik lagi. Subjek memiliki keinginan untuk memilih opsi yang terbaik (good decision).
4. Dalam hal motivasi untuk memilih, subjek A merasa terpaksa akibat terlanjur didaftarkan pada TPS dan mendapat perintah dari ibunya. Walaupun demikian, subjek mengaku akan tetap memberikan suara. Hal itu dikarenakan subjek penasaran dengan PEMILU pertamanya. 5. Dalam hal motivasi untuk memilih, subjek S merasa itu hanya sebatas
kewajiban sebagai warga negara yang baik. Selain itu subjek merasa sayang apabila hak pilihnya tidak dipakai.
5.4. Kesimpulan Pengaruh Calon Terhadap Memilih
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa jurusan psikologi UPI dan pendalaman ke empat subjek, diketahui pengaruh calon terhadap memilih seperti dibawah ini:
1. Secara umum mayoritas subjek mahasiswa jurusan psikologi merasa ada faktor heuristic yang mempengaruhi mereka memilih calon.
2. Calon memiliki pengaruh yang cukup tinggi bagi subjek R. Hal itu dikarenakan subjek sebelumnya hendak memilih pasangan Dik-dik dikarenakan non-partai. Namun hasil debat di Radio menjadikan subjek yakin untuk mengganti pilihannya kepada pasangan Rieke Dyah Pitaloka.
3. Calon memiliki pengaruh yang cukup tinggi bagi subjek N. Hal itu dikarenakan sosok Dede Yusuf dalam setiap kampanyenya
(41)
146
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan kesan berwibawa, cara penyampaian yang bagus, dan fisik yang menurut subjek mencerminkan sosok kebapak-bapakan. 4. Figuritas calon memiliki pengaruh yang cukup tinggi bagi subjek A.
Hal itu dibuktikan oleh banyaknya evaluasi terhadap pasangan terkait rupa dan cara dari kandidat berkampanye.
5. Calon memiliki pengaruh yang cukup tinggi bagi subjek S. Dedi Mizwar menjadi alasan utama subjek memindahkan pilihannya. Subjek menganggap sosok Dedi Mizwar religius. Hal itu menurut subjek terlihat dari peran yang dimainkannya di film ataupun sinetron.
5.5 Alasan Memilih
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ke empat subjek, diketahui alasan memilih seperti dibawah ini:
1. Faktor yang dominan pada subjek R ialah informasi yang didapat oleh subjek ketika kampanye (campaign factor) terkait kejelasan visi dan misi serta program kerja yang ditawarkan pasangan Rieke Dyah Pitaloka yang menurut subjek sangat relevan untuk kebutuhan Jawa Barat saat ini.
2. Faktor yang dominan pada subjek N ialah memory yang dimiliki oleh subjek. Faktor tersebut mengarahkan subjek untuk mengeliminir beberapa calon berdasarkan pertimbangan yang variatif pada setiap calon. Dari evaluasi tersebut subjek mengeliminir sisa calon berdasarkan isu yang didapatkannya.
3. Faktor yang dominan pada subjek A ialah terlalu cepatnya subjek melakukan judgement dengan mengabaikan aspek – aspek penting seperti program kerja serta visi dan misi dari setiap alternatif calon. Informasi yang didapat dari keluarga diterima langsung oleh subjek tanpa melakukan validasi informasi. Sehingga subjek hanya
(42)
147
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempertimbangkan informasi yang didapat dari keluarga saja ditambah heuristic terkait apa yang subjek suka.
4. Faktor yang dominan pada subjek S ialah kurangnya motivasi untuk memilih pilihan yang terbaik. Sehingga subjek tidak mendapatkan informasi yang cukup terkait calon. Kompensasi dari hal tersebut ialah menggunakan heuristic saat memilih.
Hasil penelitian ini merupakan gambaran tentang bagaimana beberapa mahasiswa tingkat pertama akhirnya memutuskan untuk memilih artis. Dimulai dari bagaimana subjek mendapatkan informasi terkait calon kandidat, lalu mulai menyukai aspek-aspek tertentu yang ditampilkan dan didapat melalui informasi, hingga akhirnya memutuskan untuk memilih salah satu kandidat yang berlatar belakang artis.
B. Saran/Rekomendasi
1. Saran dan Rekomendasi Untuk Pemilih
Pemilih sebaiknya mulai untuk memperhatikan politik. Karena menurut Redlawsk & Lau (2009) demokrasi bisa berjalan dengan baik bila masyarakatnya pro aktif dalam mengawal jalannya negara. Memilih pemimpin ataupun wakil daerah merupakan salah satu bentuk aplikasi pro aktif yang bisa kita lakukan. Dimulai dari mencoba untuk mengenali setiap calon terlebih dahulu, lalu mempertimbangkan dengan menitik beratkan kepada rasionalitas agar siapa yang kita pilih bisa mengemban amanah dengan baik. Kurangi heuristic agar penilaian terhadap calon lebih bijak.
2. Saran dan Rekomendasi Untuk Para Orang Tua
Orang tua hendaknya mulai mengajarkan bagaimana kriteria serta cara memilih pemimpin yang baik semenjak sekolah dasar. Hal itu dikarenakan sekolah dasar menjadi awal bagi seorang anak di Indonesia mulai memilih pemimpin. Pemimpin yang dimaksud ialah
(43)
148
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemimpin di kelas atau lazim disebut ketua kelas. Selain itu Orang Tua hendaknya mengajarkan urgensi dari PEMILU. Sehingga kedepannya tiap anak mengetahui bahwa terdapat beberapa faktor yang harus dimiliki pemimpin dan PEMILU bukanlah ajang main-main.
Selain itu ketika orang tua memiliki anak yang memiliki hak suara. Hendaknya orang tua tersebut mengajak berdiskusi secara terbuka untuk merangsang kekritisan anak tanpa mengarahkan kepada salah satu alternatif kandidat.
3. Saran dan Rekomendasi Untuk Calon Kandidat
Setiap calon kandidat hendaknya membuat kampanye yang menebarkan informasi terkait dirinya menembus lini massa. Artinya setiap orang dengan mudah dapat mengenali dan mengakses informasi dari tiap kandidat. Bahkan ada baiknya tiap kandidat aktif terlebih dahulu dalam bermasyarakat, terlebih anak muda, dan tidak membuat jarak yang terlalu jauh dengan para pemilih. Contohnya ialah menjadi teladan bagi masyarakat terlebih anak muda dalam melakukan sesuatu. Hal itu dikarenakan masih pasifnya pemilih pemula dalam mencari informasi dan dalam rangka menjadikan dana kampanye menjadi efektif.
4. Saran dan Rekomendasi Untuk Komisi Pemilihan Umum
Komisi Pemilihan Umum (KPU) hendaknya berjuang untuk menyadarkan kaum muda dan masyarakat mengenai pentingnya PEMILU. Layaknya barang ataupun produk misi ini pun harus dikemas dengan sangat baik sehingga dapat menyadarkan masyarakat. Hendaknya KPU mulai meninggalkan sosialisasi melalui iklan layanan masyarakat yang kurang bermutu dan mulai mencari alternatif solusi yang lebih memasyarakat dan lebih menarik untuk dilihat dan diperbincangkan dari mulut ke mulut.
(44)
149
Maki Zaenudin Subarkah, 2014
Studi Deskriptif Keputusan Memilih pada Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang Memilih Pemimpin Daerah Berlatar Belakang Artis pada Pemilukada Jawa Barat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Saran dan Rekomedasi Untuk Peneliti Selanjutnya.
Peneliti selanjutnya hendaknya berupaya agar mendampingi tiap subjek satu tahun sebelum pemilihan sehingga dinamika yang terjadi lebih bisa digalli. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian kepada berbagai suku atau daerah yang beragam. Sehingga khazanah ilmu tentang pemilih ini bisa menjabarkan bagaimana perilaku memilih dari masyarakat Indonesia sebagai acuan dan evaluasi bagi kita bersama.
(1)
Carmines, Edward & Kuklinski.(1990). Incentives, Opportunities, and the Logic of Public Opinion in American Political Representation. Dalam John A. Ferejohn & James H. Kuklinski, Information and Democratic Processes. Urbana: University of Illnois Press. :240-268.
Carmines, Edward G & Stimson,J.A. (1980). The Two Face of Issue Voting. Jurnal American Political Science Review Vol. 74: 78-91.
Carpini. (2005). An Overview of the State of Citizens Knowledge About Politics.Paper Anneberg
School for Communication. [Online]. Tersedia
:http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CDwQFjA C&url=http%3A%2F%2Frepository.upenn.edu%2Fcgi%2Fviewcontent.cgi%3Farticle%3D 1053%26context%3Dasc_papers&ei=u1iGUtGCKpGzrAfjlYCgBw&usg=AFQjCNE8-pFjRxe0Vs5uYW6Oc-oyTh9SsA&bvm=bv.56643336,d.bmk
Chaplin,C.P. (1995). Kamus Lengkap Psikologi.Yogyakarta : Liberty.
Cialdini,R B.(2007). Psikologi Persuasif: Merekayasa Kepatuhan.Jakarta: Kencana.
Conover & Feldman. (1989). Candidate Perception in an Ambiguos World: Campaign,Cues, and Inference Process. American Journal of Political Science. Vol. 33: 912-940
Cogswell.D. (2006). Chomsky Untuk Pemula. Yogyakarta: Resist Book.
Cresswell, JW. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approaches. London: Sage Publications.
Druckman, JN & Miller,JM. (2004). The Political Psychology of Electoral Campaign: Introduction to the Symposium. Journal Political Psychology, Vol. 25, No. 4; 1- 6.
Ford et al. (1989). Process Tracing Methods: Contribution, Problems and Neglected Research Question. Jurnal Organizational Behavior and Human Decision Vol. 43: 75-117.
Fiske, Susan & Taylor. (1991). Social Cognition. New York: McGraw-Hill.
Fitriani et.al.(2012). Perception About the System Educate Permisif of Parents with Cinderella Complex at Female Students. Jurnal Proyeksi, Vol. 4 No.2 :29-38.
Freedman J L , Sears D O, & Peplau L. (1985). Social Psychology.New Jersey: Prentice Hall Gaffar,Affan. (1992). Javanese Voters : A Case study of Election Under a Hegemonic Party
System. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Gerber,AS & Rogers T. (2009). Descriptive Social Norms and Voting. TheJournal of Politics, Vol. 71, No.1 :178-191. Southern Political Science Association
(2)
Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial.Bandung: Refika Aditama.
Goldstein, Daniel G &Gigerenzer G. (1999). The Recognition Heuristic: How Ignorance Make Us Smart. New York: Oxford University Press.
Herdiansyah, Haris. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hamill et al. (1985). The Breadth, Depth and Utility of Class, Partisan, and Ideological Schemata. American Journal of Political Science Vol.29: 850-870
Harder,J & Krosnick J.A .(2008). Why Do People Vote? A Psychological Analysis of the Causes of Voter Turnout. Journal of Social Issues, Vol. 64, No.3 : 525-549.
Harvey. N & Koehler.D.J (2004). Blackwell Handbook of Judgement and Decision Making.Victoria: Blackwell Publishing.
Hurlock.B.E(1980). Developmental Psychology: A Life Span Approach. New York: McGraw Hill Publishing.
Irawanto, D.W. (2011). Exploring Paternalistic Leadership and its Application to the Indonesian Context. Thesis Doctoral of Philosophy in Cross-Cultural Leadership at Massey University New Zealand : Tidak diterbitkan.
J. Kristiadi. (1996). Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih di Indonesia. Dalam Prisma, 3 Maret.
Kahneman,D & Tversky A. (1984). Choices Value and Frames. Journal American Psychologist Vol. 39 : 341-350.
Kahneman,Daniel,Slovic & Tversky. (1982). Judgement Under Uncertainity: Heuristic and Biases.New York: Cambridge University Press.
Kartajaya,H. (2013). The Seven Steps of Political Marketing.[Online].Tersedia : http://www.the-marketeers.com/archives/the-seven-steps-of-political-marketing.html#.UoYha-K_CTM Kencana.I & Azhari. (2009). Sistem Politik Indonesia. Bandung : Refika Aditama.
Kiesler,C A. & Kiesler, S B. (1969). Conformity. Boston: Addison-Wesley. Kusumah.I. (2007). Risalah Pergerakan Mahasiswa. Bandung: Indydec Press. Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
(3)
Lau, R R dan David P.R.(2009). How Voters Decide :a Process Tracing Study Of Decision Making During Political Campaign. New York : Cambridge University Press
Lau, R R dan David P.R.(2001).Advantages and Disadvantages of Cognitive Heuristics In Political Decision Making. American Journal of Political Science, Forthcoming ; 1-57 Lau, R R dan David P.R.(2001a).You Must Remember This: A Test of the On-line Voting Model.
Journal of Politics Vol.63 : 29-58
Lau,R R & Sears, D O. (1986). Social Cognition and Political Cognition : The Past, the Present, and the Future. Publikasi Political Cognition: The 19th Annual Carnegie Symposium on Cognition : 347-366
Marcus,G.E.,& MacKuen,M.B.(1993). Anxiety,Ethusiasm and the Vote: The Emotional Underpinnings of Learning and Involevement During Presidential Campaign. Jurnal American Political Science Review. Vol 87: 672-685.
Marcus, G E.(2000). Emotion in Politics. Jurnal Annual Review of Political Science Vol.3:221-250
Mansyur, AY.,Lukman (2005). Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Ditinjau dari Motivasi Kerja dan Tingkat Pendidikan. Jurnal Intelektual Vol.3 :71-83.
Miller et.al.(1986). Schematic Assessments of Presidentials Candidates. Jurnal American Political Science Review Vol.80: 521-540.
Moleong, L. (2010).Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong,L. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moordiningsih & Faturochman (2006). Proses Pengambilan Keputusan Dokter. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.[Online].Tersedia : http://fatur.staff.ugm.ac.id/wp/?page_id=10
Muluk, H. (2010). Mozaik Psikologi Politik Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Muftadi, S,A(2008). Kampanye Politik. Bandung : Humaniora
Mondak, J J. (1993). Public Opinion and Heuristic Processing of Source Cues. Jurnal Political Behavior Vol. 15: 167-192.
Newcomb, Theodore M., Turner, Ralph H., & Converse. Philip. E. (1964).Psikologi Sosial.Terjemahan oleh Joesoef Noesjirwan dkk. (1978). Bandung: CV. Diponegoro.
(4)
Nisbett,Richard & Ross. (1980). Human Interface:Strategies and Shortcomings of Social Judgement. New Jersey: Prentice-Hall.
Nurdiaman. Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara. Bandung : PT Grafindo Media Pratama
Nursal,Adman.(2004). Political Marketing Strategi Memenangkan Pemilu Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR,DPD,Preside. Jakarta:PT Gramedia
Perdana,A.(akangcunihin@gmail.com). (2012,19Desember). Jurnal Psikologi Politik. E-mail kepada Maki Zaenudin S (makizaenudin@rocketmail.com).
Prihartani, N. (2008). Mencapai Kebahagiaan Dalam Masyarakat Majemuk. Jurnal Psikologi Indonesia, No.1: 73-79
Pemiluindonesia(2012).Pemilihan Umum. Tersedia : http://pemiluindonesia.com/definisi 12 Desember 2012(15 November 2013).
Quadrel,Fischoff & Davis. (1993). Adolescent (In)vulnerability.Jurnal American Psychologist Vol.48 : 102-116.
Redlawsk.D.P (2006). Feeling Politics. New York : Palgrave Macmillan.
Riggle, et al.(1992). Bases of Political Judgements: The Role of Streotypic and Nonstreotypic Information. Journal Political Behavior Vol.14:67-86.
Robbins,S.P (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh).Klaten: PT Mancanan Jaya Cemerlang
Rosenberg, SW & McCafferty,P.(1987). The Image and the Vote Manipulating Voters Preferences.Oxford Journals of Public Opinion Quarterly. [Online]. Tersedia :poq.oxfordjournals.org/content/51/1/31.short
Rosenberg,Shawn,Kahn & Tran.(1991). Creating Political Image: Shaping Apperance and Manipulating the Vote. Jurnal Political Behavior Vol.13 : 345-367.
Ross,L.,Bierbauer,G.,& Hoffman, S.(1976). The Role of Attribution Processes in Conformity and Dissent. Jurnal American Psychologist. Vol.31:148-157.
Romli,L(2008). Kecenderungan Pilihan Masyarakat dalam Pilkada. Jurnal POELITIK Vol.1 No.1:1-9.
Sarwono, S W. (2006). Psikologi Prasangka Orang Indonesia.Jakarta: Raja grafindo.
(5)
Setiajid. (2011). Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam Menggunakan Hak Pilihnya pada Pemilihan Walikota Semarang Tahun 2010 (Studi Kasus Pemilih Pemula di Kota Semarang). Jurnal Interalistik No. 1/Th.XXII/2011, Januari-Juni :1-16
Siller,T. (2001). Think Like a Genius. Bandung:Kaifa
Simon.H.A (2007). Human Nature in Politic : The Dialogue of Psychology with Political Science. The American Political Science Review, Vol 79, No.2 : 293-304.
Sniderman, P M , Hagen,Tetlock & Brody. (1991). Reasoning and Choice: Explorations in Political Psychology. New York: Cambridge University Press.
Sniderman, P M , Hagen,Tetlock & Brody. (1986). Reasoning Chains: Causal Models of Policy Reasioning in Mass Publics. British Journal of Political Science Vol.16 : 405-430.
Soekanto. (1993). Kamus Sosiologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Soekarya. (2009). Hallo Effect. [Online]. Tersedia :
http://ratnasoekarya.blogspot.com/2009/06/halo-effect.html
Sudrajat.A. (2002). Agama dan Perilaku Politik. Jurnal Humanika Universitas Negeri Yogyakarta No.1 :1-19
Sudarsono. (1997). Kamus Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugeha, R. (2013). Wanita dalam Narasi Kedaerahan Bolaang Mongondow.[Online]. Tersedia :http://rendisugeha.wordpress.com/2013/04/21/wanita-dalam-narasi-kedaerahan-bolaang-mongondow/. (15 November 2013).
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.
Sukmadinata ,Nana, S. (2002) .Metode Penelitian Pendidikan Bandung: PT Remaja Rosadakarya Susana, T. (2008). Identitas Global: Membangun Kesamaan Tanpa Menyeragamkan. Jurnal
Psikologi Indonesia, no.1: 80-89
Tversky,Amos. (1972). Judgements Under Uncertainty: Heuristics and Biases. Science Vol.185 : 1124-1131.
Kahneman, Daniel & Tversky. (1973).On the Psychological of Prediction. Jurnal Psychological Review Vol.80: 237-251.
(6)
Tversky,Amos & Kahneman. (1974). Elimination by Aspects : A Theory of Choice. Journal Psychological Review , no. 76:281-299.
Tversky, Amos &Kahneman.(1974). Judgement Under Uncertainity: Heuristic and Biases. Jurnal Science Vol.185.No.4481: 1124-1131.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Lembaga Survey Indonesia(LSI). (2009). Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang PEMILU 2009. Hasil publikasi survey LSI terkait trend opini publik. [Online]. Tersedia : http://www.lsi.or.id/riset/356/efek-caleg-pada-pemilu-legislatif-2009 [8 Oktober 2012].
William R.L & Mujani S (2006). Leadership, Party and Religion: Explaining Voting Behavior in Indonesia. [Online]. Tersedia : http://www.lsi.or.id/riset/385/Indonesian%20Democracy [17 Oktober 2013].
Wikipedia.(2012). Demokrasi. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/demokrasi [29November 2012].
Wright, P.(1975). Consumer Choice Strategies: Simplifying vs. Optimizing. Journal of Marketing Research Vol.12: 60-67.
Zimmermann,M. (1989). The Nervous System in the Context of Information Theory. Dalam R.F. Schmidt & G. Thews. Jurnal Human Psychology Vol. 2 :166-173