Ujian Akhir Semester Jurnal. pdf

HAMBATAN DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) DI DESA
Farhan pramasta (A2.1500040), Imam Sapa’at (A2.1500109), Tantan fauzani (A2.1500088)
a2.1500040@mhs.stmik-sumedang.ac.id, a2.1500109@mhs.stmik-sumedang.ac.id,
a2.1500088@mhs.stmik-sumedang.ac.id

ABSTRAK
Desa sebagai bagian terkecil dari sistem pemerintahan administratif di indonesia, dituntut
untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan terus meningkatkan kemampuannya
didalam mengelola administrasi kependudukan desa. Pembangunan dengan melakukan
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di desa mengalami perubahan yang
signifikan, tujuan kajian ini adalah untuk mengidentifikasi kesiapan penerapan TIK dilihat
dari aspek sumberdaya manusia, sarana/infrastruktur, dan kelembagaan. Karena semenjak
digitalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi diterapkan di desa-desa terbukti dengan
mempermudah Kemampuan desa untuk mengelola penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh
semua unsur dan sumber daya desa untuk menunjang bagi perbaikan kesejahteraan
masyarakat desa. Desa yang dapat menjalankan pengelolaan pembangunan secara mandiri
bukan hanya mampu menggerakan seluruh aset sumber daya yang dimiliki desa, tetapi desa
juga akan mampu memperbaiki kebutuhan dasar warga, kebutuhan penghidupan,
memperjuangkan hak warga dan menata kehidupann secara berkelanjutan.

Kata kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Desa
1.

PENDAHULUAN

Salah satu sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh desa adalah pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu
pengetahuan tidak terlepas dari perkembangan kebutuhan manusia. Berbagai kebutuhan
mendorong daya pikir manusia untuk mengembangkan teknologi sehingga dapat memberikan
kemudahan-kemudahan dalam setiap bidang kehidupan.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi mengakibatkan perubahan yang sangat
penting, peranan teknologi informasi bagi aktivitas manusia pada saat ini memang begitu
besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan di berbagai sektor
kehidupan dimana memberikan andil yang sangat besar terhadap perubahan-perubahan yang
mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi. Oleh karena itu, sangatlah penting
peningkatan maupun penerapan kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh
terhadap dunia pemerintahan khususnya dalam penerapan di setiap desa. Pemanfaatan dalam


penerapan TIK di desa ini bergantung pada beberapa faktor pendukung yang harus dimiliki.
Dalam pandangan kami melihat kondisi sarana prasarana yang baik akan sangat membantu,
terlebih bila lokasi desa tersebut berada di wilayah perkotaan. Dukungan dari pemerintah
dalam hal kebijakan penerapan TIK di desa ini menjadi hal yang penting dalam
pengembangan dan pengelolaan TIK di desa.
TIK dapat menjadi alat untuk memperbaiki administrasi desa. Administrasi desa seperti kita
ketahui bersama mempunyai banyak kelemahan diantaranya adalah proses update dimana
data yang ada di tingkat desa berbeda dengan data yang ada di tingkat kecamatan karena
perbedaan memutakhirkan data di tingkat desa dan kecamatan, begitu juga dengan tingkat
kabupaten. Dukungan Dukungan TIK yang diterapkan pada pemerintah desa akan
mendorong data tunggal yang dengan mudah diupdate oleh aparatur desa dengan
mengedepankan kesederhanaan operasional sehingga terjadi satu kesatuan data baik di
tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.
Pada pelaksanaannnya tidak lupa akan pentingnya proses pendampingan untuk memampukan
aparatur dalam mengelola TIK. Data yang tersimpan dengan baik sangat mendukung kinerja
pemerintah desa sesuai azas efisien dan efektif, pembakuan, akuntabilitas, keterkaitan,
kecepatan dan ketepatan, keamanan, ketelitian, kejelasan, singkat dan padat dan logis dan
meyakinkan dalam rangka penyusunan perencanaan desa, perbaikan administrasi desa dan
pelayanan publik. Sarana prasarana TIK harus siap baik dari sisi software dan hardware,
kelembagaan dan anggaran yang memadai sangat diperlukan agar pelayanan IT dapat

dilaksanakan dengan baik.
2.

TINJAUAN PUSTAKA

Secara referensional, di dalam KBBI definisi dari Teknologi Informasi dan Komunikasi,
adalah:
1. Teknologi, yaitu suatu metode ilmiah sebagai hasil ilmu pengetahuan terapan yang
dirancang untuk mencapai tujuan praktis yang diperlukan bagi kenyamanan dan
kelangsungan hidup manusia;
2. Informasi, yaitu pemmberitahuan berupa kabar atau berita tentang sesuatu;
3. Komunikasi, yaitu pengiriman dan penerimaan pesan berupa simbol-simbol (lisan,
tulisan, gerak) antara dua orang atau lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami
dan menimbulkan suatu timbal balik.
Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis Lulita, M. C. (2011) mengenai Kinerja
birokrasi desa dalam meningkatkan pelayanan umum di Desa Cukurgondang Kecamatan
Grati Kabupaten Pasuruan.diakses rabu, 06 februari 2013.
Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis Yuniadi Mayowan mengenai
“PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DESA (Studi Kasus
di Kabupaten Lamongan)”.


3.

PEMBAHASAN

Secara umum kita telah mengetahui masalah-masalah yang dihadapi di desa, baik yang
bersumber secara internal maupun yang eksternal, seperti semakin pesatnya kegiatan
pembangunan yang hasil-hasilnya telah kita rasakan saat ini, namun demikian masih dapat
ditemukan pula dampak yang dapat menimbulkan masalah yang baru.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan kemampuan dibidang perencanaan
pembangunan dan penerapan pelayanan yang baik dan berkualitas oleh para aparatur
desa/kelurahan kepada masyarakat sehingga permasalahan yang kompleks dan rumit dapat
diatasi. Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi Aparat Birokrasi Desa dalam
mengoptimalkan kegiatan Pemerintahan Desa meliputi permasalahan internal yang berupa
ketatalaksanaan, sumber daya manusia atau kompetensi Aparat Pemerintah Desa,
ketatalaksanaan, penggunaan teknologi administrasi yang masih kurang, dan manajemen
birokrasi itu sendiri.
Sedangkan masalah eksternal berupa dinamika masyarakat dan tumbuh kembangnya masalah
yang dihadapi masyarakat. Selain itu pelayanan yang diberikan oleh pemerintah selama ini
masih memiliki beberapa kelemahan yakni kurang responsif, kurang informatif, kurang

accessible, kurang koordinasi, birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi
masyarakat dan inefisien.
Instansi Pemerintah semakin merangkul Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan mengintegrasikan karyawan, mitra dan warga negara secara
mulus. Tujuan dasar adalah pembaharuan, serta penerapan TIK yang terintegrasi di
pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, tanggung jawab dan
ekonomi dalam pekerjaan pemerintah dan para pegawai pemerintah, untuk meningkatkan
kualitas dan ketersediaan informasi dan layanan yang diberikan kepada pengguna pegawai
pemerintah dan memastikan partisipasi yang lebih aktif warga dalam proses pengambilan
keputusan dan menyebarkan demokrasi di masyarakat (e-Government).
4.

HASIL

Hasil yang didapat dari pembahasan diatas, kita menemui beberapa faktor kesulitan dalam
penerapan TIK di Desa yang terbagi menjadi komponen:
a. Sumber daya Manusia (SDM)
SDM masih menjadi kendala dalam penerapan TIK di Desa. Padahal seharusnya
sesuai dengan teori, dalam usaha untuk memaksimalkan layanan dengan penerapan
TIK tiap aparat pelayan publik harus mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan

teknologi. Pernyataan dari teori yang menyebutkan kelemahan-kelemahan dari aparat
layanan memang sesuai dengan temuan di lapangan. Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka diperlukan kemampuan dibidang perencanaan pembangunan dan
pemberian pelayanan yang baik dan berkualitas oleh para aparatur desa kepada
masyarakat.

b. Sarana /Infrastruktur
Sarana ataupun infrastruktur adalah suatu sayarat yang harus dipenuhi untuk
memberikan layanan sesuai dengan yang Kepmenpan No. 63, th 2003. Sarana
teknologi dan pendukungnya merupakan fokus dari pelayanan yang berbasis IT,
semakin canggih sarana IT maka semakin bagus layanan yang dapat diberikan pada
masyarakat. Untuk layanan e-publik, teknologi yang dimiliki oleh tiap pemberi
layanan harus dapat mencakup semua segi yang telah dijabarkan, dan sayangnya ini
masih belum dapat dipenuhi oleh semua desa yang dijadikan contoh. Jadi kesimpulan
yang dapat diambil adalah mayoritas desa terkait sarana komputer sudah memadai
dan yang perlu menjadi perhatian terkait sarana pendukung adalah jaringan internet
yang perlu dipasang merata.
c. Kelembagaan
Kelembagaan adalah hal yang penting dalam penerapan TIK di suatu Desa, karena
pada aspek kelembagaan menjadi organisasi yang menunjukkkan alur

pertanggungjawaban untuk penerapan layanan publik berbasis IT. Dengan
kelembagaan yang baik, akan menciptakan sistem layanan yang baik pula. Sejumlah
faktor yang mendorong kepuasan pelanggan atau pengguna jasa di seluruh pelayanan
publik dapat diidentifikasi: pengiriman, ketepatan waktu, penyediaan informasi,
profesionalisme dan sikap staf.
Aspek kelembagaan juga menjelaskan alur dari pengaduan, karena setiap pimpinan
unit penyelenggara pelayanan pelayanan publik wajib menyelesaikan setiap laporan
atau pengaduan masyarakat mengenai ketidakpuasan dalam pemberian pelayanan
sesuai kewenangannya. Selain itu, pimpinan penyelenggara pelayanan publik wajib
secara berkala mengadakan evaluasi terhadap kinerja penyelenggaraan pelayanan di
lingkungan secara berkelanjutan dan hasilnya secara berkala dilaporkan kepada
pimpinan tertinggi penyelenggara pelayanan publik. Dalam melakukan evaluasi
kinerja pelayanan publik harus menggunakan indikator yang jelas dan terukur sesuai
ketentuan yang berlaku.
5. PENUTUP
Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan dan pengembangan TIK
dalam aspek pelayanan masih belum maksimal dan belum merata di semua desa. Penerapan
TIK kedepannya harus dapat mengakomodir semua kebutuhan layanan dengan pembuatan
sistem yang lebih baik dengan mengembangan sistem yang sudah ada dan diterapkan di
semua desa.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.neliti.com/id/publications/127839/pembangunan-pedesaan-berbasis-teknologiinformasi-dan-komunikasi-studi-pada-gera
http://asepjazuli.blogspot.com/2017/08/pemanfaatan-teknologi-informasi-dan.html?m=1

https://www.researchgate.net/publication/296687025_Pemanfaatan_Teknologi_Informasi_da
n_Komunikasi_TIK_di_Tingkat_Pemerintahan_Desa
https://edukasi.kompas.com/read/2012/02/09/10353179/panduan.menulis.jurnal.ilmiah
http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/ pub/ detail/kinerjabirokrasi-desa-dalammeningkatkanpelayanan-umum-di-desacukurgondang-kecamatan-gratikabupaten-pasuruanmega-clara-lulita48942.html
Depdagri (2007). Naskah Akademik Tentang Rancangan Undang-Undang Tentang Desa.
Direktorat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan, Direktorat Jenderal Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa, Departemen Dalam Negeri, Jakarta