PERANCANGAN SISTEM MONITORING INTENSITAS pdf

PE R A NC A NGA N SIST E M MONIT OR ING INT E NSIT A S R A DIA SI MA T A HA R I

A ndi, R ozeff Pramana
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja A li Haji
E-mail: andy.hasibuan89@yahoo.com, rozeff@umrah.ac.id

A BST R A K

Dahulu ada masalah ketersediaan instrumen yang tidak cukup dan kurang fungsional untuk
mengukur radiasi matahari. Y aitu menggunakan sensor yang kurang baik di daerah tropis. Dengan
perkembangan teknologi yang pesat, dapat menginspirasi orang untuk merancang sistem
monitoring intensitas cahaya matahari menggunakan berbagai perangkat yang lebih sederhana dan
mudah. Dan menggunakan sensor yang lebih baik.
Pada perancangan yang dibuat yaitu, bagaimana merancang sistem monitoring intensitas cahaya
matahari atau irradiance meter menggunakan sensor photodiode BPW21 beserta instrumen
pendukung lainnya, yaitu temperatur dan kelembaban. Perancangan dilakukan dengan
menggunakan tampilan pada laptop berbasis pemrograman Labview 8.6. Berdasarkan hasil dari
perancangan irradiance meter dari tiap-tiap parameter didapatkan data yang baik. Hasil
pengukuran berupa : Intensitas cahaya rata-rata mencapai nilai minimal sebesar 309 W/m2 dan
nilai maksimal sebesar 4604 W/m2, dan temperatur rata-rata 33 C dan rata-rata kelembaban 70%
tiap jamnya.

K ata kunci: Irradiance meter, sensor photodiode BPW21, Labview 8.6.Temperatur, K elembaban.

Contohnya dalam bidang pertanian radiasi

I. Pendahuluan
Matahari adalah salah satu fenomena alam

matahari

yang memiliki manfaat bagi kelangsungan

melakukan proses fotosintesis. Intensitas

makhluk hidup di bumi. Intensitas radiasi

radiasi matahari juga berpengaruh terhadap

matahari merupakan salah satu fenomena

pergerakan udara dan cuaca. Fisika dan


fisis dari matahari yang memiliki banyak

K imia

kegunaan dan manfaat.

mengamati

Matahari

juga

membantu

merupakan

tanaman

bidang


fenomena

alam

untuk

ilmu

yang

dan

juga

merupakan sumber energi yang tidak akan

memanfaatkan intensitas radiasi matahari

habis dan belum banyak dimanfaatkan oleh


untuk kegunaan energi terbarukan saat ini,

manusia. Seperti yang kita ketahui matahari

dan di bantu oleh berbagai pengembangan

memiliki banyak manfaat, baik itu pada bumi

dari ilmu teknik khususnya teknik elektro.

dan pada manusia secara tidak langsung.

Terciptalah sebuah alat yang berfungsi

Teknik Elektro 2013

1

merubah besaran dari intensitas cahaya


tingginya nilai investasi awal pembangunan

matahari menjadi sebuah energi alternatif,

beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya.

alat ini disebut dengan Solar cell atau panel

Pada penelitian intensitas cahaya

surya. Panel surya ini akan bekerja bila

matahari terdahulu, para perancang hanya

mendapatkan radiasi matahari pada panel-

merancang alat secara analog dan melakukan

panel yang telah tersedia dan mengubah


pengukuran tidak sesuai dengan kebutuhan

radiasi tersebut menjadi energi listrik yang

dalam pengambilan data serta melihat

dapat

beberapa komponen yang hanya tersedia

digunakan

oleh

manusia

yang

pada saat itu. Beberapa penelitian tentang


bertujuan menghemat energi.

intensitas radiasi cahaya matahari ini yang
direktorat

sudah pernah dilakukan oleh A damawa

dan pemanfaatan energi

(State University) dan A bubakar (Tafawa

Berdasarkan data dari
jendral

listrik

departemen ESDM, output listrik rata-rata

Balewa


per tahun sebesar 11.906 kWh atau output

Nigeria. Penelitian ini menggunakan model

rata-rata harian sebesar 32,62 kWh/hari. Di

sensor RMP001 yang tidak sesuai dengan

wilayah Indonesia bagian barat sendiri,

daerah penelitian, dimana kondisi lingkungan

energi yang tersedia dari matahari adalah

tersebut bersuhu tinggi dan lebih panas,

sekitar 4,5 kWh/m2/hari dengan variasi

sehingga sensor yang digunakan kurang tepat


bulanan sekitar 10% wilayah indonesia

yang mengakibatkan sensor mudah panas

bagian timur variasi bulanan mencapai

dan pembacaan yang dihasilkan kurang tepat.

sekitar

Hal inilah yang menjadi kelemahan pada

9%.

Dimana

intensitas

radiasi


University)

di

Bauchi

negara

matahari tertinggi terjadi pada siang hari jam

perancangan model

12.00WIB dan terendah pada pagi hari.

A damawa

(J urnal

Universitas


menggunakan model yang lebih sederhana

rata-rata

seperti menggunakan sensor BPW21, yang

Fakultas

Brawijaya,2006).

Tekhnik
Sehingga

dan

A bubakar.

cara

sebesar 1800 kWh/m2/tahun.

Meskipun

pyranometer dengan sensor RMP001. Dan

demikian pemanfaatan PV (photovoltaic) di

juga peneliti dari Institut Pertanian Bogor

indonesia masih jauh dari yang ditargetkan.

yang dilakukan oleh T aufik Hamdani pada

Pada

tahun 2006 yang

merancang

irradiance

bawah

(photovoltaic)

penggunaan

belum sepopuler

PV
sumber

meter

sama

Seharusnya

intensitas radiasi matahari dalam setahun

prakteknya

kerjanya

pyranometer buatan

seperti

model

prototipe
air

yang

energi alternatif lainnya. Hal lain disebabkan

menggunakan sensor optik. Masalah yang

karena faktor efisiensi yang tergolong masih

dihadapi oleh peneliti adalah pada pencatatan

rendah (pada kisaran 14%-23%) dan masih

data yang dibutuhkan. Peneliti belum dapat

Teknik Elektro 2013

2

mencatat setiap hasil dari irradiance meter

Perancangan alat untuk mengukur intensitas

secara real time, peneliti hanya mencatat

radiasi matahari menggunakan sensor telah

secara manual di kertas dengan pembacaan

banyak dilakukan. Beberapa diantaranya

pada

perancangan yang pernah dilakukan oleh

tampilan

LCD.

Hal

ini

akan

mengakibatkan data mudah hilang dan

A damawa dari State University dan

tercecer kemana-mana. Serta peneliti yang

A bubakar Tafawa dari Balewa University di

berasal dari Universitas A ndalas (Y onelita

Bauchi negara Nigeria, peneliti dari Institut

J ohan,2008)

dalam

Pertanian Bogor yang dilakukan oleh Taufik

menggunakan

irradiance

tesisnya

yang

meter

dalam

Hamdani serta peneliti yang berasal dari

pengambilan data intensitas radiasi matahari.

Universitas A ndalas (Y onelita J ohan,2008).

Pada

meter

Namun peneliti terdahulu masil bermasalah

menambilkan

pada cara pengambilan data dan pencatatan

perancangannya

tersebut

belum

pembacaan

irradiance

berhasil

pada

personal

komputer.

data yang masih bersifat analog atau manual.

Perancangan hanya bersifat analog dan

Hal inilah yang mendorong penulis membuat

manual. Tidak memiliki data base sebagai

perancangan sistem monitoring intensitas

pencatatan data dari hasil pembacaan tiap-

radiasi matahari menggunakan model yang

tiap sensor irradiance meter.

lebih sederhana, yaitu menggunakan sensor

Pada perancangan ini peneliti akan
merancang

sistem monitoring

BPW21 dan IC LTC1051 sebagai

intensitas

Operasional Amplifier nya.

cahaya matahari yang sederhana namun
2.2

L andasan T eori

memiliki penyimpanan data yang dapat
diolah dan untuk mempermudah pembacaan

Pada kajian ini membahas perancangan dan

dalam

pembuatan sistem solar irradiance meter

pengambilan

data,

digunakanlah
untuk

yang melibatkan beberapa instrumen yang

sistem

saling terhubung pada akuisisi data dan

monitoring yang dapat dipantau oleh peneliti.

dibantu software pada laptop atau personal

Dan peneliti menambahkan beberapa unsur –

computer

unsur lain seperti suhu pada lingkungan,

menampilkan

suhu terhadap alat, dan kelembaban pada

parameter yang

lingkungan.

diperoleh berbentuk grafik dan data text

program

berbasis

memudahkan

serta

labview
menciptakan

untuk

sebagai

hasil

pembacaan
digunakan.

mendukung

sistem

akhir

untuk

dari

semua

Data yang

kerja

solar

irradiance meter atau pyranometer, juga
proses kerja sensor suhu dan kelembaban.

II. K A J IA N L IT E R A T UR
2.1

K ajian T erdahulu

Teknik Elektro 2013

3

A dapun diagram sistem yang akan dibuat
adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Spesifikasi Sensor Photodiode
BPW21.

Gambar 2.1 Blok Diagram Sistem.

2.2.2 Sensor Suhu L M35DZ
2.2.1 Sensor Solar Irradiance Meter
Solar irradiance meter adalah sebuah alat

Sensor adalah piranti yang mentransformasi

ukur yang digunakan untuk mengukur radiasi

(mengubah) suatu nilai (isyarat/energi) fisik

matahari, serta dilengkapi

ke nilai fisik yang lain. Pada pengukuran

sensor yang

berfungsi untuk mengukur kerapatan fluks

besaran suhu lingkungan dan suhu pada box

matahari (dalam watt per meter persegi) dari

digunakan Sensor suhu LM35DZ. Hal yang

bidang pandang datar sebesar 180 C.

mendasari peneliti menggunakan sensor suhu

Berikut ini merupakan spesifikasi dari sensor

LM35DZ dikarenakan sensor tersebut mudah

BPW21:

didapat, harga yang terjangkau serta



pembacaan suhu yang cukup akurat dan tidak

Reverse V oltage

kalah dengan sensor suhu lain yang lebih

= 10 V

mahal. Sensor suhu LM35DZ adalah


Power Dissipation
komponen sensor suhu berukuran kecil
= 300 mW
seperti transistor (TO-92). Sensor ini akan



J unction Temperature
mengubah besaran panas dan kelembaban
= 125’C
menjadi besaran elektris yang nilai



Operating Temperature Range
keluarannya dapat diolah menjadi data.
= –55 - +125 C



Storage T emperature Range

2.2.3 Sensor K elembaban HIH-4030

= 55 - +125 C




Untuk

mengukur

besaran

kelembaban

Soldering T emperature

lingkungan dalam penelitian ini, digunakan

= 260 C

sensor kelembaban HIH-4030 yang berbasis

Thermal
J unction/A mbient

Teknik Elektro 2013

kapasitif dan mempunyai lineraritas dan

Resistance

kepresisian

= 250 K /W
4

tinggi.

Sensor

ini

dapat

mengukur kelembaban dari 0 – 100 % RH.

antara suhu yang diperoleh oleh sensor suhu

Tegangan output yang dikeluarkan oleh

LM35DZ dan pada USB Data Logger. Data

sensor ini adalah 0,958 – 4,53V dimana

logger EL-USB-2 ini memiliki fungsi untuk

sensor ini membutuhkan daya sebesar 5 volt

mengukur temperatur suhu dan kelembaban

sebagai sumber.

pada lingkungan sekitar. Berikut spesifikasi
data logger yang digunakan :


Besaran Pengukuran
Temperatur

: -35 to +80°C

(-31 to +176°F).


Besaran Pengukuran
K elembaban : 0 to 100%

Gambar 2.5 Sensor kelembaban HIH-4030.

RH.


L ogging Rate
: per 10 detik – 12
jam.



K apasitas Memori

2.2.4 Usb Data L ogger E L -USB-2

: 16.000 samples.

Usb data logger merupakan salah satu alat



Masa Hidup Baterai

ukur portabel pabrikan yang memproduksi

: 1 Tahun.

berbagai alat ukur. Usb data logger ini dapat
digunakan

dalam

instrument-instrument

mengukur
yang

dalam pengambilan data

berbagai
diperlukan

seperti,

data

kelembaban, besaran suhu pada lingkungan
Gambar 2.6 Gambar USB Data Logger seri
sekitar,

mengukur

titik

embun,

serta
EL-USB-2.

mengukur besaran arus dan juga hambatan.
Produk ini dapat digunakan sesuai dengan
2.2.5 A kuisisi Data L abjack U3
kebutuhan yang diinginkan.
Pada pengukuran intensitas cahaya radiasi
A kuisisi data atau proses mendapatkan data
matahari penulis menggunakan Data Logger
merupakan proses yang penting dalam sistem
seri EL-USB-2 sebagai parameter tambahan
pemantauan

dan

pengendalian

sistem.

untuk mendapatkan data yang melengkapi
Fenomena fisik seperti suhu, tegangan,
hasil penelitian dan sebagai pembanding
posisi, laju atau kecepatan, gaya, tekanan,

Teknik Elektro 2013

5

radioaktivitas, intenstitas cahaya, resistansi,
kelembaban, konsentrasi gas, medan magnet,
frekuensi dan level suara.
A kuisisi data yang digunakan adalah Labjack
U3. Labjack U3 adalah perangkat akuisisi
data yang berfungsi sebagai alat pengukuran
dan perangkat otomasi yang menyediakan
masukan atau keluaran analog dan masukan
Gambar 2.7 Labjack U3-HV
atau keluaran digital. A kuisisi data inilah
yang digunakan peneliti untuk membaca
2.2.6 Software L abV iew 8.6
input dari intensitas radiasi, suhu dan
dengan

Untuk sistem pemrograman dan monitoring

pengoperasian sebuah minimum sistem yang

intensitas cahaya matahari, monitoring suhu

berbasis mikrokontroler yang diprogram

dan kelembaban yang digunakan adalah

sesuai dengan perancangan yang diinginkan,

sistem pemrogaman berbasis labview.

sehingga dapat membaca dan merubah

L abview adalah salah satu bahasa

masukan dan keluaran berupa data analog

pemrogaman komputer grafik yang

dan data digital baik berupa besaran volt atau

menggunakan icon-icon sebagai pengganti

ampere.

teks dalam membuat aplikasi, sehingga lebih

Labjack U3-HV sendiri mempunyai beberapa

mudah dalam pembuatan tampilan dan

fitur seperti :

database monitoring dari input tiap-tiap

kelembaban.

Sama

halnya

sensor.
 16 fleksible I/O
III. ME T ODOL OGI PE NE L IT IA N


3 Timers (Pulse Timing, PWM
Output

dan

Quadrature
3.1

L okasi Dan Objek Penelitian

input)
L okasi pengujian perangkat ini dilakukan


2 Counters (32-Bits)



12 Bits analog input



4 HV input dengan range -10/20

pada

beberapa

tempat.

Salah

satunya

difokuskan pada kampus Fakultas Teknik
Universitas Maritim Raja A li Haji di Batam.
Volt.
Pengujian serta pengambilan data dilakukan
di lantai 4 (empat) kampus Fakultas Teknik
Univesitas Maritim Raja A li Haji. Hal ini
dimaksudkan agar matahari yang dihasilkan
Teknik Elektro 2013

6

dapat diserap dengan baik tanpa adanya

3.3.1 Pengumpulan data

halangan dari bayangan benda apapun.
Pengumpulan atau pengambilan data pada
K etinggian pengambilan data akan sangat
penelitian ini bersifat langsung. Hal ini
berpengaruh pada nilai yang dihasilkan.
dilakukan agar data yang dikumpulkan
Objek penelitian yang dilakukan adalah

memperoleh data yang terbaru atau update,

merancang

sehingga data tersebut tidak valid.

sistem monitoring

intensitas

cahaya matahari agar dapat memantau dan
3.3.2 A lat pengambilan data
mengetahui

berapa

besaran

intensitas
A dapun

alat

yang

digunakan

dalam

matahari yang ada di daerah tersebut, dengan
pengambilan data dan pembanding adalah :
menggunakan sensor photodiode BPW21
1. Laptop;
yang cara kerjanya sama seperti pyranometer
2. Sensor HIH-4030;
dan terintegrasi pada akuisisi data sebagai
3. Sensor LM35DZ;
pembaca dari

hasil

pembacaan sensor
4. EL-USB Data Logger;

tersebut dapat dimonitoring.
5. Termperatur and humidity display
(TH Display);
3.2

Perancangan Model
3.4

Data Y ang Dibutuhkan

Secara umum sistem monitoring pengukuran
Dalam pengerjaan sistem ini banyak
intensitas radiasi matahari terdiri dari
digunakan perangkat-perangkat elektronika
beberapa bagian, yaitu rangkaian pengukur
yang menggunakan low current sebagai
intensitas radiasi matahari (pyranometer)
supply tegangan pengoperasiannya. Maka
yang terintegrasi pada sensor. T erdapat
data-data yang dibutuhkan adalah :
beberapa sensor tambahan yang membaca
unsur-unsur lain seperti suhu dan

1.

kelembaban lingkungan pengambilan data

Spesifikasi sensor intensitas radiasi
cahaya matahari( BPW21).

radiasi. Pada sistem memonitoring

2.

Spesifikasi sensor LM35DZ, sensor

menggunakan bantuan Personal Computer

HIH-4030,

(PC) yang berbasis pemrograman Labview

Operasional Amplifier LTC1051.

sebagai tampilan dari semua data yang

3.

serta

Besaran suhu dan kelembaban yang

dilakukan dan dapat menghasilkan data yang

akan

diinginkan.

pembacaan dari

disesuaikan

terkalibrasi.
3.3

Metode Pengumpulan Data

Teknik Elektro 2013

7

datasheet

dengan

aktual

alat ukur yang

4.

5.

Besar intensitas cahaya matahari

A ntara input dan output memiliki peranannya

yang mengenai bidang photodiode

masing-masing.

dengan satuan W/m2.

keseluruhan alat yang telah dirancang dan

Besar

intensitas

radiasi

cahaya

Berikut

ini

adalah

telah siap diuji.

matahari(Irradiance) terhadap suhu
dan kelembaban.

3.5

Proses Pengambilan Data

Proses pengambilan data dalam penelitian
yang dilakukan oleh penulis adalah:

Gambar 4.1 Perangkat keseluruhan dari
Irradiance meter.
Dari gambar diatas dapat kita lihat perangkat
keseluruhan dari irradiance meter, mulai dari
gambar (a) yaitu, sensor intensitas cahaya,
sensor temperatur, sensor kelembaban, dan
juga beberapa parameter tambahan untuk
perbandingan dari hasil alat irradiance
meter. Pada gambar (b), merupakan akuisisi
data labjack yang berfungsi merubah
keluaran dari tiap-tiap sensor. Gambar (c)
merupakan hasil akhir dari pembacaan tiaptiap sensor yang digunakan, sehingga dapat
di monitoring pada laptop yang telah
IV .PE NGUJ IA N DA N HA SIL
terprogram sebelumnya.
4.1

Sistem Monitoring Irradiannce
4.2

Hasil Monitoring Irradiance Meter

Meter Secara Umum
Berdasarkan data penyinaran matahari yang
Pengujian

sistem

monitoring

intensitas
dihimpun dari 18 lokasi di lndonesia besar

radiasi matahari secara umum memiliki
penyinaran rata-rata berkisar antara 1700 beberapa perangkat yang saling terhubung.
1800W/m2 /bulannya. Berikut ini adalah
Teknik Elektro 2013

8

tabel rata-rata penyinaran pertiap bulan-nya
di indonesia :
T abel 4.1 Tabel rata-rata penyinaran tiap
bulan.
Bulan

Irradiance(W /m2)

J anuari

1700

Februari

1700

Gambar 4.2 Tampilan pengukuran irradiance

Maret

1800

meter pada laptop.

A pril

1800

Mei

1900

Data-data tersebut kemudian diambil ratarata perjam.
J uni

1900

J uli

1900

A gustus

1900

September

1800

W aktu(W IB/J am)

Irradiance(W /m2)

Oktober

1800

07.00

309

November

1700

08.00

379

Desember

1700

09.00

3160

R ata-rata

1800

10.00

3640

11.00

1337

Dari hasil tabel rata-rata intensitas radiasi

12.00

877

matahari yang di dapat, dapat dilihat standar

13.00

4559

intensitas radiasi matahari tertinggi terjadi

14.00

392

pada bulan mei hingga agustus.

15.00

749

16.00

855

R ata-rata

1752.1

Tabel 4.2 Tabel rata-rata penyinaran tiap
perjam menggunakan irradiance meter.

Serta hasil dalam pengujian pembacaan pada
sistem irradiance meter atau intensitas
cahaya matahari sangat diperlukan. Berikut
ini adalah salah satu hasil pengambilan data

Dari tabel di atas merupakan hasil rata-rata

yang dilakukan mulai dari jam 07.00 – 16.00

irradiance tiap jamnya, mulai dari pukul

WIB :

07:00 – 16:00 wib.
4.3

Hasil Monitoring T emperatur

4.3.1 T emperatur Pada L M35DZ
Teknik Elektro 2013

9

Sensor ini digunakan agar nilai irradiance

L ogger( C )

dapat dibaca seberapa besarkan pengaruh

07.00

27

29

temperatur terhadap besar kecilnya

08.00

30

31

09.00

36

33

10.00

36

33

11.00

39

34

12.00

33

32

13.00

37

34

14.00

32

32

15.00

32

31

16.00

32

32

R ata-rata

33

32

penyinaran yang terjadi pada saat temperatur
berubah-ubah. Berikut ini merupakan salah
satu hasil pengukuran temperatur
menggunakan sensor LM35DZ pada sistem
monitoring di laptop.

Gambar 4.6 Grafik hasil pengukuran
menggunakan LM35DZ.
1.3.2 T emperatur Pada E l-Usb Data
L ogger
Temperatur pada El-Usb data logger
4.4 Hasil Monitoring K elembaban
digunakan agar mendapatkan besar
Selain pengaruh temperatur yang dapat
temperatur yang terjadi pada lingkungan
mempengaruhi besar kecilnya penyinaran
pengambilan data. J uga berfungsi sebagai
intensitas radiasi cahaya matahari, parameter
pembanding, antara sensor temperatur
yang

dapat

mempengaruhi

besarnya

LM35DZ dan El-Usb data logger.
penyinaran radiasi cahaya matahari yaitu
kelembaban

lingkungan.

K elembaban

Berikut ini tabel pengukuran rata-rata antara
merupakan suatu parameter yang harus
sensor LM35DZ dengan El-Usb data logger.
diukur agar dapat mengetahui sejauh mana
T abel 4.3 Rata-rata temperatur sensor
kelembaban dapat mempengaruhi hasil dari
LM35DZ dan El-Usb Data logger perjam.
pengukuran intensitas cahaya matahari.
T emperatur

T emperatur

pada

pada Usb

4.4.1 K elembaban Pada Hih-4030
W aktu(W IB/J am) L M35DZ ( C )

Teknik Elektro 2013

Data

1
0

K elembaban merupakan suatu parameter

nilai suatu sistem monitoring yang dilakukan

yang penting, sehingga data harus dicatat

seperti perancangan sensor temperatur suhu

pertiap

dan

perubahannya.

Dari

pencatatan

perancangan

sensor

kelembaban

tersebut disimpan hasilnya per tiap jamnya.

lingkungan.

Selanjutnya sistem tersebut

Tabel berikut merupakan hasil rata-rata

dilakukan pengujian untuk memastikan nilai

kelembaban lingkungan sekitar pengambilan

presisi, akurasi, validitas dan reliabilitas dari

data perjamnya.

tiap-tiap

sensor.

Dari

hasil

pengujian

rancangan irradiance meter dapat diketahui
Tabel 4.4 Tabel rata-rata temperatur tiap jam.
kelebihan dan kekurangan sensor pada
perancangan tersebut.

W aktu(W IB

K elembaban(% rh) pada

)

sensor Hih 4030

07.00

75

08.00

75

09.00

71

10.00

65

tahan yang kuat, hal ini terbukti dapat

11.00

65

digunakan

12.00

70

kurang lebih 10 jam dalam kondisi

13.00

66

14.00

70

15.00

72

Berikut

kelebihan

dari

perancangan

irradiance meter :


Sensor memiliki performa atau daya

lebih

kurang

selama

baik.


Irradiance meter yang dirancang
mudah di tempatkan atau mudah

16.00

74
dipindahkan.

R ata-rata

70,3


Dari segi sistem monitoring, sistem
ini mempunyai fleksibilitas tinggi dan

Dari tabel tersebut dapat dirubah menjadi
dapat digunakan digunakan dalam
bentuk grafik yang mudah dibaca. Berikut
periode yang cukup lama.
grafik rata-rata kelembaban pada sensor HihBerikut

4030.

kekurangan

dari

perancangan

irradiance meter :
V . PE MBA HA SA N

Model

perancangan

sistem

Sensor Irradiance BPW21 belum

monitoring
memiliki kalibrasi yang baik, yang

intensitas cahaya matahari yang dibuat terdiri
sesuai dengan stardar pengukuran.
dari

beberapa

perancangan

parameterHal

parameter yang mempengaruhi hasil dan
Teknik Elektro 2013

1
1

ini

dikarenakan

hasil

dari

perhitungan sensor irradiance tersebut

seperti yang tercantum pada tabel 5.1.

melebihi dari perhitungan standar

Berdasarkan dari tabel tersebut dapat

intensitas

disimpulkan bahwa sistem tersebut memiliki

radiasi

matahari

di

indonesia.

nilai akurasi dan presisi yang tinggi dan sama
terhadap pembacaan atau perhitungan suhu



Pada sensor temperatur LM35DZ
lingkungan dan kelembaban lingkungan dari
masih mengalami kelebihan panas
tiap-tiap sensor pada tampilan sistem
pada komponen sensornya.
monitoring yang ada di display user.



Irradiance meter yang dirancang
V I. K E SIMPUL A N DA N SA R A N
belum memiliki sudut kemiringan
atau latitude dalam pengambilan data.



6.1

K esimpulan

L aptop masih menggunakan supplay
Berdasarkan

hasil

pembahasan

dapat

dari listrik PL N, belom memiliki
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
supplay yang mudah dibawa dan
lebih nyaman.

1. Merancang

sistem

monitoring

intensitas cahaya dapat dirancang
Tabel 5.1 Tabel rata-rata data keseluruhan
dengan

menggunakan

personal

irradiance meter tiap jam.
computer (PC) dan bantuan softwere
2)
labview
yang memiliki beberapa fitur
W aktu(W IB/J am) T emperatur(°C ) K elembaban(% rh) Irradiance(w/m

07.00

27,49

75

309

seperti grafik tabel dan sistem data

08.00

30,54

75

679

logging. Sehingga terciptalah suatu

09.00

36,14

71

3160

sistem sederhana yang menampilkan

10.00

36,65

65

4604

langsung

11.00

39,19

65

1337

12.00

33,6

70

8772.

13.00

37,67

66

4559

kerja

14.00

32,07

70

392

pengambilan data intensitas radiasi

15.00

32,07

72

749

matahari

16.00

32,07

74

855

perhitungan dari sensor irradiance

R ata-rata

33,749

70,3

hasil

pengukuran

dari

intensitas radiasi matahari.
Sistem pengukuran dan sistem
Irradiance

meter

mendapatkan

dalam

data

1752,1 meter dan parameter pendukungnya
dalam setiap pembacaan perubahan di

Dengan menggunakan beberapa metode
lingkungan

pengambilan

data

untuk mencari nilai tersebut, didapatkan hasil
sehingga dapat dibandingkan dengan
Teknik Elektro 2013

1
2

data yang diperoleh menggunakan

A lif H dan H. A ziz, Pengukuran Fluktuasi

alat ukur buatan perusahaan agar

Intensitas Radiasi Matahari di K awasan

mendapatkan hasil yang sesuai.

L imau Manis Padang, Proyek SPP-DPP
Unand .1993.

6.2

Saran
Handoko. 1995,K limatologi umum, ITB
Bandung.

Harapan penulis bagi pembaca yang tertarik
untuk membahas mengenai permasalahan

Haslizen Hoesin (2010). Energi Radiasi

yang sama agar dapat mengembangkan

Matahari Pada Pemanfaatan Pada

Irradiance meter ini dengan lebih baik, serta

Pertanian,

lebih

dan Listrik. A pril 24, 2010.

terfokus

sensor-sensor

dalam
yang

mengkalibrasikan
digunakan

Perikanan,

Bangunan

dalam
K ipp & Zonen. CM 21, Instructions manual

perancangan dan menambahkan beberapa
(accessed May 5, 2009).
variabel lain seperti tekanan udara, kecepatan
Mugur Balan, Mihai Damian, A nd L orentz
angin,

latitude

atau sudut

kemiringan
J äntschi, (2011). Solar Radiation

peletakan alat dan ketinggian alat terhadap
Monitoring

System.

Symposium

permukaan laut. Serta menciptakan sistem
"Actual

Tasks

on

A gricultural

monitoring dengan media data logging
Engineering", Opatija, Croatia, 2008.
berbasis wireless atau data satelit.
N.A . Othman, N.S. Damanhuri, I.R. Ibrahim,
R. Radzali, M.N. Mohd (2010).
A utomated Monitoring System for
Small Scale Dual-Tariff Solar PV

DA F T A R PUST A K A
plant

in

UiTM

Pulau

Pinang,

Proceedings of the World Congress
A damawa, A bubakar T afawa (2010). A frican
on Engineering 2010 V ol II WCE
J ournal of Biotechnology V ol. 9(12),
2010, J une 30 - J uly 2, 2010, L ondon,
pp. 1719-1725, 22 March 2010..
U.K .
ISSN 1684–5315 © 2010 A cademic
Saiful Manan (Paper). Energi Matahari,
J ournals.
Sumber

Energi

Alternatif

Yang

A nymonius (T ugas A khir). Sensor suhu
Effisien,

Handal

Dan

Ramah

LM35DZ, Universitas Sumatra Utara,
Lingkungan Di Indonesia. Program
Bab 2. hlm. 2.
Diploma Iii T eknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.
Teknik Elektro 2013

1
3

Wuryani Sri, (1995). Perpindahan Panas.
Bab 11, hlm. 99-109.

Teknik Elektro 2013

1
4