Motivasi dalam Psikologi Sosial I

DAFTAR ISI

1. DAFTAR ISI………………………………………..…………………………..…..1
2. KATA PENGANTAR………………………………………………………………2
3. BAB I. PENDAHULUAN
I.I

Latar Belakang……………………………………………… ….…..…3

I.II

Ruang Lingkup………………………………………………….……..3

I.III

Tujuan dan Manfaat……………………………………………….…....3

3. BAB II. ISI
II.I

Pengertian Motivasi………………………………………………….…4

Pengertian menurut tokoh……………………………………………...4

II.II

Teori motivasi dari beberapa tokoh………………………………….….6

II.III

Model Motivasi……………………….………………………………...8

II.IV

Jenis – jenis Motivasi…………………………………………………...8

II.V

Sifat Dinamis Motivasi……………………………………………...…10

II.VI


Alasan……………………………………………………………….…10

4. BAB III . PENUTUP……………………………………………………………....13
5. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...14

1|Psikologi Sosial/Motivasi

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul ”Psikologi Sosial I Tentang Motivasi” Atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak David Ary Wicaksono, M. Si selaku Dosen pengajar kami, yang yang
memberikan dorongan untuk membuat makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Madiun, 28 September 2014

Penulis


2|Psikologi Sosial/Motivasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mendukung proses belajar mahasiswa agar bisa kreatif, topik makalah
ini di buat tanpa sebelumnya ada pengajaran dari Dosen Pengampu, makalah
ini berjudul “Psikologi Sosial I Tentang Motivasi” yang nantinya akan
memberikan bukan hanya materi saja tapi juga sebuah motivasi dan
pengetahuan

baru

untuk

para

pembaca.

1.2 Ruang Lingkup

Makalah ini di buat berdasarkan pencarian di Internet dan Buku-buku tentang
Psikologi Sosial Motivasi atau Peranan Psikologi Sosial dalam Motivasi di
Perpustakaan .

1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
1. Menyelesaikan tugas dari Dosen Pengampu.
2. Menambah nilai tugas.
Manfaat :
1. Membantu pembaca memahami apa itu Motivasi secara ringkas dari
teori-teori yang di kemukakan oleh para ahli.
2. Memberikan pengetahuan baru kepada para pembaca.

3|Psikologi Sosial/Motivasi

BAB II
II.I

Pengertian.
Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang

yang dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku
seseorang.
Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan,
keinginan dan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam konteks studi psikologi, Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan
banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
Pengertian menurut para tokoh
Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes,
menerangkan bahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan
oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan
kerja dan perfoman pekerjaan.
McDonald mengatakan bahwa, ”motivation is a energy change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions ”.

Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai
tujuan.

Perubahan energi di dalam pribadi seseorang itu berbentuk suatu


aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai
mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia
lakukan untuk mencapainya.

T. Hani Handoko mengemukakan bahwa Pengertian Motivasi adalah keadaan
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

4|Psikologi Sosial/Motivasi

A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan
kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara
prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja.

Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang
sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah:
keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh
keadaan tersebut, dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut.


Sedangkan menurut Mitchell motivasi mewakili proses-proses psikologikal,
yang
menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatankegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu.

Pengertian motivasi menurut Wexley & Yukl adalah pemberian atau
penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif.

Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang
bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan
timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatankegiatan tertentu.

H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau
kegiatan yang berlangsung secara sadar.

Menurut Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah
fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan
tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil
yang dikehendaki.


5|Psikologi Sosial/Motivasi

Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan
tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian
tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat
menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkah
laku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.

I.II

Teori motivasi dari beberapa tokoh

1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima
jenjang kebutuhan, yaitu:
a. faali (fisiologis)
b. Keamanan, keselamatan dan perlindungan
c. Sosial, kasih sayang, rasa dimiliki
d. Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
e. Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.


Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow,
pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan
dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia
atas

2.

tingkat

itu.

Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang
menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada
dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order
rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan
order tinggi mendominasi individu.

3.


Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang
mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi.
Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas

atau

factor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang
yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas
atau motivator yang meliputi:

6|Psikologi Sosial/Motivasi

4.

a. prestasi

(achievement)

b. Pengakuan


(recognition)

c. TanggungJawab

(responsibility)

d. Kemajuan

(advancement)

e. Pekerjaan itu sendiri

( the work itself)

f. Kemungkinan berkembang

(the possibility of growth)

Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
a. prestasi (achievement)
b. Kekuasaan (power)
c. Afiliasi (pertalian)

5. Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu
kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada
kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu
keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut.
Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan
tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu
penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaranganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran
itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.

6. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang
dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan,
individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi.

7. Reinforcement theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau
proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi
perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang
dalam proses pembelajaran.

7|Psikologi Sosial/Motivasi

II.III Model motivasi.
1. Model Tradisional, alat motivasi ini didasarkan atas anggapan bahwa seseorang
sebenarnya adalah pemalas dan bisa didorong hanya dengan suatu imbalan yang
menguntungkan dirinya..
2. Model Sumber Daya Manusia, para ahli berpendapat bahwa seseorang sebenarnya
mempunyai motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena
materi ataupun keinginan akan kepuasan , tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan
mempunyai arti dalam suatu hal yang dikerjakan.

II.IV Jenis-jenis Motivasi
Berdasarkan sifatnya

1. Motivasi positif
Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar
menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk
mendapatkan hadiah.
Beberapa psikolog menyebut dorongan positif sebagai kebutuhan, keinginan, atau
hasrat.
2. Motivasi negative
Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan
sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan
ketakutan.

 Tetapi walaupun kekuatan motivasi positif dan negative sangat berbeda dari sudut
kegiatan fisik ( dan kadang-kadang bersifat emosional ), keduanya pada dasarnya
sama, yaitu keduanya bermanfaat untuk memulai dan menunjang perilaku
manusia.

 Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil
yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.

8|Psikologi Sosial/Motivasi

Berdasarkan asal mulanya

1. Motivasi dari dalam (Motivasi Intrinsik)
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Contohnya dalam lingkup belajar, motivasi itu intrinsik bila tujuannya inheren dengan
situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai
nilai-nilai yang terkandung di dalam pelajaran itu. Anak didik termotivasi untuk
belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan
pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau
hadiah dan sebagainya.

2. Motivasi dari luar (Motivasi Ekstrinsik)
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang
ada di luar hal yang dikerjakan dan dari luar diri orang itu sendiri.
Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan, hadiah dan lain-lain.
Dan sering juga seseorang itu mau melalukakan suatu pekerjaan karena semata-mata
didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai.
Contohnya di lingkup belajar dikatakan estrinsik bila anak didik menempatkan tujuan
belajarnya di luar factor-faktor situasi belajar (resides in some factors outside the
learning situation). Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di
luar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar,
kehormatan, dan sebagainya.

II.V

Sifat dinamis motivasi.

Motivasi merupakan konsepsi yang dinamis yang terus-menerus berubah sebagai
reaksi terhadap berbagai pengalaman hidup. Kebutuhan dan sasaran terus-menerus
tumbuh dan berubah sebagai jawaban terhadap keadaan fisik, lingkungan,
pengalaman dan interaksi antar individu. Ketika individu mencapai sasarannya, maka

9|Psikologi Sosial/Motivasi

mereka mengembangkan sasaran berbagai sasaran baru. Jika mereka tidak mencapai
sasarannya, mereka terus memperjuangkan sasaran lama atau mereka menetapkan
sasaran pengganti.

Sasaran yang dimaksud ialah sasaran yang bisa positif ataupun negative.




Sasaran positif adalah sasaran yang menjadi arah bagi pelaku, jadi sasaran
sering disebut obyek di dekati.
Sasaran negative adalah sasaran yang dihindari oleh pelaku dan disebut obyek
yang dijauhi.

karena sasaran yang didekati maupun sasaran yang dijauhi dapat dianggap obyek dari
perilaku yang didorong oleh motivasi, kebanyakan peneliti secara mudah menganggap
keduanya sebagai sasaran

II.VI Beberapa alasan mengapa kegiatan manusia yang didorong kebutuhan tidak
pernah berhenti adalah sebagi berikut :

1. Banyak kebutuhan yang tidak terpuaskan

sepenuhnya, kebutuhan tersebut terus

mendorong tindakan yang dimaksudkan untuk mencapai atu mempertahankan
kepuasan.
2. Setelah kebutuhan terpuaskan, kebutuhan baru dan urutannya lebih tinggi timbul yang
menyebabkan tekanan dan mendorong kegiatan.
3. Orang-orang yang berhasil mencapai sasaran mereka menetapkan sasaran baru dan
lebih tinggi untuk diri mereka.

Kebutuhan yang dimaksud ialah :


Kebutuhan tidak akan sepenuhnya terpuaskan.
Sebagian besar kebutuhan manusia tidak pernah atau secara permanen
terpuaskan.
Sebagai contoh, pada setiap jarak waktu yang agak teratur orang mengalami
rasa lapar yang harus dipuaskan. Kebanyakan orang secara tetap mencari

10 | P s i k o l o g i S o s i a l / M o t i v a s i

persahabatan dan pengakuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan social
mereka. Kebutuhan psikologis yang lebih kompleks bahkan jarang terpenuhi.
Contohnya , seseorang seseorang mungkin sebagaian atau untuk sementara
terpenuhi kebutuhannya akan kekuasaan dengan bekerja sebagai asisten CEO
salah satu perusahaan yang termasuk fortune 500, tapi kekuasaan yang kecil
ini mungkin tidak cukup memuaskan kebutuhannya, dengan demikian ia
berjuang untuk memperoleh posisi dimana ia dapat mengambil keputusan
sendiri dalam perusahaan itu. Dalam hal ini, pencapaian tujuan sementara
tidak cukup memuaskan kebutuhan akan kekuasaan, dan orang itu berjuang
lebih keras sebagai usaha untuk memuaskan sepenuhnya kebutuhan tersebut.



Kebutuhan baru muncul ketika kebutuhan lama terpenuhi.
Beberapa pakar teori motivasi percaya bahwa ada hirarki kebutuhan dan
bahwa kebutuhan yang urutannya paling tinggi muncul ketika kebutuhan yang
paling rendah terpenuhi. Sebagai contoh seperti yang disebutkan diatas.

Misal : Seorang wanita setengah baya mungkin mempunyai sasaran positif terhadap
kebugaran dan menjadi anggota klub kesehatan untuk berlatih secara teratur.
Suaminya mungkin memandang menjadi gemuk sebagai sasaran negative dan karena
itu iya menjadi anggota klub jogging.

Dalam kasus pertama, tindakan istri direncanakan untuk mencapai sasaran positif
kesehatan dan kebugaran. Dalam kasus yang terakhir, tindakan suaminya
direncanakan unuk menghindari sasaran negative yaitu fisik yang lemah.

Kadang-kadang karena orang tergerak oleh ancaman atau hilangnya kebebasan
perilaku. ( Contoh : kebebasan untuk melakuka pilihan produk tanpa pengaruh yang
tidak semestinya dari penjual ) keadaan ini disebut reaksi psikologis dan biasanya
dinyataka dengan tanggapan konsumen yang negatife.

Contoh klasik

terjadi pada tahun 1985 ketika Coca-Cola Company mengubah

formula tradisionalnya dan memperkenalkan “New Coke”. Banyak orang yang

11 | P s i k o l o g i S o s i a l / M o t i v a s i

memberikan reaksi negative terhadap pendapat bahwa “kebebasan mereka untuk
memilih” telah disingkirkan, dan mereka menolak untuk membeli “New Coke”.
Manajemen perusahaan itu menjawab reaksi psikologis yang tidak diharapkan
tersebut dengan memperkenalkan kembali formula yang asli sebagai “Classic Coke”
dan secara berangsur-angsur menghapuskan New Coke.

12 | P s i k o l o g i S o s i a l / M o t i v a s i

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai
sudut pandang mereka masing-masing. Namun, intinya sama yakni sebagai suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas
nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi secara umum sering diartikan sebagai
sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan,
menggerakkan

dan

mengarahkan

perilaku

seseorang.

Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan,
keinginan dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya motivasi, setiap individu
dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat sekitarnya untuk mencapai suatu
hasil yang berguna bagi masyarakat dan dirinya sendiri.
B. SARAN
Motivasi yang kita peroleh sebaiknya dilakukan secara benar dan positif dalam
kehidupan sehari-hari dan bagaimana kita menggunakan motivasi tersebut dalam
masyarakat.

13 | P s i k o l o g i S o s i a l / M o t i v a s i

DAFTAR PUSTAKA
http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-motivasi.html

Wirawan, Sarlito. (2005).Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi
Terapan).Jakarta :Balai Pustaka.
alumnifatek.forumotion.com/...motivasi.../teori-motivasi-t595.htm

14 | P s i k o l o g i S o s i a l / M o t i v a s i