Anda Dan Gaya Busana harajaku

BAHAN AJAR
SUMBER: ANDA DAN GAYA BUSANA

MATA KULIAH: STRATEGI PEMBELAJARAN

OLEH:
AISYAH FITRI R
1228040022
A (PKK/S1)
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
T.A 2015-2015

~1~

Setiap orang memiliki gaya pribadi dalam berbusana. Gaya berbusana seseorang itu
adalah milik pribadi yang bersangkutan dan hal ini erat kaitannya dengan selera dan cita rasa
mode yang dimilikinya, tanpa di paksa dan sangat unik. Bagaimana cara ia menerapkan dan
memadukan aneka busana yang dipilih dengan warna, corak, dan tekstur menjadi satu kesatuan
yang disebut dengan gaya pribadi. Untuk menciptakan gaya pribadi, ada beberapa pertanyaan

yang dapat anda jawab;
Siapakah saya?
Untuk mendapat gambaran yang jelas yang mencakup bentuk lahiriah dan pribadi yang
bersangkutan, yaitu berhubungan dengan usia dan bentuk tubuh.
Seperti apakah gaya hidup saya?
Berkaitan dengan segala aktifitas sehari-hari yang dilakukan, termasuk juga lingkungan
pergaulan social. Begitu variatifnya pergaulan seseorang, menurut beragam penampilan yang
berbeda untuk kesempatan yang berbeda pula.
Apa yang ingin saya kenakan?
Memberi gambaran megenai selera dan citra diri yang diinginkan oleh pribadi masingmasing.
Jawaban pertanyaan yang di atas akan mempengaruhi seseorang dalam menentukan busana
yang dikenakan. Namun banyak yang menemui kesulitan dalam memilih busana ini. Pada
pembahasan selanjutnya akan dibahas trik-trik untuk mengatasi kendala yang anda hadapi.
A. Bentuk tubuh wanita
Ditilik dari bentuk tubuhnya, wanita dapat dikategorikan ke dalam 6 tipe. Akan tetapi,
karena bentuk tubuh setiap orang adalah unik, sudah barang tentu akan terdapat banyak
kombinasi antara satu tipe dengan yang lain. Karena itu, orang bersangkutanlah yang paling tepat
untuk dapat mengamati ciri dan karakter bentuk tubuhnya dengan salah satu bentuk tubuh
dibawah ini.


~2~

Ada cara mudah untuk mengetahuinya, berdirilah di depan cermin, amati refleksi badan
yang ada di cermin dengan seksama. Amati secara kesuluruhan, kemudian per bagian, dari atas
hingga pinggang, lalu dilanjutkan dari pinggang hingga kebawah. Catat dalam hati, bagian tubuh
mana yang anda sukai dan dianggap sebagai kelebihan yang dimiliki, dan bagian mana yang
dianggap kurang ideal dan kurang anda sukai. Tak perlu khawatir, terimahlah dengan lapang
dada. Sambil anda berusaha membentuk tubuh dengan berolah raga. Andapun dapat memberi
keseimbangan pada tubuh dengan cara mengkamuflasekannya lewat busana. Camkan dalam hati,
bahwa kekurangan tersebut tidak mengurangi penampilan secara total.
B. 6 tipe bentuk tubuh
1. Tipe piramida (segi tiga)
a. Garis bahu sempit dan cenderung
menurun, sehingga memberi kesan
bongkok.

Sering

terdapat


pada

seseorang yang berdiri dengan tidak
tega, dan
b. Bagian pinggul cenderung lebar
dengan pangkal paha yang besar.

2.
3. Tipe segitiga terbalik
a. Garis bahu besar,

cenderung

memiliki dada yang besar, dan
b. Bagaian pinggul sempit karena itu,
secara proposional, bagian tubuh
sebelah atas lebih berat.

4.
5. Tipe gelas waktu


~3~

a. Tipe ini memiliki bentuk tubuh ideal,
karena proporsi garis antara garis
bahu, pinggang, dan panggul sesuai.

6.
7. Tipe angka delapan
a. Bahu cenderung gemuk,
b. Bagian dada cenderung penuh dan

d. Pinggul penuh dan pangkal paha
cenderung besar.

besar,
c. Garis torso atau jarak dari bahu

8.


hingga pinggang terkesan pendek,
dan

9.
10. Tipe persegi panjang
a. Bagian pinggang tidak berlekuk, dan

b. Garis bahu dan pinggul hampir sama.

~4~

11.
12. Tipe bulat lonjong
a. Garis bahu cenderung penuh dan

c. Perut besar,
d. Pinggul besar.

menurun,
b. Pinggang tidak rampaing,


13.

~5~

C. Trik mendapatkan efek proporsional sesuai bentuk tubuh
1. Tipe segitiga
14.

Secara visual, tipe ini memberi kesan bagian bawah tubuh lebih lebar dari bagian

atas, sehingga tampak tidak seimbang. Umumnya bagian bahu lebih kecil disbanding bagian
pinggang ke bawah, sedangkan daerah pinggul dan pangkal paha cenderung besar. Karena itu,
dalam memilih model cobalah mengimbanginya dengan lebih memfokuskan pada bagian atas
tubuh, dan menyamarkan bagian bawah tubuh yang agak besar, dengan menggunakan cara-cara
sebagai berikut;
15.

Hindari :


a. Atasan berlengan langsung, seperti lengan model reglan, dolman, setali, atau bahu
berpotongan dalam (cutway armbole). Berbagai model atasan dengan bahu terbuka,
misalnya, model kemben (strapless), kamisol bertali tipis (spagbetty straps) atau
potongan bahu asimetris,
b. Potongan leher tinggi dan ketat (turtleneck) atau leher model botol (pas pada lingkar
leher),
c. Ikat pinggang lebar dan bermodel mencolok akan menambah kesan berat di bagian
bawah,
d. Rok klok yang melebar di bagian bawah, baik berpotongan sederhana maupun dengan
lipit,
e. Rok ketat, yang akan menonjolkan bagian pinggul yang besar, dan
f. Rok atau celana yang bertali serut, atau berdetail saku pada bagian pinggul.
16.

Pilihlah :

a. Busana dengan garis bagu diperlebar misalanya, dengan potongan lengan model jas
yang agak tegas dengan sedikit bantalan bahu atau detail epaulettes,
b. Blus atau atasan bercorak besar atau mencolok misalnya, corak floral atau bungabunga. Jika memilih motif garis, pilih garis horizontal untuk memperlebar bagian
bahu,

c. Blus dengan aksen ruffles(kerut) atau saku bisa menjadi alternative pilihan,
d. Pilih rok bawahan yang bergaris ramping atau lurus,
e. Jika tubuh anda termasuk kategori sedang atau tinggi, pilihlah kombinasi atasan
berwarna cerah atau bercorak dengan bawahan bernada gelap untuk menyamarkan
bagian bawah tubuh yang cenderung besar. Namun, bagi yang bertubuh kecil

sebaiknya tetap dalam satu nuansa warna, agar menciptakan kesan panjang dan
ramping, dan
f. Jika mengenakan setelan, sebaiknya terdiri dari atasan yang bergaris tegas namun
lembut luwes di bagian bawah.
2. Tipe segitiga terbalik
17.

Tipe ini memiliki bahu yang penuh dan lebar, disertai dada yang cenderung besar.

Sedangkan bagian pinggul sempit, sehingga secara keseleuruhan terlihat bagian tubuh sebelah
atas lebih berat. Untuk mengimbanginya, fokuskan perhatian pada tubuh bagian bawah.
18.

Hindari :


a. Hindari busana yang ketat dan terbuat dari bahan lentur (stretch),
b. Busana yang memiliki detail ruffles (kerut), smocks, aplikasi draperi, ataupun
ornament renda-renda pada bagian atas yang akan membuat dada semakin penuh,
c. Ikat pinggang berukuran lebar dan ketat yang akan membuat dada semakin
membusung,
d. Atasan bertekstur tebal dan menonjol,
e. Atasan yang berlapis-lapis, dan
f. Atasan bercorak besar dan mencolok.
19.

Pilihlah :

a. Atasan yang pas di badan, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar
b. Atasan bernada gelap dengan padanan yang sedikit menarik perhatian bisa dijadikan
pilihan. Misalnya, dengan bawahan bercorak atau berdetail seperti saku, lipit, atau
kerut, dan
c. Blus atau gaun dengan model kerah agak terbuka dari bahan yang lembut. Yang
paling aman adalah potongan leher berbentuk V.
3. Tipe gelas waktu (hourglass)

20.

Tipe ini dikatakan beruntung karena dianggap ideal. Karena itu, hampir semua

potongan dan model busana dapat dikenakan. Dan yang perlu menjadi pertimbangan adalah
pilihan warna yang disesuaikan sengan warna kulit.
21.

Khusus bagi yang bertubuh kecil ada beberapa hal yang perlu diperhatikan;

22.

Hindari :

a.
b.
c.
d.
e.
23.


Model busana yang berlapis-lapis, karena tubuh anda akan tampak tenggelam,
Busana terusan bersiluet H yang lurus dan sedikit longgar,
Busana yang melebar dengan panjang melebihi betis,
Kombinasi warna dan corak kontras antara bawahan dan atasan, dan
Corak yang berukuran besar dan menyolok akan menelan tubuh yang kecil.
Pilihlah :

a. Gaun terusan bersiluet ramping.apabila berupa setelan sebaiknya dalam satu nuansa
warna yang sama,
b. Busana yang sederhana dan minimalis akan menonjolkan kerampingan tubuh
sipemakai,
c. Corak garis tipis yang ditata vertical akan memberi kesan panjang dan tinggi, dan
d. Pilih ikat pinggang tipis atau rantai jika ingin menonjolkan kerampingan pinggang
yang dimiliki.
4. Tipe angka delapan
24.

Tipe ini memiliki bentuk tubuh berkesan penuh dan seksi dengan variasi yang

berbeda, dari yang sintal hingga yang gemuk. Keteletian dalam memilih busana akan sangat
menentukan penampilan secara keceluruhan. Karena jika salah, bisa membuat tubuh tampak
lebih gemuk. Dan yang perlu diperhatikan adalah bagian dada yang cenderung penuh dan besar,
serta pinggul, perut, dan pantat yang cenderung besar pula. Torso bagian ataspun biasanya
berkurang pendek.
25.

Hindari :

a. Model busana yang ketat, karena akan memberi kesan focus pada bagian tubuh yang
b.
c.
d.
e.
f.

menonjol. Demikian juga dengan busana yang terlalu longgar,
Model busana yang berlapis-lapis membuat tubuh tampak semakin gemuk,
Atasan atau blus yang pendek yang akan membuat torso semakin tampak pendek,
Ikat pinggang ketat dan lebar,
Busana berdetail ramai seperti kerut, lipit, atau lainnya,
Corak dan warna yang mencolok semakin menonjolkan bagian tubuh yang kurang

ideal,
g. Busana yang longgar dan melebar dibagian bawah akan membuat tampak lebih besar,
dan
h. Hindari busana yang bertesktur tebal dan kasar.
26.

Pilihlah :

a. Setelan yang terdiri dari jaket berbahan lembut dan luwes. Bisa juga terusan atau rok
dan bawahan yang dipakai dengan blus luar,
b. Atasan tunik yang panjangnya mencapai bawah pinggul akan menciptakan siluet
ramping jika dipadankan dengan celana atau rok ramping lurus,
c. Atasan berupa blus yang dikenakan diluar. Pilih jaket/blazer atau cardigan yang
memiliki panjang melenihi pinggul dan pantat,
d. Atasan model blouson akan membantu menyamarkan bagian perut dan pinggul yang
besar,
e. Menerapkan kombinasi nada gelap dan cerah, atau corak garis tipis secara vertical
atau diagonal, akan menyamarkan kekurangan yang ada di tubuh anda, dan
f. Jika ingin memakai ikat pinggang, pilih yang sewarna dengan blus bagian atas agar
torso tampak lebih panjang.
5. Tipe Persegi Panjang
27.

Tipe ini ditandai dengan garis pinggang yang tidak ramping, dan terdapat dalam

kategori yang bertubuh sedang dan besar. Secara keseluruhan tipe ini tidak mempunyai masalah
yang berarti, kecuali tidak memiliki lekuk pinggang ramping. Karena itu model busana yang
memberi fokus pada kerampingan pinggang adalah solusi utamanya.
28.
a.
b.
c.
d.

Hindari :

Busana bersiluet lurus dan longgar,
Corak garis besar vertical,
Ikat pinggang lebar dalam warna kontras,
Atasan model blousson atau jaket model boxy (kaku dan lurus) yang akan membuat

tubuh bagian atas berkesan persegi, dan
e. Corak kotak besar maupun kecil, kecuali diletakkan miring sehingga membentuk
diagonal.
29.

Pilihlah :

a. Busana bersiluet ramping, dengan menerapkan potongan model princess, baik pada
atasan atau gaun terusan,
b. Kenakan ikat pinggang tipis atau sedang bermodel sedrhana dalam nada gelap yang
kontras dengan busana yang dikenakan. Jangan gunakan terlalu ketat, sihingga
menimbulkan lipatan-lipatan,
c. Corak garis diagonal,

d. Celana atau rok yang menggunakan tali serut (drawstring), akan menciptakan bentuk
pinggang, dan
e. Busana model lilit atau model kimono (warpped gown) dengan simpul.
30.
6. Tipe bulat lonjong
31.

Tipe ini biasanya berukuran L atau XL. Dalam memilih busana, bentuk tubuh ini

hendaknya ekstra hati-hati, karena banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan. Namun tak
perlu berkecil hati, walapun tidak bertubuh ramping dan langsing, tapi bukan berarti Anda tidak
dapat tampil serasi dan menarik.
32.
a.
b.
c.
d.
e.

Hindari :

Model busana yang ketat membentuk tubuh,
Busana terlalu longgar,
Corak besar dan mencolok,
Busana berbahan kain tebal dan kaku,
Beragam detil seperti, ruffle, lipit, atau kerut yang akan menambah efek volume pada

tubuh,
f. Atasan berleher tinggi,
g. Ikat pinggang yang justru akan menonjolkan daerah pinggang, pinggul, dan paha besar,
dan
h. Busana berbahan stretch (lentur), seperti kaos atau rajut.
33.

Pilihlah :

a. Model busana padanan yang terdiri dari jaket, rok atau celana, dengan blus. Terusan
dengan jaket lembut. Atau, terusan dengan blus luar,
b. Panjang atasan baik jaket, cardigan, vest, atau blus luar sebaiknya melebihi garis pinggul
dan pantat,
c. Coba terapkan teknik padu warna antara gelap dengan terang untuk menyamarkan
bentuk tubuh misalnya, terusan berwarna ternag dengan jaket/blus luar bernada gelap,
d. Corak garis tipis atau corak lainnya, sebaiknya diterapkan untuk busana bagian dalam,
e. Potongan leher V (V neck) sangat membantu mengurangi efek berat pada tubuh bagian
atas, dan
f. Padanan aneka model tunik dengan rok celana panjang, merupakan pilihan ideal untuk
tipe semacam ini.
D. Tentang warna, corak, dan tekstur
1. Warna

34.

Warna yang diterapkan pada busana seseorang, tidak saja membuat penampilan

menjadi menarik, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyamarkan kekurangan
serta menonjolkan kelebihan yang dimiliki. Pedoman utama dalam memilih warna busana adalah
mencari tahu, warna apa yang sesuai dengan dirinya, baru kemudian mempertimbangkan warna
apa yang dia sukai. Untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan kulit, ambil warna yang
dipilih, dekatkan dengan kulit dan amati, apakah warna kulit anda lebih cerah atau lebih suram?
Jika warna tersebut membuat kulit anda tampak lebih cerah, berarti warna tersebut cocok untuk
anda.
35.

Pedoman dasar

a. Warna terang dan cerah, cenderung menyita perhatian dan menarik fokus pandangan.
Karena itu, warna cerah dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian pada bagain
tubuh yang ingin ditonjolkan, sekaligus mengalihkan pandangan dari bagian tubuh yang
tidak ingin ditonjolkan,
b. Warna muda dan pucat memberi efek melebarkan serta memberi kesan datar. Karena itu,
jika dikenakan pada tubuh, warna ini secara visual memberi kesan lebar. Namun, secara
pisikologis, warna pucat memberi kesan bersih dan rapi, dan
c. Warna gelap dan suram meberi efek mengecilkan dan ramping. Karena itu, warna ini
dapat digunakan untuk menyamarkan bagian tubuh yang kurang ideal. Warna gelap
misalnya, hitam, biru navi, coklat tembakau, merah anggur, hijau botol, atau abu-abu
gelap.
2. Corak
36.

Pemilahan corak yang diterapkan untuk busana, akan menambah daya tarik

busana tersebut. Sebenarnya penerepan corak pada busana digunakan sebagai aksesoris yang
akan memberi aksen bagi penampilan secara keseluruhan. Karena itu, kembali kepada dasar
fungsi aksesoris, jika diterapkan secara tepat akan menjadi aksen yang menarik, namun jika
berlebihan akan merusak keserasian. Secara visual, corakpun akan memberi dampak psikologis,
karena itu perlu sedikit pertimbangan dalam menerapkan corak ke dalam busana. Misalnya,
busana bergaris tipis memberi kesan formal, sedangkan bergaris besar memberi kesan santai.
Begitu juga dengan motif tumbuhan seperti bunga berukuran besar dan mencolok, serta motif
polka dots (bola-bola) memberi kesan santai, sehingga tidak sesuai dengan busana kerja.

37.

Pedoman dasar

a. Corak berukuran besar akan memberi kesan lebih besar, sedangkan corak kecil
sebaliknya,
b. Corak garis vertikal akan memberi kesan panjang dan ramping, sedangkan horizontal
memberi kesan lebar dan besar,
c. Perlu diingat, corak garis yang rapat dalam warna kontras akan melelahkan pandangan
mata, karena memberi kesan optic yang bergerak,
d. Corak fauna eksotis seperti ular, macan tutul, atau zebra sesuai bagi mereka yang
memiliki kepribadian penuh percaya diri,
e. Corak tradisional seperti batik merupakan alternatif pilihan yang menarik namun,
sabaiknya bijak dalam memilih ragam corak yang akan dikenakan. Bagi yang harus
menghindari corak besar dan mencolok, pilih batik yang bercorak kecil atau jika besar,
pilih yang memiliki warna dasar gelap dan coraknya hampir senada dengan warna
dasarnya,
f. Perlu diingat, busana bercorak lebih sulit untuk dipadu padankan, dan
g. Bahan bermotif sabaiknya jangan menjadi pilihan busana yang terlalu mahal karena
masa pakainya yang singkat, dan berkaitan dengan kecendrungan mode yang berlaku
(tren).
3. Tekstur
38.

Kemajuan teknologi dalam bidang tekstil, sudah demikian pesat, dan begitu

banyak ragam tekstur yang ditawarkan. Disamping semakin canggih proses pengolahan serat
alami, penemuan berbagai serat baru hasil teknologi canggi diantaranya serat almunium, juga
memberi kontribusi besar pada penciptaan beragam jenis kain baru. Untuk menggunakannya,
yang pertama harus disadari adalah bahwa bahan berterkstur akan menambah efek tiga dimensi
pada tubuh, dan itu berarti tubuh akan tampak lebih bervolume dan penuh.
39.

Semakin tebal dan menonjolnya tekstur bahan, semakin menambah kesan tebal

dan penuh. Namun, hal ini tidak perlu dihindari, karena dengan tekstur ini busana akan tampak
lebih bervariatif, kenakan dalam satu nada warna saja. Penerapan tekstur yang serasi akan
menghasilkan efek yang maksimal.
40.

Pedoman dasar

a. Bahan bertekstur tebal membuat tubuh tampak lebih besar,

b. Jika pola tekstur membentuk corak, tekstur vertical akan memberi efek panjang,
sedangkan tekstur horizontal membuat bidang lebih lebar,
c. Bahan bertekstur sedang dan tebal memerlukan perawatan berbeda. Pencucian yang
salah akan membuat busana tampak kusut, suram, dan berkesan kadaluwarsa,
d. Baha bertekstur cenderung lebih panas untuk dikenakan, karena itu sebaiknya
diterapkan sebagai baju hangat, misalnya, jaket, cardigan,sweater, atau rompi, dan
e. Jika diwujudkan berupa rok atau celana, baiknya diberi vouring atau pelapis agar
nyaman dikenakan.
E. Konsep padu padan
41.

Banyak orang selalu merasa jumlah busananya kurang mencukupi sesuai

kebutuhan. Sebaiknya setiap orang harus menyadari bahwa busana yang dimiliki dapat dianggap
investasi pribadi

dalam bentuk sederhana, karena bagaimanapun koleksi usana seseorang

memiliki nilai nominal yang sangat erat berkaitan dengan kemampuan finansialnya. Karena itu,
setiap orang sebaiknya menerapkan konsep berbelanja busana dengan bijak, dalam arti setiap
potong pakaian yang dibelinya harus dimanfaatkan secara maksimal. Di bawah ini, ada beberapa
pedoman yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi seseorang dalam belanja busana.
1. Pilih busana yang berkualitas tinggi. Busana yang berkualitas baik biasanya akan
2.
3.
4.
5.

tahan lama,
Utamakan segi fungsionil busana yang akan dibeli,
Fleksibel untuk dipadu padankan dengan busana yang sudah dimiliki di rumah,
Teliti kerapian dan kualitas jahitan serta potongannya,
Ketika berbelanja gunakan pedoman, “apa yang saya perlukan”, dan sedapat mungkin
kurangi unsur, “apa yang saya inginkan”, karena yang terakhir ini sering dipengaruhi
oleh emosi. Apakah itu unsur pengaruh orang lain, suasana hati, atau taktik pedagang

dengan menawarkan potongan harga menarik,
6. Jika anda sudah mempunyai warna favorit, dan ingin bereksperimen dengan warna
yang berbeda dan baru, jangan tinggalkan pedoman warna kesukaan anda tadi,
7. Seseorang dapat mengetahui busana tersebut sesuai atau tidak dengan dirinya, hanya
ketika busana tersebut digunakan. Jadi, cobalah terlebih dahulu sebelum anda
membeli, dan
8. Pertimbangkan sekali lagi berapa sering busana tersebut akan anda gunakan.
42.

Pedoman dasar padu padan:

43.

Busana harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk itu kita perlu tahu

konsep padu padan. Untuk menerapkan konsep padu padan pada koleski busana, ada beberapa
hal yang patut dipertimbangkan, antara lain;
1. Mulai dengan mengoleksi busana dasar yaitu, aneka model blus, celan, dan bleazer
yang berpotongan sedrhana sesuai dengan selera pribadi,
2. Lakukan investai dengan belanja setelan jas dengan rok atau celan, dengan warna
yang sama. Khusus untuk setelan selalu pilih warna dasar agar mudah dipadu
padankan misalnya, biru gelap, coklat, abu-abu, beige (kopi susu), dan putih,
3. Sebaiknya dari bahan polos, selain tidak cepat bosan juga mudah dipadu padankan,
4. Pilih setelan sederhana dan klasik dari bahan berkualitas dan nyaman untuk
dikenakan, selain tahan lama juga mudah dipadu padankan,
5. Dengan berpedoman pada setelan yang sudah dimiliki diatas, Anda dapat melakukan
eksperiman dengan menggabungkan berbagai elemen busana dasar, seperti blus,
kaos, atasan, rompi, atau vest. Aneka model rok dan celana dalam warna, corak dan
tekstur yang berfariasi pula, dan
6. Pemilihan aksesoris perhisan, tas, sepatu, dan lainnya dapat mengubah penampilan
secara dramatis.
F. Menata gaya melalui konsep padu padan
1. Setelan Dasar: Jas/Blazer dan Rok/Celana, dengan variasi tampilan
a. Blazer dan rok, dilengkapi aksesori,
b. Blazer, celana, dan blus, dilengkapi aksesori,
c. Balzer dengan gaun terusan, dilengkapi aksesori,
d. Rok, kamisol, dan atasan dari bahan knitting, dilengkapi aksesori, dan
e. Blazer, T-shirt, dan celana Bermuda/pedal pusber, aksesori.
2. Gaun terusan
a. Gaun terusan unruk kesempatan pagi dan malam hari, dilengkapi aksesori,
b. Gaun terusan dan jaket, dilengkapi aksesori,
c. Gaun terusan dengan celana panjang (dikenakan sebagai tunik), dilengkapi
aksesori, dan
d. Gaun terusan dengan vest atau rompi.
3. Rok dan Blus: Dalam beragam gaya tampilan yang variatif
a. Blus dan rok, dengan syal atau scraf, dilengkapi aksesori blus, celana pantolan
dan vest/rompi dilengkapi dasi,
b. Blus dan celana santai, dilengkapi aksesori,
c. Blus dan gaun terusan, dilengkapi aksesori,
d. Rok dan jaket pendek ramping (spencer jacket), dilengkapi aksesori, dan
e. Rok dan jaket pendek ramping (spencer jacket), dilengkapi aksesori.
G. Aksesoris pelengkap

44.

Aksesori yang sebaiknya diselaraskan dengan busana adalah sepatu dan tas,

setelah itu dapat ditambahkan dengan aksesori perhiasan, ikat pinggang, scraf dan lainnya.
Pemilihan aksesori tambahan sangat tergantung pada selera orang yang bersangkutan, karena itu
gaya pribadi seseorang akan diperoleh dari pilihan yang dibuatnya.
1. Perhiasan
45.

Karena fungsinya adalah sebagai pelengkapbusana, sebaiknya aksesori perhiasan

ini juga disesuaikan dengan busana yang akan dikenakan. Aksesori berbentuk dapat berupa:
Giwang, kalaung, gelang, cincin
2. Scarf, syal, atau selendang
46.

Penggunaannya lebih tergantung pada mode yang sedang berlaku, walaupun pada

dasarnya berfungsi sebagai penghangat tubuh. Karena memberi fokus pada daerah dada ke atas
dan bahkan wajah, maka sebaiknya disesuaikan dengan bentuk wajah, leher, dan daerah badan
sebelah atas. Berikut ini tips yang dapat anda terapkan:
a. Pilihlah corak yang sesuai dengan bentuk tubuh,
b. Banyak cara menggunakan scraf, dan penerapannya tergantung pada model busana
yang dikenakan,
c. Jika Anda memiliki scraf panjang yang disampirkan pada pundak, jaga panjangnya
tidak persis di atas garis pinggul. Sebab, garis memotong pada scraf akan membuat
pinggul tampak lebih besar,
d. Pilih scraf yang berkualitas baik, sebab scraf merupakan investasi yang berguna untuk
setiap busana anda agar tampak mewah. Pilih scraf yang terbuat dari bahan sutera,
crepe decbine, atau cabmere, dan
e. Jika leher anda tidak jenjang, kenakan scraf dengan simpulan di bawah kera. Namaun
cara ini tidak disarankan bagi Anda yang berdada besar.
3. Ikat pinggang
47.

Ikat pinggang berperan untuk memberi aksen pada daerah pinggang. Karena

manarik perhatian, maka pemilihan model dan ukurannya akan sangat berpengaruh pada
keserasian busana anda.

a. Jika memiliki garis pinggang (torso) yang cenderung pendek, dan ingin tampak lebih
panjang, kenakan blus di luar dan tambahkan ikat pinggang dalam warna senada
dengan blus yang dikenakan tersebut,
b. Jika anda mempunyai garis pinggang yang pendek, dan ingin tampak lebih panjang
pilih ikat pinggang dengan warna yang senada dengan blus yang anda kenakan,
c. Tapi, apa bila anda merasa garis pinggang terlalu tinggi dan ingin disamarkan, anda
dapat memilih ikat pinggang yang mempunyai warna senada dengan bawahan yang
anda kenakan, dan
d. Jika tubuh anda terasa kurang tinggi, dan anda ingin menyamarkannya dengan ikat
pinggang agar tampak tinggi, pilih ikat pinggang yang sewarna dengan gaun
seluruhnya. Hindari warna yang tampak memotong di pinggang, atau perhiasan yang
terlalu mencolok.
4. Tas
48.

Tas selain mempunyai fungsi utama untuk membawa barang-barang, tas juga

berperan sebagai aksesori pelengkap yang tak patut diabaikan. Berikut ini beberapa tips yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi anda:
a. Sesuaikan dengan gaya busana yang dikenakan saat itu, dan selalu bedakan antara
kesempatan siang dan malam hari,
b. Model tas turut menentukan apakah gaya tampilan anda bersifat formal atau santai.
c. Batasi keinginan membeli tas yang bermodel trendy dalam jumlah banyak, mengingat
masa pemakainnya sanag singkat,
d. Ketika membelitas untuk keperluan sehari-hari, pilih warna yang sesuai dengan
koleksi sepatu yang juga akan dikenakan untuk kegiatan yang sama,
e. Untuk tas yang bermodel klasik, sebaiknya pilihlan yang terbuat dari bahan yang
bermutu. Walaupun harganya agak mahal, namun masa pemakaiannya akan lama,
f. Amati di depan cermin, apakah tas yang anda beli sesuai dengan postur tubuh anda,
dan
g. Tas anyaman dari bahan serat alami atau pelastik hanya sesuai bagi tampilan bergaya
santai.
5. Sepatu
49.

Model sepatu amat beragam dan pemakaiannya disesuaikan dengan berbagai

kesempatan, diselaraskan dengan bergagai kesempatan, dan juga diselaraskan dengan busana
yang akan dikenakan. Salah memilih model sepatu dan tidak sesuai dengan busana, akan

mengganggu penampilan secara keseluruhan. Pemilihan yang serasi sebaiknya disesuaikan
dengan bentuk tubuh dan kaki si pemakai, berikut ini beberapa pedoman dalam memilih
berbelanja sepatu;
a. Hindari membeli sepatu di pagi hari, saat kaki cenderung mengecil. Belilah sepatu
siang hari atau sore hari saat kaki mencapai ukuran maksimum sehingga terhindar
dari resiko kekecilan,
b. Jika membeli sandal atau sepatu sandal bertali, pilihlah ukuran setengah lebih kecil
dari ukuran sepatu, agar bentuk kaki tampak lebih menarik,
c. Jika mengenakan stocking, pilih stocking yang sewarna dengan sepatu yang Anda
kenakan,
d. Warna sepatu yang mendekati warna kulit seperti krem atau mocha, akan memberi
kesan kaki lebih panjang dan ramping,
e. Sepatu warna putih sangat ideal bagi yang memiliki kaki panjang,
f. Sepatu bertali pada tumit atau slingback, akan membuat kaki tampak cantik. Namun,
pilihlah yang tidak terlalu tinggi, sebab akan membuat otot betis menonjol. Otot betis
yang menonjol akan mengakibatkan kaki pendek tampak lebih pendek, dan semakin
berkesan besar,
g. Untuk yang berkaki pendek dan besar, hindari sepatu yang memiliki ornament yang
mencolok karena akan menarik perhatian kearah kaki,
h. Bagi yang memiliki betis besar, hindari pemakaiaan sepatu bertumit rata, dan
i. Sepatu warna emas dan perak, sebaiknya dikenakan untuk kesempatan malam hari
saja.
50.
51.

52. Kesimpulan
53.

Setiap orang memiliki gaya pribadi dalam berbusana. Untuk menciptakan gaya

pribadi, ada beberapa pertanyaan yang dapat anda jawab;
54.

Siapakah saya? Seperti apakah gaya hidup saya? Dan apa yang ingin saya

kenakan?
55.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ditilik dari bentuk tubuhnya, wanita dapat dikategorikan ke dalam 6 tipe:
Tipe piramida (segi tiga),
Tipe segitiga terbalik,
Tipe gelas waktu,
Tipe angka delapan,
Tipe persegi panjang, dan
Tipe bulat lonjong.

56.

Setelah mengenali bentuk tubuh, kita telah mengetahui pedoman utama dalam

memilih warna busana adalah mencari tahu, warna apa yang sesuai dengan dirinya, baru
kemudian mempertimbangkan warna apa yang dia sukai. Kemudian pemilahan corak yang
diterapkan untuk busana, akan menambah daya tarik busana tersebut. Sebenarnya penerepan
corak pada busana digunakan sebagai aksesoris yang akan memberi aksen bagi penampilan
secara keseluruhan. Dan penerapan tekstur yang serasi akan menghasilkan efek yang maksimal.
57.

Sekarang ini, banyak orang selalu merasa jumlah busananya kurang mencukupi

sesuai kebutuhan. Karena itu, setiap orang sebaiknya menerapkan konsep berbelanja busana
dengan bijak, dalam arti setiap potong pakaian yang dibelinya harus dimanfaatkan secara
maksimal.
58.

Kemudian aksesori yang sebaiknya diselaraskan dengan busana adalah sepatu dan

tas, setelah itu dapat ditambahkan dengan aksesori perhiasan, ikat pinggang, scraf dan lainnya.
59.

Saran

60.

Dalam berbusana perhatikanlah bentuk tubuh anda. Karena dari bentuk tubuh kita

akan tahu cara memadumadankan busana dan aksesorisnya.
61.

62.

63. DAFTAR PUSTAKA
64. Budiman, yoyok, dkk (2001). “Anda dan Gaya Busana (pedoman menata gaya
busana)”.
65. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama : 2001.