Histamin Penyebab Alergi pada Kulit

Histamin Penyebab Alergi pada Kulit
Carrent Liliyanti DB
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
email : Carrent.
Abstract
Kulit merupakan organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Kulit
juga memiliki fungsi dalam melindungi tulang, otot, serta organ-organ yang ada didalam
tubuh kita. Kulit sendiri terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis.
Didalam kulit pada bagian epidermis juga terdapat berbagai macam badan reseptor agar kita
dapat mengetahui suhu, dan lain-lain. Badan reseptor tersebut terdiri dari badan krausse
untuk reseptor dingin, badan ruffini untuk reseptor panas, badan vater pacinni untuk rasa
tekan, dan badan meisnner untuk reseptor sentuhan. Kulit juga dapat terkena penyakit seperti
alergi makanan, kosmetik, udara atau suhu, serta dari bahan-bahan kimia seperti deterjen, dan
alergi sendiri dapat memicu senyawa kimia dalam tubuh yang menyebabkan reaksi-reaksi
alergi. Zat yang timbul dalam reaksi tersebut di namakan HISTAMIN
Kata Kunci : Kulit, Badan reseptor,Histamin
Abstract
The outer skin is an organ of the body that covers the entire human body . The skin
also has a function in protecting the bones , muscles , and organs that exist within our bodies
. The skin consists of three layers namely epidermis , dermis , and hypodermis . In the skin on

the epidermis there is also a wide variety of receptors bodies so that we can determine the
temperature , and others . The receptor Board consists of body krausse for cold receptors ,
Ruffini 's body heat receptors , body Vater pacinni to taste tap , and body meisnner for touch
receptors . The skin can also be affected by diseases such as food allergy , cosmetics , air or
temperature , as well as from chemicals such as detergents , and allergy itself can trigger
chemical compounds in the body that causes allergic reactions . Substances that arise in the
reaction in called histamine.
Keywords : Skin, Body reseptor, Histamine

1

Pendahuluan
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Kulit juga
memiliki fungsi melindungi tulang, otot, serta organ-organ yang ada didalam tubuh kita. Kulit
sendiri terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis. Didalam kulit juga
terdapat berbagai macam badan reseptor agar kita dapat mengetahui suhu, dan lain-lain.
Badan reseptor terdiri dari badan krausse untuk reseptor dingin, badan ruffini untuk reseptor
panas, badan vater pacinni untuk rasa tekan, dan badan meisnner untuk reseptor sentuhan.
Kulit juga dapat terkena penyakit seperti alergi, dan alergi sendiri dapat disebabkan oleh zat
HISTAMIN.

Kulit
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit
diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori
(rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. 1 Kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu
Epidermis (lapisan luar), Dermis (korium) atau lapisan dalam, dan Hipodermis atau lapisan
lemak bawah kulit. Lapisan luar terdiri dari beberapa lapis, yaitu: stratum korneum (lapisan
zat tanduk) yang mati dan selalu mengelupas, stratum lusidum, stratum granulosun yang
mengandung pigmen, dan stratum germinativum yaitu lapisan yang selalu membentuk sel-sel
ke arah luar.2

Gambar 1. Stuktur Bagian Kulit.2

Mikroskopis dan Makroskopis Jaringan Kulit

2

Mikroskopis :
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit yang terluar, terdiri dari lapisan sel yang telah mati
yang disebut juga lapisan tanduk. Fungsi epidermis adalah sebagai sawar pelindung terhadap

bakteri, iritasi kimia, alergi dan lain-lain3. Epidermis sendiri dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
StratumKorneum
Merupakan lapisan kulit terluar, yang dalam bahasa Latin berarti ‘lapisan tanduk.”
Hal ini juga bervariasi dalam ketebalan tergantung pada bagian tubuh yang mencakup. Jika
Anda sering pergi tanpa alas kaki, stratum korneum pada telapak kaki Anda mungkin cukup
tebal. Jika kita melihat lebih dekat, kita menemukan bahwa stratum korneum terdiri hampir
secara eksklusif dari sel-sel mati. Ini mungkin datang sebagai tidak mengherankan bahwa kita
kehilangan sel-sel kulit secara teratur. Bahkan, sel-sel mati dari stratum korneum
mengelupaskan begitu sering kita berakhir dengan lapisan luar yang sama sekali baru setiap
35 hari.4
Stratum Lusidum
Lapisan ini biasanya dideteksi pada bagian kulit yang memiliki epidermis yang tebal.
Ini termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Daerah ini dari kulit rentan terhadap gesekan
dan abrasi, kemudian mereka mengandung stratum lusidum, lapisan perlindungan tambahan.
Ketika diperiksa di bawah mikroskop, tampak transparan, tetapi terdiri dari sel-sel kulit mati.5
Stratum Granulosum
merupakan lapisan kulit yang disusun oleh sel – sel hidup yang mendapatkan nutrisi
dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang
berperan dalam memberikan warna pada kulit manusia. Zat utama dalam pewarnaan kulit ini
disebut dengan Melanin. Tentunya sahabat sudah tahu bahwa warna kulit bisa berbeda beda,

bisa hitam, putih, sao matang, dll. Apabila tertumpuknya melanin pada suatu tempat maka
akan terbentuk bintik berwarna hitam dan tahi lalat.6

Stratum Spinosum

3

Ini adalah lapisan kedua dari epidermis, yang terdiri dari 5 sampai 15 lapisan sel-sel
poligonal. Hal ini terletak tepat di atas stratum basale yang mengandung sel-sel Langerhans.
Sel-sel ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan mengikat pada virus dan
bakteri untuk menjaga kulit aman dari infeksi. 5 Lapisan spinosum juga kadang-kadang
disebut lapisan berduri, karena adanya proyeksi pendek yang muncul di atas sel keratinosit
yang telah bergeser dari lapisan lapisan basal. Proyeksi kecil atau tonjolan membantu untuk
terhubung dengan sel yang berdekatan, tetapi memberikan penampilan lapisan berduri. Selsel keratinosit dalam lapisan stratum spinosum juga mengandung inti berbentuk oval. Sekresi
sitokeratin (prekursor keratin) berlangsung di stratum spinosum, yang membantu
memperkuat adhesi sel-sel di lapisan ini.7
Stratum Basale
Ini adalah lapisan terdalam epidermis terletak tepat di atas dermis. Sel-sel keratinosit
kolumnar membentuk bagian utama dari lapisan stratum basale. Tidak seperti lapisan lain
dari epidermis yang merupakan blok sel berlapis-lapis, stratum basale hanya satu lapisan sel,

tetapi melakukan pekerjaan yang penting menghasilkan sel-sel baru. Pada stratum basale,
mitosis (pembelahan sel) berlangsung, yang mengarah ke produksi sel-sel baru, yang
akhirnya mencapai puncak untuk menggantikan bagian sel-sel yang mengeras, mati dari
stratum corneum. Sel-sel yang terletak di epidermis dipelihara oleh lapisan dermis yang
berbaring di bawahnya. Namun, sel-sel ini tidak bertahan begitu mereka bergerak lebih jauh
dari Stratum basale.7
Dermis
Dermis memiliki ketebalan 3-5 mm, merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin
yang bertanggung jawab untuk sifat-sifat penting dari kulit. Dermis mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot
dan serabut saraf.2
Hipodermis
Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit) merupakan jaringan ikat yang terletak di
bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis
ini tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga
sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk

4

melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat

menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.6
Makroskopis

Badan Reseptor Kulit
Badan Vater Pacini
Korpuskula Pacini (vater pacini) reseptor peraba ditemukan di jaringan subkutan pada
telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan
genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter
0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena
bentuknya mirip bawang.10
Badan Krausse
Merupakan reseptor kulit perasa dingin. Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan
di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan
rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.
Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus,
serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel
schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf
yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan
bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap
dingin.11

Badan Meissner
Korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf peraba.Korpuskulus peraba (Meissner)
terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya
silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron
dan lebarnya sekitar 40 mikron.12
Badan Ruffini
Ujung Ruffini atau badan Ruffini adalah jenis mekanoreseptor yang beradaptasi lambat,
hanya terdapat pada dermis yang tidak berambut dan jaringan subkutan. Dinamakan sesuai
dengan penemunya Angelo Ruffini. Reseptor ini berbentuk spindel yang sensitif terhadap
regangan kulit, dan berkontribusi terjadap sensasi kinestetik dan kontrol posisi dan gerakan
jari. Diyakini berguna untuk memonitor tekstur objek sepanjang permukaan kulit, mendorong
gerakan menggenggam sebuah objek.13 Ujung Ruffini terletak dalam di dalam lapisan kulit,
dan merespon deformasi mekanis di dalam sendi, terutama terhadap perubahan sudut sendi,
dengan spesifisitas hingga 2 derajat, dan tekanan kontinyu. Mereka juga bertindak sebagai

5

termoreseptor yang merespon dalam waktu yang lama, sehingga pada kasus luka bakar yang
dalam tidak akan ada nyeri karena reseptor ini akan terbakar.11
Alergi

Istilah alergi pertama kali digunakan dalam dunia kedokteran pada tahun 1906 oleh
Clemens von Pirquet, seorang dokter anak di Austria. Pirquet melihat alergi ini adalah
sebagai suatu reaksi yang aneh dari tubuh.14 Alergi sendiri merupakan respon abnormal dari
kekebalan tubuh seseorang , tubuh mengadakan reaksi terhadap partikel-partikel asing
tersebut melalui sistem kekebalan dan daya tahan tubuh seperti ketika penyakit memasuki
tubuh, padahal sebenarnya partikel asing yang masuk itu bukanlah penyakit dan tidak
membahayakan tubuh. Reaksi tubuh yang berlebihan ini malah membuat tubuh menjadi
sakit.15 Saat tubuh pertama kali berpapasan dengan sebuah alergen, tubuh akan memproduksi
antibodi karena menganggapnya sebagai sesuatu yang berbahaya. Jika tubuh kembali
berpapasan dengan alergen yang sama, tubuh akan meningkatkan jumlah antibodi terhadap
jenis alergen tersebut. Hal inilah yang memicu pelepasan senyawa kimia dalam tubuh dan
menyebabkan gejala-gejala alergi.16 Alergi juga disebabkan oleh zat HISTAMIN.
Histamin
Histamin adalah senyawa jenis amin yang terlibat dalam tanggapan imun lokal, selain
itu senyawa ini juga berperan dalam pengaturan fungsi fisiologis di lambung dan sebagai
neurotransmitter.Sebagai tanggapan tubuh terhadap patogen, maka tubuh memproduksi
histamin di dalam basofil dan sel mast, dengan adanya histamin maka terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler-kapiler terhadap sel darah putih dan protein lainnya. Hal ini akan
mempermudah sel darah putih dalam memerangi infeksi di jaringan tersebut. 17 Pelepasan
histamin merupakan respon biologis yang dimediasi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai

respons terhadap alergen tertentu dan pemicu lain dari lingkungan luar atau tubuh
sendiri.Menanggapi ini, basofil dan sel mast merespon protein, saat imunoglobulin melekat
pada alergen, dengan melepaskan histamin, suatu senyawa kimia yang diproduksi dan
disimpan dalam sel-sel ini. Serangkaian kaskade reaksi terjadi ketika histamin terhubung ke
reseptor dalam jaringan yang berdekatan.18 Histamin juga bertindak sebagai pembawa pesan,
dan melakukan perjalanan ke lokasi iritasi untuk mengaktifkan respon tertentu di daerah itu.
Secara kimiawi, histamin bekerja dalam tubuh dengan cara mengikat dengan reseptor khusus
pada molekul protein di berbagai bagian tubuh. Ketika terikat pada reseptor, efek tertentu
diproduksi, seperti peradangan atau peningkatan produksi lendir. Reaksi alergi seseorang
mengalami tergantung pada jumlah histamin dilepaskan.. Ketika pelepasan histamin
terjadi,kekuatan senyawa pembuluh darah membesar, menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan aliran darah ke daerah tersebut. Dinding pembuluh darah juga menjadi lebih
permeabel, sehingga senyawa deras ke situs untuk masuk ke dalam jaringan sekitarnya. Hal
ini biasanya menyebabkan pembengkakan dan pembilasan. Jaringan mungkin gatal,
tergelitik, atau melukai, tergantung pada intensitas respon.17,18
Pada saluran napas, pelepasan histamin bisa berbahaya, karena senyawa ini juga
memaksa kontraksi otot polos. Napas ini terbuat dari otot polos dan bisa mengontraksi serta
pembengkakan, membatasi pasokan udara ke paru-paru. Pelepasan histamin dikaitkan dengan
6


serangan asma, serta penutupan saluran udara dalam kasus-kasus alergi parah, di mana
sedang terkena alergen menyebabkan pelepasan histamin luas dan menyertai gejala
berat.Histamin juga aktif dalam sistem saraf pusat, termasuk pada otak, di mana ia dapat
menghambat atau mengganggu neurotransmitter dan bertindak sebagai neurotransmitter itu
sendiri. Histamin berperan dalam tidur dan mediasi respon fisik terhadap stres dan dapat
melakukan fungsi-fungsi lain di otak juga.Pada reaksi alergi, sistem kekebalan tubuh
mengalami respon yang tidak proporsional terhadap alergen. Ini termasuk pelepasan
histamin, dengan terlalu banyak histamin yang dirilis di situs tertentu, yang menyebabkan
peradangan yang parah. Intensitas respon memicu intensitas yang sesuai dalam langkahlangkah terkait dari respon kekebalan. Hal ini berpotensi dapat berakibat fatal bagi pasien
sebagai sistem kekebalan tubuh pada dasarnya kehilangan kendali dan gagal untuk
memoderasi respon imun untuk membuatnya lebih proporsional dengan alergen yang terlibat.
Obat-obatan yang dikenal sebagai antihistamin dapat memblokir atau membatasi pelepasan
histamin untuk mengurangi intensitas reaksi kekebalan. Obat-obat ini dapat digunakan dalam
pengelolaan asma dan alergi untuk melindungi pasien dari reaksi kekebalan yang
melemahkan atau berbahaya. Banyak yang tersedia di atas meja untuk pengobatan masalahmasalah seperti musim alergi yang menyebabkan rhinitis alergi dan iritasi mata.17,19,20
Kesimpulan
Histamin adalah bahan kimia yang diproduksi dan disimpan dalam tubuh. Histamin
dilepaskan ketika seseorang terjadi kontak dengan alergen. Histamin menghasilkan gejala
alergi, seperti peradangan dan peningkatan produksi lendir. Histamin juga memainkan peran
penting dalam mengatur jam internal Anda.

Daftar Pustaka
1. Biologi. Pengertian, Fungsi, Struktur dan Lapisan Kulit. (dipublis Febuari 2015 ; dikutip 24
Maret 2016). Diunduh dari: http://www.softilmu.com/2015/02/Pengertian-FungsiLapisan-Struktur-Kulit-Adalah.html
2. Pengertian Kulit dan Fungsi Kulit. (dipublis febuari 2014 ; dikutip 24 Maret 2016).
Diunduh dari: http://www.pengertianahli.com/2014/02/pengertian-kulit-dan-fungsikulit.html
3. Keperawatan. Pengertian Kulit dan Fungsi Kulit. (dipublis Febuari 2013 ; 24 Maret 2016).
Diunduh dari : http://www.kajianpustaka.com/2013/02/pengertian-fungsi-lapisankulit.html
4. Artikel Kesehatan. Lapisan-Lapisan Kulit Berserta Fungsinya. (dikutip 24 Maret 2016).
Diunduh dari: . http://obatalergialami.com/lapisan-lapisan-kulit-serta-fungsinya/
5. Budisma.Lapisan Epidermis Kulit dan Fungsi. (dipublis 21 Febuari 2016 ; dikutip 25 Maret
2016). DIunduh dari: http://biologi.budisma.net/lapisan-epidermis-kulit-danfungsinya.html
6. Febuari 2015. Pengertian Fungsi Lapisan Struktur Kulit. (dipublis Febuari 2015 ; dikutip
25 Maret 2016). Diunduh dari: http://www.softilmu.com/2015/02/Pengertian-FungsiLapisan-Struktur-Kulit-Adalah.html
7

7. Zaka . Bagian-Bagian Kulit dan Lapisannya. (dipublis Maret 2015 ; dikutip 25 Maret 2016).
Diunduh dari : http://www.artikelsiana.com/2015/03/kulit-bagian-bagian-lapisan-kulitfungsi-kulit.html
8. B
9. B
10. Sridianti. 12 Maret 2016 Macam-Macam Reseptor pada Kulit. ( dipublis 12 Maret ;
dikutip 25 Maret 2016 ). Diunduh dari: http://www.sridianti.com/sebutkan-macammacam-reseptor-pada-kulit.html
11. Macam-Macam Reseptor pada Kulit. (dipublis Juni 2015 ; dikutip 25 Maret 2016). Diundu
dari: http://fungsi.web.id/2015/06/macam-macam-reseptor-pada-kulit.html
12. Tatang. 4 Macam Reseptor pada Kulit Beserta Fungsinya. (dipublis 8 April 2015 , 25
Maret 2016). Diunduh dari
13.

8

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22