BAB 4. SIAPA YANG MENJALANKAN MANAJEMEN DI KOPERASI - HANDOUT MANAJEMEN KOPERASI JILID 2

  HANDOUT MANAJEMEN KOPERASI JILID 2

BAB 4. SIAPA YANG MENJALANKAN MANAJEMEN DI KOPERASI Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

  pasal 21 menyatakan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri dari: rapat anggota,

  pengurus dan pengawas. Tiga serangkai inilah yang menjalankan mekanisme dan

  proses manajemen di koperasi secara berkesinambungan yang oleh banyak pakar manajemen koperasi disebut sebagai manajemen tripartit.

  Bagan: Manajemen Tripartit

  

PENGURUS

4.1. Rapat Anggota

  Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di koperasi. Dalam rapat anggota, para anggota koperasi se cara demokratis dan bertanggung jawab bebas untuk berbicara, memberikan usul, pandangan dan tanggapan serta saran demi kemajuan koperasi. Keputusan rapat anggota diambil berda sarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara. Sedangkan hak suara pada koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha koperasi-koperasi anggotanya secara berimbang, artinya menentukan hak suara dalam koperasi sekunder (yang anggotanya badan hukum koperasi) berbeda dengan koperasi primer (yang anggotanya adalah orang). Penentuan hak suara dalam koperasi sekunder dilakukan sebanding dengan jumlah anggota setiap koperasi dan besar kecilnya jasa usaha anggota koperasi terhadap koperasi sekundernya. Ketidak hadiran anggota koperasi di dalam rapat anggota tidak dapat diwakilkan atau dikuasakan kepada orang lain. Jadi pemungutan suara hanya dilakukan oleh anggota yang hadir. Menurut ketentuan yang berlaku, rapat anggota koperasi dapat menetapkan:

  1. anggaran dasar koperasi,

  3. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas, 4. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan, 5. pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya, 6. pembagian sisa hasil usaha, 7. penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

  Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota di koperasi paling sedikit harus dilakukan satu kali dalam satu tahun, sehingga orang sering menyebutnya sebagai rapat anggota tahunan (RAT). Apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera demi kepentingan bersama koperasi, maka dapat dilakukan rapat anggota luar biasa (RALB). Alasan utama permintaan dilakukannya RALB adalah apabila anggota menilai bahwa pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap koperasi. Jika, permintaan tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar koperasi, maka pengurus harus memenuhinya. Disamping atas permintaan anggota, RALB juga dapat diselenggarakan atas permintaan pengurus. RALB ata permintaan pengurus biasanya dilakukan untuk kepentingan pengembangan koperasi dan atau pada saat koperasi mengalami kebekuan.

  Anggota koperasi yang belum memenuhi syarat keanggotaan (misalnya belum melunasi simpanan pokok) boleh hadir dalam rapat anggota, tetapi hanya sebagai pendengar saja, belum memiliki hak suara. Tidak diperkenankan ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan rapat anggota. Dalam praktek, pejabat pemerintah terutama yang ada kaitannya dengan pembinaan koperasi biasanya turut diundang dalam raopat anggota koperasi dan diberi kesempatan untuk berbicara untuk memberikan bimbingan dan pembinaan bagi kepentingan kemajuan koperasi.

  Penyelenggaraan rapat anggota menjadi tugas dari pengurus. Apabila pengurus tidak sanggup mengadakan rapat anggota karena sudah tidak aktif lagi, maka pejabat pemerintah yang membidangi koperasi berhak mengundang seluruh anggota dan pengurusnya untuk menyelenggarakan rapat anggota. Setelah memenuhi kuorum (biasanya ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi dan tatatertib rapat anggota), pengurus atau salah satu anggota yang ditunjuk bertindak sebagai pemimpin rapat anggota tersebut. Keputusan yang dihasilkan dalam rapat anggota ini mengikat keseluruh anggota koperasi, baik yang hadir maupun yang tidak hadir. Kegiatan dalam rapat anggota harus dicatat oleh sekretaris dan dibuatkan suatu notulen rapat. Notulen rapat anggota umumnya memuat:

  1. daftar hadir, 2. tanggal dan tempat rapat dilakukan, 3. acara rapat, 4. inti pembicaraan rapat, 5. keputusan dan atau kesimpulan yang diambil oleh rapat anggota. sekretaris.

4.2.1. Pengurus

  Pengurus koperasi merupakan perangkat organisasi yang menjalankan fungsi eksekutif atau pelaksana dari keputusan rapat anggota baik dibidang organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota untuk masa jabatan paling klama 5 (lima) tahun. Anggota pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali. Peryaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi ditetapkan secara lebih rinci dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan. Untuk mengangkat pengurus sebuah koperasi perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

  1. mempunyai sifat jujur dan terampil dalam bekerja,

  2. Mampu dan cakap untuk mengambil keputusan bagi kepentingan organisasi,

  3. Mampu bekerja sama dengan anggota pengurus yang lain sebagai sebuah tim kerja dan mendukung keputusan yang diambil dengan musyawarah untuk mufakat.

  4. Tidak memberikan keistimewaan khusus bagi diri sendiri, saudara atau kawan- kawannya,

5. Memiliki pikiran yang maju agar dapat membantu mengembangkan koperasi,

  1. Mengelola koperasi dan usahanya,

  7. Memiliki jiwa kepemimpinan, keahlian manajerial, dan kewirausahaan yang mampu mendayagunakan sumber daya koperasi secara optimal untuk kepentingan anggota. Mengenai tugas dan wewenang pengurus dijelaskan secara rinci dalam UU N0 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 30 ayat 1 dan 2 sebagai berikut:

  3. Menyelenggarakan rapat anggota,

  4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, 5. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

  Dalam penjelasan pasal 30 ayat 1 ditegaskan bahwa dalam pengelolaan koperasi, pengurus selaku kuasa dari rapat anggota melakukan kegiatan semata-mata untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi beserta anggotanya sesuai dengan keputusan rapat anggota. Selanjutnya dalam pasal 30 ayat 2 dijelaskan dengan rinci wewenang pengurus koperasi, yaitu:

  1. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan,

  2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta memberhentikan anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar,

  3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan koperasi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam rapat anggota.

  6. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman dan tentang organisasi koperasi,

  2. Mengajukan ranacangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, dapat mengangkat pengelola (manajer) yang diberi wewenang dan kuasa oleh pengurus untuk mengelola usaha. Pengangkatan manajer oleh pengurus harus mendapat persetujuan dari rapat anggota. Pengangkatan manajer dimaksudkan agar pengurus tidak lagi melaksanakan sendiri wewenang dan kuasa rapat anggota khususnya di bidang usaha koperasi, tetapi pengurus lebih fokus pada wewenang dan kuasa untuk menjalankan organisasi dan dalam hal ini fungsi pengurus lebih mendekati kepaada fungsi seperti dewan komisaris pada perseroan terbatas yaitu mengawasi pelaksanaan kebijakan rapat anggota dalam mengelola usaha yang telah dilimpahklan kepada manajer. Dalam praktek manajemen koperasi di lapangan ditemukan bahwa besarnya wewenang dan kuasa yang dilimpahkan kepada manajer ditentukan sesuai dengan kepentingan koperasi.

  Hubungan kerja antara pengurus dengan manajer tunduk pada ketentuan hukum perikatan (kontrak) yang berlaku secara umum. Dengabn demikian manajer koperasi bertabggung jawab sepenuhnya kepada pengurus. Hal lainnya, seperti mengenai susunan formasi dan jumlah anggota dalam susunan kepengurusan koperasi dapat diatur lebih rinci dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan. Pada kopoerasi primer yang baru berdiri dan atau jumlah keanggotaan dan usahanya masih terbatas, susunan kepengurusan koperasi biasanya cukup dengan 3 orang yaitu ketua, sekretaris dan bendahara. Tetapi pada koperasi besar susunan kepengurusan biasanya lebih dari 3 orang yaitu 4 sampai 5 orang sesuai demgam kebutuhan organisasi.

  Sesuai dengan ketentuan pasal 5 Undang-Undang No 25 tahun 1992 yang masih ada kaitannya dengan tugas pengurus menetapkan bahwa setelah tahun buku koperasi ditutup, maka paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakannya rapat anggota tshunsn, pengurus harus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya: a. perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca akhir tahun buku yng baru lampau dan perhitungnan hasil usaha dari thun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, b. keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai. Laporann tahunan yang disusun oleh pengurus harus ditanda tangani oleh seluruh anggota pengurus. Bila salah satu anggota pengurus tidak menanda tangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan, termasuk mengesahan perhitungannya, merupakan penerimaan pertangungjawaban pengurus oleh anggota dalam rapat anggota, berarti pula membebaskan pengurus dari tanggungjawabnya pada tahun buku yang bersangkutan 4.3. Manajer.

  Sebagaimana telah diuraikan di atas, manajer koperasi adalah bukan merupakan perangkat organisasi koperasi melainkan orang yang diangkat oleh pengurus dengan sistim kontraktual dan harus mendapatkan persetujuan dari rapat anggota. Istilah manajer untuk koperasi mulai diperkenalkan pada koperasi Indonesia pada akhir tahun 1970-an. Meskipun sesungguhnya sebelum tahun tersebut, banyak koperasi yang dalam bidang administrasi perkantorannya diserahkan kepada seorang manajer, yang lebih dikenal dengan istilah manajer, tetapi kegiatannya lebih condong kepada bidang administrasi dan masalah- masalah perkantoran. Istilah manajer koperasi yang berkembang di era tahun 1980-an, lebih dikaitkan pada kegiatan teknis usaha.

  Koperasi pada dasarnya memerlukan manajer untuk menjalankan kegiatan usaha. Peranan manajer dikaitkan dengan volume usaha, modal, kerja dan fasilitas yang diatur oleh pengurus. Besar kecilnya volume usaha koperasi sering dijadikan batasan atau pendekatan perlu tidaknya pengurus koperasi mengangkat seorang manajer. Bagi koperasi kecil yang masih sederhana penguruslah yang bertindak sebagai manajer. Sedangkan untuk koperasi besar dengan jumlah anggota banyak, cakupan wilayah dan usaha yang luas seringkali membutuhkan banyak manajer. Jadi perlu tidaknya koperasi memiliki manajer biasanya dikaitkan dengan volume dan kompleksitas bisnis koperasi.

  Tipe-tipe Manajer Koperasi (Hannel, berdasarkan kategori-kategori) : 1) Manajer yang hanya diperbolehkan melaksanakan kegiatannya menurut ketentuan terinci yang dilaksanakan oleh Pengurus Koperasi yang dalam hal ini, bertanggung jawab penuh atas kegiatan perusahaan Koperasi. 2) Manajer yang diberi tugas dan diperbolehkan melaksanakan beberapa kegiatan perusahaan Koperasi atas tanggung jawab sendiri, walaupun bidang usaha yang berada dalam jangkauan keputusannya mungkin dibatasi oleh peraturan-peraturan intern dan kadangkala, untuk beberapa hal tertentu, oleh petunjuk-petunjuk terinci dari Pengurus. 3) Manajer yang diserahi tugas untuk mengembangkan perusahaan koperasi atas tanggung-jawabnya sendiri, sebagaimana berlaku pada manajer-manajer perusahaan lainnya. Para manajer ini, dalam batas-batas yang cukup luas, mengambil keputusan secara otonom mengenai tujuan-tujuan usaha Koperasi yang ingin dicapai, melaksanakan kebijakan-kebijakan bisnis yang diperlukan melalui pengarahan dan koordinasi kegiatan di kalangan karyawan koperasi, dan bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan koperas...Manajer sebagai Pengusaha Koperasi (Wirakoperasi).

   Pertumbuhan Koperasi ditentukan oleh orang-orang (Anggota dan Pengelola) serta lingkungan

   Pengelola yang memahami koperasi dan amanah dalam bekerja, artinya memiliki karakteristik tertentu yang tidak dimiliki individu lainnya atau disebut WIRAKOPERASI

   Keunikan Koperasi terletak pada adanya Dua Kelembagaan yaitu

  Kelembagaan Anggota dan Perusahaan Koperasi Wirakoperasi

  Orang-orang atau kelompok (entitiy) yang memahami, menciptakan, mengasuh, dan melaksanakan program Koperasi. ATAU Orang individu atau kelompok yang meyakini tujuan koperasi dan bekerja serta berupaya keras mencapai tujuan koperasi tersebut dengan berpegang pada prinsip- prinsip koperasi.

  

WIRAKOPERASI

Dari Dalam Dari Luar Anggota Manajer Birokrat Fasilitator Kewirakoperasian

  Memadukan antara Manajerial Ability dengan Community Organization Skills, artinya adanya keterpaduan dalam kemampuan mengelola dengan kemampuan komunitas organisasi Koperasi. Kewirakoperasian dalam prosesnya menciptakan kekayaan (value added) sehingga wajar memperoleh imbalan jasa atau insentif.

  Meskipun pengurus mengangkat manajer, pengurus koperasi tetap memiliki tanggung jawab penuh dan harus memahami keinginan anggota dan merumuskannya dalam bentuk kebijakan yang penjabarannya secara lebih rinci/teknis diserahkan kepada manajer. Pada kondisi ini manajer harus memiliki kecakapan menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di koperasi yang berada dibawah wewenangnya. Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya dalam organisasi berdasarkan ruang linkup kegiatan, wewenang dan tanggung jawab manaerial yang diembannya. Klasifikasi yang dimaksud, dibedakan menjadi:

  1. Manajemen Puncak

  Manajemen puncak bertanggung jawab langsung kepada pengurus. Ia bertanggung jawab atas manajemen usaha koperasi secara menyeluruh. Dalam perusahaan swasta yang besar manajemen puncak ini biasanya disebut sebagai kelompok chief executive officer (CEO).

  2. Manajemen Menengah

  Manajer menegah ini mempunyai fungsi memberikan pengarahan-pengarahan kepada bawahan atau karyawan-karyawan operasional. Jika manajer puncak mempunyai tugas menetapkan kebijakan-kebijakan usaha koperasi, maka kelompok manajer menengah ini biasanya disebut sebagai kepala unit.

3. Manajer Lini Pertama?bawahan

  Manajer lini pertama atau bawah ini bertnggungjawab untuk mengerjakan operasional bersama-sama dengan para karyawan bawahannya. Dalam perusahaan manajer lini pertama ini disebut sebagai mandor. Sedangkan di koperasi mungkin ditemukan istilah kepala sub unit. Dalam beberapa hal, pengurus koperasi sering didudukkan sebagai manajemen puncak atau CEO koperasi, sementara manajer didudukkan pada posisi manajemen menengah sedangkan kepala unit berada pada posisi manajemen lini bawah. Dalam disiplin ilmu manajemen penempatan atau klasifikasi manajer seperti pada koperasi tidak menjadi masalah, sebab klasifikasi manajemen puncak, menengah dan bawah yang dimaksud lebih difokuskan pada kewenangan manajerial sesorang atau kelompok orang dalam penggunaan sumber daya dan pengambilan keputusan. Tugas dan kewajiban seorang manajer koperasi meliputi:

  1. Memimpin kegiatan usaha yang telah digariskan oleh pengurus,

  2. Mengangkat dan memberhentikan karyawan koperasi atas kuasa dan atau persetujuan dari pengurus,

  3. Membantu pengurus untuk mengidentifikasi kebutuhan anggota koperai (terutama kebutuhan yang belum dapat direalisasikan oleh koperasi),

  4. Membantu pengurus dalam menyusun rencana koperasi baik rencabna sttrategis (jangka panjang) maupun rencana operasional (jangka pendek),

  5. Membantu pengurus menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanjua koperasi,

  6. Melaporkan secara teratur kepada pengurus tentang pelaksanaan tugas yang diberikan dan bila perlu memberikan saran perbaikan guna meningkatkan usaha koperasi,

  7. Membantu pengurus dalam merancang program pendidikan anggota dan karyawan koperasi sesuai dengan kebutuhan organisasi

  8. Mempertanggungjawabkan mengenai pelaksanaan tugas kepada pengurus koperasi.

  Dengan memperhatikan ruang lingkup pekerjaan manajer seperti yang telah diuraikan di atas, seorang manajer koperasi yang baik dan profesional harus memiliki kualifikasi minimal sebagai berikut:

  1. Harus cakap dan memiliki kemampuan teknis guna memecahkan masalah dan mengembangkan potensi sumber daya koperasi secara spesifik (contohnya manajer koperasi peternakan sapi perah harus memahami masalah teknis tentang peternakan),

  2. Memiliki kemampuan manajerial dibidang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian penggunaan sumber daya koperasi,

  3. Memiliki kemampuan d bidang manajemen perusahaan koperasi (manajemen personalia, manajemn produksi/opersi, pemasaran dan manajemen keuangan), kemampuan mencari peluang, pengembangan jaringan, percaya diri dan tanggung jawab,

  5. Mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat,

  6. Mampu berkomunikasi, negosiasi dan bekerjasama denagn orang lain,

  7. Mampu menjadi seorang mediator yang baik untuk menjembatani kepentingan pengurus, karyawan, anggota,dan pihak eksternal lainnya,

  8. Mampu memadukan dan mengakomodasikan perbedaan pandangan dari bawahannya.

4.4. Pengawas

  Pengawas adalah perangkat organisasi koperasi yang memiliki fungsi supervisi, pengawasan dan pengendalian di koperasi. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. Persyaratan untuk dapat dipilih untuk menjadi pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan. Apabila seorang anggota koperasi telah dipilih dan diangkat sebagai pengawas koperasi maka anggota tersebut tidak dapat merangkap sebagai pengurus koperasi. Peran pengawas di koperasi adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan masukan dan saran perbaikan kepada pengurus koperasi berdasarkan temuan dari hasil pengawasannya,

  2. Mencegah terjadinya pemborosan penggunaan sumber daya koperasi oleh pihak pengurus, manajer dan karyawan dalam rangka meningkatkan efisiensi organisasi koperasi,

  3. Melakukan penilaian hasil kerja pengurus dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan,

  4. Menjaga tertib administrasi secara menyeluruh. Menurut ketentuan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 39 ayat 1 ditegaskan bahwa tugas pengawas di koperasi adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam rapat anggota,

  2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya, Sedangkan wewenang pengawas sebagaimana tertuang dalam pasal 39 ayat 2 adalah:

  1. meneliti dokumen dan catatan yang ada di koperasi, 2. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan, 3. merahasiakan hasil pengawasannya kepada pihak ke tiga.

  Dalam rangka meningkatkan efisiensi, pengelolaan yang bersifat terbuka dan melindungi pihak yang berkepentingan, koperasi dapat meminta jasa audit pada akuntan publik (khusus untuk koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam (KSP/USP) baik pola konvensional maupun pola syariah yang mempunyai volume pelayanan pembiayaan sama atau lebih besar dari 1 milyar rupiah per tahun menurut ketentuan yang ada wajib diaudit oleh akuntan publik). Dengan ketentuan ini, pengurus dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik dan tidak menutup kemungkinan permintaan tersebut dilakukan oleh jasa audit adalah audit terhadap laporan keuangan dan audit lainnya sesuai keperluan koperasi. Disamping itu, koperasi dapat meminta jasa lainnya dari akuntan publik antara lain konsultasi dan pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan dan akuntansi keuangan koperasi.

  Jika seorang akuntan publik diminta jasanya untuk mengaudit laporan keuangan koperasi, maka dalam laporan akhir pemeriksaannya, akuntan publik tersebut akan memberikan pendapatnya. Kemungkinan pendapat yang diberikan oleh akuntan publik (1) wajar tanpa syarat (unqualified opinion), yang menunjukkan bahwa neraca tahunan untuk tahun buku tersebut adalah layak dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia, kemungkinan (2) tidak memuat pernyataan pendapatnya atau memuat pernyataan, tetapi bersyarat, hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembukuan yang dilakukan pengurus tidak dikerjakan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip pembukuan yang ada. Isi laporan pengawas paling tidak harus memuat/menyangkut hal-hal berikut:

  1. Perkembangan usaha selama satu tahun dan dibandingkan dengan kondisi tahun buku yang lalu, dilengkapi dengan penjelasan sebab kemajuan atau kemunduran dari koperasi,

  2. Perkembangan keuangan, simpanan anggota, maupun pinjaman-pinjaman yang telah dilakukan,

  3. Perkembangan harta kekayaan perusahaan koperasi,

  4. Uraian tentang pelaksanaan keputusan-kepetusan rapat anggota beserta alasannya, terutama jika ada keputusan yang belum dapat dilaksanakan oleh pengurus,

  5. Perkembangan hubungan kerja antara pengurus, manajer dan karyawan,

  6. Hasil pemeriksaan fisik (stock opname) tentang keuangan, dan inventaris koperasi, 7. Kesimpulan pemeriksaan dan saran untu kemajuan koperasi.

  Apabila laporan yang dibuat pengawas kepada rapat anggota tidak dapat diterima oleh pengurus koperasi, maka untu menyelesaikannya pengurus tidak diperkenankan mempengaruhi opini anggota pengawas. Pengurus berhak dan wajib memberikan keterangannya secara tersendiri kepada rapat anggota dan tembusannya diberikan kepada pengawas. Jika ternyata tidak ada titik temu antara pendapat pengawas dan pendapat pengurus, maka putusan akhir diserahkan kepada rapat anggota. Rapat anggota ini yang nantinya menilai dan memberi keputusan. Dalam kondisi demikian, pandangan dan saran dari pejabat koperasi selaku pembinan.

  Hubungan Kerja Pengurus, Pengawas dan Manajer

  Untuk menunjukkan pemisahan yang tegas antara pengurus, pengawas dan manajer koperasi, maka koperasi dalam hal ini diprakarsai oleh pengurus dapat membuat pedoman kerja yang disepakati bersama. Pedoman kerja dimaksud meliputi:

  1. Pengurus adalah badan wakil anggota sebagai pelaksana koperasi yang bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pada koperasi di negara-negara barat pengurus koperasi dinamakan board of director (BOD). kebijakan koperasi yang telah diputuskan rapat anggota oleh pengurus. Sebutan pengawas pada koperasi-koperasi di negara barat adalah board of supervisor (BOS).

  3. Manajer adalah orang yang diberi wewenang oleh pengurus untuk mengelola usaha dan bertanggungjawab kepada pengurus.

  Hubungan kerja antara pengurus dengan pengawas adalah hubungan konsultatif secara timbal balik. Hubungan pengawas dengan manajer sifatnya adalah koordinatif, sehingga pengawas tidak diperkenankan secara langsung memeriksa tugas-tugas manajer dan karyawan bawahannya, kecuali dengan persetujuan pengurus. Hai ini penting untuk menghindari adanya dua badan yang mengurus dan memimpin organisasi, serta untuk memperjelas pemahaman antara pelaksana dan pengawas.

BAB 5. FUNGSI-FUNGSI BISNIS KOPERASI MANAJEMEN PRODUKSI/OPERASI Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai

  masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa.

  Pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat. Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran. Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur. Sistem produksi mempunyai masukan yang dapat berupa, bahan baku, komponen atau bagian dari produk, barang setengah jadi, formulir-formulir, para pemesan atau langganan dari para pasien. Keluaran dari sistem produksi dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi, bahan-bahan kimia, pelayanan kepada pembeli dan pasien, formulir-formulir yang telah selesai diisi dan diproses.

  Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas. Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata. Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya.

KARAKTERISTIK UMUM TRANSFORMASI PRODUKSI JENIS SISTEM PRODUKSI

  1) Proses produksi yang kontinue (continuous process) - dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir. 2) Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) - dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran. 3) Proses produksi yang bersifat proyek - dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan saat yang direncanakan.

PROSES PRODUKSI

  • (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

  Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber

  • barang atau jasa. Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk
  • menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.

MANAJEMEN PRODUKSI

  Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang • sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu : Material atau bahan

  • – Mesin atau peralatan – Manusia atau karyawan
  • – Modal atau uang – Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang lain. –
    • sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaiannya. Manajemen produksi operasi bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran • (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya. Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian

  Manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan faktor – faktor produksi

  • proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan taktikal bahkan keputusan strategis.

UKURAN KINERJA SISTEM PRODUKSI

  BIAYA PRODUKSI • KUALITAS PRODUK/JASA

  • TINGKAT PELAYANAN •

5 JENIS KATEGORI KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI ;

  1) PROSES PRODUKSI 2) KAPASITAS PRODUKSI 3) PERSEDIAAN (INVENTORY) 4) TENAGA KERJA 5) KUALITAS PRODUKSI

MANAJEMEN PEMASARAN

  PEMASARAN ADALAH : suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. (Intisari Pemasaran ; transaksi – tukar menukar – yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia). KONSEP INTI PEMASARAN :

   Kebutuhan ; keadaan merasa kekurangan

   Keingingan ; bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu

   Permintaan ; keinginan yang disertai dengan daya beli.  Produk adalah segala yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan.

   Jasa ; aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual yang secara esensial tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas apapun.

   Nilai ; perbedaan antara apa yang dinikmati pelanggan, karena telah memiliki dan menggunakan produk serta biaya yang dikeluarkan untuk memiliki produk tersebut.

   Kepuasan pelanggan ; tingkatan di mana anggapan kinerja produk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, maka tidak puas, demikian sebaliknya.

   Pertukaran ; tindakan memperoleh objek yang didambakan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya.

   Transaksi ; perdagangan diantara 2 pihak yang setidaknya mencakup 2 barang yang bernilai, persyaratan yang disetujui, waktu dan tempat persetujuan.

   Pemasaran Relasional ; proses penciptaan pemeliharaan, dan penguatan hubungan yang kuat dan penuh nilai pelanggan dan pemercaya lainnya.  Pasar ; kumpulan pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk. KONSEP PEMASARAN :

  Sebuah filsafat bisnis yang menyatakan bahwa keputusan keinginan konsumen adalah dasar kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan.

  MANAJEMEN PEMASARAN Analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demin mencapai tujuan organisasi.

KEKUATAN LINGKUNGAN MAKRO

  Kependudukankekuatan hukum dan Kondisi ekonomipolitik Kekuatan sosialteknologi Dan budayapersaingan

BAURAN PEMASARAN PERUSAHAAN (4P)

  Perantara Perantara Pasar

  Pensuplai Pemasaran Pemasaran

PerencanaanSistem distribusi

Struktur hargaKegiatan Promosi

  

SUMBERDAYA NON-PEMASARAN

DI DALAM PERUSAHAAN ProduksiLokasi

KeuanganRiset & Pengembangan

SDMCitra Perusahaan

MARKETING MIX

  • sebuah organisasi, yaitu penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. PRODUK ; sekumpulan atribut fisik nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) di • dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. TIGA KATEGORI PRODUK BARU : (1) produk yang benar-benar inovatif, (2) peroduk

  DEFINISI MARKETING MIX : kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran

  • pengganti yang benar-benar berbeda dari produk yang ada, (3) produk imitatif merupakan produk yang baru bagi perusahaan tertentu tetapi di dalam pasar sudah bukan produk baru lagi. Merchandising : seluruh kegiatan pemasaran perusahaan yang dirancang untuk • mempersiapkan bermacam-macam produk untuk memenuhi permintaan pasar.

STRATEGI UTAMA BAURAN PRODUK

  • keluasan. KONTRAKSI BAURAN PRODUK : penciutan bauran produk dengan menghapus seluruh

  EKSPANSI BAURAN PRODUK ; melalui peningkatan matra kedalaman dan/atau matra

  • produk dalam satu lini produk atau hanya menyederhanakan macam produk dalam satu lini. PERUBAHAN PRODUK YANG ADA : manajemen meninjau ulang produk-produk
  • perusahaan yang ada (misal; meningkatkan produk yang sudah ada, mendesain ulang).
merupakan citra produk di tengah-tengah produk saingan dan produk lainnya dari perusahaan yang sama. TRADING UP DAN TRADING DOWN : menambah produk prestise yang berharga lebih • mahal ke dalam barisan produk dengan sasaran meningkatkan penjualan produk yang berharga murah dan sebaliknya. PERBEDAAN PRODUK DAN SEGMENTASI PASAR : mempromosikan perbedaan yang ada • antara produk perusahaan dengan produk saingannya. Pasar heterogen perusahaan terdiri dari perbagai segmen homogen yang kecil-kecil.

  • CIRI PRODUK : merk, kemasan, labeling, disain produk, warna, kualitas produk, jaminan dan pertanggungjawaban produk. HARGA : nilai yang disebutkan dalam rupiah dan sen atau medium moneter lainnya • sebagai alat tukar ATAU jumlah uang (kemungkinan ditambahkan beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

PENETAPAN HARGA

  MANFAAT : atribut sebuah item/barang yang mempunyai kemampuan untuk • memuaskan keinginan. NILAI : ukuran kuantitatif bobot sebuah produk yang dapat dipertukarkan dengan • produk lain. SASARAN PENETAPAN HARGA : (1) orientasi laba, (2) orientasi penjualan, (3)

  • orientasi status quo.
  • METODA DASAR PENETAPAN HARGA :

  1) Penetapan harga dengan biaya-tambah (cost-plus pricing) 2) Analisis impas (BEP Analysis) 3) Harga berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplai 4) Harga-harga yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar

  

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA : (1) potongan dan kelonggaran, (2)

  strategi penetapan harga geografis, (3) strategi harga tunggal lawan strategi harga variabel, (4) penetapan harga unit, (5) penetapan lini harga, (6) penetapan harga psikologis, dll

  DISTRIBUSI PERANTARA (PIALANG) ; usaha bisnis yang berdiri sendiri dan beroperasi sebagai

  • pendukung antara produsen dan konsumen akhir atau pemakai dari kalangan industri.
  • perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai dari kalangan industri. Perantara juga membantu menciptakan kegunaan waktu, tempat, dan kepemilikan • dari produk.

  SALURAN DISTRIBUSI (CHANNEL OF DISTRIBUTION) ; jalur yang dipakai untuk barang atau jasa ke konsumen akhir untuk pemakaian non bisnis.

  • PENGECER (RETAILER) ; usaha bisnis yang menjual barang-barang terutama ke konsumen rumah tangga untuk digunakan secaranon bisnis.
  • DAGANG-BESAR (WHOLESALING) ; meliputi penjualan dan semua kegiatan yang

  langsung bertalian dengan penjualan barang-barang atau jasa-jasa kepada mereka yang membelinya dengan maksud untuk dijual kembali atau untuk digunakan dalam usaha mereka.

  TUGAS PERANTARA ; •

  1) Mengumpulkan atau mengkonsentrasikan aneka ragam produk dari perlbagai produsen 2) Mengelompokkan produk-produk dalam jumlah yang sesuai dengan keinginan konsumen dan kemudian memilah-milahnya menjadi barang yang dibutuhkan konsumen

  3) Menyebarkan kelompok barang ke konsumen atau pembeli dari kalangan industri.

SALURAN UTAMA TERSEDIA BAGI PRODUSEN

PRODUSEN BARANG-BARANG KONSUMEN

AGEN PENIAGA PENIAGA AGEN DAGANG-BESAR DAGANG-BESAR PENGECER PENGECER PENGECER PENGECER

  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN SALURAN DISTRIBUSI •

  1) Pertimbangan-pertimbangan Pasar, antara lain; jumlah pelanggan potensial, konsentrasi geografis pasar, besarnya pesanan rusak, sifat teknis produk. 3) Pertimbangan-pertimbangan perantara, antara lain; jasa-jasa yang disediakan perantara, tersedianya perantara yang dikehendaki, sikap perantara terhadap kebijakan produsen. 4) Pertimbangan-pertimbangan perusahaan, antara lain; sumber-sumber dana keuangan, kemampuan manajemen, keinginan hendak menguasai saluran, jasa-jasa yang disediakan oleh penjual.

  MENETAPKAN INTENSITAS DISTRIBUSI • 1) Distribusi intensif; digunakan oleh produsen barang kemudahan konsumen.

  2) Distribusi selektif; meliputi rentang luas intensitas distribusi 3) Distribusi ekslusif; pemasok menyetujui penjualan kepada satu orang perantara dagang besar atau pengecer dalam sesuatu pasar tertentu.

  PROGRAM PROMOSI (PROMOTIONAL MIX); kombinasi periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, dan cara lain promosi yang digunakan untuk mencapai tujuan program pemasaran.

  • 1) Dana yang tersedia 2) Sifat pasaran 3) Sifat produk 4) Tahap daur hidup produk

  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROMOTIONAL MIX

  • PERIKLANAN ; semua kegiatan yang terlibat dalam penyajian suatu pesan yang non personal, disuarakan (oral) atau visual, dan dibiayai secara terbuka untuk suatu produk, jasa atau ide. PENJUALAN PERSONAL; komunikasi individual personal, dan ini berlawanan dengan • komunikasi massa non personal yang berbentuk periklanan, promosi penjualan, dan cara-cara komunikasi lain. PROMOSI PENJUALAN; direncanakan untuk menambah dan mengkoordinasikan • kegiatan penjualan perosonal dan periklanan. PUBLISITAS ; usaha memacu permintaan secara non personal dan usaha ini tidak • dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat dari publikasi tersebut.

MANAJEMEN KEUANGAN ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN

   Setiap keputusan perusahaan selalu berimplikasi pada keuangan 

   semakin menambah kompleksitas dari fungsi manajemen keuangan Manajemen keuangan makin berperan aktif dalam mengelola aktivitas keuangan di

  Globalisasi menyebabkan kondisi ekonomi dan perubahan regulatory sehingga

   setiap jenis bisnis (private public, besar kecil, profit seeking/non-profit)

   perusahaan dan peningkatan posisi kompetitif perusahaan.

  KEUANGAN;

   Keuangan menekankan pada proses, lembaga keuangan, pasar, dan surat

  Merupakan seni dan ilmu dalam mengelola uang

   berharga dalam transfer dana diantara individu, bisnis, dan pemerintahan.

MANAJEMEN KEUANGAN;

  Proses pengelolaan keuangan perusahaan melalui upaya pencarian dana dan pengelolaan dana secara efisien agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

AKTIVITAS UTAMA MANAJER KEUANGAN

  • jenis asset yang dapat dimiliki perusahaan.

  Membuat keputusan investasi (investment decision); menentukan kombinasi dan

  Membuat keputusan pembiayaan (financing decision); menentukan kombinasi dan • jenis pembiayaan yang akan digunakan perusahaan. Tujuan Perusahaan; •

  1) Memaksimumkan shareholder’s wealth (kemakmuran pemegang saham) 2) Memaksimumkan value of the firm (nilai perusahaan)

LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

  Adalah laporan yang dapat memberikan gambaran akuntansi atas operasi serta • posisi keuangan perusahaan. Terdiri atas ; •

  1) Laporan Rugi/Laba (Income Statement) 2) Neraca (Balance Sheet) 3) Laporan Laba Ditahan (Statemen of Retained Earning) 4) Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

AKUNTANSI PENGERTIAN

   Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis,  serta penginterprestasian informasi yang telah disusun.

   yang disebut catatan akuntansi. Di mana transaksi bisnis tersebut selalu diukur dalam bentuk satuan moneter. Dalam hal ini, akuntan bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut, di mana  mengelola semua informasi keuangan yang berkaitan dengan status dan operasi perusahaan serta membantu dalam pengambilan keputusan.

  Banyak perusahaan menggunakan catatan-catatan mengenai penghasilan dan biaya

   pencatatan transaksi keuangan perusahaan atau dengan kata lain akuntansi lebih luas dari pada tata buku.

PENGGUNAAN AKUNTANSI

   Catatan akuntansi sangat penting bagi manajemen, investor, kreditur dan juga pemerintah.

   Hal tersebut berdasarkan keputusan yang diambil banyak berkaitan dengan masalah keuangan, dan keputusan yang baik tidak dapat diambil tanpa informasi yang tepat.

   Semakin besar perusahaan, semakin penting peranan akuntansi di dalamnya.  Sistem akuntansi yang baik akan mengakibatkan sukses bagi perusahaan.  Sistem akuntansi harus memberikan informasi keuangan yang akan membantu dalam memperkirakan hasil-hasil operasi, pengawasan fasilitas, dan membantu dalam perencanaan. 

  Kegunaan Akuntansi bagi Manajemen, di mana sistem akuntansi harus ; 1) Memberikan suatu kriteria tertulis tentang transaksi finansial perusahaan 2) Memberikan laporan finansial secara periodik untuk meringkas hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan.

  3) Memberikan laporan secara periodik untuk meringkas dan membantu pengawasan biaya produksi. 4) Memberikan informasi untuk perencanaan jangka panjang, karena dapat membantu penyusunan anggaran, aliran kas, dan perkiraan kapasitas produksi. 5) Memberikan data finansial untuk pengambilan keputusan baik secara riil maupun proyeksi. 6) Dapat digunakan untuk pemeriksaan intern dengan memberikan data finansial yang dapat dipercaya. 7) Memberikan data untuk menentukan pajak pendapatan, pajak kekayaan, dan laporan laba yang diperlukan pemerintah.  Kegunaan Akuntansi bagi Investor dan Kreditur

  1) Investor yang memiliki sahan atau obligasi pada perusahaan besar, akan menerima laporan keuangan secara periodik berdasarkan catatan akuntansi perusahaan. 2) Laporan keungan tersebut sangat penting bagi investor untuk mengetahui sampai seberapa jauh perkembangan perusahaan beserta kondisi keuangan. 3) Dengan mempelajari laporan keuangan periodik tersebut, investor dapat menghindari adanya kemungkinan keliru dalam investasinya. 4) Adanya keharusan dari pemerintah untuk semua perusahaan yang mengeluarkan saham harus membuat laporan tentang informasi keuangan. 5) Setiap perusahaan harus memelihara catatan akuntansi dengan baik dan memberikan laporan keuangan kepada para pemegang saham. 6) Hal ini untuk memberikan keyakinan kepada investor tentang kebenaran laporan keuangan tersebut, biasayanya diperlukan seorang akuntan publik untuk memeriksanya. perusahaan tersebut ingin memperoleh pinjaman. 8) Laporan tersebut untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan keuangan perusahaan sehingga dalam jangka waktu tertentu dapat mengembalikan pinjaman, dan dapat membayar bunga secara rutin.

PROSES AKUNTANSI DATA POKOK PROSES LAPORAN KEUANGAN NERACA TRANSAKSI MENCATAT MENGGOLONGKAN LAPORAN OPERASI MERINGKAS LAPORAN PERUBAHAN PROSES KEUANGAN PROSES AKUNTANSI

   AKUNTANSI merupakan proses transformasi data mentah menjadi informasi keuangan yang berguna.

   Persamaan Akuntansi (The Acounting Equation); berbentuk laporan sederhana yang merupakan bentuk dasar dari proses akuntansi ini merupakan hubungan antara assets, liabilities, dan owner’s equity.

   Assets adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan

   Liablities ialah kewajiban perusahaan, yang dipinjam dari pihak lain 

  Ownqer’s equity ialah perbedaan diantara asset dan liabilities  Hubungan ketiganya ---- Owner’s equity = assets - liabilities 

  Jadi : assets = liabilities + owner’s equity

LAPORAN KEUANGAN

   Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat digunakan untuk membuat tiga laporan keuangan:

  1) Neraca (Balanced Sheet) 2) Laporan Rugi Laba (Income Statement) 3) Laporan Perubahan Keuangan

   Dua laporan yang pertama (neraca dan laporan rugi laba) sangat penting bagi perusahaan dan laporan inilah yang banyak dibicarakan.

   Sedangkan laporan ketiga (laporan Perubahan Keuangan) umumnya diperlukan bagi para pemegang saham (pemilik).

   TINGKAT EFEKTIVITAS MANAJEMEN SDM DIPANDANG TURUT MEMPENGARUHI

  KINERJA SUATU ORGANISASI, SEBESAR ATAU SEKECIL APAPUN ORGANISASI TERSEBUT. DAVID ULRICH : SUMBER DAYA MANUSIA HARUS DIDEFINISIKAN BUKAN DENGAN APA

Dokumen yang terkait

BAB I - Psikologi Perkembangan (sejarah).pdf

0 0 23

KREATIFITAS DAN FAKTOR - FAKTOR YANG TERKAIT DENGANNYA Disusun Oleh : Fitria Amalia Fitriani Yetti srimulyanti Dewi Masraini Adhi Fitra FAKULTAS PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI UIN SUSKA RIAU 2009 DAFTAR ISI - KREATIFITAS DAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

0 0 8

1. Menurut Paus Pius IX - KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI.doc

0 0 12

SIKAP REMAJA TERHADAP SEKS BEBAS DI KOTA NEGARA PERSPEKTIF KAJIAN BUDAYA.pdf

0 0 11

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur Wahyudin Nur Nasution Abstrak - Pengaruh Strategi Pembelajaran.pdf

0 1 21

KAJIAN PSIKOLOGI BELAJAR: MENGUKIR PRESTASI MELALUI PENGENALAN DIRI DAN OPTIMALISASI POTENSI Eny Purwandari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT - KAJIAN PSIKOLOGI BELAJAR MENGUKIR PRESTASI.pdf

0 0 12

EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SOSIAL PADA ANAK BERBAKAT INTELEKTUAL DI PROGRAM AKSELERASI Nur Hidayah Mira Aliza Rachmawati INTISARI

0 1 32

A. Pengantar - EKSPRESI EMOSI DAN AUTISTIK.pdf

0 0 20

TAT DAN PENGGUNAANNYA Di susun oleh: Soetarlinah Sukadjih Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Prakata - Psikodiagnostik VIII TAT dan penggunannya..doc

0 0 25

Teacher Question and Questioning Techniques in EFL Classrooms: Indonesian Students’ Preferences - Teacher Question and Questioning Techniques in EFL Classrooms

0 0 12