Asal Usul Sapi Bali asal

Asal Usul Sapi Bali
Minggu, 10 November 2013
Sapi Bali merupakan keturunan Banteng liar (Bos bibos atau Bos sondaicus) yang telah
mengalami proses domestikasi selama berabad-abad. Domestikasi sapi Bali diduga terjadi di
Asia Tenggara dan terpusat di Indonesia. Sapi Bali didomestikasi selama lebih kurang 3500 SM
(Rollinson, 1984).
Sapi Bali merupakan satu dari empat bangsa sapi lokal utama (Aceh, Pesisir, Madura dan
Bali) di Indonesia. Hubungan antara sapi Bali dan sapi lokal lainnya telah banyak diteliti, salah
satunya dengan analisis DNA mitokondria. Menurut Kusdiantoro (2009) hubungan maternal dari
sapi Bali asli dari empat tempat berbeda (Sulawesi, Bali, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat)
berhubungan erat dengan banteng ditinjau dari analisis DNA mitokondria (mt), kromosom Y (Y)
dan mikrosatelit alel autosom (µst). Untuk lebih mengetahui DNA dari sapi bali silahkan baca di
journal ini.
Daerah penyebaran sapi Bali meliputi hampir seluruh propinsi di Indonesia. Penyebaran
sapi Bali di Indonesia dimulai pada tahun 1890 dengan adanya pengiriman ke Sulawesi,
pengiriman selanjutnya dilakukan pada tahun 1920 dan 1927 (Herweijer, 1950). Kemudian,
sekitar tahun 1947 dilakukan pengiriman besar-besaran sapi Bali oleh pemerintah Belanda ke
Sulawesi Selatan yang langsung didistribusikan kepada petani (Pane, 1991). Sapi-sapi inilah
bersama dengan pendahulunya menjadi cikal bakal sapi Bali di Sulawesi Selatan yang telah
berkembang menjadi propinsi dengan jumlah sapi Bali terbanyak di Indonesia. Penyebaran sapi
Bali ke Lombok dilakukan pada abad ke 19 yang dibawa oleh raja-raja pada jaman itu

(Hardjosubroto dan Astuti, 1993) dan sampai ke pulau Timor antara tahun 1912 dan 1920.
Selanjutnya dinyatakan bahwa penyebaran ke banyak wilayah di Indonesia dilakukan pada tahun
1962.