TEORI MASLOW di lembaga (1)

TEORI MASLOW

Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada
lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara
secara hierarkis ini adalah sbb (jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi tentang
motivasi dan management skills, silakan
• Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah). Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga
hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur,
perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif
dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang
tinggi bagi organisasi.
• Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs) Kebutuhan ini mengarah
kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan
antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan
wewenangnya.
• Kebutuhan sosial (Social Needs).
Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar
kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan pihak-pihak yang
diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam
organisasi.
• Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs).

Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbulsimbul dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.
• Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization).
Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan
kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak
pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja
pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara
cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih
tinggi.
Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri sebagai
pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan pengembangan
individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan
sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus
tumbuh sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya
dan sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran organisasi.

2.4. Hipotesis
:

HO


BO

: BO

: terima

HO,

tidak ada hubungannya antara motivasi terhadap

produktivitas kerja karyawan
HI

:

BI

: BI

: tolak


HO,

jadi ada hubungannya antara motovasi terhadap

produktivitas kerja.

.1. Metode Penelitian
Motivasi sangatlah berpengaruh besar untuk produktivitas kerja karyawan, oleh karena
itu PT. Ball Nirwana, Garment, memberikan motivasi atau dorongan yang positif kepada
karyawan dibagian finishing, motivasi itu berupa bonus atau hadiah yang dapat
meningkatkaii semangat karyawan sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
Penelitian ini dilakukan di Tangerang, diperusahaan garment, di jalan. Bahagia,xv
ciledug raya, tangerang, Dan yang akan diteliti yaitu produktivitas kerja karyawan dibagian
finishing
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah deskriptif
analisis yaitu peneliti menggambarkan permasalahan yang didasari pada data yang ada
kemudian diambil kesimpulan. Yaitu penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat khusus
kepada hal yang bersifat umum yang disebut dengan istilah deduksi.

Kemudian selain itu penelitian ini menggunakan metode verifikatif yaitu mencari
hubungan variable x dan y, menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.

3.2. oprasional variable
Variable
Sub Variable
Motivasi (x)

Konsep Dasar
Variable
Motivasi merupakan
proses oercobaan

Dimensi

Indikator

Skala

Faktor 1. Minat

2. Sikap Positif
internal
3. Kebutuhan

Ordinal

Faktor 1. Motivator
2. Faktor kesehatan kerja
eksternal

Ordinal

Faktor 1. Kemampuan dan ketangkasan

Ordinal

mempengaruhi
seseorang agar
melakukan sesuatu
yang diinginkan


Produktivitas (y) Produktifitas adalah
sebuah konsep yang
menggambarkan
hubungan anatar
hasil,( jumlah barang
dan jasa) dengan
sunber

internal

karyawan
2. Managerial skill atau
kemampuan pimpinan
perusahaan
3. Pendidikan dan pengalaman
kerja
4. Upah kerja
5. Motifasi pekerja untuk meraih
prestasi kerja

6. Disiplin kerja karyawan
7. Kesatuan dan persatuan antara
kelompok pekerja

Faktor 1. Lingkungan kerja yang baik
2. Lingkungan masyarakat yang
eksternal
baik
3. Kondisi politik atau keamanan

Ordinal

dan ketertiban Negara
4. Kebudayaan satu negara

3.3. Sumber data

Data primer yaitu merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu



maupun perseorang, yang didapat langsung dari data interen perusahaan
Data skunder yaitu data yang diperoleh dari internet, BPS, asosiasi,dan jurnal penelitian

3.4. Teknik pengambilan sampel
• Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian finishing PT. Bali Nirwana,
sebanyak 100 maka diambil semua sebagai populasi.
3.5. Teknik pengumpulan data
Adapun metode pengumpulan data menggunakan studi lapangan dan studi kepustakaan
1. Studi lapangan ( field research)
Karena jenis data yang dibutuhkan untuk penelitian adalah jenis primer, yaitu
merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorang,
maka pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan. Adapun teknik yang digunakan
untuk pengumpulan data-data primer ini, peneliti melakukannya dengan metode observasi,
wawancara dan kuesioner
a.

abservasi yaitu melakukan pengamatan terhadap suatu objek yang diselidiki. Observasi ini
dilakukan langsung oleh peneliti pada PT. BALI NIRWANA Garment mengenai objek yang


b.

akan diteliti.
Wawancara yaitu proses Tanya jawab secara lisan anatara dua orng atau lebih dengan cara
bertatap muka. Dalam hal ini penulis melakukan serangkaian pertanyaan langsung terhadap
beberapa orang terkait dengan objek yang akan diteliti, yaitu kepada para staff yang

c.

berkecimpung di PT. BALI NIRWANA Garment, tangerang.
Kuesioner yaitu pertanyaan yang dilontarkan kepada beberapa respoden yang berkaitan
diperusahaan, untuk mencari informasi yang sesungguhnya disuatu perusahaan.

2. Studi keputakaan (library research)
Data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yaitu data yang
diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lainnya yang
berkitan dengan materi penelitian ini. Dengan metode ini peneliti memproleh data dengan
mengumpulkan, mempelajari, serta menelaah buku-buku bacaan yang sesuai dengan judul
penelitian.
3.6. Analisis data

Setelah data diambil selanjutnya dianalisis untuk melihat gambaran hasil penelitian dan
menguji hipotesis yang diajukan. Penggambaran hasil penelitian ini dapat dilihat dari mean,
standart deviasi dan variansnya, sedangkan pengujian hipotesis digunakan analisis regresi

linier, yang sebelumnya diuji kenormalan data sebagai prasarat penggunaan analisis regresi
tersebut.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk menguji data yang diperoleh berdistribusi normal atau
tidak, selanjutnya sebagai pertimbangan dalam menentukan statistik yang cocok untuk
pengujian hipotesis. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan statistic paramatrik,
sebaliknya apabila tidak berdistribusi nomral, maka digunakan statistik non parametrik.
2. Analisis Regresi
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana. Adapun
langkah-langkah yang digunakan dalam analisis ini antara lain:
a. Menentukan Persamaan Regresi
Persamaan regresi digunakan untuk memprediksi bentuk pengaruh motivasi kerja dengan
produktivitas kerja.
b. Uji Keberartian dan Kelinieran Model Persamaan Regresi Uji keberartian dan kenilieran
model persamaan regresi
digunakan untuk menguji signifikan dan linier tidaknya model persamaan yang diperoleh.

Apabila model tersebut signifikan dan linier, maka persamaan tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi motivasi belajar mahasiswa apabila kualitas penggunaan internet sebangai
sumber informasi diketahui. Untuk analisis ini digunakan
c. Menentukan Koefisien Korelasi dan Sumbangan Efektif (Determinasi) Koefisien korelasi
digunakan untuk menentukan derajat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas
kerja, sedangkan sumbangan efektif untuk mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan
oleh motivasi kerja terhadap produkti vitas kerja .
d. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yang
diperoleh diuji menggunakan statistik t hitung.

Pendapat yang dikemukakan oleh J. Ravianto (1986 : 19) selain uraian di atas juga
mengemukakan bahwa peningkatan produktivitas menunjukan pertambahan hasil yang
dicapai, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan hasil dan
perbaikan cara pencapaian produksi tersebut dalam melaksanakan perkembangannya. Pada

waktu melakukan pengukuran produktivitas kerja individu. Salah satu indikator pengukuran
yang perlu dinilai atau diperhatikan adalah kepuasan kerja.
Dari uraian-uraian di atas maka kriteria atau ukuran yang menjadi dasar penilaian atau
penetapan tentang produktivitas kerja pegawai adalah:
a. Kualitas Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi
berbagai persyaratan dan spesifikasi serta harapan.
b. Kuantitas Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa banyak hasil kerja
atau optimalisasi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan.
c. Efisiensi Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang membandingkan rencana penggunaannya
makin besar masukan dihemat, makin tinggi efisiensinya.
d. Efektifitas Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target yang
telah dicapai. Makin besar presentasi yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.
e. Metode Kerja
Yang dimaksud adalah tentang gambaran keadaan mengenai metode kerja, meliputi
kejelasan dan pemahaman pegawai serta tekadnya untuk melaksanakan, sehingga
terciptanya situasi atau kondisi kerja yang dapat diharapkan untuk menunjang
produktivitas kerja.
f. Kepuasan Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran tentang keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dari pegawai terhadap tugasnya atau
pekerjaan yang diberikan, hal ini perlu karena kepuasan kerja yang tinggi dihasilkan
oleh prestasi kerja bukan sebaliknya dan menjadi umpan balik untuk terjadinya
pelaksanaan kerja atau unjuklaku dari individu.
Dengan melihat uraian yang telah dikemukakan diatas adalah pengertian produktivitas
kerja, penggunaan serta kriteria produktivitas

Kesejateraan sosial mencakup fisik, mental dan sosial dapat lebih dirinci dengan
menjabarkannya dalam beberapa segi sesuai dengan kategori dalam kebutuhan dasar

manusia. Abraham Maslow menyusun teori kebutuhan manusia, seperti yang dikutip oleh
Mulyanto Somardi sebagai berikut:
1. Kebutuhan psikologis (physiological need) seperti sandang, pangan, papan.
2. Kebutuhan rasa aman (the safety need) seperti perlindungan mendapatkan pekerjaan,
jaminan hari tua, dll.
3. Kebutuhan sosial (the social need) seperti kebutuhan bergaul, diakui masyarakat, berkawan
dan berkeluarga.
i
4. Kebutuhan harga diri (the esteem need) untuk memuaskan egonya seperti memiliki mobil
bagus, berpakaian, rumah bagus, dll.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (the self actualization needs) untuk memuaskan diri dengan
mengembangkan segenap potensi, mengembangkan bakat dan kemampuan bekerja,
berkreasi, dll.
(1982 : 4)
Dalam satu perusahaan, karyawan dituntut untuk memberikan prestasi yang maksimal
mungkin dalam malksanakan tugas yang telah ditetapkan. Untuk mencapai prestasi yang
maksimal tentunya perusahaan harus menyadari bahwa karyawan membutuhkan suatu bentuk
perangsang, yaitu adanya balas jasa yang diberikan perusahaan baik yang berwujud finansial
atau non finansial. Hal ini perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, karena jaminan sosial
menyangkut perlindungan bagi kehidupan karyawan sebagai manusia. Pemberian jaminan
sosial tenga kerja dimaksudkan untuk memberi perlindungan dan jaminan bagi karyawan
didalam melaksanakantugasnya, agar dia merasa aman dan terjamin segala sesuatunya,
bidang jaminan ekonomi dan kesempatan kerja mencakup jaminan sosial dan peningkatan
pendapatan serta program-program penanggulangan kemiskinan yang menggambarkan
mekanisme-mekanisme dan masalah-maslah yang ada pada waktu sekarang, dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan, perumahan serta pekerjaan sebagai
prasyarat, tidak saja untuk mempertahankan hidup, namun juga seperti yang semakin tampak
untuk i
memperoleh suatu perumusan kehidupan” (Renny Sukarningsih, 1985 :

BAB. III
PRODUKTIVITAS KERJA

Produktivitas mengandung arti filosofis yaitu merupakan pandangan dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan pandangan hidup
dan setiap mental demikian akan mendorong manusia untuk merasa tidak puas , akan
tetapi harus mengembangkan dirinya dan meningkatkan kemampuan kerja.
Menurut Payaman J. Simanjuntak (1985 : 30) menyatakan bahwa: Produktivitas
merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan
sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu, Pengertian ini mengandung
cara atau pengukuran, walaupun secara teori dapat dilakukan, akan tetapi di dalam
praktek sukar dilaksanakan terutama sumber daya yang digunakan terdiri dari berbagai
macam dan di dalam proposal yang berbeda.
Dengan demikian maksud produktivitas adalah salah satu kemampuan untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan perbandingan antara totalitas masukan selama waktu yang ditetapkan.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Peningkatan produktivitas kerja merupakam suatu hal yang diinginkan oleh
karyawan maupun perusahaan atau organisasi. Guna meningkatkan produktivitas ini
terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun
yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan.
Payaman J. Simanjuntak (1985:30) menyatakan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap produktivitas kerja karyawan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap produktivitas karyawan dan dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1, Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan.
2. Sarana pendukung
3. Suprasarana
Sedangkan Hadari Nawawi (1990 : 45) memberikan gambaran secara singkat
tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terhadap produktivitas kerja pada suatu
perusahaan atau organisasi, yaitu:
1. Kreativitas dan inisiatif kerja
2. Komitmen kerja
3. Kinerja yang tepat
4. Lingkungan kerja
Sejalan dengan dua pendapat tersebut, selanjutnya Bambang Kusriyanto (1986 :
92) secara tegas menyatakan bahwa ada empat metode dan bidang dalam pekerjaan
yang mempunyai dampak besar terhadap peningkatan produktivitas kerja pada suatu
perusahaan. Metode dan bidang pekerjaan yang dimaksud adalah :
1. Mengganti usaha manusia dengan mesin.
2. Menyempurnakan metode kerja.
3. Menghilangkan praktek-praktek yang tidak produktif.
Dari ketiga pendapat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja adalah berasal dari karyawan itu sendiri, lingkungan
serta iklim kerja dan tidak berfungsinya fasilitas-fasilitas yang ada secara optimal atau
tidak memadainya fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan atau organisasi yang
bersangkutan.
Adapun definisi tentang produktivitas kerja yang menjadi acuan pokok tentang
konsep produktivitas, sebagaimana yang telah dirumuskan Dewan Produktivitas
Nasional pada tahun 1983, J. Ravianto mengutipnya sebagai berikut (1925 : 17):

1. Produktivitas pada dasarnya adalah situasi sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
dan hari esok lebih baik dari hari ini.
2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan keseluruhan daya yang dipergunakan.
Selanjutnya Heidjrachman (1984 : 139) mendefinisikan produktivitas sebagai
imbalan atas prestasi karyawan. Semakin tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin
besar pula upah yang akan diterima, sedang J. Ravianto mengutip pendapat Paul Mali
yang mengemukakan bahwa produktivitas adalah:
”Pengukuran seberapa baik sumber daya digunakan bersama di dalam organisasi
untuk menyelesaikan suatu kumpulan hasil-hasil
dan produktivitas adalah mencapai tingkat (level) tertinggi dari performance dengan
pakaian dari sumber daya minim”.
Pengukuran produktivitas merupakan bagian penting dari suatu program
peningkatan produktivitas. Pengukuran produktivitas merupakan langkah pertama dan
utama J. Ravianto mengutip pendapat Bambang Widianto (1986 : 20) yang
mengemukakan adanya empat siklus produk:
1. Pengukuran produktivitas
2. Evaluasi produktivitas
3. Perencanaan produktivitas
4. Peningkatan produktivitas
Mengingat betapa pentingnya pengukuran produktivitas maka dapat dilihat
manfaatnya seperti yang dikemukakan Muchdarsyah Sinungan:
1. Akan meningkatkan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan
rangkaian produktivitas
2. Penempatan peerusahaan yang tetap seperti yang menentukan sasaran dan
tujuan yang nyata dan perputaran informasi antara tenaga kerja dan
manajemen secara periodik terhadap masalah yang saling berkaitan.
Produktivitas dikemukakan oleh J. Ravianto (1986 : 18) peningkatan produktivitas
dalam dilihat dalam tiga bentuk yaitu:
1. Jumlah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya menusia.
2. Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan menggunakan
sumber daya manusia
3. Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh denagn pertambahan sumber daya
yang realtif kecil.
Dalam hal ini penulis ingin melihat penambahan hasil kerja pegawai denagn
memanfaatkan sumber daya yang ada. Produktivitas bagi organisasi merupakan ukuran
mengenai bagaimana sumber daya dipadukan dalam suatu organisasi dan digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Dimana pelaksana produktivitas ini harus dilaksanakan
secara efisien dan efektif.
Dimana yang dimaksud dengan efisien adalah pencapaian hasil dengan
menggunakan sumber daya seminim mingkin, sedangkan yang dimaksud dengan efektif
adalah pencapaian hasil atau pelaksanaan kegiatan.
Dengan demikian jelaslah bahwa produktivitas adalah kombinasi antara efektivitas
dan efisien dan indek produktivitas merupakan input yang dicapai. Pada berbagai
organisasi diperlukan suatu cara yang memenuhi syarat untuk melaksanakan berbagai

kegiatan organisasi. Penggunaan metode terbaik harus sesuai dengan kondisi-kondisi
pada setiap organisasi yang dapat meningkatkan produktivitas kerja tersebut.
Untuk dapat memiliki metode kerja yang baik merupakan cara yang ditempuh
atasan maupun bawahan, sehubungan dengan kegiatan organisasi yang telah
dijabarkan dalam tugas dan yang telah menjadi wewenang dan tanggung jawab sesuai
dengan perasaan dan status masing-masing.
Hal yang perlu diukur dalam metode kerja sehubungan dengan pengukuran
produktivitas ini yakni kejelasan dan pemahaman mengenai metode kerja yang
diterapkan serta tekad untuk melaksanakannya. Sehingga tercipta suasana atau kondisi
sosial yang dapat diharapkan untuk menunjang produktivitas organisasi.
Pendapat yang dikemukakan oleh J. Ravianto (1986 : 19) selain uraian di atas juga
mengemukakan bahwa peningkatan produktivitas menunjukan pertambahan hasil yang
dicapai, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan
hasil dan perbaikan cara pencapaian produksi tersebut dalam melaksanakan
perkembangannya. Pada waktu melakukan pengukuran produktivitas kerja individu.
Salah satu indikator pengukuran yang perlu dinilai atau diperhatikan adalah kepuasan
kerja.
Dari uraian-uraian di atas maka kriteria atau ukuran yang menjadi dasar penilaian
atau penetapan tentang produktivitas kerja pegawai adalah:
a. Kualitas Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah
dipenuhi berbagai persyaratan dan spesifikasi serta harapan.
b. Kuantitas Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa banyak hasil
kerja atau optimalisasi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan.
c. Efisiensi Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang membandingkan rencana
penggunaannya makin besar masukan dihemat, makin tinggi efisiensinya.
d. Efektifitas Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
yang telah dicapai. Makin besar presentasi yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya.
e. Metode Kerja
Yang dimaksud adalah tentang gambaran keadaan mengenai metode kerja,
meliputi kejelasan dan pemahaman pegawai serta tekadnya untuk
melaksanakan, sehingga terciptanya situasi atau kondisi kerja yang dapat
diharapkan untuk menunjang produktivitas kerja.
f. Kepuasan Kerja
Yang dimaksud adalah suatu ukuran tentang keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dari pegawai terhadap tugasnya atau
pekerjaan yang diberikan, hal ini perlu karena kepuasan kerja yang tinggi
dihasilkan oleh prestasi kerja bukan sebaliknya dan menjadi umpan balik untuk
terjadinya pelaksanaan kerja atau unjuklaku dari individu.

Dengan melihat uraian yang telah dikemukakan diatas adalah pengertian
produktivitas kerja, penggunaan serta kriteria produktivitas kerja, maka cukup jelas
bahwa produktivitas kerja dari seorang individu dilihat dari kualitas dan kuantitas