SISTEM PAKAR UNTUK MENGINDENTIFIKASI PEN

SISTEM PAKAR HOME PROGRAM UNTUK ANAK AUTIS MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB
Rakheena (111080200100) , Yulian Findawati, S.T, M.MT
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Rakheena.umsida@gmail.com
ABSTRAK
Autisme merupakan gangguan perkembangan mental pada anak yang
menyebabkan seorang anak sulit untuk berinteraksi sosial. Diagnosa autisme biasanya
dilakukan oleh seorang pakar/ahli dibidang tumbuh kembang anak, namun sebenarnya
orang tua juga dapat melakukan diagnosa awal kemungkinan autisme pada anak dengan
melakukan pengamatan perilaku anak dalam kesehariannya terutama dari cara
berkomunikasi, berinterkasi sosial dengan anak sebayanya, dan kemampuan berimajinasi
pada anak. Aplikasi yang dibangun bertujuan untuk membantu orang tua didalam
menentukan home program yang cocok untuk autis yang diderita oleh anak. Home
program merupakan program terapi yang dilakukan di rumah.
Pengetahuan pada sistem direpresentasikan dalam bentuk aturan dan metode
penalaran yang digunakan adalah metode runut maju (forward chainning).
Sistem Pakar ini dinamai Autism Home Program dan diakses dalam bentuk web
melalui media internet. Keluaran pada sistem berupa spektrum autis yang diderita oleh
anak serta home program yang cocok untuk jenis autis tersebut.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Forward Chaining, Autisme, Home Program

EXPERT SYSTEM HOME PROGRAM FOR AUTISM CHILD USING FORWARD
CHAINING METHOD BASED ON WEB
Rakheena (111080200100) , Yulian Findawati, S.T, M.MT
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
rakheena.umsida@gmail.com
ABSTRACT
Autism is impaired mental development in children that causes a child difficult to
interact socially. Diagnosis of autism is usually performed by an expert/experts in the
field of flower-growing children, but parents can make early diagnosis of autism in
children with the possibility of observing the behaviour of children in her/his everyday
especially from how to communicate, interact socially with peers, and the ability of their
imagination in children. Applications built aims to assist parents in determining home
program are suitable for autistic suffered by children. Home program is a program of
therapy at home.
Knowledge in the system represented in rules and methods used forward chaining
method.
This expert system named Autism Home Program and accessible in the form of
the web through internet media. Output of the system in the form of autistic spectrum
suffered by children as well as home program are suitable for this type of autism.
Key words : Expert System, Forward Chaining, Autism, Home Program


ragam

BAB I

dan

ukurannya,

karena

bentuknya yang indah dan menarik dan biasa

PENDAHULUAN
1.1.

bentuk

dipajang di halaman rumah sebagai hiasan


Latar Belakang
Tanaman hias adalah tanaman yang

mempunyai dua fungsi, selain berfungsi

untuk menambah keindahan rumah, sehingga
orang yang melihat akan merasa tertarik.

untuk

Pertama kalinya tanaman bonsai ini

menyegarkan atau menyejukkan lingkungan

dikembangkan di Tiongkok pada abad ke XI,

atau suatu ruangan tertentu. Tanaman hias

kemudian pada abad ke XV seni tanaman


akan terlihat indah dan menarik apabila

bonsai masuk ke Jepang, hingga seni tanaman

dirawat dengan tahap perawatan yang benar

kerdil ini disebut bonsai. Dengan keindahan

sehingga tanaman terlihat teratur dan rapi

dan keunikan dari tanaman bonsai ini

tanpa ada cabang yang menjalar. Tanaman

akhirnya

hias yang masih digemari oleh masyarakat

merambah ke Amerika Serikat bahkan ke


sampai saat ini adalah tanaman bonsai

dunia Barat termasuk ke Indonesia bonsai ini

dimana sesuai berkembangnya peradaban

banyak digemari dan diminati untuk bisa

maka tanaman bonsai mengalami kemajuan

memiliki tanaman itu.

sebagai

hiasan

juga

berguna


Bonsai

merupakan

bonsai

ini

sampai

Salah satu usaha sukses bertanam

baik dalam segi bentuk, ukuran dan jenis.
Tanaman

tanaman

bonsai

adalah


keberhasilan

dalam

tanaman yang dikerdilkan dan dipelihara

pengendalian penyakit. Ada beragam jenis

didalam pot yang beraneka ragam jenis,

penyakit yang menyerang bonsai, Penyakit

bentuk dan ukurannya. Membentuk tanaman

merupakan suatu keadaan tanaman yang

bonsai adalah membuat duplikat dari bentuk

pertumbuhannya terganggu akibat adanya


pohon di alam bebas. Skala duplikat ini bisa

organisme pengganggu.

kecil, sedang, hingga cukup besar namun

Oleh

karena

itu

untuk

tetap dibawah ukuran. Oleh karena itu

mempermudah user menentukan penyakit

penanaman


bonsai

serta solusi pengendalian dari ahli pakar

kesabaran,

tanaman bonsai, penulis ingin membangun

memerlukan

dan

pemeliharaan

ketelitian

dan

berbeda dengan menanam tanaman lainnya.


suatu

aplikasi

sistem

pakar

dalam

Bonsai ini ditanam dipot yang beraneka

mengidentifikasi penyakit tanaman bonsai

sehingga

dapat

pengendalian


menghasilkan
yang

mempermudah

tepat,

penanam

solusi

pengendalian

untuk

tanaman bonsai.

menentukan

1.3.

dari

penyakit

pada

Batasan Masalah

penyakit serta solusi pengendalian dari

Dalam penyusunan skripsi batasan

seorang pakar tanaman bonsai diperlukan

masalah yang ditentukan agar pembahasan

kemampuan untuk membuat suatu aplikasi

yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan

“Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi

tidak menyimpang yaitu :

Penyakit

Tanaman

Menggunakan

Bonsai

Metode

Dengan

a.

bahasa pemrogaman html, css, jquery,

Breadth-First

Search Berbasis Website” sehingga dapat
menghasilkan solusi pengendalian yang tepat

Java script dan php.

b.

secara efesien dan efektif.
1.2

explorer.

Berdasarkan latar belakang diatas,
perumusan

masalah

yang

b.

c.

Bagaimana merancang suatu aplikasi

dibuat

menggunaka

d.

Database yang digunakan adalah mysql.

e.

Data yang digunakan adalah data

sistem pakar yang berguna sebagai alat

penyakit yang umum pada tanaman

bantu untuk mendapatkan informasi

bonsai di daerah iklim tropis, data gejela

tentang penyakit yang terjadi pada

dari penyakit yang muncul dari tanaman

tanaman bonsai dari gejala-gejala yang

bonsai, data nilai bobot. Penyakitnya

ada.

sebagai berikut : Kutu daun, Ulat,

Apakah aplikasi sistem pakar ini dapat

Thrips, Cabuk putih, Jamur, Cabuk

digunakan

merah pada batang, Tumor akar.

untuk

mendapatkan

informasi tentang penyakit yang terjadi

f.

Bagaimana merancang suatu aplikasi
sistem pakar yang berguna sebagai alat
bantu

untuk

mendapatkan

Tanaman bonsai yang di teliti jenis
tanaman beringin.

pada tanaman bonsai.
c.

Aplikasi

Notepad+ + dan Xampp

akan

dibahas sebagai berikut:
a.

Aplikasi ini berjalan pada browser
mozila firefox, google crome, Internet

Rumusan Masalah

adapun

Aplikasi dibuat dengan menggunakan

solusi

1.4.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas,

c.

Hasil

penelitian

dapat

digunakan

adapun tujuan dari penulisan skripsi ini

sebagai bahan pijakan bagi para peneliti

diantaranya:

berikutnya

a.

membahas

mengenai sistem pakar dengan metode

suatu

aplikasi

sistem

pakar

yang

Breadth-First Search.

alat

bantu

untuk

1.6. Sistematika Penuliasan

sebagai

mendapatkan

informasi

tentang

Sistematika

penyusunan

proposal

penyakit yang terjadi pada tanaman

ditujukan untuk memberikan gambaran dan

bonsai dari gejala-gejala yang ada.

uraian dari proposal skripsi secara

Mengetahui
pakar

ini

apakah
dapat

mendapatkan

aplikasi

sistem

BAB II

digunakan

untuk

KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR

informasi

tentang

penyakit yang terjadi pada tanaman

Mengetahui
suatu

TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini,

bonsai.
c.

akan

Mengetahui bagaimana cara merancang

berguna

b.

yang

bagaimana

aplikasi

berguna

sebagai

merancang

sistem

pakar

yang

alat

bantu

untuk

maka penulis mencantumkan beberapa hasil
penelitian terdahulu sebagai perbandingan
penelitian yang dilakukan.

mendapatkan solusi pengendalian dari
penyakit pada tanaman bonsai.
1.5.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pengembangan

aplikasi ini adalah sebagai berikut:
a.

N Peneliti
o /Tahun

Judul

Prawid
ya
Destari
anto,
Erni
1
. Yudani
ngtyas,
Sholeh
Hadi
Pramon
o, 2013

PENERA
PAN
METODE
INFEREN
CE TREE
DAN
FORWAR
D
CHAININ
G
DALAM
SISTEM
PAKAR

Meto
de

Memahami penerapan metode BreadthFirst Search dalam sistem pakar.

b.

Tabel 2.1 Penelitian terdaluhu

Mempermudah para penyuluh penanam
tanaman bonsai dalam mengetahui jenis
penyakit tanaman bonsai dan solusi
pengendaliannya.

INFE
REN
CE
TREE
DAN
FOR
WAR
D
CHAI
NING

Hasil
Penelitian
Dalam
tahapan ini,
diagnosis
awal tentang
hama dan
penyakit
tanaman
kedelai
edamame.
Solusinya,
yaitu dengan
merancang
sistem pakar
untuk

DIAGNO
SIS
HAMA
DAN
PENYAK
IT
KEDELA
I
EDAMA
ME
BERDAS
ARKAN
GEJALA
KERUSA
KANNY
A

membantu
melakukan
diagnosis
tentang hama
dan penyakit
kedelai
edamame
berdasarkan
gejala
kerusakannya
secara cepat
dan tepat.

untuk mengidentifikasi penyakit tanaman
bonsai dengan menggunakan metode breadth
first search berbasis website. Sistem ini lebih
efesien karena metode ini bisa melakukan
diagnosa penyakit bonsai dengan mencari
nilai pembobotan yang lebih tinggi.
2.2 Bonsai
Bonsai adalah tanaman atau pohon
yang dikerdilkan di dalam pot dangkal

Bamba
ng
Yuwon
o, Yuli
Fauzia
2
h,
.
Yenny
Rachm
a
Setyani
ngsih,
2008

3
.

Anton
Setiaw
an
Hongg
owibo
wo,
2009

SISTEM
PAKAR
BERBASI
S WEB
UNTUK
IDENTIFI
KASI
JENIS
DAN
PENYAK
IT PADA
BUNGA
MAWAR

SISTEM
PAKAR
DIAGNO
SA
PENYAK
IT PADA
TANAM
AN PADI

FOR
WAR
D
CHAI
NING

FOR
WAR
D
CHAI
NING
DAN
BAC
KWA
RD
CHAI
NING

Sistem ini
dirancang
dengan tujuan
untuk
memberikan
rekomendasi
tentang jenis
bunga mawar
dan penyakit
yang
menyerangny
a beserta cara
penanggulang
annya.
Sistem pakar
untuk
mendiagnosa
jenis penyakit
pada tanaman
padi dapat
membantu
petani
mendiagnosa
jenis penyakit
dan
memberikan
pengetahuan
tentang jenis
penyakit dan
memberikan
pengetahuan
tentang jenis
penyakit.

dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk
asli pohon besar yang sudah tua di alam
bebas. Menurut Rismunandar, menyatakan,
“tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot
yang beraneka ragam bentuk dan warnanya
itu di Jepang diberi nama bonsai.”dalam
bahasa jepang sai artinya pohon dam bon
artinya pot jadi arti bonsai seluruhnya bila
diterjemahkan dalam bahasa indonesia adalah
pohon dalam pot.
Tanaman bonsai merupakan tanaman
hias yang masih sangat diminati oleh para
masyarakat, namun masih sangat sedikit
comunitas pecinta bonsai di indonesia ini.
2.2.1 Cara Membuat Bonsai
Dalam

membuat

diperlukan beberapa

pohon

ketrampilan

bonsai
khusus

Dari hasil perbandingan antara penelitian

dalam mengerdilkan pohon yakni:

terdahulu dan penelitian yang dilakukan,

1) Di tanam di dalam tempat yang kecil

penulis merancang aplikasi sistem pakar

seperti pot, lubang di dalam batu, dan

sebagainya. Karena tanah atau tempat

kemarau jika dilakukan pada musim

dengan ruang yang kecil akan membatasi

hujan tanah liat itu akan terlepas setiap

pertumbuhan pada tanaman sehingga

kali tersiram oleh air hujan.

akar-akar pada tanaman bonsai tidak

3) Pohon

yang

telah

dikerdilkan

akan menjalar kemana-mana. Setelah

disempurnakan

pohon di tanam di dalam ruang yang

diperlukan

kecil buang semua tunas barunya kecuali

dimaksudkan agar pohon akan tampak

tunas

lebih tua selain itu juga demi keindahan

baru

yang

diperlukan

untuk

bentuknya

dan

teknik

maka

penuaan

yang

dan supaya pohonnya memberi kesan

penyempurnaan bentuk pohon.
pohon

tumbuh kukuh, tidak mudah tumbang

dimaksudkan untuk memperindah bentuk

dan batangnya tidak menyerupai tongkat

pohon dan memberi kesan kepada orang

yang ditancapkan di tanah. Cara teknik

yang melihatnya, penyempurnaan ini

penuaan ini adalah dahan-dahan dan

dilakukan dengan melilitkan kawat pada

ranting-ranting di paksa untuk tumbuh

batang,

dan

mendatar atau agak menurun, akar-akar

membentuknya dengan cara mengubah

pada pangkal pohon ditonjolkan dengan

arah pertumbuhannya menurut keinginan

cara

kita. Untuk melilitkannya dibutuhkan

menjalar di atas permukaan tanah. Ada

kawat tembaga dari berbagai ukuran

kalanya sebagian dari batang pohon

sesuai dengan keperluan kita. Selain

dikupas

ranting,

batang

kayunya atau sebatang dahan tua dikuliti

penyempurnaan pun dapat dilakukan

seluruhnya sehingga kayunya kemudian

pada

mati dan memutih.

2) Penyempurnaan

bentuk

dahan

atau

dahan

akar-akar

ranting

dan

tunjang

agar

dapat

memaksa

kulitnya

akar-akar

sehingga

tersebut

terlihat

tumbuh vertikal ke bawah caranya ialah

Pembuatan bonsai memakan waktu

dengan melekatkan tanah liat sebesar

yang lama dan melibatkan berbagai macam

kelereng dekat pada ujung akar dengan

kegiatan, antara lain pemberian pupuk,

demikian akara kan terpaksa tumbuh

pemangkasan,

lurus vertikal ke bawah namun cara ini

penyiraman, dan penggantian pot dan tanah.

hanya dapat dilakukan pada musim

Tanaman adalah makhluk hidup, dan tidak

pembentukan

tanaman,

ada bonsai yang dapat dikatakan selesai atau

menjadi media datangnya hama dan

sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus

jaga kebersihan tanaman

menerus pada tanaman sesuai musim atau

3)

Thrips

keadaan alam merupakan salah satu daya

Gejala penyakit : kuncup gagal menjadi

tarik bonsai

bunga dan akhirnya rontok,

2.2.2

Penyakit Pada Tanaman Bonsai

bercak-bercak pada daun,

Beberapa contoh penyakit umum

serta

melepuh

kemudian rontok

pada pohon bonsai yaitu :
1)

daun

Penanggulangannya : tanaman dibersihkan

Kutu daun

Gejala penyakit :

daunnya

menggulung,

kering

atau

dengan

air

daun

dan

kemudian

hangat,
semprot

lemah,

daerah yang terserang

daun berwarna coklat, tidak

dengan obat yang sesuai

ada pertumbuhan daun baru.

jenis

batangnya

Penanggulangannya

:

dan

dosisnya

seminggu sekali selama

menyingkirkan

dua minggu.

tanaman yang sakit untuk sementara, bagi
yang tidak parah, daunnya dibersihkan

4)

Cabuk putih

dengan air hangat seminggu sekali dan

Gejala penyakit : permukaan daun, baik atas

disemprot dengan obat yang sesuai dengan

maupun

bawah

menjadi

jenis tanaman dan takaran yang tertera pada

hitam

dan

terdapat

kemasan obat tersebut.

kerumunan semut. Lalat ini

2)

meletakkan

Ulat

Gejala penyakit

: berlubang-lubang dan
terdapat

Penanggulangannya

Penanggulangannya : ulat yang ada pada
diambil

Usahakan
disekitarnya

dan

gulma
dicabut

dipermukaan bawah daun.

kotoran ulat

dipermukaannya

daun

telurnya

dimusnahkan.
yang
agar

tumbuh
tidak

:

semut

yang

ada

dimusnahkan.
Tanaman dibersihkan
dengan air sabun atau
air

hangat

dan

5)

disemprot dengan obat

Penanggulangannya : di haruskan mengganti

yang sesuai.

media tanah.

Jamur

Gejala penyakit

: tanaman kelihatan layu,
mahkota rontok, pucuk

Menurut Budi Kurniawan (2011:10)

daun keriting, daun sobek

sitem pakar (expert sistem) merupakan paket

dan

serta

perangkat

akar

komputer yang ditujukan sebagai penyedia

menguning,

tangkai

dan

Penanggulangannya : bagian - bagian yang
rusak

dibuang

kemudian

media

tanam di ganti yang
baru

dengan

komposisi yang tepat
dan

lunak

disemprot

menggunakan

obat

yang sesuai tanaman.

paket

program

masalah di segala bidang spesialisasi seperti :
sains, perekayasaan matematika, kedokteran,
pendidikan, dan sebagainya.
Sistem

Penanggulangannya : di sikat dengan sikat
gigi dan inteksida

lain yaitu :
1.

Sistem

Gejala penyakit : tidak bisa tumbuh daun
baru, kalau disiram air tidak cepat habis.

pakar

tidak

dapat

menangani pengetahuan yang tidak
konsisten
2.

Permasalahan

yang

dipecahkan

harus terstruktur
3.

Hanya mampu melakukan sedikit
proses belajar dari pengalaman.
Begitu sistem pakar telah selesai
dibuat

Tumor akar

hasil

Beberapa keterbatasan sistem pakar antara

kulit batang, sehingga batang
terlihat bintik-bintik merah.

merupakan

tertentu dan seorang ahli kecerdasan buatan.

Cabuk merah pada batang

cabuk tapi masuk ke dalam

pakar

kerjasama antara seorang pakar bidang

Gejala penyakit : pada batang ada hewan

7)

atau

nasihat dan saran bantu dalam memecahkan

membusuk.

6)

2.3 Sistem Pakar

kinerja

tidak

akan

meningkat tanpa ada perubahan
yang

dilakukan

pemrogramnya

oleh

4.

Penjelasan yang disajikan terbatas

Ada 3 cara penambahan file CSS pada

pada

halaman HTML, yaitu :

diskripsi

langkah-langkah

yang diambil dalam menangani

1.

Eksternal

sesuai

Cara eksternal adalah cara ideal

informasi yang telah dimasukkan

ketika format CSS diaplikasikan di

ke dalam sistem pakar.

banyak halaman web.

permasalahan

tersebut

2.4 Hypertext Markup Language (HTML)

2.

Internal
CSS internal digunakan ketika

Dalam sebuah halaman website html
sebagai penyususnnya merupakan file teks
atau file ASCII yang berisi intruksi/script
kepada web browser untuk menampilkan
suatu tampilan grafis. Didalamm file HTML
terdapat beberapa “tag” atau kode-kode yang
dimengerti oleh web browser dan dapat

dokumen tunggal web memiliki format
yang unik. Kita menunjukkan CSS
internal di bagian dalam
sebuah halaman HTML menggunakan
tag
Apabila dalam satu dokumen HTML
terdapat lebih dari satu pengaturan style

menampilkannya di layar monitor.

maka,

akan

didahulukan

berdasarkan

urutan berikut ini.

2.5 Cascading Style Sheets (CSS)
CSS

merupakan

bahasa

yang

1.

Inline

2.

Internal

3.

Eksternal

4.

Default dari browser

digunakan untuk mengatur tampilan suatu

Apabila link ke eksternal ditempatkan

dokumen yang ditulis dalam bahasa markup /

dibawah internal, maka internal akan

markup language, jika kita berbicara dalam

digantikan

konteks web, bisa di artikan secara bebas

Kurniawan,2011)

sebagai : CSS merupakan bahasa yang

oleh

eksternal.

(Heri

2.6 Hypertext Preprocessor (PHP)

digunakan untuk mengatur tampilan / desain
PHP atau memiliki kepanjangan
suatu halaman HTML.
PHP Hypertext Preprocessor, merupakan

suatu bahasa pemrograman yang difungsikan

bagaimana interaksi antara javascript dengan

untuk membangun suatu website dinamis.

HTML.

PHP

HTML,

mempercepat developer web dalam membuat

maksudnya adalah beda kondisi, HTML

kode javascript. Secara standar, apabila

digunakan sebagai pembangun dan pondasi

seseorang membuat kode javascript, maka

dari kerangka layout website, sedangkan PHP

diperlukan kode yang cukup panjang bahkan

difungsikan sebagai prosesnya, sehingga

terkadang sangat sulit dipahami.

menyatu

dengan

kode

dengan adanya PHP tersebut sebuah website
akan mudah di maintenance.

Jquery

mempermudah

dan

JQuery kompatibel dengan semua
browser,

file

Jquery

hanya

satu

dan

PHP berjalan pada sisi server,

ukurannya kecil dan cepat aksesnya, fitur

sehingga PHP disebut juga sebagai bahasa

JQuery paling lengkap dibandingkan dengan

server side scripting, artinya bahwa dalam

framework javascript yang lain, JQuery dapat

setiap menjalankan PHP wajib membutuhkan

bekerja diberbagai web browser, seperti :

web server dalam menjalankannya.

mozilla firefok, internet explorer, google
chrome, opera, dan browser lainnya.

`
Client

Hello

Browser
Membuat
Halaman
Web

Java Script adalah bahasa skrip yang

ditempelkan pada kode HTML dan diproses

Respon Server

Hello


Permintaan HTTP

2.8 Java Script

di sisi klien. Dengan adanya bahasa ini,
kemampuan

dokumen

HTML

menjadi

semakin luas.





Java script sebagai bahasa pemrogaman

dapat berjalan disemua browser internet. Java

Web Server

script dipanggil untuk memberikan fungsi

Gambar 2.1 Proses permintaan script PHP

scara internal pada halaman HTML.

dari server ke

MySQL

2.7 JQuery
Jquery

pada halaman web dengan meletakkannya

adalah

suatu

library

(framework) javascript yang menekankan

MySQL adalah sebuah sistem RDBMS
(Relational Database Management System).

Database adalah kumpulan data terhubung

dikomunikasikan.

Hubungan

dalam

(interrelated data) yang disimpan secara

menggambarkan relasi dalam Flowchart

bersama-sama pada suatu media, tanpa

sebagai berikut :

mengatap satu sama lain atau tidak perlu

Tabel 2.2 Simbol dalam Flowchart

suatu kerangkapan data,

Gambar

data disimpan

Penjelasan

dengan cara-cara tertentu sehingga mudah
Terminator

untuk digunakan atau ditampilkan kembali,
data dapat digunakan oleh satu atau lebih

Process

program-program aplikasi secara optimal
Document

(Edhy Sutanta, 2004:18).
MySQL

adalah

sebuah

sistem

database

yang

saling

Arus Process
manajemen
berhubungan.

Dicision

Notepad ++
Manual Operation
Notepad++

adalah

sebuah

aplikasi

penyunting teks dan penyunting kode sumber

Data

yang berjalan di sistem operasi Windows.
Notepad++

menggunakan

komponen

2.13 Breadth first Search (BFS)

Scintilla untuk dapat menampilkan dan

Breadth first search atau metode

menyuntingan teks dan berkas kode sumber

pencarian melebar pertama. Pada metode ini

berbagai bahasa pemrograman. Notepad++

penelusurannya

mendukung banyak bahasa pemrograman.

(simpul) pohon pencarian, di mulai dari

Flowchart

memeriksa

semua

node

simpul akar. Simpul-simpul dalam tingkat

Flowchart adalah suatu teknik untuk

diperiksa seluruhnya sebelum pindah ke

menyusun rencana sistem dari program.

simpul di tingkat selanjutnya. Proses ini

Selain itu flowchart adalah untaian simbol

bekerja dari kiri ke kanan, baru bergerak ke

gambar yang menunjukkan sebuah alur

bawah. Ini berlanjut sampai ke titik tujuan

sistem yang menunjukkan urutan tindakan

(goal).

dalam proses dalam bentuk yang mudah

Dengan strategi ini, maka dapat dijamin

1. Tidak akan menemukan jalan buntu

bahwa solusi yang ditemukan adalah yang

2. Jika ada solusi, maka Breadth First Search

paling baik (Optimal). Tetapi BFS harus

akan menemukannya.

menyimpan

Dan jika ada lebih dari satu solusi , maka

semua

node

yang

pernah

solusi minimum akan ditemukan.

dibangkitkan. Hal ini harus dilakukan untuk
penelusuran

baik

jika

solusi

sudah
Kekurangan:

ditemukan.

1.

Membutuhkan memori yang cukup
banyak, karena menyimpan semua node
dalam satu pohon.

2.

Membutuhkan waktu yang cukup lama,
karena

Root node

akan

mendapatkan

(strat)

menguji

level

untuk

solusi

pada

level

berikutnya.

1

3.
BAB III
2

4

3

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Dalam penulisan proposal ini, penulis

5

6

8

7

9

10

melakukan

penelitian

di

rumah

bapak

Ekhwan Santoso, selaku ketua komunitas
Goal
bonsai di Sidoarjo Ds. Tenggulunan Rt.08
Gambar 2.2 Breadth–first search

Rw.03 Candi – Sidoarjo dan di beberapa

Kesimpulan dari metode BFS yaitu
penjual tanaman bonsai, yang dilakukan pada
untuk mencari suatu permasalahan Bfs akan
tanggal 28 maret 2015 sampai dengan tanggal
memeriksa semua node dalam suatu note
4 maret 2015.
secara urut.
Kelebihan:

3.2 Bahan Dan Alat Penelitian

1.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis

Ultimate

menggunakan alat dan bahan anatara lain:
1.

Windows
Version

7

2009

Service Pack 1

Bahan
2.

Bahan

Microsoft

yang

digunakan

penulis

Microsoft

Office

Word

Office

Visio

dalam
2007

melakukan penelitian meliputi:
3.
a.

Data-data
dalam

yang

menunjang

pembuatan

Microsoft
2003

aplikasi

4.

sistem pakar mengidentifikasi

Xampp

5. Macromedia

penyakit pada tanaman bonsai

Dreamweaver
yang di peroleh dari internet dan

6. Notepad++

seorang pakar ( ketua panitia
tanaman bonsai).
b.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Buku – buku penunjang penulis

Pembuatan tugas akhir ini terbagi

dalam melakukan penelitian,

menjadi beberapa tahap pengerjaan yang

diantaranya adalah:

tertera sebagai berikut :
1.

1.

Pengumpulan

data-data

yang

Buku referensi sistem pakar
diperlukan.

2.

Buku referensi PHP

3.

Buku referensi Database

Beberapa

My SQL
4.

Buku

Observasi

data yang diteliti, di rumah bapak
Ekhwan

Buku

referensi

akan

Melakukan pengamatan terhadap

penyakit

pada tanaman
5.

yang

dipakai dalam pengumpulan data:
a.

referensi

metode

Santoso,

selaku

ketua

pada
komunitas bonsai di Sidoarjo Ds.

tanaman bonsai
2.

Tenggulunan Rt.08 Rw.03 Candi –

Alat penelitian
a.

Perangkat lunak (software) yang
digunakan, meliputi:

Sidoarjo.
b.

Interview

Selain

melakukan

observasi,

penulis juga mengajukan wawancara
langsung kepada seorang pakar bonsai
bapak

Ekhwan

Santoso

tentang

penyakit tanaman bonsai dan di
beberapa penjual tanaman bonsai.
3.4 Analisa data yang telah dikumpulkan
Langkah

ini

merupakan

analisa

terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan
data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah

Pada tabel diatas menunjukkan data yang ada
ditabel

gejala

yaitu

data

gejala

yang

dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyakit
dan dari setiap gejala tersebut diberi id yang
berbeda untuk membedakan dari setiap
gejala.

penelitian, wawancara atau studi literatur.
Tabel 3.2 Indikator Penyakit

Sistem analis akan menggali informasi
sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan
tercipta sebuah sistem aplikasi yang bisa
melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh
user tersebut.

3.5 Tabel Indikator DataBase
Struktur tabel adalah suatu tatanan dari
tabel yang dibutuhkan dalam sistem untuk
Pada tabel diatas menunjukkan data yang ada
menjalannya suatu sistem. Dan dibawah ini
ditabel penyakit yaitu data penyakit dan dari
adalah macam-macam tabel yang dibutuhkan
setiap penyakit tersebut diberi id yang
kedalam sistem.
berbeda untuk membedakan dari setiap
Tabel 3.1 Indikator Gejala

penyakit dan dari setiap penyakit diberi solusi
yang tepat untuk menangani penyakit

Tabel 3.3 Indikator Aturan

Pada tabel diatas menunjukkan data yang ada
ditabel aturan yaitu dari data gejala dan data
penyakit dikelompokan jadi satu dan dari
setiap aturannya diberi pembobotan, dimana
dari pemberian bobot akan menentukan

Pada tabel diatas menunjukkan data yang ada

gejala yang lebih kuat untuk menentukan

ditabel

penyakit.

penyimpanan sementara hasil sistem pakar

Tabel 3.4 Indikator Temporari Aturan

temporari

aturan

adalah

untuk

dianogsa penyakit tamanan bonsai
3.6 Desain Sistem
Tahapan dimana dilakukan penuangan
pikiran dan perancangan sistem terhadap
solusi dari permasalahan yang ada dengan
menggunakan perangkat pemodelan sistem
seperti Struktur Menu , Entity Relationship,
Diagram Contact, Flowchart, dan interface.

3.7 Pembuatan Aplikasi
Penulisan kode program atau coding
merupakan

penerjemahan

design

dalam

bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.

penyakit, input data gejala, update data

Dilakukan oleh programmer

yang akan

gejala, delete data gejala, data gejala,

meterjemahkan permintaan yang diminta oleh

input data aturan, update data aturan,

user . Tahapan ini lah yang merupakan

delete data aturan, data aturan, data

tahapan secara nyata dalam mengerjakan

Admin .

suatu sistem. Dalam artian penggunaan

3.9.2 User

komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan

Sebagai hak akses user sebagai

ini. Pada tahap ini sistem yang telah
dirancang

kemudian

pengunjung yang ingin melakukan test

diimplementasikan

pengujian

kedalam bahasa pemrograman yakni bahasa

penyakit

pada

tanaman

bonsai.

pemrograman HTML, CSS, Jquery, Java
3.10

script dan PHP .

Relationship table
Entity (entitas) adalah sesuatu yang

3.8 Pengujian Program

identifikasi dari suatu sistem database bisa

Tahapan akhir dimana sistem yang baru
diuji

kemampuan

sehingga

dan

didapatkan

keefektifannya

kekurangan

dan

berupa objek, orang , tempat, kejadian atau
konsep yang informasinya akan disimpan di
database.

Disebut

tabel

karena

dalam

kelemahan sistem yang kemudian dilakukan

mempersentasikannya datanya di atur dalam

pengkajian ulang dan perbaikan terhadap

bentuk baris dan kolom.

aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.

Field atau atribut adalah bagian report
yang menunjukkan suatu item data yang

3.9 Hak Akses Sistem
sama atau sejenis. Misalnya field nama, field
Adapun dalam pembuatan aplikasi ini
nim, dan lain sebagainya. Setiap field harus
terdapat

beberapa

hak

akses

yang
mempunyai nama dan tipe data terrtentu.

berhubungan atau berinteraksi dengan sistem,
Pada

gambar

3.1

menjelaskan

tentang

Hak akses tersebut adalah :

hubungan keterkaitan antara tabel
3.9.1 Administrator

yang ada di database.
Sebagai hak akses Admin sebagai
input

data

penyakit,

update

data

penyakit, delete data penyakit, data

Tabel 3.6 Penyakit

Field

Type

Size

id_penyakit
penyakit
solusi

varchar
text
text

255

3.11.3 Tabel aturan
Di tabel aturan ini terdapat 4 atribut
yaitu nomor bertipe interger size 11,
id_gejala bertipe varchar size 255,
id_penyakit bertipe varchar size 255,
dan pembobotan bertipe float.
Tabel 3.7 Aturan

Gambar 3.1 Relasi Tabel

3.11 Struktur Tabel Database
3.11.1 Tabel gejala

Field

Type

Size

id_aturan
id_gejala
Id_penyakit
Pembobotan

varchar
varchar
Varchar
double

255
255
255

Di tabel gejala ini terdapat 3 atribut
yaitu nomor bertipe interger size 11,
id_gejala bertipe varchar size 255, dan
gejala bertipe text.

3.11.4 Tabel temporari aturan
Di tabel ini terdapat 4 atribut yaitu
nomor bertipe interger size 11,
id_penyakit bertipe varchar size 255,

Tabel 3.5 Gejala

Field

Type

Size

id_gejala
gejala

varchar
varchar

255
255

penyakit bertipe text, dan solusi bertipe
text.
Tabel 3.8 Temporari Aturan

3.11.2 Tabel penyakit
Di tabel penyakit ini terdapat 4
atribut yaitu nomor bertipe interger size
11, id_penyakit bertipe varchar size

Field

Type

Size

gejala
penyakit
solusi
Pembobotan
status

text
text
text
double
varchar

255

255, penyakit bertipe text, dan solusi
bertipe text.

3.12 Diagram Contex

Menurut Jogiyanto (2005) diagram

pendeteksi penyakit pada tanaman
bonsai seperti pada gambar 3.3.

konteks adalah diagram yang terdiri dari
suatu proses dan menggambarkan ruang

Start

lingkup suatu sistem. Diagram konteks

Input username
& password

Proses login

merupakan level tertinggi dari DFD yang

Gagal

Gagal /
Sukses
Sukses

menggambarkan seluruh input ke sistem

Home

Y

T

Y/T
Y

T

output dari sistem.
Dalam

Halaman
Home

perancangan

sistem

Manajemen

pakar

Y

T

Y/T

Y/T

Y

Master
Data
Penyakit

T

T

Y

Tambah
Artikel

pendeteksi penyakit pada bonsai penulis
menggambarkan kedalam sebuah konteks

Konfigurasi

Y

Y/T

T

Y/T

T

Y

Y

T
Edit Profil

Edit Cover

diagram yang menjelaskan aliran data yang
terjadi didalam sistem secara umum. Entity

View Test

Y

Y/T

T

Y

T

atau pelaku yang terlibat ialah user dan

Input Data
Aturan

Admin . Untuk Gambarannya bisa dilihat pada
Y

gambar 3.2

Logout

T

End

0
Test Penyakit Bonsai
Proses Sistem Pakar Deteksi
Penyakit Tanaman Bonsai

User

Input Data Penyakit,
Gejala, Aturan

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Admin
Admin

Hasil Penyakit Tanaman
Bonsai dan Solusi
Penanganan

3.13.2 Flowchart Sistem User
Dalam sistem ini penulis

Gambar 3.2 Diagram
Contact

menggambarkan

flowchart

yang

menjelaskan alur dari sistem pakar
pendeteksi

3.13 Flowchart
Flowchart adalah suatu teknik untuk

menyusun rencana sistem dari program.
3.13.1 Flowchart Sistem Admin
Dalam
menggambarkan

sistem

ini

flowchart

penulis
yang

menjelaskan alur dari sistem pakar

penyakit

seperti pada gambar 3.4.

pada

bonsai

penyakit, delete data penyakit, data penyakit,

Start

input data gejala, update data gejala, delete
Y

Home

data gejala, data gejala, input data aturan,

T

Y/T

update data aturan, delete data aturan, data

Y
Halaman
Home

T

T

Y/T

Info

aturan, data Admin seperti pada gambar 3.5.

Y

T

Y/T
Y

Penyakit
Bonsai

T

T

T

Y/T

Y/T
Y

Y

Cara
membuat
Bonsai

Bentuk
Bonsai

Tutorial
Program

Y
Deteksi
Penyakit
Bonsai

Result
Penyakit

Test
Penyakit

T

Y

Y/T

T

End

Gambar 3.4 Flowchart Sistem User
3.14 Perancangan Struktur Menu
Perancangan struktur menu adalah
perancangan tata urutan menu dari Sistem
pakar
tanaman

untuk

mengidentifikasi

bonsai

dengan

penyakit

menggunakan

metode breadth first search berbasis website

3.14.1 Struktur Menu Admin
Struktur

menu

T
Y/T

Admin

sebagai input data penyakit, update data

Y

About

Home

struktur menu bisa dilihat pada

Master Data

tanaman bonsai. Untuk gambaran
Data Penyakit

gambar 3.6.
Manajemen

Home

Tambah
Artike;

Data Aturan

User

Test
Mengidentifikasi
Penyakit

Test
penyakit

Konfigurasi

Admin

Result

Edit Profil

Bonsai

Edit Cover

Tutorial
Bonsai

Info

Penyakit
Bonsai

View Test
Diagnosa

Tutorial
Bonsai

About

Logout

Gambar 3.6 Struktur Menu User

3.14.2 Struktur Menu User

pengunjung yang ingin melakukan

Data Gejala

Gambar 3.5 Struktur Menu Admin

pada
penyakit
pengujian
test

sebagai
menu
Struktur

kiri ke kanan yaitu ada 17. Gambar diatas
merupakan salah satu contoh hanya node
yang di tampilkan ada 9. Dan node tersebut
adalah gejala yang di identifikasi sehingga
mendapatkan hasil dari identifikasi (goal)
yaitu penyakit dan penanggulangannya.
3.16 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

3.15 Metode Breadth first Search (BFS)

4.1.1 Uji Coba Perancangan Sistem

Root node

Sebelum program dikompilasi menjadi

(strat)

file eksekusi, maka perlu diperiksa dan
diketahui adanya kesalahan yang ada pada

G
G
0

program dan kemudian memperbaikinya serta
menyempurnakannya. Dalam

G
0

G
0

dilakukan

uji

mengkompilasi

G
0

G
0

G
0

G
0

G
0

coba

sistem

program

dan

hal

ini
dengan

mencoba

memberikan
inputan – inputan data untuk
G
mengetahui gejala penyakit dan identifikasi

Gambar

3.7

Breadth–first

Apabila semua menu dapat berjalan

search

dengan baik maka langkah selanjutnya yaitu

Penjelasan :
Hasil

dari

metode

mengidentifikasi penyakit

pada

pencarian
tanaman

bonsai dengan metode breadth-first search
(pencarian

melebar

hasil penyakit pada tanaman bonsai.

pertama),

dengan

mengkompilasi program menjadi file .exe
supaya program dapat didistribusikan

ke

komputer.
4.1.2 Implementasi Sistem

menelusuri semua node – node yang ada

Implementasi sistem merupakan suatu

terlebih dahulu dengan alur penelusuran dari

tahapan yang menerapkan semua desain

sistem yang telah dibuat kedalam bentuk

dengan

melakukan

login

interface sehingga suatu software dapat

password terlebih dahulu.

digunakan oleh user. Untuk menjalankan

Sebelum

program yang telah dibuat, maka terlebih

tampilan awal dari sistem adalah login

dahulu

masuk

membuat

menggunakan

rancangan

MySQL

database

sebagai

dasar

operasionalnya serta menngunakan bahasa

memasuki

memasukkan

pemakai

menu

yang

utama,

merupakan

tampilan awal dari perangkat lunak yang
dapat dilihat pada daftar gambar 4.1

pemrogaman html, css, jquery, java script
dan php.
Tampilan
dengan

user

dibuat

untuk

yang

berinteraksi

diharapkan

bisa

berkomunikasi dan dapat dioperasikan sesuai
keinginan pemakai. Untuk itu implementasi
rancangan antarmuka ini dibagi menjadi dua
bagian, yaitu implementasi rancangan antar
muka

user

(pemakai

umum)

dan

implementasi rancangan antarmuka admin
(pakar).

Halaman login administrator pada
gambar 4.3.1 merupakan tampilan awal yang
ditampilkan jika seorang admin ingin masuk

4.1.3 Tampilan Admin

dalam hak akses administrator.Administrator

Perangkat lunak ini disediakan untuk
dioperasikan oleh 2 kategori user. User
pertama yaitu pakar, pakar memerlukan akses
login terlebih dahulu untuk memasukkan data
solusi ( pemecahan masah ) yang merupakan
hasil dari identifikasi penyakit tanaman
bonsai.

Gambar 4.1 Halaman Login Administrator

Sedangkan

user

kedua

adalah

pemakai, dapat menjalankan sistem pakar
identifikasi penyakit tanaman bonsai ini

harus memasukkan username dan password
yang telah terdaftar sebelumnya agar bisa
masuk ke halaman utama. Jika username dan
password tidak sesuai atau belum terdaftar
maka

akan

ditampilkan

username atau password salah.

pesan

bahwa

pertama yaitu menu data yang berisikan tiga
sub menu data yaitu sub menu data gejala,
sub menu data penyakit, dan sub menu data
aturan. Dan menu data kedua berisikan dua
menu data artikel yaitu sub menu add artikel
dan data artikel.

Gambar 4.2 Halaman Utama Administrator
Halaman utama pada gambar 4.2
merupakan halaman yang ditampilkan setelah
login administrator berhasil. Halaman ini
terdapat dua bagian kiri dan kanan, bagian
kiri berisi tombol sebagai jalan pintas untuk
Gambar 4.4 Halaman daftar gejala
mengakses data, sedangkan bagian kanan
terdapat tampilan informasi yang dapat
terbuka dan tertutup ketika cursor diarahkan
seperti pesan, user yang login, artikel terbaru
dan artikel popular.

Halaman daftar gejala pada gambar 4.4 ini
berisikan daftar gejala yang dibuat untuk
mengidentifikasi

penyakit

pada

tanaman

bonsai.

Gambar 4.5 Halaman tambah data gejala
Gambar 4.3 Halaman menu manajemen data
Halaman menu manajemen data pada
gambar 4.3 berikut memiliki dua menu

Halaman tambah data gejala pada gambar 4.5
ini digunakan untuk mengisi data gejala ke
dalam daftar gejala untuk mengidentifikasi

penyakit tanaman bonsai. Jika simpan sukses
akan muncul konfirmasi sukses.
konfirmasi sukses

Gambar 4.7 Halaman hapus data gejala
Halaman hapus data gejala pada gambar 4.7
ini digunakan untuk menghapus data gejala.
Di daftar gejala terdapat buton hapus sesuai
yang di pilih dalam daftar gejala untuk
mengidentifikasi penyakit tanaman bonsai.
Konfirmasi sukses

Gambar 4.6 Halaman tambah data gejala
Halaman tambah data gejala pada gambar 4.6
ini digunakan untuk mengedit data gejala ke
dalam daftar gejala untuk mengidentifikasi
penyakit tanaman bonsai. Jika simpan sukses
akan muncul konfirmasi sukses.
Konfirmasi sukses

konfirmasi sukses

Gambar 4.8 Halaman data penyakit
Halaman data penyakit pada gamabar 4.8 ini
berisikan daftar penyakit yang dibuat untuk
mengidentifikasi

penyakit

pada

tanaman

bonsai.

Gambar 4.10 Halaman edit data penyakit
Halaman edit data penyakit pada gambar 4.10
ini digunakan untuk mengedit data penyakit
ke

dalam

data

penyakit

untuk

mengidentifikasi penyakit tanaman bonsai.
Jika simpan sukses akan muncul konfirmasi
Gambar 4.9 Halaman tambah data penyakit
Halaman tambah data penyakit pada gambar
4.9 ini digunakan untuk mengisi data
penyakit ke dalam daftar penyakit untuk
mengidentifikasi penyakit tanaman bonsai.
Jika simpan sukses akan muncul

sukses.
Konfirmasi sukses

Gambar 4.12 Halaman data aturan
Halaman data aturan pada gambar 4.12 ini
berisikan data aturan yang dibuat untuk
Gambar 4.11 Halaman hapus data penyakit
Halaman hapus data penyakit pada gambar

mengidentifikasi

penyakit

pada

tanaman

bonsai.

4.11 ini digunakan untuk menghapus data
penyakit. Di daftar penyakit terdapat buton
hapus

sesuai

yang

di

pilih

untuk

mengidentifikasi penyakit tanaman bonsai
konfirmasi sukses.

Gambar 4.13 Halaman tambah data aturan
penyakit
Halaman tambah data aturan penyakit pada
gambar 4.13 ini digunakan untuk mengisi

data aturan penyakit ke dalam data aturan

tanaman bonsai. Jika simpan sukses akan

penyakit untuk mengidentifikasi penyakit

muncul konfirmasi sukses.

tanaman bonsai. Jika simpan sukses akan
muncul konfirmasi sukses.
Konfirmasi sukses
Konfirmasi sukses

Gambar 4.14 Halaman edit data aturan
penyakit
Gambar 4.15 Halaman hapus data aturan
Halaman edit data aturan penyakit pada
penyakit
gambar 4.14 ini digunakan untuk mengedit
data aturan penyakit ke dalam data aturan

Halaman hapus data aturan penyakit pada

penyakit untuk mengidentifikasi penyakit

gambar 4.15 ini digunakan untuk menghapus
data aturan penyakit. Di data aturan penyakit

terdapat buton hapus sesuai yang di pilih

macam artikel yang berisi

dalam

tutorial bonsai dan penyakit bonsai. Dan

data

aturan

penyakit

untuk

mengidentifikasi penyakit tanaman bonsai.
Konfirmasi sukses

jenis bonsai,

halaman ini berfungsi untuk memberitahukan
informasi tentang artikel yang terdapat pada
website sistem pakar bonsai bagi orang
pecinta bonsai.

Gambar 4.16 Halaman menu konfigurasi

Gambar 4.18 Halaman konfigurasi edit profil

Halaman menu konfigurasi pada gambar 4.16

Halaman konfigurasi edit profil pada gambar

berikut memiliki dua menu yaitu menu edit

4.18 ini digunakan untuk mengubah foto

profil dan menu konfigurasi cover.

profil yang ada pada halaman admin sesuai
yang di inginkan oleh administrator.

Gambar 4.17 Halaman input artikel
Halaman input artikel pada gambar 4.17 ini
digunakan untuk mempublikasikan macam -

Gambar 4.19 Halaman konfigurasi edit cover

Halaman konfigurasi edit cover pada gambar

Halaman artikel pada gambar 4.21 ini

4.19 ini digunakan untuk mengubah cover

digunakan untuk memberitahukan penjelasan

halaman yang ada pada halaman admin

tentang informasi yang ada dalam sistem

sesuai yang di inginkan oleh administrator.

pakar bonsai. Salah satu contoh jenis bonsai.
Dan untuk informasi lebih lanjut bisa di pilih

4.1.4 Tampilan user

link Read More akan memunculkan hasil
penjelasan artikel secara detail seperti gambar
di bawah ini.

Gambar 4.20 Halaman Utama User
Halaman utama user pada gambar
4.20

ini

merupakan

halaman

yang

ditampilkan untuk user (pengguna). Halaman

Gambar 4.22 Halaman Isi Artikel

ini berisikan test identifikasi bagi pengguna
dan informasi mengenai program dan bonsai.

Gambar 4.23 Halaman Test Identifikasi
Gambar 4.21 Halaman Artikel

Halaman test identifikasi pada gambar 4.23
ini berfungsi untuk mengetahui penyakit dari
gejala



gejala

yang

di

pilih

untuk

menentukan penyakit dari tanaman bonsai.

Gambar 4.24 Halaman Hasil Identifikasi
Halaman hasil identifikasi pada gambar 4.24
ini adalah hasil akhir diagnosa penyakit
bonsai untuk para pecinta tanaman bonsai.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengujian User
Pengujian user pada sistem pakar bonsai

Kriteria
penilaian
Bagaimana
1. tampilan awal
halaman user
Bagaimana
mengenai
proses
2.
pengujian dan
sampai hasil
pengujian
Bagaimana
3. tampilan awal
login admin
Bagaimana
tampilan
4.
halaman
admin
Bagaimana
mengenai
proses insert,
update, delete
5. pada hak
akses admin
dalam
mengelolah
data
Bagaimana
6. kemudahan
aplikasi ini
Bagaimana
desain dan
7.
warna aplikasi
ini
Jumlah
Rata – rata dalam
(%)

No.

SB : Sangat Baik

aplikasi secara langsung dan memberikan

B : Baik

beberapa

C : Cukup

kepada

user

yang

didasarkan atas pengujian aplikasi. Untuk
pengujian ini dilakukan kepada 10 user

Keterangan
B
C
K

2

8

-

-

3

6

1

-

1

3

6

-

1

7

2

0

2

4

4

-

3

7

-

-

1

7

2

-

13
19
%

42
60
%

15
21
%

0
0
%

Keterangan :

ini dilakukan dengan mencoba menjalankan

pertanyaan

SB

K : Kurang
- : Tidak ada nilai
Dari pengujian sistem kepada user

responden untuk memberikan penilaian pada
dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
aplikasi pakar bonsai ini. Pada Tabel 4.1
pakar bonsai ini secara keseluruhan.
menunjukkan hasil dari pengujian user.
Untuk
Tabel 4.1 pengujian user

nilai sangat baik oleh user

dengan

rata-rata

sebesar

19

berjalan dengan baik pada masing-

%,

sedangkan untuk nilai baik dengan rata-

masing

rata sebesar 60 %, lalu untuk nilai cukup

google crome, Internet explorer.

dengan rata-rata sebesar 21 %, dan yang

3.

kurang dengan rata-rata sebesar 0 %.

browser

mozila

firefox,

Perangkat lunak yang dihasilkan
mampu mengidentifikasi penyakit
tanaman

bonsai

dengan

mendokumentasikan

informasi

mengenai pengetahuan dari pakar
(spesialis tanaman bonsai). Selain
itu informasi yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai alternatif dalam

BAB V

berkonsultasi

PENUTUP

penyakit, gejala atau penyebab, nilai

Setelah melalui beberapa tahapan hasil

kepastian dan solusi.

penelitian dan tahapan aplikasi sistem pakar
untuk mengidentifikasi penyakit tanaman
bonsai, maka dapat diambil kesimpulan

5.2 Saran
Aplikasi system pakar ini kemungkinan
masih ada kekurangan sehingga nantinya

bahwa :
Aplikasi

sistem

pakar

untuk

mengidentifikasi penyakit tanaman
bonsai yang telah dibuat dapat
membantu para pecinta bonsai untuk
mengetahui

2.

penyakit

tanaman bonsai yang meliputi nama

5.1 Kesimpulan

1.

tentang

penyakit

dapat dikembangkan lagi agar
aplikasi

yang

lebih

baik

menjadi

lagi.

Untuk

pengembangan lebih lanjut disarankan :
1.

Aplikasi

ini

dikembangkan

tanaman

masih
lagi,

bisa
seperti

bonsai dan memberi solusi yang

pengembangan kearah multimedia

tepat untuk penanganannya.

atau dapat juga dikembangkan ke

Berdasarkan
dilakukan,
pakar

pengujian
pada

untuk

aplikasi

sistem pakar berbasis android.

yang
sistem

mengidentifikasi

penyakit tanaman bonsai ini dapat

2.

Untuk kedepannya bisa ditambahkan
juga export pdf untuk hasil dianogsa
tanaman bonsai.

http// www.Pengertian Bonsai.com diakses
KAJIAN PUSTAKA

pada tanggal 6 Februari 2015

Ketut

Catur

Adhinta Nicho Pratama, Sukadi. 2013. Sistem
Pakar

Untuk

Satu

Koleksi

Biologi,

Pendeteksi Penyebab Kerusakan
Mobil

V.Fakultas

Honda

CR-

Teknik.Jurusan

Teknik Informatika.Umsida.

Hias

Pendidikan

Fakultas

MIPA.

Universitas Pendidikan Ganesha

Anis Sulistyowati. 2011. Analisa Metode

First Search pada Sistem Pakar

Tanaman

Miniatur .Jurusan

Padi. UNSA.

Breadth First Search dan Depth

Budidaya

Tanaman Bonsai Sebagai Salah

Mendiagnosis

Hama Dan Penyakit Tanaman

Mesin

Wiguna.Teknik

Muhammad

Iqbal.Pengembangan

Web

Portal Universitas Menggunakan
Jquery

pada

STMK

Islam

Jakarta.Jakarta.Fakultas

Sains

dan

Studi

International

Teknologi.Program

Teknik

Informatika .Universitas

MetodeInference

Islam

Negeri

TreedanForward Chainingdalam

Jakarta.

Destarianto, Prawidya, dkk. 2013. Penerapan

Sistem Pakar Diagnosis Hama
danPenyakitKedelai

Moch.Fitrul Hakim. 2014. Penerapan

Edamame

Berdasarkan

Customer

Gejala

Kerusakannya .

Management

Malang.

Hidroponik

Relationship
Pada

Cahya

Yamaha

Tulungagung).Malang.

dan

Fakultas
Bonsai.CV.Bahagia

Dealer

Yamaha (Study Kasus Dealer

Universitas Brawijaya Malang .
Francis.D.Yuri.1991.

Hidayatullah

Batang

Teknologi

Industri.Program

Pekalongan.Semarang.

Informatika

Studi
S-1.Institut

Teknologi Nasional Malang.
http://

www.
Ruwahid

dosen.gufron.com/digital/notepad-v653/51/
http//www.Karya Ilmiah Biologi Tentang

Azzaliawan.

Bonsai.com

pada 6 Februari 2015

diakses

Sistem

Pemandu Pencarian Tempat
Kos Terdekat Di Area ITN
Malang

Tanaman

2014.

Berbasis

LocationBased Service Pada
Platform
Android.Malang .Fakultas

Teknologi

Industri.Program

Studi Informatika S-1.Institut
Teknologi Nasional Malang.
Siti

Ambarwai.

2007.

Budi

Daya

Tanaman Hias.Azka Mulia

Media. Jakarta.

Soegito

sigit.

1978.

Membuat
Pohon

Bonsai
dan

Cara

Merawat

Mini.PT.Gramedia.

Jakarta
Yuliana. 2013. Aplikasi Biro Jodoh
dengan

menggunakan

means

K-

Berdasarkan

Kesesuaian

Sifat

Berbasis

Web .Fakultas Teknik.Jurusan

Teknik Informatika.Umsida.
Yuwono, Bambang, dkk. 2008. SISTEM
PAKAR

BERBASIS

WEB

UNTUK IDENTIFIKASI JENIS
DAN PENYAKIT PADA BUNGA
MAWAR. Yogyakarta, Jurusan

Teknik

Informatika

"Veteran" Yogyakarta.

UPN