PENGARUH KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI VEKTOR MATA PELAJARAN FISIKA DI MAN KENDAL TAHUN PELAJARAN 20112012
PENGARUH KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
TERHADAP KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM
PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI VEKTOR
MATA PELAJARAN FISIKA DI MAN KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Oleh :
MUKHIDIN
NIM : 073611001
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Mukhidin NIM : 073611001 Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 01 Desember 2011 Saya yang menyatakan,
Mukhidin
NIM: 073611001
KEMENTERIAN AGAMA R.I
Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) NgaliyanSemarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Kecerdasan Logis-Matematis Terhadap
Kemampuan Peserta Didik Dalam Pemecahan Masalah pada Materi Operasi Vektor Mata Pelajaran Fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama : Mukhidin NIM : 073611001 Jurusan : Tadris Program Studi : Tadris Fisika telah diujikan dalam siding munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Fisika.
Semarang, 14 Desember 2011 DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
Ismail SM., M.Ag. Joko Budi Poernomo, M.Pd.
NIP: 19711021 199703 1 002 NIP: 19760214 200801 1 011 Penguji I, Penguji II, Andi Fadllan, M.Sc. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd. M.Kom.
NIP: 19800915 200501 1 006 NIP: 19770622 200604 2 005 Pembimbing I, Pembimbing II, Joko Budi Poernomo, M.Pd. Dr. H. Hamdani, M.Ag.
NIP: 19760214 200801 1 011 NIP: 19720405 199903 1 001
NOTA PEMBIMBING Semarang, 01 Desember 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu‟alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : PENGARUH KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
TERHADAP KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI
VEKTOR MATA PELAJARAN FISIKA DI MAN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama : Mukhidin NIM : 073611001 Jurusan : Tadris Program Studi : Fisika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.
Wassalamu‟alaikum wr. wb.
Pembimbing I, Joko Budi Poernomo, M. Pd.
NIP. 19760214 200801 1 011
NOTA PEMBIMBING Semarang, 01 Desember 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu‟alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : PENGARUH KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
TERHADAP KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI
VEKTOR MATA PELAJARAN FISIKA DI MAN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama : Mukhidin NIM : 073611001 Jurusan : Tadris Program Studi : Fisika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.
Wassalamu‟alaikum wr. wb.
Pembimbing II, Dr. H. Hamdani, M.Ag.
NIP. 19720405 199903 1 001
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Kecerdasan Logis-Matematis Terhadap Kemampuan
Peserta Didik Dalam Pemecahan Masalah Pada Materi Operasi Vektor Mata Pelajaran Fisika Di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012
Penulis : Mukhidin NIM : 073611001
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui tingkat kecerdasan logis- matematis peserta didik kelas X di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012 (2) untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012 (3) untuk mengetahui pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012. Pada penggunaan sampel menggunakan stratified cluster random sampling, diperoleh kelas X-1 sebagai kelas uji coba, kelas X-2 sebagai kelas sampel dari kelas unggulan dan X-5 sebagai kelas sampel dari kelas reguler. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dengan analisis regresi linier sederhana.
Pengumpulan data menggunakan instrumen soal/tes untuk menjaring data
X dan Y. Untuk mendapatkan data yang objektif, instrumen soal yang digunakan,
terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas, reliabitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa (1) Kecerdasan logis-matematis peserta didik kelas sampel di MAN Kendal termasuk dalam kategori cukup baik, yaitu berada pada interval 53-60 dengan nilai rata- rata 55,396. (2) Kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal termasuk dalam kategori kurang baik, yaitu berada pada interval 43-53 dengan nilai rata- rata 51,286. (3) Ada pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi satu prediktor pada taraf signifikansi 5% diperoleh harga F reg = 187,696 > F t = 3,97 dan pada taraf 1% diperoleh harga F reg = 187,696 > F = 6,99 Sehingga dengan demikian F > F . Setelah
t reg t
diinterpretasikan antara F reg dan F t pada taraf signifikansi 5% dan 1% lebih besar daripada F t hasilnya adalah signifikan. Variasi skor hasil kecerdasan logis- matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal melalui fungsi taksiran Y = -11,398 + 1,14171X.
2 Sedangkan koefisien determinasi yang dihasilkan, r = 0,7145, artinya
kecerdasan logis-matematis mempunyai pengaruh sebesar 71,45% terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal. Sisanya (28,55%) kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar meningkatkan kecerdasan logis-matematisnya dan kemampuan memecahkan masalah pada materi operasi vektor.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa pula tercurahkan ke hadirat beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya dengan harapan semoga mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih sedalam- dalamnya kepada:
1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr.
Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
3. Drs. Wahyudi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
4. Andi Fadllan, M.Sc., selaku Ketua Prodi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
5. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom., selaku dosen wali yang selalu memotivasi serta memberikan arahan selama kuliah.
6. Joko Budi Poernomo, M.Pd dan Dr. H. Hamdani, M.Ag. selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk selalu memberikan bimbingan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada peneliti selama di bangku kuliah.
8. Drs. Kasnawi, M.Ag. selaku Kepala MAN Kendal, yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
9. Drs. Purwanto, M.Pd., selaku guru fisika di MAN Kendal, yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.
10. Ibu dan bapak tercinta yang tak pernah berhenti mendo’akan dan memberikan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
11. Teman-teman kontrakan “Kandang Boyo” yang telah menganggap peneliti sebagai bagian dari keluarga sendiri.
12. Teman-teman senasib dan seperjuanganku TF 2007 yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
13. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yang saleh, dan mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil yang telah didapat.
Akhirnya, hanya kepada Allah penulis berdo’a, semoga bermanfa’at adanya dan mendapat ridho dari-Nya, Amin Yarabbal „aalamin.
Semarang, 01 Desember 2011 Peneliti,
Mukhidin
NIM. 073611001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv ABSTRAK .......................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Pembatasan masalah ................................................................... 4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5 BAB II : LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ............................................................................ 7 B. Kajian Teoritik ............................................................................ 8
1. Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence) .................. 8
a. Kecerdasan Linguistik .................................................... 9
b. Kecerdasan Logis-Matematis .......................................... 10
c. Kecerdasan Spasial ......................................................... 11
d. Kecerdasan Musikal ........................................................ 12
e. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani ...................................... 13
f. Kecerdasan Antar-Pribadi ............................................... 13
g. Kecerdasan Intra-Pribadi................................................. 14
2. Karakteristik Kecerdasan Logis-Matematis .......................... 14
3. Kemampuan Pemecahan Masalah ........................................ 16
a. Masalah ........................................................................... 16
b. Pemecahan Masalah ........................................................ 18
4. Vektor ................................................................................... 20
a. Notasi Vektor .................................................................. 21
b. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor ........................... 21
c. Besar dan Arah Resultan Vektor ..................................... 24
d. Vektor Satuan .................................................................. 24
e. Perkalian Vektor ............................................................. 25
C. Rumusan Hipotesis ..................................................................... 26
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................ 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 28 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 28 D. Variabel dan Indikator Penelitian ............................................... 29 E. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................... 30 F. Analisis Data Penelitian .............................................................. 31 BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................. 39 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 51 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 56 B. Saran ........................................................................................... 56 C. Penutup ....................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Daftar Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear Sederhana, 37.Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Kecerdasan Logis-Matematis, 39.Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Operasi Vektor, 40.Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Kecerdasan Logis- Matematis, 41.Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Operasi Vektor, 41.Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kecerdasan Logis- Matematis, 42.Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Masalah Operasi Vektor, 42.Tabel 4.7. Setatus Soal Kecerdasan Logis-Matematis, 43.Tabel 4.8. Setatus Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Operasi Vektor, 43.Tabel 4.9. Interval Nilai (X) dan Rata-rata (Mean), 44.Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 44.Tabel 4.11. Kualitas variabel kecerdasan logis-matematis, 45.Tabel 4.12. Interval Nilai (X) dan Rata-rata (Mean), 46.Tabel 4.13. Distribusi frekuensi kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor Mata Pelajaran Fisika, 47.Tabel 4.14. Kualitas variabel kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor Mata Pelajaran Fisika (Y), 48.Tabel 4.15. Hasil Analisis Regresi Satu Prediktor Y atas X, 49.DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Diagram Vektor, 21.
Gambar 2.2 Penjumlahan dua vektor dengan metode polygon, 22.Gambar 2.3 Pengurangan dua vektor dengan metode polygon, 22.Gambar 2.4 Penjumlahan vektor dengan metode jajaran genjang, 23.Gambar 2.5 Penguraian vektor, 23.Gambar 2.6 Resultan dua buah vektor,24.Gambar 2.7 Vektor satuan, 25.Gambar 3.1 Skema Metode Penelitian, 27.Gambar 4.1 Histogram nilai tes kecerdasan logis-matematis, 45.Gambar 4.2 Histogram Tes Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Operasi Vektor, 47.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Kelas Uji Coba, 62.Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Uji Coba Kecerdasan Logis-Matematis, 63. Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Uji Coba Operasi Vektor, 64. Lampiran 4 Soal Uji Coba Kecerdasan Logis-Matematis, 65. Lampiran 5 Soal Uji Coba Operasi Vektor, 78. Lampiran 6 Lembar Jawab Soal Uji Coba Kecerdasan Logis-Matematis, 80. Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Kecerdasan Logis-Matematis, 81. Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Operasi Vektor, 82. Lampiran 9 Analisis Instrumen Soal Uji Coba Kecerdasan Logis-Matematis, 86. Lampiran 10 Contoh Perhitungan Validitas Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 92. Lampiran 11 Contoh Perhitungan Reliabilitas Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 94.
Lampiran 12 Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Kecerdasan Logis- Matematis, 95. Lampiran 13 Contoh Perhitungan Daya Beda Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 96. Lampiran 14 Analisis Instrumen Soal Uji Coba Operasi Vektor, 98. Lampiran 15 Contoh Perhitungan Validitas Tes Operasi Vektor, 99. Lampiran 16 Contoh Perhitungan Reliabilitas Tes Operasi Vektor, 101. Lampiran 17 Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Operasi Vektor, 102. Lampiran 18 Contoh Perhitungan Daya Beda Tes Operasi Vektor, 103. Lampiran 19 Daftar Nama Kelas Sampel, 105. Lampiran 20 Kisi-kisi Soal Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 107. Lampiran 21 Kisi-kisi Soal Tes Operasi Vektor, 108. Lampiran 22 Soal Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 109. Lampiran 23 Soal Tes Operasi Vektor, 117. Lampiran 24 Lembar Jawab Soal Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 118. Lampiran 25 Kunci Jawaban Soal Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 119. Lampiran 26 Kunci Jawaban Soal Tes Operasi Vektor, 120.
Lampiran 27 Daftar Nilai Tes Kecerdasan Logis-Matematis, 123. Lampiran 28 Daftar Nilai Tes Operasi vektor, 127. Lampiran 29 Analisis Regresi Linier Sederhana, 131. Lampiran 30 Tabel Nilai-nilai r Product Moment, 136. Lampiran 31 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t, 137. Lampiran 32 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F, 138. Lampiran 33 Foto Penelitian, 139.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
1
hidupnya. Sedangkan Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan peserta didik dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber
2
yang ada. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Dalam faktor intern dibagi menjadi dua yaitu jasmani (kesehatan dan cacat tubuh) dan psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan). Faktor inteligensi sangat berpengaruh dalam memahami pelajaran.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan dibekali berbagai macam kelebihan dibanding makhluk lainnya. Salah satu yang terbesar yaitu manusia diberi akal pikiran (kecerdasan/inteligensi). Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainya. Sesuai firman Allah dalam surat Al-
Isroo’ ayat 70:
terjemah:
“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
3 kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Q.S. al-Isroo’/17: 70)
Dengan akalnya manusia mampu memecahkan permasalahan hidup yang dihadapinya dari yang sederhana sampai yang kompleks. Namun begitu 1 Slameto, Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 2. 2 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 26. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, (Jakarta: Mekar Surabaya, 2004), hlm. 435
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu, sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya. Semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang, akan semakin mudah baginya dalam menyelesaikan suatu masalah yang sama dibanding orang lain yang mempunyai tingkat kecerdasan lebih rendah. Akan tetapi, hal ini juga sangat tergantung dari jenis masalah dan kecerdasan mana yang dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, masalah I, bisa diselesaikan si A dengan mudah dan susah bagi si B. Tetapi masalah II, bisa diselesaikan si B dengan mudah dan menjadi sulit ketika si A yang menyelesaikan. Hal ini dapat terjadi karena si A dan si B mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda dalam suatu kecerdasan tertentu. Hal tersebut menunjukkan adanya berbagai macam kecerdasan dalam diri manusia.
Menurut Howard Gardner (dalam buku Mengajar dengan Metode
Kecerdasan Majemuk , 2007) setidaknya ada tujuh macam kecerdasan yang
dimiliki oleh manusia, yaitu kecerdasan linguistik (berkaitan dengan bahasa),
kecerdasan logis-matematis (berkaitan dengan nalar logika dan matematika),
kecerdasan spasial (berkaitan dengan ruang dan gambar), kecerdasan musikal
(berkaitan dengan musik, irama, dan bunyi/suara), kecerdasan badani-
kinestetik (berkaitan dengan badan dan gerak tubuh), kecerdasan
interpersonal (berkaitan dengan hubungan antar pribadi, sosial), dan
kecerdasan intrapersonal (berkaitan dengan hal-hal yang sangat mempribadi).
Dua kecerdasan pertama dalam daftar tersebut adalah kecerdasan yang paling dikenal dan dimaklumi dalam masyarakat kita sekarang ini. Keduanya adalah kecerdasan yang menjamin keberhasilan dalam tes-tes IQ dan SAT ( Student Aptitude Test = Tes Bakat-Kecerdasan Siswa) karena mereka adalah kecerdasan yang menjadi sasaran tes ketika pertama kali tes-tes itu dirancang. Siswa yang memiliki dan mengembangkan kecerdasan linguistik dan logis- matematis dijamin pasti akan berhasil dalam situasi sekolah tradisional.
Namun, keberhasilan di sekolah bukan alat peramal yang baik bagi
4 keberhasilan siswa dalam kehidupan yang sebenarnya kelak.
Kecerdasan logis-matematis berkaitan dengan nalar logika dan matematika sehingga sangat dibutuhkan dalam memahami ilmu matematika dan sains khususnya fisika. Ilmu fisika adalah ilmu alam yang mempelajari benda mati yang perubahannya bersifat sementara. Fisika juga berkaitan erat dengan materi dan energi, yang banyak membutuhkan penalaran logika dan perhitungan secara matematis untuk mempelajari, memahami, dan menjelaskannya. Sehingga kecerdasan yang sangat berperan adalah kecerdasan logis-matematis.
Salah satu materi fisika di tingkat Sekolah Menengah Atas sederajat khususnya MAN Kendal yang banyak memakai penalaran logika dan matematika adalah materi pokok operasi vektor. Vektor adalah besaran yang selain mempunyai nilai, juga mempunyai arah. Sedangkan operasi vektor berarti perhitungan besaran-besaran vektor dengan berbagai macam operasi hitung yang ada, seperti tambah (+), kurang (-), kali (×), dan bagi (÷). Sehingga sangat dimungkinkan, peserta didik yang mempunyai kecerdasan logis-matematis tinggi, lebih cepat dalam menyerap, memahami dan memecahkan masalah pada materi operasi vektor, dibanding peserta didik yang mempunyai kecerdasan logis-matematis yang lebih rendah.
Namun, ada dan tidaknya pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012.
4 Julia Jasmine, Mengajar dengan Metode Kecerdasan Majemuk, (Bandung:Nuansa, 2007), hlm. 16.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kecerdasan logis-matematis peserta didik kelas X di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Bagaimanakah kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012?
3. Adakah pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012 ? C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan kemampuan peneliti, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada:
1. Kecerdasan Logis-matematis Kecerdasan logis-matematis adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan
5
dan pemprogram komputer. Kecerdasan logis-matematis ini sebagai salah satu kecerdasan peserta didik di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu atau kelompok dalam upaya untuk menemukan jawaban berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi tuntutan situasi yang tak lumrah. Kemampuan pemecahan masalah ini sebagai kemampuan peserta didik untuk memecahkan berbagai masalah
5 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan
Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 3. yang berkaitan dengan materi operasi vektor yang diajarkan di MAN Kendal.
3. Materi Operasi Vektor Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Sedangkan operasi vektor adalah perhitungan besaran-besaran vektor dengan berbagai macam operasi hitung yang ada. Materi operasi vektor ini sebagai salah satu materi fisika kelas X semester 1 yang diajarkan di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Peserta didik
Mengetahui tingkat kecerdasan logis-matematis masing- masing, sehingga peserta didik termotivasi untuk dapat meningkatkan kecerdasan logis-matematisnya.
b. Bagi Guru Mengetahui tingkat kecerdasan logis-matematis peserta didiknya sehingga diharapkan mampu mengambil tindakan ke depan demi kemajuan peserta didik. c. Bagi Sekolah Mengetahui tingkat kecerdasan logis-matematis peserta didiknya sehingga diharapkan mampu mengambil tindakan ke depan demi kemajuan bersama.
d. Bagi Peneliti Memberikan gambaran yang jelas tentang pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012.
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Untuk mempermudah penyusunan skripsi maka peneliti akan
mendeskripsikan beberapa karya yang mempunyai relevansi dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya tersebut adalah:
1. Dalam skripsi yang di tulis oleh Rochadi NIM: 073511011 Mahasisiwa
IAIN Walisongo yang berjudul: Hubungan Antara Kemampuan Numerik Peserta Didik Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan numerik peserta didik dengan prestasi belajar matematika kelas VII MTs Muhammadiyah Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Hal ini di buktikan dengan hubungan antara variabel X dan Y cukup kuat, xy ditunjukkan oleh koefisien korelasi r = 0,63, dan signifikn ditunjukkan oleh t hitung = 5,82 dengan t tabel = (0,01) = 2,00 t tabel (0,05)= 2,66 karena t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima. Sehinngga dapat dijelaskan ada hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs
6 Muhammadiyah Kecamatan Batang Kabupaten Batang.
2. Dalam skripsi yang ditulis oleh Sri Handayani NIM: 063711007 Mahasisiwa IAIN Walisongo yang berjudul: Pengembangan Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI) Pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA di MAN 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.
Terdapat hubungan yang positif antara besarnya kecerdasan logis- matematis terhadap hasil kemampuan ranah kognitif Kelas XI IPA 4 di MAN 1 Semarang. Hal ini dibuktikan, berdasarkan hasil tes Multiple
intelligences (MI) pada siswa XI IPA 4 prosentase kecerdasan terbesar 1 adalah kecerdasan musikal sebesar 13,33%, sedangkan yang terendah Rochadi, Hubungan Antara Kemampuan Numerik Peserta Didik Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011), hlm. ii. adalah kecerdasan logis-matematis hanya sebesar 8,99%. Berdasarkan hasil kemampuan ranah kognitif kelas kecil rata-rata nilai postest adalah 73,3 sedangkan kelas besar rata-rata nilai postest adalah 69,22. Hasil balajar pada aspek kognitif ini masih dikatakan kurang, karena dari hasil tes MI kecerdasan logis-matematis pada kelas ini masih cukup rendah sehingga masih diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk mendapatkan
7 hasil belajar ranah kognitif yang optimal.
Berdasarkan kajian terdahulu yang disebutkan di atas, diambil sebuah penelitian tentang pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang ditulis oleh Rochadi penelitian ini tidak hanya sebatas menguji kemampuan numerik, tapi lebih luas, yaitu kecerdasan logis-matimatis yang merupakan bagian dari
(MI) yang dikembangkan oleh Sri Handayani dalam
Multiple intelligences
pembelajaran. Dalam skripsi ini diharapkan diketahui ada tidaknya pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Kerangka Teoritik
1. Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence) Kecerdasan (inteligensi) pada hakikatnya merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu
8
kecakapan yang mengandung berbagai komponen. Banyak teori yang 7 berkembang tentang kecerdasan atau inteligensi, namun kita akan
Sri Handayani, Pengembangan Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI)
Pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA di MAN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011,
Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010), hlm. vii. 8 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusumawati, Analisis Tes Psikologis Teoridan Praktik dalam Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2009), hlm. 15. memfokuskan pembahasan pada teori kecerdasan ganda (multiple intelligence ).
Teori kecerdasan ganda yang telah dikembangkan selama lima belas tahun terakhir oleh psikolog Howard Gardner menantang kenyataan lama tentang makna cerdas. Gardner berpendapat dalam Armstrong bahwa kebudayaan kita telah terlalu banyak memusatkan perhatian pada pemikiran verbal dan logis, kemampuan yang secara tipikal dinilai dalam tes kecerdasan, dan mengesampingkan pengetahuan lainnya. Ia menyatakan sekurang-kurangnya ada tujuh kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh-sungguh sebagai cara berpikir yang penting.
9 Tujuh jenis kecerdasan itu adalah:
a. Kecerdasan Linguistik Kecerdasan Linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata.
Dikatakan dalam Armstrong bahwa kecerdasan linguistik yaitu
“ The capacity to use words eff ectively, whether orally or in writing”. 10 Yaitu suatu kapasitas untuk menggunakan kata-kata secara efektif, apakah dengan lisan atau tulisan. Ini merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair,
dan pengacara. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, dan mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya.
11 Mereka senang bermain-
main dengan bunyi bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata, dan
tongue twister . Kadang-kadang mereka pun mahir dalam hal-hal kecil,
sebab mereka mampu mengingat berbagai fakta. Selain itu mereka juga gemar sekali membaca, dapat menulis dengan jelas dan dapat mengartikan bahasa tulisan secara luas. Dan kecerdasan ini sering disebut dengan kecerdasan verbal. 9 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan
Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002), hlm. 3. 10 Thomas Armstrong, Multiple Intelligence in The Classroom, ( Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development, 2000 ), hlm. 2. 11 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, hlm. 3.Sedangkan anak atau peserta didik yang memiliki kecerdasan ini, umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya. Anak seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat. Dia cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan
12 verbalisasi.
b. Kecerdasan Logis-Matematis Kecerdasan logis-matematis berkaitan dengan nalar dan
13
matematika. Kecerdasan logis-matematis berhubungan dengan dan mencakup kemampuan ilmiah. Menurut Gardner dalam Hoerr Kecerdasan logis-matematis ( logical-mathematical intelligence ) adalah
the ability to handle chains of reasoning and to recognize patterns and “
14 . Yaitu kemampuan untuk menangani kejadian/alasan-alasan order”
yang berantai/terkait dan menghargai pola-pola dan keteraturan. Inilah jenis kecerdasan yang sering dicirikan sebagai pemikiran kritis dan digunakan sebagai bagian dari metode ilmiah. Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data: mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramalkan. Mereka melihat dan mencermati adanya pola serta keterkaitan antar data. Mereka suka memecahkan problem (soal) matematis memainkan permainan strategi seperti buah dam dan catur. Mereka cenderung menggunakan berbagai grafik baik untuk menyenangkan diri (sebagai kegemaran) maupun untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.
12 .Moch. Masykur Ag dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence: Cara Cerdas
Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008) hlm. 106.
13 Julia Jasmine, Mengajar dengan Metode Kecerdasan Majemuk, (Bandung: Nuansa, 2007), hlm. 14. 14 Thomas R. Hoerr, Becoming a multiple intelligences school, (Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development, 2000) hlm. 4.Kecerdasan logis-matematis sering dipandang dan dihargai lebih tinggi dari jenis-jenis kecerdasan lainnya, khususnya dalam masyarakat teknologi dewasa ini. Kecerdasan ini dicirikan sebagai
15
kegiatan otak kiri. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan dan pemprogram komputer. Newton menggunakan kecerdasan ini ketika ia menemukan kalkulus. Demikian pula dengan Einstein ketika
16
ia menyusun teori relativitasnya. Jadi, ciri-ciri orang yang cerdas secara logis-matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
Dalam mempelajari, memahami dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi operasi vektor pada mata pelajaran fisika, banyak menggunakan kecerdasan jenis ini. Operasi vektor adalah materi yang dirasa sulit bagi sebagian besar peserta didik, karena dalam mempelajari materi ini banyak menggunakan penalaran logis dan kemampuan numerik yang tinggi. Oleh karena itu, dalam mempelajari, memahami dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi operasi vektor dibutuhkan kecerdasan logis-matematis yang tinggi.
c. Kecerdasan Spasial Kecerdasan spasial adalah jenis kecerdasan yang ketiga, mencakup berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan para arsitek,
17
fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan
15 16 Julia Jasmine, Mengajar dengan Metode Kecerdasan Majemuk, hlm. 21.
Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, hlm. 3. 17 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, hlm. 4. berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial ini.
Kecerdasan spasial ini dicirikan, antara lain dengan: 1) Memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu.
2) Mudah membaca peta atau diagram. 3) Menggambar sosok orang atau benda persis aslinya. 4) Senang melihat film, slide, foto atau karya seni lainnya. 5) Sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya 6) Suka melamun dan berfantasi.
7) Mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah. 8) Lebih memahami informasi lewat gambar daripada kata-kata atau uraian.
18 9) Menonjol dalam mata pelajaran seni.
d. Kecerdasan Musikal Kecerdasan musikal adalah jenis kecerdasan keempat. Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk menyerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Kecerdasan musikal dimiliki orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan yang mendengarkan berbagai karya musik dengan
19
tingkat ketajaman tertentu. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.
Kecerdasan Musikal memiliki cirri-ciri, antara lain: 1) Suka memainkan alat music di rumah atau di sekolah. 2) Mudah mengingat melodi suatu lagu. 3) Lebih bisa belajar dengan iringan musik. 18 4) Bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain.
Moch. Masykur Ag dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence: Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, hlm. 108. 19 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, hlm. 4.
5) Mudah mengikuti irama musik. 6) Mempunyai suara bagus untuk bernyanyi.
20 7) Berprestasi bagus dalam mata pelajaran musik.
e. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani Kecerdasan kinestetik-jasmani adalah kecerdasan fisik yang mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Atlet, pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai kecerdasan kinestetik-jasmani tingkat tinggi. Mereka adalah orang-orang yang cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak
21 bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu.
Kecerdasan kinestetik-jasmani atau badani-kinestetik lebih mudah dipahami daripada kecerdasan musikal karena kita semua umumnya berpengalaman dengan tubuh dan gerak setidaknya dalam beberapa hal dan tingkat. Itulah perasaan akrab dan nyaman yang dimiliki seseorang ketika ia bersepeda setelah beberapa tahun tidak melakukannya, tubuh kita begitu saja “ingat” bagaimana mengendarai
22 sepeda.
f. Kecerdasan Antar-Pribadi Kecerdasan antar-pribadi (inter-personal) adalah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk menyerap dan tanggap terhadap
23
suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok (bekerja kelompok), belajar sambil berinteraksi dan 20 bekerja sama, juga kerap merasa senang bertindak sebagai penengah
Moch. Masykur Ag dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence: Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, hlm. 107. 21 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, hlm. 4. 22 23 Julia Jasmine, Mengajar dengan Metode Kecerdasan Majemuk, hlm. 26.
Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya, hlm. 5 atau mediator dalam perselisihan dan pertikaian baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, mereka dapat menjadi networker, perunding dan guru yang ulung.