PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI SEBUAH KONSEP PEMBANGUNAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SEBAGAI SEBUAH KONSEP
PEMBANGUNAN
ACHMAD FARICH
ALUR PIKIR (PROSES)
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
POLICY
REGULATION
FACILITY
GOVERNMENT
C
ING
NAT
I
D
R
COO
SEKTOR
SWASTA
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
I NG
INAT
D
R
OO
SUPP
SEKTOR
LAIN
ORT
SU
PP
OR
T
INSTITUSI &
TOMA/TOGA
SU
PP
O
RT
COORDINATING
SUPPORT
MASYARAKAT
BERDAYA
(MAMPU, MAJU &
MANDIRI)
PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN
ALTERNATIF
SOLUSI
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
?
Mencakup:
Community Development
(pembangunan masyarakat)
Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)
Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)
“Memampukan dan Memandirikan
Masyarakat” = PEMBERDAYAAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) pada awalnya diketengahkan oleh the World
Commision on Environmentand Development, pada tahun
1987. disebut Brundtland Commision
Dengan pembangunan berkelanjutan adalah merupakan
suatu daya upaya untuk memenuhi kebutuhan generasi
sekarang dengan tanpa mengorbankan kebutuhan
generasi yang akan datang.
Sedangkan dalam Ox ford concise Dictionary of Politics
mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah
merupakan konsep yang menekankan keseimbangan
antara kepentingan-kepentingan pertumbuhan ekonomi
dan perlindungan pelestarian lingkungan.
STRATEGI DAN TAHAPAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
STRATEGI
1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa
yang akan dikerjakan dan bagaimana
melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap
dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya
pemberdayaan masy. Termasuk
kecenderungan atau kemauan untuk
melaksanakan rancangan yang dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk
melaksanakan cita-cita yang dikembangkan
tersebut setelah
dapat diterimanya.
-Perluasan
jangkauan
(Expansion Program)
TAHAPAN
-Pembinaan (Maintenance
Program)
-Pelembagaan dan
pembudayaan
PARADIGMA HUMAN DEVELOPMENT
Paradigma ini menekankan manusia dan masyarakat
sebagai modal social. Bertolak dari sini maka
berkembanglah apa yang disebut sebagai human capital
dan sosial capital
Pembangunan yang berbasis pada manusia mencakup
pembangunan masyarakat (community based
development) dan pembangunan manusia (people
centered development). Sesungguhnya aliran
pembangunan ini lahir atas dasar keprihatinan
terjadinya degradasi manusia, yang hanya disamakan
statusnya dengan alat produksi. Manusia tidak dihargai
harkat dan martabatnya, mereka tidak lebih hanyalah
sebagai alat produksi sebagaimana mesin industri.
Paradigma Pemberdayaan
Masyarakat
Tampaknya pendekatan pemberdayaan
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
nasional merupakan pilihan yang harus diambil.
Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk
memberdayakan rakyat hendaklah disertai
tranformasi secara seimbang, baik itu tranformasi
ekonomi, sosial, budaya maupun politik. Dengan
demikian akan terjadi keseimbangan dalam
masyarakat antar kekuatan ekonomi, sosial
budaya, dan politik. Pemikiran demikian diperkuat
oleh sistem perekonomian kerakyatan.
KERANGKA PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN
Masyarakat
Keluarga
Individu
SASARAN
Kelembagaan
Masyarakat
FUNGSI
FASILITASI
Pasangan
Suami -Istri
PENGGERAK
AN
Pria/Perempuan
dan Anak
PENDAMPING
AN
HIRARKI FUNGSI PEMB.
MASY
Unit terkait dan LSM
Peduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM
Peduli prog pemb masy
Regulator
PROVINSI
O
KOTA/
KABUPATEN
P
E
Implementator
Program
R
Unit terkait dan LSM
Peduli prog pemb masy KECAMATAN
A
Unit terkait dan LSM
KELURAHAN
Peduli prog pemb masy
O
T
R
Supervisor
Kegiatan
Pelaksana
Kegiatan
(Eksekutor)
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
,,F
icy
ol
,P
ci
as
,F
y,
ic
Pemberdayaan masyarakat
Participation & Responsibility
y
lit
Re
gu
la
tio
n
ol
Community
Empowerment
P
n,
Institution
& Leader
tio
la
gu
Re
as
ci
lit
y
Goverment
People
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMBANGUNAN
ili
t
as
c
ic y
,F
n,
P
la
tio
Re
gu
ty
Private
ili
sc
Fa
y,
ic
PELAYANAN
MASYARAKAT
Empowerment
ol
ol
P
n,
Movement
tio
la
gu
Re
y
Goverment
Participation & Responsibility
Partnership
Community Development
Community
Tahapan Pemberdayaan
Masyarakat
Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah
meliputi:
Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku
menuju perilaku sadar dan peduli sehingga
merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan
pengetahuan, kecakapan keterampilan agar
terbuka wawasan dan memberikan keterampilan
dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam
pembangunan.
Tahap peningkatan kemampuan intelektual,
kecakapan-keterampilan sehingga terbentuklah
inisiatif dan kemampuan inovatif untuk
mengantarkan pada kemandirian.
Tahapan Pemberdayaan Knowledge, Attitudes,
Practice dengan
Pendekatan Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotorik dan
Konatif
Tahapan Afektif
Tahapan Kognitif
Tahapan Psikomotorik
Tahapan Konatif
Belum
merasa Belum memiliki Belum
memiliki Tidak
berperilaku
sadar & peduli
wawasan
ketrampilan dasar
membangun
pengetahuan
Tumbuh
rasa
kesadaran
&
kepedulian
Memupuk
semangat
kesadaran
&
kepedulian
Merasa
membutuhkan
kemandirian
Menguasai
pengetahuan
dasar
Mengembangkan
pengetahuan
dasar
Menguasai
ketrampfan dasar
Bersedia
terlibat
dalam pembangunan
Mengembangkan
ketrampilan dasar
Berinisiatif
untuk
mengambil
peran
dalam pembangunan
Mendalami
Memperkaya
pengetahuan
variasi ketrampilan
pada
tingkat
yang lebih tinggi
Berposisi
secara
mandiri
untuk
membangun diri dan
lingkungan
Model Treatment untuk Meningkatkan Aspek Afektit,
Kognitif,
Psikomotorik dan Konatif
Tahapan Afektlf
Tahapan Kognitif
Sangat
rendah
Penyuluha Tidak
n
untuk berpenge
penyadara ta huan
n
Rendah
Mobilisasi Pengetah Pembelajar Semikilled
pada
u
an an
untuk (setengah
program
rendah
peningkata terampil)
n
Motivasi
Cukup
Pilot
Skilled
untuk
project
(terampil)
berperan
Supportin Relatif
Peluang
Sangat
g program tinggi
bagi
terampil
pemikiran
inovatif
Cukup
Relatif
tinggi
Unskilled
Tahapan Psikomotorik
Pelalihan
untuk
ketrampila
n dasar
Pelatihan
lanjutan
Tahapan Konatif
Perilaku Keteladanan
acuh tak perilaku
acuh
pemerintah
dan
agen
pembaharu
Bersedi Motivasi
a
ikut menjadi
serta
obyek
Percobaan/ Inisiatif
uji coba-uji untuk
coba
berpera
n
Peluang
Berpera
berkarya
n
inovatif
mandiri
Pilihanpilihan
peran utama
Perilaku
fasilitasi
Prinsip Pendekatan Masyarakat
Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, dapat
mengacu pada pendekatan yang dilakukan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dalam penerapan
Teknologi Tepat Guna di masyarakat
1. Pendekatan berbasis masyarakat
2. Pendekatan berbasis sumberdaya lokal
3. Pendekatan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi
lokal
4. Pendekatan lingkungan
5. Pendekatan kemitraan antara kelompok masyarakat
dan pemerintah
6. Pendekatan Community Based Development (CBD)
Prinsip pembangunan CBD adalah pembangunan yang menempatkan
masyarakat baik secara perseorangan atau kelompok sebagai penentu
dan pelaku utama sehingga seluruhpengambilan keputusan dan
rencana tindak didasarkan atas kehendak dan kesepakatan kelompok.
PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF
Pendekatan: Partisipatif;
Sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil,
dan pengembangannya melibatkan masyarakat secara aktif;
Potensi Kawasan;
Teknologi Tepat Guna spesifk lokasi yang ditetapkan dan
dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah sebagai
pendorong peningkatan dan pengembangan produk
unggulan daerah;
Keterpaduan Program;
Melibatkan instansi sektor lainnya, seperti lembaga swadaya
masyarakat dan swasta;
Perencanaan dari bawah;
Menggunakan lembaga dan mekanisme yang sudah ada dan
berhasil di daerah.
PERATURAN PERUNDANGAN
Peraturan Perundangan yang menjadi dasar dan
acuan pelaksanaan pengintegrasian antara lain:
1. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang
Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun
2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
PENGERTIAN PENGITEGRASIAN
Pengintegrasian adalah penyatupaduan
pengelolaan pembangunan partisipatif versi
PNPM-MP ke dalam sistem pembangunan
daerah, dan penyelarasan model perencanaan
teknokratis dan politis dengan perencanaan
partisipatif melalui mekanisme Musrenbang.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan efektivitas proses dan
mengoptimalkan capaian pembangunan
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas proses dan hasil
perencanaan pembangunan desa;
b. Menyelaraskan perencanaan teknokratis,
politis dengan perencanaan partisipatif;
c. Mendorong terwujudnya pembagian
wewenang dan penyerahan urusan pemerintah
kabupaten kepada pemerintah desa;
SASARAN
Sasaran Strategis, antara lain:
1. Peningkatan posisi tawar rakyat dalam proses
perumusan kebijakan publik dan pengelolaan
pembangunan.
2. Peningkatan kapasitas dan peran lembaga
kemasyarakatan desa dan antar desa serta fungsi
lembaga pemerintahan desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan desa.
3. Peningkatan kapasitas dan fungsi Pemerintah
Daerah mendorong perencanaan dan penganggaran
yang pro rakyat.
4. Peningkatan peran DPRD dalam pembentukan
regulasi daerah untuk penguatan pembangunan
partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat.
Sasaran operatif, antara lain:
1. Mengefektifkan proses perencanaan
pembangunan di tingkat desa atau sebutan lain
dan kecamatan.
2. Menyelaraskan pengelolaan kegiatan
pembangunan di tingkat desa atau sebutan lain
dan wilayah perdesaan.
3. Tersedianya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) dan
Rancangan Rencana Kerja Pembangunan
Desa atau sebutan lain (RKP Desa).
Sasaran Praktis, antara lain:
1. Meningkatnya kemampuan dan peran Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)
2. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga
Pemerintahan Desa (Kepala Desa dan BPD)
3. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
4. Meningkatnya peran Pelaku Masyarakat PNPMMP
KONSEP
PENGINTEGRASIAN
A. PRINSIP
1. Desentralisasi
2. Keterpaduan
3. Efektif dan Efsien
4. Partisipasi
5. Transparansi dan Akuntabel
6. Keberlanjutan
TITIK TEMU INTEGRASI
MUSRENBANG
Kabupaten
Forum SKPD
MAD
Pendanaan
Pelaksanaa
n sesuai
PTO PNPMMP
Musyawarah Antar
Desa Prioritas
Musdes
Perencanaan
MKP
dan
MUSRENBANG
Kecamatan
MUSRENBANG
Desa
MMDD
RPJMDes/Review
Penggalian
Gagasan
Pengkajian
Keadaan Desa
(PKD)
SEBAGAI SEBUAH KONSEP
PEMBANGUNAN
ACHMAD FARICH
ALUR PIKIR (PROSES)
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
POLICY
REGULATION
FACILITY
GOVERNMENT
C
ING
NAT
I
D
R
COO
SEKTOR
SWASTA
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
I NG
INAT
D
R
OO
SUPP
SEKTOR
LAIN
ORT
SU
PP
OR
T
INSTITUSI &
TOMA/TOGA
SU
PP
O
RT
COORDINATING
SUPPORT
MASYARAKAT
BERDAYA
(MAMPU, MAJU &
MANDIRI)
PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN
ALTERNATIF
SOLUSI
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
?
Mencakup:
Community Development
(pembangunan masyarakat)
Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)
Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)
“Memampukan dan Memandirikan
Masyarakat” = PEMBERDAYAAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) pada awalnya diketengahkan oleh the World
Commision on Environmentand Development, pada tahun
1987. disebut Brundtland Commision
Dengan pembangunan berkelanjutan adalah merupakan
suatu daya upaya untuk memenuhi kebutuhan generasi
sekarang dengan tanpa mengorbankan kebutuhan
generasi yang akan datang.
Sedangkan dalam Ox ford concise Dictionary of Politics
mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah
merupakan konsep yang menekankan keseimbangan
antara kepentingan-kepentingan pertumbuhan ekonomi
dan perlindungan pelestarian lingkungan.
STRATEGI DAN TAHAPAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
STRATEGI
1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa
yang akan dikerjakan dan bagaimana
melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap
dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya
pemberdayaan masy. Termasuk
kecenderungan atau kemauan untuk
melaksanakan rancangan yang dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk
melaksanakan cita-cita yang dikembangkan
tersebut setelah
dapat diterimanya.
-Perluasan
jangkauan
(Expansion Program)
TAHAPAN
-Pembinaan (Maintenance
Program)
-Pelembagaan dan
pembudayaan
PARADIGMA HUMAN DEVELOPMENT
Paradigma ini menekankan manusia dan masyarakat
sebagai modal social. Bertolak dari sini maka
berkembanglah apa yang disebut sebagai human capital
dan sosial capital
Pembangunan yang berbasis pada manusia mencakup
pembangunan masyarakat (community based
development) dan pembangunan manusia (people
centered development). Sesungguhnya aliran
pembangunan ini lahir atas dasar keprihatinan
terjadinya degradasi manusia, yang hanya disamakan
statusnya dengan alat produksi. Manusia tidak dihargai
harkat dan martabatnya, mereka tidak lebih hanyalah
sebagai alat produksi sebagaimana mesin industri.
Paradigma Pemberdayaan
Masyarakat
Tampaknya pendekatan pemberdayaan
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
nasional merupakan pilihan yang harus diambil.
Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk
memberdayakan rakyat hendaklah disertai
tranformasi secara seimbang, baik itu tranformasi
ekonomi, sosial, budaya maupun politik. Dengan
demikian akan terjadi keseimbangan dalam
masyarakat antar kekuatan ekonomi, sosial
budaya, dan politik. Pemikiran demikian diperkuat
oleh sistem perekonomian kerakyatan.
KERANGKA PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN
Masyarakat
Keluarga
Individu
SASARAN
Kelembagaan
Masyarakat
FUNGSI
FASILITASI
Pasangan
Suami -Istri
PENGGERAK
AN
Pria/Perempuan
dan Anak
PENDAMPING
AN
HIRARKI FUNGSI PEMB.
MASY
Unit terkait dan LSM
Peduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM
Peduli prog pemb masy
Regulator
PROVINSI
O
KOTA/
KABUPATEN
P
E
Implementator
Program
R
Unit terkait dan LSM
Peduli prog pemb masy KECAMATAN
A
Unit terkait dan LSM
KELURAHAN
Peduli prog pemb masy
O
T
R
Supervisor
Kegiatan
Pelaksana
Kegiatan
(Eksekutor)
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
,,F
icy
ol
,P
ci
as
,F
y,
ic
Pemberdayaan masyarakat
Participation & Responsibility
y
lit
Re
gu
la
tio
n
ol
Community
Empowerment
P
n,
Institution
& Leader
tio
la
gu
Re
as
ci
lit
y
Goverment
People
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMBANGUNAN
ili
t
as
c
ic y
,F
n,
P
la
tio
Re
gu
ty
Private
ili
sc
Fa
y,
ic
PELAYANAN
MASYARAKAT
Empowerment
ol
ol
P
n,
Movement
tio
la
gu
Re
y
Goverment
Participation & Responsibility
Partnership
Community Development
Community
Tahapan Pemberdayaan
Masyarakat
Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah
meliputi:
Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku
menuju perilaku sadar dan peduli sehingga
merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan
pengetahuan, kecakapan keterampilan agar
terbuka wawasan dan memberikan keterampilan
dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam
pembangunan.
Tahap peningkatan kemampuan intelektual,
kecakapan-keterampilan sehingga terbentuklah
inisiatif dan kemampuan inovatif untuk
mengantarkan pada kemandirian.
Tahapan Pemberdayaan Knowledge, Attitudes,
Practice dengan
Pendekatan Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotorik dan
Konatif
Tahapan Afektif
Tahapan Kognitif
Tahapan Psikomotorik
Tahapan Konatif
Belum
merasa Belum memiliki Belum
memiliki Tidak
berperilaku
sadar & peduli
wawasan
ketrampilan dasar
membangun
pengetahuan
Tumbuh
rasa
kesadaran
&
kepedulian
Memupuk
semangat
kesadaran
&
kepedulian
Merasa
membutuhkan
kemandirian
Menguasai
pengetahuan
dasar
Mengembangkan
pengetahuan
dasar
Menguasai
ketrampfan dasar
Bersedia
terlibat
dalam pembangunan
Mengembangkan
ketrampilan dasar
Berinisiatif
untuk
mengambil
peran
dalam pembangunan
Mendalami
Memperkaya
pengetahuan
variasi ketrampilan
pada
tingkat
yang lebih tinggi
Berposisi
secara
mandiri
untuk
membangun diri dan
lingkungan
Model Treatment untuk Meningkatkan Aspek Afektit,
Kognitif,
Psikomotorik dan Konatif
Tahapan Afektlf
Tahapan Kognitif
Sangat
rendah
Penyuluha Tidak
n
untuk berpenge
penyadara ta huan
n
Rendah
Mobilisasi Pengetah Pembelajar Semikilled
pada
u
an an
untuk (setengah
program
rendah
peningkata terampil)
n
Motivasi
Cukup
Pilot
Skilled
untuk
project
(terampil)
berperan
Supportin Relatif
Peluang
Sangat
g program tinggi
bagi
terampil
pemikiran
inovatif
Cukup
Relatif
tinggi
Unskilled
Tahapan Psikomotorik
Pelalihan
untuk
ketrampila
n dasar
Pelatihan
lanjutan
Tahapan Konatif
Perilaku Keteladanan
acuh tak perilaku
acuh
pemerintah
dan
agen
pembaharu
Bersedi Motivasi
a
ikut menjadi
serta
obyek
Percobaan/ Inisiatif
uji coba-uji untuk
coba
berpera
n
Peluang
Berpera
berkarya
n
inovatif
mandiri
Pilihanpilihan
peran utama
Perilaku
fasilitasi
Prinsip Pendekatan Masyarakat
Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, dapat
mengacu pada pendekatan yang dilakukan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dalam penerapan
Teknologi Tepat Guna di masyarakat
1. Pendekatan berbasis masyarakat
2. Pendekatan berbasis sumberdaya lokal
3. Pendekatan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi
lokal
4. Pendekatan lingkungan
5. Pendekatan kemitraan antara kelompok masyarakat
dan pemerintah
6. Pendekatan Community Based Development (CBD)
Prinsip pembangunan CBD adalah pembangunan yang menempatkan
masyarakat baik secara perseorangan atau kelompok sebagai penentu
dan pelaku utama sehingga seluruhpengambilan keputusan dan
rencana tindak didasarkan atas kehendak dan kesepakatan kelompok.
PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF
Pendekatan: Partisipatif;
Sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil,
dan pengembangannya melibatkan masyarakat secara aktif;
Potensi Kawasan;
Teknologi Tepat Guna spesifk lokasi yang ditetapkan dan
dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah sebagai
pendorong peningkatan dan pengembangan produk
unggulan daerah;
Keterpaduan Program;
Melibatkan instansi sektor lainnya, seperti lembaga swadaya
masyarakat dan swasta;
Perencanaan dari bawah;
Menggunakan lembaga dan mekanisme yang sudah ada dan
berhasil di daerah.
PERATURAN PERUNDANGAN
Peraturan Perundangan yang menjadi dasar dan
acuan pelaksanaan pengintegrasian antara lain:
1. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang
Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun
2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
PENGERTIAN PENGITEGRASIAN
Pengintegrasian adalah penyatupaduan
pengelolaan pembangunan partisipatif versi
PNPM-MP ke dalam sistem pembangunan
daerah, dan penyelarasan model perencanaan
teknokratis dan politis dengan perencanaan
partisipatif melalui mekanisme Musrenbang.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan efektivitas proses dan
mengoptimalkan capaian pembangunan
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas proses dan hasil
perencanaan pembangunan desa;
b. Menyelaraskan perencanaan teknokratis,
politis dengan perencanaan partisipatif;
c. Mendorong terwujudnya pembagian
wewenang dan penyerahan urusan pemerintah
kabupaten kepada pemerintah desa;
SASARAN
Sasaran Strategis, antara lain:
1. Peningkatan posisi tawar rakyat dalam proses
perumusan kebijakan publik dan pengelolaan
pembangunan.
2. Peningkatan kapasitas dan peran lembaga
kemasyarakatan desa dan antar desa serta fungsi
lembaga pemerintahan desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan desa.
3. Peningkatan kapasitas dan fungsi Pemerintah
Daerah mendorong perencanaan dan penganggaran
yang pro rakyat.
4. Peningkatan peran DPRD dalam pembentukan
regulasi daerah untuk penguatan pembangunan
partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat.
Sasaran operatif, antara lain:
1. Mengefektifkan proses perencanaan
pembangunan di tingkat desa atau sebutan lain
dan kecamatan.
2. Menyelaraskan pengelolaan kegiatan
pembangunan di tingkat desa atau sebutan lain
dan wilayah perdesaan.
3. Tersedianya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) dan
Rancangan Rencana Kerja Pembangunan
Desa atau sebutan lain (RKP Desa).
Sasaran Praktis, antara lain:
1. Meningkatnya kemampuan dan peran Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)
2. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga
Pemerintahan Desa (Kepala Desa dan BPD)
3. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
4. Meningkatnya peran Pelaku Masyarakat PNPMMP
KONSEP
PENGINTEGRASIAN
A. PRINSIP
1. Desentralisasi
2. Keterpaduan
3. Efektif dan Efsien
4. Partisipasi
5. Transparansi dan Akuntabel
6. Keberlanjutan
TITIK TEMU INTEGRASI
MUSRENBANG
Kabupaten
Forum SKPD
MAD
Pendanaan
Pelaksanaa
n sesuai
PTO PNPMMP
Musyawarah Antar
Desa Prioritas
Musdes
Perencanaan
MKP
dan
MUSRENBANG
Kecamatan
MUSRENBANG
Desa
MMDD
RPJMDes/Review
Penggalian
Gagasan
Pengkajian
Keadaan Desa
(PKD)