Laporan Di Pendahuluan Pendampingan Operasi

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Bab - I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan dasar manusia. Berdasarkan jenisnya air
terbagi menjadi air tanah dan air permukaan.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah (PP Nomor 43 Tahun 2008). Air tanah
(groundwater) merupakan sumberdaya yang potensial dan banyak
mendapat perhatian dalam kaitnya dengan pemenuhan kebutuhan air
bersih.
Kuantitas dan kualitas air tanah merupakan dua aspek yang
sangat berkaitan. Di dalam akuifer (formasi batuan yang dapat
meloloskan air dalam jumlah yang cukup), kuantitas air tanah
mengalami penurunan cukup tajam apabila terjadi pengambilan

berlebihan. Sedangkan kualitasnya, lebih ditentukan oleh karekteristik
material penyusun struktur geologi dimana air tanah itu terdapat
(Todd, 1980;Fetter, 1988).
Seiring

dengan

perkembangan

kegiatan

industri

maupun

pertumbuhan penduduk di Kota Tanggerang Selatan Provinsi Banten
yang semakin meningkat maka

kebutuhan akan air sangat tinggi,


karena disamping untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari
juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan niaga dan industri seperti

Halaman 1

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

perhotelan, pabrik/industri sampai ke perusahaan cuci mobil dan
sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak tersebut,
penyediaan air tidak cukup hanya bersumber dari air permukaan saja,
tetapi juga banyak memanfaatkan air tanah melalui sumur-sumur gali, dari
pemboran dangkal kurang dari 50 meter sampai pemboran dalam lebih dari
100 meter.
Pengambilan air tanah yang berlangsung terus menerus tanpa
diimbangi


dengan

upaya

perlindungan

dan

pelestarian

terhadap

sumbernya, mengakibatkan terjadinya penurunan muka air tanah (land
subsidence).
Dilihat dari fungsinya sebagaimana tersebut di atas, air
merupakan sumberdaya alam yang mempunyai nilai sangat strategis
dan ekonomi dikarenakan kebutuhannya menyangkut hajat hidup orang
banyak, sehingga di dalam pemanfaatan dan pengelolaannya harus
dilakukan secara bijaksana dengan mempertimbangkan keadaan
lingkungan dan keberadaannya yang berkesinambungan.

Banyak masyarakat Kota Tanggerang Selatan yang rawan akan air
bersih sehingga pada tahun 2011 ini ada kegiatan pembangunan sarana
dan prasarana air bersih dari sumber pengeboran dalam air tanah di 7
(tujuh) lokasi diantaranya:
1. Sarimulya Ds. Setu Kec. Setu
2. Kedaung Kel. Kedaung Kec. Pamulang
3. Rancasaga Ds. Setu Kec. Setu
4. Baktijaya Kel. Baktijaya Kec. Setu
5. Keranggan Kel. Keranggan Kec. Setu
6. Ciputat Kel. Ciputat Kec. Ciputat
7. Parigi Kel. Perigi Kec. Pondok Aren
Agar sarana dan prasarana air bersih dapat dimanfaatkan secara
terus menurus maka perlunya kegiatan pendampingan yang dimana dapat

Halaman 2

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum


Kota Tanggerang Selatan

melatih tim pengelola air tanah sehingga dalam pengelolaan air bersih
dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka Pemerintah Kota
Tanggerang Selatan melalui Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman
Kota Tanggerang Selatan Tahun Anggaran 2011 ini melakukan kegiatan
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air Minum.

1.2 Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
pekerjaan Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana
Air Minum adalah agar masyarakat pengelola air di 7 (tujuh) lokasi mampu
mengelola sumur bor baik secara teknis maupun administrasinya.
Adapun Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini adalah:
1. Aparatur dari tingkat yang paling rendah sampai dengan tinggi
mengetahui adanya kegiatan pembangunan sumur untuk kebutuhan
air bersih masyarakat
2. Terbentuknya tim pengelola air bersih
3. Masyarakat


memahami

pentingnya

manfaat

air

bersih

untuk

kesehatan.
4. Masyarakat mampu untuk memperbaiki dan mengelola secara
berkelanjutan dari kegiatan tersebut.

Halaman 3

LAPORAN PENDAHULUAN

Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

1.3 Ruang Lingkup
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka ruang
lingkup kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi kepada aparat tingkat RT/RW, Kelurahan/Desa dan
Kecamatan serta Instansi Terkait.
2. Pembentukan Tim Pengelola Air Bersih di masing-masing lokasi.
3. Sosialisasi Kesehatan Lingkungan kepada Tim Pengelola Air Bersih
dan aparat tingkat RT/RW, Kelurahan/Desa dan Kecamatan.
4. Pelatihan Teknis dan Manajemen Keuangan kepada Tim Pengelola
Air Bersih.

1.4 Dasar Hukum
Pekerjaan Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan
Prasarana Air Minum dilaksanakan dengan berlandaskan pada peraturan
perundangan sebagai berikut:

1.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air;

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;

3.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;

4.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua


Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah;

Halaman 4

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum


Kota Tanggerang Selatan

5.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

6.

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kota Tanggerang Selatan;

7.

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Tugas Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

8.


Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;

9.

Intruksi Presiden No 10 Tahun 2005 tentang Penghematan
Energi dan Air;

10. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Standar Kualitas Air Bersih
dan Air Minum;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
12. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1451.K/10/MEN/2000 tentang

Pedoman

Teknis

Penyelenggaraan

Pemerintah

Di

Bidang

Pengelolaan Air Tanah;
13. Keputusan Menteri ESDM Nomor 716.K/40/MEM/2003 tentang

Batas Horizontal Cekungan Air Tanah di Pulau Jawa dan
Madura;
14. Peraturan

Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2004

tentang Pengelolaan Air Tanah;

Halaman 5

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

15. Intruksi

Gubernur Banten Nomor 1 Tahun 2005 tentang

Penghematan Energi dan Air Se-Provinsi Banten;
16. Peraturan Wali Kota Serang Nomor …. Tahun …… tentang

Uraian Tugas dan Tata Kerja BAPPEDA Kota Serang;

Halaman 6

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Bab - II
Gambaran Umum Wilayah
2.1 Kondisi Geografs
Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi
Banten dan secara administratif terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan,
49 (empat puluh sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa, dengan
luas

wilayah

147,19

km2.

Menurut Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008,
luas

wilayah

kecamatan-kecamatan

yang

berada

di

Kota

Tangerang Selatan (yang kemudian diambil sebagai luas wilayah
kota Tangerang Selatan) adalah sebesar 150,78 km2, sedangkan
menurut

Kompilasi

Data

untuk

Penyusunan

RTRW

Kota

Tangerang Selatan, adalah sebesar 147,19 km2, dengan rincian
luas kecamatan masing-masing yang berbeda pula. Angka yang
digunakan adalah 147,19 Km2, karena sesuai dengan Undangundang Nomor 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan Kota
Tangerang Selatan di Provinsi Banten.
TABEL II - 1
JUMLAH KELURAHAN DAN DESA PER KECAMATAN
Kota Tangerang Selatan
N
o.

Kecamata
n

Jumlah
Keluraha
n

Jumla
h
Desa

Jumlah
Rukun
Warga
(RW)

Jumlah
Rukun
Tetangga

Halaman 7

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

(RT)
1

Serpong

9

69

337

2

Serpong
Utara

7

65

272

3

Ciputat

7

92

460

4

Ciputat
Timur

6

75

416

5

Pamulang

8

129

690

6

Pondok
Aren

11

113

677

7

Setu
Jumlah

1

5

29

144

49

5

572

2996

Sumber : Hasil olahan potensi desa Tahun 2006, dalam kompilasi data
untuk penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2008

Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:
a.

Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan
Kota Tangerang

b.

Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan
Kota Depok

c.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan
Kota Depok

d.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang

Halaman 8

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Gambar 2.1
Peta Orientasi Kota Tangerang Selatan

Gambar 2.2

Halaman 9

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Peta Administrasi Kota Tangerang Selatan
Kecamatan dengan wilayah paling besar adalah Pondok
Aren dengan luas 2.988 Ha atau 20,30% dari luas keseluruhan
Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan dengan luas
paling kecil adalah Setu dengan luas 1.480 Ha atau 10,06%. Luas
wilayah masing-masing kecamatan tertera dalam Tabel II-2.
TABEL II - 2
LUAS WILAYAH MENURUT KECAMATAN
Kota Tangerang Selatan

N
o.

Kecamatan

(Ha)

Prosentase
terhadap luas
kota (%)

Luas Wilayah

1

Serpong

2.404

16.33

2

Serpong Utara

1.784

12.12

3

Ciputat

1.838

12.49

4

Ciputat Timur

1.543

10.48

5

Pamulang

2.682

18.22

6

Pondok Aren

2.988

20.30

7

Setu

1.480

10.06

14.719

100

Jumlah

Sumber : Hasil olahan potensi desa Tahun 2006, dalam kompilasi
data untuk
penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2008

Kelurahan/desa dengan wilayah > 400 hektar, terletak di
Kecamatan Pamulang, yaitu Pondok Cabe Udik dan Pamulang
Barat, dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Paku Jaya.
Kelurahan/desa dengan wilayah di bawah seratus lima puluh
hektar terletak di Kecamatan Serpong, yaitu Cilenggang dan
Serpong dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Jelupang.

Halaman 10

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Kelurahan/desa dengan luas wilayah paling besar adalah
Pondok

Cabe

Udik

dengan

luas

483

Ha,

sedangkan

kelurahan/desa dengan luas wilayah paling kecil adalah Jelupang
dengan luas 126 Ha.
Luas wilayah masing-masing kelurahan/desa tertera dalam
Tabel II-3
TABEL II - 3
LUAS WILAYAH KELURAHAN/DESA
Kota Tangerang Selatan

N
o.
1

2

Kecamatan

Kelurahan/Desa

Serpong

Luas Wilayah
(Ha)
2.404

Buaran

334

Ciater

376

Rawa Mekar Jaya

235

Rawa Buntu

328

Serpong

139

Cienggang

143

Lengkong Gudang

361

Lengkong Gudang
Timur

262

Lengkong Wetan

226

Serpong
Utara

1.784
Lengkong Karya

210

Jelupang

126

Pondok Jagung

209

Pondok Jagung Timur

225

Halaman 11

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

N
o.

3

4

5

Kecamatan

Kelurahan/Desa

Luas Wilayah
(Ha)

Pakulonan

279

Paku Alam

281

Paku Jaga

454

Ciputat

1.838
Sarua

368

Jombang

345

Sawah Baru

274

Sarua Indah

193

Sawah

249

Ciputat

172

Cipayung

237

Ciputat
Timur

1.543
Pisangan

391

Cireundeu

308

Cempaka Putih

227

Pondok Ranji

246

Rengas

165

Rempoa

206

Pamulang

2.682
Pondok Benda

386

Pamulang Barat

416

Pamulang Timur

259

Pondok Cabe Udik

483

Pondok Cabe Ilir

396

Kedaung

256

Halaman 12

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

N
o.

6

7

Kecamatan

Kelurahan/Desa
Bambu Apus

220

Benda Baru

266

Pondok Aren

2.988
Perigi Baru

310

Pondok Kacang Barat

252

Pondok Kacang
Timur

252

Perigi Lama

389

Pondok Pucung

362

Pondok Jaya

233

Pondok Aren

217

Jurang Mangu Barat

253

Jurang Mangu Timur

258

Pondok Karya

271

Pondok Betung

191

Setu

Jumlah

Luas Wilayah
(Ha)

1.480
Kranggan

205

Muncul

361

Setu

364

Babakan

170

Bakti Jaya

174

Kademangan

206
14.719

2.2 Geologi
Halaman 13

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

2.2.1 Aluvium (Qa)
Aluvium

terdiri

atas

lempung,

lumpur,

pasir,

kerikil,

kerakal, kerakal batuapung dan endapan teras yang merupakan
endapan sungai. Dalam endapan pantai banyak ditemukan
rombakan batugamping koral, cangkang moluska dan pasir besi.
Rombakan

batuapung,

berwarna

kelabu

dan

putih

kotor,berukuran 2 cm hingga 20 cm, membundar tanggung.
Aluvium tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang
Selatan, terutama di daerah pedataran yaitu menempati bagian
sekitar wilayah aliran sungai. Dari hasil analisa laboratorium
pada contoh tanah, menunjukkan daya dukung tanah sebesar
16,61 ton/m2.
2.2.2 Tufa Banten
2.2.2.1 Bagian Atas (Qvub)
Satuan tufa Banten Atas dibedakan menjadi bagian bawah;
berupa tufa hablur, tufa lapili berbatuapung, tufa kaca dan
sisipan tufa lempungan, serta bagian atas, terdiri dari tufa sela,
tufa batuapung, dan tufa pasiran. Sebarannya cukup luas,
terutama di bagian utara meliputi wilayah Kecamatan Serpong
Utara dan Kecamatan Serpong.
Tufa lapili berbatuapung, berbutir pasir hingga sebesar kacang
merah; berkomponen banyak batuapung, basalt, andesit dan
obsidian; tebal dan beberapa sentimeter sampai beberapa
meter. Tufa kaca, berbutir sedang hingga halus; berkomponen
banyak kaca, dan obsidian; sebagai lensa tipis dalam tufa
lainnya; dan kurang kompak, mudah lepas.

Halaman 14

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Tufa

lempungan,

coklat

tua

hingga

merah;

setempat

mengandung beberapa kepingan batuapung atau sisa tumbuhan,
sebagai sisipàn dalam tufa lainnya, terutama pada bagian atas
satuan ini.
Bagian atas terdiri dari tufa sela, berbutir kasar hingga halus;
mengandung batuapung dan kaca, setempat berstruktur aliran
bergeloinbang dan mudah lepas atau remuk; tebal beberapa
puluh sentimeter.
Tufa batuapung, kuning keruh hingga putih kelabu, berbutir
kerakal hingga membundar tanggung, berkomponen banyak
batuapung, basalt, andesit, obsidian kaca, mudah lepas atau
runtuh, berkisar antara beberapa sentimeter dan beberapa puluh
sentimeter.
Tufa pasiran, putih keruh hingga coklat muda; berbutir kasar
hingga halus, sebagai sisipan tipis dalam tufa lainnya.
Tufa Banten Atas ini setempat berlapis cukup baik dengan kemiringan landai. Tebalnya diduga berkisar antara 100 m dan 250
m.

Tufa Banten Atas ini diduga berumur Plistosen Akhir atau

Kuarter Tua-Tengah dan diendapkan pada lingkungan darat.
Daya dukung tanah 18,43 ton/m2
2.2.2.2 Bagian Bawah (Qvlb)
Terdiri atas breksi tufa, breksi batuapung, tufa lapili dan sedikit
aglomerat.
Tufa

breksi

berwarna

putih

kelabu,

kompak

mengandung

komponen andesit, basal dan sedikit batuapung dalam massa
dasar tufa lapili.

Halaman 15

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Breksi batuapung berwarna kelabu, kompak, kemas terbuka
mengandung sedikit komponen andesit.
Tufa lapili berwarna putih kotor, kompak, terdiri atas fragmen
andesit, batuapung dan sedikit kuarsa, mineral mafk dan
feldspar.
Tufa Banten bawah merupakan hasil Gunung api Dano pada Kala
Plistosen Bawah. Ketebalannya lebih dari 100 meter dan
terendapkan pada lingkungan darat.

Gambar 2.9
Peta Geologi Kota Tangerang Selatan

Halaman 16

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

2.3 Utilitas
Terkait dengan pengelolaan limbah, baik limbah padat
(sampah) maupun limbah cair, terdapat 21 tempat pembuangan
sementara

(TPS)

yang

sebagian

besarnya

menurut

Dinas

Kebersihan dan Pertamanan adalah TPS liar. Selain itu juga
terdapat 5 unit water treatment plant (WTP) yang tersebar di
Serpong, Serpong Utara dan Pondok Aren.
TABEL II - 10
SEBARAN TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) DAN
WATER TREATMENT PLANT (WTP)
DI KOTA TANGERANG SELATAN
No.

Lokasi

TPS

WTP

1

Kecamatan Serpong

1

3

2

Kecamatan Serpong
Utara

3

1

3

Kecamatan Ciputat

3

0

4

Kecamatan Ciputat
Timur

1

0

5

Kecamatan
Pamulang

3

0

6

Kecamatan Pondok
Aren

3

1

7

Kecamatan Setu

7

0

Jumlah

21

5

Bencana banjir merupakan masalah yang harus dihadapi
oleh penduduk yang bahkan di lokasi tertentu harus dihadapi
secara rutin. Lokasi rawan banjir terdapat di sepanjang beberapa

Halaman 17

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

sungai yang mengalir di Kota Tangerang Selatan, di antaranya
Kali Angke, Kali Serua, Kali Pasanggrahan, Kali Ciputat dan Kali
Kedaung.
Titik-titik lokasi rawan banjir tersebut dapat dilihat pada Tabel
II-11
TABEL II - 11
LOKASI RAWAN BANJIR
KOTA TANGERANG SELATAN
No
.

Lokasi

Sungai

Kecamatan

1

Kompleks Sekretariat
Negara

Kali Angke

Pondok Aren

2

Perumahan Maharta

Kali Serua

Pondok Aren

3

Taman Mangu

Kali
Pasanggrahan

Pondok Aren

4

Graha Permai, Bintaro

Kali Ciputat

Ciputat

5

Perumahan Bintaro, sektor
9

Kali Serua

Pondok Aren

6

Kompleks Inhutani

Kali
Pasanggrahan

Ciputat

7

Perumahan ondk Hijau

Kali Ciputat

Ciputat

8

Perumahan Graha Hijau

Kali
Pasanggrahan

Ciputat

9

Perumahan Reni Jaya

Kali Angke

Pamulang

Perumahan Bukit
Pamulang Indah

Kali Kedaung

Pamulang

10

Di Kota Tangerang Selatan terdapat 9 situ, yang tersebar di
5 kecamatan. Situ-situ tersebut adalah Situ Pondok Jagung/Rawa

Halaman 18

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Kutuk, Situ Parigi, Situ Bungur, Situ Antap, Situ Rompang, Situ
Gintung, Situ Legoso, Situ Pamulang/ Sasak Tinggi, dan Situ
Ciledug. Namun, ada 4 situ yang sudah tidak tertera pada peta,
yaitu Situ Bungur, Situ Antap, Situ Rompang, dan Situ Legoso.
Situ Gintung saat ini tidak berfungsi akibat jebolnya tanggul pada
akhir Maret 2009.
TABEL II - 12

Situ di Kota Tangerang Selatan Tahun 2008
No
.
1

Nama Situ
Situ Pondok
Jagung/

Kecamatan

Luas Situ
(Ha)

Serpong Utara

8,2

5,1

Rawa Kutup
2

Situ Parigi

Pondok Aren

3

Situ Bungur

Ciputat

-

4

Situ Antap

Ciputat

-

5

Situ Rompong

Ciputat Timur

-

6

Situ Gintung

Ciputat Timur

29,3

7

Situ Legoso

Ciputat

8

Situ Pamulang/

Pamulang

27,0

Pamulang

9,7

-

Pondok Benda
9

Situ
Ciledug/Kedaung
Jumlah

79,3

Halaman 19

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Bab - III
Metodologi dan Analisis
3.1

Metodologi
Pekerjaan Konservasi Sumber Daya Air Dan Pengendalian

Kerusakan Sumber-sumber Air dilaksanakan dengan tujuan untuk
memperoleh dokumen kajian air tanah yang akan digunakan sebagai
dasar perencanaan dan penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya
air tanah di Kota Serang.
Adapun Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah
sebagai berikut :
1.

Studi Pustaka
Untuk memulai kegiatan pekerjaan ini diperlukan referensi data-data
sekunder

tentang

air

tanah

dari

berbagai

sumber

di

Departemen/Lembaga/Instansi/SKPD terkait, baik ditingkat pusat
maupun daerah, yang diperoleh melalui konsultasi dan koordinasi.
Media elektronik dalam hal ini internet, juga dimanfaatkan sebagai
sumber data pelengkap/pendukung.
Adapun data-data yang dibutuhkan seperti:
a. Peta topografi Kota Serang/Provinsi Banten.
b. Peta Hidrogeologi Kota Serang/Provinsi Banten.
c. Peta Cekungan Air Tanah Kota serang/Provinsi Banten.
d. Peta Administrasi Kota Serang.
2.

Survey dan Penelitian

Halaman 20

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Sebelum dilakukan penelitian lapangan, diperlukan survey terhadap
daerah yang akan diteliti dilihat dari sisi tofografi dan demografi serta
aspek-aspek lainnya yang memiliki keterikatan dengan pemanfaatan
air tanah. Survai ini dilaksanakan untuk memudahkan kegiatan
penelitian dilapangannya.
Adapun penelitian dilapangan akan difokuskan pada:
a. Inventarisasi pengambilan air tanah baik untuk keperluan rumah
tangga maupun kegiatan usaha/industri.
Kegiatan inventarisasi ini dilaksanakan oleh petugas pendata air
tanah.
b. Pengambilan 20 (dua puluh)

sample air tanah untuk di uji

kualitasnya di Laboratorium.
c. Penyelidikan geolistrik.
Penyelidikan geolistrik dilakukan di 2 (dua) kecamatan yaitu
Kecamatan Cipocok Jaya dan Kecamatan Curug Kota Serang.
Metode Geolistrik/Geofisika Tahanan Jenis merupakan suatu
metoda yang mengamati sifat fisik lapisan batuan yaitu sifat tahanan
jenisnya, dengan cara menginjeksikan suatu arus kedalam bumi melewati
sepasang elektroda arus. Adapun nilai beda potensial yang dihasilkan
diukur dari sepasang elektroda potensial yang digunakan. Nilai tahanan
jenis hasil pengukuran merupakan nilai tahanan semu (apparent
resistivity) yang didapatkan dengan cara membagi nilai beda potensial
dengan nilai arus yang diinjeksikan serta dikalikan dengan faktor geometri
(K).
a) Potensial Dalam Medium Yang Homogen
Jika suatu arus mengalir secara kontinyu dalam suatu medium
isotropik homogen, jika A adalah elemen permukaan dan J adalah densitas
arus, maka arus yang melalui A adalah JA. Hubungan antara densitas arus
dan kuat medan menurut Hukum Ohm, dinyatakan dengan persamaan
(Telford, 1976).

Halaman 21

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

(1)

J   .

keterangan :
J

=

densitas arus, ampere.m-2



=

konduktivitas medium, mhos.m-1

E

=

kuat medan listrik, volts.m-1

Jika kuat medan listrik merupakan gradien skalar potensial, dimana v
dalam volts, maka besar E dapat juga dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut.
(2)

    

maka dari persamaan 1 dan 2, didapat :
(3)

J   . 

jika  dapat dinyatakan sebagai berikut :
 




i
j 
k
x
y
z

Jika suatu muatan disimpan dalam volume tertutup oleh suatu permukaan A,
maka :

A J .dA  0

(4)

Jika integral volume dari divergensi arus melewati suatu daerah adalah sama
dengan muatan tertutup (Teorema Gauss), atau dinyatakan bahwa

 .Jdv  0 ,
v

v merupakan volume tertutup atau unit volume (titik

terkecil), dan jika

 .J   . ( )  0
   .    2  0

maka :   .    2  0

(5)

Dari persamaan 5, terlihat bahwa  konstan, maka di dapat
persamaan Laplace (potensial adalah harmonik) :
 2  0

(6)

Halaman 22

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Jika terdapat dua bidang yang berbatasan dimana mempunyai konduktivitas
1 dan 2, jika diasumsikan padan bidang batas potensialnya kontinyu serta
komponen normal arus J adalah kontinyu, maka kontinyuitas v terdapat
dv/dx, dimana x searah bidang batas kedua lapisan , sehingga :
(1)

 

x 

 (1)   ( 2 ) ; 

( 2)

 
(1)
( 2)
   ; J n  J n .........
x 

(7)

Dalam hal ini n dan t menunjukkan komponen normal dan tangensial, dalam
kondisi ini kuat medannya adalah (Telford, 1976) :
E1

(1)

 Et

( 2)

; 1 En

(1)

  2 En

( 2)

(8)

.........

b) Elektroda Tunggal Tertanam pada Medium
Jika suatu elektroda dengan dimensi kecil ditanam dalam medium yang
homogen isotropis, dari sistem simetri potensialnya merupakan fungsi dari
jarak r saja, dimana r adalah jarak dari elektroda pertama. Jika berdasarkan
koordinat bola :
 2 

d 2 2 d 
     0
dr 2 r  dr 

(9)

jika dalam koordinat bola berlaku :
Z 
y 
z 2  y 2  z 2 ;  Cotg 1  ;   tg 1  
r
 
x 
x  r sin  cos ; y  r sin  sin ; z  r cos

r 

maka dari kondisi di atas potensial hanya tergantung dari variabel r,
sehingga didapatkan :
 r 

 r

 r 
;  2 


r
r  r 

Jika koordinat bola medium isotropik (Persamaan Laplace) :
  r  2 r
0


r  rr  rr

Sehingga didapatkan :
2 r 2 r 
 2 
 0
rr 
 r

(10)

Halaman 23

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Jika :
2 r 2 r 
 2 r
 
 2 r  0
 2 
r   0 ; r
2
rr 
r 
 r
 r

misal,
p

p

2
p
p
p
p
r

;r
 2 p  0; r
 2 p;
 2
2
r
r
r
p
r
r


 P;
r

r
 2  ; ln p  C1  2 ln r  C 2
r

ln p  C1   ln r 2  C 2 ; ln p  ln r 2  C 2  C1  ln A

ln p.r 2  ln A; pr 2  A; P 

A
r2

d
A
 2
dr
r

sehingga didapatkan :

(11)

Nilai v didapat dengan integral,    A

r
r
; d  A 2
2
r
r

A

Sehingga nilai    r  B

(12)

Jika A dan B konstanta, untuk r =  maka B = 0 oleh sebab itu

 = 0,

bila r = . Jika arus memancar dipermukaan bola, dinyatakan berikut :
 4r 2 j  4r 2

 


 2 

 r
;  r2
;r

atau  
4
r
r
4
4 r 2


r

d   4 r


c)


1
;  4A,  
r


2



1

2 1
;    4  2  1 r
atau

 1 
 
 ;   4r  
4 r 
 

(13)

Elektroda Tunggal di Permukaan Medium
Jika elektroda tunggal berupa titik diletakkan di permukaan medium yang
homogen isotropik dan dianggap udara mempunyai konduktivitas nol (
udara = 0), maka arus yang berbatasan dengan udara adalah tidak

Halaman 24

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

berkurang, dan mengingat arus memencar dari permukaan membentuk
setengah bola, maka dapat dinyatakan :

  



 karena  
z
z  r 
r

dimana B=0 untuk r =

  r 
r 1 r 
 r

 
;
 2
  ;
z
r  r z z
r z z
r z

karena :
r 2  x 2  y 2  z 2 , maka :


  x2  y 2  z 2

2z
 2
 2
z
r
z
r 2 x2  y 2  z 2

  z
 3  0 , untuk z = 0
z
r

Karena arus memencar ke segala arah yang berbentuk setengah bola di
bagian bawah pada medium tadi, maka :
 2r 2 J  2r 2 

 

;
 2 ; maka :  2
r r
r


;
2


1


  ; 
; jika,   r 2
;r2


2
r
r
2
atau ,   






; atau,   
r 2 r ;   
2
2

r
2
2r
I

r

2

r

1

 
sehingga :  2 r 
 

(14)

d) Dua Elektroda Arus dan Potensial di Permukaan
Jika dua elektroda arus dan dua elektroda potensial pada
permukaan medium yang homogen dan isotropik dengan nilai tahanan jenis
 (Gambar 4), maka nilai potensial di P1 karena C1 :
1  

1


;1  
sehingga1 
r1
2
2

1

r
1






Adapun potensial P1 karena C2
2  

2


; 2  
  1 sehingga 2  
r2
2
2

1

r
2






Halaman 25

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Karena arus-arus pada dua elektroda adalah sama dan berlawanan arah
maka :
 1  2 


2

1
1

r  r
2
1







berati  potensial  di1  1  


2

1
1

r  r
2
1






Gambar 3.1.

Dua Elektroda Arus dan Potensial di Permukaan
suatu Medium yang Homogen Isotropik (Telford, 1976).

Potensial karena C1 pada P2 adalah :
3  

3


; 3  
sehingga 3 
r3
2
2

1

r
3






Potensial karena C2 pada P2 adalah :
4  

4


; 4  
  3 sehingga 4  
r4
2
2

3  4 


2

1
1

r  r
4
3




; potensial2  2   2


1

r
4

1
1

r  r
4
3











Beda potensial antara P1 pada P2 adalah besarnya VP1- VP2

Halaman 26

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

 



 1
1  1
1 

r  r 
 
r  r 

2 
4 
3
 1


2

 2


(15)
1

 1
1  1
1 

r  r 
 
r  r 

2 
4 
 3
 1

(16)

e) Susunan Elektroda Shclumberger
Susunan elektroda Schlumberger terdiri atas 2 (dua ) elektroda arus dan 2
(dua) elektroda potensial, seperti yang tertera di

gambar 3.2 berikut ini.

2L
2
l

x

L

C1
P1
P2
C2
// / /// //// // //////// // / / / / / / / /
/ / / / / / / / / / / / /
Gambar 3.2
Susunan Elektroda Schlumberger (Telford, 1976).

Dari persamaan 16, jika :
r1  L  x   l ; r2  L  x   l ; r3  L  x   l ; r4  L  x   l

maka

akan

menjadi :


 ( L2  x 2 ) 2   



2l  ( L2  x 2 )   I 

Agar pengukuran

tidak

bergantung

(17)
terhadap

tahanan

sentuh

pada

elektroda arus A dan B, Konfigurasi Schlumberger, yaitu dengan meletakkan
elektroda A

dan B secara simetris terhadap titik tengah serta menambah

elektroda potensial M dan N yang simetris pula terhadap titik tengah diantara
elektroda A dan B, atau dari persamaan 39 jika jarak x sama dengan 0 (nol) :


L2  


2l  I 

(18)

Halaman 27

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Jika L sama dengan AB/2 dan l sama dengan MN/2, maka berdasarkan
gambar 6, maka persamaan 40 akan menjadi :
2

 AB 


2   
 


MN   I 
2

 2 

(19)

Sumber
arus
I

V
A
M
N
B
// / /// //// // //////// // / / / / / / / /
/ / / / / / / / Gambar 3.3
Susunan Elektroda Schlumberger AB dan MN Simetris
(Telford, 1976).

Jika  disebut sebagai tahanan jenis semu (apparent resistivity) yang
dinotasikan a dan K sebagai faktor geometri yang dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut ini.
2

 AB 


2 
K  
MN 
2

 2 

maka persamaan 19 akan menjadi:
a 


K 


(20)

Keterangan :
AB

=

jarak elektroda arus, m

MN

=

jarak elektroda potensial, m

V

=

beda potensial, mV

I

=

arus listrik yang diinjeksikan, mA

K

=

faktor geometri

Halaman 28

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

=

a

3.

tahanan jenis semu, ohm.m

Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan digabungkan
dengan data sekunder dari hasil studi pustaka dan data pendukung
lainnya untuk diolah sesuai dengan formula yang telah ditetapkan, dan
keluarannya antara lain berupa:
a. Data pengguna air tanah di Kecamatan Cipocok Jaya dan
Kecamatan

Curug

baik

rumah

tangga

maupun

kegiatan

usaha/industry. Data ini akan dibuat dalam bentuk peta pengguna
air tanah di Kecamatan Cipocok Jaya dan Kecamatan Curug.
b. Sertifikat hasil uji kualitas air tanah dari laboratorium.
Adapun parameter yang akan diuji adalah:
-

Fisika : Warna, Bau, Kekeruhan, Rasa, Suhu dan Zat padat
terlarut (TDS).

-

Kimia : PH, Besi (Fe), Klorida (Cl 2), Nitrat (NO3), Nitrit (NO2),
Kromium (Cr), Mangan (Mn), Sianida (CN).

-

Bakteriologi : Total Coliform untuk air baku dan air minum.

c. Hasil pengolahan data dari kegiatan penyelidikan geolistrik adalah
berupa gambar penampang vertikal struktur batuan penyusun
tanah (lithologi).

3.2
3.2.1.

Analisis
Analisis Pendugaan Geolistrik

Halaman 29

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Berdasarkan hasil penafsiran data lapangan dibandingkan dengan
kondisi geologi dan hidrogeologi setempat akan didapatkan korelasi
antara harga tahanan jenis dengan litologi seperti pada Tabel berikut.
Tabel III.1
Ringkasan Nilai Resistivity Batuan (Dept PU, 1987 & Telford,
1976)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Rocktype
Tanah lempungan, lunak-basah
Lempung lanauan dan tanah lanauan lembek
Tanah lanauan, pasiran
Batuan dasar berkekar terisi tanah lembab
Pasir kerikil bercampur lanau
Batuan dasar berkekar terisi tanah kering
Batuan Konglomerat
Batu pasir
Batu Lempung
Alluvium
Tufa

12

Lava

Resistivity range ( m)
1.5 - 3.0
3 – 15
15 – 150
150 – 300
300
300 – 2400
2 x 103 – 104
1-6.4 x 108
1 – 100
10 – 800
2 x 103 (Wet)
105 (dry)
102 - 5 x 104

Tabel.III.2
Ringkasan Nilai Resistivity Batuan Dengan Kandungan Air (Telford, 1976).
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

3.2.2.

Rock
Lanau
Lanau
Lanau
Batu pasir
Batu pasir
Batu pasir
Batu pasir
Batu pasir
Batu pasir
Batu pasir

kasar
kasar
sedang
sedang
sedang
lempungan
lempungan

%H2O
0.54
0.44
0.38
0.39
0.18
1.0
1.67
0.1
1.16
0.45

Resistivity range ( m)
1.5 x 104
8.4 x 106
5.6 x 108
9.6 x 105
108
4.2 x 103
3.2 x 106
1.4 x 108
4.7 X 103
5.8 X 104

Analisis Potensi Ketersediaan Air tanah

Halaman 30

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

 Interpretasi kedalaman dan macam batuan pada setiap titik pendugaan
geolistrik berdasarkan sifatnya.
 Pembuatan penampang hidrogeologi berdasarkan sifat geofisika batuan
yang melewati titik-titik lokasi pendugaan terpilih, untuk mengetahui
sebaran vertical dan lateral akuifer.
 Melalui sebaran sistem akuifer membuat kontur kedalaman akuifer bagian
atas, kontur kedalaman bagian bawah dan kontur ketebalan akuifer
 Interpretasi untuk menentukan konfigurasi akuifer yang paling tepat dan
memperkirakan potensi ketersediaannya.

3.2.3.
Metoda

Analisis Kualitas Air Tanah
analisis

yang

digunakan

untuk

pemeriksaan

kualitas

air

yaitu

berdasarkan buku pedoman “Standard Methodes, APHA 1965 dan Subsurface

Assessment Book for Conformated Sites , CCME 1994”.
Adapun parameter yang diperiksa mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 907/2002.

Halaman 31

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

Bab - IV
Rencana Kerja
4.1

Nama dan Pemilik Pekerjaan
Pekerjaan Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan

Prasarana Air Minum berada di Dinas Tata Kota, Bangunan dan
Permukiman Kota Tanggerang Selatan dan Kepala Dinas sebagai
Pengguna Anggarannya.

4.2

Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Adapun perusahaan pihak ketiga yang menang seleksi sederhana

untuk pekerjaan ini adalah PT. Java Teknik yang beralamat di Serang
Provinsi Banten.

Halaman 32

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

4.3

Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan berada di 7 (tujuh) lokasi diantaranya:

1. Sarimulya Ds. Setu Kec. Setu.
2. Kedaung Kel. Kedaung Kec. Pamulang.
3. Rancasaga Ds. Setu Kec. Setu.
4. Baktijaya Kel. Baktijaya Kec. Setu.
5. Keranggan Kel. Keranggan Kec. Setu.
6. Ciputat Kel. Ciputat Kec. Ciputat.
7. Parigi Kel. Perigi Kec. Pondok Aren.

4.4

Sumber Dana
Pekerjaan Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan

Prasarana Air Minum ini di danai dari Anggaran Pembangunan Belanja
Daerah Kota Tanggerang Selatan pada Tahun Anggaran 2011.

4.5

Jadwal Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan

Prasarana Air Minum ini dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
yang

dimulai

semenjak

kontrak

ditandatangani.

Adapun

Jadwal

Sebagaimana pada Tabel IV.1 dibawah ini.

TABEL IV - 1
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
JASA KONSULTASI PENDAMPING OPERASIONAL SARANA DAN
PRASARANA AIR MINUM
No
1.

Uraian Kerja

I

II

III

IV

V

Minggu keVI
VII VII
I

IX

X

XI

XII

Ket

Persiapan

Halaman 33

LAPORAN PENDAHULUAN
Jasa Konsultasi Pendamping Operasional Sarana dan Prasarana Air
Minum

Kota Tanggerang Selatan

2.
3.
4.
5.

4.6

pelaksanaan
pekerjaan
dan
koordinasi
Sosialisasi pekerjaan
Pembentukan
tim
pengelola air
Pelatihan teknis
Pelaporan
a. Laporan
pendahuluan
b. Penyusunan draft
laporan akhir
c. Penyusunan
laporan akhir

Laporan Yang Dihasilkan
Untuk laporan yang dihasilkan di Pekerjaan Konservasi Sumber

Daya Air Dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air adalah
sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Draft Laporan Akhir

3. Laporan Akhir

Halaman 34