KARYA ILMIAH BECOME A SUCCESSFUL ENTREPR

KARYA ILMIAH
BECOME A SUCCESSFUL ENTREPRENEUR
Dianjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Tim Dosen Entrepreneur

NIM

: 10114483

NAMA

: RANGGA HARTADINATA

KELAS

: KWU-9

PRODI

: TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


JURUSAN

: TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2017

Abstrak
Dalam era modern ini telah banyak perubahan yang sangat signifikan dibandingkan dengan pada
zaman sebelumnya dalam semua bidang, perubahan ekonomi suatu bangsapun ikut menentukan
kehidupan rakyatnya. Sekarang ini bukanlah zaman seseorang yang harus selalu mencari pekerjaan
dan harus dipekerjakan tetapi untuk sekarang adalah zaman dimana pergerakan kapitalisasi
kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan produk atau jasa dengan kandungan kreatif. Menjadi
pengusaha suskes mungkin menjadi impian dari banyak orang karena dengan kita menjalankan
usaha sendiri tidak perlulah menjadi pegawai atau bekerja untuk seseorang justru menjadi seorang
pengusaha dapan menjadi amalan baik, karena dapat membuka lowongan pekerjaan bagis orang
yang membutuhkan.
Menjadi seorang pengusaha sukses merupakan pilihan yang sangat baik dan menjanjikan karena
menjadi seorang pengusaha selain pekerjaan mulia juga merupakan pekerjaan yang menyenangkan

karena seorang pengusaha biasanya membuka usaha atau perusahaan karena menyukai atau senang
pada pekerjaan tersebut. Juga bisa membuka usaha karena hobi atau karena sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki,selain menyenangkan menjadi seorang pengusaha dapat mengurangi
kemiskinan, menentukan kemajuan suatu bangsa, menentukan perkembangan ekonomi,
mencerdaskan bangsa dan dunia, dikenal banyak orang, dan tentunya akan menjadi orang kaya
jika sukses dalam pencapaiannya.

2

DAFTAR ISI

BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 4
1.2 Masalah ...................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
2.1 Kewirausahaan ........................................................................................................... 6
2.2 Ciri dan Sifat Entrepreneur ........................................................................................ 7
2.3 Sikap Entrepreneur .................................................................................................... 9

2.4 Kemampuan Entrepreneur ...................................................................................... 11
2.5 Proses Manajemen .................................................................................................. 13
BAB III .......................................................................................................................................................... 16
3.1 Memulai Bisnis ......................................................................................................... 16
3.2 Faktor Peluang Bisnis ............................................................................................... 18
3.3 Persaingan Bisnis...................................................................................................... 23
3.4 Pemasaran ............................................................................................................... 24
3.5 Strategi Mencari dan Mempertahankan Pelanggan ................................................ 25
3.6 Risiko ........................................................................................................................ 26
3.7 Etika Bisnis ............................................................................................................... 28
BAB IV.......................................................................................................................................................... 30
4.1 KESIMPULAN ............................................................................................................ 30
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………………………………31

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjadi seorang pengusaha yang sukses merupakan suatu pencapaian yang sangat

diinginkan bagi semua orang yang memiliki jiwa entrepreneur, berkembangnya zaman
serta teknologi mendorong banyak orang berlomba-lomba berkreasi dengan inovasinya
mendorong jumlah pengusaha semakin bertambah dan mendorong semakin mandirinya
masyarakat dengan banyaknya pengusaha yang bermunculan. Menjadi pengusaha sukses
adalah hal yang idam idamkan bagi banyak orang karena target pencapaian seorang
pengusaha adalah kebanggaan diri yang telah bias mandiri tanpa harus bekerja kepada
orang lain.

1.2 Masalah
Menjadi seorang pengusaha bukanlah hal yang mudah karena menjadi seorang pengusaha
sukses harus memiliki ilmu, kemampuan serta pengalaman matang yang harus dimilikinya,
nyatanya pada saat ini masih banyak orang yang menggantungkan nasibnya kepada orang
lain/bekerja pada orang lain, ketakutan gagal/bangkrut menjadi pemicu sedikitnya orang
untuk mencoba memulai usahanya dengan mandiri padahal suatu kegagalan merupakan
hal lumrah yang dialami bagi semua orang karena tanpa adanya kegagalan maka tidak akan
pernah belajar tentang arti dari sebuah pencapaian. Menjadi seorang pengusaha suskes dan
mempunyai perusahaan sendiri merukapak keinginan semua orang, oleh karena itu untuk

4


menjadi seorang pengusaha sukses haruslah berusaha dengan semaksimal mungkin dan
harus menguasai ilmu dalam berbisnis agar menjadi seorang pebisnis ulung.

1.3 Tujuan
Tujuan ditulisnya karya ilmiah ini untuk mengudukasi dan memotivasi semua orang
tentang pentingnya hidup mandiri, sukses menjadi pribadi yang tekun serta memiliki visi
dan misi yang jelas dan memiliki target untuk menjadi seorang pengusaha sukses.
Karena dengan adanya referensi seperti karya ilmiah yang ditulis ini para calon
pengusaha akan lebih banyak menggali pengalaman orang lain agar dapat belajar dari
pengalaman tersebut sehingga meminimalisir kegagalan yang pernah dialami oleh si
penulis yang menjadi referensinya.
Dengan penuh harapan penulis dapat menjadikan karya ilmiah ini sebagai referensi
bagi para calon pengusaha yang akan memulai usaha dan juga dapat memotivasi sehingga
dapat menumbuhkan rasa semangat yang tinggi untuk menjadi seorang pengusaha sukses.

5

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kewirausahaan

Kewiraushaan merupakan suatu jalan untuk seseorang mencari rezeki tanpa harus
diperintah oleh orang lain karena seorang yang bergelut di bidangnya masing masing dengan
berwirausaha memiliki konsep dan kemandirian tersendiri. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto
(2014: 26) Entrepreneurship atau kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan
inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat,
menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain, seseorang yang memiliki
karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang
yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk
meningkatkan kehidupannya.Seorang pengusaha adalah orang yang memiliki kemampuan
melihat, menilai segala kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan seluruh sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang akan menjadi peluang bisnis, memeiliki sifat serta
mengambil keuntungan, watak serta kemauan yang kuat untuk mewujudkan ide yang inovatif
kedalam dunia yang nyata secara kreatif untuk meraih sukses serta meningkatkan pendapatan.
Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan
mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, seorang pengusaha
adalah orang yang memiliki jiwa kreativitas yang tinggi serta memiliki jiwa inovatif yang tinggi
dalam hidupnya.

6


2.2 Ciri dan Sifat Entrepreneur
Adapun untuk menjadi seorang pengusaha sukses harus mempunyai ciri, sifat
dan sikap sebagai berikut menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 29 )
1) Percaya Diri : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimism.
Untuk menjadi seorang pengusaha keyakinan akan diuji dalam mengambil sikap
dalam menjalankan usaha, kemandirian yang menjadi jembatan seorang calon pengusaha
untuk meraih kesusksesan, serta optimisme dalam menjalankan bisnis yang sedang
digelutinnya, dengan begitu usaha yang dijalani pasti akan membuahkan hasil yang
maksimal.
2) Berorientasi tugas dan hasil : Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, dan
memiliki inisiatif.
Dengan begitu seorang pengusaha mempunyai target yang jelas sehingga menjadi
energi bagi usaha yang sedang dijalankannya.
3) Pengambil Risiko : Seorang pengusaha harus memiliki kemampuan mengambil risiko dan
suka pada sebuah tantangan.
Mengambil resiko yang akan membuahkan keuntungan haruslah dimiliki oleh
seorang pengusaha karena dengan begitu seorang pengusaha dapat menguji keberuntungan
dalam usahanya tersebut, selain itu mengambil resiko merupakan suatu tantangan yang
akan dihadapi oleh pengusaha tersebut.

4) Kepemimpinan : Seorang pengusaha harus memiliki jiwa pemimpin serta dapat bergaul
dengan oranglain dan suka terhadap saran atau kritik yang membangun.
7

Dalam menjalankan usahanya seorang pengusaha harus bias memimpin perusahaan
tersebut dengan didodrong oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki serta bergaul dengan
orang lain sehingga dapat bertukar pikiran ataupun mendapat saran atau kritik yang dapat
membangun.

5) Keorsinilan : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serbabisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
Dengan begitu perusahaan yang dimiliki akan berbeda dengan competitor yang lain
karena memiliki sesuatu yang unik yang tidak dimiliki oleh orang lain.
6) Berorientasi ke masa depan : Persepsi dan memiliki cara pandang/cara piker yang
berorientasi pada masa depan.
Dengan begitu perusahaan yang dibangun akan lebih maju dari perusahaan lain
karena memiliki persepsi dan cara pandang yang berbeda.
7) Jujur dan tekun : Seorang pengusaha harus memiliki sikap kejujuran dalam bekerja serta
tekun dalam menyelesaikan kerja.
Memiliki sifat jujur serta tekun akan membuat perusahaan yang dibangun akan

memiliki kepercayaan lebih dari pelanggan yang sudah di dapat.

8

2.3 Sikap Entrepreneur
Menjadi sorang pengusaha sukses tentunya harus memiliki sikap yang baik
karena dalam menjalankan suatu bisnis sikap tersebut sangat penting untuk kemajuan
bisnis

tersebut.

Berikut

sikap

yang

harus

dimiliki


orleh

seorang

pengusaha/entrepreneur menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 30-31)
o

Disiplin

Disiplin atas waktu, kualitas pekerjaan, system kerja, kesepakatan yang dibuat dan
taat azas.
Dengan begitu seorang pengusaha dapat menjalankan bisnisnya sesuai
dengan target yang akan diraihnya, karena kedisiplinan tersebut.
o

Komitmen Tinggi

Memiliki komitmen yang tinggi, jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi
pada kemajuan) atas kesepakatan yang telah dibuat dengan seseorang, baik

terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Dengan komitmen yang tinggi seorang pengusaha memiliki tujuan yang
jelas sehingga komitmen tersebut dapat membantu kemajuan perusahaan tersebut.
o

Jujur

Seorang pengusaha wajib menjungjung tinggi kejujuran dalam melakukan kegiatan
bisnisnya sehingga akan mendapatkan konsumen yang baik dan potensial, baik
jangka pendek maupun jangka yang panjang.
Memiliki sikap jujur akan sangat menguntungkan seorang pengusaha untuk
mendapatkan serta mempertahankan konsumen/pelanggan.
o

Kreatif dan Inovatif

9

Seorang pengusaha wajib memiliki sifat kreativitas yang tinggi, daya kreativitas
tersebut harus dilandasi oleh cara berfikir yang maju, penuh dengan gagasan baru
yang berbeda sehingga dapat menghasilkan produk yang unik dibandingkan dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk maupun waktu. Kreatifias yang
tinggi membutuhkan sentuhan inovasi agar laku dipasar. Inovasi dibutuhkan dari
seorang pengusaha karena kemampuan dari seorang pengusaha itu akan
menambahkan nilai kegunaan atau nilai manfaat terhadap suatu produk untuk
menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang
sedang laku dipasaran.
Sikap kreatif dan inovativ akan membuat suatu perusahaan akan memiliki
ciri khas yang unik sehingga memiliki keunggulan dari kompetitor lain.
o

Mandiri

Seorang pengusaha harus memiliki sikap yang mandiri dalam mengelola usahanya,
mandiri untuk tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan usahanya
Sikap mandiri harus dimiliki oleh seorang pengusaha karena dengan sikap
mandiri akan menimbulkan ketidakbergantungan dari pihak lain.
o

Realistis

Penetapan keputusan seorang entrepreneur harus realistis, objektif dan rasional
dengan melihat fakta/realitas dilapangan dan menyeleksi masukan atau saran dari
luar.

10

Sikap realistis harus dimiliki seorang pengusaha karena dalam mengambil
risisko harus memandang kedepan dengan risiko yang akan ditimbulkan.

2.4 Kemampuan Entrepreneur
Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengahsetengah dalam melakukan pekerjaannya, seorang pengusaha harus memiliki daya kreativitas yang
tinggi untuk memenangkan persaingan. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara
berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk
yang telah ada. Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 32) Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki
jiwa dan kemampuan (obility) yang bersifat kreatif dan inovativ, mampu menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (ability to create the new and different), mampu memulai usaha (start up),
mampu membuat sesuatu yang baru (creative), mampu mencari peluang (opportunity), berani
menanggung risiko (risk bearing) dan mampu mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan menurut Eddy Soeryanto Soegoto
(2014: 32):
o

Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan

dilakukan atau ditekuni.
Seorang pengusaha harus memiliki sikap tersebut karena penguasaan
pengetahuan tentang bisnis yang dijalanainya akan menentukan kemajuan usaha
yang sedang digelutinya.
o

Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide dan pespektif serta tidak

mengandalkan suskses masa lalu.

11

Seorang pengusaha yang memiliki imajinasi, ide, perspektif serta
kesuksesan dimasalalu akan memiliki keragaman produk yang akan diciptakan.
o

Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya

pengetahuan teknik, desain, processing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.
Dengan begitu modal untuk menjadi seorang entrepreneur akan menjadi
modal yang sangat penting karena modal tersebut akan menentukan kemajuan
perusahaan yang sedang ditekuninya.
o

Serach skill, adalah kemampuan seorang entrepreneur dalam menemukan

sesuatu yang baru serta dapat berkreasi.
Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses harus memiliki rasa
penasaran yang tinggi terhadap hal baru karena sesuatu yang baru tersebut dapat
menjadi peluang bisnis yang mungkin lebih menguntungkan disbandingkan dengan
bisnis yang sedang ditekuninya.
o

Foresight, yaitu berpandangan jauh ke depan.
Dalam menjalankan bisnis seorang entrepreneur harus berpandangan jauh

kedepan karena dengan begitu seorang pengusaha memiliki target yang harus
dicapai.
o

Computation skill, adalah kemampuan berhitung dan kemampuan

memprediksi keadaan masa yang akan datang.
Seorang pengusaha harus memiliki sikap tersebut karena dengan memilki
kemampuan memprediksi keadaan masa yang akan datang seorang pengusaha akan
dapat melihat peluang peluang yang akan terjadi.

12

o

Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan

berhubungan dengan orang lain.
Communication skill dapat membuat seorang pengusaha memiliki relasi
yang luas sehingga dapat saling bertukar pikiran.

2.5 Proses Manajemen
Dalam menjalankan suatu bisnis haruslah memahami terlebih dahulu manajemen dalam
sebuah berbisnis karena itu akan membuat bisnis yang digeluti akan berjalan dengan lancar,
kemampuan untuk mengatur, mengelola seluruh kegiatan usaha dengan sebaik mungkin untuk
kelancaran, kesuksesan dan keberhasilan suatu usaha. Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 139)
Manajemen adalah proses perancangan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Suatu bisnis bila tanpa adanya manajemen akan mengakibatkan bobroknya suatu bisnis
yang sedang dibangun tersebut.
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 140) Suatu organisasi didasarkan atas empat
fungsi dasar manajemen yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan,
a.

Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses manajemen untuk menetapkan sasaran dan tujuan
organisasi dan menentukan cara terbaik untuk mencapainya. Agar perencanaan
berhasil dengan baik, perlu dilakukan tujuh langkap proses perencanaan strategis
yaitu :
1) Visi, adalah suatu pandangan yang realistis atas mas depan yang
didasarkan atas kondisi internal perusahaan.
13

2) Misi, adalah pernyataan dari tujuan organisasi, sasaran dasar, dan
filsafat-filsafat organisasi.
3) Analisis SWOT (streangth, weakness, opportunities, thread), adalah
analisis untuk mengetahui kekuatanm kelemahan peluang, dan
tantangan yang akan dihadapi perusahaan.
4) Meramalkan (memprediksi) pengembangan, merupakan proses
perencanaan bagaimana kita memprediksi pengembangan organisasi
kedepan
5) Analisis persaingan, untuk menganalisis kondisi persaingan dengan
persaingan yang ada di pasar yang kita masuki.
6) Menentukan arah tujuan, agar setiap karyawan memiliki pegangan
terhadap arah kebijakan perusahaan dan mengetahui tujuan organisasi.
7) Mengembangkan rencana pelaksanaan, agar staf mengetahui apa
dan bagaimana rencana pelaksanaan itu dilakukan.
b.

Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses manajemen yang menetapkan cara terbaik dalam
mengatur sumber daya dan aktivitas organisasi menjadi struktur yang logis dan
saling berkaitan.
c.

Pengarahan (Directing)

Adalah proses manajemen yang memandu dan memotivasi karyawan untuk
mencapai sasaran organisasi. Para manajer memiliki wewenang memberi perintah
dan melihat hasil pekerjaan anak buahnya. Dalam memberikan pengarahan,

14

seorang manajer bekerja memandu dan memotivasi para karyawan agar sasaran
perusahaan dapat dicapai.
d.

Pengawasan (Controlling)

Proses manajemen yang memonitor kinerja organisasi guna memastikan bahwa
perusahaan tersebut mencapai sasarannya. Indicator kinerja harus terus diukur dan
disesuaikan.
Adapun proses pengawasan dan pengendalian menurut Eddy Soeryanto Soegoto
(2014: 142) sebagai berikut :
1)

Pimpinan perusahaan menetapkan standar kinerja

2)

Manager pada semua tingkat mengukur kinerja

3)

Kinerja sebenarnya dibandingkan dengan standar.

4)

Melakukan tindakan korektif. Jika kinerja memenuhi standar, beri

dorongan semangat. Jika kinerja dibawah standar, lakukan tindakan koreksi
dengan meningkatkan standar, membuat standar baru, mengubah rencana,
mengatur ulang, atau mengarahkankembali.

15

BAB III
3.1 Memulai Bisnis
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:96)Dalam memulai bisnis atau usaha dimulai dari
pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, di mana dan cara memulai bisnis tersebut, suatu bisnis
dimulai dari munculnya ide-ide cemerlang dalam benak seseorang tentang keinginan membangun
usaha dan harapan akan keberhasilan usaha tersebut. Bentuk ide tentang suatu bisnis akan berbedabeda pada setiap orang. Sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh lingkungan atau sense
yang dimiliki masing-masing orang.
Dalam memulai suatu bisnis hendaknya kita yakin dengan bisnis yang akan kita tekuni
karena dengan keyakinan tersebut kita akan memiliki rasa optimistis dalam menjalani bisnis
tersebut sehingga akan menghasilkan hasil yang memuaskan.
Berikut adalah ide bisnis yang menjadi penggerak seseorang membuka usaha atau
membangun bisnisnya menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:96) :
1. Hobi
Bill Gates, si raja computer dari Amerika Serikat, memulai usahanya dari sebuah hobi
mengutak-atik program computer. Hobi yang ditekuni dengan serius ini telah berhasil
membawa Bill Gates untuk menemukan computer yang lebih praktis dan lebih mudah
digunakan daripada computer besar yang ada pada saat itu.
2. Mengamati
Roy Kroc, tokoh dibalik sukses restoran waralaba cepat saji McDonald, mendapatkan
ide usaha nyadari pengamatannya terhadap tingkah laku masyarakat pekerja
disekitarnya.
3. Membantu orang
16

Ide membantu oranglain untuk memperoleh upah atau keuntungan, seperti menjualkan
barang orang lain, mempertemukan penjual dan pembeli, dan sebagainya.
4. Ide lama
Jeff Bezos dari Amazon.com mendapatlan ide usahanya dengan memperbaharui ide
lama penjualan buku dari took buku biasa menjadi di internet sehingga lebih cepat &
praktis.
5. Ide orang lain
Jenifer Basye Sander membangun kerajaan “Buku kuning” (direktori) seluruh usaha
yang dikelola oleh wanita di kota tempat ia tinggal. Ternyata buku ini laris. Informasi
dalam buku ini senantiasa diperbaharui agar selalu up-to-date.

6. Kolaborasi
Dua kepala lebih baik dari satu ( two heads are better than one). Begitu kata pepatah.
Ternyata ada benarnya juga. Dewitt dan Lila Wallace berkolaborasi sebelum berhasil
membangun kerajaan usaha dari penerbitanmajalah inspirasi bulanan Reader’s Digest.
7. Terbitkan
Tom Peters. Alvin Toffler, Agatha Christie adalah beberapa tokoh yang menuangkan
ide usaha mereka dalam buku atau novel yang lalu mereka terbitkan. Dari buku-buku
ini, sang pengarang mendapatkan pemasukan.
8. Catat secara hokum

17

Ide kita juga bias dicatat untuk mendapatkan copyright. Seorang artis Indonesia
mencatatkan gayanya disertai kalimatkhusus untuk mengungkapkan gaya tersebut
untuk mendapatkan ka cipta.
9. Adakan pertunjukan
Cara lain untuk mengubah ide menjadi keuntungan finansial adalah dengan
mendemokan kepada public melalui seminar, pelatihan, ataupun sekedar pertunjukan
dalam bentuk hiburan. Beberapa akademisi dan praktisi memilih cara ini untuk
memperkenalkan ide mereka kepada publik.
10. Nasihat ke orang lain
Pada saat tulisan ini sedang dikerjakan, penulis sedang berada di depan televise
menonton acara yang disampaikan oleh Suze Orman di sebuah stasiun televise dunia.
Suze Orman menerima berbagai pertanyaan dari pemirsa di seluruh dunia tentang
bagaimana mengelola keuangan pribadi.
11. Konsumsi masyarakat
Cara umum yang banyak diterapkan orang adalah mengubah ide menjadi produk atau
jasa yang bias dijual untuk konsumsi masyarakat. Contohnya: rumah makan, kafe, dan
lain-lain.

3.2 Faktor Peluang Bisnis
Untuk memulai semua ide bisnis tersebut titik fokus utama dalam menjadi seorang
pengusaha adalah apakah seseorang melihat adanya peluang bisnis disekitarnya atau tidak.
Peluang bisnis merupakan situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka berpikir baru dalam
rangka mengkreasi dan mengkombinasi sumber daya untuk menghasilkan profit, Menurut Eddy

18

Soeryanto Soegoto (2014: 98) peluang bisnis merupakan kesempatan bagi seseorang untuk
membuka usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan atau pengalaman yang dimiliki.
Adapun faktor-faktor yang menjadi peluang bisnis menurut Eddy Soeryanto Soegoto
(2014: 98-103) adalah :
1.

Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi merupakan peluang usaha karena memungkinkan orang untuk
mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial.
2.

Perubahan Politik dan Kebijakan

Perubahan politik dari Orba ke Reformasi dan perubahan kebijakan dari Pusat ke
Otonomi Daerah merupakan sumber peluang usaha baru.
3.

Perubahan Demografi

Struktur demografi juga membuka peluang usaha. Sebagai contoh demografi di
Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya, juga dikenal sebagai daerah tujuan
bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha yang dikembangkan di
kota Yogyakarta.
4.

Akses Informasi

Informasi sangatlah memungkinkan seseorang memperoleh peluang membuka
usaha dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengetahuinya. Karena dengan
informasi seseorang lebih mengetahui peluang yang bagus untuk dikerjakan.
Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka memiliki
informasi lebih dibandingkan orang lain. (Hayek,1945;Kirzner, 1973).

5.

Variasi Pengalaman Hidup

19

Cariasi dalam pengalaman hidup menyediakan akses pada informasi yang baru dan
dapat membantu seseorang dalam menemukan peluang karena sebuah informasi
yang baru kadang memiliki elemen yang hilang dan membutuhkan kecermatan
bahwa peluang baru telah hadir.
6.

Ikatan Sosial

Ikatan social meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menemukan peluang
usaha melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring social mereka. Struktutr dari
jejaring sosial akan memengaruhi yang diterima dan mengategorikan informasi
tersebut.
7.

Kepribadian

Kepribadian berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam mengambil keputusan terkait
pemanfaatan peluang.
Ada 3 aspek kepribadian yang berpengaruh dalam memanfaatkan peluang, sebagai
berikut :
a. Ekstraversi
Ekstraversi terkait dengan sikap social, aretif, aktif, ambisi, inisiatif, dan
ekhibisionis. Sikap ini membantu entrepreneur untuk mengkombinasikan dan
mengorganisasikan sumber daya dalam kondisi yang tidak menentu.
b. Agrebleeness (Kesepahaman)
Sikap ini terkait dengan keramahan, konformitas social, keinginan untuk
memercayai, kerja sama, keinginan untuk memaafkan, toleransi, dan flesibilitas
dengan orang lain. Hal ini akan membantu entrepreneur dalam membangun

20

jaringan kerja sama untuk kamatangan bisnisnya. Terutama aspek dari
keinginan untuk memercayai orang lain.
c. Pengambilan Risiko
Sikap ini berkaitan dengan kemauan seseorang untuk terlihat dalam kegiatan
berisiko. Beberapa risiko yang mungkin dihadapi oleh entrepreneur antara lain
pemasaran, finansial, psikologis, dan sosial. Seseorang yang memiliki perilaku
pengambilan risiko yang tinggi akan lebih mudah dalam mengambil keputusan
dalam keadaan yang tidak menentu dan mengorganisasikan sumber daya yang
dimilikinya terutama dalam memperkenalkan produknya ke pembeli.
8.

Motivasi

Hal ini tak kalah penting dalam menjadi seorang pengusaha sukses adalah motovasi.
Sebagian besar entrepreneur dimotivasi oleh keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri. Ada
dua macam kebutuhan yang melandasi motivasi seorang entrepreneur, sebagai berikut:
a. Kebutuhan Berprestasi
Adalah motivasi yang memicu seseorang untuk terlibat dengan penuh rasa
tanggung jawab, membutuhkan usaha dan keterambilan individu, terlibat dalam
risiko sedang, dan memberikan masukan yang jelas.
b. Keinginan untuk Independent
Factor ini menjadi penentu kekhasan dari seorang entrepreneur.selain keinginan
yang idak ingin ditentukan oleh orang lain, keinginan untuk independen akan
memicu seorang entrpepreneur menghasilkan produk yang berbeda dengan
orang lain. Ia akan lebih berani dalam membuat keputusan sendiri dalam
mengekploitasi peluang berwirausaha.

21

9.

Evaluasi Diri

Hal yang tak kalah penting dalam menjadi pengusaha suskes adalah evaluasi diri, meliputi:
o

Locus of control

Locus of control adalah kepercayaan seseorang bahwa ia mampu
menegendalikan lingkungan di sekitarnya. Seorang entrepreneur yang
memiliki internal locus of control lebih mampu dalam memanfaatkan
peluang kewirausahaan.
o

Self Efficacy

Self-Efficacy adalah kepercayaan seseorang pada kekuatan diri dalam
menjalankan tugas tertentu.
10. Krakteristik Kognitif
Karakteristik kognitif merupakan factor yang memengaruhi bagaimana
seseorang berpikir dan membuat keputusan. Adapun Karakteristik kognitif yang
membantu entrepreneur untuk memetakan pemanfaatan peluang tersebut antara
lain :
a. Overconfidence
Overconfidence merupakan kepercayaan pada pernyataan diri yang melebihi
keakuratan dari data yang diberikan. Overconfidence mendorong orang mampu
memanfaatkan peluang usaha(Busenitz dalam Shane, 2003).
Entrepreneur cnederung lebih overconfidence dibandingkan dengan manajer.
b. Representatif

22

Merupakan keinginan untuk menggeneralisasi dari sebuah contok kecil yang
tidakmewakili sebuah populasi, bias dalam representative akan mendorong
seorang entrepreneur dalam membuat keputusan.
c. Intusi
Sebagian besar entrepnreneur menggunakan instusisi daripada menganalisis
informasi dalam membuat keputusan. Kegunaan intuisi untuk memfasilitasi
pembuatan keputusan mengenai ketersediaan sumber daya, mengorganisasi dan
membangun strategi baru. Dengan memfasilitasi pembuatan keputusan maka
argument akan muncul, dan intuisi selanjutnya akan meningkatkan performa
dalam kegiatan entrepreneur, hasil penelitian Allison, dkk., menunjukan bahwa
pendiri perusahaan lebih intuitif dalam pengambilan keputusan dibandingkan
dengan manajer.

3.3 Persaingan Bisnis
Didalam menjalankan sebuah bisnis tentunya kita harus memahami sebuah
persaingan bisnis, karena tidak mungkin kita di dalam menjalankan suatu bisnis tersebut tidak
memiliki pesaing-pesaing bisnis. Persaingan bisnis antara pengusaha dengan pengusaha lainnya
akan mendorong perusahaan untuk menghasilkan produk berkualitas dan terjangkau oleh pasar
sehingga persaingan harga tersebut akan sangat menguntungkan konsumen. Adapun bentuk
persaingan pasar yang dikategorikan atas empat macam menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:
46 yaitu :

23

o

Monopoli, persaingan monopoli terjadi ketika pasar hanya

mendapatkan satu produsen sehingga yang terjadi adalah harga dapat
dikendalikan oleh produsen tunggal tersebut.
o

Oligopoly, adalah persaingan karena satu industry hanya terdapat

sedikit penjual karena untuk masuk ke dalam pasar tersebut membutuhkan
investasi yang cukup besar yang harus dibayarkan.
o

Persaingan Monopolistik, adalah persaingan yang terjadi pada

perusahaan yang memiliki skala besar atauskala kecil di mana perusahaan
lebih mudah masuk untuk masuk atau keluar dari pasar tersebut.
o

Persaingan Sempurna, adalah persaingan yang terjadi apabila hanya

perusahaan yang berskala kecil dan dalam satu industri san itu perusahaan
yang lain tidak dapat mempengaruhi harga pasar tersebut.

3.4 Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis karena ketika kita
melakukan kegiatan berbisnis selalu ada konsumen yang menjadi target kita, pemasaran adalah
produk atau jasa untuk dikenal, dimengerti, dipahami, dan disukai oleh masyarakat atau konsumen
yang perlu dipasarkan. . Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 162) Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan
perusahaan sekaligus.

24

Konsep utama dari pemasaran yaitu, pertama adanya pasar lalu adanya kebutuhan, keinginan dan
permintaan, tersedianya barang dan jasa, memiliki nilai, kepuasan dan kualitas dan akhirnya terjadi
pertukaran, transaksindan hubungan.

3.5 Strategi Mencari dan Mempertahankan Pelanggan
Dalam menjalankan bisnis perusahaan yang sudah lama atau yang masih baru
perlu adanya pelanggan baru dan jika sudah memiliki pelanggan perlu pula untuk
tetap mempertahankan pelanggan tersebut dengan cara menjaga kepercayaan
pelanggan tersebut kepada perusahaan yang kita miliki, adapun strategi untuk
mendapatkan pelanggan baru menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 204 ):

a. Mengambil posisi berhadapan langsung dengan pesaing (head to head
positioning). Produk yang kita miliki harus memiliki kelebihan dibandingkan
dengan produk oesaing sehingga dapat menjatuhkan kualitas produk pesaing
dengan produk yang kita miliki.
b. Mengambil posisi yang berbeda dari yang dilakukan pesaing (different
position). Produk yang kita miliki haruslah bersaing dengan produk pesaing
misalnya dalam hal, harga, kualitas, system pelayanan, kemasan dan
sebagainya.
Dalam berbisnis mendapatkan pelanggan adalah hal yang baik karena kita dapat dipercaya
oleh pelanggan tersebut untuk barang aaupun jasa, untuk mempertahankan pelanggan
tersebut ada strategi yang harus dimiliki seorang pengusaha meburut Eddy Soeryanto
Soegoto (2014: 201) yaitu:
a.

Mengelola atau memelihara tingkat kepuasan konsumen.
25

b.

Menyederhanakan proses pembelian.

c.

Menambah daya tarik produk.

d.

Memastikan kualitas produk dan jasa memenuhi harapan pelanggan.

e.

Memberikan garansi yang relistis

f.

Menanggapi keluhan secara serius dan bertindak dengan penuh tanggung
jawab.

g.

Mengukuhkan loyalitas pelanggan.

3.6 Risiko
Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 424-425) Dalam pengelolaan bisnis pelru
dilakukan secara berhati hati karena tingginya risiko dan harus memperhitungkan
dengan cermat risiko yang akan dihadapi dan harus mengantisipasi risiko tersebut.
Risiko sangat berhubungan dengan ketidakpastia n, menguntungkan atau merugikan
maka dari itulah seorang pengusaha harus memikirkan risiko yang akan dihadapinya.
Adapun sumber sumber dari risiko tersebut adalah Harta Benda,Utang, Kesehatan
Jiwa dan Mata Pencarian, Keuangan. Adapun kategori-kategori dari risiko menurut
Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 430 ) :
a. Risiko Murni (Pure Risk) adalah risiko yang hanya dapay merugikan yang tidak
pasti menguntungkan.
b. Risiko Spekulatif(Speculative Risk), risiko iini adalah suatu keadaan yang dihadapi
perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian.
c. Risiko Fundamental (Fundamental Risk) adalah risiko yang sangat berpengaruh
terhadap seluruh perekonomian, kelompok atau sejumlah besar orang yang
berkepentingan.
26

d. Risiko Tertentu (Particular Risk) adalah risiko yang hanya berdampak pada
individu saja dan tidak berpenaruh terhadap kelompok besar atau seluruh
komunitas.
e. Risiko Perusahaan (Enterprise Risk) risiko ini mencakup semua risiko yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisnis.

Dalam risiko tentunya ada untuk menghadapi semua risiko tersebut agar dapat terhindar
dari risiko yang merugikan yang akan dihadapi jika menjadi seorang pebisnis menurut Eddy
Soeryanto Soegoto (2014: 434) yaitu :


Penghindaran, adalah salah satu metode dalam menghadapi risiko. Beberpa
pertimbangan penghindaranrisiko
a. Penghindaran keputusan menolak risiko sebaiknya memperhatikan informasi
yang tersedia dan biaya pengendalian risiko.
b. Kemungkinan kegagalan pengendalian risiko
c. Kemampuan sumberdaya yang ada tidak memadai untuk pengendalian.
d. Penghindaran lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pengendalian
risiko yang dilakukan sediri.
e. Alokasi sumber daya tidak terganggu



Kontrol Kerugian, hal ini dapat dilakukan dengan pencegahan kerugian dan reduksi
kerugian. Kerugian pun dapat dicegah karena pencegahan kerugian mengarah
kepada mengurangi kemungkinan untuk rugi sehingga frekuensi kerugian dapat
dikurangi, namun jika terlanjur mendapatkan kerugian pengurangan kerugian dapat
dengan cara mengurangi kerugian.
27



Hak Pemilikan (Retensi), individu maupun perusahaan berate mampu
memnanggung semua atau bagian dari risiko, kepemilikan risiko dapat aktif
maupun pasit. Kepemilikan aktif berate individu secara sadar paham akan risiko
dan secara bebas menanggung semua atau sebagian risiko tersebut, sedangkan
kepemilikan pasif adalah individu tersebut tidak sadar dipertahankan karena
katidaktahuan, indifference, atau kemalasan.



Transfer Nonasuransi teknik mengatasi risiko ini secara teknis dilimpahkan kepada
perusahaan asuransi



Asuransi, bagi kebanyakan orang asuransi adalah metode yang paling popular dan
praktis untuk menangani risiko besar

3.7 Etika Bisnis
Untuk menjadi seorang pengusaha sukses tentunya harus memiliki etika
yang baik, baik itu kepada diri sendiri maupun orang lain, beretika bisnis harus
diselaraskan dengan kesepakatan yang telah disetujui secara umum dalam lingkungan
tersebut. Adapun beberapa etika bisnis menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014: 538 )
yaitu:
a. Prinsip Otonomi, adalah sikap seseorang yang dapat bertindak berdasarkan kesadaran
apakah keputusan itu baik atau buruk untuk dilakukan.
b. Prinsip Kejujuran, kejujuran adalah hal yang sangat harus dimiliki jika ingin menjadi
pengusaha yang sukses, seperti jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang
sebanding serta jujur dalam hubungan kerja internal dalam suatu perusahaan.

28

c. Prinsip Keadilan, seorang pengusaha yang sukses tentunya memiliki prinsip keadilan yang
sangat baik seperti memberi perilaku adil terhadap setiap orang sesuai dengan aturan,
objektif, rasional serta dapat dipertanggung jawabkan.
d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle), seorang pengusaha harus bias
menjalankan bisnis tersebut dengan baik jika ada pihak kedua atau ketiga haru bisa
membuat menguntungkan untuk semua pihak.
e. Prinsip Integritas Moral, bersikap pada pimpinan atau bawahan atau didalam internal harus
menghayati semua tuntutan yang ada sehingga kondisi perusahaan selalu dapat
dikendalikan.

29

BAB IV
4.1 KESIMPULAN

Memulai bisnis bisa dilakukan sejak kita duduk dibangku sekolah karena
dengan begitu pengalaman yang kita dapat akan semakin bertambah banyak, dengan
pengalaman itu kita belajar akan semua hal yang berkaitan dengan dunia bisnis
karena tidak sedikit orang yang telah gagal dalam menjalankan bisnis hanya karna
mereka menyerah berusaha tidak mengulang dan mencari tahu kenapa mereka
menjadi gagal. Untuk menjadi seorang pengusaha sukses jiwa yang kuat dan mental
baja wajib dimiliki karena tanpa modal tersebut seorang pebisnis tidak akan kuat
menjalani betapa kerasnya persaingan bisnis diluar sana. Karnea kesuksesan
seseorang tidak akan pernah ada di genggaman orang lain melainkan ada pada
genggaman kita sendiri bagaimana kita berusaha dan meraih kesuksesan yang kita
selalu impikan

30

DAFTAR PUSTAKA
Soegoto, Eddy S. 2014. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Edisi Revisi.
Kompas Gramedia.

31