perkembangan sastra pada zaman dinasti u

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan bersastra sudah menjadi suatu kesatuan di dalam kehidupan dunia islam,
dimana kegiatan bersastra dalam islam dimulai ketika datangnya Rasululloh SAW dengan
membawa kitab suci al-qur’an. Al-qur’an menjadi sumber dan pengaruh dasar pemikiran
para sastrawan yang hidup pada masa kerasulan, lalu pada masa khulafaur rasidin, bani
umayyah dan tentunya sampai sekarang.
Dalam analisis kami lebih memfokuskan pada jaman Bani Umayyah yang
merupakan lanjutan dari kekuasan khulafur rasidin. Pada jaman Bani Umayyah peranan
politik mulai berkembang, artinya persaingan maupun pertentangan dari berbagai
kelompok atau kaum sangat memengaruhi kegiatan bersastra pada masa itu, yang menjadi
ciri khas sastra pada masa ini adalah prosa dan puisi yang mengindikasikan sebuah perang
lisan antar kelompok, pujian maupun membangga-banggakan kelompoknya masingmasing.
Analisis karya yang menjadi bahan pembahasan kelompok kami adalah “sufi
saying” yang merupakan sebuah karya dari tangan Al-Kalabadhi yang diambil dari sebuah
kitab At-ta’arruf li-Madhhab Ahl al-Tasawuf, sebuah kitab yang yang memelajari tetang
ideologi para sufi. Karya sastra ini lahir di abad ke-11 M dan sangat jauh periodenya
dengan kekuasaan Bani Umayyah yang memerintah pada 661 – 750 M, walaupun
demikian karya ini sangat erat kaitannya dengan pemerintahan ummmyah, karena sejak

jaman kerasulan banyak orang yang berpikir dan membicarakan masalah sufi.

B. Masalah
Beberapa masalah yang kami muat sebagai bahan pembahasan adalah :
1. Bagaimanakah aktivitas sastra pada masa Bani Umayah ?
2. Apa jenis karya sastra yang berkembang pada masa Bani Umayyan ?
3. Siapakah para tokoh sastrawan yang terkenal pada masa Bani Umayah ?

1

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini :
1. Mengetahui latar belakang kegiatan bersastra dalam dunia islam.
2. Mengetahui begitu banyak para tokoh sastrawan muslim yang berkarya.
3. Memerkenalkan pada masyarakat muslim, bahwa dalam dunia islam juga ada jenis
puisi dan prosa islam.
4. Supaya generasi muslim tahu bahwa dalam dunia islam banyak sekali karya sastra
yang harus terus dikembangkan.

2


BAB 2
PEMBAHASAN
A. Aktivitas Bersastra Pada Masa Bani Umayyah
Kegiatan bersastra pada masa imperium Bani Umayyah yang berlangsung selama
91 tahun (661 – 750 M). Pada hakekatnya masa pemerintahan Bani Umayyah merupakan
pemerintahan yang penuh dengan kegoncangan, terjadilah pertikaian politik yang hebat
antara Bani Umayyah dengan musuh-musuhnya, pemberontakan terhadap penguasa mulai
merajalela, pada periode ini pula mulai tumbuh dan berkembangnya dengan pesat
beberapa firqoh dalam islam seperti syi’ah, khawarij, murjiah dan sebagainya, sehingga
perkembangan sastra pada fase-fase tertentu periode ini cenderung diwarnai oleh nuansa
politis dimana masing masing firqoh berlomba-lomba membuahkan produk sastra demi
mendukung pemikiran mereka.
Menurut Inna Zahratunnisa dalam artikelnya yang berjudul “Sastra Pada Zaman
Bani Umayyah”, beberapa faktor internal dan eksternal yang melatarbelakangi lahirnya
kegiatan bersastra pada masa Bani Umayyah :
1. Faktor internal
a) Futuhat (penyebaran islam) awal telah menyebabkan kekuasaan islam meliputi
penduduk-penduduk non-arab, dan banyak dari mereka yang telah masuk islam.
b) Para khalifah Umayyah sendiri memang menggemari puisi, dan mereka memberi

hadiah-hadiah besar kepada para penyair yang mencipatakan puisi-puisi pujian bagi
mereka, atau yang menghasilkan puisi-puisi yang indah.
2. Faktor eksternal
Berikut ini adalah faktor-faktor eksternal perkembangan sastra pada masa Bani
Umayyah :
a) Munculnya partai politik, sehingga setiap golongan atau partai memiliki penyair
yang mendukung dan membela partai politiknya.
b) Kembalinya rasa fanatisme kesukuan diantara kaum muslimin pada waktu itu.
c) Munculnya persatuan dari sebagian penyair dan puisi sebagai sarana mencari
penghidupan.
d) Persaingan antara penyair untuk menjadi penyair yang paling unggul dan
berkualitas.
3

B. Karya Sastra Pada Masa Bani Umayyah
Karya sastra yang berkembang pada masa umayyah adalah prosa dan puisi, dua
karya tersebut merupakan suatu karya yang lahir dari polemik politik yang terjadi pada
masa itu, dan itu sangat jelas memengaruhi terhadap jenis dan isi dua karya sastra yang
berkembang pada masa itu. Menurut Melly Nur Alami dalam artikelnya yaang berjudul
“Sastra Pada Bani Umayyah” bahwa dua karya yang berkembang pada masa umayyah

adalah :
1. Puisi
Karya sastra puisi mengalami banyak peningkatan pada masa ini, terutama dalam
isi dan jenisnya berbau politik, selain itu adanya kebebasan yang diberikan oleh para
pemimpin Bani Umayyah, karena sebelumnya puisi yang berkembang pada masa
Rasululloh yang hanya berisi pujian terhadap Rasul dan khulafaur rasidin. Bisa dikatakan
pada masa Bani Umayyah ini, masa yang kembali ke jaman jahiliyah karena puisi-puisi
cinta berupa pengagungan terhadap kaum wanita hadir kembali, yang sebelumnya sudah
dihapuskan di jaman Rasululloh SAW. Menurut Faristin Ichsan ada tiga jenis puisi yang
sangat populer pada masa ini, diantaranya :
a) Puisi politik (syi’ir Siyasi)
Dalam puisi jenis ini, terdapat unsur yang mendukung suatu partai tertentu
dalam menghadapi partai lawannya. Para penyair menjadi penyambung aspirasi
resmi bagi setiap kelompok dengan makna-makna yang mengandung argumentasi
agama dan kepantingan kelompok yang disampaikan dengan gaya bahasa yang
tegas, kuat dan tajam.
b) Puisi polemik (syi’ir Naqoid)
Puisi ini menggabungkan antara kebanggaan dan pujian. di mana satu
individu membanggakan diri dan kaumnya sambil mencela dan mengejek
individu lainya. Sebagai reaksi, individu yang dicela membalas dengan membela

diri dan membanggakan kaumnya disertai dengan celaan bagi penyair lawannya.
c) Puisi cinta (syi’ir Al-Ghazal)
Puisi ini merupakan pengungkapan seseorang yang sedang jatuh cinta. Puisi
cinta ini ada dua jenis, yaitu puisi kebebasan cinta dan puisi murni tanpa hasrat.
Puisi kebebasan cinta ini tersebar di daerah perkotaan yang menceritakan tentang
sifat-sifat tubuh dan petualangan cinta.

4

Berikut salah satu contoh puisi karya Al-Farazdaq yang merupakan sindiran kepada Bani
Khulaib ;

‫لنا العزة القعساء والعداد الذى‬
‫ترى الناس ما سرنا يسيرون خلقنا‬
‫وقد علم الجران أن قدورناعليه إذا عد ل الحصى يتخللف‬
‫وإن نحن أومأ نا ألى الناس وقفوا‬
‫ضوامن للرزاق والريح زفزف‬
Walaupun gemintang malam dilempar dengan kehinaan bani kulaib,
tidaklah bintang itu menjadi gelap sementara kehinaan mereka tetap
berlalu. Walaupun siang dilempar dengan kehinaan mereka, siang tetaplah

terang sedang kehinaan mereka semakin terjadi. Dan tidaklah ketua bani
Kulaib bepergian kecuali untuk meminta kebutuhannya pada tetangga.
2. Prosa
Ada beberapa jenis prosa yang berkembang dimasa ini, diantaranya :
a) Khutbah
Bentuk karya sastra ini muncul sebagai akibat konflik politik tentunya,
misalnya banyak kelompok keagamaan dan partai politik yang ingin menyebarkan
agama, karena banyaknya pertentangan antar kaum dan kelompoknya.
b) Rasail
Surat-surat politik yang sangat singkat dan padat, berupa catatan resmi
kenegaraan yang tidak lebih dari beberapa baris.
c) Kitabah
Kitabah berkembang pesat pada masa ini. ketika islam tersebar pada masa
ini telah terjadi percampuran antara orang-orang arab dengan orang-orang asing
yang menyebabkan lisan orang-orang arab tidak lagi murni seperti masa-masa
awal islam.

5

C. Sastrawan Pada Masa Bani Umayyah

Menurut Amalina Izzati Hanifah dalam artikelnya yang berjudul “Perkembangan Sastra dan
Ilmu Pada Masa Bani Umayyah” pada masa pemerintahan bani umayyah terdapat beberapa

penyair, diantaranya :
1. Al-Akhtal
Lahir di sebuah tempat bernama Hirah, beliau sangat terkenal dengan puisi
pujiannya kepada Bani Umayyah, yaitu memuliakan Bani Umayyah dengan sifat
sifat yang menunjukan bahwa Bani Umayyah meruapkan para pemimpin dan
pengantur Negara yang baik dan benar.
2. Al-farazdaq
Dilahirkan di yamamah (arab timur) tempat dekat basrah pada masa akhir
pemerintahan umar ibn khattab. Puisinya dikenal kaya dengan ungkapan-ungkapan
indah, diksinya unik dan memiliki kedalaman makna serta cenderung mengikuti
gaya puisi jahiliyah yang murni.
3. Jarir
Dilahirkan di Yamamah, di tengah-tengah lingkungan para penyair pada
massa pemerintahan Utsman ibn Affan. Puisinya ringan dengan diksi yang tersusun
indah namun tetap enak didengar.
4. Umar ibn abi robi’ah
Dilahirkan di Madinah pada malam wafatnya sayyidina Umar ibn Khattab

ra. Umar telah berpuisi sejak kecil, dia sering menggambarkan keadaan perempuan,
saling mengunjungi perempuan dan saling bergurau bersama mereka. Para penyair
pada masanya menjauhi jenis puisi ini karena ingin mendekatkan diri kepada Allah,
dan menjaga eksistensi sastra arab islam, akan tetapi Umar ibn abi rabi’ah tetap
berjalan pada jenis puisi ini.
5. Al-Kumait
Beliau dilahirkan tahun 60 H dan tumbuh berkembang di Kufah. Al-Kumait
termasuk dalam golongan penyair wilayah/daerah. Puisi-puisinya banyak
menggambarkan tentang hajak pada musuh-musuh Ali dan pujian pada ahli bait.
6. Ibnu ruqiyat
Beliau lahir di Makkah pada tahun 12 H (633 M) pada tahun 38 H, dia
pindah ke Iraq. Puisi-puisi Ibnu Ruqiat terkenal dengan puisi pujian yang indah,
puisi satire yang pedas dan puisi cinta yang manis.

6

7. Al-Nabighah al-syaibhani
Beliau terkenal sebagai penyair yang lihai dalam mendeskripsikan tentang
kuda.
D. Analisis Karya Sastra Sufi Sayings

Banyak pengertian tentang apa itu sufi, sebagian orang pasti sudah tidak asing
dengan kata tersebut. Tetapi, apakah sufi itu? Apa pengertian yang selama ini kita pahami
tentang sufi tidak keliru? Disini, kelompok kami akan menjelaskan beberapa pengertian
sufi yang sudah kami dapatkan. Menurut buku Ajaran kaum sufi diterangkan bahwa sufi
adalah orang yang hatinya tulus terhadap tuhan, ada pula pendapat yang mengatakan
bahwa sufi adalah orang orang yang selalu berada si shaff terdepan saat shalat dan mereka
pula seseorang yang mempunyai sifat sifat menyamai sifat orang orang yang tinggal di
serambi masjid yang hidup pada zaman Nabi saw. Adapun sifat seorang sufi biasanya ia
yang tidak memiliki apa apa kecuali yang bisa ia habiskan, Sedangkan jika dilihat dari segi
istilah, shufi berasal dari kata shafa “kemurnian” atau shafwah “pilihan”, maka bentuknya
yang benar akan menjadi shafawiyah; sementara jika istilah itu mengacu pada shaff
“baris” atau shuffah “serambi masjid”, maka jadilah shaffiyah atau shuffiyah. Yang berarti
orang yang mengelak dari dunia, cenderung menjauhkan jiwa darinya, meninggalkan
segala permukiman yang telah mapan, terus menerus melakukan pengembaraan, menolak
kesenangan jasmani, memurnikan tingkah laku, membersihkan kesadaran, meluaskan
dada, dan memiliki sifat kepemimpinan. Sedangkan dalam karya sufi sayings, dijelaskan
bahwa sufi adalah seseorang yang tidak mempertimbangkan apa yang diluar batas
kemampuannya, ia hanya berserah diri kepada Allah, merasa nyaman dengan Allah, dan
apapun yang ia lakukan selalu karena Allah.
Dalam karya sufi sayings kelompok kami menganalisis menggunakan pendekatan

ekspresif, menurut M.H Abrams pendekatan ekspresif adalah pendekatan kajian sastra
yang menitikberatkan kajiannya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis, informasi
tentang penulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kajian dan apresiasi sastra.
Adapun pencipta karna sufi sayings ini adalah Al kalabadzi, nama lengkap beliau adalah
Abu Bakar bin Abi ishaq al kalabadzi. Tidak diketahui secara pasti tentang tanggal
kelahiran beliau akan tetapi nisbahnya dianggap sebagai merujuk kepada sebuah tempat
Bukhara. Tahun wafatnya juga tidak ada yang mengetahui secara pasti, ada yang
mengatakan 380H/990H dan ada pula yang mengatakan 384H/994. Al kalabadzi adalah
7

seorang sufi dan beliau adalah seorang murid dari Faris Ibn Isa, seorang sahabat dari martir
yang paling terkenal dalam dunia tasawuf. Karya sufi sayings adalah salah satu karya yang
berada dalam bukunya yang sangat populer yaitu Al ta’arruf il Madhhab Ahl al Tasawwuf,
buku atau kitab tersebut mendapatkan penghargaan yang tinggi karena isinya yang cukup
jelas dalam menguraikan ilmu ilmu tasawuf dan di dalam buku tersebut juga diuraikan
bahwa tasawuf adalah sejalan dengan kepercayaan islam. Penjelasan dalam buku tersebut
dijelaskan dalam 75 pasal ringkas yang disusun dalam 5 bagian. Berisikan tentang latar
belakang kelahiran tasawuf sampai daftar pengarang dan sufi mansyur. Karya sufi sayings
itu sendiri menjelaskan kutipan kutipan dari beberapa sufi besar, ada yang menjelaskan
tentang langkah langkah untuk menjadi seorang sufi, pengertian pengertian tentang sufi

sampai alasan mengapa sufi diberi nama sufi.
Kelompok kami pula menganalisis konteks kitab karya Al Kalabadzi ini, menurut
Atmazaki Via sutri konteks adalah faktor faktor yang mempengaruhi pengarang dalam
menciptakan karya sastra. Faktor faktor tersebut antara lain mata pencaharian, profesi
kepegawaian, dan masyarakat lingkungan pengarang. Al kalabadzi adalah seorang sufi
yang berdomisili di daerah bukhara, tidak heran jika ia menerbitkan tentang ilmu tasawuf
ini. Dari segi lingkungan pun ia berada dalam lingkungan orang orang suci, ia juga dikenal
seseorang yang pandai merangkai kata dan mempunyai ilmu yang mumpuni tentang fiqh.
Oleh karena itu kitab ini dibuat, untuk memudahkan pembaca memahami ilmu tasawuf,
memahami apa itu sufi, lebih mencintai Allah dan melakukan apapun hanya karena Allah.
Karya ini tidak ada sangkut pautnya dengan sub topic yang kami bahas. Kelompok kami
membahas tentang sastra pada zaman Bani Umayyah sedangkan karya sufi sayings ini
lahir pada abad 11, jauh setelah kesusastraan pada zaman Bani Umayyah.

8

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, kami dapat menyimpulkan :
1) Bahwa bentuk karya sastra yang lahir pada masa Bani Umayyah sangat
dipengaruhi oleh peranan politik, dimana pada masa kekuasaan umayyah muncul
beberarapa golongan seperti syiah, khawarij, muhajirin dan lain-lain.
2) Jenis karya sastra yang berkembang pada masa ini berupa puisi dan prosa. Jenis
puisi yang berkembang berupa ; puisi politik, puisi polemik dan puisi cinta.
Adapun jenis prosa yang ada berbetuk khutbah, risail dan kitabah.
3) Para sastrawan yang lahir pada masa ini, dalam menciptakan karyanya selalu
mengangkat tema peperangan politik, membanga-banggakan golongan dan
kekaguman akan hal cinta kepada kaum wanita, dan yang terkahir ;
4) Karya sastra al-Kalabadhi yang berjudul Sufi saying yang merupakan tulisan dari
buku Al ta’arruf il Madhhab Ahl al Tasawwuf, tentang ideologi-ideologi para sufi,
dan karya sastra ini tidak ada hubungannya dengan jaman Bani Umayyah karena
periodesisasi keduanya muncul dalam dua periode yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
9

Pror. Dr. H. Abubakar Aceh. 1996, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawwuf, Rammadhani,
Solo, cetakan kesepuluh.
Al-Kalabadzi. Ajaran Kaum Sufi, Mizan, Bandung.
Ichsan, Faristin. 2012. Prosa dan Puisi pada Masa Islamy. Bandung

10

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22