Hukum Perizinan Pelayanan Perizinan pada

Hukum Perizinan
“Pelayanan Perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan dan PenanamanModal
di Kabupaten Pasuruan”
Diampu Oleh dosen :
Hezron Sabar Tambunan S.H,M.H.

Oleh :
Maya Novita Putri (14040704068)
Fashbir Shabran Jamila (14040704069)
Della Atrasina Joesinda (14040704100)
Elisadiah Puspitarini (14040704102)
Achsanatya Ubudina (14040704103)
Program Studi S-1 Ilmu Hukum
Jurusan Hukum
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
2016

1

DAFTAR ISI

I.

BAB I
Pendahuluan............................................................................... 3
1.1 Latar Belakang....................................................................... 3
1.2 RumusanMasalah................................................................... 4

II.

BAB II
Pembahasan................................................................................ 5
II.1
BadanPelayanan dan Perizinan.............................................. 5
II.2
Seputar Jenis Dan Macam Pelayanan Perizinan.................... 6
II.3
Mekanisme Pelayanan Perizinan Kabupaten Pasuruan.......... 8

III.


BAB III
Penutup....................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan............................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................ 11

IV.

DaftarPustaka............................................................................. 12

BAB I
PENDAHULUAN

2

1.1 Latar belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Potensi sumber
daya alam yang dimiliki oleh Indonesia cukup lengkap dan beragam, baik dari
sektor pertanian, perkebunan, perikanan, industri, kelautan dan masih banyak lagi.
Semua sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat dikelola dan dikembangkan
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Maka dari itu pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada Daerah
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Di samping
itu melalui otonomi luas, dalam lingkungan strategis globalisasi, Daerah
diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan
keanekaragaman Daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemberian

otonomi

yang

seluas-seluasnya

kepada

Daerah

dilaksanakan


berdasarkan prinsip negara kesatuan. Dalam negara kesatuan kedaulatan hanya ada
pada pemerintahan negara atau pemerintahan nasional dan tidak ada kedaulatan
pada Daerah. Oleh karena itu, seluas apa pun otonomi yang diberikan kepada
Daerah, tanggung jawab akhir penyelenggaraan Pemerintahan Daerah akan tetap
ada ditangan Pemerintah Pusat.
Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk memajukan
kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan
untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan
kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan
kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan.
Pengelolaan lingkungan hidup hanya dapat berhasil menunjang pembangunan
yang berkelanjutan apabila administrasi pemerintahan berfungsi secara efektif dan
terpadu.

salah

satu


sarana

yuridis

administrasi

untuk

mencegah

dan

menanggulangi pencemaran adalah sistem perizinan. Dewasa ini jenis dan

3

prosedur perizinan di Indonesia masih beraneka ragam, rumit dan sukar ditelusuri,
sehingga sering merupakan hambatan bagi kegiatan dunia usaha.
Pelayanan Perizinan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab masing masing Kepala Daerah. Pelaksanaan Perizinan Kabupaten Pasuruan diamanatkan
kepadaBadan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu. Terdapat beberapa kota

yang pelayanan perizinannya diamanatkan kepada lembaga berbentuk Kantor.
Namun dalam hal ini Kabupaten Pasuruan diamanahkan oleh Bupati kepadaBadan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu. Maka dari itu kami melakukan
penelitian apakah Badan Penanaman Modal sudah sesuai dengan Peraturan
Perundang - Undangan yang mengatur.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat ditarik rumusan masalah
yaitu:
1. Apa saja Pelayanan perizinan yang dilayani olehBadan Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pasuruan ?
2. Bagaimana Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal Kabupaten
Pasuruan ?
3. Apa dasar Hukum Pelayanan Perizinan Kabupaten Pasuruan ?

4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1


Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal
Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal dimaksudkan untuk
mewujudkan kepastian tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
kewenangan seluruh pihak terkait dalam pelayanan publik dan dalam rangka
mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintah seusai dengan asas-asas umum
penyelenggaraan pemerintah yang baik, terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam
memperoleh pelayanan publik secara maksimal serta mewujudkan partisipasi dan
ketaatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Badan
Perizinan dan Penanaman Modal merupakan upaya Pemerintah Daerah merespon
pengajuan penanaman modal di Kabupaten Pasuruan demi kemajuan Kabupaten
Pasuruan. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Daerah Pemerintah Nomor 18
Tahun 2006 Tentang Pelayanan Publik di Kabupaten Pasuruan.
Sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor: 503/4/HK/431.012/2009 Tentang
Perlimpahan Kewenangan Pemberian Ijin. Sebagai Badan pelaksana Pelayanan
Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pasuruan,Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu melayani 16 sektor perijinan. Penyelenggaraan pelayanan
terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perijinan dan non perijinan yang proses
pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya
dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat.
Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu ini telah banyak

dilaksanakan

diberbagai

daerah,

seperti

di

Kabupaten

Pasuruan.Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pasuruan merupakan unsur
pendukung pelaksana Pemerintahan Daerah di bidang pelayanan perizinan.Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati. Dalam melaksanakan pelayanan perijinan
maka dari itu dibentuklah suatu badan yang menganani mengenai perijinan,
dalam hal ini ialahBadan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten


5

Pasuruan. Pembentukan Badan Pelayanan Perijianan dan Penanaman Modal
Kabupaten Pasuruan adalah amanat dari Peraturan Daerah Pemerintah Nomor 18
Tahun 2006 Tentang Pelayanan Publik di Kabupaten Pasuruan.
Standar Pelayanan Publik merupakan tolak ukur yang dibakukan sebagai
pedoman yang dipatuhi baik oleh penyelenggaran maupun pemohon (penerima
layanan) dalam rangka realisasi perijinan. Untuk memberikan jaminan kepastian
hukum bagi pemohon

sesuai dengan ketentuan peraturan BP3M telah

menetapkan standar Pelayanan Publik terhadap 16 ijin. Sebagai pedoman standar
pelayanan publik yang telah dituangkan dalam surat keputusan KepalaBadan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Nomor : 48 Tahun 2010 dengan
mengacu pada UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
Pegawai/petugasBadan

Penanaman


Modal

dan

Pelayanan

Terpadu

Kabupaten Pasuruan terdiri dari 51 orang PNS B berjumlah 47 orang dan Tenaga
Kontrak berjumlah 4 orang.
2.2

Seputar Jenis Dan Macam Pelayanan Perizinan
Izin tertulis diberikan dalam bentuk penetapan (beschikking) penguasa.
Pemberian izin yang keliru atau tidak cermat serta tidak memperhitungkan dan
mempertimbangkan kepentingan lingkungan akan mengakibatkan terganggunya
keseimbangan ekologis yang sulit dipulihkan. Perizinan merupakan instrument
kebijakan yang paling penting.1 Pelayanan terpadu satu pintu yang diberikan
olehBadan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pasuruan

seusai dengan Keputusan Bupati Nomor 503/4/HK/431.012/2009 terdapat 16
jenis ijin terinci sebagai berikut:
1. Ijin lokasi/rekomendasi
2. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah
3. Ijin Pengeringan
4. Ijin Gangguan (HO)
5. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
1 Siti Sundari, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional, Airlangga
University Press, 1986, hal.126.

6

6. Ijin Usaha Industri
7. Ijin Mendirikan Bangunan
8. Ijin Usaha Kepariwisataan
9. Ijin Pemasangan Reklame
10. Surat Ijin Pengeboran
11. Surat Ijin Penggunaan Air Tanah
12. Ijin Usaha Pertambangan
13. Ijin Paralel (IPPT, Ijin Pengeringan, IMB, HO, SIP, SIPA dll)
14. Ijin Usaha Toko Modern
15. Ijin Usaha Pengelolaan Pasar
16. Ijin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional
Kewenangan dalam melakukan kerjasama antar pemerintah daerah
dinyatakan dalam suatu jabatan yang merupakan lingkungan pekerjaan yang tetap.
Dalam

melakukan

kewenangan

Negara

tersebut

dibatasi

oleh

tempat

(onbevoegheid ratione loci), (materi onbevoegheind ratione materi) dan waktu
(onbevoegheid temporis).2 Dasar hukum yang digunakan dalam melayani
perizinan olehBadan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten
Pasuruan yaitu Keputusan Bupati Pasuruan Nomor 503/4/HK/431.012 Tentang
pelimpahan kewenangan pemberian ijin.

2 Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajahmada University
Press, Jogjakarta, 1994, hal.327.

7

2.3

Mekanisme Pelayanan Perizinan Kabupaten Pasuruan
FLOWCHART PROSES PERIJINAN
BADAN PELAYANAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL
KABUPATEN PASURUAN

BERKAS

TELITI BERKAS

LENGKAP/TIDAK
LENGKAP

TANDA TERIMA

REGISTER /
KARTU
KENDALI
PEMOHON

KOORDINASI

PENINJAUAN

RAPAT BERITA
ACARA

PENYERAHAN
IJIN

PROSES
PEMBAYARAN
RETRIBUSI

PENGHITUNGAN
PENETAPAN
RETRIBUSI

PERSETUJUAN
PROSES

8

Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal Kota Pasuruan
Berdasarkan penelitian yang kelompok kami lakukan, susunan Organisasi
Badan Penanaman Modal Kota Pasuruan adalah sebagai berikut :
Bagan OrganisasiBadan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Kabupaten Pasuruan
KEPALA

SEKRETARIS

Sub Bagian
Penyusunan Prog
& Pelaporan

BIDANG PERIJINAN
& PEMANFAATAN
SDA

SUBBID PELAYANAN
& PENGENDALIAN

SUBBID
PEMROSESAN

BIDANG PERIJINAN
PENGGUNAN TANAH
& BANGUNAN

SUBBID PELAYANAN &
PENGENDALIAN

Sub Bag
Umum &
Kepegawaian

Sub Bag
keuangan

BIDANG PERIJINAN
USAHA

BIDANG
PENANAMAN
MODAL

SUBBID PELAYANAN
& PENGENDALIAN

SUBBID
PELAYANAN &
PENGENDALIAN

SUBBID
PEMROSESAN

SUBBID
PEMROSESAN

SUBBID
PEMROSESAN

UPTD
9

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hukum perizinan merupakan bagian dari Hukum Administrasi Negara. Adapun
yang dimaksud dengan perizinan adalah melakukan perbuatan atau usaha yang
sifatnya sepihak yang berada di bidang Hukum Publik yang berdasarkan wewenang
tertentu yang berupa penetapan dari permohonan seseorang maupun Badan Hukum
terhadap masalah yang dimohonkan.
Pelayanan perizinan yang terdapat alam Badan Penanaman Modal dan pelayanan
Terpadu adalah layanan tentang penanaman modal bagi domestic dan asing, dan
perizinan tentang Ijin Gangguan / Hinder Ordonantie (HO), serta perizinan-perizinan
terkait llainnya, seperti laporan tahunan perusahaan.
Dengan dibentuknya Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
dimaksudkan untuk menyederhanakan dan mempercepat pelayanan publik khususnya
dalam bidang perizinan serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Struktur layanan organisasinya adalah berbentuk badan.
A. Kelembagaan pada Badan Penanaman Modal Kota Pasuruan yakni:
a) Pembentukan badan ini, sesuai dengan Peraturan Daerah Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Pelayanan Publik di Kabupaten
Pasuruan.
b) Pembentukan badan ini memiliki variable penilaian yang lebih dari 70,
yaitu memperoleh nilai sebesar 71. Penilaian ini diperoleh dari Jumlah
penduduk Luas Wilayah dan APBD.
B. Wewenang padaBadan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten
Pasuruan
a. Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten
Pasuruan mendapat mandat dari Bupati Kabupaten Pasuruan mendapat
delegasi dari Presiden sesuai amanat UUD Dasar 1945

10

Dasar hukum pelayanan kabupaten Pasuruan dapat diliat dari Peraturan PerndangUndangan seperti:
 Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).
 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587).
 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741).
B. Saran
Secara keseluruhan, pelayanan perizinan yang terdapat dalam Badan Penanaman
Modal & Pelayanan Terpadu Kabupaten Pasuruan melayani perizinan tentang
penanaman modal, asing maupun domestic, yang menurut kami pelayanannya
telah sangat baik. Banyak lembaga perizinan yang melakukan penyelewengan,
akan tetapi, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Pasuruan tidak.
Mereka bekerja dengan baik dan berpedoman pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Saran dari kami adalah semoga Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
di kabupaten Pasuruan ini tetap menjaga kualitasmya dan bekerja sebaik sekarang
untuk sekarang dan kedepannya, agar kabupaten Pasuruan juga makin maju, dan
Indonesia menjadi lebih maju lagi tentunya dalam bidang Pelayanan Perizinannya.

11

DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Helmi. 2012. Hukum Perizinan Lingkungan Hidup. Jakarta: Sinar Grafika.
HR, Ridwan. 2013. Hukum Adminisrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo.
Pudyatmoko, Y. Sri. 2009. Perizinan – Problem, dan Upaya Pembenahan. Jakarta:
Grasindo.
Sutedi, Adrian. 2011. Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta:
Sinar Grafika.
Widjaya, HAW. 2010. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Peraturan perundang-undangan
 Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).
 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587).
 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741).
 Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undangundang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
 Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu
Pintu di Bidang Penanaman Modal.
 Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Paket Kebijakan Perbaikan
Iklim Investasi.
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Organisasi Dan Tatakerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Di Daerah.

12

13

14

15

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22