INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY Cyb docx

INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY

DISUSUN OLEH :
DIORITANIA PUTRI ANDINY

(20130530192)

RAYKA DIAH S.

(20130530232)

INDAH AL-FIANI

(20130530216)

RAGA TEGAR

(20130530197)

RIARDI


(20130530221)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
2015
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan internet kian hari kian berkembang, baik penggunanya dan
teknologinya. Tidak dapat dipungkiri perkembangan internet juga dapat memberi dampak
positif maupun negatif. Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah perilaku
masyarakat dan peradaban manusia secara global. Disamping itu, perkembangan teknologi
informasi telah menyebabkan dunia menjadi tanpa batas dan menyebabkan perubahan sosial
yang secara signifikan berlangsung dengan cepat. Dengan banyaknya informasi yang tanpa
batas itu sendiri pasti akan menyebabkan banyaknya beberapa penyalah gunaan yang terjadi
dalam internet, salah satunya memalui jejaring sosial media. Maraknya kejahatan-kejahatan
di dalam dunia maya atau yang biasa disebut cybercrime maka dibentuklah cyber law. Cyber

law itu sendiri dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang dibuat oleh suatu negara
tertentu, dan peraturan yang berlaku hanya untuk masyarakat negara tertentu.
Internet yang menghadirkan cyberspace dengan realitas virtualnya menawarkan
kepada manusia tentang berbagai harapan dan kemudahan. Akan tetapi dibalik semua itu
akan muncul beberapa persoalan berupa kejahatan yang dinamakan cybercrime, baik sebagai
sistem jaringan komputernya itu sendiri yang menjadi sasaran maupun komputer itu sendiri
yang menjadi sarana sebuah kejahatan. Untuk itu tentunya meminimalisir kejahatan maka
diperlukan upaya perlindungan melalui hukum pidana.
Dalam jejaring sosial media pastinya banyak sekali bentuk-bentuk kejahatan dan
penyalahgunaan sosial media sebagai sasaran para penjahat-penjahat untuk melakukan aksi
mereka. Dengan banyaknya kasus-kasus cyber yang mengarah pada kasus sex ataupun
pembullyan antara orang satu dengan orang lain. Untuk itu Kementerian Komunikasi dan
Informasi RI mencatat ada 21 undang-undang dan 25 RUU yang akan terkena dampak dari
undang-undang tentang cybercrime.

2

B. RUMUSAN MASALAH
a. Berapakah jumlah akun yang melanggar UU ITE, Pornografi, dan KUHP dari
30 akun di Instagram

b. Apakah yang dimaksud dengan Cyber Crime, bentuk bentuknya, contoh
pelanggarannya di Instagram dan apa saja isi dari UU ITE, Pornografi, dan
KUHP

BAB II
PEMBAHASAN

A. SAJIAN DATA
3

Jenis Cybercrime

Jumlah Pelanggaran Di Akun Instagram

1. Cyberperacy

5

2. Cybertrespass


0

3. Cybervandalism

0

4. Cybersex

5

5. Cyberbully

6

6. Cyberwar
7. Unauthorized Access to

7
0


Computer System and Service
8. Illegal Contents

13

9. Data Forgery

0

10. Cyber Spionase

0

11. Misuse of devices

0

12. Hacking and Cracking
13. Cybersquatting and


3
4

Typosquatting
14. Pencemaran nama baik

2

15. Cyber Terorism

0

B. PEMBAHASAN
Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan
teknologi internet. Beberapa pandapat mengasumsikan cybercrime dengan computer
crime. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa cyber crime dapat didefinisikan sebagai
perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis
pada kecanggihan teknologi, komputer dan telekomunikasi baik untuk memperoleh
keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.


JENIS-JENIS CYBER CRIME
a. Jenis Cyber Crime Berdasarkan Karakteristik


Cyberpiracy adalah Penggunaan teknologi komputer untuk mencetak ulang software

atau informasi dan mendistribusikan informasi atau software tersebut melalui jaringan
computer.
4

Contoh kasus yang terjadi adalah pembajakan DVD yang mendistribusikan informasi atau
software melalui akun instagram.

Cybertrespass adalah Penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan akses



pada Sistem komputer sebuah organisasi atau individu dan Website yang di-protect dengan
password. Namun cybertrespass ini tidaklah menimbulkan kerusakan (nonviolent).
(Tidak ditemukan adanya cybertrespass dalam instagram).

Cybervandalism adalah Penggunaan teknologi komputer untuk membuat program



yang Mengganggu proses transmisi informasi elektronik dan Menghancurkan data di
komputer.
(Tidak ditemukan adanya cybervandalism dalam instagram).
b. Jenis Cyber Crime Berdasarkan Aktivitasnya


Illegal Contents (Konten Tidak Sah)
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang

sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum. Illegal contents berhubungan tentang hal-hal pornografi.

5

Contohnya beberapa waktu lalu tentang foto-foto hot artis “Duo Serigala”, mengunggah fotofoto hot salah satu personilnya. Namun hal ini dibantah oleh salah satu personilnya karena
menganggap bahwa akun instragamnya telah dibajak oleh sesorang.



Data Forgery (Pemalsuan Data)
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang

tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Contoh kejahatan ini pada dokumendokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi salah ketik yang pada akhirnya
akan menguntungkan pelaku.


Cyber Spionase (Mata-mata)
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan

memata-matai pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network
system) sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen
ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang bersifat komputerisasi.


Misuse of devices (Menyalahgunakan Peralatan Komputer)
Dengan sengaja dan tanpa hak, memproduksi, menjual, berusaha memperoleh untuk


digunakan, diimpor, diedarkan atau cara lain untuk kepentingan itu, peralatan, termasuk
program komputer, password komputer, kode akses, atau data semacam itu, sehingga seluruh
atau sebagian sistem komputer dapat diakses dengan tujuan digunakan untuk melakukan
akses tidak sah, intersepsi tidak sah, mengganggu data atau sistem komputer, atau melakukan
perbuatan-perbuatan melawan hukum lain.


Hacking dan Cracker
Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk

mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya.
Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan
6

account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga
pelumpuhan target sasaran. Pada kasus Hacking ini biasanya modus seorang hacker adalah
untuk menipu atau mengacak-acak data sehingga pemilik tersebut tidak dapat mengakses
web/akun miliknya.

Seperti contohnya adalah ada salah satu akun milik teman kami yang menjadi korban

pembajakan akun instagram miliknya. Ia tidak bisa membuka lagi akunnya dan ternyata
diketahui bawa username akunnya diubah oleh sang hacker dan konten yang terdapat
didalamnya, yaitu foto foto di akunnya sudah berubah.


Cybersquatting and Typosquatting
Cybersquatting merupakan

sebuah

kejahatan yang

dilakukan

dengan cara

mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan
kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut
dengan harga yang lebih mahal. Adapun typosquatting
adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu
domain yang mirip dengan nama domain orang lain.

Contohnya ketika kita akan mencari seseorang pada akun instagram kita dan
kemudian kita menuliskan sebuah nama dipencarian orang makan akn muncul banyak nama
yang sama pada akun instagram orang yang kita cari.


Hijacking
7

Hijacking merupakan salah satu bentuk kejahatan yang melakukan pembajakan hasil
karya orang lain. Yang paling sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat
lunak).


Cyber Terorism
Tindakan cyber crime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah atau

warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.


Unauthorized Access to Computer System and Service
Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem

jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin. Biasanya pelaku kejahatan (hacker)
melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting. Namun begitu,
ada juga yang melakukan hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya
menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak
dengan berkembangnya teknologi internet/intranet.
c. CYBERSEX, CYBERWAR AND CYBERBULLY


Cybersex adalah hubungan erotik yang terjadi di alam maya. Cyber sex sering juga
disebut internet sex atau komputer sex. Dengan adanya perkembangan teknologi
yang semakin maju dan memadaicybersex lebih mudah di lakukan baik dengan
melalui audio maupun video .

Contoh cybersex yang akan kami contohkan adalah kasus akun porno dengan
menggunakan akun instragram. Dan tidak sedikit juga kami menemui adanya orang
orang yang “menjual dirinya” di Instagram. Pelaku menggunakan instagram karena
dengan mudah untuk mempromosikannya.
8



Cyberwar  Merupakan perang yang sudah menggunakan jaringan komputer dan
Internet atau dunia maya (cyber space) dalam bentuk strategi pertahanan atau
penyerangan sistem informasi lawan. Adanya “Tentara Cyber”.

Cyberwar kali ini kami mengambil contoh dari salah satu akun yang kami pilih, yaitu
@indahwahyudini yang commentnya menimbulkan fanwar disalah satu akun artis
favoritnya. Bagaimana para fans dari K-Popers saling beradu argumen tentang idola
mereka. Disini fans para idola K-Popers saling beradu argumen melalu dunia maya
dan merekalah yang disebut sebagai tentara cyber.


Cyber bully  Cyberbullying adalah perlakuan yang ditujukan untuk mempermalukan,
menakut-nakuti, melukai, atau menyebabkan kerugian bagi pihak yang lemah dengan
menggunakan sarana komunikasi Teknologi Informasi. Cyberbullying adalah istilah
yang digunakan pada saat seorang anak atau remaja mendapat perlakukan tidak
menyenangkan seperti dihina, diancam, dipermalukan, disiksa, atau menjadi target
bulan-bulanan oleh anak atau remaja yang lain menggunakan teknologi Internet.

9

Contoh diatas menunjukan bagaimana para haters yang secara langsung menunjukan
aksi frontalnya terhadap artis yang mereka tidak sukai. Para haters biasanya melakukan
tindakan bullying ini ditujukan secara langsung kepada orang yang dibully-nya.
Sekarang ini kejahatan computer kian marak, ada beberapa hal yang menyebabkan
makin maraknya kejahatan computer atau cyber crime diantaranya:
1. Akses internet yang tidak terbatas
2. Kelalaian pengguna computer
3. Mudah dilakukan dan sullit untuk melacaknya
4. Para pelaku umumnya orang yang mempunyai kecerdasan tinggi dan rasa ingin tahu
yang besar
Namun, tidak semua akun yang kami pilih memiliki cybercrime didalamnya. Ini
menunjukan pula, bahwa disisi lain, masih banyak juga orang orang yang tidak melakukan
cybercrime dalam Instagramnya.
d. PENCEMARAN NAMA BAIK
Pencemaran nama baik sangat erat kaitannya dangan suatu kata penghinaan dimana
penghinaan itu sendiri memiliki pengertian perbuatan menyerang nama baik dan kehormatan
seseorang.
Contoh pencemaran nama baik yang ada diakun instagram yang kami pilih ialah
@jualan_applikasi dalam salah satu postingannya, ia mengungkapkan bahwa akun dengan
nama @minniestoree telah mencemarkan nama baik dari online shopnya.

10

Adapun larangan memuat kata penghinaan sebagaimana telah diatur dalam pasal 27
dan pasal 28 UU ITE No. 11 tahun 2008 sebenarnya dibuat untuk melindungi hak-hak
individu dan institusi dikarenakan pada dasarnya informasi yang akan kita publikasikan
seharusnya sudah mendapat izin dari yang bersangkutan agar yang bersangkutan tidak merasa
dirugikan dengan perbuatan kita tersebut sehingga kita bisa mempertanggung jawabkannya.
Selain pasal 27 dan 28 UU ITE No. 11 2008 tentang pencemaran nama baik, dalam kitabkitab undang hukum pidana juga mengatur tentang pidana penghinaan dan pencemaran nama
baik. Pasal-pasal pidana mengenai penghinaan dan pencemaran nama baik ini memang sudah
lama berada dalam dunia hukum.
Kejahatan di dunia maya merupakan kejahatan modern yang muncul seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kejahatan di dunia maya mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan kejahatan-kejahtan konvensional yang terdapat dalam
kitab undang-undang hukum pidana (KUHP).
Menurut R.Soesilo penghinaan dalam KUHP ada 6 macam :
1.

Menista secara lisan

2.

Menista secara tertulis

3.

Memfitnah

4.

Penghinaan ringan

5.

Menyadu secara memfitnah

6.

Tuduhan secara memfitnah

HUKUM YANG MENGATUR CYBERCRIME
a. UU ITE


Cyberlaw atau Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sendiri
baru ada di Indonesia dan telah disahkan oleh DPR pada tanggal 25 Maret 2008. UU
ITE terdiri dari 13 bab dan 54 pasal yang mengupas secara mendetail bagaimana
aturan hidup di dunia maya dan transaksi yang terjadi di dalamnya. dibuatnya suatu
kebijakan dalam UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
dan juga termasuk didalamnya memberi punishment terhadap pelaku cybercrime.

11

b. KUHP
1) Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus carding dimana pelaku mencuri
nomor kartu kredit milik orang lain walaupun tidak secara fisik karena hanya nomor
kartunya saja yang dengan menggunakansoftware card generator di Internet untuk
melakukan transaksi di e-commerce. Setelah dilakukan transaksi dan barang
dikirimkan, kemudian penjual yang ingin mencairkan uangnya di bank ternyata
ditolak karena pemilik kartu bukanlah orang yang melakukan transaksi.
2) Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang membuat
sistem milik orang lain, seperti website atau program menjadi tidak berfungsi atau
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
3) Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto atau film
pribadi seseorang yang vulgar di Internet.
c. UU Pornografi


Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar
bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui
berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang
memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam
masyarakat.



UU ini disahkan menjadi undang-undang dalam Sidang Paripurna DPR pada 30
Oktober 2008. Dalam pembuatannya, tidak sedikit pro kontra yang terjadi. Mulai dari
pejabat Negara, tokoh agaman, budayawan, hingga berbagai lapisan masyarakat
menyuarakan aksinya dalam mendukung maupun menentang RUU Pornografi.



Terdiri dari 8 bab dan 44 pasal

BAB III
PENUTUP

a. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat kami
simpulkan, Cyber crime merupakan kejahatan yang timbul dari dampak negative
perkembangan aplikasi internet. Sarana yang dipakai tidak hanya komputer melainkan
juga teknologi internet, sehingga yang melakukan kejahatan ini perlu proses belajar,
motif melakukan kejahatan ini disamping karena uang juga iseng. Kejahatan ini juga
12

bisa

timbul

dikarenakan

ketidakmampuan

hukum

termasuk

aparat

dalam

menjangkaunya. Kejahatan ini bersifat maya dimana si pelaku tidak tampak secara
fisik.
Perlunya cyberlaw yang sangat penting melihat perkembangan teknologi yang
sangat pesat, membutuhkan pengaturan hukum yang berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi tersebut. Sayangnya, hingga saat ini banyak negara belum memiliki
perundang-undangan khusus di bidang teknologi informasi, baik dalam aspek pidana
maupun perdatanya. Permasalahan yang sering muncul adalah bagaimana menjaring
berbagai kejahatan komputer dikaitkan dengan ketentuan pidana yang berlaku karena
ketentuan pidana yang mengatur tentang kejahatan komputer yang berlaku saat ini
masih belum lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Arifah, Dista Amalia. September 2011.

“KASUS CYBERCRIME DI INDONESIA”.

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 18, No.2
Ali, Irhamni. 2011. “KEJAHATAN TERHADAP INFORMASI (CYBERCRIME) DALAM
KONTEKS PERPUSTAKAAN DIGITAL”. Sekolah Pascasarjana, INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
http://kemenag.go.id/file/dokumen/442008.pdf
http://konsultasi-hukum-online.com

13

Dokumen yang terkait

THE ACQUISITION OF ENGLISH AND COMMUNICATION STRATEGIES USED BY KUTA-BALI BEACH VENDORS WHEN COMMUNICATING WITH ENGLISH SPEAKING FOREIGNERS

0 55 13

IMPLEMENTASI ALGORITMA ITERATIVE DEEPENING SEARCH (IDS) PADA GAME EDUCATION PUZZLE KATA MENGGUNAKAN MOBILE TECHNOLOGY

61 280 35

IMPLEMENTASI GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM BERBASIS WEB PADA SISTEM MUSRENBANG ON-LINE KABUPATEN SIDOARJO

1 44 2

PENGARUH NUKLIR KOREA UTARA TERHADAP PRAKARSA JEPANG DALAM PEMBENTUKAN KERJASAMA MILITER DENGAN KOREA SELATAN MELALUIGENERALSECURITY OF MILITARY INFORMATION AGREEMENT (GSOMIA)

13 102 34

STRATEGI MARKETING COMMUNICATION BANK BTPN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH TASETO (Studi pada Bagian Humas Bank BTPN Banjarmasin)

1 39 32

INSERSI HURDLE TECHNOLOGY PADA HOME INDUSTRY PENGOLAHAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT DAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN JERUK NIPIS

0 27 18

BROADCASTING COMMUNICATION STRATEGY THE AGENDA PROGRAM TVRI LAMPUNG IN THE MIDDLE OF THE GROWTH LOCAL TELEVISION

0 10 2

THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA TUTORIALS OF MICROSOFT WORD OFFICE IN THE SUBJECT OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY JUNIOR HIGH SCHOOL IN PESAWARAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL INTERAKTIF MICROSOFT OFFICE WORD MATA PELAJARAN TEKNOL

7 42 130

THE IMPLEMENTATION OF QUALITY MANAGEMENT ISO 9001:2008 IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL INDUSTRY TECHNOLOGY BANDAR LAMPUNG IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

0 33 121

PENGUJIAN UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY (UTAUT) TERHADAP PERILAKU MENGGUNAKAN E-BANKING MANDIRI (Studi pada Pengguna E-Banking Mandiri yang sedang Berada di Kec. Rajabasa Bandar Lampung)

10 41 76