NO Umur Frekuensi Prosentase ()

  

HUBUNGAN PENATAAN RUANG DAN KELENGKAPAN ALAT RUANG

RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG BOUGENVILLE

RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN

  

Puguh Jaya S, Suratmi

ABSTRAK

…………......……….…… …… . .…. …… … ......………. …… …… . .….

  Kepuasan adalah perasaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubunganya dengan harapan seseorang. Berdasarkan survei awal di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan pada 10 responden menunjukkan bahwa sebagian pasien menyatakan belum puas dengan kondisi yang ada, dan sebagian mengatakan sudah puas dengan kondisi yang ada selama di rawat. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  Desain penelitian menggunakan desain analitik, sampel yang diambil sebanyak 69 pasien. Metode sampling menggunakan Simple Random Sampling. Instrumen penelitian menggunakan 2 lembar kuesioner.Dari uji yang dilakukan maka nilai koefesiensi korelasi =

  spearman’s rho X

  0,830 dan p = 0,000 dimana p < 0,05 maka H1 diterima artinya terdapat hubungan penataan ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan. Dan dari 2 uji nilai koefesiensi korelasi = 0,767 dan p = 0,000 dimana p < 0,05 maka H1

  spearman’s rho X

  diterima artinya terdapat hubungan kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel yaitu penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan. Namun selain penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pasien dan hal tersebut memerlukan penelitian yang lebih lanjut.

  Kata Kunci : penataan ruang rawat inap, kelengkapan alat ruang rawat inap, kepuasan pasien

   PENDAHULUAN

  diarahkan untuk mengembangkan tenaga . …… . … … . maupun sarana sehingga memadai dan

  Rumah sakit merupakan pelayanan mampu berperan dalam meningkatkan derajat penyediaan fasilitas rawat inap sesuai dengan kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2003). yang tercantum dalam Garis-Garis Besar

  Rumah sakit awalnya merupakan Haluan Negara (GBHN) 2003 maka lembaga sosial, tetapi dengan adanya rumah pembangunan nasional dibidang kesehatan sakit swasta, menjadikan rumah sakit lebih diarahkan untuk meningkatkan derajat mengacu sebagai suatu industri yang kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan sumber daya manusia serta mutu kehidupan dengan melakukan pengelolaan yang manusia melalui kemudahan dan pemerataan berdasar pada manajemen badan usaha. pelayanan kesehatan untuk menjangkau

  Seiring dengan itu, terjadi persaingan antara seluruh lapisan masyarakat. Tercapainya rumah sakit baik rumah sakit milik keadaan ini akan ditandai dengan pemerintah maupun rumah sakit milik swasta, meningkatnya kesejahteraan keluarga, semua berlomba-lomba untuk menarik meningkatnya produktivitas kerja dan konsumen agar menggunakan jasanya meningkatnya perilaku hidup sehat di (Novianto, 2004). lingkungan masyarakat untuk tercapainya tujuan tersebut, maka kebijakan kesehatan

METODE PENELITIAN

  28 59,4 40,6

  Jumlah 69 100,0

  14 23,2 26,1 30,4 20,3

  21

  18

  16

  41

  4 21-30 th 31-40 th

  3

  2

  1

  NO Umur Frekuensi Prosentase (%)

  Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan usia di Ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012

  (2) Distribusi Responden Berdasarkan Umur

  Jumlah 6 100,0 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar jenis kelamin pasien adalah laki

  41

  2 Laki

  1

  NO Jenis Kelamin Frekuens i Prosentase (%)

  Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012

  1. Data Umum 1) Karakteristik Responden (1) Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

  …

  

HASIL

. PENELITIAN

  Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi serta pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, tabulating dan diuji dengan menggunakan uji spearman

  .… … .… Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode simple random sampling. Populasi penelitian ini adalah Seluruh pasien di Ruang Bougenville dan Ruang Bougenville RSUD. dr. Soegiri lamongan sebanyak 110 orang. Sedangkan sampelnya adalah sebagian pasien di Ruang Bougenville dan Ruang Bougenville RSUD. dr. Soegiri lamongan sebanyak 69 orang. Serta variabel independent penataan ruang dan kelengkapan alat sedangkan variabel dependent kepuasan pasien.

  • – laki sebanyak 41 pasien atau 54%
  • – 50 th > 50 th
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan (6) Pekerjaan bahwa hampir sebagian berada pada usia 41- Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan 50 tahun sebanyak 21 pasien atau 30,4% pekerjaan di Ruang Bougenville

  Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti kepuasan pasien terhadap penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri, karena ketidakpuasan pasien dapat mempengarui penurunan jumlah rawat inap yang ada di RSUD dr. Soegiri . Dari uraian di atas terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien yang di rawat inap Ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri, maka peneliti membatasi pada faktor panataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap.

  Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien yang di rawat inap yaitu penataan ruang dan kelengkapan alat. Penataan ruang meliputi; tata ruang rawat inap, pola penataan ruang, pencahayaan, ventilasi udara, sistim inferior, dan kelengkapan alat meliputi; alat- alat kesehatan non medis yang ada di ruang rawat inap (gunadarma, 2008). Dari indikator yang mempengaruhi kepuasan pasien tersebut dapat menimbulkan respon yang berbeda dari pasien yaitu pasien yang merasa puas terhadap kenyamanan penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap.

  Hasil survei awal yang di lakukan di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri pada tanggal 19 januari tahun 2012 terhadap 10 pasien rawat inap didapatkan data 5 pasien atau 50% yang menyatakan belum puas denagan kondisi yang ada, dan 5 pasien atau 50% mengatakan sudah puas dengan kondisi yang ada selama di rawat.

  Pelayanan pasien di rumah sakit merupakan suatu produk jasa dimana kepuasan dari pasien baik dari medis maupun non medis, salah satu kepuasan pelayanan pasien di rumah sakit adalah dalam segi penataan ruang rawat inap dan kelengkapan alat. penataan ruang dan kelengkapan alat rawat inap merupakan hal yang sangat penting dan bagian dari unsure-unsur utama dalam pelayanan kesehatan secara non medis.

  Pasien akan merasa puas apabila ada persamaan antara harapan dan kenyataan pelayanan kesehatan yang diperoleh. Kepuasaan pengguna pelayanan kesehatan mempunyai kaitan yang erat dengan hasil pelayanan kesehatan rumah sakit baik secara medis maupun non medis, dimana salah satu pelayanan kesehatan rumah sakit yang non medis adalah penataan ruang rawat inap (Kotler P, 2002).

  • – laki Perempuan

  RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012

  (3) Distribusi Responden Berdasarkan NO Pekerjaan Frekuensi Prosentase Status Pernikahan (%)

  Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan

  1 Petani 21 30,5 pendidikan di Ruang Bougenville

  2 Ibu 24 34,8 RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012

  Rumah

  NO Pendidikan Frekuensi Prosentase

  Tangga 11 15,9

  (%)

  3 Pedagang 13 18,8

  1 Menikah

  65

  94

  4 Lain-lain

  2 Belum

  4

  6 Jumlah 69 100,0 Menikah

  Berdasarkan tabel 6 menunjukkan Jumlah 69 100,0 bahwa hampir sebagian pasien adalah ibu

  Berdasarkan tabel 3 menunjukkan rumah tangga sebanyak 24 pasien atau bahwa hampir seluruh pasien berstatus 34,8%. menikah sebanyak 65 pasien atau 94%

  (4) Distribusi Responden Berdasarkan

  2. Data Khusus Responden Suku Bangsa 1) Kepuasan Pasien

  Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan Tabel 7 Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang pendidikan di Ruang Bougenville Bougenville RSUD dr. Soegiri RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012 Lamongan 2012

  NO Tingkat Frekuensi Prosentase NO Pendidikan Frekuensi Prosentase Kepuasan (%) (%) Pasien

  1 Jawa 68 98,5

  1 Baik :76-100

  5

  7

  2 Madura 1 1,5

  2 Cukup : 56-75

  29

  42 Jumlah

  69 100,0

  3 Kurang : ≥ 55

  35

  51 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan Jumlah 69 100,0

  bahwa hampir seluruh pasien bersuku Jawa Berdasarkan tabel 7 menunjukkan sebanyak 68 pasien atau 98,5%. bahwa sebagian besar tingkat kepuasan

  (5) Pendidikan Terakhir

  pasien kurang sebanyak 35 responden atau Tabel 5 Distribusi responden berdasarkan

  51% dan sebagian kecil tingkat kepuasan pendidikan di Ruang Bougenville pasien baik sebanyak 5 atau 7 %. RSUD. dr. Soegiri Lamongan 2012

  NO Pendidikan Frekuensi Prosentase 2) Penataan Ruang (%)

  Tabel 8 Penataan Ruang Di Ruang

  1 SD

  42

  60 Bougenville RSUD dr. Soegiri

  2 SMP 14 20,2 Lamongan 2012

  3 SMA 13 18,8

  NO Penataan Frekuensi Prosentase

  Jumlah 69 100,0

  Ruang (%)

  Berdasarkan tabel 5 menunjukkan

  1 Baik :76-100

  20

  29

  bahwa sebagian besar pasien berpendidikan

  2 Cukup : 56-75 23 33,3

  3 Kurang : ≥ 55 26 37,7

  SD sebanyak 42 pasien atau 60%

  Jumlah 69 100,0

  Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa hampir sebagian pasien menyatakan penataan ruang rawat inap kurang sebanyak 26 pasien atau 37,7% dan hampir sebagian pasien menyatakan penataan ruang rawat inap baik sebanyak 20 alat atau 29%.

  3) Kelengkapan Alat

  Rho yang menggunakan program SPSS PC for Windows versi 16,0 tentang hubungan

  2

  3 Kurang Cukup Baik

  24 (35) 8 (12) 0 (0) 3 (4)

  14 (20) 13 (19) 0 (0) 0 (0)

  7 (10) 27 (39) 22 (32) 20 (29)

  Jumlah 32 (47) 30 (43) 7 (10) 69 (100)

  Berdasarkan tabel 11 di atas menunjukkan bahwa kelengkapan alat ruang rawat inap kurang hampir sebagian pasien menyatakan tidak puas sebanyak 24 pasien atau 35 %, kelengkapan alat ruang rawat inap cukup sebagian kecil pasien menyatakan cukup puas sebanyak 14 pasien atau 20 %, dan kelengkapan alat ruang rawat inap baik sebagian kecil pasien menyatakan puas sebanyak 13 pasien atau 19 %.

  Hasil analisis dengan uji Spearmen

  kepuasan pasien dengan kelengkapan alat ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan dapat diketahui bahwa nilai koefesiensi korelasi

  No Keleng kapan Alat Ruang Rawat Inap Kepuasan Pasien Jumlah Tidak Puas Cukup Puas Puas Total

  spearman’s rho

  X 2 = .767 ** dan p = 0,000 dimana p < 0,05 maka H1 diterima artinya terdapat hubungan kepuasan pasien dengan kelengkapan alat ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  No Penataan Ruang Rawat Inap Kepuasan Pasien Jumlah Tidak Puas (%) Cukup Puas (%) Pua s (%) Total (%)

  1

  2

  Cukup Baik 26 (38) 9(13)

  0 (0) 0 (0) 14(20) 15 (22)

  0 (0) 0 (0) 5 (7) 26 (38)

  23 (33) 20 (29) Jumlah 35 (51) 29 (42) 5 (7) 69 (100)

  1

  Tabel 11 Hubungan kepuasan pasien dengan kelengkapan alat ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012

  Tabel 9 Kelengkapan Alat Di Ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012

  32

  NO Kelengkapan Alat Frekuensi Prosentase (%)

  1

  2

  3 Baik :76-100 Cukup : 56-75 Kurang : ≥ 55

  20

  22

  22

  29

  39 Jumlah 69 100,0

  4. Hubungan kepuasan pasien dengan kelengkapan alat ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa hampir sebagian pasien menyatakan kelengkapan alat rawat inap kurang sebanyak 27 pasien atau 39% dan hampir sebagian pasien menyatakan kelengkapan alat rawat inap baik sebanyak 20 pasien atau 29%.

  3. Hubungan kepuasan pasien dengan penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  Tabel 10 Tabel Hubungan kepuasan pasien dengan penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan 2012

  Tabel 10 menunjukkan bahwa penataan ruang rawat inap yang dinilai kurang sebagian pasien menyatakan tidak puas sebanyak 26 pasien atau 38 %, penataan ruang rawat inap cukup sebagian kecil pasien menyatakan cukup puas sebanyak 14 pasien atau 20 %, dan penataan ruang rawat inap baik sebagian kecil pasien menyatakan puas sebanyak 15 pasien atau 22 %.

  Hasil analisis dengan uji Spearmen

  Rho yang menggunakan program SPSS PC for Windows versi 16,0 tentang hubungan

  kepuasan pasien dengan penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan dapat diketahui bahwa nilai koefesiensi korelasi

  spearman’s rho X 2

  = .830 ** dan p = 0,000 dimana p < 0,05 maka H1 diterima artinya terdapat hubungan kepuasan pasien dengan penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

3 Kurang

   PEMBAHASAN

  Penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian pasien menyatakan penataan ruang rawat inap kurang.

  Adapun persyaratan teknis peralatan kesehatan tersebut harus memenuhi seluruh kriteria di bawah ini (Rowland H.S., & Rowland B.L 2001) : Kenyamanan dan keamanan, Kemudahan dalam pemeliharaan, Kemudahan dalam perbaikan, Berkualitas, dan Kebutuhan dan pemanfaatanya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian pasien menyatakan bahwa kelengkapan alat rawat inap kurang. Peralatan kesehatan dengan variasi yang besar dari jenis dan harga perlu secara selektif memilih prioritas yang penting, terutama alat yang yang dibeli atau leasing. (Rowland H.S., & Rowland B.L 2001).

  3. Kelengkapan Alat Ruang Rawat Inap

  Dapat disimpulkan bahwa penataan ruang rawat inap diruang rawat inap Bougenville RSUD lamongan masih kurang baik karena dalam penataan di Ruang Bougenville RSUD lamongan belum sesuai dengan standart penataan ruang rawat inap nasional misalnya pola penataan ruang yang masih sederhana, pencahayaan ruangan yang kurang pada saat siang hari, ventilasi udara yang kurang maksimal sehingga udara sedikit dan mengakibatkan ruangan menjadi panas, sistem inferior kurang mendukung, dan kamar mandi yang kotor dan ada beberapa yang rusak.

  Menurut Pohan (2006) menjelaskan bahwa penataan ruang rawat inap masih sangat kurang bukan kesalahan rumah sakit, tetapi kesalahan sistem layanan rumah sakit itu sendiri yang menjadikan kurang. Supaya terwujudnya kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan non medis khususnya dalam penataan ruang rawat inap, maka dari rumah sakit melakukan penataan ruang sesuai standart. Misalnya dalam tata ruang, pola penataan, pencahayaan, ventilasi udara dan sistim inferiornya disesuaikan dengan standart penataan ruang rumah sakit.

  Tata ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendaian pemanfaatan ruang.

  2. Penataan Ruang Rawat Inap

  .… .…

  Sedangkan menurut pendapat Nursalam (2003), bahwa pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin rendah keinginan untuk mendapatkan kepuasan. Seseorang yang berpendidikan tinggi mempunyai informasi lebih tentang penataan ruang dan kelengkapan alat yang ada diruang. Sehingga harapan mereka pun lebih dibanding yang berpendidikan lebih rendah. Dapat disimpulkan bahwa Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima keadaan penataan ruang dan kelengkapan alat yang ada diruang rawat inap Bougenville.

  Kepuasan pasien terhadap penataan ruang dan kelengkapan alat dipengaruhi oleh karakteristik demografi yang meliputi usia, pendidikan, dan pekerjaaan. Bertambahnya usia seseorang akan lebih memperhatikan masalah kesehatannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Santrock (2002) bahwa pada saat seorang dewasa madya sudah mulai merasakan penurunan fungsi fisik akan lebih memperhatikan kesehatannya. Responden dalam penelitian ini sebagian besar berada rentan usia 41-50 tahun sehingga cenderung memperhatikan informasi yang telah didapatnya, termotivasi untuk menjalankan hidup, menginginkan informasi yang mudah dimengerti sebanyak mungkin dan memiliki harapan yang tinggi untuk kesehatannya.

  hubunganya dengan harapan seseorang (Kotler dalam Wijono, 2000).

  outcome produk yang dirasakan dalam

  Kepuasan adalah perasaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat kepuasan pasien kurang sebanyak 35 responden atau 51%.

  1. Kepuasan Pasien

  Rumah sakit khususnya ruang pelayanan rawat inap seharusnya segera melengkapi segala peralatan yang menunjang optimalisasi pelayanan kesehatan pasien.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelengkapan alat ruang rawat inap diruang rawat inap Bougenville RSUD lamongan masih kurang lengkap. Misalkan almari, kursi, kipas angin, bad, bantal, proteksi kebakaran, dll.

  = .767 ** dan p = 0,000 dimana p < 0,05 maka H1 diterima artinya terdapat hubungan kepuasan pasien dengan kelengkapan alat ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  2) Hampir sebagian pasien menyatakan kelengkapan alat rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan kurang sebanyak 39%

  1) Hampir sebagian pasien menyatakan penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan kurang sebanyak 37,7%

  … 1. Kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

   KESIMPULAN DAN SARAN .

  Dari uraian diatas diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antar variabel yaitu kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  Jadi, dapat dijelaskan semakin tepat kelengkapan alat akan memberikan kepuasan yang lebih terhadap pasien, begitu juga sebaliknya jika kelengkapan alat kurang memadai maka kepuasan pasien kemungkinan besar tidak akan puas dengan pelayanan yang diberikan

  Sesuai dengan pendapat Lyne Cuhinghan (1991) yang menyatakan bahwa rumah sakit yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan yaitu rumah sakit yang melayani pasien dengan baik, cepat dalam menanggapi kebutuhan dan permasalahan pasien, mempunyai dokter yang handal, mempunyai repotasi yang baik, memiliki peralatan up to date memberikan citra rumah sakit yang bersih, kelengkapan alat ruang rawat inap yang lengkap,dan memberikan pelayanan makanan dengan rasa dan nilai yang baik serta tidak bising.

  spearman’s rho X 2

  4. Hubungan kepuasan pasien dengan penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan

  Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa hasil analisis didapatkan nilai koefesiensi korelasi

  5. Hubungan kelengkapan alat dengan kepuasan pasien ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan

  Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel yaitu penataan ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  Rumah sakit seharusnya memvisualisasikan dirinya sebagai tempat yang bersih, nyaman, aman dan asri sera di tunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Disamping itu perlu diingat bahwa rumah sakit akan dapat broperasi dengan baik tidak hanya cukup memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) saja, akan tetapi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana yang memadai baik sarana medis dan non medis.

  Dapat dijelaskan semakin tepat penataan ruang akan memberikan kepuasan yang lebih terhadap pasien, begitu juga sebaliknya jika penataan ruang dan kurang memadai maka kepuasan pasien kemungkinan besar tidak akan puas dengan pelayanan yang diberikan.

  = .830 ** dan p = 0,000 dimana p < 0,05 maka H1 diterima artinya terdapat hubungan kepuasan pasien dengan penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  spearman’s rho 2

  Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa hasil analisis didapatkan nilai koefesiensi korelasi

  3) Hampir sebagian tingkat kepuasan pasien kurang terhadap penataan ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan sebanyak 38%

  4) Hampir sebagian tingkat kepuasan pasien kurang terhadap kelengkapan alat ruang rawat inap di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan sebanyak 35%

  Harun.1994.Analisis Kepuasan Pasien Rawat

  Djuhaeni, H (2009). Manajemen Pelayanan Medik Di Rumah Sakit .

  pustaka.unpad.ac.id/wp.../manajemen_ pelayanan_medik_di_rs.pdf. diunduh tanggal 15 Januari 2011

  Effendy, Nasrul.1998. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat .

  Jakarta. Herry, 2009. Fasilitas Kesehatan Sudah Memadai.

  Diakses pada 10 desember 2010 Hotmariani, Purba 2008. Faktor-faktor Yang

  Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Penderita ISPA yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanjung Rejo Kabupaten Deli. Diakses pada 19 desember 2010.

  Inap terhadap Mutu Pelayanan Rumah Sakit Nirmala Suri Sukohardjo dengan Methode Servqual, Tesis Kajian Administrasi Rumah Sakit. Depok: FKUI

  Direktorat Bina Pelayanan Medik (2008).

  Ingerani.2002. Tingkat Kepuasan Pelanggan

  Terhadap Pelayanan Kesehatan di Propinsi DKI Jakarta .Jakarta:

  Dinkes Prop. DKI Jakarta dan Badan Litbangkes Depkes RI

  Kotler.2002. Mengukur Kepuasan

  Pelanggan : Panduan

  Menciptakan

  Pelayanan Bermutu . Jakarta : penerbit ppm .

  Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI.

  Keperawatan . Jakarta : Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI.

  5) Terdapat hubungan penataan ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan. 6) Terdapat hubungan kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan (2008). Indikator Mutu Pelayanan

  Teknik Penulisan ilmiyah. Jakarta : Salemba Medika.

  Depkes RI. 2001. Riset Keperawatan Dan

2. Saran

  As’ad, Muh (2001). Seri Sumber Daya

  Salemba Medika Arwani (2002). Manajemen Bangsal Keperawatan . Jakarta: EGC.

  Teknik Penulisan ilmiyah, Jakarta :

  Aziz, Alimul.2003. Riset Keperawatan Dan

  Manusia: Psikologi Industri

  Aditama.2003. Pengertian rumah sakit dan

  . . . DAFTAR PUSTAKA . . .

  Untuk lebih cermat dalam melakukan penelitian khususnya tentang penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasan pasien.

  Hasil penelitian dapat dijadikan pendukung teori yang yang sudah ada. 4) Peneliti Selanjutnya

  Hendaknya dapat memberikan sumbangsih pikiran, ide-ide kreatif dalam melakukan penataan ruang dan kelengkapan alat kesehatan untuk meningkatkan pelayanan. 3) Instansi Pendidikan

  Hendaknya RSUD dr. Soegiri Lamongan. dapat meningkatkan penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap yang dapat memuaskan pasien 2) Profesi Keperawatan

  Dengan melihat hasil simpulan diatas, maka ada beberapa saran dari peneliti yakni sebagai berikut : 1) RSUD dr. Soegiri Lamongan.

  pembagian rumah sakit. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmojo. 2002. Metodologi Penelitian

  Kesehatan, Edisi kedua .Jakarta:

  Rineka Cipta Nurcahyo, B (2009). Metode Penelitian.

  unduh tanggal 5 Januari 2011