No Pekerjaan Frekuensi Prosentase ()

  

PERBEDAAN HOTFLUSH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI AIR

HANGAT PADA IBU MENOPAUSE DI DUSUN BANJARWATI DESA BANJARWATI

KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

Umi Kholifah, Sulistiyowati

  

ABSTRAK

…………......……….…… …… . .…. …… … ......………. …… …… . .….

  Hotflush merupakan masalah yang sering timbul ketika seseorang wanita berada di masa

menopause . Dari survei awal didapatkan hampir 70% wanita menopause mengalami Hotflush.

  Masalah pada penelitian ini adalah masih banyaknya ibu menopause yang mengalami Hotflush.

  Desain penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperiment , dengan One Group Pretest-

  

Postest Design. Populasinya adalah ibu menopause yang mengalami Hotflush di Dusun Banjarwati

  Desa Banjarwati Kecamatan Paciran kabupaten Lamongan pada Maret 2013 dan besar sampel 48 responden dengan tekhnik Consecutive sampling .Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Hotflush. Data penelitian ini diambil melalui wawancara tentang rasa panas atau Hotflush yang dirasakan sebelum dan sesudah diberikan terapi air hangat selama 7 hari pada pagi hari. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign

  Rank Test dengan tingkat kemaknaan α 0,05.

  Hasil penelitian menunjukkan sebelum perlakuan hampir setengahnya wanita menopause

  

mengalami Hotflush sedang yaitu sebanyak 20 responden atau 41,7% dan sesudah perlakuan

  sebagian besar dari responden sudah tidak mengalami Hotflush sesudah diberikan terapi air hangat yaitu sebanyak 25 responden atau 52,1%. Terdapat perbedaan Hotflush sebelum dan sesudah diberikan terapi air hangat pada ibu menopause, nilai p 0,000.

  Melihat hasil penelitian ini maka dianjurkan untuk para ibu menopause yang mengalami Hotflush mencoba terapi air hangat untuk mengurangi Hotflush tersebut.

  Kata kunci : Hotflush, Menopause, Air hangat

PENDAHULUAN . tepatnya umur antara 40-55 tahun. Kondisi

…… . … … .

  ini merupakan suatu akhir proses biologis Siklus kehidupan wanita terbagi atas yang menandai berakhirnya masa subur tiga masa yakni pra pubertas, pubertas, dan seorang wanita, dikatakan menopause bila

  

menopause . Memasuki masa menopause siklus menstruasinya telah berhenti selama 1

  merupakan proses alamiah yang berarti bulan. Berhentinya haid tersebut akan seseorang tersebut telah melalui dua masa membawa dampak pada konsekuensi transisi yaitu masa transisi dari pra pubertas kesehatan baik fisik maupun psikis (Eny menjadi pubertas dan pubertas menjadi Kusmiran , 2011).

  

menopause . Tiga masa ini berbeda baik Pada masa ini banyak masalah-

  secara biologis maupun psikologis. masalah yang akan timbul ketika seseorang Memasuki masa menopause berarti wanita berada di masa menopause salah reproduksi seorang wanita akan mengalami satunya yaitu hotflush . Hotflush merupakan kemunduran ( Wahyudi Nugroho, 2008). suatu perasaan panas yang intens, terkadang

  Menopause merupakan suatu fase disertai dengan berkeringat, mulai dari area

  alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita dada ke leher dan wajah,kadang juga yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, menyebar keseluruh tubuh, frekuensi dan durasi hotflush beragam antara wanita yang satu dengan wanita yang lain. Hot flush yang terjadi dimalam hari sering menimbulkan keringat yang berlebih dan hal ini dapat berlangsung setiap malam sampai berbulan- bulan bahkan bertahun-tahun dan keringat yang berlebih ini yang menganggu kenyamanan seseorang untuk beristirahat maka sering sekali wanita yang mengalami

  hot flush tidak bisa tidur atau insomnia (Andrews Gilly, 2009).

  Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 5 Februari 2013 di Desa Banjarwati kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, didapatkan 10 ibu

  Dampak dari kondisi ini secara psikis akan tergangggu seperti gangguan konsentrasi, ingatan yang kurang baik, perubahan alam perasaan, bahkan gejala fisik seperti sakit kepala dan kelemahan (Andrews Gilly, 2009).

  Penyebab dan mekanisme fisiologis pasti yang mendasari masih belum jelas, tetapi diduga neurotransmiter hipotalamik berubah akibat kehilangan umpan balik negatif dari estrogen. Penurunan fluktuasi konsentrasi estradiol dan peningkatan noreepinefrin menstimulasi pusat termoregulasi di hipothalamus dan memicu vasodilatasi kulit berkeringat disertai meningkatnya suhu kulit sampai sebanyak 5˚C (Anna Glassier, 2005).

  Faktor yang memicu hotflush ini diantaranya stress, cuaca panas,dan maknan berbumbu tajam. Stress dapat menyebabkan kelenjar hipothalamus melepaskan hormon adrenalin dan kortisol melalui kelenjar adrenal sehingga menyebabkan reaksi metabolisme tertentu salah satunya adlaha peningkatan suhu, kemudian cuaca panas juga memicu hotflush karena cuaca akan meningkatkan suhu tubuh yang berujung pada keluarnya keringat, selain itu makanan berbumbu tajam juga bisa karena makanan yang berbumbu tajam mengandung panas dan dapat diserap oleh aliran darah dan dibawa keseluruh tubuh, walaupun sebagian besar timbul tanpa faktor pemicu apapun (Anna Glassier, 2005).

  hotflush .

  7 (70%) ibu mengalami gangguan seperti perasaan panas malam hari serta kulit kemerahan, sedangkan 3 (30%) ibu menopause tidak mengalami gangguan apapun. Dari data diatas maka masalah penelitian ini adalah masih banyaknya ibu menopause yang mengalami

  menopause diantaranya

  jiwa (DinKes Kab. Lamongan). Fakta lapangan menemukan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause akan merasakan masalah hot flush yang sering diikuti dengan kenaikan suhu tubuh secara tiba-tiba sedangkan sekitar 25% lainnya tidak mempermasalahkan (Achadiat, 2003). Menurut penelitian yang sudah ada menyatakan bahwa dari 30 ibu menopause 22 diantaranya mengalami hotflush (Dina Indriyanti, 2010).

  Diperkirakan pada tahun 2030, jumlah perempuan di dunia yang memasuki masa

  menopause 436.092 (67,42%) dari 834.132

  Untuk Kabupaten Lamongan jumlah ibu

  menopause telah mencapai 30 juta jiwa yang merupakan angka tinggi (Azinar,2009).

  Indonesia tahun 1995-2008 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk perempuan berusia diatas 50 tahun adalah 15,9 juta orang dan pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta perempuan menopause (BKKBN, 2006). Di Jawa Timur jumlah wanita

  menopause . Menurut pandangan penduduk

  ini Indonesia baru mempunyai 14 juta orang

  menopause mencapai 1,2 milyar orang. Saat

  Metode penanganan hotflush banyak berkembang, metode non farmakologi adalah salah satu metode yang digemari masyarakat karena tidak membutuhkan obat-obatan atau alat tertentu serta mudah didapat dan mampu dilakukan sendiri. Banyak cara untuk mengatasi gejala ini, tapi tindakan sederhana yang telah lama diketahui sebagai metode yang efektif adalah mandi atau berendam dengan air hangat. Panas menyebabkan vasodilatasi dari pembuluh darah perifer sehingga meningkatkan aliran darah kebagian tubuh yang mengalami perubahan fungsi, selain itu juga air hangat dapat mengurangi ketegangan otot menjadi relaksasi , selain terapi diatas dapat juga dilakukan terapi secara farmakologis bisa dengan mengkonsumsi obat anti depresi, terapi hormonal, dan vit E (Potter Patricia A, 2005). Karena banyaknya ibu menopause 2). Distribusi Responden Berdasarkan yang mengalami hotflush maka penulis Pekerjaan terdorong untuk mengadakan studi penelitian Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan

  Pekerjaan Di Dusun Banjarwati pokok permasalahan “Perbedaan Hotflush Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi air Desa Banjarwati Kecamatan

  Paciran Kabupaten Lamongan Hangat pada Ibu Menopause“

  Tahun 2013

  METODE .PENELITIAN No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

  Desain penelitian yang digunakan adalah

  (%)

  Study Pre-Eksperimen (One Group Pratest-

  1. Ibu Rumah 7 14,6

  Postest Design ) yaitu rancangan ini tidak ada

  Tangga kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling

  2. Petani 8 16,7 tidak sudah dialkuakn observasi pertama atau

  3. Pedagang 13 27,1 pretest yang memungkinkan peneliti dapat

  4. Swasta 10 20,8 menguji perubahan-perubahan yang terjadi

  5. Wiraswasta 4 8,3 setelah adanya eksperimen atau Program

  6. PNS 6 12,5 (Soekidjo Notoadmodjo, 2005)

  Jumlah 48 100 Dalam penelitian ini peneliti ingin

  Berdasarkan tabel 2 tersebut mengetahui perbedaan Hotflush sebelum dan menunjukkan bahwa hampir setengahnya sesudah diberikan terapi air hangat pada ibu (27,1%) dari responden bekerja sebagai

  Menopause di Dusun Banjarwati Desa

  pedagang yaitu sebanyak 13 responden dan Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten sebagian kecil (8,3%) responden bekerja Lamongan sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 4 responden.

  HASIL . PENELITIAN

  …

1. Data Umum 3). Distribusi Responden Berdasarkan 1). Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Usia

  Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan

  Pendidikan Di Dusun Banjarwati Usia Di Desa Banjarwati

  Desa Banjarwati Kecamatan Kecamatan Paciran Kabupaten

  Paciran Kabupaten Lamongan Lamongan Tahun 2013

  Tahun 2013

  No Umur Frek. Prosentase No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) (%)

  1. 48-55 tahun 10 20,8

  1. SD 4 8,3

  2. 56-60 tahun 38 79,2

  2. SMP 10 20,8

  3. SMA 20 41,7

  Jumlah 48 100

  4. PT/SARJANA 14 29,2

  Berdasarkan tabel 1. tersebut Jumlah 48 100 menunjukkan bahwa hampir seluruhnhya Berdasarkan tabel 3 tersebut

  (79,2%) responden berusia 56-60 tahun yaitu menunjukkan bahwa hampir setengahnya sebanyak 38 responden.

  (41,7%) responden tingkat pendidikannya adalah SMA yaitu sebanyak 20 responden dan sebagian kecil (8,3%) tingkat pendidikannya adalah SD yaitu 4 responden. Tabel 6. Nilai Hotflush Pada Wanita

  Menopause Sesudah Diberikan

  12.5

  Terapi Air Hangat Pada Ibu

  Menopause Di Dusun Banjarwati

  Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun 2013

  No Klasifikasi Hotflush

  Jumlah Prosentase (%) 1.

  2.

  3.

  25

  6

  33.3

  12.5

  18.8

  8.3

  10.4

  9

  2). Hotflush Sesudah Pemberian Terapi Air Hangat

  16

  6

  9

  4

  5

  6

  7. Suami Anak Cucu Suami + Anak Suami + Cucu Suami + Anak

  6.

  5.

  4.

  3.

  2.

  No Pendamping Dirumah Frekuensi Prosentase (%) 1.

  Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pendamping Saat Dirumah Di Dusun Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun 2013

  4) Distribusi Responden Berdasarkan Pendamping Saat dirumah

  • Cucu Lainnya

  3.

  9 (52,9%) 4 (23,5%)

  No Hotflush Sebelum

  Hotflush Sesudah Jumlah Tidak

  Hotflush Hotflush Ringan

  Hotflush Sedang

  Hotflush Berat 1.

  Tidak Hotflush

  (0 %) (0%) (0%) (0%) (0%) 2.

  Hotflush Ringan

  4 (23,5 %) (0%)

  17 (100%)

  Menopause Sebelum Dan Sesudah

  3. Hotflush Sedang 14 (70%)

  2 (10%) (0%) 4 (20%)

  20 (100%)

  4. Hotflush Berat 7 (63,6

  %)

  4 (36,4%) (0%) (0%) 11 (100%)

  Jumlah

  25 (52,1%) 6 (12,5%)

  9 (18,8%) 8 (16,7%)

  48 (100%) Z= -3,515 dan P=0,000

  Diberikan Terapi Air Hangat Pada Ibu Menopause Di Dusun Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun 2013

  Tabel 7. Nilai Hotflush Pada Wanita

  Hotflush Ringan Hotflush Sedang Hotflush Berat

  Terapi Air Hangat Pada Ibu

  17

  20

  11 35,4 41,7 22,9

  Jumlah 48 100

  Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 48 responden hampir setengahnya (41,7%) wanita menopause mengalami Hotflush sedang sebelum diberikan terapi air hangat yaitu sebanyak 20 responden dan sebagian kecil (22,9%) mengalami Hotflush Berat yaitu sebanyak 11 responden.

  2.

  Jumlah Prosentase (%) 1.

  No Klasifikasi Hotflush

  Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun 2013

  Menopause Di Dusun Banjarwati

  Menopause Sebelum Diberikan

  2). Perbedaan Hotflush Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi Air Hangat

  Tabel 5. Nilai Hotflush Pada Wanita

  Air Hangat

  4. Tidak Hotflush Hotflush Ringan Hotflush Sedang

  Hotflush Berat

  2. Data Khusus 1). Hotflush Sebelum Pemberian Terapi

  4.2 Jumlah 48 100 Berdasarkan tabel 4 tersebut menunjukkan bahwa hampir setengah (33,3%) dari 48 responden yang mendampinginya saat dirumah adalah suami, anak dan cucu yaitu sebanyak 16 responden dan sebagian kecil (4,2%) responden yang mendampingi saat dirumah adalah lainnya (keponakan) yaitu sebanyak 2 responden.

  2

  8 52,1 12,5 18,8 16,7

  Jumlah 48 100 Berdasarkan tabel 6 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 48 responden sebagian besar (52,1%) dari responden sudah tidak mengalami Hotflush sesudah diberikan terapi air hangat yaitu sebanyak 25 responden dan sebagian kecil (12,5%) masih mengalami

  Hotflush Ringan yaitu sebanyak 6 responden.

4. Tidak Hotflush

  Berdasarkan tabel 7 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari 20 responden sebelum perlakuan mengalami Hotflush sedang, sebagian besar (70%) tidak mengalami Hotflush sesudah perlakuan yaitu sebanyak 14 responden. Dan dari 11 responden sebelum perlakuan mengalami

  Berdasarkan tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (79,2%) wanita menopause yang mengalami

  mengalami Hotflush sesudah perlakuan yaitu sebanyak 7 responden.

  Hasil dari uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan SPSS 16,0 yang sebelumnya dilakukan uji Kolmogorove Smirnove yang bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi dari data normal atau tidak didapatkan bahwasanya nilai Z= -3,515 dan p 0,000 dimana p < 0,05, sehingga H1 diterima yang artinya terdapat perbedan Hotflush sebelum dan sesudah diberikan terapi air hangat pada wanita menopause di Dusun Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Jadi, jika diberikan terapi air hangat Hotflush akan mengalami penurunan dan jika tidak diberikan terapi air hangat kemungkinan Hotflush akan mengalami peningkatan.

PEMBAHASAN DAN SARAN.

  …

  Selain faktor usia Hotflush juga bisa dipengaruhi oleh faktor pekerjaan yang mana berdasarkan tabel 2 menunjukkan dari 48 ibu menopause hampir setengahnya (27,1%) wanita menopause yang mengalami Hotflush bekerja sebagai pedagang sebanyak 13 ibu menopause . Berdagang merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan karena mereka harus memulai aktivitasnya dari pagi hingga malam yang itu cukup menguras tenaga demi mendapatkan untung besar sekaligus tuntutan ekonomi yang semakin tinggi inilah sehingga memaksa untuk setiap ibu menopause bekerja dengan keras dengan kemampuannya yang mulai berkurang kemungkinan membuat tingkat stres juga meningkat yang hasil akhirnya juga cenderung mempengaruhi perubahan hormone yang bisa memicu Hotflush. Menurut Anna Glassier (2005) mengatakan Stres dapat menyebabkan kelenjar Hipothalamus melepaskan hormone adrenalin dan kortisol melalui kelenjar adrenal sehingga menyebabkan reaksi metabolisme tertentu salah satunya adalah peningkatan suhu, sedangkan stres itu sendiri muncul akibat kurangnya mekanisme inadekuat dari individu itu sendiri sehingga individu tersebut stress.

  38 ibu menopause .Usia 56-60 tahun merupakan usia memasuki masa menopause yang mana pada usia tersebut terjadi perubahan dan keluhan psikologis dan fisik sangat menonjol dikarenakan terhentinya menstruasi salah satunya keluhan rasa panas atau Hotflush. Menurut Andrews Gilly (2009) menyatakan Hotflush bisa dipicu akibat menurunnya estrogen serta peningkatan FSH yang menyebabkan melebarnya pembuluh darah sehingga mengakibatkan semburan rasa panas atau Hotflush .

  Hotflush berusia 56-60 tahun yaitu sebanyak

  Hotflush berat , sebagian besar (63,6%) tidak

1) Hotflush Pada wanita Menopause Sebelum Pemberian Terapi Air Hangat Di Dusun Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.

  tersebut dipengaruhi oleh faktor usia dan pekerjaan wanita menopause.

  Hotflush

  Menopause karena saat menstruasi terhenti

  hangat . Menurut Fitria Istanti (2006) mengatakan Hotflush sedang merupakan dampak dari penurunan hormone yang mana perasaan panas ini dirasakan pada daerah muka, tubuh bagian atas (dada dan leher). Hotflush sedang banyak terjadi pada ibu

  Hotflush sedang sebelum diberikan terapi air

  Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 48 Ibu Menopause hampir setengahnya (41,7%) mengalami

  rasa panas yang dialami sering berawal mulai dari wajah,leher,dada, dan tubuh bagian atas yang mana bagian-bagian tersebut tergolong dalam Hotflush sedang. Kemungkinan

2) Hotflush Pada wanita Menopause Sesudah Pemberian Terapi Air Hangat Di Dusun Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.

  Berdasarkan tabel 6 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 48 ibu menopause sebagian besar 952,1%) sudah tidak mengalami

  Hotflush sesudah diberikan terapi air hangat.

  Terapi air hangat sangat baik karena bisa menimbulkan efek relaksasi sehingga bisa mengurangi Hotflush. Menurut Potter Patricia A (2005) menyatakan air hangat bisa mengurangi panas akibat penurunan hormone serta mengurangi keringat malam akibat vasodilatasi. Kemungkinan hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pendamping saat dirumah.

  Berdasarkan tabel 3 hampir setengahnya (41,7%) ibu menopause tingkat pendidikannya adalah SMA yaitu sebanyak 20 ibu menopause . SMA merupakan pendidikan yang cukup untuk seseorang mudah dalam memahami dan menerima informasi. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga seseorang tersebut akan lebih mudah diberi informasi guna penanganan Hotflush. Menurut Herman (2009). Menytatakan seseorang yang berpendidikan lebih tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam menerima informasi tentang upaya yang dapat dilakukan dalam penanganan Hotflush . Begitu juga sebaliknya, seseorang yang berpendidikan lebih rendah kemungkinan akan lebih sulit untuk menerima informasi, selain itu seseorang yang berpendidikan tinggi lebih mudah untuk dimotivasi dalam melakukan hal yang baru demi kesehatan.

  Faktor selanjutnya yang mempengaruhi Hotflush sesudah pemberian terapi yaitu pendamping saat dirumah .Berdasarkan tabel 4 menunjukkan sebagian besar (33,3%) ibu menopause yang mendampinginya saat dirumah adalah suami, anak, dan cucu yaitu sebanyak 16 ibu menopause . Hotflush tidak akan dirasakan pada malam hari ketika wanita menopause tidur dalam perasaan bahagia dengan adanya perhatian dari orang-orang sekitar. Menurut

  Herawati Mansyur (2009) menyatakan ketika seseorang menjadi dewasa dan pada waktunya mereka harus menikah orang tua tentunya akan merasa senang karena kewajibannya telah selesai dalam mengasuh anak, tetapi dalam kesenangan itu ada perasaan kehilangan dan dengan adanya pendamping saat dirumah inilah yang menjadi pengobat lara untuk mengobati stress yang bisa menjadikan Hotflush yang mempengaruhi ketidaknyamanan ibu pada masa menopause.

  3) Perbedaan Hotflush Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi air hangat Pada Wanita Menopause Di Dususn Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten lamongan.

  Berdasarkan tabel 7 menunjukkan hasil dari uji Wilcoxon Sign Rank Test

  dengan SPSS 16,0 didapatkan nilai p 0,000

  dimana p < 0.05, dan nilai Z -3,515 sehingga H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan

  Hotflush sebelum dam sesudah diberikan

  terapi air hangat pada wanita menopause di Dususn Banjarwati Desa banjarwati Kecamatan paciran kabupaten lamongan.

  Jadi, semakin berat Hotflush yang dirasakan ibu menopause sebelum diberikan terapi maka semakin berkurang Hotflush tersebut sesudah diberikan terapi air hangat di Dususn Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan,

  Terapi air hangat merupakan tindakan dengan membasuh tubuh dengan air hangat yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi rasa panas dan memberikan rasa hangat (Musrifatul M dan Aziz Alimul, 2006).Ketika seseorang merasa dalam tubuhnya panas kemudian diberikan air hangat maka tubuh akan berasumsi bahwa suhu diluar sangat panas untuk itu tubuh secara langsung akan menurunkan suhu melalui efek panas dari air hangat yang dapat menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga akan memperbaiki peredaran darah atau aliran darah ke jaringan atau bagian tubuh tertentu serta pnas tersebut akan membuka pori-pori sehingga memudahkan untuk tubuh mengeluarkan panas. Selain itu panas juga bisa meningkatkan relaksasi dan mengurangi panas akibat penurunan hormon serta mengurangi keringat malam akibat vasodilatasi dibawah kulit. Meningkatkan pengiriman, pergerakan nutrisi dan pembuangan zat sisa dari jaringan tertentu (Potter Patricia A, 2005).

  Kesimpulannya terapi air hangat dapat mengurangi Hotflush dengan efek panas yang ditimbulkan dari terapi air hangat tersebut yang mampu menjadikan relaksasi tanpa perlu dikhawatirkan dampak yang akan terjadi pada tubuh asalkan air hangat yang digunakan sesuai dengan teori yaitu tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

   DAFTAR PUSTAKA . .

  Indonesia . http.//www.BKKBN

  BKKBN.2006.Jumlah menopause di

  : EGC Azinar .2009. Menopause JawaTimur . http.//www.menopausejatim.co.id. diakses pada tanggal 3 februari 2013 Bambang . Terapi Mandi Air Hangat . Diunduh pada tanggal 5 Februari 2013

  dan Kesehatan Reproduksi . Jakarta

  Anna Glassier . 2005 . Keluarga Berencana

  Andrews Gilly . 2009 . Buku Ajar Kesehatan Reproduksi wanita . Jakarta : EGC Angila. 2010. Indra manusia menopause. http.//www.menopauseku.com. diakses pada tanggal 3 februari 2013

  Ali Baziad. 2003 . Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat . http//www.diskes.jabarprov.go.id. diakses pada taggal 3 februari 2013

  Ahmad Watik P . 2010. Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.

  Achadiat . 2003 . Hotflush pada Menopause . http.//www.menopauseku.com diakses pada tanggal 3 Febuari 2013

  Jangan takut untuk mencoba hal yang baru dalam terapi penyembuhan suatu keluhan dengan menggunakan sesuatu yang alamiah serta tidak membawa dampak buruk untuk tubuh khususnya menurunkan Hotflush yang sering dialami ibu menopause yaitu dengan terapi air hangat selain murah, praktis juga mudah untuk diterapkan.

  KESIMPULAN DAN SARAN .

  Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai pengaruh pemberian terapi air hangat pada ibu menopause yang mengalami Hotflush serta menambah kemampuan penulis dalam membuat penelitian.

  Merupakan sumbangan ilmu bagi pengetahuan khususnya dalam hal manfaat pemberian terapi air hangat pada ibu menopause yang mengalami Hotflush dan sebagai sarana pembanding bagi ilmu pengetahuan dalam memperkaya khasanah informasi masalah tersebut.

  2. Saran

  3) Terdapat perbedaan Hotflush pada wanita menopause sebelum dan sesudah diberikan terapi air hangat di Dususn Banjarwati desa Banjarwati Kecamatan Paciran kabupaten Lamongan .

  Dususn Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan sudah tidak mengalami Hotflush sesudah diberikan terapi air hangat.

  2) Sebagian besar wanita menopause di

  Dusun Banjarwati Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan mengalami Hotflush sedang sebelum diberikan terapi air hangat .

  1) Hampir setengah wanita menopause di

  1. Simpulan

  …

  doc.menopause.com. Diakses pada tanggal 3 Februari 2009 Budiarto, Eko . 2001 . Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat . jakarta:EGC Citra Anditha .2012.Hormone menopause dan akibatnya . http.//www.ibumeno pauseindonesia.com. Diakses pada tanggal 3 februari 2013. Deborah . 2006 . patofisiologi menopause . http//www.indonesiapintar. com/pdfbab1. Diakses pada tanggal 3 februari 2013

  Din.Kes. Kab. Lamongan . 2011 . Jumlah Ibu Menopause di lamongan . http.//www.menopauselamongan. co.id. diakses pada tanggal 3 Februari 2013

  Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian

  EGC Suharsimi Arikunto, . 2006 . Prosedur

  Kualitatif Dan Kuantittatif . Jakarta:

  Rineka Cipta Sugiono . 2010 . Metodelogi Penelitian

  Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan . Jakarta: PT.

  Kebidanan . Jakarta : EGC

  Grafindo Persada Sinclair Constance . 2009 . Buku Saku

  Kuntitatif . Jakarta: PT. Raja

  Prasetyo, Bambang. 2006. Metode Penelitian

  Fundamental Keperawatan:Konsep , Proses , dan Praktik . Jakarta : EGC

  Medika. Potter, Patricia A . 2005 . Buku Ajar

  Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba

  Indonesia Nursalam.(2008).Konsep dan Penerapan

  Cetakan Keenam. Bogor : Ghalia

  Konsep Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan . Jakarta: EGC

  Dina Indriyanti , 2010 . Menopause , http//www.kabarindonesia.com. diakses pada tanggal 3 februari 2013

  Lailiyanah .2010. Gizi Kesehatan Reproduksi . Jakarta : EGC Musrifatul M dan Aziz Alimul . 2006 .

  Irawati . 2004 .Tinjauan Psikologi Masalah Menopause dan Andropause. www.usu.ac.id/files/artikel. Diakses pada tanggal 3 februari 2013.

  Kebidanan penyakit, kandungan,dan KB untuk pendidikan Bidan . Jakarta:EGC

  Medika Ida Ayu Chandranita Manuaba . 2010 . ilmu

  Penenlitian Kebidanan dan Tekhnik Analisa Data . Jakarta:Salemba

  Hidayat, A . Aziz Alimul . 2007 . metodelogi

  Salemba Medika Herman Sudarwanto . 2009 . Hotflush dan Menopause. http.//menopause.com. diakses pada tanggal 21 Juli 2013

  Anak Untuk Kebidanan . Jakarta :

  Herawati Mansur . 2009 . Psikologi Ibu dan

  Fitria Istanti . 2006. Klasifikasi hotflush. http.//hotflushibumenopause.ci.id. diakses pada tanggal 3 februari 2013

  TSH (Terapi Sulih Hormone) Pada ibu Menopause di Desa Sirian Lumajang . SKRIPSI Fakultas Farmasi UMM.

  Jakarta : Salemba Medika Farida Siswoyo . 2007 . Perbedaan Hotflush sebelum dan sesudah pemberian

  Eny Kusmiran . 2011 . Kesehatan Reproduksi Femaja dan Wanita .

  Penelitian . Jakarta:Rhineka Cipta