MATERI KEUANGAN DASAR LEVEL MD – FIII
MATERI KEUANGAN DASAR LEVEL MD – FIII
Electricity for a Better Life
LAPORAN KEUANGAN MANAJEMEN KEUANGAN BAB 1. DASAR PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN
BAB 2. LAPORAN KEUANGAN BAB 3. ANALISIS FINANSIAL BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEUANGAN BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJA
A. PENGERTIAN
1. Definisi Manajemen Keuangan :
• Manajemen Keuangan, adalah keseluruhan aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana secara efektif dan efisien.
• Manajemen
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan sumber daya keuangan secara efektif dan efisien guna mencapai sasaran.
Keuangan,
adalah
proses
2. Proses Manajemen Keuangan
a. Perencanaan
Penetapan tujuan, stategi, kebijakan dan program dalam bentuk rencana kerja dan anggaran
b. Pengorganisasian
Penetapan rencana kerja dan anggaran secara cascading sampai dengan tingkat unit terkecil
c. Pelaksanaan dan pengarahan
Mencari dan mengekploitasi serta mengelola dana
d. Pengendalian
Melakukan evaluasi dan perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
3. Jenis Pembelanjaan
a. Pembelanjaan Aktif : Usaha untuk mendapatkan dana, akan terlihat pada sisi Pasiva dari neraca.
b. Pembelanjaan Pasif :
Usaha untuk mengalokasikan dana, akan terlihat pada sisi Aktiva dari neraca.
4. Siklus Keuangan PLN
Pend TL 653
Tarif
Penj TL
Pend Lain 11
Keijakan Pemerintah
Pemb, Sw
BB,MP, Har
kWh
Pendapatan
Kepg,Adm Kepuasan
Beban LU
APBN (5) Equity
Guarant (4) Debt
82% Uncontrol
Gover 1.025 (82%) VC Financial
Data Tahun
Profile
2009 (audited)
B. FUNGSI
Kegiatan utama (fungsi) keuangan, yaitu kegiatan menggunakan dana dan mencari pendanaan.
1. Keputusan Investasi :
Mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.
2. Keputusan Pendanaan (kebijakan struktur modal) :
Mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis guna membelanjai kebutuhan investasi dan kegiatan usahanya.
3. Keputusan Dividen (Kebijakan Dividen) :
Keputusan Dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk
meningkatkan kemakmuran para pemegang saham melalui penentuan : (a) besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividen, (b) stabilitas dividen yang dibagikan, (c) dividen saham (stock dividen), (d) pemecahan saham (stock split), (e) penarikan kembali saham yang beredar
C. TUJUAN
Antara lain :
1. Meningkatkan kemakmuran para pemegang saham/pemilik
2. Kemakmuran tercermin dari tingginya harga saham
3. Harga pasar saham dipengaruhi berbagai faktor antara lain : • Laba per lembar saham • Tingkat bunga bebas risiko • Tingkat ketidakpastian operasi perusahaan
D. PRINSIP
Antara lain :
1. Keseimbangan risiko dan pengembalian - Jangan menambah risiko kecuali terdapat kompensasi berupa tambahan pengembalian investasi.
2. Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) - Uang yang diterima hari ini lebih berharga dari uang yang diterima di masa depan.
3. Kas - bukan laba - adalah Raja.
4. Pertambahan arus kas – Satu-satunya perubahan yang harus diperhatikan.
5. Tidak semua risiko sama – Ada beberapa risiko yang dapat didiversifikasi (mengurangi risiko).
Electricity for a Better Life
MANAJEMEN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN DASAR
Bab 2. Laporan Keuangan
BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN BAB 3. ANALISIS FINANSIAL BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEU BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJAN
A. PENGERTIAN
Menurut PSAK I Revisi 2009, Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (perusahaan). Laporan Keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
B. JENIS – JENIS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan pokok terdiri dari antara lain:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas
Catatan :
Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
1. Neraca
• Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu waktu tertentu.
• Laporan posisi keuangan suatu perusahaan terdiri dari aset,
kewajiban, dan ekuitas.
a. Aset
Aset Tetap Pekerjaan Dalam
Pelaksanaan (PDP)
ASET
Aset Tidak Digunakan
TIDAK
Dalam Operasi
LANCAR (antara lain: )
Aset Tidak Lancar Lain
ASET
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha
ASET LANCAR (antara lain: )
Persediaan Aset Lancar Lain Persediaan Aset Lancar Lain
EKUITAS
(antara
Saldo Laba
lain: ) AKUN ANTAR
SATUAN ADMINISTRA
KEWAJIBA
SI
N& EKUITAS
Pendapatan Ditangguhkan
Kewajiban
(BP)
Tidak Lancar
UJL
KEWAJIBA N
Hutang Usaha
Kewajiban
Hutang Pajak
Lancar
Hutang Lancar Lainnya
NERACA ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Rp
ASET KEWAJIBAN + EKUITAS
Aset menggambarkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan
pelaporannya disusun dengan urutan sesuai kemudahannya untuk diubah menjadi kas (disusun sesuai dengan yang paling likuid)
Aset terdiri dari aset tidak lancar dan aset lancar.
1. Aset Tidak Lancar merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki sifat untuk menjadi uang kembali membutuhkan proses lebih besar dari 12 bulan (satu siklus akuntansi), terdiri antara lain : • Aset Tetap, adalah kekayaan perusahaan yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan operasional perusahaan. • Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP), adalah kekayaan perusahaan
yang masih dalam proses pembangunanAset tidak beroperasi adalah • Aset Tidak Digunakan Dalam Beroperasi, adalah kekayaan perusahaan
yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. • Aset Tidak Lancar Lain, adalah aset yang tidak tercakup pada aset di atas.
2. Aset Lancar merupakan aset yang pada umumnya berubah menjadi kas memerlukan waktu yang cukup singkat atau kurang dari 1 tahun, terdiri antara lain : • Kas dan Setara Kas, terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
• Piutang Usaha, dinyatakan dalam jumlah bersih setelah dikurangi
penyisihan piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih. Penyisihan piutang tersebut dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
• Persediaan, adalah material pemeliharaan dan bahan bakar yang akan digunakan untuk kepentingan operasional.
• Aset Lancar Lain, adalah aset lancar yang tidak termasuk di atas.
Ekuitas, adalah menunjukkan kepemilikan pemegang saham yang terdiri dari antara lain: saldo laba. • Saldo laba, adalah akumulasi dari laba tahun-tahun sebelumnya dan laba
tahun berjalan.
Menurut PSAK 57 Kewajiban, adalah kewajiban kini perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengeluarkan sumber daya perusahaan.
1. Kewajiban Tidak Lancar, antara lain : • Pendapatan Ditangguhkan (BP), adalah penerimaan atas biaya
penyambungan listrik dari pelanggan yang ditangguhkan dan diamortisasi sebesar 5% per tahun sejak listrik sudah tersambung.
• Uang Jaminan Langganan merupakan uang jaminan yang diterima dari calon pelanggan baru atau pelanggan atas dasar perkalian VA tersambung dengan tarif tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Kewajiban Lancar, adalah kewajiban yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan (satu siklus akuntansi ), antara lain : • Hutang Usaha, adalah kewajiban sehubungan dengan pembelian tenaga
listrik, bahan bakar, barang dan jasa. • Hutang Pajak, adalah kewajiban perusahaan untuk membayar pajak
kepada negara sesuai dengan ketentuan undang-undang pajak yang berlaku yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan.
• Hutang Lancar Lainnya, adalah kewajiban lancar yang tidak termasuk di atas.
PT.PLN (PERSERO) UNIT PENUNJANG NERACA PER 31 DESEMBER 2009 (dalam jutaan rupiah)
Contoh Neraca
ASET
ASET TIDAK LANCAR
− Aset Tetap ( Net ) 769.846 − PDP
8.340 − Aset Tidak Digunakan
77 − Aset Tidak Lancar Lain
Dalam Operasi
JUMLAH ASET TIDAK 779.478 LANCAR
PT.PLN (PERSERO) UNIT PENUNJANG NERACA PER 31 DESEMBER 2009 (dalam jutaan rupiah)
Contoh Neraca
ASET
ASET LANCAR
− Kas dan Setara Kas
− Piutang Usaha ( Net )
− Persediaan ( Net )
− Aset Lancar Lain
Jumlah ASET LANCAR
Jumlah ASET
Contoh Neraca
KEWAJIBAN & EKUITAS 2009
EKUITAS
− Saldo Laba 2.592.494
AKUN ANTAR SATUAN (2.195.233) ADMINISTRASI 426.787 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
254.387 − Pendapatan Ditangguhkan
172.400 − Uang Jaminan Langganan
15.147 KEWAJIBAN LANCAR
4.742 - Hutang Usaha
448 - Hutang Pajak
- Hutang Lancar Lainnya 441.933 Jumlah KEWAJIBAN 839.194
Jumlah KEWAJIBAN dan EKUITAS
2. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi adalah perhitungan hasil kegiatan operasi organisasi bisnis yang terdiri dari pendapatan dan beban-beban. Laporan ini menggambarkan kemampuan manajemen dalam memperoleh laba.
Laporan Laba Rugi menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.
Perbedaan laba rugi dibanding neraca : • Laba rugi mencerminkan hasil usaha dalam satu periode
tertentu • Neraca mencerminkan posisi harta, hutang, ekuitas pada saat
tertentu tertentu
Penjualan Tenaga Listrik
Subsidi Listrik Pemerintah
Penyambungan Pelanggan
PENDAPATAN USAHA
Lain-lain
LABA RUGI
Pembelian Tenaga Listrik
USAHA
Bahan Bakar dan Minyak Pelumas
Pemeliharaan
BEBAN USAHA (antara lain: )
Kepegawaian Penyusutan Lain - lain Kepegawaian Penyusutan Lain - lain
(antara lain: )
PENDAPAT AN (BEBAN) LAIN-LAIN
Beban Pinjaman
BEBAN LAIN-LAIN (antara lain
Beban Pensiun
Beban lain-lain
Beban Seliisih Kurs
LAPORAN LABA RUGI PER UNSUR UNIT PENUNJANG UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009
( DALAM RUPIAH )
Contoh Laba Rugi
URAIAN
PENDAPATAN USAHA 2,748,366,778,125
- Penjualan Tenaga listrik (netto) : 2,726,429,647,085 - Subsidi Listrik Pemerintah
- - Penyambungan Pelanggan
19,514,522,486 - Lain - lain
LAPORAN LABA RUGI PER UNSUR UNIT PENUNJANG UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009
( DALAM JUTAAN RUPIAH )
Contoh Laba Rugi
URAIAN
BEBAN USAHA 174,370,063,309
- Pembelian Tenaga Listrik 534,584,968 -
- Bahan Bakar dan Minyak Pelumas - - Pemeliharaan
- Kepegawaian 46,803,071,681 - Penyusutan
44,475,214,882 - Lain-Lain
LABA ( RUGI ) USAHA 2,573,996,714,816
LAPORAN LABA RUGI PER UNSUR UNIT PENUNJANG UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009
( DALAM JUTAAN RUPIAH )
Contoh Laba Rugi
URAIAN
PENDAPATAN ( BEBAN ) LAIN-LAIN 17,155,492,187
19,053,454,431 - Pendapatan
- - Beban Pinjaman ( )
(1,734,454,494) - Beban Pensiun ( )
(163,507,750) - Beban Lain-Lain ( )
- - Beban Selisih Kurs ( )
LABA ( RUGI ) BERSIH 2,591,152,207,003
3. Laporan Arus Kas
Menurut PSAK 2, laporan arus kas, adalah arus kas masuk dan arus keluar kas atau setara kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Laporan arus kas/ Cash Flow mencerminkan : • Arus kas aktivitas operasi
• Arus kas aktivitas investasi • Arus kas aktivitas pendanaan • Kenaikan / penurunan kas • Saldo awal dan saldo akhir kas
Metode penyusunan arus kas :
• Metode Langsung : dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan.
• Metode Tidak Langsung : dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi di masa lalu dan di masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Pengertian Arus Kas
1. Aliran dana tunai masuk dan keluar perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan operasi perusahaan.
2. Dana tunai merupakan unsur modal kerja yang bersifat sangat likuid (lancar )
3. Penyusunan anggaran arus kas harus cermat agar terjadi keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran sehingga likuiditas
selalu terpelihara.
4. Kecermatan penyusunan anggaran arus kas tergantung dari optimalisasi koordinasi antar fungsi dalam perusahaan (bukan hanya tugas fungsi keuangan saja).
Secara umum maksud dan tujuan laporan cash flow adalah untuk mengevaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas serta asal perolehannya (orientasi kepada penerimaan)
Fungsi Arus Kas • Tertib administrasi keuangan
• Tertib anggaran • Tertib penggunaan keuangan dengan berpedoman pada
anggaran & rencana arus kas yg telah disusun.
Cash Flow Aktivitas Operasi: • Cash inflow
• Cash outflow • Perlu disusun rencana pendapatan dan biaya operasi
perusahaan.
Cash Flow Aktivitas Investasi: • Cash inflow
• Cash outflow • Perlu disusun rencana kegiatan investasi
Cash Flow Aktivitas Pendanaan: • Cash inflow
• Cash outflow • Perlu disusun rencana pendanaan dan pengeluarannya
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
I. SALDO AWAL.
II. AKTIVITAS OPERASI. 283,854,0 Penerimaan :
07 (52,877,63 (273,243,8 Pengeluaran :
40) Penerimaan / (Pengeluaran).
1. Pendapatan Penjualan. 614,881 5,465,114
a. Tenaga Listrik.
b. Sambungan pesta.
c. Penambahan daya.
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
2. Penerimaan Biaya Penyambungan.
3. Penerimaan UJL.
4. Pendapatan operasi lainnya :
A. Sewa: trafo, tiang, dll
B. Ts. Opal
C. C. Lain-lain.
5. Biaya Operasi. ( ) (23,969,012) (126,763,340)
A. Pembelian Tenaga listrik : ( )
B. PSKSK ( )
C. Sewa disel ( )
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
D. Bahan Bakar, Minyak Pelumas & Bahan Baku.( )
a. B B M. ( )
b. Batu Bara & Gasifikasi Batubara. ( )
c. LPG, Gas Alam, Panas Bumi dan E & P. ( )
d. Retribusi Penggunaan Arus Air PEMDA. ( )
e. Campuran Minyak Bakar dll. ( )
f. Minyak Pelumas. ( )
g. Bahan Bakar Sewa Pembangkit. ( )
E. Pemeliharaan. ( ) (16,119,864) (51,124,880)
a. Pemakaian Material ( )
b. Jasa Borongan ( )
F. Biaya Kepegawaian ( ) (3,253,656) (44,810,526)
G. Biaya Administrasi. ( ) (4,595,492) (30,827,934)
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
6. Pendapatan / (Pengeluaran) Diluar Operasi 5,305,109 6,144,989
A. Pendapatan diluar operasi :
a. Jasa Giro
Denda keterlambatan pekerjaan oleh
b. Pihak Ketiga
c. Penerimaan PFK
d. Iuran Peserta
e. Iuran Pemberi kerja
f. Angsuran uang muka PUMP - KPR
g. Penjualan material scrab.
h. Penjualan rumah dinas
499,883 j. Lain - lainnya.
i. Denda keterlambatan pembayaran listrik.
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
B. Pemotongan Pajak :
a. Pajak pertambahan nilai (PPn)
b. Pajak penghasilan (PPh)
d. PPJU
C. Pengeluaran Diluar Operasi ( )
a. Biaya PFK ( )
b. Biaya Tunjangan kesehatan Pensiun ( ) (119,822) (1,340,057)
c. Pinjaman uang muka PUMP - KPR ( )
d. Pengembalian koreksi Rekening ( )
e. Pengembalian koreksi UJL ( )
f. Pengembalian koreksi BP ( )
g. Bina - Lingkungan ( )
h. Lain - lainnya ( )
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
D. Penyetoran Pajak : ( ) (1,303,165) (16,166,794)
a. Pajak pertambahan nilai (PPn) ( )
b. Pajak penghasilan (PPh) ( )
d. PPJU ( )
E. Pembayaran kepada Pensiunan
7. TRANSFER IURAN KE YDP
8. DROPPING DARI YDP UNTUK PEMBAYARAN PENSIUN
9. TRANSFER KE PLN DJBB (6,463,255) (62,358,985)
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
10 25,443,0 134,596,4 . DROPPING BIAYA OPERASI DARI PLN DJBB
76 52 25,443,0 134,090,6 A. Biaya Operasi :
a. Pembelian Tenaga listrik
b. PSKSK
c. Sewa disel
Bahan Bakar, Minyak Pelumas dan Bahan d. Baku.
1. B B M.
2. Batu Bara & Gasifikasi Batubara.
3. LPG, Gas Alam, Panas Bumi dan E &
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Operasi
25,443,0 134,596,4 10. DROPPING BIAYA OPERASI DARI UPI
e. Pemeliharaan
1. Pemakaian Material.
2. Jasa Borongan.
f. Biaya Kepegawaian
g. Biaya Administrasi
B. Pengeluaran Diluar Operasi :
a. Biaya PFK
b. Biaya Tunjangan kesehatan Pensiun
c. Pinjaman uang muka PUMP - KPR
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Investasi
IV ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI *) (20,281,025) (61,943,618)
1. Investasi pendirian tetap ( )
2. Investasi pendirian tetap sambungan baru ( ) (27,511,415) (54,022,666)
3. Investasi barang gerak/inventaris ( )
4. Droping dari Kantor Pusat Untuk Investasi 12,604,326 61,802,258 V JUMLAH KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI (7,676,699) (141,360)
PT.PLN (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009 (Dalam Ribuan Rupiah )
Contoh Arus Kas Pendanaan
VI ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ( )
1. Bunga ( )
2. Angsuran Pokok ( )
3. Droping dari Kantor Pusat Untuk Pendanaan VII JUMLAH KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN
VIII NAIK / (TURUN) KAS / BANK (1,413,371) 10,610,167
IX SALDO AKHIR KAS/BANK 11,275,770 104,876,876
C. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Apa yang membuat laporan keuangan berguna ? antara lain :
pengguna Nilai
Konsistensi
Lengkap
konfirmasi
D. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Memberikan informasi kas mengenai posisi keuangan perusahaan
Memberikan informasi keuangan mengenai hasil usaha perusahaan
Memberikan laporan dan intepretasi kondisi dan potensi perusahaan
Memberikan informasi akan kebutuhan pihak yang berkepentingan
E. Cara Membaca Laporan
Keuangan
• Untuk dapat memahami isi Laporan keuangan maka diperlukan penjelasan secara utuh atas data catatan keuangan (full
disclose). • Konsep yang diperlukan dalam catatan laporan keuangan, harus
cukup, wajar dan lengkap. • Yang umum digunakan adalah pengungkapan secara cukup.
• Pengungkapan secara wajar menunjukan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi
semua pemakai laporan keuangan. • Pengungkapan yang lengkap, perlu dicermati lebih mendalam
oleh penyusun laporan agar tidak terkesan terlalu berlebihan, sehingga berakibat mengaburkan informasi yang signifikan dan laporan keuangan sulit dipahami
Electricity for a Better Life
MANAJEMEN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN
DASAR
BAB 3.
ANALISIS FINANSIAL BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN
BAB 2. LAPORAN KEUANGAN BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEUANGAN BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJA
A. PENGERTIAN ANALISIS FINANSIAL
Analisis Finansial
SIAPA ?
APA ?
Proses interpretasi kondisi
Management keuangan perusahaan
Kreditur dimasa yang lalu, sekarang
dan dimasa yang akan Supplier datang.
Pemegang saham
Pemerintah Karyawan
Analisis Finansial MENGAPA ? KAPAN ?
• Mengetahui Kondisi Keuangan • Setiap akhir periode Perusahaan. • Setiap saat
• Mengetahui Performance dibutuhkan
Perusahaan • Sebagai Dasar Pengambilan
Keputusan Pihak Yang Berkepentingan
Manfaat Analisis Finansial, antara lain :
• Memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan • Menganalisa kebijakan keuangan perusahaan dan pengaruhnya
terhadap keuangan perusahaan • Menilai hasil pengelolaan perusahaan
• Membantu dalam pengawasan perusahaan • Membantu dalam menentukan tindak lanjut untuk meningkatkan kondisi
keuangan perusahaan
B. JENIS – JENIS ANALISIS
1. Analisis Break Event Point (BEP)
• Pengertian BEP Adalah suatu kondisi di mana pada periode tersebut perusahaan
tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menerita kerugian (pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan).
• Metode Perhitungan BEP
a. Pendekatan Mathematis
b. Pendekatan Grafis • Manfaat Analisis BEP :
a. Perencanaan Penjualan atau Produksi
b. Perencanaan Harga Jual Normal
c. Perencanaan Metode Produksi/Penjualan
d. Titik Impas
(a) Pendekatan Mathematis
TR = TC
dimana :
PQ = FC + VCQ - TR : total revenue (pendapatan) PQ - VCQ = FC
- TC : total cost (biaya total)
Q (P - VC) = FC - FC ; fixed cost (biaya tetap tiap periode) Q = FC / (P - VC)
- VC : variable cost (biaya variabel perunit) - P : price (harga perunit) - Q : quantity of sales (volume penjualan)
(b) Pendekatan Grafis
Rp TR laba
TC BEP
rugi
FC
Contoh :
- Harga jual (P) : Rp 200 perunit - Fixed cost (FC) : Rp 50.000 per bulan - Variabel cos5t (VC) : Rp 100 perunit
Maka : BEP pada Q
Q = FC / (P-VC) Q = 50.000 /( 200 - 100) Q = 50.000 / 100
Q = 500 unit Laba (RUGI)
- TR = PQ …………..…(Rp 200 x 500 unit) = Rp 100.000 - Cost :
- FC ………………..……..= Rp 50.000 - VC (Rp 100 x 500 unit ) = Rp 50.000 (+) Total cost (TC) ……………………………..= Rp 100.000 (-)
- Laba (Rugi) …………………………………= Rp 0
2. Analisis Rasio Keuangan
2.1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisa yang dilakukan dengan membandingkan data kuantitatif tertentu yang ditunjukkan dalam Neraca dan atau Laporan Laba Rugi perusahaan
Rasio Keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka- angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di laporan keuangan.
Angka-angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.
Rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen- komponen rasio itu sendiri.
Rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting secara ekonomi.
Proses Analisa Laporan Keuangan
• Laporan keuangan disusun sesuai data yg relevan sehingga terlihat kondisi keuangan yang sesungguhnya yaitu harta, kewajiban dan
modal (Neraca) serta diketahui pendapatan dan biaya periode tertentu yang menunjukkan hasil usaha (Laba/Rugi)
• Melalui hasil analisa maka berbagai pihak dapat mengerti dan memahami laporan keuangan
• Analisa memberikan informasi tentang kelemahan, kekuatan yang
dapat digunakan untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja • Dalam melakukan analisa perlu dilakukan dengan cermat dan
menggunakan teknik analisis yang tepat, teliti, mendalam dan jujur
4.2. Jenis-jenis Analisa Rasio
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Aktivitas 3. Rasio Hutang/Rentabilitas/Leverage 4. Rasio Kemampulabaan/Profitabilitas
1. Ratio Likuiditas
Bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya.
Rasio likuiditas terdiri dari : 1) Rasio Lancar 2) Modal Kerja 3) Rasio Kas/Tunai
Ratio Likuiditas PLN Unit Penunjang Tahun 2009
NO URAIAN
(Aset Lancar / Hutang Lancar) x
1 Rasio Lancar
100%= …. .% 394,24 % Rp 44.569
(59.716 / 4.922) x 100%
2 Modal Kerja
Aset Lancar - Hutang Lancar = Rp …..
(dalam juta)
(Kas atau Setara Kas / Hutang
3 Rasio Kas/Tunai
Lancar ) X 100% = ….%
(11.276 / 15.147) x 100%
2. Rasio Aktivitas
Bertujuan mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya dan mengukur
efisiensi dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan
Rasio Aktvitas terdiri dari : 1. Rasio Perputaran Aset 2. Rasio Perputaran Utang 3. Rasio Perputaran Persediaan
Ratio Aktivitas PLN Unit Penunjang Tahun 2009
NO URAIAN
(Pendapatan / Aset) x
1 327,5 % Perputaran Aset
x100%
Ratio Perputaran Penjualan / Rata-rata ……. Kali 2
Piutang
Piutang = ………Kali
(……. Hari)
Pemakaian Material
Ratio Perputaran Pemeliharaan / Rata Rata ……. Kali 3
Persediaan
Persediaan =……..Kali
(……. Hari
3. Ratio Hutang/Rentabilitas/Leverage
Untuk mengukur sampai seberapa jauh aset perusahaan dibiayai oleh hutang dan menunjukan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (bank).
Ratio leverage terdiri dari : 1. Ratio hutang terhadap ekuitas 2. Ratio hutang terhadap total aset
Ratio Hutang/Leverage PLN Unit Penunjang Tahun 2009
NO URAIAN
Ratio Hutang
(Total Hutang/Ekuitas
1 terhadap Pemegang Saham )x100%= (441.933 / ………)x 100% ……… % Ekuitas/Modal
Ratio Hutang
(Total Hutang /Total Aset)
(441.933 / 839.194) x
2 52,66% terhadap Total Aset x100% = ……%
4. Ratio Kemampulabaan ( Profitabilitas )
Ratio Kemampulabaan adalah ratio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.
Ratio Kemampulabaan terdiri dari, antara lain : • Return on investment (ROI) atau Rasio pengembalian investasi • Return on equity (ROE) Rasio pengembalian modal
Ratio Kemampulabaan ( Profitabilitas ) PLN Unit Penunjang Tahun 2009 NO URAIAN
(Laba Bersih * /Total Aset) X
1 ROI (2.592.494 / 839.194) X 100% 100% = ……% 308,93 % (Laba Bersih /Modal Sendiri)x
2 ROE (2.592.494 / 397.261) X 100 % 100% = ……% 652,59 %
* Laba bersih belum diperhitungkan PPh Badan (Pasal 29 yang akan diperhitungkan dalam
Laporan Keuangan konsolidasi PLN) ROI memberikan gambaran apakah kegiatan operasional perusahaan dijalankan
secara efisien atau tidak. ROI juga sebagai indikator tingkat efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan .
Semakin tinggi ROE semakin bagus, karena akan memberikan imbalan yang lebih besar bagi pemilik. Sebagai pembanding untuk rasio ini ROE harus lebih besar dari
tingkat suku bunga bebas risiko seperti suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI).
3. Analisis Cash Flow
Pengertian Analisis Cash Flow Adalah untuk membantu dalam menilai likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas
keuangan. Likuiditas merupakan kedekatan aktiva dan kewajiban pada kas. Solvabilitas/solvensi merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban saat
jatuh tempo. Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk berinteraksi dan menyesuaikan
diri terhadap kesempatan dan kesulitan. Analisis Cash Flow menyediakan informasi antara lain : • Kas yang dihasilkan dari atau digunakan untuk operasi • Darimana kas untuk membayar hutang • Bagaimana kenaikan investasi didanai • Mengapa kas merendah saat laba meningkat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan data Rasio Keuangan : • Sebaiknya angka besaran rasio diperbandingkan dari tahun ke tahun sehingga dapat dilihat perkembangan atau maju mundurnya perusahaan. • Dari beberapa model analisa rasio, sebaiknya dipilih rasio yang penting bagi perusahaan • Sajikan rasio keuangan dalam bentuk yang mudah dibaca, lengkap dan sesuai dengan kebutuhan. • Berikan perhatian pada penyimpangan-penyimpangan serta perkembangan yang mencolok secara terus-menerus. • Cari penyebab penyimpangan dan perkembangan dengan menghubungkan rasio yang satu dengan yang lain.
Electricity for a Better Life
LAPORAN KEUANGAN MANAJEMEN KEUANGAN
BAB 4. DASAR
MANAJEMEN INVESTASI
BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN BAB 2. LAPORAN KEUANGAN BAB 3. ANALISIS FINANSIAL BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEUANGAN BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJA
A. PENGERTIAN
Cara mengelola alat investasi agar hasil investasi sesuai tujuan investasi .
Langkah-langkah Manajemen Investasi :
a. Menentukan tujuan investasi. Tujuan investasi meliputi : (a) tingkat risiko investasi yang harus dan bisa ditanggung oleh perusahaan, (b) serta jangka waktu investasi.
b. Memilih alat investasi. Memilih alat investasi terbaik harus sesuai dengan tujuan investasi. Bila tujuan investasi adalah investasi jangka pendek maka investasi terbaik adalah bukan investasi saham, tetapi investasi pasar uang lebih cocok untuk investasi jangka pendek.
c. Mengevaluasi dan menganalisis invetasi. • Melakukan evaluasi, yaitu menyelaraskan hasil investasi sesuai
dengan tujuan investasi. • Melakukan analisa investasi, yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil
investasi dengan tujuan investasi, kemudian menyesuaikannya untuk periode investasi selanjutnya.
B. KONSEP TIME VALUE OF MONEY
Time Value of Money merupakan :
• suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga daripada nilai uang masa yang datang, atau
• suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.
Prinsip Time Value of Money : Harus memperhitungkan periode investasi dan tingkat suku bunga pengembalian.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak dan berguna untuk menghitung anggaran.
Prinsip Time Value of Money :
• Periode Investasi
Now Future
Rp. 1.000.000
Is It Same or Not?
• Suku Bunga Pengembalian
Apakah Anda bersedia meminjamkan uang Rp.1.000.000 hari ini dan akan menerima kembali dalam jumlah yang sama pada tahun 2015?
NO
for getting
INTEREST
Berapa nilai uang Anda 1 tahun yang akan datang, jika hari
Simple
ini Anda depositokan sebesar Rp.1.000.000 dan tingkat
Interest
bunga yang berlaku adalah 10%.
Simple Interest
Rp.1.000.000
r = 10%
Rp.1.100.000
Berapa nilai uang Anda 5 tahun yang akan datang, jika hari
Compound ini Anda mendepositokan sebesar Rp.1.000.000, tingkat
Interest
bunga 10% dan bunga yang Anda terima setiap tahun didepositokan kembali dengan tingkat bunga yang sama.
Compound Interest
Rp.1.000.000
r = 10%
Rp.1.610.510
• Future Value dan Present Value
Adalah nilai dari uang di masa yang akan datang Future Value dari cash flow tertentu saat ini yang dihitung (FV)
(compounding) dengan menggunakan tingkat bunga tertentu.
Adalah nilai dari uang saat ini dari cash flow Present
tertentu di masa yang akan datang, yang dihitung Value (PV)
(discounted) dengan menggunakan tingkat bunga tertentu.
Simbol
Keterangan
FV = PV (1 + r) t
FV = Nilai uang di masa yang akan
datang
PV
= Nilai uang saat ini
PV = FV / (1 + r) t
= Tingkat bunga per periode
= Periode ke
Jika Anda menabung hari ini sebesar Rp.1.000.000 dengan tingkat bunga tetap 10%, berapa nilai uang Anda setelah 5 (lima) tahun?
FV = 1.000.000 (1 + 10%)
FV = PV (1 + r)
FV = 1.610.510
Jika Anda merencanakan untuk menerima uang Rp.1.000.000 pada akhir tahun ke-10, berapa jumlah uang yang harus Anda tabung pada hari ini, jika tingkat bunga tetap 10%?
PV = 1.000.000 / (1 + 10%)
PV = FV / (1 + r)
PV = 385.543,33
Adalah serangkaian cash flow dalam ANNUITY
jumlah yang tetap pada setiap akhir periode.
Misalnya:
• Pembayaran cicilan kredit rumah • Penerimaan bunga obligasi
PV = t C [(1/r) – (1/(r(1+r) )]
atau
PV = t C [(1/r) {1 –(1/(1+r) )}]
Adalah serangkaian cash flow dalam jumlah yang tetap pada setiap akhir periode selamanya, tanpa pengembalian pokok.
PERPETUITY
Misalnya:
• Obligasi Perpetuity Pemerintah Inggris • Pembayaran hadiah Nobel
PVA = r
C. METODE PENILAIAN KEPUTUSAN INVESTASI :
1. Net Present Value (NPV)
2. Internal Rate of Return (IRR)
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV): menghitung present value dari semua cash flow proyek dengan menggunakan discount rate tertentu.
Faktor CF
NPV = -CF O +
Tahun
Arus Kas
Diskonto
NPV
(1+r) t
30.000 0,7513 22.539 Proyek DITERIMA jika NPV > 0
Dengan discount rate = 10%, usulan proyek dengan arus kas di samping, NPV = 20.588,
proyek DITERIMA.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR): menghitung discount rate yang mengakibatkan present value dari cash inflow proyek sama dengan nilai initial investment (NPV=0).
CF
IRR = Σ
Tahun
Arus Kas
(1+IRR) t
Proyek DITERIMA jika IRR > Expected Return
• IRR Proyek Included Debt, Interest, 2019
• IRR Equity Net of Debt, Interest and
IRR
Repayment.
IRR PROYEK
Dalam $ 000
Th Cash inflow (CI)
PVCO NPV Pendpt
Total CI
10=5x8 11=9-10
Catatan : IRR Proyek CO yaitu keseluruhan capital expenditur tanpa mengetahui sumber dana
Cicilan hutang dan Bunga
Th Awal
Akhir Tahun
9 173,164 86,582 15,585 102,167 86,582 10 86,582 86,582 7,792 94,374 - Total
Initial investment
Debt
468,000 Total CO
Inv tanpa IDC
Total Inv
PENDAPATAN DAN BIAYA Th
MHw
Biaya Laba 80%
B Kepg
B bakar
Total (Rugi)
1 2 3 4=2x3
10 11=9+10 12=4 -11
Jmlah 104,068,800 2 6,937,636 3,538,339 624,413 528,581 28,416 67,416 4,162,752 720,000 4,882,752 2,054,884
ASUMSI DAN DATA PENDUKUNG NO
Nilai Rp
1 Kapasitas PLTU
3 Jam operasi pertahun
Jam
4 Produksi pertahun
6 Penjualan pertahun
7 Harga Batu bara
$/ton
8 Inflasi pertahun
9 Kurs US$
11 Masa penyusutan
Tahun
12 Kontrak IPP
Tahun
13 IRR Equity
14 IRR Project
15 Nilai Investasi
$/KVA,$,Rp jt
18 Masa pinjaman
Tahun
19 Marjin dari Komp A
IRR e =9%+5%
20 Jumlah SDM
Orang
21 Tarif per kWh (A,B,C,D)
$, Rp
22 Tarif Komp A
$, Rp
23 Tarif Komp B
$, Rp
24 Tarif Komp C ($90/ton)
$, Rp
25 Tarif Komp D
$, Rp
26 Tarif Komp E (10 km)
$, Rp
27 Nilai residu (BOT)
28 Real 2010 (S2P) : - Pemeliharaan
0,0051 - Kepegawaian
$, Rp ribu
0,0003 - Administrasi
$, Rp ribu
0,0006 - Total komp B,D
$, Rp ribu
29.357.956 270.093.192 100% 0,0060 29 Cash outflow
$, Rp ribu
- Tahap awal
- Tahap kedua
- Tahap ketiga
Electricity for a Better Life
LAPORAN KEUANGAN MANAJEMEN KEUANGAN BAB 5. PERAMALAN DAN PERENCANAAN KEUANGAN DASAR
BAB 1. PENGANTAR MANJEMEN KEUANGAN BAB 2. LAPORAN KEUANGAN BAB 3. ANALISIS FINANSIAL BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJA
A. PERENCANAAN KEUANGAN (RKAP – Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan )
Pengertian RKAP
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) PLN adalah rencana kerja jangka pendek ( 1 tahun ) yang merupakan penjabaran dari rencana jangka panjang (RJP), yang disesuaikan dengan kondisi masa lalu, saat kini dan saat yang akan datang dan dituangkan dalam bentuk satuan mata uang rupiah.
Pengertian Anggaran
Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang
Anggaran merupakan alat manajemen dalam fungsi:
Isi RKAP Berdasarkan Kepmen BUMN 101/MBU/2002
tanggal 4 Juni 2002
• Sekurang-kurangnya memuat : • Rencana Kerja Perusahaan. • Anggaran Perusahaan. • Proyeksi Keuangan Pokok Perusahan. • Proyeksi Keuangan Pokok Anak Perusahaan. • Hal-hal lain yang memerlukan Kep RUPS.
Cakupan isi dari Rencana Kerja Perusahaan meliputi :
• Misi Perusahaan. • Sasaran Usaha. • Strategi Usaha. • Kebijakan. • Program Kegiatan
Program Kegiatan
Program kegiatan memuat penjelasan secara kualitatif dan kuantitatif tentang : • Pemasaran dan Penjualan
• Pengadaan • Produksi dan kualitas produksi • Teknik dan Teknologi • Keuangan dan Akuntansi • Sistem dan Organisasi • Pengembangan SDM • Penelitian dan Pengembangan • Pelestarian lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan • Investasi yang meliputi program kegiatan investasi di dalam perusahaan dan program
penyertaan pada perusahaan lain
Proyeksi Keuangan Pokok Perusahaan
• Proyeksi Neraca • Proyeksi Laba/Rugi • Proyeksi Arus Kas
Hal-Hal Lain Yang Memerlukan Keputusan RUPS
• Penghapusan Piutang • Penghapusan Persediaan • Penghapusan Aktiva Tetap • Penghapusan Aktiva Tetap lainnya • Penarikan Kredit • Pengagunan Asset • Pemberian Pinjaman • Kerjasama Jangka Menengah/Panjang dengan Pihak Ke-3 • Perubahan Modal • Penunjukan Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan.
Hal yang Memerlukan Perhatian dalam Menyusun
Besaran RKAP :
a. Asumsi Makro: • Nilai Kurs Dollar US • Tingkat pertumbuhan ekonomi • Inflasi • ICP ( Indonesian Crude Price )
b. Asumsi Mikro : • Margin • PSO ( Public Service Obligation )
• Harga listrik swasta • Kenaikan TDL
c. Kapasitas Pendanaan Pendanaan dapat diperoleh dari modal sendiri, pinjaman, dan bantuan
pemerintah (APBN/DIPA)
Prosedur Penyusunan Program Rencana Kerja APJ/Cabang (Usulan Investasi dan Pemeliharaan)
No
Uraian Kegiatan
UPJ/ APJ/ KW/
Keterangan
Ryn/ Cab. KD Rtg
1 Usulan PRK dari UPJ/Ryn/Rtg. Sesuai dengan
rencana UPJ/Ryn/Rtg. 2 Evaluasi PRK UPJ/Ryn/Rtg.
Berdasarkan 2 pengamatan APJ/Cab
dengan mengacu rencana kinerja APJ/Cabang.
3 Pembuatan PRK APJ/Cab. Mengacu pada 3 rencana kinerja.
4 Evaluasi PRK APJ/Cab oleh Penajaman program.
Wil/Dist
4* : PT PLN (Persero) Wil /Dist ….
USULAN ANGGARAN INVESTASI TAHUN ……….. APJ/Cab ……. [Dalam Ribuan Rupiah]
Satuan Administrasi : APJ/Cab …….
RKAP USULAN ANGGARAN INVESTASI TAHUN ... APJ/Cab ……
No Basket
………… …………… 2 Basket 2 (B2)
1 Basket 1 (B1)
………… …………… 3 Basket 3 (B3)
Jumlah B1 s/d B2
Jumlah Total [B1 s/d B3] …………. …………… ………… ………… ……..……. MENGETAHUI,
APJ/Cab …………. , ………………… MANAJER BIDANG
PERENCANAAN Wil/Dist …………
MANAJER APJ/Cab ……………………
Prosedur Penetapan Rencana Kerja APJ/Cabang (Angggaran Investasi dan Anggaran
Pemeliharaan)
No
Uraian Kegiatan
UPJ/ APJ/ KW/
Keterangan
Ryn/ Cab. KD Rtg
1 Penajaman PRK APJ/Cab oleh 1 Menunjang rencana Wil/Dist.
kinerja Wil/Dist. 2 Terbit PRK APJ/Cab.
3 Rapat Konsolidasi PRK APJ/Cab Berdasarkan dengan UPJ/Ryn/Rtg (lingkungan 3
keputusan Wil/Dist APJ/Cab terkait.
dengan skala prioritas 4 Input pencatatan ke dalam
Pengendalian oleh
database APJ/Cab. APJ/Cab. 5 Penerbitan SPK untuk pekerjaan
Pelaksanaan PRK
yang dilaksanakan oleh APJ/Cab yang dikerjakan oleh serta penetapan PRK untuk
APJ/Cab serta yang UPJ/Ryn/Rtg di lingkungan
akan dikerjakan oleh APJ/Cab terkait.
UPJ/Ryn/Rtg.
Penetapan Anggaran Operasi (di Luar Anggaran
Pemeliharaan)
Untuk anggaran operasi yang terkait dengan biaya tetap (fix cost) misal : (a) Pegawai, (b) Administrasi (Biaya Penunjang). Ditetapkan oleh Wil/Dist berdasarkan data-data penunjang (misal : jumlah pegawai, realisasi beberapa bulan sebelumnya, data-data aset, dan lain-lain).
Sebelum penetapan maka dilakukan terlebih dahulu penajaman berdasarkan usulan dari APJ/Cabang dengan berdasarkan rencana kinerja yang akan dicapai.
Proses Penyusunan dan Pengesahan RKAP
( A1 )
( C1 )
KONSULTASI DEWAN
LKAI
KOMISARIS
UNIT-UNIT ADMINISTRASI
PRA RUPS
DRAFT RKAP
USULAN RKAP
KONSOLIDASI
UNIT-UNIT ADMINISTRASI
KONSOLIDASI ANAK
PEMEGANG
SAHAM
PERUSAHAAN
( C2 )
ANGGARAN INVESTASI
IMPREST TERPUSAT
CASH BUDGET
ANGGARAN OPERASI
RKAP ANAK
ANAK
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
Electricity for a Better Life
MANAJEMEN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN
DASAR
BAB 6.
MANAJEMEN MODAL KERJA
BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN BAB 2. LAPORAN KEUANGAN BAB 3. ANALISIS FINANSIAL BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEUANGAN
A. PENGERTIAN MODAL KERJA
Manajemen Modal Kerja
Modal kerja atau working capital terdiri dari :
1. Gross working capital atau modal kerja kotor
2. Net working capital atau modal kerja bersih
1. Gross Working Capital atau Modal Kerja Kotor
Didefinisikan sebagai item-item pada aktiva lancar, terutama kas (cash), piutang (account receivable),dan persediaan (inventory).
2. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih
Adalah Aktiva Lancar setelah dikurangi dengan Hutang Lancar
Aktiva Lancar antara lain : Kas dan Setara kas, Piutang Usaha, Persediaan.
Hutang lancar antara lain : Hutang Usaha, Hutang Pajak, Hutang Lancar Lainnya.
Potensi Risiko pada Proses Pendapatan
1. Pasang Baru / Tambah Daya
2. Pembacaan Meter / Billing
3. Manajemen Piutang Penagihan
4. Penyelesaian Piutang Ragu-ragu
Rekonsiliasi Dana dan Data
TUL III-09 TUL IV-04 TUL IV-06
AKUNTANSI
TUL V-04 NOTA R/K BUKU BESAR
KEUANGAN
NIAGA
ACOUNTABLE
Pola Umum Proses Rekonsiliasi
Billing Collection Billing
Collection
ATM
Tunai/Bank
Stand Meter
DPP
Rekening koran
Rekening krn Notabuku
Data input F.Akuntansi
Nota buku dari luar Nota buku dari dalam
Data input F.Keuangan
Rekening Koran Kwitansi Tunai 2
BERITA ACARA
Kwitansi Non Tunai
REKONSILIASI
Kwitansi Macam2 Bukti Stor 1
Data input F.Pelayanan
SIP
PEMBUKUAN
Penetapan TS Pengakuan Utang Perjanjian angsuran Data Siap Sambung
Rekonsiliasi DATA vs DANA
B. MANAJEMEN KAS
1. Pengelolaan Kas
2. Teknik-teknik Manajemen Kas
Kas merupakan aktiva yang tidak memberikan penghasilan
Kas dibutuhkan untuk membayar gaji, membeli aktiva tetap, membayar pajak,melunasi hutang, dan lain-lain
Tujuan Manajemen Kas
Meminimumkan jumlah kas yang harus ada pada perusahaan agar aktivitas perusahaan dapat berjalan normal, namun pada saat yang sama perusahaan harus memiliki kas yang cukup untuk:
1. Membeli barang secara tunai
2. Melunasi hutang yang jatuh tempo
3. Memenuhi kebutuhan kas yang tidak terduga
1. Pengelolaan Kas
Kebijakan PLN di dalam pengelolaan kas dibagi : 1.Cash Pooling (transfer dana receipt), merupakan mekanisme
pengumpulan/konsentrasi dana dari beberapa rekening receipt UP dan UPI ke dalam rekening receipt PLN Pusat melalui sistem rekening bank.
2. Dana Imprest Terpusat
Dasar Pemikiran : • Cash Pooling :
- kebutuhan percepatan aliran uang masuk PLN - kebutuhan sistem pengawasan dana receipt secara terpusat - kerampingan jumlah rekening receipt - meminimalkan saldorekening receipt di UP dan UPI pada saat
sweeping time/waktu penarikan sebesar Rp 1,1 juta (pelaksanaan diatur via perjanjian PLN Pusat dengan bank penyelenggara cash pooling.
- berlaku pada bank yang mempunyai kerja sama induk, proses sweeping pada bank yang sama (tidak dapat dilakukan cross/silang)
• Dana Imprest Terpusat: - pengelolaan dana imprest operasi dan investasi secara terpusat.
- alokasi dana imprest unit dilakukan secara mingguan sesuai kebutuhan - tertib pengelolaan kas dalamj umlah dan waktu yang telah direncanakan
(menghindari saldoo yang melebihi kebutuhan) - kepastian ketersediaan dana unit PLN sesuai batas alokasi cash budget - pembayaran kepada pihak ketiga via mekanisme transfer bank (batas
waktu penyampaian giro/cek ke bank paling lambat jam 15.00 WIB karena jam 16.00 WIB rekening PLN Pusat akan didebet).
- PLN Unit menyusun rencana kebutuhan mingguan untuk satu bulan ke
depan (operasi dan investasi)
2. Teknik-teknik Manajemen Kas
Pada umumnya teknik-teknik manajemen kas terdiri dari, antara lain:
1. Mensinkronkan arus kas
2. Mempercepat pengumpulan
3. Menentukan dimana dan kapan dana dibutuhkan
4. Mamastikan bahwa dana tersebut tersedia pada waktu dan tempat yang tepat.
5. Mengontrol pembayaran
C. MANAJEMEN PIUTANG
Manajemen Piutang meliputi penetapan standar piutang dan evaluasi pelanggan
Selanjutnya piutang yang timbul harus dimonitor agar tidak melebihi batas yang diijinkan Tingkat piutang yang tinggi akan mengurangi arus kas
Piutang tak tertagih (bad debt) akan mengurangi keuntungan dari penjualan Metode Monitoring Piutang :
1. Days Sales Outstanding (DSO)
2. Aging Schedule
3. Payments Pattern
1. Days Sales Outstanding (DSO)
Mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menerima uang tunai dari suatu penjualan kredit
Rumus DSO :
Piutang
DSO = Penjualan kredit / 360
DSO biasa disebut dengan : Average Collection Period (ACP)
Pengukuran Collection of Period (CoP) di PLN :
(So. Piutang Awal + So. Piutang Akhir) / 2
CoP =
x 365 hari
Penjualan 1 tahun
2. Aging Schedule
Memecah piutang perusahaan berdasarkan usia (hari) Misalnya: umur piutang 0 s/d 6 0 hari Berdasarkan laporan
3. Payment Pattern
Memecah piutang perusahaan berdasarkan bulan (hari) Misalnya: umur piutang januari s/d desember Berdasarkan kinerja
1. Pasang Baru / Tambah Daya
1. Hak & kewajiban antar pihak, dituangkan dalam kontrak jual beli tenaga listrik.
1. Dasar Hukum & Kontrak
2. Tarip yang digunakan sesuai ketentuan yang berlaku (tdl, dll ).
Penyambungan
3. Waktu pelaksanaan penyambungan harus tepat 1. Biaya penyambungan sesuai ketentuan yang berlaku (Kepmen, B2B).
2. Pembebanan biaya yg transparan
2. Penetapan Rupiah BP
3. Tidak diperkenankan memungut biaya selain yg tertera dalam kontrak
penyambungan jaga integritas PLN 1. Perubahan pada DIL harus tepat ( akt harus tepat, faktor kali meter harus benar )
3. Mutasi di Data Induk
2. jenis tarip harus tepat sesuai peruntukannya
Langganan & Harga Jual
3. Harga jual per jenis tarip harus sesuai
2. Pembacaan Meter / Billing
1. Meter kwh harus dibaca pada periode tertentu.
1. Hasil Baca Meter
2. Evaluasi kemampuan pembaca meter terhadap jumlah pelanggan yang dibaca 3. Verifikasi hasil baca meter
4. Up load 1. Up load hasil baca meter ke master data
2. Data Entry
2. Bandingkan data yg di up load dengan master data 3. Evaluasi hasil up load
1. Evaluasi hasil up date master data
3. Up Date pada Master Data
2. Evaluasi : jam nyala, dlpd, pemakaian kwh pada kurun waktu tertentu 1. Bandingkan kwh produksi/pembelian dengan penjualan
2. Cetak rekapitulasi hasil verifikasi penjualan
4. Verifikasi Hasil Up Date
3. Lakukan rekonsiliasi antara niaga dengan akuntansi serta keuangan 4. Catat hasil up date master data sebagai pendapatan
3. Manajemen Piutang
1. Cek dan recek hasil rekapitulasi up date master data dengan buku besar
penjualan di akuntansi
1. Pengakuan Pendapatan
2. Catat hasil up date master data sebagai pendapatan 3. Lakukan pengawasan terhadap koreksi koreksi atas pendapatan
1. Catat hasil tagih di bank incoming clearing 2. Cek hasil tagih di setoran dalan rekening koran.
2. Pehagihan
3. Catat hasil tagih sebagai pengurang piutang 4. Lakukan rekonsiliasi bersama antara niaga, keuangan dan akuntansi
5. Up date master data piutang 1. Piutang di master data pada periode tertentu yang belum lunas, agar dicatat
tambahan piutang biaya keterlambatan 2. Piutang di master data pada periode tertentu yang belum lunas , agar
3. Finalty
dilakukan pemutusan. 3. Pemutusan yg telah dilakukan 2 bulan yang lalu, bila belum bayar, maka
dibongkar rampung 4. Masuk ke bad debt
D. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Konsep Dasar
• Definisi Persediaan Merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam
proses dan barang jadi
• Persediaan di PLN : Merupakan material yang diadakan untuk program investasi maupun
pemeliharaan
Pengendalian Persediaan
• Aktivitas mempertahankan persediaan pada tingkat yang dikehendaki
• Misalnya pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material
• Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material namun banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali
bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan
Mengapa Persediaan Dikelola
1. Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar
2. Mempengaruhi pelayanan kepelanggan
3. Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran dan fungsi keuangan
Pengelompokan Persediaan
1. Bahan baku
2. Barang dalam proses
3. Barang jadi
Pengelompokan Persediaan di PLN
Pengelompokan Persediaan di PLN adalah material.
Kerugian Adanya Persediaan
• Biaya penyimpanan • Biaya pemindahan • Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan
Fokus Pengelolaan Persediaan
• Berapa banyak yang harus dipesan pada waktu tertentu ? • Berapa banyak jenis persediaan yang harus disimpan ? • Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
Tujuan Pengelolaan Persediaan
• Menyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum
Biaya Persediaan
• Biaya yang berhubungan dengan persediaan :
a. Biaya penyimpanan persediaan
b. Biaya pengadaan persediaan
c. Biaya akibat kekurangan persediaan
Biaya Penyimpanan Persediaan (Carrying Cost)
• Bersifat variabel terhadap jumlah inventori yang dibeli • Total biaya penyimpanan :
TCC (Total Carrying Cost) = C x P x A
• Persediaan rata-rata :
A =Q/2 =(S/N)/2
• Keterangan :
Q = Kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan N = Frekwensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan P = Harga beli per unit
Termasuk Biaya Penyimpanan – Carrying Costs
• Sewa gudang • Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang • Biaya modal yang tertanam dalam inventori • Pajak • Asuransi
Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
• Bersifat variabel terhadap frekuensi pesanan • Total biaya pemesanan :
TOC (Total Ordering Cost = F x ( S / Q ) • Keterangan :
Q = Kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Termasuk Biaya Pemesanan – Ordering Costs
• Biaya selama proses pesanan • Biaya pengiriman permintaan • Biaya penerimaan barang • Biaya penempatan barang ke dalam gudang • Biaya prosesing pembayaran kepada supplier