10.1. PETUNJUK UMUM - DOCRPIJM 2cc3236602 BAB XBAB X (Kelembagaan) 24012015

  Bab.

  10 KELEMBAGAAN

10.1. PETUNJUK UMUM

  Peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Batu Bara serta kelanjutannya. Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi.

  Kelembagaan di Kabupaten Batu Bara perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta disinkrosnisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masingmasing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana daerah termasuk di dalamnya Bappeda, Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tarukim dan Dinas Kesehatan.

  Lembaga pemerintah dan non pemerintah yang akan terlibat dalam pengembangan Wilayah Kabupaten Batu Bara, diantaranya adalah :

10.1.1 Kelembagaan Pemerintah

  Lembaga Pemerinah Kabupaten Batu Bara yang terlibat dalam kegiatan penataan ruang wilayah adalah jajaran dinas - dinas teknis dan atau seluruh SKPD Kabupaten Batu Bara. Ketua pelaksana kegiatan penataan ruang adalah Kepala Bappeda Kabupaten Batu Bara sebagai Ketua Tim Koordinasi Penataan Ruang Kabupaten Batu Bara 2011 - 2031.

1. Sekretariat Daerah

  Sekretriat Daerah merupakan unsur pembantu Pimpinan Pemkab yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada langsung di bawah Bupati dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugasnya adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas, pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, administrasi umum, kelembagaan dan tata laksana serta mengkoordinasikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah. Adapun kedudukan, tugas dan fungsi dari sekretariat daerah sebagai berikut:

  Sekretariat Daerah adalah merupakan unsur staf. •

  • Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
  • Sekretariat Daerah dipmpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Bupati.

  Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Sekretariat • Daerah Kota mempunyai fungsi:

  a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah Kabupaten

  b. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan;

  c. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintah Kabupaten; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  2. Asisten I Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan

  Asisten I Pemerintahan dan Kesejahetraan mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan perumusan kebijakan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan umum, kesejahteraan kemasyarakatan, pertanahan dan kependudukan. Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan membawahi Bagian Kesehatan dan Sosial, Pemeritahan dan Hubungan Masyarakat.

  3. Asisten II Perekonomian

  Asisten II Perekonomian mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasi kan perumusan kebijakan pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan perekonomian, dan Pengorganisasian. Asisten Perekonomian membawahi Bagian Perekonomian dan Organisasi Tata Laksana.

  4. Asisten III Administrasi dan Umum

  Asisten III Administrasi dan Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan perumusan kebijakan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi umum, keuangan, asset , aparatur , hukum dan Smber Daya Alam. Asisten Administrasi dan Umum membawahi Bagian Umum, Bagian Hukum dan Sumber Daya Alam.

  5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  Tugas Pokok : Membantu Kepala Daerah dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaannya. Fungsi :

  Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan

  • daerah. Menyusun pola dasar pembangunan daerah, yang terdiri dari pola umum
  • pembangunan daerah jangka panjang dan pola pembangunan lima tahun. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
  • bersama-sama tim penyusun anggaran Pemerintah Kabupaten Batu Bara dan berkoordinasi dengan unit organisasi terkait. Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan rencana pembangunan untuk
  • penyempurnaan perencanaan lebih lanjut. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.
  • Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
  • 6. Kantor Lingkungan Hidup

  Kantor Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksanan otonomi daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan otonomi dan pembantuan di bidang kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan.

  Susunan Pejabat Struktural Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara terdiri dari :

  1. Kepala Kantor

  2. Bagian Tata Usaha Tugas Pokok dari Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara antara lain membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Batu Bara di bidang Lingkungan Hidup. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kantor Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

  1. Penyusunan dan perumusan rencana program kegiatan pengendalian, pengelolaan dalam rangka penetapan kebijakan teknis dibidang Lingkungan Hidup;

  2. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pencegahan, penanggulangan kerusakan lingkungan dan pemulihan kerusakan lingkungan;

  3. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup dan pengendalian teknis analisis dampak lingkungan;

  4. Pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan;

  5. Pelaksanaan pembinaan teknis bidang pemantauan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan;

  6. Pengawasan dan pengendalian teknis dibidang pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan hidup;

  7. Pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan;

  8. Penyelenggaraan bimbingan dan evaluasi dalam rangka peningkatan kinerja di bidang lingkungan hidup;

  9. Pengelolaan sarana dan prasarana Kantor Lingkungan Hidup;

7. Dinas Pekerjaan Umum

  Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksanan otonomi daerah yang di Pimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekrataris Daerah. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah di bidang tata kota, permukiman, pengembangan wilayah dan tata ruang meliputi perumusan kebijakan teknis, perencanaan, evaluasi dan pengendalian. Untuk melakukan tugas tersebut sebagaimana dimaksud Dinas pekerjaan Umum mempunyai fungsi :

  1. Melakukan survey dan perencanaan pembangunan dan peningkatan serta pemeliharaan gedung, air bersih, penyehatan lingkungan, pembangunan dan peningkatan pemeliharaan jalan, jembatan dan pengairan serta pembinaan teknis.

  2. Menyelenggaraan penataan wilayah serta pengujian dan penataan jasa konstruksi.

  3. Melakukan pengawasan, pengendalian dan jasa konstruksi

  4. Melakukan pengawasan, pengendalian, pengembangan, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan di bidang sarana dan prasarana jalan, jembatan dan pengairan.

  8. Dinas Penataan Ruang dan permukiman (TARUKIM)

  Tugas Dinas Tarukim adalah melaksanakan urusan Pemerintahan/ Kewenangan Daerah, di bidang Penataan Ruang, Pembinaan Perumahan dan Permukiman, Tata Bangunan dan Konstruksi, Penyehatan Lingkungan Kepenataan Ruang dan Permukiman serta tugas pembantuan.

  Untuk melaksanakan tugas, Dinas menyelenggarakan fungsi:

  1. Perumusan kebijakan teknis dibidang sekretariat, penataan ruang, perumahan dan permukiman, tata bangunan dan jasa konstruksi serta penyehatan lingkungan Kepenataan Ruang dan Permukiman;

  2. Penyelenggaraan urusan Pemerintah dan Pelayanan Umum di bidang penataan ruang, perumahan dan permukiman, tata bangunan dan jasa konstruksi serta penyehatan lingkungan Kepenataan Ruang Dan Permukiman;

  3. Pelaksanaan pemberian perizinan di bidang Kepenataan Ruang Dan Permukiman;

  4. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang penataan ruang, perumahan dan permukiman, tata bangunan dan jasa konstruksi serta penyehatan lingkungan Kepenataan Ruang Dan Permukiman;

  5. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Kepenataan Ruang Dan Permukiman;

  6. Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kepenataan ruang dan permukiman;

  7. Pelaksanaan pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal;

  8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  9. Dinas Kesehatan

  Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kebijakan teknis pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan jaminan kesehatan serta tugas pembantuan.

  Untuk melaksanakan tugas pokok diatas, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

  1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan jaminan kesehatan

  2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan jaminan kesehatan

  3. Pelaksanaan pemberian perizinan di bidang kesehatan

  4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan

  5. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal

  6. Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kesehatan Susunan Pejabat Struktural Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara terdiri dari :

  1. Kepala Dinas

  2. Sekretaris

  a. Kasubbag Umum dan Kepegawaian

  b. Kasubbag Keuangan

  c. Kasubbag Program

  3. Kepala Puskesmas

  4. Bidang Pelayanan Kesehatan

  a. Seksi Kesehatan Dasar

  b. Seksi Kesehatan Rujukan

  c. Seksi Kesehatan Khusus

  5. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

  a. Seksi Wabah dan Bencana

  b. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

  c. Seksi Kesehatan Lingkungan

  6. Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan

  a. Seksi Perencanaan dan Pemberdayagunaan

  b. Seksi Pendidikan dan Pelatihan

  c. Seksi Registrasi dan Akreditasi

  7. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan

  a. Seksi Sarana dan Peralatan

  b. Seksi Jaminan Kesehatan

  c. Seksi Parmasi

10.2.1 Kelembagaan Non Pemerintah

  Satu lembaga yang perlu difungsikan dan dikembangkan dalam pembangunan Kabupaten Batu Bara adalah Forum Komunikasi Antar Pelaku (FKAP). Forum ini adalah suatu wadah independen sebagai fasilitas unsur pemerintah dan non pemerinah untuk secara bersama dan sejajar merencanakan, melaksanakan dan memantau pelaksanaan, memberi masukan serta menangani berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pembagunan demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Lembaga ini merupakan wadah terbuka bagi para pelaksana, pemantau dan pemerhati pembangunan yang berasal dari kalangan pemerintah (pelaksana program, Bappeda dan aparat lainnya) maupun non pemerintah (SM, forum pembangunan masyarakat, organisasi keagaam, perguruan tinggi, organisasi massa, media massa, perusahaan swasta, tokoh masyarakat, individu dan komunitas keprofesian).

  FKAP berfungsi sebagai wadah untuk komunikasi, konsultasi, pemantauan, penanganan masalah dan hal – hal lain yang merupakan kesepakatan para pelaku yang tergabung dalam forum tersebut. FKAP bukan dibentuk oleh satu pihak, melainkan merupakan hasil kesepakatan antara pihak pemerintah dan non pemerintah. Proses keterlibatan unsur non pemerintah serta bentukannya FKAP bukan disasarkan pada mobilisasi (rekayasa) namun sangat menitikberatkan pada kondisi yang terjadi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelaku – pelaku (participatory). Dalam pelaksanaannya, forum tersebut diharapkan dapat melakukan pertemuan secara rutin setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, FKAP memiliki peranan dalam menampung dan mengolah aspirasi masyarakat serta kontrol sosial dalam penyelenggaraan penataan ruang.

  Dalam pengembangan Wilayah Kabupaten Batu Bara, kegiatan – kegiatan yang dapat dilakukan FKAP diantaranya adalah : a) Memberikan masukan dalam pelaksanaan Rencana Tata Ruang Kabupaten Batu

  Bara 2011 – 2031;

  b) Memantau dan memberikan masukan terhadap perkembangan pelaksanaan penataan ruang wilayah; c) Memantau penanganan atas berbagai pengaduan yang masuk sekaligus mencari alternatif pemecahan berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah; d) Menyepakati inovasi yang didasarkan atas kondisi dan disepakati bersama guna mengatasi kekurangan yang ada pada rencana tata ruang wilayah; dan e) Hal – hal lain yang merupakan hasil kesepakatan bersama. FKAP tidak berada dalam struktur pemerintahan maupun TKPR Kabupaten, namun secara independen diakui oleh Bupati melalui Surat Keputusan Bupati. Karena posisi FKAP sebagai mitra pemerintah, maka pemerintah tidak memiliki wewenang untuk membatasi atau melarang siapa saja unsur – unsur non pemerintah untuk bergabung. Kegiatan yang dilakukan oleh FKAP diharapkan tidak berorientasi pada keuntungan meteri, demikian pula dengan kepedulian dan partisipasi para pelaku yang tergabung didalamnya. Untuk mendukung keberlanjutan FKAP, dibutuhkan kerjasama yang baik antar pelaku didalamnya untuk mendanai program – program kerja yang telah disepakati bersama. Salah satu sumber pendanan FKAP di masa mendatang dapat berasal dari APBD melalui pos pengeluaran Sekretariat DPRD. FKAP dapat pula mengadakan kerjasama dengan pihak – pihak lain (dalam dan luar negeri) untuk pendanaan kegiatannya dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

  Kepercayaan masyarakat terhadap FKAP merupakan aset utama yang perlu dibuktikan. Untuk mendukung hal tersebut, eksistensi serta agenda kegiatan FKAP perlu diketahui masyarakat luas (transparansi). Serta yang lebih penting adalah kerjasama dan komitmen dari setiap pelaku yang tergabung dalam FKAP untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat demi kepentigan dan kesejahteraan masyarakat. Berbagai hal yang telah dibahas dan disepakati bersama secara demokratis perlu diupayakan semaksimal mungkin untuk disepakati.