Demokrasi Indonesia dan Manfaat. pdf

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
͞DEMOKRASI, INDONESIA DAN MANFAAT͟

Disusun Oleh :
Dimas Eka Syahputra
14.10.0.100

PROGRAM STUDY AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat ,
karunianya dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah Kewarganegaraan yang berjudul
͞ Demokrasi, Indonesia dan Manfaat ͞. Makalah ini disusun bertujuan agar dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar sebuah pemahaman kewarganegaraan dalam
kehidupan, Serta mahasiswa juga dapat memahami nilai – nilai dan norma-norma dasar yang
direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi,. Dengan demikian kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu
penulis
yang
di
harapkan
demi
penyempurnaan
pembuatan
makalah
ini.
Dengan demikian, semoga dengan mempelajari makalah ini, mahasiswa akan mampu menghadapi
masalah atau kesulitan yang timbul dalam belajar pemahaman sebuah kewarganegaraan , dengan
harapan semoga masiswa mampu berpikir dan menunjukan sikap dengan potensi yang dimiliki pada
kehidupan sehari-hari.

Penulis

Dimas Eka Syahputra


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ______________________________________________________________ i
Daftar Isi __________________________________________________________________ ii
BAB I Pendahuluan __________________________________________________________ 1
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang ................................................................................................................ 1
Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
Manfaat .......................................................................................................................... 1

BAB II Tinjauan Umum _______________________________________________________ 2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5


Pengertian Demokrasi..................................................................................................... 2
Ciri-ciri Demokrasi .......................................................................................................... 2
Prinsip Demokrasi ........................................................................................................... 3
Asas Pokok Demokrasi .................................................................................................... 3
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia ........................................................................ 3

BAB III Manfaat Demokrasi ___________________________________________________ 7
3.1
3.2
3.3

Demokrasi Menurut Ahli ................................................................................................. 7
Manfaat Demokrasi ........................................................................................................ 8
Penerapan Dalam Demokrasi ................................................................................... 9

BAB IV Penutup ___________________________________________________________ 10
4.1
4.2

Kesimpulan ................................................................................................................... 10

Saran ............................................................................................................................ 10

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam
berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya
pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah berjalan sempurna. Masih
banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan
warga negaranya. Seperti meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan,
semakin parahnya banjir, dan masalah korupsi.
Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu menikmati kebebasan berpolitik
namun tidak semua kebebasan berpolitik berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena pada

hakikatnya semua sistem politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Demokrasi
adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan gagasan dinamis yang terkait erat dengan
perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan dengan
sempurna, maka negara tersebut adalah negara yang sukses menjalankan sistem demokrasi. Sebaliknya,
jika suatu negara itu gagal menggunakan sistem pemerintahan demokrasi, maka negara itu tidak layak
disebut sebagai negara demokrasi.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem pemerintahan yang
demokrasi, kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga, memperbaiki, dan melengkapi kualitas-kualitas
demokrasi yang sudah ada. Demi tercapainya suatu kesejahteraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang
sesungguhnya akan mengangkat Indonesia kedalam suatu perubahan.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1.
Apa itu pemerintahan Demokrasi ?
2.
Bagaimana demokrasi berjalan di Indonesia ?

3.
Dan apa sebenarnya manfaat daripada demokrasi itu ?

1.3

Manfaat

Penulisan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1.
Bagi penyusun, makalah ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menulis makalah yang baik
dan menambah pengetahuan tentang materi yang ditulis.
2.
Bagi pembaca, makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran terhadap mata kuliah
terkait.

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1


Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal
dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía kekuasaa rakyat , yang dibentuk dari
kata δῆμος dêmos rakyat da κράτος Kratos kekuasaa , erujuk pada siste politik ya g u ul
pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul
revolusi rakyat pada tahun 508 SM.
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya
dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaanperbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini [3] sekarang tampak ambigu karena beberapa
pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl
Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani,
sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan
menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.[4]
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara
seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung,
yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan
pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu
kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan;
ini disebut demokrasi perwakilan.


2.2

Ciri-ciri Demokrasi

Bahasa kata demokrasi pertama diperkenalkan kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk
pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan banyak
orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai
oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.

Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

ii


4.

2.3

Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat

Prinsip Demokrasi

Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan
"soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.

2.4

Kedaulatan rakyat;
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
Kekuasaan mayoritas;
Hak-hak minoritas;
Jaminan hak asasi manusia;
Pemilihan yang bebas dan jujur;
Persamaan di depan hukum;
Proses hukum yang wajar;
Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Asas Pokok Demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat

manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial.
Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu:
1.

2.

2.5

Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat
untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta adil;
dan
Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Selama 50 tahun berdirinya republik Indonesia masalah pokok yang dihadapi adalah bagaimana
masyarakat yang beraneka ragam pola budayanya mempertinggi tingkat ekonominya, membina
kehidupan sosial, dan politik yang demokratis. Masalah ini berkisar pada cara menyusun suatu sistem
politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan bangsa dengan partisipasi
rakyat serta menghindari timbulnya pemerintahan totaliter.
A.

Demokrasi diawal masa kemerdekaan

Praktek demokrasi sebenarnya sudah dilakukan menjelang proklamasi kemerdekaan RI atau
bahkan jauh sebelum itu, hal ini terlihat dalam rembuk desa dimasyarakat pedesaan, sidang BPUPKI

dalam rangka menyusun dasar Negara dan UUD 1945, melalui musyawarah dengan prinsip demokrasi,
sidang PPKI yang memutuskan UUD serta memilih presiden dan wakilnya.
B.

Demokrasi dari tanggal 18 agustus 1945 dampai 27 desember 1949

Setelah terbentuknya pemerintahan tanggal 18 agustus 1945, pemerintahan diatur berdasarkan
hukum nasional, terlihat dalam pasal 1 ayat 2 dinyataka kedaulata adalah dita ga rakyat da
dilaksa aka sepe uh ya oleh MPR . Na u kare a MPR elu ter e tuk aka, dala atura
peraliha pasal IV ditegaska se elu MPR, DPR da DPA di e tuk e urut UUD, segala kekuasaa ya
dijalankan oleh presiden denga a tua ko ite asio al . Dilihat dari dasar Negara da UUD 19
tersebut Negara Indonesia antara tahun 1945-1949 adalah Negara demokrasi, walaupun pelaksanaanya
belum sesuai dengan prinsip-prinsip yang diharapkan dalam UUD 1945. Hal ini terlihat kekuasaan
presiden terlalu luas. Untuk mengembalikan prinsip demokrasi maka dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :

C.

1. KNIP diberi wewenang menjalankan fungsi legislative (didasarkan maklumat wakil
presiden no X tanggal 5 november).
2. Rakyat diberi kebebasan untuk mendirikan partai politik (dasar maklumat pemerintah
tanggal 3 november 1945)
3. Maklumat presiden tanggal 14 november 1945 tentang perubahan sistem perubahan
presidensil menjadi parlementer.
Pelaksanaan demokrasi liberal

Pelaksanaan demokrasi liberal di Indonesia terjadi antara kurun waktu 27 desember 1949 sampai
dengan 5 juli 1959. Pada tahun1950 bentuk Negara mengalami perubahan yaitu dari serikat menjadi
Negara kesatuan RI. UUD yang berlaku adalah UUDS 1950. Pelaksanaan UUD RIS sampai UUDS
cenderung kearah kebebasan yang tak terbatas, maka dapat dikatakan bahwa sistem demokrasi liberal
yaitu sistem demokrasi yang mengagungkan kebebasan individu secara mutlak. Karena adanya
kebebasan yang mutlak tersebut menyebabkan tidak adanya kesetabilan pemerintah sehingga kurun
waktu 1950-1959 tidak kurang 6 kali ganti cabinet. Terpaksa presiden pada tanggal 5 juli 1959
mengeluarkan dekrit presiden yang isinya;

D.

1. Bubarkan konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950
3. Segera dibentuk MPRS dan DPAS
Pelaksanaan demokrasi terpimpin pada kurun waktu 5 juli 1959- 11 maret 1966

Me urut Ir. “oekar o de okrasi terpi pi adalah de okrasi ya g terpi pi oleh hik at
ke ijaksa aa dala per usyawaraata atau perwakila . Ko sep de okrasi terpi pi se e arnya
baik karena didasarkan pada pancasila. Demokrasi terpimpin sebenarnya untuk mengoreksi praktik
demokrasi liberal yang terlalu mengutamakan kebebasan individu ternyata tidak cocok dengan
kepribadian Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan demokrasi terpimpin ternyata menyimpang dari
Pancasila maupun UUD 1945 hal ini karena yang ditonjolkan bukan nilai-nilai demokrasi tetapi
terpimpinnya, terlihat setiap pengambilan keputusan bila tidak dapat ditempuh mufakat maka
keputusan diserahkan pada presiden.

ii

E.

Demokrasi pancasila pada masa orde baru (11 maret 1966 – 21 mei 1998)

Dengan terjadinya penyimpangan yang menonjol terhadap pancasila dan UUd 1945 menyebabkan
terjadinya kekacauan dari seluruh lapisan masyarakat, bangsa dan Negara yang meliputi segala aspek
kehidupan bahkan hampir saja menghancurkan Negara proklamasi atau NKRI. Hal ini yang mendorong
munculnya TRITURA yang akhirnya melandasi lahirnya orde baru yang tertekat melaksanakan pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan semangat itu seluruh kegiatan penyelenggaraan
Negara diupayakan dengan ketentuan yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945 (disebut
demokrasi pancasila).
Pada masa ini terjadi perubahan yang mendasar, partai politik mengalami penyederhanan
sehingga peran partai politik dalam Negara dpat dimaksimalkan. Bagi kepentingan rakyat, pemilu dapat
diselenggarakan secara periodik tiap 5 tahun, pembangunan berencana dapat berjalan dengan lancar
yang desebut PELITA, kestabilan pemerintah terjamin bahkan pertumbuhan ekonomi pun sangat
menggembirakan. Kelemahan yang terjadi pada masa orde baru adalah dalam menafsirkan dan
menerapkan UUD 1945.
Demokrasi pancasila pada masa orde baru memilki cirri-ciri sebagai berikut;

F.

1. Pelaksanaan UUD 1945 secara formalitas sedangkan substansinya atau makna
sebenarnya untuk menjamin kepentingan penguasa. Hal ini sulit bila dikatakan sebagai
penyimpangan secara formal atau konstitusional.
2. Pemilu berjalan secara periodic dan lancar. Namun dalam draft real terjadi
ketidakseimbangan kesempatan untuk berkembang dari setiap parpol karena adanya
single mayority.
3. Control sosial dari masyarakat kurang berjalan lancar karena adanya penerapan
manajemen tertutup sehingga budaya ABS (asal bapak senang)
4. Pada masa orde baru stabilitas politik dan keamanan terjamin sebab memang
pemerintah cenderung menerapkan pendekatan keamanan.
5. Munculnya praktek-praktek KKN (korupsi, Kolusi, dan nepotisme) dalam tubuh
pemerintahan.
Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi

Reformasi merupakan istilah periode pemerintahan paska orde baru yang dartikan sebagai suatu
gerakan untuk menata kembali kehidupan pemerintahan berdasarkan sandi-sandi kehidupan yang
dicita-citakan demi terwujudnya masyarakat madani, yaitu tata kehidupan masyarkat sipil yang tentram,
damai, aman, dan demokratis serta terjaminnya HAM.
Selama masa yang singkat itu bangsa Indonesia berhasil menetapkan berbagai peraturan
perundang-undangan yang penting bagi pengembangan demokrasi. Perkembangan yang pesat dalam
sendi-sendi demokrasi antara lain;
1. Adanya jaminan kebebasan pers
2. Adanya jaminan tata cara penyampaian pendapat dimuka umum (kebebasan mimbar)
yang diatur dalam UU. Seperti aksi unjuk rasa, pawai, mogok kerja dan sebagainya.
3. Kebebasan berpolitik dibuka seluas-luasnya

4. Terbukanya kontrol sosial dari masyarkat terhadap pemerintah seperti LSM, perorangan,
organisasi/lembaga maupun dari DPR
5. Terselenggaranya pemilu yang transparan untuk memilih anggota legislatif, presiden dan
wakil presiden langsung oleh rakyat.

ii

BAB III
MANFAAT DEMOKRASI

3.1

Demokrasi Menurut Ahli
1.
Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2.
Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan
pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga
negara.
3.
John L. Esposito
Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya
berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas
antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
4.
Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan
Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak
dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
5.
Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting
secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas
dari rakyat dewasa.
6.
C.F. Strong
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari
masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah
akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.
7.
Hannry B. Mayo
Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan politik.
8.
Merriem
Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas;
pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik
langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan
cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk
mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan
keturunan atau kesewenang-wenangan.

9.
Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem
dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para
calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat
memberikan suara.

3.2

Manfaat Demokrasi

Demokrasi yang diharapkan bisa dirasakan oleh keseluruhan masyarakat Indonesia saat ini belum
bisa terwujud. Anggapan yang muncul, demokrasi lebih diidentikkan kepada hal-hal bersifat politis,
sehingga yang terjadi isu-isu demokratis tersebut lebih berkembang pesat di kalangan partai politik.
Dalam pelaksanaannya demokrasi, belum bisa menyentuh kepada lembaga atau masyarakat.
Saat ini lembaga dan masyarakat belum bisa menerapkan pendekatan demokrasi dalam
berorganisasi atau bermasyarakat. Mereka masih memakai atau lebih suka menerapkan pendekatan
adat dan budaya masing-masing. Hal tersebut karena adat dan budaya dianggap sudah menjadi
kebiasaan dan lebih mudah dikenal masyarakat. Akan tetapi, mereka tidak sadar bahwa pendekatanpendekatan adat dan budaya masing-masing tersebut tidak bisa dipakai jika dihadapkan dengan adat
dan budaya yang lain. Seringkali timbul tindakan-tindakan destruktif yang dilatarbelakangi oleh adat dan
budaya.
Misalnya, jika timbul permasalahan di Yogyakarta, tidak mungkin bila diselesaikan menggunakan
pendekatan adat atau budaya Batak, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, mengingat Indonesia
memiliki keragaman masyarakat yang sangat tinggi, demokrasi yang menjadi asas negara saat ini
diharapkan bisa memancarkan nilai-nilai demokratisnya agar lebih universal dan dapat menjadi solusi
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat perbedaan-perbedaan yang ada.
Menurut Dahl, terdapat beberapa keuntungan demokrasi selain contoh sederhana di atas, yaitu:
a
b
c
d
e

f
g

Demokrasi menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum otokrat yang kejam
dan licik.
Demokrasi menjamin warga negaranya dengan sejumlah hak asasi manusia yang tidak
diberikan dan tidak dapat diberikan oleh sistem-sitem yang tidak demokratis.
Demokrasi menjamin kebebasan pribadi yang lebih luas bagi warga negaranya daripada
alternatif lain yang memungkinkan.
Demokrasi membantu rakyat untuk melindungi kepentingan dasarnya.
Hanya pemerintahan demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya
bagi orang-orang untuk menggunakan kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri,
yaitu untuk hidup di bawah hukum yang mereka pilih sendiri.
Hanya pemerintahan demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya
untuk menjalankan tanggung jawab moral.
Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total daripada alternatif lain yang
memungkinkan.

ii

h
i
j

3.3

Hanya pemerintahan demokratis yang dapat membantu perkembangan kadar persamaan
politik yang relatif tinggi.
Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama lain.
Negara-negara dengan pemerintahan demokratis cenderung lebih makmur daripada
negara-negara dengan pemerintahan yang tidak demokratis.

Penerapan Demokrasi Dalam Kehidupan
1.

2.

3.

4.

Di Lingkungan Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk
sebagai berikut:
a Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
b Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
c Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
d Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk
sebagai berikut:
a Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
b Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
c Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
d Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
e Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
Di Lingkungan Sekolah
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk
sebagai berikut:
a Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
b Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
c Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
d Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
e Sikap anti kekerasan.
Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam
bentuk sebagai berikut:
a. Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
b. Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat
warganya;
c. Memiliki kejujuran dan integritas;
d. Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
e. Menghargai hak-hak kaum minoritas;
f. Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
g. Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan
masalah-masalah kenegaraan.

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan

Saat ini demokrasi menjadi salah satu sistem politik yang paling banyak digunakan di dunia.
Semua ini tidak terlepas dari pengaruh barat serta liberalisasi di berbagai aspek kehidupan, tidak sedikit
membawa keuntungan namun tidak sedikit pula membawa kerugian bagi negara maupun rakyat sebagai
objek demokrasi.
Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan
berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut
demokrasi perwakilan, dimana setiap-setiap kelompok masyarakat memiliki seorang perwakilan dalam
parlemen atau dewan.
Sebuah konsep demokrasi dan bentuk system demokrasi pada suatu pemerintahan, harus
berlandaskan pada sikap dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena demokrasi merupakan wujud
dari kebersamaan dalam Negara juga merupakan hak sekaligus kewajiban bagi warga Negara , yang
dimana sesungguhnya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat secara mutlak.

4.2

Saran

Pemerintah wajib memberikan pendidikan politik secara lebih intensive kepada rakyat, supaya
tidak mudah terpengaruh pencitraan atau ekspose media yang berlebihan. Karena selama ini hanya
medialah yang mampu memberikan pendidikan politik secara massive dan gratis. Akan tetapi pemerintah
juga harus mengendalikan media dalam upaya untuk mencegah media sebagai alat politik golongan saja.
Akan tetapi media haruslah netral dalam pemberitaannya sesuai dengan kode etik yang berlaku,
dimana media haruslah independen dan netral.
Selain itu budaya demokrasi haruslah disesuaikan dengan kontur masyarakat Indonesia yang
majemuk. Negara tidak bias mengambil kebijakan sepihak dalam penentuan jenis dan sistem demokrasi,
akan tetapi harus memperhatikan dan meneliti kondisi social politik dalam negeri. Mewujudkan budaya
demokrasi memang tidak mudah. Perlu adanya usaha dari semua warga negara. Yang paling utama, tentu
saja, adalah adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi dan mempraktekanya secara terus
menerus, atau membiasakannya.
Pemerintah juga dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan serta revisi dari sistem
demokrasi saat ini yang masih tidak beraturan serta tidak jelas arah politiknya, serta menghentikan segala
sesuatu usaha untuk menempatkan rakyat sebagai tameng ataupun kendaraan politik sekelompok

ii

golongan saja. Karena kegiatan seperti ini dapat menimbulkan perpecahan di dalam harmoni persatuan
rakyat Indonesia yang sudah tertata selama puluhan tahun menjadi kesia-siaan.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24