Proposal Rencana Asuhan Keperawatan Pada
Proposal
Rencana Asuhan Keperawatan Pada Setting Jalan Raya Margonda
Depok
(Hasil Pengkajian dan Planning of Action )
Oleh
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dara Mustika
Dea Ananditasari
Lidya Destanti
Moh. Khaerul Efendi
Sawiti Retno Utami
Yusnita Chandra Oktaviani
Yustia Istiarni
(1106020466)
(1106006360)
(1106012565)
(1106003144)
(1106009356)
(1106002375)
(1106000716)
KELOMPOK 1KELAS E
Laporan Tugas untuk Mata Kuliah
Praktik Keperawatan Kesehatan Masalah Perkotaan
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga tim penyusun berhasil menyelesaikan
laporan Praktik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan (PKKMP) pada
settingjalan raya di jalan raya Margonda Depok.
Tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan tim penyusun yang masih dalam
tahap pembelajaran. Namun berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya pembuatan laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tim
penyusun mengucapkan terima kasih kepada fasilitator mata ajar PKKMP, bpk. Ns.
Yudi Ariesta Chandra., S.Kep yang telah memberikan pengajaran dan pemahaman
materi kepada kami. Selain itu, terima kasih pula atas kesediaannya untuk selalu
memberikan koreksi yang membangun.
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi tim
penyusun dan bagi para pembaca lainnya. Semoga laporan ini dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Depok, 28 Oktober 2014
Tim penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………
2
Daftar Isi…………………………………………………………………... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………....... 4
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………. 5
1.4 Sistematika Penulisan…………………………………………….. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian ISPA…………………………………………………. 6
2.2 Faktor Resiko ISPA……………………………………...........
6
2.3Klasifikasi ISPA…………………………………………………...... 6
2.4Tanda dan Gejala ISA……………………………………………...... 7
2.5Penanganan ISPA………….………………………………………. 7
BAB 3 Asuhan Keperawatan
3.1 Hasil Pengkajian…………………………………………………... 9
3.2 Rencana Keperawatan…………………………………………...
30
Rencana Kegiatan…………………………………………………………… 34
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………….
4.2 Saran………………………………………………………………...
Daftar Pustaka………………………………………………………………
Lampiran…………………………………………………………………….
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan raya merupakan jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan
kawasan yang lain. Jalan raya digunakan oleh pengguna kendaraan bermotor
seperti mobil pribadi, angkutan umum, dan sepeda motor. Selain pengguna
kendaraan, jalan raya juga digunakan oleh masyarakat umum seperti pejalan kaki,
pedagang kaki lima, dan pedagang pertokoan.Kendaraan bermotor memproduksi
asap yang terdiri dari gas-gas yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan,
terutama masalah ISPA.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi akut yang menyerang
satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung sampai alveoli
termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura) (Kemenkes, 2011).
Salah satu faktor penyebab terjadinya ISPA yaitu asap kendaraan bermotor. Asap
kendaraan bermotor mengandung gas karbonmonoksida (CO) yang berbahaya
bagi kesehatan. Di dalam darah, gas CO lebih mudah berikatan dengan
hemoglobin daripada gas oksigen. Dampak dari ikatan ini dapat menyebabkan
tubuh kekurangan oksigen dan sesak napas. Oleh karena itu, proposal dan
pengkajian di setting jalan raya ini dibuat untuk mengetahui masalah keperawatan
yang timbul akibat dari fenomena tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Jalan Raya Margonda?
2. Bagaimana teori mengenai ISPA?
3. Apa sajakah masalah keperawatan yang terdapat di setting Jalan Raya
Margonda?
4
4. Apa diagnosis keperawatan paada settingJalan Raya Margonda?
5. Bagaimana rencana keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan
yang ditegakkan?
1.3.
Tujuan
1. Menggambarkan kondisi Jalan Raya Margonda
2. Menjelaskan teori mengenai ISPA
3. Menjelaskan masalah keperawatan yang terjadi pada setting Jalan Raya
Margondasesuai hasil pengkajian yang telah didapatkan
4. Menjelaskan diagnosis keperawatan yang ditegakkan pada setting Jalan Raya
Margonda
5. Menjelaskan rencana keperawatan yang dibuat sesuai dengan diagnosis
keperawatan
1.4.
Sistematika Penulisan
Proposal ini tersusun dari 4 bab yang terdiri dari Bab 1 yaitu Pendahuluan
yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan;
kemudian dilanjutkan Bab 2 yang berisi tinjauan pustaka; Bab 3 yang berisi
asuhan keperawatan yang meliputi hasil pengkajian, analisa data, dan rencana
asuhan keperawatan; serta Bab 4 yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi saluran
pernapasan yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Infeksi ini
berlangsung selama kurang lebih 14 hari, biasanya ISPA menyerang struktur
pernapasan diatas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini menyerang bagian
saluran atas dan bawah secara berurutan (Muttaqin, 2008).
2.2. Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami ISPA adalah :
a. Faktor Demografi: Jenis Kelamin (laki-laki lebih beresiko terserang ISPA
dibanding perempuan, karena laki-laki perokok dan sering berkendara),
Usia (anak balita dan ibu rumah tangga lebih sering terserang ISPA karena
asap masakan), dan pendidikan (karena kurangnya manajemen kasus dari
petugas kesehatan dan minimnya pengetahuan dari masayarakat umum)
b. Faktor Polusi: Cerobong asap (baik dari asap pabrik ataupun asap
kendaraan di jalan), kebiasaan merokok (rokok mengeluarkan bahan kimia
dan dari bahan kimia tersebut akan beresiko terserang ISPA)
2.3.
Klasifikasi (Depkes RI, 2002)
a. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan
Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan mengalami
batuk, pilek, dan sesak
b. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sedang
Dialami apabila terdapat gejala sesak napas, suhu tubuh > 390C, dan
apabila bernapas terdengar seperti mengorok
6
c. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat
Jika didapati gejala : kesadara menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu
makan menurun, sianosis, dan gelisah
2.4.
Tanda dan Gejala
Secara umum tanda dan gejala seseorang terserang Infeksi saluran pernapasan
akut adalah:
Demam
Pusing
Malaise (lemas)
Anoreksia
Muntah
Gelisah
Batuk
Keluar secret
Suara napas stridor
Hipoksia
a. Gejala ISPA ringan : batuk, serak, pilek, panas atau demam
b. Gejala ISPA sedang : Napas cepat, suhu >390 C, radang tenggorokan,
timbul bercak merah pada kulit (seperti campak), telinga sakit atau
mengeluarkan nanah, pernapasan bunyi seperti mengorok, terdapat
mengi/whezzing
c. Gejala ISPA berat: seseorang dapat dikatakan mengalami ISPA berat
apabila terdapat tanda dan gejala pada ISPA ringan dan sedang serta salah
satu atau lebih dari tanda berikut : bibir dan kulit membiru, terdapat
pernapasan cuping hidung, kesadaran menurun, pernapasan seperti orang
mengorok, terdapat retraksi dinding dada, nadi cepat atau tidak teraba, dan
radang tenggorokan
7
2.5.
Penanganan
a. Mengatasi panas (demam): berikan kompres hangat atau parasetamol
b. Mengatasi batuk : dengan tradisional menggunakan jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ( diberikan 3x sehari)
c. Pemberian makanan : makanan yang cukup gizi, sedikit tapi sering.
d. Pemberian minuman : berikan air putih, air buah lebih banyak
e. Tidak dianjurkan menggunakan pakaian atau selimut yang tebal dan rapat
f. Untuk pilek, bersihkan hidung untuk mengurangi komplikasi yang lebih
parah
8
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Hasil Pengkajian
a. Data Demografi
Pengumpulan data pada setting Jalan Raya terdapat 3 target yaitu,
pengendara, pejalan kaki dan pedagang. Pada target pengguna jalan raya
Depok didapatkan responden lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki
dibanding yang berjenis kelamin perempuan. Usia responden yang didapat
juga beragam, namun sebagian besar dalam rentang Dewasa awal (usia 20-40
tahun), hanya sebagian kecil terdapat responden yang dalam rentang Dewasa
akhir.
Berikut diagram Interpretasi hasil kuesioner fisik pada pengendara, pejalan
kaki dan pedagang :
9
10
11
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
3.2 Hasil Pengkajian
Pokok
Variable
Pengkajian
Inti komunitas
Sejarah
Perkembanga
n daerah saat
ini
Demografi
Karakteristik
penduduk
Sub variable
Sub2
Variable
Metode
Sumber
Hasil Pengkajian
Riwayat
perkembangan
wilayah
Kemajuan
industry
diwilayah
tersebut
Wawancara
Tokoh
Agama
dan Tokoh
Masyarak
at
Wawancara
Warga
Kami
mewawancarai
seorang
pedagang
makanan di depan gang universitas gunadarma,
hasil wanwancara didapatkan bahwa mereka
sudah kurang lebih 10 tahun berjualan dilokasi
tersebut (dengan barang dagangan yang
berbeda). Dahulu pertama tinggal disini, mereka
mengatakan bahwa daerah sini masih ada lahan
hijau atau belum banyak bangunan-bangunan
yang padat seperti saat ini. Perbedaan yang
terlihat yaitu, jumlah kendaraan yang lebih
banyak, bangunan yang lebih padat dan
pengguna jalan yang semakin banyak (pejalan
kaki)
Hasil wawancara kami, didapatkan bahwa
dominasi pedagang disini adalah orang
pendatang, namun tidak sedikit juga dari mereka
yang asli penduduk sini. Pekerjaan mereka
berdagang, kebanyakan berdagang makanan,
sejak pagi hingga sore, tergantung jenis barang
dagangannya, ada pula yang berjualan sejak sore
hingga malam. Sebenernya didominasi oleh
pejalan kaki, khususnya para mahasiswa dan
pekerja yang tinggal (kost) disekitar lingkungan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Statistic
penting
Sub Sistem
Lingkungan
fisik
Data
kesehatan
Riwayat
penyakit ISPA
Bangunan
Kepadatan
bangunan
Wawancara
Warga
Wawancara
Warga
Pemanfaat Wawancara
an lahan
hijau
Warga
sini, namun tak jarang juga ditemui banyak
pengguna kendaraan yang mampir untuk datang
kesini. Untuk usia yang sering datang kesini,
adalah remaja akhir dan dewasa.
Untuk keluhan flu, sering dirasakan terlebih
ketika musim pancaroba, selebihnya dalam
sebulan memang merasakan batuk dan sesak
karena julah kendaraan yang banyak, sehingga
polusinya juga banyak. Selain itu, karna cara
berdagang yang tidak menetap, mereka lebih
terpapar polusi di pinggir jalan.
Berdasarkan hasil wawancara di salah satu
pedagang,
mengatakan
bahwa
mereka
memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan
jika memang keluhan yang mereka rasakan
semakin berat (misalnya batuk lebih dari
seminggu) dan pada umumnya mereka berobat
jika aktivitas berdagang mereka sudah
terganggu.
Berdasarkan hasil wawancara kami terkait
bangunan yang padat, sudah pasti mengurangi
penghijauan dan meningkatkan polusi serta debu
di sepanjang jalan raya margonda, seperti halnya
para pedagang saja, karna banyaknya bangunanbangunan yang padat, kini sudah tidak ada lahan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
WS
untuk para pedagang berjualan, maka dari itu,
para pedagang menggunakan alternatif trotoar
untuk berjualan. Sehingga daerah sepanjang
jalan margonda depok inibelum cukup memadai
untuk hal penghijauan, karena dilingkungan
jalan raya Depok ini di dominasi dengan
bangunan-bangunan yang padat, kemudian
sedikitnya penghijauan, banyaknya kendaraan
yang berlalu lalang sehingga ini yang membuat
lingkungan tercemar polusi udara baik dari debu
maupun asap kendaraan, ditambah dengan cuaca
panas yang menyengat.
Keadaan bangunan, keadaan trotoar, penghijauan
disepanjang jalan raya margonda
Keadaan bangunan di jalan raya Depok dipadati
dengan bangunan-bangunan seperti Mall, ruko,
apartemen, pom bensin, showroom (mobil,
motor, kusen) dan kebutuhan sandang (pakaian),
pangan (makan), kemudian dilihat dari lokasi
sepanjang jalan raya Depok (depan BSI sampai
Balai kota depok) terdapat 2 kampus yaitu
Universitas Indonesia dengan Universitas
Gunadarma, yang menyebabkan di sepanjang
jalan raya Depok ini banyak percetakan atau
ruko yang menjual keperluan mahasiswa.
Adapun gang-gang kecil yang tersedia, untuk
akses jalan ke rumah yang di huni warga dan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
beberapa kosan mahasiswi.
Keadaan trotoar disepanjang jalan raya Depok
ini ada yang sedang dalam perbaikan (seperti
sepanjang jalan dari BSI sampai perempatan
juanda). Selebihnya dari perempatan juanda
sampai Balaikota Depok trotoar sudah cukup
baik dan memadai. Untuk warna trotoar masih
dalam batas wajar (masih terang warna hitam
dan putihnya). Untuk kegunaannya, sedikit yang
berjalan di pinggir trotoar. Trotoar lebih banyak
di gunakan sebagai tempat parkir dan berdagang
yang tidak menetap (tukang gorengan, tukang
buah, dll).
Di sepanjang jalan raya Depok terdapat 3
jembatan penyebrangan yaitu di depan
Apartemen Margonda Resident, depan Mall
Depok Town Square dan sebelum terminal
Depok. Untuk kegunaanya, pada saat melakukan
Winshield Survey ini di jam 10.30 wib, jembatan
yang dominan digunakan adalah yang di depan
Depok Town Square. Untuk 2 jembatan yang
lainnya, jarang yang menyebrang menggunakan
jembatan tersebut. Untuk beberapa lokasi
tertentu, seperti di depan gang pondok cina,
kemudian depan universitas gunadarma, depan
gang kober, banyak yang menyebrang melalui
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
zebracross, karena akses jembatan penyebrang
yang jaraknya jauh.
Pelayanan
Kesehatan
dan Sosial
Jenis
pelayanan
Keefektifan
pemanfaatan
pelayanan
Wawancara
WS
Warga
Untuk pepohonan, pohon-pohon yang ada di
jalan raya Depok, terdapat taman kecil di tengah
jalan. Untuk beberapa pohon besar terdapat
hanya di beberapa bangunan (ruko) yang
memang tempatnya besar dan di ciptakan untuk
fasilitas kenyamanan. Untuk taman kecil di
tengah jalan tersebut, ada yang rindang ada pula
yang tidak. Pada saat pengkajian terlihat
beberapa pohon besar di bangunan (ruko) tempat
resto (makanan), selebihnya adalah pohon kering
di tengah jalan.
Berdasarkan hasil wawancara kami, beberapa
pedagang
mengatakan
untuk
pelayanan
kesehatan yang terdekat ada di RS Bunda
Margonda, RS HGA, RS Mitra Keluarga, Klinik
Pertamedika. Pelayanan kesehatan tersebut
mudah di jangkau karena letaknya yang berada
di pinggir jalan sepanjang jalan raya Depok.
Jenis pelayan kesehatan dan social yang terdekat
RS Swasta atau Negeri atau Puskesmas
Pembantu atau Puskesmas pusat. Terdapat RS
swasta yaitu RS HGA, RS Bunda Margonda, RS
Mitra Keluarga. Untuk puskesmas, tidak ada
puskemas di sekitar jalan raya Depok (BSI-Balai
kota depok)
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Peran pemberi
pelayanan
kesehatan
.
Keamanan
pengendara
Alat pelindung Masker
Diri
Wawancara
Pengguna
jalan
Wawancara
Pengendar
a
Berdasarkan hasil wawancara kami terkait
penyuluhan tentang ISPA oleh pihak pemerintah,
belum diketahui maupun terlihat oleh para
pengendara terkiat sosialisasi terkait program
sosial terkait ISPA, sehingga kesadaran
pengendara untuk menggunakan alat pelindung
dari paparan asap dan polusi masih belum masif.
Hal ini sama dengan kondisi belum adanya
poster/iklan/media masa terkait kesehatan
masalah ISPA yang terpasang di sekitar jalan
raya. Sebagian besar hanya iklan-iklan komersil
yang mendominasi papan iklan di sekitar jalan
raya Depok. Selain itu juga belum pernah
ditemui para relawan yang melakukan
penyuluhan terkait ISPA di daerah sini.
Berdasarkan hasil wawancara kami, beberapa
pengguna
jalan
ataupun
pengendara
mengatakan bahwa alat pelindung diri yang
mereka gunakan adalah Jaket, masker, seat
belt, kacamata. Kemudian sebagian responden
sudah mengetahui fungsi dari masker sebagai
pelindung dari debu dan asap, tetapi jarang
dipakai. Sebagai pengguna jalan atau
pengendara,
mereka
mengeluhkanberupa
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
batuk, pilek, dan mengalami sesak dalam 1
bulan terakhir.
Jenis
transportasi
Wawancara
Pengguna
Jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami, daerah jalan
raya margonda ini padat pada pagi hari sekitar
jam 05.30-08.30 arah Jakarta dan pada sore hari
jam 15.00-16.00 arah Depok.
Transportasi yang paling sering berlalu lalang
adalah angkot karena banyaknya bangunanbangunan komersil yang memperngaruhi jumlah
peningkatan pengguna jalan
Jumlah kendaraan pribadi yang lebih sering
berlalu lalang adalah sepeda motor yang kadang
sering memakan bahu jalan/trotoar jika terjadi
kemacetan parah, ditambah dengan angkutan
umum yang padat dan cukup membahayakan
pejalan kaki, saat mereka berhenti di pinggir
jalan seketika untuk menunggu penumpang.
dampak dari kemacetan dan polusi secara tidak
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
langsung menganggu kesehatan terutama dari
segi pernafasan. Hal lainnya, emosi mereka
menjadi lebih sulit untuk terkontrol.
Jenis kendaraan yang paling banyak melintasi
jalan raya margonda
WS
Untuk kendaraan bermotor, pada pengkajian
Winshield Survey pukul 10.30 wib arah ke
Jakarta, cukup padat. Namun arah sebaliknya
ramai lancar. Kepadatan di dominasi oleh
kendaraan roda empat. Kepadatan terjadi di
setiap lampu merah sepanjang jalan raya Depok
(BSI-Balai kota depok).
Komunikasi
Jenis
Media
komunikasi
Wawancara
Pengguna
Jalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
pengguna jalan, mereka mengatakan bahwa
mereka tidak pernah melihat media apapun
terkait ISPA, baik poster yang ditempel, ataupun
selebaran
(flyer).
Kemudian
mereka
mengatakan, bahwa harapan mereka terkait
dengan karakteristik lingkungan yang baik di
sekitar jalan raya ini yaitu adanya penghijauan
yang dapat mengurangi polusi dan debu.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Politik dan Kebijakan
Pemerintahan pemerintah
daerah
Ekonomi
Pendapatan
dan Pekerjaan
Pengujian
kendaraan
layak pakai
Wawancara
Pengendar
a
kendaraan
Pengawasan
pembangunan
Wawancara
Pengguna
Jalan
Jenis Pekerjaan
WS
Jumlah
pendapatan
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada
beberapa pengendara, mereka mengatakan
bahwa Pemeriksaan kendaraan secara berkala
yang dilakukan, menurut paparan pengendara,
mereka jarang melihat. Ada pun jika terlihat,
maka hanya ada pemeriksaan tes emisi pada
angkutan umum angkot, sedang yang melintas di
jalan raya Depok bukan hanya angkot dan
pemeriksaannya pun tidak berkala.
Berdasarkan hasil wawancara kami, terkait
keterlibatan pemerintah dalam pengawasan
pembangunan disekitar jalan raya dan
pemanfaatan lahan hijau disepanjang jalan tidak
ada, pihak kepolisian hanya bertugas untuk
mengatur lalu lintas di sepanjang jalan raya
Depok.
Berdasarkan hasil observasi, yang paling banyak
ditemukan di sepanjang jalan raya margonda
adalah pedagang, supir, tukang ojek, tukang sapu
jalanan
Pedagang,
pekerja
Berdasarkan hasil wawancara ke pedagang
terkait
penghasilan,
mereka
mengatakn
penghasilan mereka cukup untuk biaya hidup
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
sehari-hari.
Pendidikan
Tingkat
pendidikan
Tingkat
pengetahuan
Wawancara
Pengguna
Jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada
pengguna jalan, mereka mengatakan bahwa
masalah kesehatan yang sering terjadi di jalan
raya margonda ini adalah batuk, pilek, sesak
napas, pusing.
Berikut adalah diagram hasil wawancara terkait
tingkat pengetahuan ISPA di jalan raya
margonda pada pejalan kaki, pedagang dan
pengendara :
1. Apakah
bapak/ibu mengetahui tentang
penyakit ISPA?
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
PERSEPSI
:
Harapan Warga: warga berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk menciptakan lingkungan hijau, membatasi pembangunan gedung-gedung
baru dan menciptakan kebijakan terhadap kendaraan-kendaraan yang bebas polusi.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Harapan Perawat/ Tenaga Kesehatan: perawat berharap masyarakat dapat menjaga kesehatan khususnya kesehatan pernapasan agar terhindar
dari masalah penyakit pernapasan seperti ISPA dengan menggunakan masker, dan perawat berharap masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan
kesehatan sebaik mungkin.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
b. Responden
Berdasakan hasil wawancara terhadap beberapa pengendara, pejalan kaki, dan
pedagang, sebagian besar mengatakan bahwa di jalan raya Depok belum pernah ada
sosialisasi tentang masalah ISPA maupun media komunikasi tentang kesehatan.
Tetapi, resiko perburukan ISPA yang dialami untuk saat ini belum mempengaruhi
kinerja dan aktivitas mereka karena perihal kebutuhan akan penggunaan jalan dan
lokasi yang akan dituju. Ada pun dikhawatirkan, akumulasi dari ISPA pada
pengguna jalan yang terus-menerus terpapar akan mengakibatkan komplikasi
penyakit yang lebih serius pada tahun-tahun mendatang.
c. Analisa Data Wawancara
Pengguna Kendaraan
Hasil wawancara didapatkan bahwa hampir seluruh pengguna kendaraan yang
berlalu lalang di jalan raya Depok berisiko tinggi terpapar polusi dan udara tercemar
yang menyebabkan ISPA. Ada pun jam kerja mereka berkenaan dengan mayoritas
jam kerja orang pada umumnya, dimana mereka terpapar pada polusi jam kendaraan
padat pada pagi hari sekitar jam 05.30-08.30 arah Jakarta dan pada sore hari jam
15.00-16.00 arah Depok.
Banyak dari pengguna kendaraan mengatakan ada dampak yang besar dari
adanya bangunan toko-toko di pinggir jalan raya terhadap penghijauan di sepanjang
jalan, terlihat dengan jumlah pohon yang semakin sedikit, pengecilan lahan hijau
untuk pelebaran jalan dan perluasan bangunan.
Banyak pula keluhan pengendara terhadap karakteristik lingkungan jalan raya
Depok yang belum memenuhi tingkat kenyamanan seperti masih banyak didapatkan
penyeberang jalan yang menyebrang tidak ditempat semestinya, kurangnya
penggunaan lampu sent saat ingin belok, memotong jalan sembarangan, serta tingkat
kemacetan yang sulit terurai.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Banyak dari pengendara berharap terkait karakteristik lingkungan yang
semestinya tercipta dapat segera terwujud seperti tidak lagi macet dengan tingkat
parah, saling menghormati antar pengguna jalan, serta perbanyakan lahan hijau
untuk mengurangi polusi dengan volume kendaraan yang semakin bertambah.
Sebagai pengendara pun, mereka mengakui bahwa di jalan raya Depok
mayoritas yang mendominasi adalah pengendara di bandingkan dengan pejalan kaki.
Hal ini mengingat trotoar yang ada pun banyak dialihfungsikan menjadi lahan
dagang dan perluasan bangunan serta lahan parkir, maka lahan untuk pejalan kaki
pun berkurang disertai dengan cuaca yang panas dan kurangnya penghijauan yang
menyamankan kondisi pejalan kaki.
Banyak dari mereka yang mengetahui dampak dari kemacetan yang
menimbulkan polusi, pada akhirnya akan menganggu kesehatan. Keluhan yang
mereka utarakan pada kondisi tersebut adalah merasa sesak nafas, emosi menjadi
lebih sulit terkontrol (stres), merasa lebih cepat lelah dan pegal, serta mengetahui
dampak yang paling berbahaya adalah masalah kesehatan terkait pernafasan.
Meskipun demikian, banyak dari mereka yang belum mengetahui istilah ISPA untuk
gangguan yang mereka rasakan.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kesehatan
terkait asap dan kemacetan menurut mereka adalah dari segi individu, dapat olahraga
secara teratur, datang ke tempat kerja/tujuan lebih pagi dari jadwal jam padat
kendaraan, serta menggunakan masker. Sedangkan dari segi lingkungan, harus ada
kerja sama dengan pihak lingkungan terkait untuk memperbanyak penghijauan dan
perluasan lahan penghijauannya.
Pemeriksaan kendaraan secara berkala yang dilakukan, menurut paparan
pengendara, mereka jarang melihat. Ada pun jika terlihat, maka hanya ada
pemeriksaan tes emisi pada angkutan umum angkot, sedang yang melintas di jalan
raya Depok bukan hanya angkot dan pemeriksaannya pun tidak berkala.
Belum diketahui maupun terlihat oleh para pengendara terkiat sosialisasi
terkait program sosial terkait ISPA, sehingga kesadaran pengendara untuk
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
menggunakan alat pelindung dari paparan asap dan polusi masih belum masif. Hal
ini sama dengan kondisi belum adanya poster/iklan/media masa terkait kesehatan
masalah ISPA yang terpasang di sekitar jalan raya. Sebagian besar hanya iklan-iklan
komersil yang mendominasi papan iklan di sekitar jalan raya Depok.
Pejalan Kaki
Hasil wawancara yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan pengendara,
dimana mereka beranggapan bahwa kondisi bangunan yang berjajar disepanjang
jalan raya Depok berdampak menganggu penghijauan. Ada pun karakteristik
lingkungan yang telah dipaparkan, banyak dari mereka yang setuju jika lingkungan
belum memenuhi kriteria aman dan nyaman. Sebagai pejalan kaki, trotoar sebagai
jalan mereka beralih fungsi dan bentuknya pun kini hampir rata dengan jalan
sehingga berbahaya jika tidak mawas diri saat berjalan. Pepohonan dan taman pun
sulit dijumpai karena jumlahnya yang sangat sedikit, sehingga cuaca panas menjadi
lebih menyengat untuk pejalan kaki.
Untuk jumlah waktu terpapar lingkungan, pejalan kaki lebih sedikit jumlah
waktunya dibandingkan dengan pengendara yang terpapar lama karena volume
kendaraan yang terus bertambah dan macet. Rata-rata pejalan kaki terpapar selama 3
jam/hari. Aktivitas berjalan sebagian besar dilakukan untuk menunggu angkutan
umum atau menuju ke wilayah tujuan dengan jarak tempuh yang dekat.
Jumlah kendaraan pribadi yang lebih sering berlalu lalang adalah sepeda motor
yang kadang sering memakan bahu jalan/trotoar jika terjadi kemacetan parah,
ditambah dengan angkutan umum yang padat dan cukup membahayakan pejalan
kaki, saat mereka berhenti di pinggir jalan seketika untuk menunggu penumpang.
Pejalan kaki yang mayoritas dalam pengkajian sesuai usianya adalah sebagai
pekerja juga terpapar oleh polusi karena aktivitasnya berbarengan dengan jam kerja
yang padat pada jalan raya, yakni pada pagi hari dan sore hari dengan jam yang
sama seperti yang diutarakan oleh pengendara.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Seperti pengendara, banyak dari pejalan kaki yang menuturkan dampak dari
kemacetan dan polusi secara tidak langsung mengganggu kesehatan terutama dari
segi pernafasan. Hal lainnya, emosi mereka menjadi lebih sulit untuk terkontrol.
Banyak dari pejalan kaki yang sebagian besar tahu terkait istilah ISPA, dan
dari penuturannya mereka telah rutin mengenakan pelindung diri dari asap dan
ketidaknyamanan lingkungan karena kemacetan dan kurangnya pengijauan (panas
terik) yakni dengan mengenakan masker dan jaket.
Belum ditemukan/terlihat juga sosialisasi maupun iklan/poster terkait
kesehatan maupun terkhusus tentang ISPA yang mereka temui telah terpasang di
sepanjang jalan raya Depok.
Pedagang
Berdasarakan wawancara yang dilakukan pada sepuluh orang responden yang
seluruhnya merupakan pendatang di Kota Depok, didapatkan data bahwa mereka
rata-rata bekerja selama 11 jam di pinggiran Jalan Raya Margonda. Mereka bekerja
sebagai pedagang di Jalan Raya Margonda rata-rata selama 10 tahun. Keadaan sat
pertama mereka berdagang di Jalan Raya Margonda dengan keadaan saat ini sudah
banyak berubah. Perubahan yang terjadi berdasarkan pengamatan merekan selama
kurun waktu 10 tahun diantaranya adanya pelebaran jalan, penebangan pohon,
pembangunan gedung toko dan apartemen, bertambahnya jumlah kendaraan
bermotor, dan pembuatan separator di tengah jalan. Mereka mengatakan bahwa
perubahan tersebut mengakibatkan kondisi Jalan Raya Margonda menjadi lebih
panas, gersang, polusi, dan bertambah macet.
Karakteristik lingkungan Jalan Raya Margonda menurut tiga dari sepuluh
responden kurang baik karena banyak jalan rusak, pelebaran jalan yang membuat
jumlah kendaraan sehingga menimbulkan macet, polusi, dan kurang banyak pohon.
Sedangkan tujuh lainnya mengatakan tidak tahu. Untuk program pengawasan
pembangunan dari pemerintah, hanya dua orang yang mengatakan bahwa
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
pemerintah terlibat dalam pengawasan pembangunan dan pemanfaatan lahan hijai di
sepanjang jalan, sisanya mengatakan tidak tahu.
Jumlah kendaraan yang paling banyak melintasi Jalan Raya Margonda yaitu
angkutan kota, sepeda motor, dan kendaraan pribadi. Waktu-waktu padat kendaraan
biasanya terjadi pada pukul 05.30 – 07.00 WIB dan pukul 17.00 – 20.00 WIB. Pada
akhir pekan jumlah kendaraan dapat meningkat terutama hari Sabtu. Peningktan
jumlah kendaraan mengakibatkan tingkat polusi dan kebisingan meningkat. Selain
itu, pengguna jalan juga terganggu oleh kemacetan yang ditimbulkan, terkadang
susah untuk melewati jalan karena posisi kendaraan yang juga tidak teratur.
Responden menyebutkan akibat dari polusi yang paling berbahay bagi kesehatan
yaitu masalah pernapasan, sedangkan akibat lainhya yaitu menyebabkan iritasi mata,
dan penurunan tingkat pendengaran.
Pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut yaitu dengan
menggunakan masker baik untuk pengendara maupun pengguna jalan. Dalam satu
bulan terakhir, enam dari sepuluh responden mengeluh batuk, pilek, dan sesak napas
baik diakibatkan oleh cuaca maupun polusi. Pelayanan kesehatan terdekat yaitu RS
Bunda Margonda dan praktik dokter umum. Semua responden hanya mengunjungi
fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit saja. Sedangkan untuk sosialisasi masalah
ISPA dari pihak pelayanan kesehatan maupun relawan, banyak responden yang
mengatakan tidak tahu atau belum pernah tahu. Sebagian besar respondeng tidak
mengetahui tentang ISPA, hanya dua orang saja yang mengetahui. Kepada
responden yang tidak mengetahui ISPA diberikan penjelasan singkat mengenai
ISPA, penyebab, dan cara mencegahnya.
d. Analisa Data Kuesioner Pemeriksaan Fisik
Segala hasil persentase yang telah digambarkan sebelumnya, berdasarkan data
diatas didapatkan bahwa responden pengguna jalan raya yang meliputi pejalan kaki,
pedagang maupun pengguna kendaraan berisiko terhadap ISPA dengan persentase
60% mengalami ISPA kategori ringan. Hal ini dibuktikan dengan adanya keluhan
fisik yang dialami pada semua subjek berupa batuk, pilek, dan mengalami sesak
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
dalam 1 bulan terakhir. Hal ini berkorelasi dengan tingkat pengetahuan pengguna
jalan terkait ISPA yang dalam persentase digambarkan 80% belum mengetahui
tentang deskripsi ISPA dan hanya 20% yang mengetahui tentang ISPA yang hanya
sebatas istilah. Ada pun persentase terbesar terkait usia yang mendominasi pengguna
jalan raya atau beresiko tinggi terkena dampak lanjut dari ISPA adalah dalam
kriteria usia dewasa awal 20-40 tahun sebesar 60% dengan mayoritas pengguna
jalan didominasi oleh laki-laki sebesar 80%. Jika dikelompokkan sesuai dengan
tingkat pengetahuan, lama terpapar, serta test pemeriksaan fisik singkat yang ada,
maka klasifikasi pengguna jalan yang berisko besar terkena ISPA lebih lanjut adalah
pada pengendara dengan persentase sebesar 40%. Ada pun, persebaran menunjukkan
perbedaan yang tipis antar pengguna jalan raya Depok ini, dengan demikian perlu
kiranya perhatian pada semua pengguna jalan raya tanpa terkecuali sesuai dengan
tujuan awal, mencegah perburukan dengan mengurangi dampak.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
3.2 Rencana Asuhan Keperawatan Setting Jalan Raya
1. Analisa Data dan Skoring
DATA
SKORING
Diagnosa
Keperawatan
Subjektif
- Pengguna
Pentingnya
masalah
Diselesaikan
Perubahan
Positif
jk
masalah teratasi
Peningkatan
kualitas hidup
jk
masalah
teratasi
Prioritas
masalah
Jumlah
Prioritas
3
3
3
4
13
2
Ketidakefektifan
3
manajemen kesehatan
diri pada pengguna
jalan
margonda
Depok
- Tidak terdapat media di ajlan
margonda
Depok
yang
menunjukkan
pentingnya
menggunakan masker sebagai
salah satu upaya mencegah ISPA.
4
3
5
15
1
Objektif
jalan - Kategori Ispa berat, sedang,
raya mengatakan
ringan. (tambahkan grapik
udara panas, tidak
nya)
segar, berasap jika - Pengguna
jalan
tidak
jalan
margonda
menggunakan masker untuk
macet pada pukul
menghindari pajanan polutan.
12.00-13.00 dan
maghrib
hingga
malam.
- Terlihat
banyak
pengendara
- Beberapa
motor
dan
pejalan
kaki tidak
Pengguna
jalan
menggunakan
masker
saat
margonda
menggunakan
jalan
raya
mengatakan tidak
margonda.
mengetahui ISPA
Risiko Infeksi pada
pengguna
jalan
margonda Depok
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
- Pengguna
- Kurangnya
mengeluh
minimnya
pepohonan
dan
area
hijau
di
sekitar
jalan
margonda
sehingga
udara
terasa panas dan
tidak sejuk.
- Pengguna
mengatakan tidak
nyaman
menghirup udara
saat keadaan macet
dikarenakan emisi
gas
yang
dihasilkan
kendaraan
bermotor.
pemeliharaan
terhadap pepohonan yang adal
dijalan
margonda terlihat
pohon kering dan tidak
adekuat memberikan rasa
nyaman di lingkungan jalan
Margonda Depok.
Gangguan
nyamanpada
rasa
2
3
3
4
12
3
pengguna
jalan
margonda Depok
2. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada pengguna jalan margonda Depok
Sumber
Tujuan
Kriteria
Rencana Kegiatan
Tempat
PJ
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Umum
Khusus
Evaluasi
Setelah
dilakukan
pemasangan
poster, spanduk,
dan pembagian
flyer
diharapkan
pengguna jalan
margonda
Depok
mengetahui dan
menyadari
pentingnya
menggunakan
alat pelindung
diri khususnya
masker
saat
berada di jalan
margonda
depok.
Setelah
pemasangan Respon
spanduk,
poster,
dan Verbal
pembagian flyer pengguna
jalan margonda Depok
melakukan
perubahan
perilaku
dan kebiasaan
dengan mengguna saat
berada di jalan raya
Mergonda Depok.
Standar
Strategi
Pengguna
jalan Promosi
margonda
Depok Kesehatan
mengungkapkan secara
verbal penerimaan untuk
mengefektifkan
manajemen
kesehatan
diri
dengan
menggunakan
masker
saat berada di jalan
margonda Depok
Dibuktikan Oleh:
- Melihat poster
- Menanyakan
informasi
terkait ISPA kepada
mahasiswa PKKMP yang
sedang membentangkan
poster
untuk
- Memutuskan
menggunakan masker saat
berada di jalan raya margonda
Depok.
Mengungkapkan
pentingnya menggunakan
masker dan memahami
Risiko ISPA menjadi
besar
kemungkinan
terjadi
jika tidak
menggunakannya.
Memerhatikan
Poster,
Intervensi
Memasang
Poster,
Spanduk,
dan
membagikan
flyer
dan
masker
gratis secara
terbatas pada
pengguna
jalan
margonda
Depok yang
berisikan
konten
mengenai ;
Polusi,
dampaknya
terhadap
saluran
pernapasan
ISPA,
Literatur
mengenai
ISPA
Poster
DEPKES,
sebagai
bahan
pembuat
poster,
spanduk,
dan flyer.
Pesimpan
gan empat
jalan
margonda
Depok
Dara:
korlap
Anggota
mengerja
kan
bagian
yang tlah
disepakat
i.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
membaca tulisan yang
terdapat pada poster,
spanduk, dan flyer.
Hal apa yang
dapat
dilakukan,
Masker
sebagai alat
pencegah
ISPA.
Respon
Afektif
Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman pada pengguna jalan margonda Depok
Tujuan
Kriteria
Umum
Khusus
Tercapainya
kenyamanan
lingkungan Kota
Depok
-
Evaluasi
Pengadaan
pohon Respon
sebagai penyerap polutan verbal
dan emisi gas hasil
produksi
kendaraan
bermotor pada siang
hari.
Rencana Kegiatan
Standar
Strategi
Intervensi
Pengguna
jalan
mengungkapkan
kenyamanan saat berada
dijalan margonda depok
(kesejukan, kebersihan
Kolaborasi
lintas
Sektor
:
Dinas
Pertamanan
Pengadaan
penanaman
Pohon pada
kedua bahu
sepanjang
Sumber
Tempat
Dinas
Jalan
Pertaman Margonda
an Kota Depok
Depok
PJ
Dinas
pertaman
an Kota
Depok
dan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
-
udara, dll)
Pohon sebagai penyejuk
lingkungan
jalan
margonda Depok.
Respon
Afekti
Pengguna
jalan
menghargai dan turut
menjaga pepohonan dan
lingkungan
jalan
margonda.
Kota Depok
jalan
margonda
Depok.
Perawatan
dan
pemeliharaa
n pohon yan
tlah
dan
akan
ditanam.
Mahasis
wa
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Rencana Kegiatan
Nama dan Tema Kegiatan
Nama Kegiatan ini adalah Leaflet Masker Sehat yang bertemakan tentang cara
pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum: Kegiatan ini dimaksudkan agar setiap pengguna jalan Margonda,
baik pedagang, pengendara ataupun pejalan kaki mengetahui tentang ISPA, tanda dan
gejala, penyebab, komplikasi, serta pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya
dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)
Tujuan Khusus: Dalam hal ini dimaksudkan agar pedagang, pengendara dan pejalan
kaki waspada akan polusi yang dihasilkan dari asap kendaraan, tdak adanya
penghijauan, serta tidak menggunakan APD terhadap kesehatan tubuhnya. Selain itu
kegiatan ini juga mengajak seluruh pengguna jalan Margonda (pedagang, pengendara,
pejalan kaki) untuk menggunakan APD sebagai pencegahan penyakit yang
diakibatkan dari polusi terutama penyakit ISPA
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap selama kurang lebih 120 menit , pertama
akan dilakukan penempelan poster dan sedikit pendidikan kesehatan kepada pedagang dan
tempat umum yang sering didatangi ataupun terlihat oleh pengguna jalan Margonda. Setelah
itu kegiatan dilanjutkan di Jl. Juanda tepatnya di Lampu Merah.
Deskripsi Kegiatan
Pertama-tama kegiatan yang akan dilakukan adaah penempelan poster dan pemberian
sedikit pendidikan kesehatan kepada pedagang, tukang ojek (pengendara), dan di halte (untuk
pengguna jalan) yang akan dilakukan oleh Dara Mustika, Sawiti Retno Utami, dan Lydia
Flensy. Acara ini akan dikoordinasi dan dipimpin oleh Sawiti Retno Utami sebagai Ketua
Pelaksana yang bertanggung jawab atas terselenggaranya acara tersebut. Selanjutnya
mahasiswa yang lain mempersiapkan diri di Lampu Merah Jl. Juanda untuk melakukan
pendidikan kesehatan terkait ISPA dengan menggunakan spanduk, membagikan leaflet, dan
masker secara gratis terbatas kepada pengendara.
Spanduk akan dipegang oleh Moh. Khaerul Effendi dan Yusnita Chandra Oktaviyani,
lalu pembagian leaflet dan masker secara gratis terbatas akan dilakukan oleh Dea
Ananditasari, Yustia Istiarni dan akan dibantu oleh Sawiti Retno Utami dan Lydia Flensy.
Seluruh rangkaian acara ini akan didokumentasikan oleh Dara Mustika
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Sasaran dan Target
Sasaran : Sasaran target adalah seluruh pengguna jalan (pedagang, pengendara,
pejalan kaki) Margonda Depok
Target : 85% seluruh pengguna jalan memahami, penyebab, tanda dan gejala serta
dampak dari ISPA. 15% dari seluruh pengguna jalan dapat melakukan pencegahan
dengan menggunakan APD secara benar dan tepat
Susunan Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana
: Sawiti Retno Utami
Pemberi Materi
: Sawiti Retno Utami
Dara Mustika
Lydia Flensi
Pemegang Spanduk
: Moh. Khaerul Effendi
Yusnita Chandra Oktaviyani
Penyebar Leaflet dan Masker
: Dea Ananditasari
Yustia Istiarni
Susunan Acara
Waktu
Kegiatan
13.30-13.45
Persiapan alat-alat dan Media
13.50-14.10
Menuju jalan raya margonda
14.15-14.30
Briefing dengan pihak polisi
14.35-14.55
Intervensi (penkes dan pemberian poster dan
leaflet pada pengguna jalan raya Margonda
tentang ISPA)
15.00-15.30
Evaluasi
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jalan margonda raya depok merupakan akses utama antara depok dan Jakarta
sehingga jalan ini sangat padat dilalui oleh kendaraan bermotor, baik roda dua, roda
empat, dan tidak jarang kendaran besar melintasi jalanan ini. Pada setting ini banyak
sekali keluhan mengenai karakteristik dari jalan tersebut, mulai dari lahan penghijauan
yang kurang, banyaknya polusi diakibatkan oleh banyaknya kendaraan bermotor,
keberadaan trotoar untuk pejalan kaki yang berubah fungsi, serta tidak pernah
dilakukannya penyuluhan mengenai ISPA dan tidak ditemukan adanya media tentang
ISPA sehingga menyebabkan defisit pengetahuan mengenai ISPA oleh para pengguna
jalan. Padahal lahan hijau yang kurang, serta banyaknya polusi meningkatkan resiko bagi
pengguna jalan untuk mengidap ISPA.
Oleh karena itu penulis sangat respectif terhadap masalah kesehatan tersebut.
Sehingga penulis akan melakukan intervensi yang telah dibuat dikunjungan berikutnya.
4.2 Saran
Proposal rencana asuhan keperawatan komunitas setting jalan raya margonda ini
dapat dijadikan acuan terkait asuhan keperawatan komunitas pada setting jalan raya.
Untuk kelebihannya dapat ditingkatkan lagi oleh pembaca, dan kekurangannya mohon
diperbaiki menjadi lebih baik.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
DAFTAR PUSTAKA
Departeman Kesehatan. Republik Indonesia. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta.
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta:
Katalog dalam terbitan Kementrian Kesehatan RI.
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
NANDA international. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012 –
2014. Jakarta: EGC.
Wilkonson & Ahern. (2009). Buku saku diagnosis keperawatan : diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
LAMPIRAN
A. Dokumentasi pengkajian
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
B. Dokumentasi intervensi
C. List pertanyaan wawancara
Pedagang / Warga Pengendara
Pejalan Kaki
Pelayanan
Sekitar
Kesehatan
(RS/Puskesmas)
Dalam
Apa
Apa
Apakah
bapak/ibu
pekerjaan
pekerjaan
sebulan
penduduk
bapak/ibu
bapak/ibu
terakhir
asli
daerah
sehari-hari?
sehari-hari?
warga
sini
atau
Berapa
Berapa
daerah
jam
tersebut
sehari?
sehari?
pendatang?
jam
Menurut
Menurut
pekerjaan
pendapat
pendapat
yang
bapak/ibu
bapak/ibu
bapak/ibu
datang
sehari-hari?
dengan
dengan
dengan
Berapa
adanya
adanya
keluhan
bangunan
bangunan
ISPA?
Apa
jam
sehari?
Sudah berapa
toko2
di
toko2
apakah ada
di
Frekuensi
lama
pinggir jalan
pinggir jalan
yag
ibu/bapak
seperti
seperti
mengalami
ini
ini
berdampak
berdampak
ISPA lebih
pada
pada
banyak
penghijauan
penghijauan
laki-laki
keadaan saat
disepajang
disepajang
atau
pertama
jalan?
jalan?
perempuan
berjualan
di
sini?
Bagaimana
ibu/bapak
Menurut
Menurut
disini dengan
bapak/ibu
bapak/ibu
keadaan yang
karakteristik
karakteristik
sekarang?
lingkungan
lingkungan
?
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Apa
disepanjang
disepanjang
perbedaan
jalan
jalan
yang drastic
margonda ini
margonda ini
terjadi
sudah
sudah
dengan
atau belum?
saja
lingkungan di
raya
baik
Menurut
raya
baik
atau belum?
Menurut
bapak/ibu
bapak/ibu
karakteristik
karakteristik
pendapat
lingkungan
lingkungan
bapak/ibu
yang
yang
dengan
terutama
terutama
adanya
disekitar
disekitar
bangunan
jalan raya?
jalan raya?
sekitar ?
Menurut
toko2
di
Yang
baik,
biasa
Yang
baik,
biasa
pinggir jalan
berlalu lalang
berlalu lalang
seperti
di jalan ini
di jalan ini
berdampak
pejalan kaki
pejalan kaki
pada
atau
atau
penghijauan
banyak
banyak
disepajang
kendaraan?
kendaraan?
ini
jalan?
Menurut
lebih
Bagaimana
lebih
Bagaimana
frekuensi
frekuensi
bapak/ibu
transportasi
transportasi
karakteristik
umum
umum
lingkungan
berlalu lalang
berlalu lalang
disepanjang
di jalan?
di jalan?
yang
yang
Dalam sehari
Dalam sehari
margonda ini
biasanya
biasanya
sudah
paling padat
paling padat
pada
pada
jalan
raya
baik
atau belum?
Menurut
berapa?
jam
berapa?
jam
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Apakah
bapak/ibu
ada
Apakah
ada
karakteristik
dampak dari
dampak dari
lingkungan
kemacetan
kemacetan
yang
terhadap
terhadap
terutama
pengguna
pengguna
disekitar
jalan?
jalan?
baik,
Dampak apa
jalan raya?
Sejauh
ini
yang
paling
Dampak apa
yang
paling
apakah
berbahaya
berbahaya
pemerintah
dari
dari
terlibat dalam
dan
dan
pengawasan
kemacetan
kemacetan
pembanguna
dijalan
dijalan
n
terhadap
terhadap
pengguna
pengguna
jalan?
jalan?
disekitar
jalan
raya
dan
pemanfaatan
lahan
hijau
polusi
Apa
raya
yang
polusi
Apa
raya
yang
bisa
bisa
disepanjang
dilakukan
dilakukan
jalan?
untuk
untuk
mengurangi
mengurangi
berlalu lalang
dampak dari
dampak dari
di jalan ini
polusi
polusi
pejalan kaki
tersebut?
tersebut?
Yang
biasa
Apakah dari
Apakah dari
banyak
pemerintah
pemerintah
kendaraan?
ada
ada
pemeriksaan
pemeriksaan
frekuensi
berkala
berkala
transportasi
kendaraan
kendaraan
umum
umum layak
umum layak
atau
lebih
Bagaimana
yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
berlalu lalang
pakai?
pakai?
di jalan?
Terkait
Terkait
tentang
tentang
biasanya
pembuangan
pembuangan
paling padat
asap?
asap?
Dalam sehari
pada
jam
Sejauh
ini
Sejauh
ini
menurut
menurut
bapak/ibu
bapak/ibu
dampak dari
masalah
masalah
kemacetan
kesehatan
kesehatan
terhadap
apa yang bisa
apa yang bisa
pengguna
terjadi
terjadi
jalan?
dilingkungan
dilingkungan
sekitar jalan
sekitar jalan
raya,
raya,
berapa?
Apakah
ada
Dampak apa
yang
paling
baik
baik
berbahaya
untuk
untuk
dari
pengguna
pengguna
dan
jalan ataupun
jalan ataupun
kemacetan
pengendara?
pengendara?
polusi
dijalan
raya
Sebagai
Sebagai
terhadap
pengguna
pengguna
pengguna
jalan
jalan
jalan?
kaki/penggun
kaki/penggun
a
a
Apa
yang
kendaraan
kendaraan
bisa
roda
dilakukan
keluhan
keluhan
untuk
kesehatan
kesehatan
mengurangi
apa
apa
dampak dari
sering
sering
polusi
dialami?
dialami?
tersebut?
Dalam
dua,
yang
roda
Dalam
dua,
yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Sejauh
ini
sebulan
sebulan
terakhir
ini,
menurut
terakhir
bapak/ibu
pernah
pernah
masalah
merasakan
merasakan
kesehatan
sesak,
sesak,
apa yang bisa
flu
terjadi
polusi?
dilingkungan
ini,
atau
karena
atau
flu
karena
polusi?
Menurut
Menurut
bapak/ibu
sekitar jalan
bapak/ibu
raya,
selain
dari
selain
dari
untuk
helm
dan
helm
dan
pengguna
sarung
jalan ataupun
tangan
pengendara?
alat
alat
pelindung
pelindung
diri
diri
baik
Dalam
sebulan
terakhir
ini,
sarung
jenis
apalagi
yang
bisa
tangan
jenis
apalagi
yang
bisa
pernah
digunakan
digunakan
merasakan
saat
saat
sesak,
berkendara
berkendara
dijalan raya?
dijalan raya?
flu
atau
karena
polusi?
Dimana
Apakah
Apakah
fungsi
dari
fungsi
dari
pelayanan
masker
saat
masker
saat
kesehatan
berkendara?
yang
bisa
Apakah
berkendara?
Apakah
bapak/ibu
bapak/ibu
mengetahui
mengetahui
dilakukan
tentang
tentang
jika pergi ke
penyakit
penyakit
pelayanan
ISPA?
ISPA?
dijangkau ?
Apa
yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Sebelumnya
kesehatan?
Sejauh
ini
apakah
ada
Sebelumnya
apakah
ada
apakah pihak
sosialisasi/rel
sosialisasi/rel
pelayanan
awan
awan
kesehatan
memberikan
memberikan
sudah
program
program
melakukan
social
penyuluhan
terkait
terkait
tentang
masalah
masalah
kesehatan
ISPA?
ISPA?
yang
yang
Selama
disini?
Apakah
social
yang
yang
Selama
bapak/ibu
bapak/ibu
bapak/ibu
melewati
melewati
mengetahui
sepanjang
sepanjang
tentang
jalan
jalan
penyakit
margonda ini
margonda ini
ISPA?
apakah
apakah
melihat
melihat
banyak
banyak
sosialisasi/rel
poster/iklan
poster/iklan
awan
tentang
tentang
memberikan
kesehatan
kesehatan
program
seperti
seperti
ISPA ?
ISPA ?
Sebelumnya
apakah
social
ada
yang
yang
terkait
Jika YA :
Jika YA :
masalah
Coba
Coba
ISPA?
bapak/ibu
bapak/ibu
jelaskan
jelaskan
Coba
sedikit
sedikit
bapak/ibu
tentang
tentang
jelaskan
penyakit
penyakit
Jika YA :
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
sedikit
tentang
ISPA?
Apa yang
ISPA?
Apa yang
penyakit
menyeba
menyeba
ISPA?
bkan
bkan
masalah
masalah
menyeba
ISPA itu
ISPA itu
bkan
terjadi?
terjadi?
Apa yang
masalah
Sejauh
Sejauh
ISPA itu
mana
mana
terjadi?
bapak/ibu
bapak/ibu
mengetah
mengetah
mana
ui tentang
ui tentang
bapak/ibu
dampak
dampak
mengetah
dari ISPA
dari ISPA
ui tentang
terhadap
terhadap
dampak
kesehatan
kesehatan
dari ISPA
?
?
Sejauh
terhadap
Apa yang
Apa yang
kesehatan
bisa
bisa
?
dilakukan
dilakukan
untuk
untuk
bisa
mencegah
mencegah
dilakukan
masalah
masalah
untuk
ISPA itu
ISPA itu
mencegah
terjadi?
terjadi?
masalah
Dan
Dan
ISPA itu
jelaskan
jelaskan
terjadi?
tentang
tentang
Dan
bagaiman
bagaiman
jelaskan
a
a
Apa yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
tentang
penangan
penangan
bagaiman
an
an
a
mengala
mengala
penangan
mi
mi
an
masalah
masalah
ISPA?
ISPA?
jika
mengala
mi
jika
jika
Jika
Jika
masalah
TIDAK:
TIDAK:
ISPA?
maka
maka
berikan
berikan
TIDAK:
penjelasa
penjelasa
maka
n tentang
n tentang
berikan
ISPA
ISPA
Jika
penjelasa
n tentang
ISPA
D. Pengkajian Winshield Survei
Hal yang diamati
Ada
1. Keadaan bangunan padat
2. Keadaan Trotoar
3. Jembatan Penyebrangan / Zebra
Cross
4. Pohon-pohon di sepanjang jalan
5. Jenis pelayan kesehatan dan
social yang terdekat
6. RS Negeri / Swasta
7. Puskesmas
8. Kendaraan Pribadi (Motor)
9. Kendaraan Pribadi (Mobil)
10. Angkutan Umum
11. Pedagang
Lokasi
Dagangnya apa –makanan,
baju, dll-
Tidak
Keterangan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
14. Tukang sapu jalan
15. Tukang ojek
16. Polisi
E. Kuisioner ISPA
Isilah pertanyaan ini dengan tanda (√) jika anda merasakan gejala-gejala dibawah
ini
Nama
:
Usia
:
Pekerjaan :
Gejala
Batuk ?
Pilek ?
Agak sesak ?
Sesak nafas ?
Suhu lebih dari 390 ? *
Bila bernaf
Rencana Asuhan Keperawatan Pada Setting Jalan Raya Margonda
Depok
(Hasil Pengkajian dan Planning of Action )
Oleh
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dara Mustika
Dea Ananditasari
Lidya Destanti
Moh. Khaerul Efendi
Sawiti Retno Utami
Yusnita Chandra Oktaviani
Yustia Istiarni
(1106020466)
(1106006360)
(1106012565)
(1106003144)
(1106009356)
(1106002375)
(1106000716)
KELOMPOK 1KELAS E
Laporan Tugas untuk Mata Kuliah
Praktik Keperawatan Kesehatan Masalah Perkotaan
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga tim penyusun berhasil menyelesaikan
laporan Praktik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan (PKKMP) pada
settingjalan raya di jalan raya Margonda Depok.
Tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan tim penyusun yang masih dalam
tahap pembelajaran. Namun berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya pembuatan laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tim
penyusun mengucapkan terima kasih kepada fasilitator mata ajar PKKMP, bpk. Ns.
Yudi Ariesta Chandra., S.Kep yang telah memberikan pengajaran dan pemahaman
materi kepada kami. Selain itu, terima kasih pula atas kesediaannya untuk selalu
memberikan koreksi yang membangun.
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi tim
penyusun dan bagi para pembaca lainnya. Semoga laporan ini dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Depok, 28 Oktober 2014
Tim penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………
2
Daftar Isi…………………………………………………………………... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………....... 4
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………. 5
1.4 Sistematika Penulisan…………………………………………….. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian ISPA…………………………………………………. 6
2.2 Faktor Resiko ISPA……………………………………...........
6
2.3Klasifikasi ISPA…………………………………………………...... 6
2.4Tanda dan Gejala ISA……………………………………………...... 7
2.5Penanganan ISPA………….………………………………………. 7
BAB 3 Asuhan Keperawatan
3.1 Hasil Pengkajian…………………………………………………... 9
3.2 Rencana Keperawatan…………………………………………...
30
Rencana Kegiatan…………………………………………………………… 34
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………….
4.2 Saran………………………………………………………………...
Daftar Pustaka………………………………………………………………
Lampiran…………………………………………………………………….
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan raya merupakan jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan
kawasan yang lain. Jalan raya digunakan oleh pengguna kendaraan bermotor
seperti mobil pribadi, angkutan umum, dan sepeda motor. Selain pengguna
kendaraan, jalan raya juga digunakan oleh masyarakat umum seperti pejalan kaki,
pedagang kaki lima, dan pedagang pertokoan.Kendaraan bermotor memproduksi
asap yang terdiri dari gas-gas yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan,
terutama masalah ISPA.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi akut yang menyerang
satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung sampai alveoli
termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura) (Kemenkes, 2011).
Salah satu faktor penyebab terjadinya ISPA yaitu asap kendaraan bermotor. Asap
kendaraan bermotor mengandung gas karbonmonoksida (CO) yang berbahaya
bagi kesehatan. Di dalam darah, gas CO lebih mudah berikatan dengan
hemoglobin daripada gas oksigen. Dampak dari ikatan ini dapat menyebabkan
tubuh kekurangan oksigen dan sesak napas. Oleh karena itu, proposal dan
pengkajian di setting jalan raya ini dibuat untuk mengetahui masalah keperawatan
yang timbul akibat dari fenomena tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Jalan Raya Margonda?
2. Bagaimana teori mengenai ISPA?
3. Apa sajakah masalah keperawatan yang terdapat di setting Jalan Raya
Margonda?
4
4. Apa diagnosis keperawatan paada settingJalan Raya Margonda?
5. Bagaimana rencana keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan
yang ditegakkan?
1.3.
Tujuan
1. Menggambarkan kondisi Jalan Raya Margonda
2. Menjelaskan teori mengenai ISPA
3. Menjelaskan masalah keperawatan yang terjadi pada setting Jalan Raya
Margondasesuai hasil pengkajian yang telah didapatkan
4. Menjelaskan diagnosis keperawatan yang ditegakkan pada setting Jalan Raya
Margonda
5. Menjelaskan rencana keperawatan yang dibuat sesuai dengan diagnosis
keperawatan
1.4.
Sistematika Penulisan
Proposal ini tersusun dari 4 bab yang terdiri dari Bab 1 yaitu Pendahuluan
yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan;
kemudian dilanjutkan Bab 2 yang berisi tinjauan pustaka; Bab 3 yang berisi
asuhan keperawatan yang meliputi hasil pengkajian, analisa data, dan rencana
asuhan keperawatan; serta Bab 4 yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi saluran
pernapasan yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Infeksi ini
berlangsung selama kurang lebih 14 hari, biasanya ISPA menyerang struktur
pernapasan diatas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini menyerang bagian
saluran atas dan bawah secara berurutan (Muttaqin, 2008).
2.2. Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami ISPA adalah :
a. Faktor Demografi: Jenis Kelamin (laki-laki lebih beresiko terserang ISPA
dibanding perempuan, karena laki-laki perokok dan sering berkendara),
Usia (anak balita dan ibu rumah tangga lebih sering terserang ISPA karena
asap masakan), dan pendidikan (karena kurangnya manajemen kasus dari
petugas kesehatan dan minimnya pengetahuan dari masayarakat umum)
b. Faktor Polusi: Cerobong asap (baik dari asap pabrik ataupun asap
kendaraan di jalan), kebiasaan merokok (rokok mengeluarkan bahan kimia
dan dari bahan kimia tersebut akan beresiko terserang ISPA)
2.3.
Klasifikasi (Depkes RI, 2002)
a. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan
Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan mengalami
batuk, pilek, dan sesak
b. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sedang
Dialami apabila terdapat gejala sesak napas, suhu tubuh > 390C, dan
apabila bernapas terdengar seperti mengorok
6
c. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat
Jika didapati gejala : kesadara menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu
makan menurun, sianosis, dan gelisah
2.4.
Tanda dan Gejala
Secara umum tanda dan gejala seseorang terserang Infeksi saluran pernapasan
akut adalah:
Demam
Pusing
Malaise (lemas)
Anoreksia
Muntah
Gelisah
Batuk
Keluar secret
Suara napas stridor
Hipoksia
a. Gejala ISPA ringan : batuk, serak, pilek, panas atau demam
b. Gejala ISPA sedang : Napas cepat, suhu >390 C, radang tenggorokan,
timbul bercak merah pada kulit (seperti campak), telinga sakit atau
mengeluarkan nanah, pernapasan bunyi seperti mengorok, terdapat
mengi/whezzing
c. Gejala ISPA berat: seseorang dapat dikatakan mengalami ISPA berat
apabila terdapat tanda dan gejala pada ISPA ringan dan sedang serta salah
satu atau lebih dari tanda berikut : bibir dan kulit membiru, terdapat
pernapasan cuping hidung, kesadaran menurun, pernapasan seperti orang
mengorok, terdapat retraksi dinding dada, nadi cepat atau tidak teraba, dan
radang tenggorokan
7
2.5.
Penanganan
a. Mengatasi panas (demam): berikan kompres hangat atau parasetamol
b. Mengatasi batuk : dengan tradisional menggunakan jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ( diberikan 3x sehari)
c. Pemberian makanan : makanan yang cukup gizi, sedikit tapi sering.
d. Pemberian minuman : berikan air putih, air buah lebih banyak
e. Tidak dianjurkan menggunakan pakaian atau selimut yang tebal dan rapat
f. Untuk pilek, bersihkan hidung untuk mengurangi komplikasi yang lebih
parah
8
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Hasil Pengkajian
a. Data Demografi
Pengumpulan data pada setting Jalan Raya terdapat 3 target yaitu,
pengendara, pejalan kaki dan pedagang. Pada target pengguna jalan raya
Depok didapatkan responden lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki
dibanding yang berjenis kelamin perempuan. Usia responden yang didapat
juga beragam, namun sebagian besar dalam rentang Dewasa awal (usia 20-40
tahun), hanya sebagian kecil terdapat responden yang dalam rentang Dewasa
akhir.
Berikut diagram Interpretasi hasil kuesioner fisik pada pengendara, pejalan
kaki dan pedagang :
9
10
11
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
3.2 Hasil Pengkajian
Pokok
Variable
Pengkajian
Inti komunitas
Sejarah
Perkembanga
n daerah saat
ini
Demografi
Karakteristik
penduduk
Sub variable
Sub2
Variable
Metode
Sumber
Hasil Pengkajian
Riwayat
perkembangan
wilayah
Kemajuan
industry
diwilayah
tersebut
Wawancara
Tokoh
Agama
dan Tokoh
Masyarak
at
Wawancara
Warga
Kami
mewawancarai
seorang
pedagang
makanan di depan gang universitas gunadarma,
hasil wanwancara didapatkan bahwa mereka
sudah kurang lebih 10 tahun berjualan dilokasi
tersebut (dengan barang dagangan yang
berbeda). Dahulu pertama tinggal disini, mereka
mengatakan bahwa daerah sini masih ada lahan
hijau atau belum banyak bangunan-bangunan
yang padat seperti saat ini. Perbedaan yang
terlihat yaitu, jumlah kendaraan yang lebih
banyak, bangunan yang lebih padat dan
pengguna jalan yang semakin banyak (pejalan
kaki)
Hasil wawancara kami, didapatkan bahwa
dominasi pedagang disini adalah orang
pendatang, namun tidak sedikit juga dari mereka
yang asli penduduk sini. Pekerjaan mereka
berdagang, kebanyakan berdagang makanan,
sejak pagi hingga sore, tergantung jenis barang
dagangannya, ada pula yang berjualan sejak sore
hingga malam. Sebenernya didominasi oleh
pejalan kaki, khususnya para mahasiswa dan
pekerja yang tinggal (kost) disekitar lingkungan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Statistic
penting
Sub Sistem
Lingkungan
fisik
Data
kesehatan
Riwayat
penyakit ISPA
Bangunan
Kepadatan
bangunan
Wawancara
Warga
Wawancara
Warga
Pemanfaat Wawancara
an lahan
hijau
Warga
sini, namun tak jarang juga ditemui banyak
pengguna kendaraan yang mampir untuk datang
kesini. Untuk usia yang sering datang kesini,
adalah remaja akhir dan dewasa.
Untuk keluhan flu, sering dirasakan terlebih
ketika musim pancaroba, selebihnya dalam
sebulan memang merasakan batuk dan sesak
karena julah kendaraan yang banyak, sehingga
polusinya juga banyak. Selain itu, karna cara
berdagang yang tidak menetap, mereka lebih
terpapar polusi di pinggir jalan.
Berdasarkan hasil wawancara di salah satu
pedagang,
mengatakan
bahwa
mereka
memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan
jika memang keluhan yang mereka rasakan
semakin berat (misalnya batuk lebih dari
seminggu) dan pada umumnya mereka berobat
jika aktivitas berdagang mereka sudah
terganggu.
Berdasarkan hasil wawancara kami terkait
bangunan yang padat, sudah pasti mengurangi
penghijauan dan meningkatkan polusi serta debu
di sepanjang jalan raya margonda, seperti halnya
para pedagang saja, karna banyaknya bangunanbangunan yang padat, kini sudah tidak ada lahan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
WS
untuk para pedagang berjualan, maka dari itu,
para pedagang menggunakan alternatif trotoar
untuk berjualan. Sehingga daerah sepanjang
jalan margonda depok inibelum cukup memadai
untuk hal penghijauan, karena dilingkungan
jalan raya Depok ini di dominasi dengan
bangunan-bangunan yang padat, kemudian
sedikitnya penghijauan, banyaknya kendaraan
yang berlalu lalang sehingga ini yang membuat
lingkungan tercemar polusi udara baik dari debu
maupun asap kendaraan, ditambah dengan cuaca
panas yang menyengat.
Keadaan bangunan, keadaan trotoar, penghijauan
disepanjang jalan raya margonda
Keadaan bangunan di jalan raya Depok dipadati
dengan bangunan-bangunan seperti Mall, ruko,
apartemen, pom bensin, showroom (mobil,
motor, kusen) dan kebutuhan sandang (pakaian),
pangan (makan), kemudian dilihat dari lokasi
sepanjang jalan raya Depok (depan BSI sampai
Balai kota depok) terdapat 2 kampus yaitu
Universitas Indonesia dengan Universitas
Gunadarma, yang menyebabkan di sepanjang
jalan raya Depok ini banyak percetakan atau
ruko yang menjual keperluan mahasiswa.
Adapun gang-gang kecil yang tersedia, untuk
akses jalan ke rumah yang di huni warga dan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
beberapa kosan mahasiswi.
Keadaan trotoar disepanjang jalan raya Depok
ini ada yang sedang dalam perbaikan (seperti
sepanjang jalan dari BSI sampai perempatan
juanda). Selebihnya dari perempatan juanda
sampai Balaikota Depok trotoar sudah cukup
baik dan memadai. Untuk warna trotoar masih
dalam batas wajar (masih terang warna hitam
dan putihnya). Untuk kegunaannya, sedikit yang
berjalan di pinggir trotoar. Trotoar lebih banyak
di gunakan sebagai tempat parkir dan berdagang
yang tidak menetap (tukang gorengan, tukang
buah, dll).
Di sepanjang jalan raya Depok terdapat 3
jembatan penyebrangan yaitu di depan
Apartemen Margonda Resident, depan Mall
Depok Town Square dan sebelum terminal
Depok. Untuk kegunaanya, pada saat melakukan
Winshield Survey ini di jam 10.30 wib, jembatan
yang dominan digunakan adalah yang di depan
Depok Town Square. Untuk 2 jembatan yang
lainnya, jarang yang menyebrang menggunakan
jembatan tersebut. Untuk beberapa lokasi
tertentu, seperti di depan gang pondok cina,
kemudian depan universitas gunadarma, depan
gang kober, banyak yang menyebrang melalui
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
zebracross, karena akses jembatan penyebrang
yang jaraknya jauh.
Pelayanan
Kesehatan
dan Sosial
Jenis
pelayanan
Keefektifan
pemanfaatan
pelayanan
Wawancara
WS
Warga
Untuk pepohonan, pohon-pohon yang ada di
jalan raya Depok, terdapat taman kecil di tengah
jalan. Untuk beberapa pohon besar terdapat
hanya di beberapa bangunan (ruko) yang
memang tempatnya besar dan di ciptakan untuk
fasilitas kenyamanan. Untuk taman kecil di
tengah jalan tersebut, ada yang rindang ada pula
yang tidak. Pada saat pengkajian terlihat
beberapa pohon besar di bangunan (ruko) tempat
resto (makanan), selebihnya adalah pohon kering
di tengah jalan.
Berdasarkan hasil wawancara kami, beberapa
pedagang
mengatakan
untuk
pelayanan
kesehatan yang terdekat ada di RS Bunda
Margonda, RS HGA, RS Mitra Keluarga, Klinik
Pertamedika. Pelayanan kesehatan tersebut
mudah di jangkau karena letaknya yang berada
di pinggir jalan sepanjang jalan raya Depok.
Jenis pelayan kesehatan dan social yang terdekat
RS Swasta atau Negeri atau Puskesmas
Pembantu atau Puskesmas pusat. Terdapat RS
swasta yaitu RS HGA, RS Bunda Margonda, RS
Mitra Keluarga. Untuk puskesmas, tidak ada
puskemas di sekitar jalan raya Depok (BSI-Balai
kota depok)
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Peran pemberi
pelayanan
kesehatan
.
Keamanan
pengendara
Alat pelindung Masker
Diri
Wawancara
Pengguna
jalan
Wawancara
Pengendar
a
Berdasarkan hasil wawancara kami terkait
penyuluhan tentang ISPA oleh pihak pemerintah,
belum diketahui maupun terlihat oleh para
pengendara terkiat sosialisasi terkait program
sosial terkait ISPA, sehingga kesadaran
pengendara untuk menggunakan alat pelindung
dari paparan asap dan polusi masih belum masif.
Hal ini sama dengan kondisi belum adanya
poster/iklan/media masa terkait kesehatan
masalah ISPA yang terpasang di sekitar jalan
raya. Sebagian besar hanya iklan-iklan komersil
yang mendominasi papan iklan di sekitar jalan
raya Depok. Selain itu juga belum pernah
ditemui para relawan yang melakukan
penyuluhan terkait ISPA di daerah sini.
Berdasarkan hasil wawancara kami, beberapa
pengguna
jalan
ataupun
pengendara
mengatakan bahwa alat pelindung diri yang
mereka gunakan adalah Jaket, masker, seat
belt, kacamata. Kemudian sebagian responden
sudah mengetahui fungsi dari masker sebagai
pelindung dari debu dan asap, tetapi jarang
dipakai. Sebagai pengguna jalan atau
pengendara,
mereka
mengeluhkanberupa
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
batuk, pilek, dan mengalami sesak dalam 1
bulan terakhir.
Jenis
transportasi
Wawancara
Pengguna
Jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami, daerah jalan
raya margonda ini padat pada pagi hari sekitar
jam 05.30-08.30 arah Jakarta dan pada sore hari
jam 15.00-16.00 arah Depok.
Transportasi yang paling sering berlalu lalang
adalah angkot karena banyaknya bangunanbangunan komersil yang memperngaruhi jumlah
peningkatan pengguna jalan
Jumlah kendaraan pribadi yang lebih sering
berlalu lalang adalah sepeda motor yang kadang
sering memakan bahu jalan/trotoar jika terjadi
kemacetan parah, ditambah dengan angkutan
umum yang padat dan cukup membahayakan
pejalan kaki, saat mereka berhenti di pinggir
jalan seketika untuk menunggu penumpang.
dampak dari kemacetan dan polusi secara tidak
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
langsung menganggu kesehatan terutama dari
segi pernafasan. Hal lainnya, emosi mereka
menjadi lebih sulit untuk terkontrol.
Jenis kendaraan yang paling banyak melintasi
jalan raya margonda
WS
Untuk kendaraan bermotor, pada pengkajian
Winshield Survey pukul 10.30 wib arah ke
Jakarta, cukup padat. Namun arah sebaliknya
ramai lancar. Kepadatan di dominasi oleh
kendaraan roda empat. Kepadatan terjadi di
setiap lampu merah sepanjang jalan raya Depok
(BSI-Balai kota depok).
Komunikasi
Jenis
Media
komunikasi
Wawancara
Pengguna
Jalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
pengguna jalan, mereka mengatakan bahwa
mereka tidak pernah melihat media apapun
terkait ISPA, baik poster yang ditempel, ataupun
selebaran
(flyer).
Kemudian
mereka
mengatakan, bahwa harapan mereka terkait
dengan karakteristik lingkungan yang baik di
sekitar jalan raya ini yaitu adanya penghijauan
yang dapat mengurangi polusi dan debu.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Politik dan Kebijakan
Pemerintahan pemerintah
daerah
Ekonomi
Pendapatan
dan Pekerjaan
Pengujian
kendaraan
layak pakai
Wawancara
Pengendar
a
kendaraan
Pengawasan
pembangunan
Wawancara
Pengguna
Jalan
Jenis Pekerjaan
WS
Jumlah
pendapatan
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada
beberapa pengendara, mereka mengatakan
bahwa Pemeriksaan kendaraan secara berkala
yang dilakukan, menurut paparan pengendara,
mereka jarang melihat. Ada pun jika terlihat,
maka hanya ada pemeriksaan tes emisi pada
angkutan umum angkot, sedang yang melintas di
jalan raya Depok bukan hanya angkot dan
pemeriksaannya pun tidak berkala.
Berdasarkan hasil wawancara kami, terkait
keterlibatan pemerintah dalam pengawasan
pembangunan disekitar jalan raya dan
pemanfaatan lahan hijau disepanjang jalan tidak
ada, pihak kepolisian hanya bertugas untuk
mengatur lalu lintas di sepanjang jalan raya
Depok.
Berdasarkan hasil observasi, yang paling banyak
ditemukan di sepanjang jalan raya margonda
adalah pedagang, supir, tukang ojek, tukang sapu
jalanan
Pedagang,
pekerja
Berdasarkan hasil wawancara ke pedagang
terkait
penghasilan,
mereka
mengatakn
penghasilan mereka cukup untuk biaya hidup
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
sehari-hari.
Pendidikan
Tingkat
pendidikan
Tingkat
pengetahuan
Wawancara
Pengguna
Jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada
pengguna jalan, mereka mengatakan bahwa
masalah kesehatan yang sering terjadi di jalan
raya margonda ini adalah batuk, pilek, sesak
napas, pusing.
Berikut adalah diagram hasil wawancara terkait
tingkat pengetahuan ISPA di jalan raya
margonda pada pejalan kaki, pedagang dan
pengendara :
1. Apakah
bapak/ibu mengetahui tentang
penyakit ISPA?
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
PERSEPSI
:
Harapan Warga: warga berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk menciptakan lingkungan hijau, membatasi pembangunan gedung-gedung
baru dan menciptakan kebijakan terhadap kendaraan-kendaraan yang bebas polusi.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Harapan Perawat/ Tenaga Kesehatan: perawat berharap masyarakat dapat menjaga kesehatan khususnya kesehatan pernapasan agar terhindar
dari masalah penyakit pernapasan seperti ISPA dengan menggunakan masker, dan perawat berharap masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan
kesehatan sebaik mungkin.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
b. Responden
Berdasakan hasil wawancara terhadap beberapa pengendara, pejalan kaki, dan
pedagang, sebagian besar mengatakan bahwa di jalan raya Depok belum pernah ada
sosialisasi tentang masalah ISPA maupun media komunikasi tentang kesehatan.
Tetapi, resiko perburukan ISPA yang dialami untuk saat ini belum mempengaruhi
kinerja dan aktivitas mereka karena perihal kebutuhan akan penggunaan jalan dan
lokasi yang akan dituju. Ada pun dikhawatirkan, akumulasi dari ISPA pada
pengguna jalan yang terus-menerus terpapar akan mengakibatkan komplikasi
penyakit yang lebih serius pada tahun-tahun mendatang.
c. Analisa Data Wawancara
Pengguna Kendaraan
Hasil wawancara didapatkan bahwa hampir seluruh pengguna kendaraan yang
berlalu lalang di jalan raya Depok berisiko tinggi terpapar polusi dan udara tercemar
yang menyebabkan ISPA. Ada pun jam kerja mereka berkenaan dengan mayoritas
jam kerja orang pada umumnya, dimana mereka terpapar pada polusi jam kendaraan
padat pada pagi hari sekitar jam 05.30-08.30 arah Jakarta dan pada sore hari jam
15.00-16.00 arah Depok.
Banyak dari pengguna kendaraan mengatakan ada dampak yang besar dari
adanya bangunan toko-toko di pinggir jalan raya terhadap penghijauan di sepanjang
jalan, terlihat dengan jumlah pohon yang semakin sedikit, pengecilan lahan hijau
untuk pelebaran jalan dan perluasan bangunan.
Banyak pula keluhan pengendara terhadap karakteristik lingkungan jalan raya
Depok yang belum memenuhi tingkat kenyamanan seperti masih banyak didapatkan
penyeberang jalan yang menyebrang tidak ditempat semestinya, kurangnya
penggunaan lampu sent saat ingin belok, memotong jalan sembarangan, serta tingkat
kemacetan yang sulit terurai.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Banyak dari pengendara berharap terkait karakteristik lingkungan yang
semestinya tercipta dapat segera terwujud seperti tidak lagi macet dengan tingkat
parah, saling menghormati antar pengguna jalan, serta perbanyakan lahan hijau
untuk mengurangi polusi dengan volume kendaraan yang semakin bertambah.
Sebagai pengendara pun, mereka mengakui bahwa di jalan raya Depok
mayoritas yang mendominasi adalah pengendara di bandingkan dengan pejalan kaki.
Hal ini mengingat trotoar yang ada pun banyak dialihfungsikan menjadi lahan
dagang dan perluasan bangunan serta lahan parkir, maka lahan untuk pejalan kaki
pun berkurang disertai dengan cuaca yang panas dan kurangnya penghijauan yang
menyamankan kondisi pejalan kaki.
Banyak dari mereka yang mengetahui dampak dari kemacetan yang
menimbulkan polusi, pada akhirnya akan menganggu kesehatan. Keluhan yang
mereka utarakan pada kondisi tersebut adalah merasa sesak nafas, emosi menjadi
lebih sulit terkontrol (stres), merasa lebih cepat lelah dan pegal, serta mengetahui
dampak yang paling berbahaya adalah masalah kesehatan terkait pernafasan.
Meskipun demikian, banyak dari mereka yang belum mengetahui istilah ISPA untuk
gangguan yang mereka rasakan.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kesehatan
terkait asap dan kemacetan menurut mereka adalah dari segi individu, dapat olahraga
secara teratur, datang ke tempat kerja/tujuan lebih pagi dari jadwal jam padat
kendaraan, serta menggunakan masker. Sedangkan dari segi lingkungan, harus ada
kerja sama dengan pihak lingkungan terkait untuk memperbanyak penghijauan dan
perluasan lahan penghijauannya.
Pemeriksaan kendaraan secara berkala yang dilakukan, menurut paparan
pengendara, mereka jarang melihat. Ada pun jika terlihat, maka hanya ada
pemeriksaan tes emisi pada angkutan umum angkot, sedang yang melintas di jalan
raya Depok bukan hanya angkot dan pemeriksaannya pun tidak berkala.
Belum diketahui maupun terlihat oleh para pengendara terkiat sosialisasi
terkait program sosial terkait ISPA, sehingga kesadaran pengendara untuk
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
menggunakan alat pelindung dari paparan asap dan polusi masih belum masif. Hal
ini sama dengan kondisi belum adanya poster/iklan/media masa terkait kesehatan
masalah ISPA yang terpasang di sekitar jalan raya. Sebagian besar hanya iklan-iklan
komersil yang mendominasi papan iklan di sekitar jalan raya Depok.
Pejalan Kaki
Hasil wawancara yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan pengendara,
dimana mereka beranggapan bahwa kondisi bangunan yang berjajar disepanjang
jalan raya Depok berdampak menganggu penghijauan. Ada pun karakteristik
lingkungan yang telah dipaparkan, banyak dari mereka yang setuju jika lingkungan
belum memenuhi kriteria aman dan nyaman. Sebagai pejalan kaki, trotoar sebagai
jalan mereka beralih fungsi dan bentuknya pun kini hampir rata dengan jalan
sehingga berbahaya jika tidak mawas diri saat berjalan. Pepohonan dan taman pun
sulit dijumpai karena jumlahnya yang sangat sedikit, sehingga cuaca panas menjadi
lebih menyengat untuk pejalan kaki.
Untuk jumlah waktu terpapar lingkungan, pejalan kaki lebih sedikit jumlah
waktunya dibandingkan dengan pengendara yang terpapar lama karena volume
kendaraan yang terus bertambah dan macet. Rata-rata pejalan kaki terpapar selama 3
jam/hari. Aktivitas berjalan sebagian besar dilakukan untuk menunggu angkutan
umum atau menuju ke wilayah tujuan dengan jarak tempuh yang dekat.
Jumlah kendaraan pribadi yang lebih sering berlalu lalang adalah sepeda motor
yang kadang sering memakan bahu jalan/trotoar jika terjadi kemacetan parah,
ditambah dengan angkutan umum yang padat dan cukup membahayakan pejalan
kaki, saat mereka berhenti di pinggir jalan seketika untuk menunggu penumpang.
Pejalan kaki yang mayoritas dalam pengkajian sesuai usianya adalah sebagai
pekerja juga terpapar oleh polusi karena aktivitasnya berbarengan dengan jam kerja
yang padat pada jalan raya, yakni pada pagi hari dan sore hari dengan jam yang
sama seperti yang diutarakan oleh pengendara.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Seperti pengendara, banyak dari pejalan kaki yang menuturkan dampak dari
kemacetan dan polusi secara tidak langsung mengganggu kesehatan terutama dari
segi pernafasan. Hal lainnya, emosi mereka menjadi lebih sulit untuk terkontrol.
Banyak dari pejalan kaki yang sebagian besar tahu terkait istilah ISPA, dan
dari penuturannya mereka telah rutin mengenakan pelindung diri dari asap dan
ketidaknyamanan lingkungan karena kemacetan dan kurangnya pengijauan (panas
terik) yakni dengan mengenakan masker dan jaket.
Belum ditemukan/terlihat juga sosialisasi maupun iklan/poster terkait
kesehatan maupun terkhusus tentang ISPA yang mereka temui telah terpasang di
sepanjang jalan raya Depok.
Pedagang
Berdasarakan wawancara yang dilakukan pada sepuluh orang responden yang
seluruhnya merupakan pendatang di Kota Depok, didapatkan data bahwa mereka
rata-rata bekerja selama 11 jam di pinggiran Jalan Raya Margonda. Mereka bekerja
sebagai pedagang di Jalan Raya Margonda rata-rata selama 10 tahun. Keadaan sat
pertama mereka berdagang di Jalan Raya Margonda dengan keadaan saat ini sudah
banyak berubah. Perubahan yang terjadi berdasarkan pengamatan merekan selama
kurun waktu 10 tahun diantaranya adanya pelebaran jalan, penebangan pohon,
pembangunan gedung toko dan apartemen, bertambahnya jumlah kendaraan
bermotor, dan pembuatan separator di tengah jalan. Mereka mengatakan bahwa
perubahan tersebut mengakibatkan kondisi Jalan Raya Margonda menjadi lebih
panas, gersang, polusi, dan bertambah macet.
Karakteristik lingkungan Jalan Raya Margonda menurut tiga dari sepuluh
responden kurang baik karena banyak jalan rusak, pelebaran jalan yang membuat
jumlah kendaraan sehingga menimbulkan macet, polusi, dan kurang banyak pohon.
Sedangkan tujuh lainnya mengatakan tidak tahu. Untuk program pengawasan
pembangunan dari pemerintah, hanya dua orang yang mengatakan bahwa
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
pemerintah terlibat dalam pengawasan pembangunan dan pemanfaatan lahan hijai di
sepanjang jalan, sisanya mengatakan tidak tahu.
Jumlah kendaraan yang paling banyak melintasi Jalan Raya Margonda yaitu
angkutan kota, sepeda motor, dan kendaraan pribadi. Waktu-waktu padat kendaraan
biasanya terjadi pada pukul 05.30 – 07.00 WIB dan pukul 17.00 – 20.00 WIB. Pada
akhir pekan jumlah kendaraan dapat meningkat terutama hari Sabtu. Peningktan
jumlah kendaraan mengakibatkan tingkat polusi dan kebisingan meningkat. Selain
itu, pengguna jalan juga terganggu oleh kemacetan yang ditimbulkan, terkadang
susah untuk melewati jalan karena posisi kendaraan yang juga tidak teratur.
Responden menyebutkan akibat dari polusi yang paling berbahay bagi kesehatan
yaitu masalah pernapasan, sedangkan akibat lainhya yaitu menyebabkan iritasi mata,
dan penurunan tingkat pendengaran.
Pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut yaitu dengan
menggunakan masker baik untuk pengendara maupun pengguna jalan. Dalam satu
bulan terakhir, enam dari sepuluh responden mengeluh batuk, pilek, dan sesak napas
baik diakibatkan oleh cuaca maupun polusi. Pelayanan kesehatan terdekat yaitu RS
Bunda Margonda dan praktik dokter umum. Semua responden hanya mengunjungi
fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit saja. Sedangkan untuk sosialisasi masalah
ISPA dari pihak pelayanan kesehatan maupun relawan, banyak responden yang
mengatakan tidak tahu atau belum pernah tahu. Sebagian besar respondeng tidak
mengetahui tentang ISPA, hanya dua orang saja yang mengetahui. Kepada
responden yang tidak mengetahui ISPA diberikan penjelasan singkat mengenai
ISPA, penyebab, dan cara mencegahnya.
d. Analisa Data Kuesioner Pemeriksaan Fisik
Segala hasil persentase yang telah digambarkan sebelumnya, berdasarkan data
diatas didapatkan bahwa responden pengguna jalan raya yang meliputi pejalan kaki,
pedagang maupun pengguna kendaraan berisiko terhadap ISPA dengan persentase
60% mengalami ISPA kategori ringan. Hal ini dibuktikan dengan adanya keluhan
fisik yang dialami pada semua subjek berupa batuk, pilek, dan mengalami sesak
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
dalam 1 bulan terakhir. Hal ini berkorelasi dengan tingkat pengetahuan pengguna
jalan terkait ISPA yang dalam persentase digambarkan 80% belum mengetahui
tentang deskripsi ISPA dan hanya 20% yang mengetahui tentang ISPA yang hanya
sebatas istilah. Ada pun persentase terbesar terkait usia yang mendominasi pengguna
jalan raya atau beresiko tinggi terkena dampak lanjut dari ISPA adalah dalam
kriteria usia dewasa awal 20-40 tahun sebesar 60% dengan mayoritas pengguna
jalan didominasi oleh laki-laki sebesar 80%. Jika dikelompokkan sesuai dengan
tingkat pengetahuan, lama terpapar, serta test pemeriksaan fisik singkat yang ada,
maka klasifikasi pengguna jalan yang berisko besar terkena ISPA lebih lanjut adalah
pada pengendara dengan persentase sebesar 40%. Ada pun, persebaran menunjukkan
perbedaan yang tipis antar pengguna jalan raya Depok ini, dengan demikian perlu
kiranya perhatian pada semua pengguna jalan raya tanpa terkecuali sesuai dengan
tujuan awal, mencegah perburukan dengan mengurangi dampak.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
3.2 Rencana Asuhan Keperawatan Setting Jalan Raya
1. Analisa Data dan Skoring
DATA
SKORING
Diagnosa
Keperawatan
Subjektif
- Pengguna
Pentingnya
masalah
Diselesaikan
Perubahan
Positif
jk
masalah teratasi
Peningkatan
kualitas hidup
jk
masalah
teratasi
Prioritas
masalah
Jumlah
Prioritas
3
3
3
4
13
2
Ketidakefektifan
3
manajemen kesehatan
diri pada pengguna
jalan
margonda
Depok
- Tidak terdapat media di ajlan
margonda
Depok
yang
menunjukkan
pentingnya
menggunakan masker sebagai
salah satu upaya mencegah ISPA.
4
3
5
15
1
Objektif
jalan - Kategori Ispa berat, sedang,
raya mengatakan
ringan. (tambahkan grapik
udara panas, tidak
nya)
segar, berasap jika - Pengguna
jalan
tidak
jalan
margonda
menggunakan masker untuk
macet pada pukul
menghindari pajanan polutan.
12.00-13.00 dan
maghrib
hingga
malam.
- Terlihat
banyak
pengendara
- Beberapa
motor
dan
pejalan
kaki tidak
Pengguna
jalan
menggunakan
masker
saat
margonda
menggunakan
jalan
raya
mengatakan tidak
margonda.
mengetahui ISPA
Risiko Infeksi pada
pengguna
jalan
margonda Depok
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
- Pengguna
- Kurangnya
mengeluh
minimnya
pepohonan
dan
area
hijau
di
sekitar
jalan
margonda
sehingga
udara
terasa panas dan
tidak sejuk.
- Pengguna
mengatakan tidak
nyaman
menghirup udara
saat keadaan macet
dikarenakan emisi
gas
yang
dihasilkan
kendaraan
bermotor.
pemeliharaan
terhadap pepohonan yang adal
dijalan
margonda terlihat
pohon kering dan tidak
adekuat memberikan rasa
nyaman di lingkungan jalan
Margonda Depok.
Gangguan
nyamanpada
rasa
2
3
3
4
12
3
pengguna
jalan
margonda Depok
2. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada pengguna jalan margonda Depok
Sumber
Tujuan
Kriteria
Rencana Kegiatan
Tempat
PJ
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Umum
Khusus
Evaluasi
Setelah
dilakukan
pemasangan
poster, spanduk,
dan pembagian
flyer
diharapkan
pengguna jalan
margonda
Depok
mengetahui dan
menyadari
pentingnya
menggunakan
alat pelindung
diri khususnya
masker
saat
berada di jalan
margonda
depok.
Setelah
pemasangan Respon
spanduk,
poster,
dan Verbal
pembagian flyer pengguna
jalan margonda Depok
melakukan
perubahan
perilaku
dan kebiasaan
dengan mengguna saat
berada di jalan raya
Mergonda Depok.
Standar
Strategi
Pengguna
jalan Promosi
margonda
Depok Kesehatan
mengungkapkan secara
verbal penerimaan untuk
mengefektifkan
manajemen
kesehatan
diri
dengan
menggunakan
masker
saat berada di jalan
margonda Depok
Dibuktikan Oleh:
- Melihat poster
- Menanyakan
informasi
terkait ISPA kepada
mahasiswa PKKMP yang
sedang membentangkan
poster
untuk
- Memutuskan
menggunakan masker saat
berada di jalan raya margonda
Depok.
Mengungkapkan
pentingnya menggunakan
masker dan memahami
Risiko ISPA menjadi
besar
kemungkinan
terjadi
jika tidak
menggunakannya.
Memerhatikan
Poster,
Intervensi
Memasang
Poster,
Spanduk,
dan
membagikan
flyer
dan
masker
gratis secara
terbatas pada
pengguna
jalan
margonda
Depok yang
berisikan
konten
mengenai ;
Polusi,
dampaknya
terhadap
saluran
pernapasan
ISPA,
Literatur
mengenai
ISPA
Poster
DEPKES,
sebagai
bahan
pembuat
poster,
spanduk,
dan flyer.
Pesimpan
gan empat
jalan
margonda
Depok
Dara:
korlap
Anggota
mengerja
kan
bagian
yang tlah
disepakat
i.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
membaca tulisan yang
terdapat pada poster,
spanduk, dan flyer.
Hal apa yang
dapat
dilakukan,
Masker
sebagai alat
pencegah
ISPA.
Respon
Afektif
Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman pada pengguna jalan margonda Depok
Tujuan
Kriteria
Umum
Khusus
Tercapainya
kenyamanan
lingkungan Kota
Depok
-
Evaluasi
Pengadaan
pohon Respon
sebagai penyerap polutan verbal
dan emisi gas hasil
produksi
kendaraan
bermotor pada siang
hari.
Rencana Kegiatan
Standar
Strategi
Intervensi
Pengguna
jalan
mengungkapkan
kenyamanan saat berada
dijalan margonda depok
(kesejukan, kebersihan
Kolaborasi
lintas
Sektor
:
Dinas
Pertamanan
Pengadaan
penanaman
Pohon pada
kedua bahu
sepanjang
Sumber
Tempat
Dinas
Jalan
Pertaman Margonda
an Kota Depok
Depok
PJ
Dinas
pertaman
an Kota
Depok
dan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
-
udara, dll)
Pohon sebagai penyejuk
lingkungan
jalan
margonda Depok.
Respon
Afekti
Pengguna
jalan
menghargai dan turut
menjaga pepohonan dan
lingkungan
jalan
margonda.
Kota Depok
jalan
margonda
Depok.
Perawatan
dan
pemeliharaa
n pohon yan
tlah
dan
akan
ditanam.
Mahasis
wa
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Rencana Kegiatan
Nama dan Tema Kegiatan
Nama Kegiatan ini adalah Leaflet Masker Sehat yang bertemakan tentang cara
pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum: Kegiatan ini dimaksudkan agar setiap pengguna jalan Margonda,
baik pedagang, pengendara ataupun pejalan kaki mengetahui tentang ISPA, tanda dan
gejala, penyebab, komplikasi, serta pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya
dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)
Tujuan Khusus: Dalam hal ini dimaksudkan agar pedagang, pengendara dan pejalan
kaki waspada akan polusi yang dihasilkan dari asap kendaraan, tdak adanya
penghijauan, serta tidak menggunakan APD terhadap kesehatan tubuhnya. Selain itu
kegiatan ini juga mengajak seluruh pengguna jalan Margonda (pedagang, pengendara,
pejalan kaki) untuk menggunakan APD sebagai pencegahan penyakit yang
diakibatkan dari polusi terutama penyakit ISPA
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap selama kurang lebih 120 menit , pertama
akan dilakukan penempelan poster dan sedikit pendidikan kesehatan kepada pedagang dan
tempat umum yang sering didatangi ataupun terlihat oleh pengguna jalan Margonda. Setelah
itu kegiatan dilanjutkan di Jl. Juanda tepatnya di Lampu Merah.
Deskripsi Kegiatan
Pertama-tama kegiatan yang akan dilakukan adaah penempelan poster dan pemberian
sedikit pendidikan kesehatan kepada pedagang, tukang ojek (pengendara), dan di halte (untuk
pengguna jalan) yang akan dilakukan oleh Dara Mustika, Sawiti Retno Utami, dan Lydia
Flensy. Acara ini akan dikoordinasi dan dipimpin oleh Sawiti Retno Utami sebagai Ketua
Pelaksana yang bertanggung jawab atas terselenggaranya acara tersebut. Selanjutnya
mahasiswa yang lain mempersiapkan diri di Lampu Merah Jl. Juanda untuk melakukan
pendidikan kesehatan terkait ISPA dengan menggunakan spanduk, membagikan leaflet, dan
masker secara gratis terbatas kepada pengendara.
Spanduk akan dipegang oleh Moh. Khaerul Effendi dan Yusnita Chandra Oktaviyani,
lalu pembagian leaflet dan masker secara gratis terbatas akan dilakukan oleh Dea
Ananditasari, Yustia Istiarni dan akan dibantu oleh Sawiti Retno Utami dan Lydia Flensy.
Seluruh rangkaian acara ini akan didokumentasikan oleh Dara Mustika
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Sasaran dan Target
Sasaran : Sasaran target adalah seluruh pengguna jalan (pedagang, pengendara,
pejalan kaki) Margonda Depok
Target : 85% seluruh pengguna jalan memahami, penyebab, tanda dan gejala serta
dampak dari ISPA. 15% dari seluruh pengguna jalan dapat melakukan pencegahan
dengan menggunakan APD secara benar dan tepat
Susunan Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana
: Sawiti Retno Utami
Pemberi Materi
: Sawiti Retno Utami
Dara Mustika
Lydia Flensi
Pemegang Spanduk
: Moh. Khaerul Effendi
Yusnita Chandra Oktaviyani
Penyebar Leaflet dan Masker
: Dea Ananditasari
Yustia Istiarni
Susunan Acara
Waktu
Kegiatan
13.30-13.45
Persiapan alat-alat dan Media
13.50-14.10
Menuju jalan raya margonda
14.15-14.30
Briefing dengan pihak polisi
14.35-14.55
Intervensi (penkes dan pemberian poster dan
leaflet pada pengguna jalan raya Margonda
tentang ISPA)
15.00-15.30
Evaluasi
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jalan margonda raya depok merupakan akses utama antara depok dan Jakarta
sehingga jalan ini sangat padat dilalui oleh kendaraan bermotor, baik roda dua, roda
empat, dan tidak jarang kendaran besar melintasi jalanan ini. Pada setting ini banyak
sekali keluhan mengenai karakteristik dari jalan tersebut, mulai dari lahan penghijauan
yang kurang, banyaknya polusi diakibatkan oleh banyaknya kendaraan bermotor,
keberadaan trotoar untuk pejalan kaki yang berubah fungsi, serta tidak pernah
dilakukannya penyuluhan mengenai ISPA dan tidak ditemukan adanya media tentang
ISPA sehingga menyebabkan defisit pengetahuan mengenai ISPA oleh para pengguna
jalan. Padahal lahan hijau yang kurang, serta banyaknya polusi meningkatkan resiko bagi
pengguna jalan untuk mengidap ISPA.
Oleh karena itu penulis sangat respectif terhadap masalah kesehatan tersebut.
Sehingga penulis akan melakukan intervensi yang telah dibuat dikunjungan berikutnya.
4.2 Saran
Proposal rencana asuhan keperawatan komunitas setting jalan raya margonda ini
dapat dijadikan acuan terkait asuhan keperawatan komunitas pada setting jalan raya.
Untuk kelebihannya dapat ditingkatkan lagi oleh pembaca, dan kekurangannya mohon
diperbaiki menjadi lebih baik.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
DAFTAR PUSTAKA
Departeman Kesehatan. Republik Indonesia. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta.
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta:
Katalog dalam terbitan Kementrian Kesehatan RI.
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
NANDA international. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012 –
2014. Jakarta: EGC.
Wilkonson & Ahern. (2009). Buku saku diagnosis keperawatan : diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
LAMPIRAN
A. Dokumentasi pengkajian
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
B. Dokumentasi intervensi
C. List pertanyaan wawancara
Pedagang / Warga Pengendara
Pejalan Kaki
Pelayanan
Sekitar
Kesehatan
(RS/Puskesmas)
Dalam
Apa
Apa
Apakah
bapak/ibu
pekerjaan
pekerjaan
sebulan
penduduk
bapak/ibu
bapak/ibu
terakhir
asli
daerah
sehari-hari?
sehari-hari?
warga
sini
atau
Berapa
Berapa
daerah
jam
tersebut
sehari?
sehari?
pendatang?
jam
Menurut
Menurut
pekerjaan
pendapat
pendapat
yang
bapak/ibu
bapak/ibu
bapak/ibu
datang
sehari-hari?
dengan
dengan
dengan
Berapa
adanya
adanya
keluhan
bangunan
bangunan
ISPA?
Apa
jam
sehari?
Sudah berapa
toko2
di
toko2
apakah ada
di
Frekuensi
lama
pinggir jalan
pinggir jalan
yag
ibu/bapak
seperti
seperti
mengalami
ini
ini
berdampak
berdampak
ISPA lebih
pada
pada
banyak
penghijauan
penghijauan
laki-laki
keadaan saat
disepajang
disepajang
atau
pertama
jalan?
jalan?
perempuan
berjualan
di
sini?
Bagaimana
ibu/bapak
Menurut
Menurut
disini dengan
bapak/ibu
bapak/ibu
keadaan yang
karakteristik
karakteristik
sekarang?
lingkungan
lingkungan
?
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Apa
disepanjang
disepanjang
perbedaan
jalan
jalan
yang drastic
margonda ini
margonda ini
terjadi
sudah
sudah
dengan
atau belum?
saja
lingkungan di
raya
baik
Menurut
raya
baik
atau belum?
Menurut
bapak/ibu
bapak/ibu
karakteristik
karakteristik
pendapat
lingkungan
lingkungan
bapak/ibu
yang
yang
dengan
terutama
terutama
adanya
disekitar
disekitar
bangunan
jalan raya?
jalan raya?
sekitar ?
Menurut
toko2
di
Yang
baik,
biasa
Yang
baik,
biasa
pinggir jalan
berlalu lalang
berlalu lalang
seperti
di jalan ini
di jalan ini
berdampak
pejalan kaki
pejalan kaki
pada
atau
atau
penghijauan
banyak
banyak
disepajang
kendaraan?
kendaraan?
ini
jalan?
Menurut
lebih
Bagaimana
lebih
Bagaimana
frekuensi
frekuensi
bapak/ibu
transportasi
transportasi
karakteristik
umum
umum
lingkungan
berlalu lalang
berlalu lalang
disepanjang
di jalan?
di jalan?
yang
yang
Dalam sehari
Dalam sehari
margonda ini
biasanya
biasanya
sudah
paling padat
paling padat
pada
pada
jalan
raya
baik
atau belum?
Menurut
berapa?
jam
berapa?
jam
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Apakah
bapak/ibu
ada
Apakah
ada
karakteristik
dampak dari
dampak dari
lingkungan
kemacetan
kemacetan
yang
terhadap
terhadap
terutama
pengguna
pengguna
disekitar
jalan?
jalan?
baik,
Dampak apa
jalan raya?
Sejauh
ini
yang
paling
Dampak apa
yang
paling
apakah
berbahaya
berbahaya
pemerintah
dari
dari
terlibat dalam
dan
dan
pengawasan
kemacetan
kemacetan
pembanguna
dijalan
dijalan
n
terhadap
terhadap
pengguna
pengguna
jalan?
jalan?
disekitar
jalan
raya
dan
pemanfaatan
lahan
hijau
polusi
Apa
raya
yang
polusi
Apa
raya
yang
bisa
bisa
disepanjang
dilakukan
dilakukan
jalan?
untuk
untuk
mengurangi
mengurangi
berlalu lalang
dampak dari
dampak dari
di jalan ini
polusi
polusi
pejalan kaki
tersebut?
tersebut?
Yang
biasa
Apakah dari
Apakah dari
banyak
pemerintah
pemerintah
kendaraan?
ada
ada
pemeriksaan
pemeriksaan
frekuensi
berkala
berkala
transportasi
kendaraan
kendaraan
umum
umum layak
umum layak
atau
lebih
Bagaimana
yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
berlalu lalang
pakai?
pakai?
di jalan?
Terkait
Terkait
tentang
tentang
biasanya
pembuangan
pembuangan
paling padat
asap?
asap?
Dalam sehari
pada
jam
Sejauh
ini
Sejauh
ini
menurut
menurut
bapak/ibu
bapak/ibu
dampak dari
masalah
masalah
kemacetan
kesehatan
kesehatan
terhadap
apa yang bisa
apa yang bisa
pengguna
terjadi
terjadi
jalan?
dilingkungan
dilingkungan
sekitar jalan
sekitar jalan
raya,
raya,
berapa?
Apakah
ada
Dampak apa
yang
paling
baik
baik
berbahaya
untuk
untuk
dari
pengguna
pengguna
dan
jalan ataupun
jalan ataupun
kemacetan
pengendara?
pengendara?
polusi
dijalan
raya
Sebagai
Sebagai
terhadap
pengguna
pengguna
pengguna
jalan
jalan
jalan?
kaki/penggun
kaki/penggun
a
a
Apa
yang
kendaraan
kendaraan
bisa
roda
dilakukan
keluhan
keluhan
untuk
kesehatan
kesehatan
mengurangi
apa
apa
dampak dari
sering
sering
polusi
dialami?
dialami?
tersebut?
Dalam
dua,
yang
roda
Dalam
dua,
yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Sejauh
ini
sebulan
sebulan
terakhir
ini,
menurut
terakhir
bapak/ibu
pernah
pernah
masalah
merasakan
merasakan
kesehatan
sesak,
sesak,
apa yang bisa
flu
terjadi
polusi?
dilingkungan
ini,
atau
karena
atau
flu
karena
polusi?
Menurut
Menurut
bapak/ibu
sekitar jalan
bapak/ibu
raya,
selain
dari
selain
dari
untuk
helm
dan
helm
dan
pengguna
sarung
jalan ataupun
tangan
pengendara?
alat
alat
pelindung
pelindung
diri
diri
baik
Dalam
sebulan
terakhir
ini,
sarung
jenis
apalagi
yang
bisa
tangan
jenis
apalagi
yang
bisa
pernah
digunakan
digunakan
merasakan
saat
saat
sesak,
berkendara
berkendara
dijalan raya?
dijalan raya?
flu
atau
karena
polusi?
Dimana
Apakah
Apakah
fungsi
dari
fungsi
dari
pelayanan
masker
saat
masker
saat
kesehatan
berkendara?
yang
bisa
Apakah
berkendara?
Apakah
bapak/ibu
bapak/ibu
mengetahui
mengetahui
dilakukan
tentang
tentang
jika pergi ke
penyakit
penyakit
pelayanan
ISPA?
ISPA?
dijangkau ?
Apa
yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
Sebelumnya
kesehatan?
Sejauh
ini
apakah
ada
Sebelumnya
apakah
ada
apakah pihak
sosialisasi/rel
sosialisasi/rel
pelayanan
awan
awan
kesehatan
memberikan
memberikan
sudah
program
program
melakukan
social
penyuluhan
terkait
terkait
tentang
masalah
masalah
kesehatan
ISPA?
ISPA?
yang
yang
Selama
disini?
Apakah
social
yang
yang
Selama
bapak/ibu
bapak/ibu
bapak/ibu
melewati
melewati
mengetahui
sepanjang
sepanjang
tentang
jalan
jalan
penyakit
margonda ini
margonda ini
ISPA?
apakah
apakah
melihat
melihat
banyak
banyak
sosialisasi/rel
poster/iklan
poster/iklan
awan
tentang
tentang
memberikan
kesehatan
kesehatan
program
seperti
seperti
ISPA ?
ISPA ?
Sebelumnya
apakah
social
ada
yang
yang
terkait
Jika YA :
Jika YA :
masalah
Coba
Coba
ISPA?
bapak/ibu
bapak/ibu
jelaskan
jelaskan
Coba
sedikit
sedikit
bapak/ibu
tentang
tentang
jelaskan
penyakit
penyakit
Jika YA :
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
sedikit
tentang
ISPA?
Apa yang
ISPA?
Apa yang
penyakit
menyeba
menyeba
ISPA?
bkan
bkan
masalah
masalah
menyeba
ISPA itu
ISPA itu
bkan
terjadi?
terjadi?
Apa yang
masalah
Sejauh
Sejauh
ISPA itu
mana
mana
terjadi?
bapak/ibu
bapak/ibu
mengetah
mengetah
mana
ui tentang
ui tentang
bapak/ibu
dampak
dampak
mengetah
dari ISPA
dari ISPA
ui tentang
terhadap
terhadap
dampak
kesehatan
kesehatan
dari ISPA
?
?
Sejauh
terhadap
Apa yang
Apa yang
kesehatan
bisa
bisa
?
dilakukan
dilakukan
untuk
untuk
bisa
mencegah
mencegah
dilakukan
masalah
masalah
untuk
ISPA itu
ISPA itu
mencegah
terjadi?
terjadi?
masalah
Dan
Dan
ISPA itu
jelaskan
jelaskan
terjadi?
tentang
tentang
Dan
bagaiman
bagaiman
jelaskan
a
a
Apa yang
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
tentang
penangan
penangan
bagaiman
an
an
a
mengala
mengala
penangan
mi
mi
an
masalah
masalah
ISPA?
ISPA?
jika
mengala
mi
jika
jika
Jika
Jika
masalah
TIDAK:
TIDAK:
ISPA?
maka
maka
berikan
berikan
TIDAK:
penjelasa
penjelasa
maka
n tentang
n tentang
berikan
ISPA
ISPA
Jika
penjelasa
n tentang
ISPA
D. Pengkajian Winshield Survei
Hal yang diamati
Ada
1. Keadaan bangunan padat
2. Keadaan Trotoar
3. Jembatan Penyebrangan / Zebra
Cross
4. Pohon-pohon di sepanjang jalan
5. Jenis pelayan kesehatan dan
social yang terdekat
6. RS Negeri / Swasta
7. Puskesmas
8. Kendaraan Pribadi (Motor)
9. Kendaraan Pribadi (Mobil)
10. Angkutan Umum
11. Pedagang
Lokasi
Dagangnya apa –makanan,
baju, dll-
Tidak
Keterangan
LAPORAN PENGKAJIAN SETTING JALAN RAYA
14. Tukang sapu jalan
15. Tukang ojek
16. Polisi
E. Kuisioner ISPA
Isilah pertanyaan ini dengan tanda (√) jika anda merasakan gejala-gejala dibawah
ini
Nama
:
Usia
:
Pekerjaan :
Gejala
Batuk ?
Pilek ?
Agak sesak ?
Sesak nafas ?
Suhu lebih dari 390 ? *
Bila bernaf