pengantar manajemen media massa strategi

MANAJEMEN STRATEGIK
TM I
KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK
Oleh:
Hj. Munif Kholifah Sulistiyoningrum,MM.

Strategic management
Is a detailed pattern of decisions that

describes in some detail what a company will
do
in light of what it might do,
what it can do,
what its leaders want to do, and
what it should do.
Kenneth Andrews

Whellen & Hunger (2008)
Manajemen Strategik sebagai sekumpulan

keputusan dan tindakan manajerial yang

menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang.
Keputusan tersebut meliputi: perumusan

strategi, implementasi strategi dan evaluasi
& kontrol.

KESIMPULAN: STRATEGY
Strategi

membentuk
arah,
mengkoordinir,
pengambilan keputusan, dan mengalokasikan
fungsi sumber daya.
Sukses dan Survival tergantung pada Inovasi.
Maka strategi harus:
1. Selalu siaga untuk berubah (ANTICIPATION)
2. Melihat peluang untuk menawarkan sesuatu
yang

baru dan berbeda (INSIGHT)
3. Menemukan jalan yang baru dan membuat
jalan itu
(IMAGINATION).
4. Bekerja secara konsisten pada standard yang

PERENCANAAN STRATEGY
 Proses

dari
perencanaan
strategi
formal
rational/comprehensive secara
khas disusun mengikuti
tahapan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Mengembangkan
philosopi
organisasi
dan
pernyataan misi.
Lintasan lingkungan
Menganalisa ancaman, peluang, kelemahan dan
kekuatan (TOWS)
Merumuskan sasaran strategi.
Menghasilkan alternatif strategi untuk mencapai
sasaran.
Mengevaluasi dan menyeleksi strategi

Burnes ( 1992) :
manajemen strategis terutama terkait dengan:
Ruang lingkup dari aktivitas organisasi, mencakup tujuan
perusahaan dan batasan-batasan organisasi;

· Mempertemukan aktivitas organisasi kepada lingkungan di mana
organisasi beroperasi;
· Memastikan bahwa struktur internal, prosedur dan praktek organisasi
memungkinkan mencapai sasaran hasil;
· Mempertemukan aktivitas organisasi pada kemampuan sumber
dayanya, menaksir tingkat sumber daya cukup untuk menyajikan
keuntungan dari peluang atau menghindari ancaman di dalam
lingkungan organisasi;
· Akuisisi, penjualan kembali dan realokasi sumber daya;
· Menterjemahkan dinamika dan kompleksitas satuan variable eksternal
dan
internal yang mana organisasi menghadapi satuan struktur
masa depan dengan sasaran hasil yang jelas, bersih kemudian
bisa
diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.

 ·









Pemahaman manajemen strategi
1. Is about chasing a dream
Mimpi diibaratkan suatu visi. Banyak perusahaan

besar menemukan dan menolong generasi perusahaan
berikutnya dengan “a corporate vision’ fungsinya
sebagai urutan pemetaan secara langsung untuk
memisahkan dari operasi.
Menurut El Namaki (1992) corporate vision adalah
persepsi mental dari kondisi masa depan di mana
individu membuat keputusan yang menginginkan
menciptakan organisasi tanpa batasan waktu,
bersama-sama
berdasar
kondisi

yang
ada
mengaktualisasikan persepsi ini. Visi menggambarkan
keseluruhan arah untuk di ambil. Secara ringkas
menjalankan suatu disiplin dengan menciptakan
peluang.

Mengapa sebuah visi?
 El Namaki menyarankan empat alasan mengapa membuat

keputusan bisnis, berkenaan dengan pencarian untuk
pengembangkan visi corporate.

 A desire to control an organizational destiny.

Suatu keinginan untuk mengendalikan tujuan organisasi.
Semakin cepat pimpinan eksekutif memahami visi masa depan,
produk baru yang muncul diposisikan untuk membangun pasar industri, sehingga semakin besar kemampuan organisasi untuk
mempengaruhi tujuannya.


 A need for creative strategies.

Suatu kebutuhan untuk menciptakan strategi. Mencoba
mempertahankan keunggulan kompetitif melalui analisis dan
reaksi terhadap kecenderungan pesaing menjadi lebih transparan
dan kehidupan jangka pendek - paling akhir menciptakan visi,
memperoleh strategi kreatif, yang menyediakan
pandangan
jangka panjang dari apa yang benar benar diinginkan pemakai
dan konsumen, dengan demikian menjadi kunci sukses di dalam
industri di hari esok.

 Demands of turnaround and recovery.

Permintaan yang selalu berubah dan pemulihan. Salah
satu
kebutuhan pemulihan yang pertama adalah
mengembangkan arah pengertian yang akan digerakkan
organisasi jauh dari berbagai kesulitan masa lampau. Ini
dapat dimudahkan oleh semacam visualisasi organisasi

jangka panjang di mana manusia sangat menginginkan
mengakomodasi pasar.

 A desire to change corporate culture.

Keinginan merubah kultur corporate. Suatu cerita atau
visi inovatif bisa menetapkan parameter untuk jalan
berubah. Visi bisa menghentak (kick-start) mengevaluasi
kembali pola dasar
perilaku dan menyediakan suatu
pertimbangan thematic dari pola pola perilaku
baru,
mendorong ke arah pengerahan angkatan kerja (workforce) disekeliling norma-norma
baru dan mendorong
peserta baru menyesuaikan kepercayaan dan norma-norma
yang didukung oleh visi.

2. By leveraging assets
 Strategic assets


Kepemilikan, asset kunci di mana perusahaan / organisasi
lain tidak bisa memperoleh atau tidak mampu meniru seperti
: izin operasi atau franchices atau jaringan yang bermanfaat.
 Fakta dari

kegiatannya
pejabat.

sunks costs tingkat
tinggi
yang
mana
untuk
mendorong masuk dan melindungi

 Fakta

pengaruh jaringan yang kuat dengan mana produk
tertentu menjadi lebih menarik penggunaannya secara luas
(MS windows, phone network)


 Dengan demikian leverage assets berarti mengembangkan

assets menjadi suatu sistem bisnis yang berkembang terus
menerus
untuk
mendapatkan
keuntungan kompetitif
berkelanjutan (Sustainable competitive advantage)

3. To take advantage of opportunities (environment, industry, market)

Untuk memperoleh keuntungan dari peluang

(lingkungan, industri, pasar); kapan dapat
membentuk dunia baru yang dimungkinkan?

The Strategic Management Process
MI SSI ON AND GOALS


SWOT ANALYSI S

STRATEGI C CHOI CE

STRATEGI C I MPLEMENTATI ON

MANAGI NG CHANGE

- internal strengths and weaknesses
- external threats and opportunities
-

functional level strategies
business level strategies
global strategies
corporate level strategies

- designing structure
- designing control systems
- matching strategy, structure,
control

Proses manajemen strategi harus direncanakan?
 Diasumsikan bahwa konsep manajemen strategis yang

dipergunakan menyiratkan bahwa proses strategis telah
direncanakan.
Mintzberg (1988): strategi sebagai rencana merupakan
“satu” dari banyak konotasi.

1. Strategy as a plan:
Strategi sebagai rencana: kesadaran melakukan
tindakan yang diharapkan,
pada umumnya diarahkan
untuk suatu tujuan.
2. Strategy as a pattern:
Strategi sebagai pola: sebuah alur tindakan - konsistensi
di dalam perilaku - yang mana apakah tindakan diharapkan
atau bukan, menyebabkan orang luar menyimpulkan bahwa
di sana ada suatu pilihan strategi.

3. Strategy as a position:
Strategi sebagai posisi: berarti mengidentifikasi di mana
organisasi berada dalam lingkungannya. Strategi menjadi
kekuatan penengah antara organisasi dan lingkungannya,
contoh: cara yang ditempuh organisasi mencari untuk
memelihara keuntungan di atas pesaingnya.
4. Strategy as a perspective:
Strategi sebagai perspektif: melihat kedalaman mata
batin - sebuah jalan yang berurat berakar merasakan
dunianya dan posisi organisasi di dalam dunia itu. Kultur,
karakter dan ideologi mempengaruhi
cara anggota
organisasi memandang dunia.
Strategi di tingkat fungsional, diarahkan untuk
memperbaiki efektivitas dari basic operations di
dalam perusahaan seperti halnya dalam marketing,
manajemen material, research and development dan
sumberdaya manusia.

St rat egic imperat ive
Environmental Scanning

Evaluation &
Control

Mission

Strategy
Formulation

Vision

Strategy
Implementation

• Ongoing, disciplined, it er ative process of dr iving t owar ds
a vision, by fi nding or making and maintaining a def ensible
space or tr aj ector y in a given business envir onment .

Referensi
Usmara, 2003, Implementasi Manajemen strategik
kebijakan dan proses, Penerbit, amara books.
M. E. Porter, 1991, Strategi bersaing, teknik
menganalisis industri dan pesaing, Penerbit
Erlangga, Penterjemah Agus Maulana.
Sheila Cane, 1998, Kaizen Strategies For Winning
Through People, Interaksa.
Husein Umar,2003, Strategic Management in
Action, Gramedia.
David R Fred, 2000, Concepts in Strategic
Management, Prentice Hall College.
Jurnal.

Terima Kasih