BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Sekolah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dalam Pakem Di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2
Boja

Kendal yang beralamat di Jalan

Raya

Tampingan Kec. Boja, Kab. Kendal. Telp. (0294)
571255, Kode Pos 51381. SMP Negeri 2 Boja
berstatus sebagai Sekolah
akreditasi

A

pada

Negeri,

Tahun

status

2007.

N.S.S.

201032407052, Luas lahan/tanah 11450

m2.

Status tanah/sertifikat tanah milik sendiri.
SMP Negeri 2 Boja Kendal memiliki Visi:
“LUHUR

BUDI

PEKERTI


UNGGUL

DALAM

PRESTASI”, dengan indikator sebagai berikut : 1)
Terwujudnya

prestasi

akademik

dan

non

akademik, 2) Terwujudnya sarana prasarana yang
memadai yang mendukung pencapaian prestasi. 3)
Terwujudnya

tenaga


pendidik

dan

tenaga

kependidikan yang kompeten dan profesional. 4)
Terwujudnya sistem penilaian yang akurat, 5)
Terwujudnya

standar

pengelolaan

manajemen

yang handal, 6) Terwujudnya standar pembiayaan
yang


memadai,

7)

Terwujudnya

lingkungan

sekolah yang kondusif, bersih, nyaman, indah,
rindang dan asri, 8) Terwujudnya budaya belajar
untuk membentuk kepribadian dan berkarakter.

Adapun misi SMP Negeri 2 Boja Kendal
adalah 1) Mewujudkan pengembangan
akademik dan nonakademik,

prestasi

2) Mewujudkan


pengembangan inovasi model pembelajaran, 3)
Melaksanakan

pengembangan

pembelajaran, 4) Mewujudkan

proses

pengembangan

sarana prasarana pendidikan yang berbasis IT, 5)
Melaksanakan pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan yang kompeten dan profesional, 6)
Mewujudkan

kelembagaan

dan


manajemen

sekolah yang handal, 7) Mewujudkan

program

penggalian pembiayaan sekolah yang memadai, 8)
Mewujudkan sistem

penilaian yang akurat dan

adil, 9) Mewujudkan lingkungan sekolah yang
kondusif, bersih, indah, nyaman, rindang dan asri,
10)

Melaksanakan

budaya

sekolah


untuk

membentuk kepribadian dan Karakter Building.
Tujuan yang hendak dicapai pada 4 tahun
mendatang oleh SMP Negeri 2 Boja Kendal adalah
1) Mampu meningkatkan skor (GSA) rata-rata
mata pelajaran dari 6.8 menjadi 7.6, 2) Menjuarai
berbagai

lomba

baik

akademis

maupun

nonakademis di tingkat kabupaten sampai dengan
propinsi,


3)

Mampu

prasarana

yang

menunjang

proses

mengembangkan

memadai

sehingga

pembelajaran,


4)

sarana
dapat
Mampu

memiliki tenaga pendidik yang kompeten dan

professional,

5)

Mampu

kependidikan

yang

memiliki


mampu

tenaga

melayani

secara

optimal, 6) Mampu mewujudkan system penilaian
yang cepat, tepat dan akurat, 7) Siswa memiliki
sikap perilaku yang baik dan menjalankan ibadah
sesuai

dengan

kaidah

Mengembangkan


proses

inovatif,

dan

kreatif

yang

dianut,

pembelajaran

akuntabel,

9)

8)
yang

Mampu

menguasai keterampilan komputer, 10) Mampu
menciptakan lingkungan sekolah tertata nyaman
dan kondusif.
Jumlah tenaga pendidik beserta kualifikasi
pendidikan terdiri dari 4 guru berpendidikan S2,
41 guru berpendidikan S1, 2 orang berpendidikan
SLTA.

Sehingga

total

tenaga

kependidikan

sejumlah 47 orang. Adapun jumlah pegawai terdiri
dari

1

orang

berpendidikan

D2,

6

orang

berpendidikan SLTA, 3 orang berpendidikan SD.
Jumlah siswa masing-masing kelas VII terdiri dari
256 siswa, kelas VIII terdiri dari 246 siswa, kelas
IX terdiri dari

244 siswa.

Jenis kegiatan Pengembangan diri meliputi:
BK, Bola Voli (pa), MTQ/BTA (pa/pi), Pramuka,
Paduan Suara / Band, Paskibra, Seni Tari, PMR,
Basket (pa/pi), dan Sepak Takraw.

Adapun

prestasi

akademik

yang

telah

dicapai dalam 3 tahun terakhir sebagaimana tabel
berikut.

Tabel 4.1
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional
No.
1
2
3
4

Mata Pelajaran
Bahasa
Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
IPA

Rata-rata Nilai Ujian Nasional
2011/2012
2012/2013
2013/2014
8,39
7.88
7,50
5,63
6,37
7,25

5.57
6.48
5.92

5,87
5,10
5,74

Sumber: Data diolah, 2015.

Tabel 4.2
Rata-Rata Nilai Ujian Sekolah
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Mata Pelajaran
Pend. Agama
Pend.
Kewarganegaraan
IPS
Penjaskes
Seni Budaya
TIK
Bahasa Jawa
Mulok

Rata-rata Nilai Ujian Sekolah
2011/2012 2012/2013 2013/2014
7,53
7,75
7,77
7,23
7,92
6,96
7,43
7,20
7,76
7,42
7,73
8,44

Sumber: Data diolah, 2015.

7,52
7,55
7,73
7,52
7,78
8,11

8,03
7,48
7,89
7,63
7,28
8,27

4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Kualitas Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan pengambilan data yang telah
dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Boja
Kabupaten Kendal pada bulan November 2014,
terhadap 20 guru mata pelajaran yang mengajar
di

kelas

IX,

setelah

penulis

olah

dapat

disampaikan dalam tabel data sebagai berikut :
Tabel 4.3
Rekap Nilai Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nama
Gr 1
Gr 2
Gr 3
Gr 4
Gr 5
Gr 6
Gr 7
Gr 8
Gr 9
Gr 10
Gr 11
Gr 12
Gr 13

14
15
16
17
18
19
20

Gr 14
Gr 15
Gr 16
Gr 17
Gr 18
Gr 19
Gr 20

Mapel
Bahasa Indonesia
PKn
IPA Terpadu
PAI
TIK
IPS Terpadu
Ketrampilan
Seni Budaya
Matematika
Bahasa Jawa
IPS Terpadu
IPA Terpadu
Bimbinga
Konseling
Penjasorkes
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Matematika
Matematika
Matematika
Jumlah
Rata - rata
Tertinggi
Terendah

Nilai
88,25
77,94
79,41
80,28
79,41
72,05
77,94
79,41
82,35
73,57
77,94
80,88
86,00

Predikat
A
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
A

85,25
76,59
75,00
80,88
85,29
77,94
80,88
1597,26
79,86
88,25
73,57

B
B
B
B
B
B
B
B
A
B

Sumber : Data penelitian, diolah.
Data

rekapitulasi

penilaian

perencanaan

pembelajaran di atas menunjukkan bahwa nilai

tertinggi adalah 88,25 (A), terendah 73,58 (B),
dengan rata-rata adalah 79,86 (B)
Walaupun nilai perencanaan pembelajaran
yang dibuat oleh guru menunjukkan rata-rata
yang baik yaitu 79,86, namun perlu dilihat pula
hasil rekap nilai perencanaan pembelajaran per
komponennya, seperti tertulis dalam tabel berikut
ini
Tabel 4.4
Rekapitulasi Nilai Komponen Perencanaan
Pembelajaran Guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nama
guru/
Kode
Gr 1
Gr 2
Gr 3
Gr 4
Gr 5
Gr 6
Gr 7
Gr 8
Gr 9
Gr 10
Gr 11
Gr 12
Gr 13

Komponen Perencanaan

Mata pelajaran
Bahasa Indonesia
PKn
IPA Terpadu
PAI
TIK
IPS Terpadu
Ketrampilan
Seni Budaya
Matematika
Bahasa Jawa
IPS Terpadu
IPA Terpadu
Bimbinga
Konseling
Penjasorkes
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Matematika
Matematika
Matematika

Gr 14
Gr 15
Gr 16
Gr 17
Gr 18
Gr 19
Gr 20
Jumlah
Nilai Komponen (skala ratusan)
= Nilai diperoleh : Nilai
maksimal x100

Jum
lah

Ratarata

1
4
4
4
4
4
3,33
4
3,66
4
3.66
4
3.66
3,25

2
3,50
3
3,25
3,25
3
3
3
3
3,5
3
3
3,75
3

3
3
2,66
3
3
3
2,33
3
3
3,25
2,66
3
2,66
3,66

4
3,50
3,25
2,55
3
4
3
2
3
3
2,5
3
3
3,5

5
3,66
2,66
3
3
3
2,66
3
3,66
2,66
3
2,66
3
4

17,66
15,57
15,75
16,25
17
14,29
15,00
15,99
16,41
14,82
15,66
16.07
17,41

3,53
3,11
3,15
3,25
3,43
2.85
3,00
3,98
3,28
2,96
3,13
3,21
3,48

4
3
3,66
3,33
4
3.33
4
71,63

3,25
3
3
3,75
3,75
3,50
3,25
64,7

3
2,33
2,33
2,66
3
2,66
3
57,2

3,25
3
3
3,25
3,25
3
3
61,0

3,66
3
3
3
3
3
3
61,2

17.16
14,33
14,99
15,99
17
15,41
16,25
315,92

3,43
2,86
2,99
3,19
3,4
3,08
3,15
63,18

89,53

80,98

71,5

76,3
1

76,6
1

394,9

78,98

Sumber : Data penelitian, diolah.
Keterangan:

Lima

pembelajaran meliputi

Komponen

perencanaan

: 1) Perumusan Tujuan

Pembelajaran, 2) Pemilihan dan pengorganisasian
Materi

Pembelajaran,

Belajar/Media

3)

Pemilihan

Pembelajaran,

4)

Sumber
Metode

Pembelajaran, dan 5) Penilaian hasil Belajar.
Menurut

tabel

di

atas,

nilai

tertinggi

berdasarkan perhitungan dalam instrumen IPKG 1
adalah komponen 1 (satu) yaitu perumusan tujuan
pembelajaran dengan nilai 89,53, nilai terendah
adalah komponen 3 (tiga) yaitu pemilihan sumber
belajar/media pembelajaran dengan nilai 71,5
sedangkan komponen 2 (dua) yaitu pemilihan dan
pengorganisasian

materi

pembelajaran

dengan

nilai 80,93, komponen 4 (empat) yaitu metode
pembelajaran

dengan

nilai

76,31

sedangkan

komponen 5 (lima) yaitu penilaian hasil belajar
nilainya adalah 76,61, dengan rata-rata nilai
komponen adalah 78,98.
Berdasarkan
pembelajaran

hasil

setiap

penilaian
mata

perencanaan

pelajaran,

ditampilkan tabel data sebagai berikut:

dapat

Tabel 4.5
Rekapitulasi Nilai Perencanaan Pembelajaran
Guru setiap Mata Pelajaran
Komponen Perencanaan
2
3
4
3,50
3
3,50

N
o
1

Bahasa Indonesia

1
4

5
3,66

Jum
Lah
17,66

Ratarata
3,53

2

PKn

4

3

2,66

3,25

2,66

15,57

3,11

3

IPA Terpadu

3,83

3,5

2,83

2,77

3

15,93

3,18

4

PAI

4

3,25

3

3

3

16,25

3,25

5

TIK

4

3

3

4

3

17

3,43

6

IPS Terpadu

3,66

3

2,55

3

2,66

14,98

2,99

7

Ketrampilan

4

3

3

2

3

15,00

3,00

8

Seni Budaya

3,66

3

3

3

3,33

15,99

3,98

9

Matematika

3,77

43,33

2,88

3,08

3

16,06

3,212

10

Bahasa Jawa

3.66

3

2,66

2,5

3

14,82

2,96

11

Bahasa Inggris

3.33

3,11

2,44

3,08

3

14,96

2,99

12

Penjas

4

3,25

3

3,25

3,66

17.16

3,43

13

Bimbingan
Konseling
Jumlah

3,25

3

3,66

3,5

4

17,41

3,48

49,16

40,94

37,68

39,93

40,97

208,6
8

41,73

94,53

78,73

72,46

76,78

78,78

401,30

80,26

Mata pelajaran

Nilai Komponen (skala
ratusan)
= Nilai diperoleh : Nilai
maksimal x100

Sumber : Data penelitian, diolah.
Berdasarkan paparan data dalam tabel 4.5 di
atas

tentang

hasil

penilaian

perencanan

pembelajaran yang terdiri dari 5 (lima) komponen
dalam perencanaan yang disusun guru, diperoleh
data bahwa nilai untuk komponen 1 (satu) yaitu
perumusan tujuan pembelajaran adalah 94,53,
nilai

komponen 2 (dua) yaitu pemilihan dan

pengorganisasian

materi

pembelajaran

adalah

78,73, nilai komponen 3 (tiga) yaitu pemilihan
sumber belajar/media pembelajaran adalah 72,46,
nilai

komponen

4

(empat)

yaitu

metode

pembelajaran adalah 76,78, dan nilai komponen 5
(lima) yaitu penilaian hasil belajar adalah 78, 78.
Nilai tertinggi adalah komponen 1 (satu)
yaitu 94,53 (A), terendah adalah komponen 3 (tiga)
yaitu 72,46 (B), dengan rata–rata nilai komponen
adalah 80,26 dengan predikat Baik (B). Rendahnya
nilai komponen pemilihan sumber belajar/media
pembelajaran disebabkan banyak faktor antara
lain

keterbatasan

sumber

pembelajaran

yang

keterbatasan

kemampuan

belajar/media

dimiliki

oleh
guru

sekolah,
dalam

menggunakan media pembelajaran yang ada di
sekolah.
Sebagaimana

dikemukakan

oleh

kepala

sekolah sebagai berikut:
Memang benar, masih ada sebagian guru yang
belum mampu menyusun RPP yang memenuhi
syarat PAKEM dengan memilih sumber
belajar/media pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang akan diajarkan. Hal lain
yang menjadi penyebab adalah kompetensi
guru dalam menyusun RPP PAKEM masih
perlu ditingkatkan (hasil wawancara, 4 Des
2014)

Hal senada ditegaskan juga oleh Sri Winda
selaku pengampu mata pelajaran IPA sebagai
berikut:

.....terus terang saya masih mengalami
kesulitan
untuk
menggunakan
media
pembelajaran yang sesuai materi, disamping
masih terbatasnya jumlah alat/media yang
dimiliki sekolah....

Berdasarkan

perolehan

nilai

setiap

komponen perencanaan ternyata rata-rata nilainya
hanya 80,26 dan belum menunjukkan rata-rata
nilai yang Amat Baik, hal ini menunjukkan bahwa
pada setiap komponen perencanaan guru masih
perlu

ditingkatkan

penyebab

belum

kompetensinya.
maksimalnya

Disisi
nilai

lain

setiap

komponen perencanaan oleh guru karena sebagian
guru masih mengcopy paste RPP yang di buat oleh
MGMP atau sumber lain yang belum disesuaikan
dengan kondisi sekolah.
Sebagaimana

dikemukakan

oleh

kepala

sekolah sebagai berikut :
Akan tetapi berdasarkan kondisi yang ada,
ternyata masih ada sebagian guru yang belum
mampu menyusun RPP secara mandiri,
mereka masih menggunakan RPP yang di
kembangkan oleh MGMP (mengcopy paste),
yang terkadang belum tentu cocok dengan
kondisi riil
di sekolah. (hasil wawancara
Kepala Sekolah, 4 Des 2014)

4.2.2 Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran
4.2.2.1 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan pengambilan data yang telah
dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Boja

Kabupaten Kendal pada bulan November 2014,
terhadap 20 guru mata pelajaran yang mengajar
kelas 9, setelah penulis olah dapat disampaikan
dalam tabel data sebagai berikut :
Tabel 4.6
Rekap Nilai Pelaksanaan Pembelajaran (IPKG 2)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nama
Gr 1

Mapel
Bahasa
Indonesia
Gr 2
PKn
Gr 3
IPA Terpadu
Gr 4
PAI
Gr 5
TIK
Gr 6
IPS Terpadu
Gr 7
Ketrampilan
Gr 8
Seni Budaya
Gr 9
Matematika
Gr 10
Bahasa Jawa
Gr 11
IPS Terpadu
Gr 12
IPA Terpadu
Gr 13
Bimbinga
Konseling
Gr 14
Penjasorkes
Gr 15
Bahasa
Inggris
Gr 16
Bahasa
Inggris
Gr 17
Bahasa
Inggris
Gr 18
Matematika
Gr 19
Matematika
Gr 20
Matematika
Jumlah
Rata – rata
Tertinggi
Terendah

Nilai
84,44

Predikat
B

80,23
80,85
77,90
78,48
77,84
79,44
82,77
82,00
81,39
80,81
81,97
81,88

B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B

83,44
80,42

B
B

78,57

B

85,00

B

82,5
79,5
78,5
1617,93
80,89
85,00
77,84

B
B
B

Sumber : Data penelitian, diolah.

B
B
B

Data

rekapitulasi

penilaian

pelaksanaan

pembelajaran di atas menunjukkan bahwa nilai
tertinggi adalah 85,00 (B), terendah 77,84 (B),
dengan rata-rata adalah 80,89 (B)
Walaupun nilai pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru menunjukkan rata-rata
yang baik yaitu 77,84, namun perlu dilihat pula
hasil rekap nilai pelaksanaan pembelajaran per
komponennya, seperti tertulis dalam tabel berikut
ini :

Tabel 4.7
Rekapitulasi Nilai Komponen Pelaksanaan
Pembelajaran Guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nama
guru/
Kode
Gr 1
Gr 2
Gr 3
Gr 4
Gr 5
Gr 6
Gr 7
Gr 8
Gr 9
Gr 10
Gr 11
Gr 12
Gr 13
Gr 14
Gr 15
Gr 16
Gr 17
Gr 18
Gr 19
Gr 20

Mata
pelajaran

Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
1

2

3

4

5

6

7

8

Jum
lah

Ratarata

4

3,5

3,11

2,66

3,5

3,66

3

3,25

26,93

3,36

PKn

3,5

3,25

3,28

2,33

3,16

4

3

3,25

25,77

3,22

IPA

4

3,66

3,33

3

2,66

3,16

2,5

3,25

25,56

3,19

PAI

3,25

3

3

2,66

3

3,66

2,5

3,25

24,32

3,04

TIK

3,25

3

3

2,66

2,83

4

3

3,25

24,99

3,12

IPS

3,25

3

3,14

2,66

3

3,66

3

3

24,71

3,08

Ketrampila

3,5

3

2,77

3

3,16

4

2,5

3,25

25,18

3,14

S. Budaya

3,25

3,4

3,14

3,33

3

4

3

3,25

26,37

3,29

Mat

3,5

3

3,16

3,16

3

2,66

2,83

3,25

24,56

3,07

Bhs. Jawa

3,5

3

2,77

3

3,16

4

2,5

3,25

25,18

3,14

IPS

4

3

3,14

2,66

3

4

3

3,25

26,05

3,25

IPA

3,5

3,66

3,28

2

2,83

4

3

3,25

25,52

3,19

BK

3,5

3

2,77

3

3,16

4

2,5

3,25

25,18

3,14

Penjas

3,5

3

2,77

3

3,16

4

2,5

3,25

25,18

3,14

B. Inggris

3,25

3,4

3,14

3,33

3

4

3

3,25

26,37

3,29

B. Inggris

3,5

3

2,77

2,66

2,83

4

3

3

24,76

3,09

B. Inggris

4

3,66

3,14

2,66

3,16

3,66

3

3,25

26,53

3,31

Math

3,5

3,33

3,16

3

3

3,16

3

2,75

24,9

3,11

Math

3,5

3

3,16

2,75

2,33

3

3

3,25

23,99

2,99

Math

3.5

3

3.16

2.33

2.88

3

2.5

3

23.37

2.92

71

63.86

61.19

55.85

59.82

73.62

56.33

63.75

505.4

63.17

88.75

79.82

76.49

69.81

74.77

92.02

70.41

79.68

631.7
8

78.97

Bhs.Ind

Jumlah
Nilai Komponen
(skala ratusan)
= Nilai diperoleh :
Nilai maksimal x100

Sumber : Data penelitian, diolah.

Keterangan

:

komponen

1

adalah

membuka

pelajaran, komponen 2 adalah penguasaan materi,
komponen 3 adalah

pendekatan dan strategi,

komponen

4

adalah

pemanfaatan

sumber

belajar/media pembelajaran, komponen 5 adalah
peran aktif siswa, komponen 6 adalah penggunaan
bahasa, komponen 7 adalah penilaian proses dan
hasil belajar, serta komponen 8 adalah menutup
pelajaran
Menurut tabel 4.7 di atas, nilai tertinggi
adalah komponen 6 (enam) yaitu penggunaan
bahasa dengan nilai 92,02 (A) nilai terendah
adalah

komponen

4

(empat)

yaitu

pemilihan

sumber belajar/media pembelajaran dengan nilai
69,81 (C) dengan rata-rata nilai komponenya
adalah 78,97 (B). Dua komponen dengan nilai
terendah

adalah

komponen

4

(empat)

yaitu

pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
dengan nilai 69,81 dan komponen 7 (tujuh) yaitu
penilaian proses dan hasil belajar dengan nilai
70,41.
Berdasarkan

hasil

penilaian

pelaksanaan

pembelajaran setiap mata pembelajaran, dapat
ditampilkan tabel data sebagai berikut :

Tabel 4.8
Rekapitulasi Nilai Pelaksanaan Pembelajaran
Guru setiap Mata Pelajaran
No

Mata
pelajaran

1

Bhs Indonesia

2

PKn

3

IPA Terpadu

4

PAI

5

TIK

6

IPS Terpadu

7

Ketrampilan

8

Seni Budaya

9

Matematika

10

Bahasa Jawa

11

Bhs. Inggris

12

Penjas

13

Bimbingan
Konseling
Jumlah

Nilai Komponen
(skala ratusan)
= Nilai diperoleh :
Nilai maksimal x100

Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
2
3
4
5
6
7
3,5
3,11
2,66
3,5
3,66
3

8
3,25

Jml

Rt2

26,9

3,4

3,5

3,25

3,28

2,33

3,1

4

3

3,25

25,7

3,22

4

3,66

3,33

3

2,6

3,16

2,5

3,25

25,5

3,19

3,25

3

3

2,66

3

3,66

2,5

3,25

24,3

3,04

3,25

3

3

2,66

2,8

4

3

3,25

24,9

3,12

3,25

3

3,14

2,66

3

3,66

3

3

24,7

3,08

3,5

3

2,77

3

3,1

4

2,5

3,25

25,1

3,14

3,25

3,4

3,14

3,33

3

4

3

3,25

26,3

3,29

3,5

3

3,16

3,16

3

2,66

2,8

3,25

24,5

3,07

3,5

3

2,77

3

3,1

4

2,5

3,25

25,1

3,14

3,5

3

2,77

3

3,1

4

2,5

3,25

25,1

3,14

3,25

3,4

3,14

3,33

3

4

3

3,25

26,3

3,29

3,5

3

2,77

2,66

2,8

4

3

3

24,7

3,09

45,5

41,2

39,3

37,4

39

48,8

36

41,75

329

41,2

87,5

79,2
5

75,7
4

72,0
1

75,
88

93,8
4

69,
86

80,28

634,
39

79,2
9

1
4

Sumber : Data penelitian, diolah.
Berdasarkan paparan data dalam table 4.8 di
atas

tentang

pembelajaran
komponen

hasil
yang

penilaian
terdiri

dari

pelaksanaan
8

(delapan)

yang dilakukan guru, diperoleh data

sebagai berikut: nilai

untuk komponen 1 (satu)

yaitu membuka pelajaran adalah 87,5 (A), nilai
komponen 2 (dua) yaitu pengasaan materi adalah

79,25 (B), nilai komponen 3 (tiga) yaitu pendekatan
dan strategi adalah 75,74 (B), nilai komponen 4
(empat) yaitu pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran

adalah

72,01

(B),

dan

nilai

komponen 5 (lima) yaitu peran aktif siswa adalah
75,88

(B),

penggunaan

nilai

komponen

bahasa

adalah

6

(enam)

93,84

yaitu

(A),

nilai

komponen 7 (tujuh) yaitu penilaian proses dan
hasil belajar adalah 69,86 (C) serta nilai komponen
8 (delapan) yaitu menutup pelajaran adalah 80,28
(B)
Nilai tertinggi adalah komponen 6 (enam)
yaitu 93,84 (A), terendah adalah komponen 7
(tujuh) yaitu 69,86 (C), dengan rata–rata nilai
komponen adalah 79,29 dengan predikat Baik (B)
Rendahnya nilai komponen 4 (empat) yaitu
pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
disebabkan antara lain keterbatasan sarana dan
prasarana

khususnya

sumber

belajar/media

pembelajaran yang dimiliki sekolah, dan masih
perlu ditingkatkannya kemampuan guru dalam
menggunakan media pembelajaran yang ada.
Hal
Endang

ini

sebagaimana

Sulistyani,S.Pd

dikemukakan

sebagai

waka

oleh

sarpras

sebagai berikut:
Ketersediaan sarana dan prasarana, sumber
belajar/media pembelajaran yang belum
memadahi, mengingat banyaknya jumlah kelas

yang ada sehingga terkadang antar guru
berebut duluan untuk menggunakan media
/alat peraga yang sama. Faktor lain adalah
Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih
belum mampu menggunakan media/alat
peraga yang sudah dimiliki oleh sekolah.
Faktor
ketiga adalah rendahnya semangat
belajar, dan terbatasnya jumlah LCD menjadi
faktor keempat (wawancara tanggal 10
Desember 2014)

Pernyataan

tersebut

ditegaskan

oleh

Sugiyanta,S.Pd sebagai pengampu mata pelajaran
IPA Terpadu sebagai berikut:
Iya benar, masih ada keterbatasan media
pembelajaran, sehingga harus bergilir gantian
dalam menggunakan media seperti LCD.
Demikian juga untuk SDM, memang masih
ada sebagian guru yang enggan menggunakan
LCD, sehingga bisa menghambat daya
imajinasi siswa. (wawancara tanggal 15
Desember 2014)

Demikian halnya dengan rendahnya nilai
komponen 7 (tujuh) yaitu penilaian proses dan
hasil belajar siswa disebabkan antara lain : guru
tidak/belum melaksanakan penilaian proses dan
hasil belajar sesuai dengan yang direncanakan.
Sebagian guru masih ada yang berpendapat yang
terpenting sudah menyusun perencanaan, tetapi
dalam pelaksanaannnya terkadang tidak sesuai
yang

direncanakan,

(hanya

kebutuhan administrasi belaka)

untuk

memenuhi

Hal ini senada dengan hasil wawancara
peneliti dengan kepala sekolah yang menyatakan
sebagai berikut :
Ya, pada sebagian guru, kriteria penilaian dan
alat evaluasi yang disusun sudah mengukur
keberhasilan pembelajaran, akan tetapi masih
ada sebagian guru yang lain yang belum
menyusun dan melaksanakan penilaian proses
pada saat pembelajaran berlangsung. Bahkan
ada sebagian guru juga yang belum
melaksanakan penilaian sesuai dengan yang
direncanaan dalam RPP. (wawancara Kepala
Sekolah, 4 Des 2014)

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Sujiyah,
S.Pd selaku pengampu mapel Bahasa Inggris yang
mengatakan sebagai berikut:
Ya,
pada
prinsipnya
saya
tetap
mengagendakan
penilaian
saat
proses
pembelajaran. Namun, saya juga terkadang
tidak memberikan penilaian saat proses
pembelajaran karena keterbatasan waktu
(wawancara guru, 15 Des 2014)

4.2.2.2

Kendala Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan catatan pembinaan yang
diberikan oleh supervisor (baik kepala sekolah
maupun pengawas sekolah) selama observasi
kelas

dan

berdasarkan

hasil

wawancara

dengan responden yaitu kepala sekolah, guru
maupun siswa, diperoleh beberapa kendala
dalam
yaitu :

pelaksanaan

pembelajaran

PAKEM,

a. Dalam

kegiatan

membuka

pendahuluan

pembelajaran

belum

yaitu
seluruh

guru melakukannya sesuai dengan yang
direncanakan

di

RPP

dengan

alasan

keterbatasan waktu.
b. Pada

kegiatan

langkah

inti,

tentang

pembelajaran

langkah-

PAKEM,

belum

semua guru melaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah disusun, guru beralasan
karena kondisi siswa yang belum siap, guru
yang belum mampu menerapkan strategi
pembelajaran

PAKEM

dan

fasilitas

sekolah/sarana dan prasarana.
c. Penggunaan

media

pembelajaran/alat

peraga pendidikan oleh guru masih kurang
sehingga

situasi

pembelajaran

belum

menarik bagi siswa.
d. Penyediaan Fasilitas sarana dan prasarana
yang menunjang pembelajaran PAKEM oleh
sekolah dirasakan masih kurang.
e. Kemampuan guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran PAKEM masih
perlu ditingkatkan.
f. Sarana dan prasarana,
Manusia

(SDM),

Sumber Daya

rendahnya

semangat

belajar siswa, terbatasnya jumlah LCD.

g. Siswa tidak maksimal dalam berpikir, tidak
siap menerima pelajaran, suasana kelas
gaduh sehingga KBM tidak efektif .
h. Guru sudah menggunakan media tetapi
pembelajaran membosankan karena terlalu
monoton.
i. Mindset guru tentang PAKEM yang belum
merata,

dari segi improvisasi guru belum

maksimal, jarang sekali guru mempunyai
kemauan untuk mengadakan inovasi.
Kendala-kendala

dalam

pembelajaran

PAKEM di SMPN 2 Boja tersebut ditegaskan oleh
kepala sekolah dan beberapa guru. Sebagaimana
dikemukakan oleh Sri Winda selaku pengampu
mapel IPA sebagai berikut.
Iya, pada tahap kegiatan pendahuluan yaitu
membuka pembela jaran belum seluruh guru
melakukannya
sesuai
dengan
yang
direncanakan
di
RPP
dengan
alasan
keterbatasan waktu. (hasil wawancara guru, 15
Des 2014)

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Ida
Rosida, S. Pd. selaku waka kurikulum sebagai
berikut.
Sesuai dengan prosedur, pada tahap kegiatan
pendahuluan
para
guru
membuka
pembelajaran, namun belum seluruh guru
melakukannya
sesuai
dengan
yang
direncanakan di RPP dengan berbagai alasan.
Demikian juga SDM di SMPN 2 Boja masih
perlu ditingkatkan guna menciptakan SDM

berkualitas. (hasil wawancara guru, 15 Des
2014)

4.2.3 Kualitas Evaluasi Pembelajaran
4.2.3.1 Kualitas Butir Soal
Kualitas

butir

soal

dalam

mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran sangatlah
penting bagi guru. Berdasarkan hasil penilaian
perencanaan

pembelajaran

khususnya

komponen 5 (lima) yaitu penilaian hasil belajar
ternyata nilainya masih rendah yaitu 76,61.
Setelah dilihat secara menyeluruh tentang
instrumen penilaian yang disusun oleh guru
dalam

RPP,

ternyata

belum

semua

guru

menyusun instrumen penilaian secara lengkap.
Butir soal yang disusun guru dalam RPP
masih bersifat sampel saja, sehingga tidak bisa
diketahui apakah semua indikator penguasaan
materi oleh siswa sudah semuanya diukur
melalui butir soal yang disusun oleh guru.
Berdasarkan

kaidah

penulisan

butir

soal,

masih ditemukan adanya soal yang belum
memenuhi kaidah, sehingga kualitas butir soal
masih perlu ditingkatkan.

4.2.3.2 Kualitas Hasil Belajar
Berdasarkan hasil obsevasi, penilaian
yang

dilakukan

melaksanakan

oleh

guru

pembelajaran

setelah

dimasukkan

dalam daftar nilai ulangan harian ke- 2 pada
kelas IXC diperoleh data nilai seperti dalam
tabel berikut :

Tabel 4.9
Rekap Nilai Ulangan Harian Kedua
Kelas IX C

B Indonesia

B Inggris

Matematika

Peng Alam

Peng Sosial

Seni Budaya

Penjasorkes

Tek Informasi

Bahasa Jawa

Mulok II

Jumlah

Rata-rata

73

73

73

70

70

70

75

72

72

72

72

75

73
75
80
75
80
80
73
75
75
80
80
73
75
80
75
75
75
75
80
75
75
73
80
80
73
75
80
80
80
73

84
72
80
72
84
78
88
88
84
92
76
84
88
84
72
88
84
80
88
80
80
80
80
84
60
88
92
80
76
73

80
73
84
80
76
84
92
88
92
84
86
88
84
84
80
88
84
84
88
84
75
84
84
84
84
88
84
84
80
75

75
70
70
70
80
85
75
80
80
75
75
70
70
70
70
75
85
75
70
70
65
80
85
70
70
85
90
75
75
70

70
80
75
75
75
80
75
75
85
70
65
65
80
75
70
80
70
85
80
75
75
75
75
80
75
75
80
85
85
75

80
80
85
85
75
90
90
70
85
70
75
85
70
75
70
80
90
80
80
80
70
80
75
75
75
75
90
80
85
75

75
75
85
85
80
85
85
65
75
75
75
70
70
75
80
80
80
90
85
75
70
75
75
75
80
85
75
75
75
70

80
80
85
85
85
80
80
85
80
90
85
85
80
80
80
85
90
85
85
80
80
80
80
80
80
85
90
80
85
80

75
80
80
80
80
85
75
75
75
80
75
75
80
80
85
85
85
75
75
75
80
80
80
85
85
75
75
75
75
80

75
75
80
85
72
75
75
80
85
75
75
75
85
90
85
85
75
75
75
80
75
75
75
72
75
72
90
75
72
72

75
75
80
80
80
75
75
80
75
85
90
75
85
75
85
85
85
85
75
75
75
80
80
75
75
80
90
80
80
75

80
80
80
85
85
80
85
80
80
80
80
75
85
85
80
80
80
85
80
75
75
75
80
80
75
85
80
80
80
75

922
915
964
957
952
977
968
941
971
956
937
920
952
953
932
986
983
974
961
924
895
937
949
940
907
968
1016
949
948
893

76,83
76,25
80,33
79,75
79,33
81,42
80,67
78,42
80,92
79,67
78,08
76,67
79,33
79,42
77,67
82,17
81,92
81,17
80,08
77,00
74,58
78,08
79,08
78,33
75,58
80,67
84,67
79,08
79,00
74,42

77

81

84

75

76

79

77

83

79

78

80

80

948

79

80

92

92

90

85

90

90

90

85

90

90

85

1016

85

73

60

73

65

65

70

65

80

75

72

75

75

893

74

83

10
0

10
0

10
0

100

10
0

17

0

0

0

0

0

Pend Agama

P Kewarganeg

Nilai per Mata Pelajaran

Induk

Urut

Nomor

KKM
1
5984
2
6015
3
5951
4
5922
5
6083
6
6050
7
5985
8
6090
9
5960
10
5990
11
6058
12
6029
13
6122
14
6030
15
5935
16
6035
17
5971
18
6127
19
6069
20
5940
21
6002
22
6003
23
6004
24
6102
25
5943
26
6106
27
6109
28
5978
29
6014
30
5950
Nilai Ratarata
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Tuntas (%)

100

87

100

97

93

10
0

Tidak tuntas
(%)

0

13

0

3

7

0

Sumber : Data penelitian, diolah.
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, rekap nilai
berdasarkan

Kriteria

Ketuntasan

Minimal

(KKM) yang sudah ditetapkan oleh sekolah,
menunjukkan bahwa dari 12 mata pelajaran
yang diajarkan, 8 diantaranya menunjukkan
bahwa seluruh siswa telah mencapai nilai
KKM. Sedangkan 4 mata pelajaran yang lain
yaitu

PKn, Bahasa Inggris, Matematika, IPS,

menunjukkan hanya ada beberapa siswa yang
belum mencapai KKM.
Berdasarkan data di atas, bisa dikatakan
bahwa secara umum kualitas hasil belajar
pada ulangan harian adalah baik.
Sebagaimana

dikemukakan

oleh

Sugiyanta, S.Pd selaku pengampu mapel IPA
Terpadu sebagai berikut:
Saya cukup bangga karena siswa-siswa
mampu mencapai nilai di atas standar
minimal KKM yang telah saya tetapkan
70. Meskipun 100% siswa tuntas, namun
saya tetap memacu siswa agar selalu
mempertahankan
pestasinya.
(hasil
wawancara, 15 Des 2014).

Pernyataan tersebut juga dikemukakan
oleh Nanik Sulistyawati, S.Pd selaku pengampu
mapel IPS sebagai berikut.
Ya,
benar.
Pada
prinsipnya
saya
memaksimalkan pengelolaan pembelajaran
dengan harapan siswa mampu mencapai
nilai KKM sebagaimana yang telah saya
tetapkan. (hasil wawancara, 15 Des 2014).

4.2.3.3 Kualitas Waktu dalam Perencanaan
Perencanaan pembelajaran harus disusun
oleh guru sebelum melakukan pembelajaran,
bahkan

seharusnya

sudah

diperiksa

oleh

kepala sekolah. Yang dilakukan di SMP Negeri
2 Boja, perencanaan pembelajaran disusun
oleh guru pada masa liburan semester sebelum
tahun pelajaran dimulai, dan dilakukan secara
bersama-sama

melalui

kegiatan

IHT

yang

difasilitasi oleh sekolah.
Dengan

demikian

dilihat

dari

aspek

kualitas waktu dalam menyusun perencanaan
bagi guru adalah sangat cukup.
Sebagaimana

dikemukakan

oleh

Ida

Rosida, S.Pd selaku Waka Kurikulum sebagai
berikut:
Ya, saya rasa untuk waktu perencanaan
pembelajaran bagi para guru sudah
cukup. Hal ini karena adanya waktuwaktu libur yang bisa dimanfaatkan oleh
para
guru
dalam
perencanaan
pembelajaran (hasil wawancara, 15 Des
2014).

4.2.3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah
kriteria minimal yang ditetapkan oleh sekolah
di

awal

tahun

pelajaran,

dan

harus

disosialisasikan kepada stakeholder sekolah
terutama orang tua siswa dan siswa. KKM di

tentukan oleh guru melalui analisis dengan
memperhatikan

aspek

intaks

siswa,

kompleksitas mata pelajaran dan daya dukung.
Berdasarkan data di SMP Negeri 2 Boja
pada
KKM,

tahun

pelajaran

diperoleh

2014/2015

data

KKM

tentang
sekolah

sebagaimana dalam tabel berikut :
Tabel 4.10
Kriteria Ketuntasan Minimal
No

Mata Pelajaran

1

VII
73

Pendidikan
Agama
2 Pendidikan
73
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
73
4 Bahasa Inggris
68
5 Matematika
70
6 IPA
70
7 IPS
73
8 Seni Budaya
72
9 Penjasorkes
72
10 TIK
72
11 Bahasa
72
12 Ketrampilan
72
Sumber : Data Sekolah, diolah.

Kelas
VIII
73

IX
73

73

73

73
69
70
70
74
72
72
72
72
73

73
70
70
70
75
72
72
72
72
75

Memperhatikan data tabel 4,10 KKM di
atas, terlihat bahwa dari dua belas mata
pelajaran yang ada, hanya dua mata pelajaran
yaitu IPS dan Mulok Ketrampilan yang KKM
nya 75, selebihnya KKM mata pelajaran yang
lain

masih

kurang

dari

75.

Hal

ini

menunjukkan bahwa kualitas KKM di SMP 2
Boja mayoritas masih di bawah KKM Nasional
yaitu 75.
Sebagaimana

dikemukakan

oleh

Haryanto,S.Pd selaku pengampu mapel Bahasa
Indonesia sebagai berikut:
Ya, saya menentukan KKM untuk kelas
VII, VIII dan IX dengan KKM yang sama
yaitu 73. Nilai KKM 73 ini sudah saya
pertimbangkan agar tidak memberatkan
dan tidak terlalu ringan bagi siswa (hasil
wawancara, 15 Des 2014).

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh
Ida Rosida, S.Pd, selaku waka kurikulum
sebagai berikut:
Ya, benar. Selaku waka kurikulum, saya
menghimbau pada rekan guru untuk bisa
memperhatikan penentuan nilai KKM,
agar KKM tidak terlalu rendah maupun
tinggi sehingga memberatkan siswa, selain
itu jg harus mempetimbangkan intake
siswa, kompleksitas materi dan daya
dukung yang tersedia. (hasil wawancara,
15 Des 2014).

4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Hasil Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penilaian perencanaan
pembelajaran yang telah dipaparkan di atas, bisa
dikatakan

bahwa

perencanaan

pembelajaran

yang dilakukan oleh guru-guru SMP Negeri 2
Boja pada dasarnya telah mengacu model RPP
pembelajaran PAKEM. Dimana dalam RPP yang

disusun oleh guru-guru SMP Negeri 2 Boja
dilihat dari sisi sistematikanya sudah mencakup
komponen

RPP

yang

Identitas

sekolah,

benar

yaitu

Standar

meliputi:

Kompetensi,

Kompetensi Dasar, Indikator pencapaian hasil
belajar,

tujuan

pembelajaran,

pembelajaran,

pendekatan

materi

dan

metode

pembelajaran, langkah kegiatan pembelajaran
(pendahuluan,

inti

dan

penutup),

alat

dan

sumber belajar serta penilaian pembelajaran. Hal
ini telah sesuai dengan komponen RPP PAKEM
yang dikemukakan oleh Uzer Usman (2008) yang
menyebutkan
pembelajaran
komponen

secara
minimal

berikut:

(1)

teknis

rencana

mencakup

komponen-

Standar

kompetensi,

kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil
belajar, (2) Tujuan pembelajaran. (3)
pembelajaran.

(4)

Pendekatan

dan

pembelajaran.

(5)

Langkah-langkah

Materi
metode

kegiatan

pembelajaran. (6) Alat dan sumber belajar. (7)
Evaluasi pembelajaran.
Lebih

lanjut

Uzer

Usman

(2008)

menegaskan bahwa bagi guru, RPP berfungsi
sebagai

acuan

untuk

melaksanakan

proses

pembelajaran di kelas agar lebih efektif dan
efisien. Berdasarkan RPP inilah seorang guru

diharapkan

bisa

menerapkan

pembelajaran

secara terprogram.
Namun

demikian

secara

kualitas

nilai

semua komponen masih menunjukkan nilai yang
belum mencapai Amat Baik. Hal ini dibuktikan
dengan

hasil

penilaian

perencanaan

pembelajaran yang telah mencapai nilai rata-rata
78,98 dengan predikat Baik. Walaupun hasil
perencanaan pembelajaran secara umum nilainya
sudah baik, setelah dicermati lebih lanjut nilai
RPP

per

komponen,

ternyata

masih

ada

komponen yang sangat penting dalam sebuah
perencanaan, yang nilainya masih rendah yaitu
pada

komponen

sumber

3

(tiga)

belajar/media

tentang

pemilihan

pembelajaran

yang

nilainya hanya 71.5 dan masuk dalam kategori B.
Hal ini perlu pendapatkan perhatian baik dari
guru

maupun

kepala

sekolah,

agar

guru

meningkatkan kompetensinya dalam pemilihan
dan pemanfaatan sumber/media pembelajaran.
Rendahnya
memilih

kemampuan

dan

pembelajaran/media

guru

dalam

menggunakan

sumber

pembelajaran

disebabkan

karena sebagian guru belum memiliki kompetensi
yang baik dalam memilih dan menggunakan
sumber

pembelajaran/media

pembelajaran.

Selain itu juga dikarenakan masih terbatasnya

sarana prasarana/media pembelajaran yang ada
di sekolah.
Secara

umum

kualitas

perencanaan

pembelajaran yang disusun oleh guru-guru SMP
Negeri

2

Boja

sudah

baik,

karena

setelah

dilakukan penilaian sudah memenuhi unsurunsur pokok yang seharusnya ada dalam RPP,
demikian
tujuannya

juga

halnya

sudah

dengan

benar

rumusan

sesuai

dengan

kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.
Kategori

nilai

Baik

yang

diperoleh

dalam

perencanaan pembelajaran yang disusun oleh
guru disebabkan karena sebagian besar guru
aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) sekolah yang diadakan setiap
2 (dua) minggu sekali maupun MGMP Kabupaten
yang diadakan setiap bulan sekali pada minggu
keempat. Selain itu, kemampuan guru dalam
menyusun RPP juga dipengaruhi dengan adanya
fungsi kepala sekolah sebagai

supervisor yang

telah menjalankan tugasnya dengan baik yaitu
dengan memeriksa RPP guru sebelum digunakan
dalam pembelajaran. Kualitas kemampuan guru
dalam menyusun RPP juga dipicu oleh adanya
kegiatan rutin kompetisi guru berprestasi tingkat
kabupaten yang biasa diadakan tiap semester.

4.3.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru-guru di SMP Negeri 2 Boja pada
dasarnya

sudah sesuai dengan model PAKEM,

hal ini ditunjukkan dengan adanya sebagian
besar guru dalam pelaksanaan pembelajarannya
sudah memenuhi kriteria aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan,

namun

demikian

kompetensi

guru tetap masih sangat perlu ditingkatkan terus
agar

kualitas

pembelajaran

semakin

baik

sehingga hasilnya pun juga akan semakin baik.
Kompetensi

guru

dalam

membuka

pelajaran secara umum sudah baik, namun
masih dijumpai beberapa guru dalam kegiatan
membuka pelajaran ini banyak menghabiskan
waktu

sehingga

tidak

sesuai

dengan

yang

direncanakannya.
Pada kegiatan inti, sebagian guru telah
melaksanakan dengan baik, akan tetapi pada
komponen pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran

dan komponen penilaian proses

dan hasil belajar, masih diperoleh nilai yang
rendah yaitu 69,81 (C) dan 70,41 (C). Hal ini
terjadi

karena

pemanfaatan

kompetensi

guru

sumber

belajar/media

pembelajaran masih sangat kurang.
guru

yang

belum

mampu

dalam

Banyak

menggunakan

komputer

/

LCD

sebagai

media.

Dengan

demikian untuk menyikapi hal tersebut, dalam
kegiatan inti ini guru dituntut untuk lebih kreatif
memanfaatkan lingkungan yang ada sebagai
media

pembelajaran.

Kegiatan

pembelajaran

tidak harus di dalam kelas tetapi bisa juga
dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan
lingkungan yang ada. Hal ini perlu mendapatkan
perhatian yang serius dari guru maupun sekolah
agar

kompetensi

ditingkatkan,

dan

agar

mengikuti

pelajaran

mencintai

ilmu

yang

kreativitas
siswa

guru

gembira

sehingga

dalam

mereka

dipelajarinya.

lebih

akan

Dengan

suasana yang gembira dan mencintai ilmu yang
dipelajarinya tentu siswa akan lebih mudah
menyerap materi pelajaran sehingga tujuan yang
direncanakan bisa tercapai.
Demikian halnya dengan kegiatan penutup,
terkadang guru lupa tidak memberikan refleksi
dan penugasan. Hal ini didasari alasan bahwa
waktunya sudah habis. Kegiatan refleksi sangat
penting untuk mengetahui seberapa besar materi
yang sudah diserap dan dipahami oleh siswa,
oleh karena itu guru harus lebih disiplin dalam
pemanfaatan waktu, agar semua kegiatan bisa
dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan hasil penilaian pelaksanaan
pembelajaran di atas, ternyata faktor kedisiplinan
guru dalam menggunakan waktu berdasarkan
perencanaan

yang

telah

disusun

perlu

mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini tidak
senada dengan pendapat Carol (1968) dalam Uno
(2013 : 190) yang mengatakan bahwa apabila
siswa diberi kesempatan menggunakan waktu
yang

dibutuhkan

untuk

belajar

dan

ia

menggunakan sebaik-baiknya, maka ia akan
mencapai

hasil

yang

diharapkan.

Dengan

demikian setiap siswa yang memiliki kecakapan
normal, apabila diberi waktu yang cukup untuk
belajar

mereka

akan

mampu

menyelesaikan

tugas-tugas belajarnya selama kondisi belajarnya
memungkinkan.

Sehingga

sudah

saharusnya

guru merancang dan memberikan waktu yang
cukup

bagi

siswa

selama

melaksanakan

pembelajaran, bukan banyak digunakan untuk
hal-hal yang di luar proses pembelajaran.
Secara
penilaian

kuantitatif

pelaksanaan

berdasarkan

hasil

pembelajaran

yang

dipaparkan di atas, diperoleh data bahwa pada
dasarnya semua guru memperoleh nilai rata-rata
80.89 dengan predikat Baik. Namun demikian
setelah dilihat nilai per komponen pelaksanan
pembelajaran yang meliputi 8 komponen yaitu :

komponen

1

adalah

membuka

komponen

2

adalah

penguasaan

komponen 3 adalah
komponen

4

pelajaran,
materi,

pendekatan dan strategi,

adalah

pemanfaatan

sumber

belajar/media pembelajaran, komponen 5 adalah
peran

aktif

penggunaan
penilaian

siswa,

komponen

6

adalah

bahasa,

komponen

7

adalah

proses

dan

hasil

belajar,

serta

komponen 8 adalah menutup pelajaran. Ternyata
di

peroleh

data

bahwa

nilai

komponen

1

(membuka pelajaran) nilainya adalah 88,75 (A),
komponen 2 (penguasaan materi)nilainya adalah
79,82 (B), komponen 3 (pendekatan dan strategi)
nilainya

adalah

(pemanfaatan
pembelajaran)

76,49

(B),

sumber
nilainya

adalah

komponen

4

belajar/media
69,81

(C),

komponen 5 (peran aktif siswa) nilainya adalah
74.77 (B), komponen 6 (penggunaan bahasa)
nilainya adalah 92,02 (A), komponen 7 (penilaian
proses dan hasil belajar) nilainya adalah 70,41
(C),

serta

komponen

8

(menutup

pelajaran)

nilainya adalah 79,68 (B).
Nilai rata-rata pelaksanaan pembelajaran
semua guru di SMP Negeri 2 Boja sudah Baik,
karena secara umum dilihat dari sisi kualifikasi
dan kompetensi guru memang sudah baik. Hal
ini juga disebabkan karena adanya program

kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala
sekolah secara rutin tiap 2 kali dalam 1 semester.
Selain supervisi oleh kepala sekolah, guru juga
mampu menciptakan interaksi dengan siswa yang
baik sehingga pembelajaran lebih kondusif. Hal
ini sebagaimana ditegaskan oleh Rustaman (2001),
bahwa

dalam

kegiatan

proses

interaksi

pembelajaran

antara

terdapat

guru-siswa

dan

komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa
merupakan

dua

komponen

yang

tidak

bisa

dipisahkan, yang harus terjalin interaksi yang
saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat
tercapai secara optimal.
Sedangkan

untuk nilai per komponen,

khususnya pada kegiatan inti pelajaran, setelah
dicermati

ada dua komponen yang nilainya

masih dalam kategori Cukup, yaitu komponen 4
(empat) yaitu pemanfaatan sumber belajar dan
media pembelajaran dan komponen 7 (tujuh)
yaitu

penilaian

proses

dan

hasil

belajar.

Mengingat pentingnya kedua komponen tersebut,
maka

guru

maupun

kepala

sekolah

agar

memberikan perhatian. Rendahnya nilai kedua
komponen ini disebabkan

masih terbatasnya

kemampuan guru dalam memanfaatkan sumber

belajar dan media pembelajaran, juga disebabkan
masih terbatasnya media/alat pembelajaran yang
disediakan oleh sekolah.
Pada dasarnya pelaksanaan pembelajaran
PAKEM di SMP 2 Boja sudah berjalan dengan
baik sesuai dengan hasil

penelitiannya Blimpo

dan Evans (2001) yang mengatakan bahwa proses
pembelajaran menjadi lebih bernilai dengan hasil
optimal jika dikelola secara efektif dan efisien
dengan

menerapkan

model

PAKEM,

namun

masih perlu pembenahan dan peningkatan.
Disisi lain sebagai pembanding, menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh M.Kafit
(2009) tentang Efektifitas Penggunaan Media
Pembelajaran Komputer Untuk Meningkatkan
hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas VIII MTs
NU Hasyim Asyari Honggowongso Jekulo Kudus,
menyatakan

bahwa:

Penggunaan

media

pembelajaran komputer mampu meningkatkan
prestasi

belajar

IPA,

karena

dengan

menggunakan media tersebut siswa lebih tertarik
dan

lebih

termotivasi.

Dengan

demikian

kompetensi guru SMP Negeri 2 Boja khususnya
dalam

pemanfaatan

sumber

belajar/media

pembelajaran sangat perlu ditingkatkan agar
kualitas

pembelajaran

semakin

baik

dan

hasil/prestasi belajar siswa pun juga semakin
meningkat.
Merujuk hasil penelitian Ratam (2006)
tentang

Pengaruh

Pola

Pembelajaran

Aktif,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dan
Motivasi Belajar terhadap Ketuntasan Belajar IPS
Materi

Sejarah

Siswa

Sekolah

Dasar

Di

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga,
mengatakan

bahwa

ketuntasan

hasil

belajar

siswa dengan Pola PAKEM lebih tinggi jika
dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa
dengan mengunakan pola konvensinal/ceramah.
Dengan demikian, sekalipun di SMP Negeri
2 Boja sudah mengimplementasikan MBS dan
PAKEM, namun, dengan pencapaian prestasi
belajar siswa yang belum memenuhi harapan,
maka

kompetensi

guru

dalam

menerapkan

PAKEM masih sangat perlu ditingkatkan, dan
sekolah perlu memberikan

dukungan dengan

memberikan fasilitas yang cukup bagi guru
untuk melaksanakan PAKEM.
4.3.3 Pembahasan Hasil Evaluasi Pembelajaran
Berdasarkan

pendapat

Uno

(2013:

96)

tentang bagaimana menilai siswa dalam strategi
pembelajaran aktif (PAKEM), dikatakan bahwa
apapun caranya, sebenarnya sistem penilaian
yang efektif dan edukatif adalah sistem yang

dirancang

untuk

meningkatkan,

bukan

mengaudit siswa, prestasi siswa memungkinkan
siswa untuk menunjukkan pembelajaran mereka
dengan cara-cara yang merefleksikan konteks,
yang

suatu

kehidupan

saat
nyata

akan
mereka

mereka

temui

(penilaian

di

otentik).

Menurut Asmani (2013: 105) salah satu kriteria
penilaian yang sesuai dengan konsep PAKEM
yaitu penilaian yang sesuai dengan pembelajaran
model

PAKEM

yaitu

penilaian

otentik

yang

merupakan proses pengumpulan informasi oleh
guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran
teknik

peserta

yang

didik

mampu

melalui

berbagai

mengungkapkan,

membuktikan atau menunjukkan secara tepat
bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar
dikuasai dan dicapai. Bentuk penilaian tes dapat
dilakukan secara lisan, tertulis, dan perbuatan.
Sementara

itu,

bentuk

penilaian

non-tes

dilakukan dengan menggunakan skala sikap,
ceklis, kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
Mengacu pada hasil observasi pelaksanaan
pembelajaran yang salah satu komponennya
adalah penilaian proses dan hasil pembelajaran,
ternyata yang dilaksanakan oleh guru SMP Negeri
2 Boja belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini
tentunya

belum

sesuai

sepenuhnya

dengan

karateristik evaluasi yang seharusnya dilakukan
dalam model PAKEM yang meliputi pretest,
penilaian proses dan postest maupun bentuk
penilaian lainya seperti portopilio, penugasan
terstruktur

maupun

kegiatan

mandiri

terstruktur. Perencanaan evaluasi pembelajaran
yang telah dilaksanakan yang meliputi kualitas
butir soal, kualitas hasil belajar, kualitas waktu
dalam

perencanaan

dan

Kriteria

Ketuntasan

Minimal (KKM) diperoleh hasil bahwa kualitas
butir soal ternyata belum semua guru menyusun
instrumen penilaian secara lengkap dalam RPP.
Butir soal yang disusun guru dalam RPP
ternyata masih bersifat sampel saja, dan atau
bahkan

mengambil

soal

yang

sudah

jadi,

sehingga tidak bisa diketahui apakah semua
indikator penguasaan materi oleh siswa sudah
semuanya diukur melalui butir soal yang disusun
oleh guru. Berdasarkan kaidah penulisan butir
soal, masih ditemukan adanya soal yang belum
memenuhi kaidah, sehingga kualitas butir soal
masih

perlu

ditingkatkan

validitas

dan

reliabilitasnya.
Namun demikian

kualitas hasil belajar,

secara umum sebenarnya sudah baik, hal ini
dibuktikan

dengan

8

mata

pelajaran

menunjukkan semua anak telah mencapai KKM,

sedangkan 4

mata pelajaran yang lain yaitu

mata pelajaran PKn, Bahasa Inggris, Matematika
dan IPS hanya menunjukkan

beberapa anak

yang belum mencapai batas tuntas.
Berdasarkan waktu yang ada bagi guru
untuk menyusun perangkat pembelajaran, pada
dasarnya sangat cukup, karena dilaksanakan
pada saat liburan semester, sebelum masuk
tahun palajaran baru dengan diberikan fasilitasi
dari pihak sekolah.
Kualitas KKM di SMP 2 Boja perlu adanya
peningkatan menuju KKM Nasional yaitu 75, hal
ini terlihat dari dari data KKM sekolah

hanya

dua mata pelajaran yang KKM nya 75, yaitu mata
pelajaran IPS dan Ketrampilan, sedangkan mata
pelajaran yang lain KKM nya masih di bawah 75.
Pentingnya
karena

guru

mengevaluasi
akan

pembelajaran

mengetahui

tingkat

keberhasilan maupun bagian-bagian yang perlu
diperbaiki. Hal ini sebagaimana dikemukakan
oleh Uno (2008: 95), bahwa Evaluasi akhir atau
post test berfungsi untuk memperoleh gambaran
tentang kemampuan yang dicapai siswa pada
akhir pengajaran. Jika hasil evaluasi akhir kita
bandingkan dengan evaluasi awal, maka dapat
diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari
pengajaran yang telah kita berikan, disamping

sekaligus dapat pula diketahui bagian-bagian
mana dari bahan pengajaran yang masih belum
dipahami oleh sebagian besar siswa.