Pola Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) Di RSUP Haji Adam Malik Medan

  POLA KUMAN BILASAN BRONKUS PADA TINDAKAN BRONKOSKOPI SERAT OPTIK LENTUR (BSOL) DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN T E S I S

  Oleh

  SETIARMAN 097027014 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU KEDOKTERAN TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  

POLA KUMAN BILASAN BRONKUS PADA TINDAKAN

BRONKOSKOPI SERAT OPTIK LENTUR (BSOL)

DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN

T E S I S

  

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Tropis (MKT)

dalam Program Pasca Sarjana Magister Kedokteran Tropis

pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

  Oleh \

  SETIARMAN

097027014

  

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU KEDOKTERAN TROPIS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

  Judul Tesis : POLA KUMAN BILASAN BRONKUS PADA TINDAKAN BRONKOSKOPI SERAT OPTIK LENTUR (BSOL) DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN Nama Mahasiswa : Setiarman Nomor Induk Mahasiswa : 097027014 Program Studi : Pasca Sarjana Magister Kedokteran Tropis

Menyetujui

Komisi Pembimbing :

  (dr. H. Zainuddin Amir Sp.P(K) (dr. Tetty Aman Nasution, M.Med, Sc)

Ketua Anggota

Dekan Fakultas

  Ilmu Kedokteran Tropis FK-USU

( Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar. SpPD - (KGEH )

  Tanggal Lulus : 04 November 2014

  Telah diuji Pada Tanggal : 04 November 2014 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : dr. H. Zainuddin Amir Sp.P(K) Anggota : 1. dr. Tetty Aman Nasution, M.Med, Sc 2. dr. Widi Rahardjo Sp.P(K) 3. dr. Sri Amelia M Kes

  

PERNYATAAN

POLA KUMAN BILASAN BRONKUS PADA TINDAKAN

BRONKOSKOPI SERAT OPTIK LENTUR (BSOL)

DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN

  

T E S I S

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Medan, November 2014 (SETIARMAN)

  

ABSTRAK

  Bronkoskopi adalah suatu tindakan invasif semi operatif dengan meggunakan bronkoskopi serat optik lentur untuk memeriksa, menilai dan mengobati kelainan saluran napas. Tindakan ini tidak terlepas dari penularan infeksi nosokomial, oportunistik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pola Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) di RSUP. Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan data Retrospektif dengan sekali pengamatan, data diambil dari rekam medik hasil kultur BAL dari laboratorium RSUP. Haji Adam Malik Medan priode 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013 sebanyak 148 sampel.

  Hasil penelitian umur responden adalah 41-60 tahun (60,1%), berjenis kelamin laki-laki (80,5%), diagnosa terbanyak adalah penderita Ca Paru (38,5%) dan Pneumonia (33,1%). Penderita Ca Paru dan Pneumonia adalah berjenis kelamin laki-laki dan berumur 41-60 tahun.

  Empat jenis kuman yang secara persentase tertinggi adalah Burkholderia

  

cepacia (29,1%), Acinetobacter baumannii (20,9%), Pseudomonas aeruginosa

  (17,6%), dan Klebsiella pneumonia ESBL+ (10,1%). kelompok umur < 40 tahun jenis kuman terbanyak adalah kuman Acinetobacter baumannii, sedangkan pada kelompok umur > 40 tahun kuman terbanyak kuman Burkholderia cepacia. Kuman Burkholderia cepacia terbanyak terdapat dapa responden berjenis kelamin laki-laki (19,6%).

  Sensitifitas antibiotik terbanyak adalah Meropenem (75,0%), Tigecycline (61,5%), Piperracillin (60,8%), Levofloxacin (60,1%), Piperracillin Tazobactam (58,8%), Amikasin (56,8%), dan Ceptazidine (51,4%). Kelompok umur 41-60 tahun antibiotik paling tinggi sensitivitasnya adalah Meropenem (47,3%), serta keseluruhan antibiotik memiliki nilai sensitivitas lebih tinggi pada kelompok dengan jenis kelamin laki-laki.

  Kata kunci : Pengetahuan, Ca paru, Pneumonia, tindakan BSOL.

   ABSTRACT

Bronchoscopy is an invasive, semi-operative is by using flexible fiber

optic bronchoscope to examine, assess and treat respiratory disorders. This

action can not be separated from the transmission of nosocomial infections,

opportunistic. The study aimed to determine the pattern of Germs Rinsing

bronchus On the Action Flexible Bronchoscopy Fiber Optics (BSOL) in the

department. Haji Adam Malik Medan. This study uses data with a retrospective

observations, the data retrieved from medical records BAL culture results from

hospital laboratories. Haji Adam Malik Medan period January 1, 2013 until

December 31, 2013 asmanyas148 samples.

  The results of the study respondents were aged 41-60 years (60.1%),

male sex (80.5%), the diagnosis is most people with Lung Ca (38.5%) and

pneumonia (33.1%). Lung Ca and Pneumonia Patients were male sex and age 41- 60 years.

  Four types of germs that Burkholderia cepacia is the highest percentage

(29.1%), Acinetobacter baumannii (20.9%), Pseudomonas aeruginosa (17.6%),

and ESBL + Klebsiella pneumonia (10.1%). age group <40 years most types of

bacteria, Acinetobacter baumannii is a germ, whereas in the age group> 40 years

of Burkholderia cepacia bacteria most germs. Burkholderia cepacia germs Dapa

mos trespondent sare male sex (19.6%).

  Meropenem Antibiotic sensitivity was highest (75.0%), tigecycline S(61.5%), Piperracillin (60.8%), Levofloxacin (60.1%), Piperracillin Tazobactam (58.8%), Amikacin (56.8 %), and Ceptazidine (51.4%). Age group 41-60 years the

highest antibiotic sensitivity was Meropenem (47.3%), and overall antibiotic

sensitivity value were higher in the group witht female gender.

  Keywords : Knowledge, Ca lung, pneumonia, BSOL action.

  Bismillahirramanirrahiim AssalammualaikumWarrahmatullahiWabarakatuh Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas berkat rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan akhir ini dengan judul “Pola

  

Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur

(BSOL) Di RSUP Haji Adam Malik Medan” pada penderita rawat inap rawat

  jalan, di Ruang Bronkoskopi, Bronkoskopi Serat Optik Lentur RSU. H. Adam Malik Medan”. Tulisan ini merupakan tugas akhir yang merupakan syarat dalam penyelesaian pendidikan Megister Kedokteran Tropis pada Ilmu Kedokteran Tropis di Departemen Ilmu Kedokteran Tropis FK-USU Medan.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalam karya tulis ini, namun penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat dalam penatalaksanaan pemberian antibiotik pada penderita dengan tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL). Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik dari guru-guru yang penulis hormati, teman sejawat asisten di Departemen Ilmu Kedokteran Tropis FK USU, Paramedis dan non medis serta dorongan dari pihak keluarga.

  Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Prof. Dr. Syahril Pasaribu DTM & H, MSc (CTM), Sp.A (K) Rektor Universitas Sumatera Utara, 2. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siragar. SpPD - (KGEH) Dekan FK-USU.

  3. Prof. dr. Chairuddin Lubis SpA DTMH (K) Ketua Ilmu Kedokteran Tropis FK-USU Medan, yang tiada henti-hentinya memberikan bimbingan ilmu pengetahuan, senantiasa menanamkan disiplin, ketelitian dan perilaku yang baik serta pola berpikir dan bertindak ilmiah, yang mana hal tersebut sangat berguna bagi penulis untuk masa yang akan datang.

  4. dr. H. Zainuddin Amir Sp.P(K) sebagai Pembimbing Ilmu Kedokteran Tropis FK-USU/SMF Paru RSU. H. Adam Malik Medan yang telah banyak memberi penulis saran dan nasehat yang bermanfaat dalam penyelesaian pendidikan penulis. 5. dr. Tetty Aman Nasution, M.Med, Sc sebagai Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan tulisan ini.

  6. dr. Widi Rahardjo Sp.P(K) sebagai Penguji satu yang telah banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan tulisan ini. 7. dr. Sri Amelia M Kes sebagai Penguji dua yang telah banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan tulisan ini.

  8. Dr. Lukmanul Hakim Nasution, SpKK sebagai Direktur RSU. H. Adam Malik Medan, yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di RSUP. H. Adam Malik Medan

  9. Kepala Instalasi Medical Record RSU H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada penulis selama menjalani pendidikan dan penelitian ini. 10. dr. R. Lia Kusumawati, MS, SpMK Kepala Laboratorium RSUP. H. Adam

  Malik Medan, memberikan dorongan dan nasehat yang sangat berguna dalam menjalani masa pendidikan yang bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan.

  11. Dr. Arlinda Sari Wahyuni M.Kes sebagai Pembimbing statistik penulis yang telah banyak memberikan bantuan serta membuka wawasan penulis dalam bidang statistik .

  12. Teman sejawat peserta Program Studi Pendidikan Pasca Sarjana Ilmu Kedokteran Tropis, Pegawai Tata Usaha/Paramedis/Pegawai ruang bronkoskopi/Paramedis RSU. H. Adam Malik Medan, atas bantuan dan kerja sama yang baik selama menjalani pendidikan dan penelitian ini.

  13. Dengan rasa hormat dan terima kasih yang tiada terbalas penulis sampaikan kepada yang terhormat Ayahanda H. Alm Tasimin dan Ibunda Hj. Sumariyah tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan kasih sayang dari semenjak kecil hingga saat ini, dukungan dan motivasi dalam menjalankan pendidikan serta berkat doa dan restu beliau maka penulis dapat menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjan Ilmu Kedokteran Tropis ini. Dan terimakasih serta rasa hormat saya kepada Ayahanda dan Almh Ibunda mertua Sakina dan Almh Sukini atas doa restu dan dukungan serta dorongan selama menjalani pendidikan ini.

  14. Terkhusus Kepada istriku tercinta Suningsih dan anakku tersayang “Setia Ningrum Wibisana dan Wegy Dara Witara” yang selalu setia dalam suka dan duka, memberi dukungan, cinta kasih serta banyak pengorbanan selama ini, penulis ucapkan terimakasih dan penghargaan atas semuanya.

  Akhirnya pada kesempatan ini penulis menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas segala kekhilafan, kesalahan maupun kekurangan yang telah penulis perbuat selama ini. Semoga segala ilmu, keterampilan, pembinaan yang penulis dapatkan selama ini bermanfaat bagi semuanya dan tetap dalam Ridho Allah SWT.

  Medan, November 2014 Penulis

  (Setiarman) Penulis bernama Setiarman, dilahirkan di Langkat, pada tanggal 29 Agustus 1966, beragama Islam. Ayahanda bernama H. Alm Tasimin dan Ibunda Hj. Sumariyah. Penulis telah menikah dengan Suningsih dan memiliki dua orang anak yang bernama “Setia Ningrum Wibisana” dan “Wegy Dara Witara”.

  Penulis menamatkan Sekolah Dasar pada tahun 1980 di SD Negeri 050581 Langkat, pada tahun 1983 menamatkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Melati 1 Hamparan Perak, tahun 1987 menamatkan Sekolah Menengah Analis Kesehatan di Medan, dan pada tahun 1988 penulis juga menamatkan SMA di SMA WR Soepratman Medan. Tahun 2002 penulis menamatkan program dokter umum (dr) di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.

  Pengalaman kerja penulis, pada tahun 2004 bekerja sebagai dokter PTT di Kabupaten Tapanuli Selatan. Penulis diangkat menjadi PNS pada tahun 2009 dan ditugaskan di Puskesmas Bukit Lawang sebagai dokter umum. Pada tahun 2009 hingga sekarang penulis aktif di organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia Cabang Langkat.

  Tahun 2009 penulis mengikuti pendidikan lanjutan di Program Studi S2 Ilmu Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

  DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i ABSTRAK ..................................................................................................... ii ABSTRACT ................................................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... vii DAFTAR ISI ............... .……………………………………………………. viii DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………… x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... ……… xiii

  2.4.1. Indikasi Bronkoskopi ................................................. 8

  2.8.1. Burkholderia cepacia ................................................ 17

  2.8. Mikroorganisme yang sering muncul pada(BSOL) ............. 17

  2.7.2. Atelektasis .................................................................. 16

  2.7.1. Pneumonia ................................................................... 13

  2.7. Komplikasi Bronkoskopi ...................................................... 12

  2.6. Tindakan Bronkoskopi .......................................................... 11

  2.5. Persiapan Bronkoskopi ......................................................... 9

  2.4.2. KontraIndikasi Bronkoskopi ...................................... 8

  2.4 Indikasi Dan Kontra Indikasi Bronkoskopi .......................... 8

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 1.1. ....................................................................................... Latar

  2.3.2 Bronkoskopi Serat Optik Lentur(BSOL) ..................... 7

  2.3.1 Bronkoskopi Kaku (Rigid) .......................................... 6

  2.3. Jenis Bronkoskopo ................................................................ 6

  2.2. Definisi Bronkoskopi ............................................................ 6

  2.1. Sejarah Bronkoskopi ............................................................ 5

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

  1.4. ....................................................................................... Manf aat Penelitian ......................................................................... 4

  1.3.1. ............................................................................. Tujua n umum ...................................................................... 4 1.3.2. ............................................................................. Tujua n khusus ..................................................................... 4

  Belakang ................................................................................ 1 1.2. ....................................................................................... Peru musan Masalah ...................................................................... 3 1.3. ....................................................................................... Tujua n Penelitian ............................................................................ 4

  2.8.2. Pseudomonas aeruginosa ......................................... 19

  2.8.3. Acinetobacter baumannii .......................................... 20

  2.8.4. Bakteri Klebsiella pneumonia ESBL + .................... 21

  2.8.5. Klebsiella pneumonia ................................................ 22

  2.8.6. Ctrobacter frreundii .................................................. 24

  2.8.7. Aerogenes enterobacter ........................................... 25

  2.8.8. Escherichia coli ....................................................... 26

  2.8.9. Pseudomonas mendocina ......................................... 28

  2.8.10. Delftia Acidovorans ................................................. 29

  2.8.11. Staphylococcus Haemolyticus .................................. 29

  2.8.12. Staphylococcus aureus ............................................. 30

  2.8.13. Stenotrophomonas maltophilia ................................. 31

  2.8.14. Streptococcus salivarius ............................................ 32

  2.8.15. Serratia marcescens ................................................. 34

  2.8.16. Achromobacter denitrificans ................................... 35

  2.9. Infeksi Nosokomial .............................................................. 36

  2.9.1. Mikrooganisme penyebab infeksi nosokomial .................... 39

  2.10. Tindakan Pencucian dan Desinfektan Bronkoskopi Serat Optik Lentur ......................................................................... 41

  2.10.1. Proces Cleaning and Desinfection Bronchoscope .... 41

  2.10.2. Desinfektan Tingkat Intermediate ............................ 44

  2.10.3. Desinfektan Tingkat Tinggi ...................................... 45

  2.10.4. Cara Pencucian dan Desinfektan Alat Bronkoskopi di RSUP H. Adam Malik Medan ........................... 46

  BAB III BAHAN DAN METODE ........................................................... 49

  3.1. Rancangan Penelitian ........................................................... 49

  3.2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 49

  3.3. Variabel Yang Diamati ........................................................ 49

  3.4. Subjek Penelitian .................................................................. 49

  3.4.1. Kriteria Inklusi ........................................................... 50

  3.4.2. Kriteria Eksklusi ........................................................ 50

  3.5. Kerangka Konsep Pola Kuman ............................................. 50

  3.6. Defenisi Operasional ............................................................ 51

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 52

  4.1. Hasil Penelitian ..................................................................... 52

  4.1.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian ............................ 52

  4.1.2. Gambaran Pola Kuman Berdasarkan Kelompok Umur 54

  4.1.3. Gambaran Pola Kuman Berdasarkan Jenis Kelamin . 55

  4.1.4. Gambaran Pola Kuman Berdasarkan Diagnosa Penyakit ...................................................................... 55

  4.1.5. Gambaran Pola Kuman Berdasarkan Sensitivitas dan Resistensi .................................................................. 57

  4.2. Pembahasan ........................................................................... 58

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 64

  5.1. Kesimpulan ........................................................................... 64

  5.2. Saran ..................................................................................... 65

  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 67 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 71

  BAL : Broncho-alviolar lavage BCC : Burkholderia Cepacia Complex BSOL : Bronkoskopi Serat Optik Lentur Ca : Carsinoma CHF : Congestive heart failure COPD : Chronic obstructive pulmonary disease ESBL : Extented-spectrum beta-lactamase FDA : Food and Drug Administration HIV : Human immunodeficiency virus HLD : High Level Desinfektan HUS : Hemolitik Uremik sindrom

  ICU : Intesif Care Unit MRSA : Methicillin resistant staphylococcus aureus PJK : Penyakit Jantung Koroner PPOK : Penyakit Paru Obstruksi Kronik PN : Peneumonia Nosokomial PK : Pneumonia Komunitas PPE : Personal Protective Equipment

  

DAFTAR TABEL

  2.1. Mikroorganisme yang dapat dibunuh oleh Cidex OPA ................. 48

  4.1 Distribusi Karakteristik Umur Yang Dilakukan Tindakan BAL… 52

  4.2 Distribusi Karakteristik Menurut Jenis Kelamin Pada Tindakan BAL ............................................................................................... 52

  4.3 Distribusi Menurut Diagnosa Klinis pada tindakan BAL ............... 53

  4.4 Distribusi Pola Kuman Pada Kultur BAL ...................................... 53

  4.5 Distribusi Sensitivitas dan Resistensi pada Antibiotik ................... 54

  4.6 Daftar Pola Kuman Berdasarkan Diagnosa Kelompok Umur Responden ..................................................................................... 54

  4.7. Daftar Pola Kuman berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 55

  4.8. Daftar Pola Kuman Berdasarkan Diagnosa .................................... 55

  4.9. Uji Silang Antara Pola Kuman Dengan Sensitifitas Antibiotik .. … 57

  

DAFTAR GAMBAR

  2.1. Step of Cleaning Desinfection ................................................... 42

  2.2. Cara Pencucian Desinfektan di RSUP Adam Malik Medan ..... 47

  3.1 Kerangka Konsep Pola Kuman .................................................. 50

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kenyamanan Pasien Yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

3 73 106

Perbandingan Kenyamanan Pasien yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

3 76 106

Pola Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) Di RSUP Haji Adam Malik Medan

5 106 101

Penilaian Visualisasi Pemeriksaan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Konfirmasi Pemeriksaan Sitologi Bronkus Dalam Menegakkan Diagnosis Kanker Paru

5 129 80

Profil Penderita Yang Dilakukan Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Di Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT) RSUP H. Adam Malik Medan

3 49 53

Perbandingan Kenyamanan Pasien Yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 8

Perbandingan Kenyamanan Pasien Yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur Dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 20

Perbandingan Kenyamanan Pasien yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 8

Pola Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) Di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Bronkoskopi Bronkoskopi (broncos = saluran napas, skopi = melihat) adalah teknik - Pola Kuman Bilasan Bronkus Pada Tindakan Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) Di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 49