BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi Di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau Toba International Medan)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pasar sektor perhotelan di Indonesia sangat menarik terutama di kota-kota dengan aktifitas bisnis, perdagangan dan atraksi pariwisata yang pesat. Jumlah pasokan kamar hotel pun diperkirakan akan terus bertambah dengan pesat. Pelaksanaan program Visit Indonesia oleh Pemerintah juga memiliki andil dalam mendorong usaha perhotelan tanah air semakin berkembang setiap tahunnya. Hal itu terlihat dari beberapa indikator, selain bertumbuhnya tingkat hunian dan tarif kamar, juga bertambahnya jumlah bangunan hotel baik yang tengah dikembangkan maupun yang sudah beroperasi. Semakin banyak penanam modal yang melakukan pembangunan hotel-hotel baru disetiap provinsi di Indonesia mulai dari hotel mewah, standard maupun hotel budget.

  Aksi ekspansif para penanam modal tersebut termotivasi oleh potensi pertumbuhan ekonomi, perjalanan bisnis dan wisata yang meningkat serta maraknya aktifitas meeting, incentive, convention dan exhibition atau yang lebih popular dengan singkatannya yaitu MICE. Selain itu, terdapat pergeseran perilaku masyarakat di kota-kota besar di Indonesia. Kebanyakan dari mereka cenderung akan memilih untuk bermalam di hotel daripada menginap di rumah orang tuanya ketika mereka kembali ke kota kelahirannya (pulang kampung). Hal ini turut memberi kontribusi terhadap meningkatnya tingkat hunian hotel.

  Beberapa jaringan hotel lokal dan internasional secara agresif terus mengembangkan bisnisnya di seluruh Indonesia. Keadaan tersebut tentunya menimbulkan persaingan yang semakin ketat dan membuka peluang sekaligus tantangan dalam dunia bisnis.

  Hotel Danau Toba International Medan merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa perhotelan. Hotel ini tidak hanya menyediakan kamar bagi para pelancong yang singgah di kota Medan untuk urusan bisnis, namun juga ditujukan bagi mereka yang sedang liburan maupun yang hanya ingin bersantai. Tamu hotel juga dapat menikmati fasilitas lain yang terdapat di hotel ini. Bagi mereka yang ingin mengadakan seminar, meeting, forum diskusi, gathering, pesta pernikahan dan acara lainnya yang membutuhkan aula lengkap dengan penyediaan makanan dan minuman, hotel ini dapat menjadi pilihan utama.

  Awal mula berdirinya hotel ini adalah peluang pasar yang cukup menjanjikan dalam bisnis perhotelan di kota Medan pada saat itu. Hal inilah yang menjadi alasan bagi seorang putra Batak, T.D. Pardede untuk mendirikan Hotel Danau Toba International Medan. Ia adalah seorang putra daerah yang memiliki jiwa nasionalis yang besar dan begitu cinta akan tanah air, bangsa beserta budayanya.

  Karena kecintaannya pada budaya nasional secara umum, dan budaya batak pada khususnya ia pun menjadikan Hotel Danau Toba International Medan sebagai hotel pertama yang memiliki nuansa Batak di dalamnya. Hotel ini merupakan hotel bersejarah dan disebut juga hotel legenda sehingga tidak heran jika saat ini slogannya adalah The Batak Legend. Hal ini dikarenakan hotel ini adalah hotel pertama dikota Medan yang secara resmi dibuka pada tanggal 10 Juni 1962. Dapat dikatakan bahwa usia hotel ini hingga tahun 2014 ini adalah kurang lebih 52 tahun. Lamanya hotel ini berdiri menunjukkan bahwa hotel ini memiliki kekuatan atau kemampuan untuk menyesuaikan terhadap visi, misi dan tujuan perusahaan. Lamanya hotel berdiri menunjukkan bahwa ada budaya organisasi yang timbul dikarenakan perubahan yang terjadi setiap tahunnya.

  Hotel Danau Toba International Medan merupakan perusahaan keluarga dimana pemilik perusahaan adalah anak-anak dari pendiri hotel ini, T.D. Pardede. Aset perusahaan dimiliki oleh mereka sehingga tidak ada penanam modal dari pihak luar. Hotel Danau Toba International Medan mempekerjakan banyak tenaga kerja dimana terdapat lebih dari 400 orang tenaga kerja setiap harinya. Dilihat dari sisi usia, mayoritas pekerja di hotel ini adalah orang-orang yang sudah berumur sangat matang yang telah bekerja lebih dari 20 tahun untuk hotel ini. Kesetiaan para karyawan terhadap perusahaan hingga saat ini dikarenakan perusahaan sebagian besar karyawan berstatus sebagai karyawan tetap.

  Budaya organisasi merupakan konsep yang banyak dibahas dalam dasawarsa ini sebagai bagian dari ilmu manajemen. Budaya organisasi pada mulanya akan dipengaruhi oleh budaya sekitar dari para anggota organisasi. Budaya organisasi menunjukkan kepribadian dari organisasi.

  Pada dasarnya budaya organisasi merupakan hal esensial bagi suatu organisasi termasuk hotel, karena budaya organisasi merupakan kebiasaan yang terjadi dalam organisasi yang mewakili norma-norma perilaku dan diikuti oleh para anggota organisasi. Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Budaya organisasi akan memberikan suasana psikologis bagi semua anggota, bagaimana mereka bekerja, bagaimana berhubungan dengan atasan maupun reken sekerja dan bagaimana menyelesaikan masalah merupakan wujud budaya yang khas bagi setiap organisasi.

  Budaya organisasi dan etos kerja profesional orang-orang dalam sebuah perusahaan dapat mencerminkan kinerja perusahaan dan sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Kecenderungan organisasi atau perusahaan dalam menghadapi persaingan global harus disikapi dengan baik, karena akan membawa dampak pada budaya organisasi. Secara resiprokal, perubahan manajemen dan struktur organisasi akan membawa dampak pada budaya perusahaan, dan sebaliknya. Akan tetapi, perubahan manajemen dan restrukturisasi tidak akan membawa hasil optimal apabila tidak disertai dengan adanya budaya yang kondusif terhadap perubahan tersebut.

  Budaya organisasi yang kuat dapat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau negatif dapat menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Budaya organisasi merupakan salah satu peluang untuk membangun sumber daya manusia melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan mampu untuk menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada disaat ini maupun masa yang akan datang.

  Adapun Wirawan (2007) mendefinisikan budaya organisasi sebagai norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi dan sebagainya. Isi budaya organisasi yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin dan anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen dan mencapai tujuan organisasi.

  Mengusung motto “The Batak Legend”, hotel ini berusaha untuk memberikan sentuhan tradisional, yaitu Batak. Dengan konsep kekeluargaan yang dipadu keramahtamahan dan pelayanan teraik kepada para tamu sehingga diharapkan mereka betah dan nyaman untuk tinggal di hotel ini.

  Budaya batak sangat kental di hotel ini. Arsitektur khas Batak yang ditebar dalam bentuk rumah adat berjejer di puncak bangunan, lengkap dengan gorga atau ukiran Batak, begitu juga kanopi di pintu masuk. Gorga merata ditemukan di interior, mulai dari gapura pintu masuk, lift, baju seragam karyawannya bahkan hiasan kendaraan operasionalnya.

  Ciri khas lainnya di hotel yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 17 Medan ini yaitu musik instrumental Batak (uning-uningan) yang diputar mengisi interior hingga ke lantai paling atas, yaitu lantai sepuluh. Ada juga standard sapaan terhadan tamu hotel dengan menggunakan kata “HORAS”. Keadaan ini cukup menggambarkan betapa pemilik hotel, anak-anak T.D. Pardede ini dengan caranya sendiri, menempatkan Batak melalui seni budayanya yang layak dibanggakan dan dijual. Menariknya, mayoritas staf dan karyawan di Hotel Danau Toba International Medan adalah orang Batak.

  Dari segi berpakaian, setiap karyawan yang bersentuhan langsung dengan tamu seperti resepsionis, karyawan restoran, bellboy, diberi seragam yang juga memiliki nuansa batak. Karyawan resepsionis misalnya, mereka biasanya menggunakan semacam ikat kepala khas batak, dan karyawan restoran yang menggunakan rompi dari bahan semacam ulos.

  Salah satu peran budaya organisasi diantaranya identitas organisasi yang merupakan budaya organisasi berisi satu set karakteristik yang melukiskan organisasi dan membedakannya dengan organisasi yang lain. Budaya organisasi menunjukkan identitas organisasi kepada orang diluar organisasi. Demikian halnya dengan Hotel Danau Toba International medan yang memiliki identitas tersendiri dari hotel lainnya yang ada di Medan yaitu bukan hanya memberi pelayanan profesional namun juga memberi sentuhan budaya lokal dalam rangka pelestarian budaya lokal Batak.

  Dalam penerapannya, sosialisasi budaya organisasi tidaklah mudah untuk dilakukan. Hal ini sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh anggota organisasi dari atasan hingga bawahan. Bersaing ditengah kerasnya bisnis perhotelan di kota Medan ini bukanlah hal yang mudah. Maraknya hotel-hotel internasional yang ada, menjadi tantangan tersendiri bagi hotel lokal yang ada. Hotel Danau Toba International Medan sebagai hotel lokal yang legendaris tentu tidak akan membiarkan para competitor (pesaing) dengan mudah mengambil pasar hotel ini. Sebagai satu-satunya hotel bernuansa batak di kota Medan, hotel ini dituntut untuk dapat mempertahankan ciri khasnya. Disinilah Hotel Danau Toba International Medan ditantang dalam penerapan budaya organisasi dan untuk dapat memberi pemahaman mendalam kepada setiap karyawannya untuk bekerja tidak hanya memberi pelayanan terbaik untuk setiap tamu yang datang, namun juga mampu mengenalkan dan mempromosikan budaya batak kepada tamu hotel.

  Pada dasarnya objek dari budaya organisasi adalah manusia, tentu pelaksanaannya tidaklah mudah. Oleh sebab itu diperlukan strategi komunikasi dalam kegiatan sosialisasi budaya organisasi.

  Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak akan mungkin dapat terjadi. Komunikasi memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

  Untuk melakukan komunikasi, Gerald R. Miller, dalam Mulyana (2000: 62) menyatakan bahwa komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang didasari untuk mempengaruhi prilaku penerima.

  Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran ini bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegirahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.

  Esensi komunikasi terletak pada proses, yakni suatu aktifitas yang “melayani” hubungan antara pengirim dan penerima pesan melampaui ruang dan waktu. Itulah sebabnya mengapa semua orang pertama-tama tertarik mempelajari komunikasi manusia (human communication), sebuah proses komunikasi yang melibatkan manusia pada kemarin, kini dan mungkin di masa akan datang.

  Komunikasi manusia itu melayani segala sesuatu, akibatnya ada pendapat yang mengatakan bahwa komunikasi itu sangat mendasar dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan proses yang universal. Komunikasi merupakan pusat dari seluruh sikap, prilaku dan tindakan yang terampil dari manusia (communication involves both attitudes and skills). Manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi dengan cara atau melalui pertukaran informasi, ide-ide, gagasan maksud serta emosi yang dinyatakan dalam simbol-simbol dengan orang lain.

  Merencanakan cara komunikasi sangat penting dan mempunyai banyak manfaat untuk berbagai alasan. Komunikasi menjamin pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien, dapat membantu memprioritaskan tuntutan-tuntutan yang berlawanan dan memberikan arahan yang jelas yang terkait dengan kegiatan sehari-hari. Lebih lanjut, komunikasi dapat mengidentifikasi mereka yang membawa perubahan dan memberi cara terbaik untuk menghadapi mereka, memungkinkan telaah kegiatan organisasi saat ini dan memberikan tolak ukur untuk mengukur keberhasilan di waktu yang akan datang.

  Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy, 2003:301).

  Komunikasi adalah proses yang rumit. Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor pendukung / penghambat pada setiap komponen tersebut (Effendy, 2003:35).

  Jadi, dalam penerapan budaya organisasi strategi komunikasi sangatlah penting. Disini, peneliti ingin meneliti gambaran strategi komunikasi yang digunakan oleh Hotel Danau Toba International Medan agar budaya organisasi berhasil diterapkan dan berjalan sebagaimana mestinya khususnya di Departemen Sales & Marketing. Oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk mengambil judul “Strategi Komunikasi dalam Sosialisasi Budaya Organisasi di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau Toba International Medan”.

  1.2 Rumusan Masalah

  Untuk dapat mempermudah penelitian ini dan agar penelitian ini memiliki arah yang jelas dalam mengintepretasikan fakta dan data ke dalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah adalah permasalahan sentral yang menjadi perhatian dalam penelitian. Tujuan dari perumusan masalah yaitu untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga mengaburkan penelitian.

  Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Syafruddin Pohan, dkk, 2012:10).

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah strategi komunikasi dalam sosialisasi Budaya Organisasi kepada karyawan di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau Toba International Medan?”.

  1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui gambaran strategi komunikasi dalam sosialisasi budaya organisasi di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau Toba

  International Medan.

  2. Untuk mengetahui bagaimana proses strategi komunikasi yang dilakukan manajemen Hotel Danau Toba International Medan dalam kegiatan sosialisasi budaya organisasi kepada karyawannya di Departemen Sales & Marketing.

1.3.2 Manfaat Penelitian a.

  Teoritis Penulis dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, sekaligus sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam kerangka pengembangan bidang ilmu komunikasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

  b.

  Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat diunakan sebagai alternatif maupun dasar pertimbangan oleh pimpinan maupun karyawan Hotel Danau Toba International Medan dalam mengembangkan strategi komunikasi yang efektif dalam kegiatan sosialisasi Budaya Organisasi.

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi Di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau Toba International Medan)

21 140 93

Budaya Komunikasi Di Organisasi Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Budaya Komunikasi Di Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan)

0 45 209

Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Republika Dalam Sosialisasi Zakat

5 14 94

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Strategi Komunikasi Pemasaran dan Keputusan Pelanggan Menginap (Studi Deskriptif tentang Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Pelanggan menginap di Hotel Grand Aston City Hall Medan)

0 3 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawa

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah - Perbedaan Komitmen Organisasi ditinjau dari Budaya Organisasi pada Karyawan

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Budaya Batak Toba Terhadap Masyarakat Pakpak Kelasen Di Kecamatan Manduamas (1946-1992)

1 2 13

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Ruang Lingkup Komunikasi 2.1.1 Komunikasi - Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi Di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau T

0 0 26