A CORRELATION STUDY OF CHARACTER EDICATION IN A FAMILY ENVIRONMENT WITH THE TEENAGERS’ SOCIAL ATTITUDE S BUILDING IN KELURAHAN JERUK, KECAMATAN MIRI, KABUPATEN SRAGEN IN 2016

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM LINGKUNGAN
KELUARGA DENGAN PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL
REMAJA DI KELURAHAN JERUK, KECAMATAN MIRI, KABUPATEN
SRAGEN TAHUN 2016

A CORRELATION STUDY OF CHARACTER EDICATION IN A FAMILY
ENVIRONMENT WITH THE TEENAGERS’ SOCIAL ATTITUDE S
BUILDING IN KELURAHAN JERUK, KECAMATAN MIRI, KABUPATEN
SRAGEN IN 2016

Oleh
Desy Nur Hidayah Siswantini
Siti Supeni
Progdi PPKn FKIP UNISRI Surakarta
(nurhidayahsdesy@gmail.com)

ABSTRAK
Desy Nur Hidayah Siswantini. HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBENTUKAN SIKAP

SOSIAL REMAJA DI KELURAHAN JERUK, KECAMATAN MIRI
KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret. 2017.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya
hubungan pendidikan karakter dalam keluarga dengan pembentukan sikap sosial di
Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini,
populasinya adalah remaj di Kelurahan Jeruk yang berjumlah 434 remaja. Sampel
diambil dengan sampel random yang berjumlah 44 remaja. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah dokumentasi untuk memperoleh data-data remaja di
Kelurahan Jeruk, serta digunakan teknik angket untuk mengetahui hubungan
pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga dengan pembentukan sikap sosial
remaja. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis hubungan dengan rumus
product moment.

28

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

Hasil analisis menunjukan bahwa rxy = 0,724 > r tabel 5% = 0,297 dan 1% =

0,384, dengan memiliki hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan yang positif dan
signifikan antara pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga dengan
pembentukan sikap sosial remaja di Keluran Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten
Sragen tahun 2016”, terbukti kebenarannya.
Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Lingkungan Keluarga, Sikap Sosial.
ABSTRACT
Desy Nur Hidayah Siswantini. A CORRELATION STUDY OF CHARACTER
EDICATION IN A FAMILY ENVIRONMENT WITH THE TEENAGERS’
SOCIAL ATTITUDE S BUILDING IN KELURAHAN JERUK, KECAMATAN
MIRI, KABUPATEN SRAGEN IN 2016. A Thesi. Surakarta: Tacher Training and
Education Faculty. Slamet Riyase University. March. 2016.
The aim of this research is : 1) to find out whether there is any correlation
between
character education in family with teenagers’ social attitude building in
Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen in 2016 or not.
This research was a quantitative research. In this research, the population
was teenagers in Kelurahan Jeruk. There were 434 teens. The sample was obtained
from random sampling which consisted of 44 teenagers. The data collecting which
was used was documentation to get the data of the teens in Kelurahan Jeruk, and it
was also used questionaires to find out the correlation between character education

in a family with teenagers’ social attitude. The data analysis which was used was a
correlation analysis with the formula of product moment pattern.
The result showed that rxy = 0,724> r tabel 5% = 0, 297 and 1% = 0,384,
with the hypothesis stated that “There was a possitive and significant corelation
between character education in a family environment with the teenagers’ social
attitude building in Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen in 2016”,
was truly proved.
Key words : Character Education, Family Enviroment, Social Attitude

29

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

PENDAHULUAN

Pendidikan

karakter

merupakan


sebuah istilah yang semakin hari semakin

bodoh jika melakukan hal-hal bermoral.
(Thomas Lickona, 2013: 88).

mendapatkan pengakuan dari masyarakat
Indonesia

saat

dengan

pasal 3, pendidikan nasional berfungsi

dirasakannya berbagai ketimpangannya

untuk mengembangkan kemampuan dan

hasil pendidikan dilihat dari perilaku


membentuk

lulusan pendidikan formal saat ini,

bangsa

semisal korupsi, perkembangan seks

mengembangkan potensi yang dimiliki

bebas pada kalangan remaja, narkoba,

peserta didik agar menjadi manusia yang

tawuran, pembunuhan, perampokan oleh

berkualitas dengan ciri-ciri beriman dan

pelajar,


lulusan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

sekolah atas. Semuanya terasa lebih kuat

berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap,
1

ketika Negara ini dilanda krisis dan tidak

kreatif, mandiri, dan menjadi warga

kunjung

negara

dan


ini.Terlebih

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003

pengangguran

beranjak

dari

krisis

yang

dialami. (Kusuma Dharma dkk, 2011:4)

watak

serta


dengan

yang

peradaban

tujuan

untuk

demokratis,

serta

bertanggung jawab. Sedangkan dalam

Karakter tidak berfungsi dalam

pasal 27, kegiatan pendidikan in formal


ruang hampa, karakter berfungsi dalam

yang

lingkungan sosial.Sebuah

lingkungan berbentuk kegiatan belajar

lingkungan

dilakukan

sering kali menindas kepedulian moral

secara mandiri.

kita. Lingkungan sosial terkadang bahkan

Para


oleh

sosiolog

keluarga

meyakini

dan

bahwa

menciptakan keadaan yang membuat

keluarga memiliki peran penting dalam

banyak atau sebagian besar orang merasa

menentukan


30

kemajuan

suatu

bangsa

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

sehingga

mereka

berteori

tercapainya keluarga, sejahtera”. (Masnur

bahwa

keluarga, adalah unit yang paling penting

Muslich, 2013:96).

sekali dalam masyarakat sehinggga jika
keluarga-keluarga
pondasi

yang

masyarakat

Dengan semakin berkembangnya

merupakan

lemah

jaman dan semakin pula berkembangnya

maka

teknologi, maka perubahan yang terjadi

masyarakat pun akan lemah.

akan semakin meningkat. Seiring dengan

Oleh karena itu, para sosiolog
meyakini

bahwa

tersebut

kehidupan

dan

masalah

kebiasaan di dalam masyarakat pasti juga

masyarakat, seperti kejahatan seksual dan

ikut berubah, apa lagi berkaitan dengan

kekerasan merajalela, serta segala macam

yang namanya norma-norma dan nilai-

kebobrokan di masyarakat merupakan

nilai yang dianut oleh masyarakat mulai

akibat dari lemahnya institusi keluarga.

bergeser,

Bagi seorang anak, keluarga merupakan

tersebut

tempat

perilaku remaja pada masa sekarang, dan

pertama

pertumbuhan

berbagai

perubahan

dan

utama

bagi

dan perkembangannya,

perubahan
dapat

perubahan

dan

pergeseran

mempengaruhi

itu

terjadi

pada

dikarenakan

fungsi utama keluarga adalah “sebagai

pengaruh

wahana untuk mendidik, mengasuh dan

masyarakat

mensosialisasikan anak, mengembangkan

pendidikan karakter di sebuah lingkungan

kemampuan seluruh anggotanya agar

keluarga.

perubahan
dan

sosial
juga

didalam
lemahnya

dapat menjalankan fungsi di masyarakat

Peneliti memandang bahwa orang

dengan baik, serta memberikan keputusan

tua merupakan suatu panutan bagi anak

dan

didalam sebuah keluarga, dimana anak

lingkungan

yang

sehat

guna

yang

31

selalu

melakukan

perubahan

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

perilaku di setiap perkembangannya, dan

keras maupun berkeliaran di jalanan,

perhatian orang tua juga sangat di

selain itu remaja di Kelurahan Jeruk ini

butuhkan oleh anak, apalagi remaja

tergolong susah diatur oleh orang tuanya

jaman sekarang harus diberikan perhatian

dan berulah semaunya sendiri tanpa mau

khusus agar tidak salah pergaulan. Orang

mendengarkan

tua tugasnya adalah membimbing anak-

begitu pula dengan orang tua kurang

anaknya

begitu

agar

menjadi

anak

yang

tegas

perkataan

dalam

mendidik

berkarakter dan mempunyai jiwa sosial

membuat

yang tinggi, orang tua juga adalah

menjadi-jadi kelakuannya.

sebagai guru dalam sebuah keluarga.

remaja

orang

tersebut

tua,

dan

semakin

Penulis ingin mengkaji tentang

Berdasarkan pra penelitian yang

pendidikan karakter dalam lingkungan

peneliti laksanakan pada tanggal 3 April

keluarga terhadap pembentukan sikap

2016 bahwa remaja di Kelurahan Jeruk

sosial remaja. Disini peneliti masih

pada umumnya memang banyak yang

menemukan berbagai permasalahan yang

nakal, dalam arti kenakalan remaja di

terjadi diantaranya orang tua sebagai

Kelurahan

pendidik didalam sebuah keluarga belum

Jeruk

ini

sudah

biasa

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,

menerapkan

kenakalan

sebagaimana

tersebut

meliputi

minum-

pendidikan
mestinya

yang

karkter
harus

miruman keras, keluar malam tanpa

diberikan kepada anak oleh orang tua,

batasa

istirahat

masih adanya anak yang tidak bersikap

masyarakat setempat di malam hari

baik di lingkungan masyarakat misalnya

dengan motornya yang suka ngebut-

banyak anak yang tidak menghormati dan

ngebutan dan suara kenalpot yang begitu

menghargai orang tua dan tidak mau

waktu,

menganggu

32

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

mempedulikan

perkataan

tua,

Tujuan yang akan dicapai dalam

berperilaku seenaknya sendiri tanpa ada

penelitian ini adalah “Untuk mengetahui

aturannya, bahkan dapat merusak nama

ada

baik

karakter

masyarakat

desa

orang

jeruk

akibat

tidaknya

hubungan

dalam

pendidikan

lingkungan

keluarga

kenakalan anak (remaja) jaman sekarang

dengan pembentukan sikap sosial remaja

yang

di

bebas

sepengawasan

bergaul
orang

dan
tua

tanpa
maupun

Desa

Jeruk,

Kecamatan

Miri,

Kabupaten Sragen”.

lemahnya teguran dari orang tua kepada

METODE PENELITIAN

anak (remaja) yang telah melakukan

Penelitian

kesalahan yang bahkan disengaja.

ini

menggunakan

pendekatan kuantitatif, Waston dalam
Denim (2002) dalam Trianto (2011)

Selain itu tanggung jawab orang tua
disebuah keluarga sebagai pendidik anak

mengemukakan

(remaja) kurang diperhatiakan oleh orang

kuantitatif merupakan salah satu upaya

tua jaman sekarang, dikarenakan orang

pencarian ilmiah (scientitif inquiry) yang

tua yang sibuk dengan urusannya masing-

didasari oleh filsafat positivisme logical

masing, misal dalam bekerja sampai lupa

(logical

positivism)

waktu

dengan

aturan-aturan

anaknya

untuk
yang

memperhatikan
seharusnya

anak-

anak

bahwa

“pendekatan

yang

beroprasi

yang

ketat

mengenai logika, kebenaran, hukum-

itu

hukum dan prediksi.”

diperhatikan namun malah diabaikan, dan

Fokus

itu dapat menjadikan anak (remaja) bebas

penelitian

kuantitatif

bergaul bahkan dapat bersikap yang tidak

diidentifikasikan sebagai proses kerja

baik di lingkungan masyarakat.

yang

berlangsung

secara

ringkas,

terbatas, dan memilih-milih permasalahan

33

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

menjadi bagian yang dapat diukur atau

untuk populasi. Untuk itu sampel yang

dinyatakan

diambil dari populasi harus betul-betul

dalam

Penelitian

untuk

respresentatif. Jadi hanya sebagian dari

menjelaskan, menguji hubungan antar

subjek penelitian yang diambil atau

variabel, menentukan kausalitas dari

dijadikan sampel, dari uraian diatas dapat

variabel, menguji teori dan mencari

diketahui yang akan menjadi sampel

generalisasi

penelitian ini adalah sebanyak 44 sampel.

prediktif

ini

angka-angka.

dilaksanakan

yang

(untuk

mempunyai

nilai

meramalkan

suatu

Sampling

gejala).

yang

digunakan

penelitian ini adalah

dalam

sampel random

Populasi dalam penelitian ini adalah

yaitu salah satu teknik sampling teknik

keseluruhan remaja se-Kelurahan Jeruk,

penetuan sampel dengan pertimbangan

Kecamatan

tertentu peneliti mencampur subyek-

Miri,

Kabupaten

Sragen

tahun 2016 yang berjumlah 434 remaja.

subyek di dalam populasi.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

Teknik pengumpulan data yang

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

digunakan adalah dokumentasi untuk

tersebut Sugiyono (2012:

memperoleh

81). Bila

data-data

remaja

di

populasi besar, maka peneliti tidak

Kelurahan Jeruk, serta digunakan teknik

mungkin mempelajari semua yang ada

angket

pada

karena

pendidikan karakter dalam lingkungan

keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

keluarga dengan pembentukan sikap

maka peneliti dapat menggunakan sampel

sosial remaja.

yang

populasi,

diambil

misalnya

dari

populasi

itu,

Uji

kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk

coba

menggunakan

34

mengetahui

instrumen
uji

hubungan

dilakukan

validitas

dan

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

reliabilitas. Hasil uji reliabilitas angket

Deskripsi

Variabel Pendidikan Karakter Dalam

Pendidikan

Lingkungan Keluarga (X) dengan rumus

Lingkungan Keluarga

Sperman Brown diperoleh nilai 0,871
termasuk

kategori

Hasil

Angket

Karakter

Hasil

dalam

pengumpulan

data

atau

Pendidikan Karakter dalam Lingkungan

mempunyai reliabilitas sangat tinggi.

Keluarga diperoleh nilai tertinggi 120 dan

Hasil uji reliabilitas angket Variabel

terendah 86 adapun hasil analisis data

Pembentukan Sikap Sosial Remaja (Y)

diperoleh nilai mean = 108,23, median =

dianalisis dengan menggunakan rumus

110,389, modus = 114,667 dan standar

Sperman Brown diperoleh nilai 0,991

deviasi = 8,845.

termasuk

Deskripsi

kategori

0,800-1,000

Data

0,800-1,000

atau

mempunyai reliabilitas sangat tinggi.

Data

Hasil

Angket

Pembentukan Sikap Sosial

Teknik analisis yang digunakan

Dari

pengumpulan

data

adalah analisis hubungan dengan rumus

pembentukan sikap sosial diperoleh nilai

product moment untuk menguji hubungan

tertinggi 120 dan nilai terendah 96.

yang

pendidikan

Adapun hasil analisis data diperoleh nilai

keluarga

mean = 108,23, median = 100,5, modus

signifikan

antara

karakter

dalam

lingkungan

dengan

pembentukan

sikap

sosial

= 85,04 dan standar deviasi 7,719.

remajadi Desa Jeruk, Kecamatan Miri,

Dengan menggunakan analisis

Kabupaten Sragen.

product

HASIL DAN PEMBAHASAN

korelasi antara pendidikan karakter dalam

Hasil Penelitian

lingkungan

moment,

diperoleh

keluarga

bahwa

dengan

pembentukan sikap sosial remaja hasil

35

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

analisis diperoleh nilai rxy = 0,724

pendidikan karakter dalam lingkungan

(hitungan

terlampir)

keluarga dan pembentukan sikap sosial

selanjutnya nilai rxy dibandingkan dengan

remaja memiliki hubungan yang positif

r table N = 44 signifikan 5% = 0, 297 dan

dan signifikan.

signifikan 1% = 0, 384. Hasil analisis

PEMBAHASAN

selengkapnya

menunjukkan bahwa nilai rxy = 0,724 > r

Berdasarkan

permasalahan

table 5% = 0, 297 dan 1% = 0, 384

penelitian

dengan

hubungan pendidikan karakter dalam

demikian

hipotesis

yang

mengenai

ada

tidaknya

menyatakan “Ada hubungan yang positif

lingkungan

dan signifikan antara pendidikan karakter

pembentukan sikap sosial remaja di

dalam

Kelurahan

lingkungan

keluarga

dengan

keluarga

Jeruk,

dengan

Kecamatan

Miri,

pembentukan sikap sosial remaja di

Kabupaten Sragen dapat diketahui bahwa

Kelurahan

Miri,

kedua hal tersebut saling berhubungan

Kabupaten Sragen tahun 2016”, terbukti

dan salimg berkaitan antara satu dengan

kebenarannya.

yang lain.

Jeruk,

Kecamatan

Dengan demikian dapat peneliti
kemukakan

bahwa

Berdasarkan pengujian hipotesis

pemahaman

diatas

ternyata

hipotesis

yang

pendidikan karakter dalam lingkungan

menyatakan bahwa “Ada hubungan yang

keluarga dengan pembentukan sikap

positif dan signifikan antara pendidikan

sosial remaja yang dimiliki oleh remaja

karakter

diKelurahan Jeruk, Kecamatan Miri,

dengan pembentukan sikap sosial remaja

Kabuaten

di Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri,

peneliti

Sragen

sangat

kemukakan

baik.Dapat

pula

bahwa

36

dalam

lingkungan

keluarga

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

Kabupaten Sragen tahun 2016”, terbukti

keluarga

kebenarannya.

sosialisasi nilai dan perilaku.Sejak lahir,

Hasil

analisis

tersebut

peneliti

jelaskan

apabila

karakter

dalam

lingkungan

dapat

seorang

anak

memperoleh

anak sudah belajar mengenal bagaimana

pendidikan

lingkungan

keluarga

sekitar

itu

membantu

mendukung dan mengembangkan dirinya

diterapkan dengan baik oleh orang tua,

secara utuh”.

maka setiap seorang anak (remaja)

KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan

memiliki sikap sosial yang baik.Hasil ini

menggunakan

analisis

didukung oleh teori M. Miftah (2013:

produk

204) mendefinisikan bahwa “pendidikan

hubungan antara pendidikan karakter

karakter adalah pendidikan budi pkerti

dalam

plus,

pembentukan sikap sosial remaja hasil

yaitu

pengetahuan,

melibatkan

aspek

perasaan,

dan

moment,

lingkungan

diperoleh

keluarga

analisis diperoleh rxy = 0,724

bahwa

dengan

(hitungan

tindakan.Pendidikan karakter dimulai dari

selengkapnya terlampir) selanjutnya nilai

lingkungan sekolah maupun lingkungan

rxy dibandingkan dengan r table N = 44

keluarga”.

signifikan 5% = 0, 297 dan signifikan 1%

Hasil

analisis

di

atas

juga

= 0, 384. Hasil analisis menunjukkan

didukung teori Doni Koesoema A, (2015:

bahwa niali rxy = 0,724 > r table 5% = 0,

29-30). Bahwa “Keluarga merupakan

297 dan 1% = 0, 384

lingkungan pertama tempat anak belajar

Dengan demikian hipotesis yang

tentang nilai, sikap, dan perilaku yang

menyatakan “Ada hubungan yang positif

akan

dan signifikan antara pendidikan karakter

mempengaruhi

kepribadian

dan

pembentukan

karaktenya.Melalui

dalam

37

lingkungan

keluarga

dengan

Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016

pembentukan sikap sosial remaja di
Kelurahan

Jeruk,

Kecamatan

Thomas

Miri,

Lickona.

Karakter

2013.

Pendidikan

Panduan

Lengkap

Kabupaten Sragen tahun 2016”, terbukti

Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan

kebenarannya. Dengan demikian dapat

Baik. Bandung: Nusa Media.

peneliti kemukakan bahwa pendidikan
karakter
memiliki

dalam

lingkungan

hubungan

yang

Sugiyono.

keluarga

2012.

Metode

Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

signifikan

Trianto.2011.

Pengantar

Penelitian

dengan pembentukan sikap sosial remaja.

Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Profesi Kependidikan dan Tenaga

Doni

Koesoema

A.

2015.

Strategi

Kependidikan.

Pendidikan Karakter. Yogyakarta:

Dharma.

2011.

Pendidikan

Tentang

Remaja

Muslich.

2013.

Pendidikan

Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Miftah,

M.

Karakter

Kencana

2013.

Pengembangan

Anak

Sistem

Pendidikan

Nasional. Jakarta: Depdiknas

Rosdakarya.
Masnur

Jakarta:

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.

Bandung:

Karakter.

Pembangunan

Prenada Media Group.

PT Kanisius
Kesuma

bagi

Melalui

Pembelajaran Ilmu Sosial. Jurnal
Pendidikan Karakter, Tahun III,
Nomor 2, Juni 2013.

38