Contoh Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

10 Contoh Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Seni rupa terapan nusantara adalah karya seni asli Nusantara atau Indonesia yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya.
Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaannya. Sehingga di Indonesia terdapat banyak karya
seni rupa terapan. Batik dan tenun adalah salah satu karya seni rupa terapan Nusantara yang
terkenal. Berikut adalah 10 contoh karya seni rupa terapan Nusantara. Langsung saja kita simak
yang pertama:

1. Rumah Adat
Di setiap daerah di Nusantara memiliki rumah adatnya masing-masing. Misalnya rumah Gadang
di Padang, Joglo di Yogyakarta, Candi Bentar di Bali, dll. Bentuk rumah adat tersebut masih
digunakan hingga kini walaupun banyak bangunan yang telah memiliki arsitektur modern.
Contohnya adalah rumah panggung yang masih banyak digunakan di Kalimantan dan Sumatera
untuk menghindari banjir dan hewan buas. Rumah adat dikenal memiliki nilai seni yang tinggi
dan sesuai dengan budaya setempat.

3. Batik
Batik adalah kain yang mengalami proses canting atau printing. Batik adalah ciri khas pakaian
asli Indonesia yang telah diakui dunia. Teknik membatik sudah dikenal sejak lama. Banyak
sekali terdapat sentra pengrajin batik di Nusantara. Salah satunya yang populer adalah Solo dan
Pekalongan. Kain batik dijadikan pakaian untuk kegiatan formal dan bahkan kegiatan

internasional. Selain itu, banyak sekolah yang menggunakan seragam batik di hari-hari tertentu.

4. Senjata Tradisional
Di jaman dahulu, senjata tradisional digunakan untuk berburu, berperang melawan musuh,
bekerja, dan dijadikan benda pusaka. Namun saat ini hanya digunakan sebagai benda pusaka dan
alat untuk membantu melakukan pekerjaan. Senjata tradisional seringkali memiliki nilai seni
yang sangat tinggi. Contoh senjata tradisional Nusantara adalah Celurit dari Madura dan Mandau
dari Kalimantan.

5. Anyaman
Kerajinan anyaman masih sering digunakan hingga kini terutama bagi ibu-ibu yang sedang ke
pasar. Anyaman juga dapat digunakan untuk membuat piring, mebel, tempat membawa ayam,
furniture, dll. Kerajinan anyaman hampir dapat ditemukan di seluruh wilayah Nusantara.

6. Sepatu
Cibaduyut di Bandung menjadi pusat pengrajin sepatu kulit. Bahkan banyak yang sudah diekspor
ke luar negeri. Sepatu juga termasuk karya seni rupa terapan karena bernilai seni dan dapat
digunakan sebagai alas kaki. Umumnya sepatu terbuat dari bahan kulit.

7. Gagang Pintu

Gagang pintu seringkali memiliki nilai seni. Pada umumnya gagang pintu terbuat dari kuningan
atau logam.

8. Cobek
Cobek adalah alat masak tradisional yang terbuat dari batu. Cobek biasa digunakan untuk
menghaluskan rempah-rempah. Sampai saat ini cobek sering digunakan untuk membuat bumbubumbu tradisional atau jamu.

9. Gerabah

Gerabah adalah kerajinan tangan yang umumnya terbuat dari tanah liat yang dibakar. Di sekolah
seringkali diajarkan membuat asbak atau seni terapan lainnya dari tanah liat. Sampai saat ini
gerabah masih sering digunakan misalnya untuk menaruh puntung rokok dan sebagai peralatan
makan.

10. Tenun
Tenun adalah kain yang dibuat secara tradisional dengan cara menenun. Kain tenun adalah salah
satu ciri khas Nusantara selain batik. Menenun biasanya membutuhkan waktu yang lama karena
kerumitannya. Maka dari itu kain tenun memiliki harga yang mahal karena kerumitannya dan
nilai seninya.


TEKNIK DAN BAHAN BERKARYA SENI RUPA TERAPAN

3.

Teknik

membatik

Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui
secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses
pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan
cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahapng lo rod yaitu penghilangan
malam.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagai berikut:
 Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahan kain tersebut
umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco, dan baju kaos.

 Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai perintang masuknya
warna ke serat kain (benang).

 Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol.
 Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain
 Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang lebar.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik antara lain
sebagai
berikut:
Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan
penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat
kain.
Membatik
dengan
proses
ini
disebut
batik
jumputan.
Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan
canting
pada
motif

yang
telah
digambar
pada
kain
.
Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel yang umumnya terbuat dari
tembaga) sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu.

Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman bebas
menggunakan
alat
untuk
mendapatkan
efek-efek
tertentu.

Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang
ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak
ada motif, bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya.

Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak
menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak
dipakai untuk kain seragam sekolah.
4. Teknik Anyam
Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat
dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini
berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, mendong,
pandan dan lain-lain.

10. Teknik Tenun
Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya
pada alat yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup melakukannya dengan tangan (manual)
dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita
menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan.
1. Rumah Gadang

Rumah Gadang yang ada di Nagari Pandai Sikek dengan dua buah Rangkiang di depannya
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang
merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah

Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.[1].
Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Namun tidak
semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada
kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan.
Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada
yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.
Arsitektur
Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang
menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai
puluhan tahun,[3] namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Rumah
Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian, muka dan
belakang. Bagian depan dari Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan
umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang[1]. Sedangkan
bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu. Rumah tradisional ini dibina dari tiangtiang panjang, bangunan rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah rebah oleh

goncangan[1], dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari
oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat.
Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan.
Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.
Karena wilayah Minangkabau rawan gempa sejak dulunya karena berada di pegunungan Bukit

Barisan, maka arsitektur Rumah Gadang juga memperhitungkan desain yang tahan gempa.
Seluruh tiang Rumah Gadang tidak ditanamkan ke dalam tanah, tapi bertumpu ke atas batu datar
yang kuat dan lebar. Seluruh sambungan setiap pertemuan tiang dan kasau (kaso) besar tidak
memakai paku, tapi memakai pasak yang juga terbuat dari kayu. Ketika gempa terjadi Rumah
Gadang akan bergeser secara fleksibel seperti menari di atas batu datar tempat tonggak atau tiang
berdiri. Begitu pula setiap sambungan yang dihubungkan oleh pasak kayu juga bergerak secara
fleksibel, sehingga Rumah Gadang yang dibangun secara benar akan tahan terhadap gempa.

Ragam ukir khas Minangkabau pada dinding bagian luar dari Rumah Gadang
Ukiran
Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari
bahan bambu. Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding
dan menjadi bingkai diberi ukiran, sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan
motif ukiran tergantung pada susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang.
Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk
garis melingkar atau persegi. Motifnya umumnya tumbuhan merambat, akar yang berdaun,
berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan,
berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam,
ke atas dan ke bawah.
Disamping motif akar, motif lain yang dijumpai adalah motif geometri bersegi tiga, empat dan

genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau secara berjajaran.

Proses pembuatan
Menurut tradisinya, tiang utama Rumah Gadang yang disebut tonggak tuo yang berjumlah empat
buah/batang diambil dari hutan secara gotong royong oleh anak nagari, terutama kaum kerabat,
dan melibatkan puluhan orang. Batang pohon yang ditebang biasanya adalah pohon juha yang
sudah tua dan lurus dengan diameter antara 40cm hingga 60cm. Pohon juha terkenal keras dan
kuat. Setelah di bawa ke dalam nagari pohon tersebut tidak langsung di pakai, namun direndam
dulu di kolam milik kaum atau keluarga besar selama bertahun-tahun.
Setelah cukup waktu batang pohon tersebut diangkat atau dibangkit untuk dipakai sebagai
tonggak tuo. Prosesi mengangkat/membangkit pohon tersebut disebut juga sebagai mambangkik
batang tarandam (membangkitkan pohon yang direndam), lalu proses pembangunan Rumah
Gadang berlanjut ke prosesi berikutnya, mendirikan tonggak tuo atau tiang utama sebanyak
empat buah, yang dipandang sebagai menegakkan kebesaran.

480 × 360 - youtube.com

Pengertian Seni Kriya Beserta Contohnya | CaraJuki
carajuki.com750 × 512Search by image
seni kriya

Related images:

View more
Images may be subject to copyright.Send feedback

seni kriya logam ~ SENI IS UNIVERSAL
jiwaterbelenggu.blogspot.com709 × 455Search by image
seni kriya logam
Images may be subject to copyright.Send feedback

B. Bahan Dan Alat Pembuatan Kriya Logam
Dalam pembuatan karya seni kriya logam diperlukan alat dan bahan sesuai dengan hasil
karya yang diinginkan yaitu karya kriya logam dua dimensi atau karya kriya logam tiga dimensi.
Berikut alat dan bahan sesuai dengan karya yang dihasilkan :
a) Dua dimensi

:

1. Lembaran bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
2. Ballpoint yang sudah tidak terpakai (habis tintanya).

3. Kertas untuk menggambar sketsa kriya logam yang akan dibuat.
b) Tiga Dimensi :


Teknik Pencetakan/Pengecoran :

1. Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
2. Catakan lelehan logam untuk membuat pola/bentuk dasar (dari bahan lilin dan tanah liat).
3. Tungku pembakaran.
4. Alat ukir logam.
5. Alat untuk menghaluskan logam.


Teknik Penempaan :

1. Alat tempa logam seperti palu
2. tungku pembakaran.
3. Sarung tangan
4. Alat untuk menghaluskan logam.

C. Prosedur Pembuatan Kriya Logam

Prosedur dalam pembuatan kriya logam diperlukan prosedur yang berbeda antara kriya
logam dua dimensi dan tiga dimensi tergantung dari hasil seni kriya logam yang diinginkan.
Berikut cara/prosedur pembuatan kriya logam :
a) Dua dimensi

:

1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4
2. Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang dipakai misalnya
almunium.
3.

Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium menggunakan ballpoint
bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat.

4.

Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas dicabut, kemudian pada
permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil / busa , bag. atas ditekan-tekan
sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief.

b) Tiga dimensi


:

Teknik Pencetakan/Pengecoran :

1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik pencetakan/pengecoran.
2.

Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat logam sperti lilin yang telah di
bentuk sesuai dengan bentuk yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri tanah liat
agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin.

3.

Membakar bahan logam (almunium,kuningan, dan tembaga) di dalam tungku pembakaran
hingga bahan logam tersebut meleleh.

4. Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut di tuangkan dalam cetakan
dasar yang telah di buat sebelumnya.
5.

Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan logam tersebut dapat
dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan.

6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang diinginkan maka bahan logam
tersebut di haluskan agar bentuk dan permukaanya tampak halus.


Teknik Penempaan :

1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik penempaan.

2. kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat.
3. Lau gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4.

Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran kemudian lakukan tehkink
penempaan yaitu dengan memukul bahan logam yang panas akibat di bakar dalam tungku
pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

5.

Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada permukaan hasil kriya logam
tersebut.

D. Hasil Karya Pembuatan Kriya Logam
1) Seni Kerajinan Uang Kepeng
Seni merangkai uang logam dari Bali merupakan salah satu kekayaan seni budaya Nusantara
yang sangat khas dan unik. Seni kerajinan uang logam tersebut mulai dari pembuatan uang
kepeng sampai seni merangkai uang kepeng menjadi berbagai bentuk kerajinan telah
berlangsung berabad-abad lamanya di Bali. Berikut gambarnya :

2) Seni Kerajinan Patung Buddha
Patung Buddha adalah seni kriya dari logam dengan bentuk dan motif yang menyerupai karya
seni peninggalan jaman kerajaan Budha, seperti patung Ganesha, patung Budha dan berbagai
bentuk patung lainnya. Berbagai barang kerajinan dari logam itu dipasarkan ke berbagai kota di
tanah air serta sebagian lagi diekspor keluar Negeri. Berikut gambarnya :

3) Seni Kerajinan Pisau
Seni kerajinan pisau merupakan kerajinan yang paling banyak di geluti oleh masyarakat di
daerah-daerah di Indonesia, dan setiap daerah memiliki ciri kerajinan pisau yang berbeda-beda
dari bentuk, relief, ukiran bahan, bahkan cara pembuatannya. Berikut gambar dari kerajinan
pisau :

4) Seni Kerajinan Vase Bunga
Seni kerajinan vase bunga merupakan kerajinan yang biasanya di buat dari kuningan atau
tembaga dengan bentuk dan motif yang beragam dengan tingkat kesulitan bervariasi. Berikut
gambar dari kerajinan vase bunga :

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barangbarang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai medianya.
2)

Karya kriya logam yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam), ataupun 3
dimensi (patung logam).

3) Teknik-teknik yang biasa dipakai pada pembuatan kriya logam yaitu dengan teknik : Ketok, las,
cor, dan patri.
4)

Dari kriya logam dapat menghasilkan benda sebagai hiasan dan sebagai benda pakai yang
bernilai artistik seperti pisau yang memiliki ukiran relief.

B. Saran
Setelah mengetahui penjelasan mengenai seni kriya logam yang memiliki nilai seni yang
tinggi, kami memberikan saran sebagai berikut:
1. Mengimbau agar seluruh siswa untuk melestarikan bahkan ikut membuat karya seni kriya logam
karena memiliki nilai artistik yang sangat tinggi.
2.

Mengimbau agar pemerintah melakukan Kerjasama dengan para pengrajin mutlak diperlukan
untuk menyelamatkan potensi kerajinan kriya logam yang ada di Indonesia.

3.

Guru berperan aktif dalam mendukung program pelaksanaan praktek pembuatan seni kriya
logam kepada siswa-siswi pelajar di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
http://rhusen-berkaryakriyalogam.blogspot.com/
http://ahmad-anshari.blogspot.com/2011/03/blog-post.html
http://njalwayshappy.blogspot.com/2012/05/seni-kriya-logam.html
http://smkn1rotabayat.blogspot.com
http://www.smkn1-rotabayat.sch.id/
http://djogdjanesia.wordpress.com/
http://kriyalogam.blogspot.com/
http://www.kerajinantembaga.com/awal-mula-kerajinan-logam-tembaga-dan-kuningan/
http://arifh.blogdetik.com/kerajinan-logam-antik-pengembangan-ud-ganesya-i/

Label: Seni Budaya
26Sep2012
Next
Makalah Tentang Kultur Jaringan Pada Tumbuhan
Previous
Makalah jaringan pada tumbuhan

Related Post

Post a Comment
 blogger
 facebook

Social Counter

32Followers


280Followers


1.1kLikes


590Subscribes

SPONSOR
 Populars
 Archive
 Comments


Contoh Pidato Singkat Hari Kemerdekaan

Hari kemerdekaan bukan hanya pada tanggal 17 Agustus.
warah matullahi wabarakatu, dan selamat pag...

“ Assalamualaikum

 Makalah Tentang Seni Kriya Logam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membuat barang kerajinan dari logam
bukanlah hal baru bagi masyarakat Indoensia. Sebab, seja...


Nama Dan Fungsi Icon Pada Microsoft Excel 2010
Pada Microsoft Excel 2010 memiliki beberapa perubahan oleh fitur dan tampilannya
yang semakin baik dan sangat mudah digunakan dibanding...


Laporan Pengamatan Cara Membuat Tempe
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fermentasi dapat terjadi karena adanya
aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada sub...

About Me

Icuk Sugiarto
View my complete profile

Random Post
Contoh Kata Pengantar
Icuk Sugiarto 2012-05-01 1

Cara Membuat Menu Drop Down Dengan CSS3

Icuk Sugiarto 2012-05-01

caranya memasang buku tamu tersembunyi pada blog
Icuk Sugiarto 2012-05-01

Download Microsoft .NET versi 2.0,3.0,3.5 setup,3.5 Setup Service Pack 1,4.0
setup and .NET Framework Client Profile Offline Installer
Icuk Sugiarto 2012-05-01

Featured Post
Free Download Avast! Free Antivirus 9.0.2021
Icuk Sugiarto 2014-07-23

Free Download CCleaner Versi 3.28.1913 Terbaru 2013
Icuk Sugiarto 2013-03-25

Free Download WinRAR 5.10 (32-bit)
Icuk Sugiarto 2014-07-24

Free Download Mozilla Firefox 32.0 Beta 1
Icuk Sugiarto 2014-07-24

Kehutanan
INFO
Mohon maaf bila kenyamanan anda dalam mengunjungi blog eighteen shared terganggu, hal ini
karena saya sedang berusaha memperbaiki beberapa broken link di blog ini dan sedikit
membenahi tampilan blog ini. Mohon maaf juga kalau comment yang anda berikan, tidak admin
balas dengan cepat karena admin juga punya banyak kegiatan :)
Eighteen Shared © 2012 - 2016. All Rights Reserved.
Powered by Blogger





Sitemap
Advertisement
Privacy Policy
Archive









Mega Menu Links Content
Download Files Shared
Latest News Recent Post
Pelajaran Lesson
Materi Kuliah University
Tutorial Features
Others Other Post