Hubungan Internasional 2 Sarana sarana d

Tugas 2
 Sarana-Sarana Hubungan Internasional
 Makna Perjanjian Internasional

Disusun Oleh :
Dyah Safra Mulyoning Utami
10/ XI IPA 7

3. Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Terdapat beberapa sarana yang diperlukan
internasional, antara lain:
a. Politik Internasioal (international politics)

dalam

menjalin

b.

Studi tentang peristiwa internasional ( the studi of foreign afair)


c.

Hukum internasional (international law)

d.

Orgaisasi administrasi
administration )

internasional

Sarana yang dapat digunakan
hubungan internasional:

oleh

(

international


negara-negara

hubungan

organization

dalam

of

melakukan

1) Diplomasi
Diplomasi dalam arti luas menunjukkan pada seluruh kegiatan yang
melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan
bangsa lain.
Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
Sebagai lambang, prestise Negara pengirim
Sebagai wakil yuridis yang sah dari Negara pengirim
Sebagai perwakilan diplomatik suatu Negara di Negara lain :

 perundingan (negotiation)
 melaporkan (reporting)
 perwakilan (refresentation)
 melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di luar
negeri.
2) Propaganda
Propaganda adalah usaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi
demi kepentinagn masyarakat umum. Propaganda lebih ditujukan kepada
warga Negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk kepentingan
Negara yang membuat propaganda.
3) Ekonomi
Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan
internasional baik dalam masa damai maupun masa perang. Pada masa
tertentu semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar
dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri.,
sehingga terjadi ekspor dan impor.
4) Kekuatan militer dan perang (show of Force)
Peralatan militer yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas
untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukungan militer yang kuat dapat
membuat suatu negara tidak memiliki rasa percaya diri sehingga tak mampu

menghindari tekanan dan ancaman negara lain yang dapat menggangu
kepentingan nasionalnya. Maka dengan demikian demontrasi senjata, latihan
perang bersama kerap dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya.
Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi tindakan prevetif
dalam hubungan internasional.
UU No. 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang disahkan
pada tanggal 14 September 1999, mengatur secara menyeluruh dan terpadu
mengenai kegiatan penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan
politik luar negeri , terutama setelah Indonesia meratifkasi Konvensi Wina
1961
tentang Hubungan Diplomatik, Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan
Konsuler, dan Konvensi tentang Misi -Misi Khusus 1969.

Dalam Bab I mengenai Ketentuan Umum, pasal 1 UU No. 37 tahun
1999 dijelaskan bahwa Politik Luar Negeri adalah kebijakan, sikap dan
langkah Pemerintah Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan
dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum
internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna
mencapai tujuan nasional. Politik luar negeri merupakan bagian dari
kebijaksanaan nasional dan mengabdi pada kepentingan na sional. Pola

perilaku yang dipergunakan dalam memperjuangkan kepentingannya pada
hubungan dengan negara lain ketika menentukan pilihan/ jalan dan
keputusan atas dasar ideologi negaranya. Ini berarti bahwa prinsip-prinsip
yang dianut selama ini tetap dijadikan landasan bagi pelaksanaan politik luar
negeri Indonesia. Beberapa faktor yang ikut menentukan perumusan politik
luar negeri suatu negara yaitu posisi geografs, sejarah perjuangan bangsa,
penduduk, kekayaan alam, militer, situasi internasional, kualitas diplomasi
dan kepentingan nasional.
Dalam
Bab
II
mengatur
ketentuan-ketentuan
pokok
bagi
penyelenggaraan hubungan luar negeri, kewenanganpenyelenggaraan
hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri. Di dalam bab ini
dimuat juga ketentuan tentang kemungkinan pengangkatan pejabat
departemen atau instansi teknik pada Perwakilan RI di luar negeri guna
melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab instansi atau

departemennya. Disamping itu, diatur pula tentang pembukaan dan
pemutusan hubungan diplomatik dan konsuler dengan negara lain,
pembukaan dan penutupan kantor perwakilan RI serta perihal keanggotaan
dalam organisasi internasional, dan pengiriman pasukan atau misi
pemeliharaan perdamaian. Selain itu diatur pula hal-hal yang berkaitan
dengan prosedur pendirian lembaga kebudayaan dan/ atau badan promosi
Indonesia di luar negeri dan pendirian lembaga kebudayaan asing atau
lembaga kerjasama asing di Indonesia.
Tujuan Politik luar negeri Indonesia adalah :
a) Pembentukan suatu negara RI yang berbentuk negara kesatuan dan negara
kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai
Merauke.
b) Pembentukan suatu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual
dalam wadah Negara KesatuanRepublik Indonesia.
c) Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan
semua negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan
Asia atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari
imperialisme dan kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna.
Tujuan politik luar negeri yang bebas dan aktif bagi Indonesia , menurut Moh.
Hatta adalah :

a) Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
b) Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk
memperbesar kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau
belum dapat dihasilkan sendiri.
c) Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai,
Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
untuk memperbesar kemakmuran rakyat.

d) Meningkatkan persaudaraan dan persahabatan segala bangsa sebagai
pelaksanaan cita -cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan flsafat
negara kita.
Pedoman perjuangan politik luar negeri yang bebas aktif berdasarkan pada
faktor -faktor berikut :
a) Dasa Sila Bandung yang mencerminkan solidaritas negara -negara Asia dan
Afrika, dan perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme dalam segala
bentuk dan manifestasinya serta mengandung sifat non –intervensi (tidak
turut campur urusan negara lain).
b) Prinsip bahwa masalah Asia hendaknya dipecahkan oleh bangsa Asia sendiri
dengan kerjasama regional.
c) Pemulihan kembali kepercayaan negara -negara lain terhadap maksud dan

tujuan revolusi Indonesia dengan cara memperbanyak kawan daripada
lawan, menjauhkan kontradiksi dengan mencari keserasian yang sesuai
dengan falsafah Pancasila.
d) Pelaksanaan dilakukan dengan keluwesan dalam pendekatan dan
penanggapan sehingga pengarahannya harus dilakukan untuk kepentingan
nasional terutama kepentingan ekonomi rakyat.
Pedoman politik luar negeri RI adalah sebagai berikut :
a) Indonesia menjalankan politik damai.
b) Bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghormati dengan
tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negeri masing masing.
c) Memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional
untuk menjamin perdamaian yang kekal.
d) Mempermudah jalannya pertukaran pembayaran luar negeri
e) Mewujudkan pelaksanaan keadilan sosial internasional yang berpedoman
pada piagam PBB.
f) Menyokong perjuangan kemerdekaan ba ngsa-bangsa yang masih dijajah,
sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional tidak
akan tercapai.
Potensial riil bangsa Indonesia yang mampu menunjang dan menambah bobot
politik luar negerinya adalah :

a) Letak Indonesia yang geo-strategis, luas wilayah, kekayaan alam di dareat bumi dan laut, dan jumlah penduduk yang dapat diarahkan untuk tugas tugas produksi.
b) Jiwa kebangsasan yang konstruktif, ketabahan dan keuletan dalam
menghadapi segala hambatan, gangguan, ancaman dan tantangan serta
semangat untuk mencapai kemajuan.
Perwujudan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif , antara lain :
a) Penyelenggaraan KAA pada tahun 1955 yang melhirkan semangat dan
solidaritas negara -negara Asia – Afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi
Bandung.
b) Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non -Blok pada tahun
1961 yang berusaha membantu dunia internasional untuk meredakan
ketegangan perang dingin antara blok Barat dan blok Timur.

c) Indonesia juga aktif di dalam merintis dan mengembangkan organisasi
negara -negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

d) Ikut aktif membantu penyelesaian konfik di Kamboja, perang saudara di
Bosnia, pertikaian dan konfik antara pemerintah Filipina dan suku bangsa
Moro, dll.

Hasil diskusi dari Presentasi Sarana-Sarana Hubungan Internasional:

1. Pengertian wakil yuridis (Dyah Safra

..U

Sebagai wakil yudiris yang sah menurut hukum dan hubungan internasional
Diplomat membuat dan menandatangani perjanjian yang mengikat secara
hukum, mengumumkan pernyataan, dan mempunyai wewenang untuk
meratifkasi dokumen/ mengumumkan dokumen yang telah disahkan oleh
negara pengirim.
2. Contoh kegiatan yang dilakukan dalam diplomasi (Nurul Dwi Riana
AU
-

Melindungi kepentingan negara dan warga negara pengirim sesuai
hukum internasional.

-

Mengadakan perundingan dan persetujuan dengan negara penerima.


-

Mengetahui keadan dan perkembangan di negara penerima dengan cara
yang syah sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada
negara pengirim.

-

Memelihara persahabatan serta membina hubungan ekonomi, pendidikan
dan

kebudayaan,

ilmu

pengetahuan

antara

negara

pengirim

dan

penerima.
3. Contoh

tekanan

dan

ancaman

dari

luar

negeri

(Rizki

Wahyu

HabibahU
Tekanan dalam bidang ekonomi, kebudayaan, ancaman terhadap wilayah
NKRI.
4. Contoh Sarana ekonomi internasional
Sarana

ekonomi

biasanya

digunakan

secara

luas

dalam

hubungan

internasional. Dalam masa damai perdagangan dan bantuan internasional
sangat penting. Dalam masa perang berbagai tindakan perang ekonomi juga
sering digunakan. Pada tingkat tertentu, semua Negara harus terlibat dalam
perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat
diproduksi sendiri di dalam negerinya. Sebalinya, mereka juga menjual
barang ke Negara lain sehingga dapat membayar apa yang diimportnya
dengan menggunakan keuntungan yang diperolehnya. Contoh : Ekspor
Impor

5. Contoh sarana kekuatan militer internasional.
-

Latihan Militer Gabungan

-

Adanya pengiriman pasukan PBB yang pasukan tersebut terdiri dari
prajurit dari beberapa negara

6. Arti prestise negara pengirim.
Didalam upacara resmi, seorang diplomat mewakili kepala negara pengirim.
Seperti mengadakan pesta, undung mengangkat harga dan martabat Negara
pengirim dimata dinegara lain.
4.

akna Perjanjian Internasional
Dalam membuat perjanjian internasional, suatu negara tidak hanya melihat dari
kepentingan internasional, tetapi yang lebih utama melihat kepentingan dalam
negeri itu. Suatu negara dapat dikatakan berdaulat apabila negara tersebut
berdaulat di dalam dan ke luar. Syarat-syarat negara berdaulat ke luar adalah :
aU Dapat mengirim atau menempatkan wakil (Duta) ke atau di lain negara dan

menerima wakil (duta) dari negara lain.
bU Dapat membuat perjanjian dengan negara lain.
cU Dapat menyatakan dan membuat perang serta perdamaian dengan negara-

negara lain.
Makna Perjanjian Internasional
Menurut Pasal 38 ayat (1) Piagam Mahkamah Internasional, dinyatakan
bahwa perjanjian internasional baik yang bersifat umum maupun khusus, yang
mengandung ketentuan -ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh
negara-negara yang bersangkutan. Berkenaan dengan pasal tersebut, maka
setiap negara yang mengadakan suatu perjanjian harus menjunjung tinggi dan
menaati ke tentuan-ketentuan di dalamnya. Ini disebabkan salah satu asas yang
dipakai dalam perjanjian internasional adalah asas “pacta sunt serwanda”. Yang
menyatakan bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak pihak yang mengadakan. (perjanjian antar Negara, antar Negara dengan
organisasi internasional, perjanjian antar organisasi internasional)

Hasil diskusi dari Presentasi Makna Perjanjian Internasional:
1. Apa yang terjadi jika salah satu negara yang terlibat dalam suatu
kesepakatan tidak melakukan kewajibannya? [AtikaRiski P.]
Sebagai konsekuensinya suatu negara yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagai suatu bentuk dampak dari kesepakatan negara – negara pelaku
perjanjian internasional, maka negara tersebut akan dikucilkan dari dunia
internasional, bahkan akan diembargo dan dianggap telah mengkhianati
perjanjian internasional tersebut.
2. Apa yang dimaksud akibat-akibat
contohnya? [SatriaArif N.]

hukum

tertentu

dan

apa

Akibat-akibat hukum tertentu adalah akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
perjanjian internasional berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang
melakukan perjanjian tersebut.
Contoh: Embargo, pengucilan, ancaman dari negara lain, dansanksi.
3. Apa maksud dari suasana hukum nasional? [NurHandayani O.]
Suasana yang terbentuk dikarenakan adanya hukum nasional.
4. Setiap kesepakatan memiliki tujuan menciptakan hak dan kewajiban.
Apa hak dan kewajiban itu? [Hilda Rasnia H.]
Sesuai dengan pengertian perjanjian internasional, bahwasannya perjanjian
internasional menciptakan hak dan kewajiban antara pihak – pihak yang
membuat kesepakatan.
Hak dalam perjanjian internasional adalah sesuatu yang akan diterima
sebagai dampak positif dari adanya perjanjian internasional. Contohnya
adalah mendapat bantuan, pinjaman, bantuan personil tentara, mendapat
perlindungan, terlepas dari pengaruh negara adi kuasa, dll.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh pihak – pihak tertentu
sebagai dampak dari perjanjian internasional. Contohnya adalah memberi
pinjaman dana kepada negara lain, mengirim kanduta, mengirimkan personil
ke negara lain, kerjasama di bidang pendidikan & budaya, dll.
5. Apa saja syarat
[RizkiWahyu H.]

untuk

mengadakan

perjanjian

internasional?

Dapat mengirim atau menempatkan wakil (duta) di negara lain dan
menerima wakil (duta) dari negara lain.
Dapat membuat perjanjian dengan negara lain.
Dapat membuat dan menyatakan perang serta perdamaian dengan negara –
negara lain.
6. Apa
maksud
dari
[ArdianWahyu S.]

kewajiban-kewajiban

yang

mengikat?

Dalam suatu perjanjian past iada hal yang diperjanjikan.Pasti di setiap
perjanjian itu terdapat suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh negaranegara pelaku perjanjian.