Analisi pesan dakwah pada lirik lagu kebesaranmu group band sti 2

(1)

Oleh

SOFIAWATI

NIM : 106051001757

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M


(2)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

SOFIAWATI

NIM: 106051001757

Dibawah bimbingan

Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA

NIP. 19490119 198003 1 001

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M


(3)

Skripsi yang berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12 telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata 1 (S1) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 10 Juni 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Jumroni, M.Si Umi Musyarofah, MA

NIP. 19630515 199203 1 006 NIP. 19710816 199703 2 002

Anggota

Penguji I Penguji II

Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA Dr. H. Asep Usman Ismail, M. Ag

NIP. 19630405 199403 1 001 NIP. 19600720 199103 1 001

Pembimbing

Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA


(4)

Skripsi yang berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12 telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata 1 (S1) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 10 Juni 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Jumroni, M.Si Umi Musyarofah, MA

NIP. 19630515 199203 1 006 NIP. 19710816 199703 2 002

Anggota

Penguji I Penguji II

Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA Dr. H. Asep Usman Ismail, M. Ag

NIP. 19630405 199403 1 001 NIP. 19600720 199103 1 001

Pembimbing

Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA


(5)

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12

Musik sebagai bagian dari seni merupakan alat komunikasi yang cukup efektif, melalui sebuah lagu seseorang dapat menyampaikan sebuah pesan yang sangat mudah diterima dalam hati. Sebuah musik dapat mempengaruhi emosi dan perasaan seseorang yang menikmatinya. Dalam dakwah Islam, seni merupakan bagian dari alat untuk berdakwah yang bisa membawa daya tarik bagi para Mad’unya, sehingga tidak membuat suatu kejenuhan akan kajian dakwah yang disampaikan tersebut. Lagu KebesaranMu merupakan hasil karya seorang Anak bangsa yang patut dicontoh. Dengan kekurangan yang ia (Charly) miliki, Ia selalu optimis dan yakin bahwa Tuhan selalu bersama-Nya. Lagu ini terinspirasi dari alam semesta dan seisinya, Charly selaku pencipta lirik lagu sangat meyakini bahwa tidak ada sempurna di alam semesta ini selain Allah SWT.

Dari pernyataan diatas tersebut, maka karena adanya sifat kontradiktif atau bertentangan dengan latar belakang pencipta lirik lagu KebesaranMu. Maka perlu diketahui secara mendalam mengenai apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam lagu KebesaranMu? Dan apa Motivasi Charly Van Houten dalam membuat atau menciptakan lirik lagu KebesaranMu ini?

ST12 adalah Group band pendatang baru diblantika musik Indonesia. Group band ini hanya memiliki 3 orang Personil saja yaitu Charly Van Houten sebagi Vokalis, Dedy Sudrajat sebagai Gitaris dan Ilham Febry sebagai Drummer. Dengan ciri khas gendre lagunya yaitu melayu. Pada lagu KebesaranMu Charly mengungkapkan bagaimana kekuasaan-kekuasaan Allah SWT, sehingga ia merasa bahwa ia (Charly) hanya lah seorang hamba yang tidak ada apa-apanya dihadapan sang Khalik. Seperti sepenggal lirik lagu KebesaranMu yang berbunyi ” ku manusia yang penuh dosa, berharap ampunan-Mu.” Lagu ini tidak ubahnya sebuah do’a yang diungkapkan dan dirangkai dengan indah lewat lirik lagu oleh Charly dari pengalaman yang dialaminya ketika di Mekkah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Content Analisis, yaitu tekhnik penulisan untuk mengetahui isi atau makna pesan komunikasi yang terdapat dalam lirik lagu. Dalam melakukan analisis isi ini penulis menggunakan metode peneltian kualitatif, yaitu penelitian yang pembahasannya tidak melihat pada angka-angka, tetapi langsung dinarasikan dalam bentuk penjelasan tentang fenomena yang dibahas, yang bertujuan untuk memahami makna sehingga menghasilkan daya deskriptif berupa kata-kata baik tersirat maupun tersurat yang pengambilan sampelnya dilakukan secara purposif (bertujuan).

Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu KebesaranMu adalah seluruh pesan dakwah dari segi Akidah, Akhlak dan Muamalah. Sedangkan teori motivasi yang digunakan dalam penciptaan lirik lagu KebesaranMu adalah teori motivasi harapan yang dipelopori oleh Victor H. Vroom, karena jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu.


(6)

Alhamdulillahirabbil Alamin, KebesaranMu Tuhan dengan segala ilmu yang telah engkau berikan kepadaku, hingga tidak bisa kuungkapkan lagi pujiku pada-Mu atas keberhasilan penyelesaian skripsi ini. Dari dalam hatiku yang paling dalam, kuucapakan sepatah kata syukur Alhamdulillah hirabbil alamin untuk-Mu.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda kita Nabi besar Muhammad SAW, Yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan hingga menuju alam yang penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini.

Penulis menyadari, bahwa terselesaikan dan tersusunnya skripsi ini adalah bukan semata-mata atas usaha dan upaya dari diri pribadi penulis sendiri, namun terselesaikannya skripsi ini adalah berkat pertolongan Allah SWT dan bantuan semua pihak yang turut adil dalam memberikan Do’a, moril dan materiil serta keikhlasan dalam membimbing penulis.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Ansor dan Umi Romlah selaku kedua orang tua Penulis yang telah memberikan segala dukungan serta perhatiannya kepada Penulis, Adik-adik penulis yaitu Triastianti Oktavia, Nur Amelia Sholihah dan Ishmatul Maula tersayang yang selalu menjadi motivasi Penulis.

Penulis juga ingin mengucapkan banyak terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu Penulis.

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.


(7)

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Drs. Jumroni, M. Si, sekaligus sebagai penasehat Akademik, yang telah memberikan motivasi dan arahannya kepada Penulis.

4. Sekretaris Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Umi Musyarofah, MA. 5. Prof. Dr. H. M Yunan Yusuf, selaku pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada Peneliti dengan bijaksana, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak serta Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan arahan pengembangan intelektualitas Penulis selama perkuliahan.

7. Pimpinan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh staf dan karyawannya yang telah melayani dan menyiapkan berbagai macam fasilitas literatur, sampai terselesaikannya skripsi ini.

8. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh staf dan karyawannya yang telah melayani dan menyiapkan berbagai


(8)

9. Para pegawai Staf dan tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan yang prima kepada Penulis.

10.Kepada seluruh personil Band ST12, yaitu: Charly Van Houten, Ilham Febry dan Dedy Sudrajat atas waktu yang telah diberikan dan kesediaan untuk wawancara sebagai bahan pelengkap skripsi ini, Serta Bang Andi selaku Managemen Group Band ST12, terimakasih telah memberikan izin untuk wawancara dengan para Personil ST12.

11.Kepada Wahyu Danuarta, selaku koordinator Jakarta STsetia, yang telah memberikan banyak bantuannya. Sehingga Penulis dapat wawancara langsung dengan ST12.

12.Kepada Sahabat Penulis yaitu Khoiriyah dan David Noviardi, terimakasih atas semangat yang diberikan, serta bersedia menjadi tempat Penulis berbagi dalam terselesaikannya skripsi ini.

13.Teman-teman seperjuangan yang ikut andil dalam memberikan bantuan dan dorongannya kepada Penulis, terutama kelas KPI A angkatan 2006 khususnya yaitu : Muhammad Rhagil Indratomo S.Sos, I, Anne Chrisnasari S.Sos,I, Nur Afni Handayani S. Sos, I, Rusdyana, Apriliani, Andri Ratih, Afaf Sholihin, Halimatussa’diyah, Richa Muthmainnah, Fitria Ramdhani, Siti Robiatul Badriah, Assyami Mustika Utami, Kharisma Dimas Syuhada, Fahdi Fahlevi, Aditya Rizal, Ahmad Fauzy, Agan Yuliagandi, Ismail Marjuki, Kintan Pandu


(9)

14.Kepada Keluarga Bapak Supardi Sahari, yang telah banyak membantu, mendo’akan serta memotifasi Penulis, sehingga terselesaikannya skripsi ini.

15.Kepada seluruh staf kelurahan Desa Cibatok II Bogor, yaitu Bapak Asep Sukardi selaku sekretaris Desa, Bapak Agus Gunawan selaku Sekretaris BPD serta Bapak Iyan Sofyan selaku ketua LPM yang telah memberikan dukungan serta Do’a kepada Penulis, sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sepenuhnya dapat Menentramkan kegelisahan Intelektual serta menyirami dahaga ilmiah, untuk itu Penulis sangat berlapang dada menerima masukkan-masukkan yang bersifat membangun. Semoga Skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif, memperluas wawasan keilmuan serta dapat menambah khazanah perpustakaan.

Wassalamualaikum, Wr, Wb.

Jakarta, 2 Juni 2010


(10)

KATA PENGANTAR………ii

DAFTAR ISI……….iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah………...7

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian………..7

D. Metodologi Penelitian………8

E. Kajian Pustaka………..11

F. Sistematika Penulisan………...13

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis Isi………..15

B. Pengertian dakwah………...17

C. Kategorisasi Pesan Dakwah……….20

a. Pesan Akidah………..21

b. Pesan Syariah……….27

c. Pesan Akhlak………..36

D. Pengertian Motivasi……….41

E. Pengertian Lirik Lagu………..48


(11)

B. Biografi Personil Group Band ST12………....57 C. Karya-karya Group Band ST12………...62 D. Sinopsis Lirik Lagu KebesaranMu………...64

BAB IV ANALISIS ISI LIRIK LAGU KEBESARANMU KARYA

ST12

A. Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu KebesaranMu...67 B. Motivasi Pencipta Lirik Lagu KebesaranMu...80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...82 B. Saran-saran...84

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lagu ialah ragam suara yang berirama,1 sedangan lirik lagu berarti karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi atau juga susunan kata dari sebuah nyayian.2 Lagu KebesaranMu yang diciptakan oleh Charly Van Houten ini merupakan ungkapan curahan hati, do’a dan perasaan kepada pemilik kehidupan dan kematian yaitu Allah SWT.

Dalam lirik lagu kebesaranMu ini konsep yang diangkat yaitu mengenai pengambaraan hidup manusia dari lumuran dosa menuju taqwa.3 Tujuan Charly selaku Vokalis ST12 dan pencipta lagu KebesaranMu ini dalam menciptakan lagu KebesaranMu ialah ungkapan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan sukses dan rezeki sekaligus sebagai cerminan dan pengingat dari hal-hal yang tidak direstui-Nya, serta Charly berusaha agar seluruh personil ST12 dan pendengar lirik lagu ini selalu mengingat Allah SWT. Karena diakuinya, ia (Charly) banyak mengagumi kebesaran Allah SWT saat melaksanakan ibadah umrah di Mekkah, sehingga memanfaatkan ibadah tersebut dengan sebaik-baiknya.4

1

Tim Penyusun , Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2007). Ed-3, h.624.

2

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-4, h.528.

3

Eka Sulistiawati. ”Lagu KebesaranMu” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://hitsmusik.wordpress.com/2008/09/

4


(13)

Seperti sepenggal lirik lagu KebesaranMu yang berbunyi ” ku manusia

yang penuh dosa, berharap ampunan-Mu.” Lagu ini tidak ubahnya sebuah do’a

yang diungkapkan dan dirangkai dengan indah lewat lirik lagu oleh Charly dari pengalaman yang dialaminya ketika di Mekkah. Dengan demikian mereka telah mengungkapkan betapa mereka mencintai Allah, Sang pencipta alam semesta ini.

Sebuah Band tidak ubahnya dengan manusia. Terkadang memiliki salah dan dosa. Kadang memiliki rasa yang mendalam terhadap kehidupan yang dihadapinya. Begitu juga dengan Group Band ST12, Group Band ini adalah group musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan (alm) Iman Rush (gitar). ” Jika Sang Sufi Hamzah Fansuri mengungkapkan rasa cinta kepada Rabb dengan Puisi, atau Maulana Jalaludin Rumi mengungkapkan rasa cinta kepada Allah dengan tariannya atau band Ungu dengan album Aku dan Tuhanku. Maka ST12 mengungkapkan rasa cintanya kepada Allah dengan sebuah lagu religi yang berjudul ”KebesaranMu.” Dengan demikian ST12 mengajak kita untuk selalu menjadi seorang yang profesional. Profesional sebagai hamba dan makhluk Allah.” 5

Lagu ini diciptakan berdasarkan inspirasi pribadi personil ST 12 dalam meniti perjalanan spiritualnya. Karena kedalaman makna lagu yang dirajut dalam melodi sangat rapih, maka tidak heran bila lagu KebesaranMu langsung menjadi

5

Gumilang Alan, ”Group Band hebat” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/01/01/grup-band-indonesia-paling-hebat sepanjang-masa versi-koran-anak-indonesia/


(14)

soundtrack sinetron 'Cinta dan Anugerah' yang berepisode 244 episode serta

di-download untuk menjadi ring back tone oleh para pencinta musik Indonesia.6

Musik sebagai bagian dari seni merupakan alat komunikasi yang cukup efektif, melalui seruan aspek yang terdapat di dalamnya musik dapat mempengaruhi emosi orang yang menikmatinya. Musik merupakan bagian komunikasi massa yang disampaikan kepada audiens melalui aktivitas listening (mendengar), musik merupakan sumber yang mudah untuk mendapatkan kesenangan, terutama bagi anak muda. Lebih lanjut musik bisa sebagai jalan untuk berinteraksi, musik mampu mengkomunikasikan kondisi emosi dengan mudah, menggambarkan suasana hati memacu respon emosional dari pendengar, atau bisa jadi menciptakan perasaan atau kesan emosi.7

Musik sebagai salah satu karya seni dapat dipahami sebagai alat komunikasi, karena pada dasarnya musik adalah bahasa emosi. Seperti bahasa pula, musik mempunyai tata bahasa, bentuk kalimat dan retorika, namun musik juga mempunyai perbedaan dengan bahasa, jika kata-kata sifatnya konkret, maka nada bersifat cair dan tidak dapat diraba. Kata memberikan ide-ide pasti, sedangkan musik sulit dipahami oleh pikiran manusia menyebabkan terjadi “penerjemahan” pesan dalam musik yaitu lirik atau teks lagu.8 Musik memang dapat dijadikan media dakwah, karena musik dapat menyatu dalam masyarakat semua golongan, berdakwah melalui musik memang memberikan suatu keindahan

6

Dmile, ”Cinta dan Anugerah” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://iphototv.blogspot.com/2009/06/sinetron-cinta-dan-anugrah.html

7

Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-husna, 1998),Cet. Ke-1, h.76.

8

Joseh Muchlis, The Enjoyment of Music: An Introduction to Listening, (Newyork: WW Norton and Company, 1995), h.4. yang dikutip dalam skripsi Idrus, Analisis isi pesan dakwah dalam album religi “kembali kepada-Nya” Karya Gito Rollies (Jakarta: UIN syarif hidayatullah,2008), h.2.


(15)

dan setiap manusia menyukai keindahan. Islam yang merupakan sebenar-benarnya agama atau jalan hidup menanamkan rasa cinta dan suka akan keindahan dilubuk hati setiap muslim.9

Seni merupakan fitrah insani yang telah dibawa manusia sejak ia lahir dan menjadi kebutuhan bagi setiap emosional manusia, Allah swt menciptakan manusia sebagai khalifah untuk bisa menilai dan mencintai keindahan, sedangkan salah satu keindahan yang sangat dinikmati dan dicintai Allah adalah seni.10 Seni adalah ungkapan, ekspresi karya manusia yang dapat dituangkan dalam bentuk apa pun.11 Seni adalah sebuah keelokkan yang menghiasi dunia ini, Islam mengajarkan bahwa seni merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri, bagi umat Islam sendiri seni bukan merupakan hal yang baru, bahkan al-Qur’an sendiri dalam bahasa arab yang maha balaghah. Ini membuktikan bahwa keberadaan seni di tengah-tengah masyarakat tidak dapat diragukan lagi dan dapat berdampak pula pada kehidupan sehari-hari.

Dakwah dan seni pada hakikatnya merupakan upaya untuk mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berperilaku. Melalui keduanya diharapkan dapat mengubah kepribadian, baik secara individu maupun kolektif. Dakwah dapat dilakukan Bil lisan, yang lebih banyak memfokuskan pada informatif persuasif, dan dakwah bil hal yang lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat praktis

9

Yusuf Al-Qardhawi, Islam dan Seni, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2000), h. 31.

10

Yusuf Al-Qardhawi, Islam Bicara Seni, h. 48.

11

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1988), h.685.


(16)

yang mampu merangsang agar mad’unya lebih cepat melakukan perubahan dalam kegiatan sehari-hari.12

Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai media dakwah, salah satu di antaranya adalah melalui kesenian yang mempunyai daya tarik dan nilai tersendiri, tidak membosankan penikmatnya (pendengarnya) adalah dengan musik (lagu). Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dengan melalui seluruh aspek yang terdapat di dalam musik. Musik dapat mempengaruhi orang yang menikmatinya, musik adalah ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh jiwa penikmatnya. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajar jika manusia menyukai musik sebagai suatu yang indah. Sidi Gazilba mengatakan kalau kesenian itu mengandung daya tarik yang berkesan untuk menarik sasarannya, dan pemanfaatannya sendiri bertujuan untuk menimbulkan kesenangan yang bersifat estetik (keindahan), juga merupakan naluri atau fitrah manusia.13

Oleh karena itu, potensi-potensi masyarakat dalam mengembangkan kesenian dalam Islam seharusnya menjadi sarana dan media untuk mengembangkan dakwah Islamiyyah, yang pada tujuan akhirnya adalah dapat mendekatkan manusia untuk lebih memahami ajaran dan perintah Allah SWT melalui pendekatan seni ini.14

Islam sangat memberi perhatian terhadap keindahan, melalui keindahan tersebut Islam membimbing umatnya untuk bisa berperilaku sesuai dengan

12

M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman ilmu Jaya, 1997), Cet. Ke-1, h.45.

13

Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, h. 186.

14


(17)

ajarannya, penyampaian makna suatu ekspresi juga merupakan proses komunikasi nonverbal yang dapat dilakukan secara interpersonal, yang memungkinkan manusia mengungkapkan perasaan-perasaan psikologisnya. Setidaknya mempunyai peran dalam interaksi manusia dengan lingkungannya, terutama saat mendengarkan musik.15 Dengan demikian, seni mempunyai landasan dan kriteria batasan-batasan yang tidak menjerumuskan pemirsa atau penikmatnya, akan tetapi justru melalui seni ini manusia dapat secara tidak langsung mengerti dan bertambah pengetahuan agamanya, yang pada akhirnya, mereka akan menjalankan ajaran agama Islam secara lebih baik.16

Untuk itu penulis sangat tertarik untuk membahas lirik lagu KebesaranMu yang dinyayikan oleh Group Band ST12. Band ini merupakan Group Band pendatang baru di blantika musik, dengan hanya beranggotakan 3 personil mereka sudah dapat menarik perhatian pecinta musik Indonesia sehingga memperoleh ajang AMI Awards 2009 yang diadakan pada 24 April 2009, ST12 meraih 6 nominasi, kategori yaitu duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik. Karena yang mereka (Personil ST12) berikan kepada seluruh pencinta musik yaitu kualitas musik bukan kuantitas dari para personil Group Band itu sendiri.Untuk itu, dalam penelitian ini, penulis ingin menganilisis isi pesan yang terkandung dalam lirik lagu Kebesaranmu karya ST12, yang mengandung nilai dakwah serta memberi pengetahuan mengenai kebesaran Allah melalui sebuah karya tulis yang berjudul “ANALISIS ISI

15

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), h. 268.

16


(18)

PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU “KEBESARANMU” GROUP BAND ST12.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar tidak terlalu meluasnya pembahasan dalam penelitian, maka dalam hal ini dibuat pembatasan masalah. Untuk lebih memfokuskan penulisan penelitian ini, maka masalahnya hanya akan penulis batasi pada pesan dakwah yaitu pesan akidah, akhlak serta Syari’ah dan motivasi pencipta lirik lagu KebesaranMu dengan menggunakan teori harapan yang dicetuskan oleh Victor H. Vroom dalam lirik lagu KebesaranMu karya Band ST12 yang diterbitkan oleh Trinity Optima Production 2009

2. Perumusan masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut

a. Apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu KebesaranMu karya ST12 ?

b. Apa motivasi Charly Van Houten sebagai pencipta lirik lagu dalam menciptakan lirik lagu KebesaranMu?

C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:

1. Mengetahui bagaimana pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu KebesaranMu karya ST12

2. Mengetahui motivasi Charly dalam menciptakan lirik lagu KebesaranMu. 3. Memetik hikmah dari lirik-lirik lagu yang telah diciptakannya, serta


(19)

4. Mengetahui lebih banyak lagi mengenai karya-karya lain yang dibuat oleh ST12, khususnya lagu-lagu religi.

Adapun penelitian ini memberi manfaat untuk: a. Secara Akademis

Dari sisi intelektual dan pengetahuan akademis, maka penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu dakwah sebagai ilmu alat bantu utama pada fakultas dakwah dan komunikasi khususnya pada jurusan komunikasi dan penyiaran islam, dalam mendapatkan gambaran yang lebih ideal tentang peran media dakwah pada saat ini, serta dapat memberikan masukan mengenai bagaimana mengemas pesan-pesan dakwah melalui jalur seni musik islam sehingga dapat memberikan pengaruh bagi masyarakat dari seluruh khalayak.

b. Secara Praktis

Menjadi salah satu wacana dalam mengembangkan eksistensi dakwah melalui lagu. Serta menjadi salah satu rujukan bagi para Da’i untuk mengemas dakwahnya agar lebih menarik dan mudah diterima Mad’u.

D. Metodologi Penelitian

1. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menyesuaikan pada metodologi penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis isi deskriptif. Dimana analisis isi ini merupakan suatu metode analisis isi pesan dalam suatu acara yang sistematis dan menjadi petunjuk mengamat serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dalam pendekatan ini, menggunakan metode yang tidak melihat pada angka-angka tetapi langsung dinarasikan dalam bentuk penjelasan tentang fenomena yang dibahas, yang


(20)

bertujuan untuk memahami makna sehingga menghasilkan daya deskriptif yang dapat menggambarkan secara luas tentang isi dari lirik lagu KebesaranMu karya ST12 Sebagai salah satu sarana dakwah.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Group Band ST12. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah para personil group band ST12 dan lirik lagu KebesaranMu.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk menambah informasi penulis, maka penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi yakni dengan pengumpulan data, dimana peneliti mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala dan objek yang diteliti, yaitu dengan melihat langsung aksi panggung ST12, Ketika membawakan lirik lagu Kebesaranmu. Antara lain yaitu:

1) Pada tanggal 7 Februari 2010 pukul 10:00 – 11:30 di Gedung bekas 21 Metropolis Square Tangerang dalam rangka memperkenalkan Stsetia (nama panggilan untuk fans club ST12) koordinator wilayah Tangerang.

2) Pada tanggal 17 Februari 2010 pukul 14:00 di PT Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV), Graha SCTV Lantai III di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 21, Jakarta dalam acara Playlist di Studio 5

3) Pada tanggal 18 Februari 2010 Pukul 17:00 di PT. Cakrawala Andalas Televisi Indonesia (ANTV) di Wisma Bakrie Lantai 8


(21)

Jalan Warung Buncit Raya No. 17, Jakarta dalam Acara MANTAP (Special) ST 12 di Studio 5.

4) Pada tanggal 20 Februari 2010 pukul 17:00 Show di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran.

5) Pada tanggal 21 Februari 2010 pukul 14:00 WIB di Monumen Nasional (MONAS) dalam acara kumpul rutin Stsetia Se-Jabodetabek.

6) Pada tanggal 23 Februari 2010 pukul 17:00 WIB di Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) di jalan raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. dalam acara “Konser Jangan Biarkan” Titi Dwi Jayati (DJ) di Studio 4.

7) Pada tanggal 26 Februari 2010 pukul 20:00-01:10 di Jakarta International Event and Convention Centre (JITEC) Mangga Dua Square dalam acara Dahsatnya Award.

8) Pada tanggal 14 Maret 2010 pukul 15:00-17:00 di CBD Ciledug Tangerang dalam Acara Hip-Hip Hura SCTV.

9) Pada tanggal 3 April 2010 pukul 15:00-22:00 di Lapangan Rajawali, Arhanud RI/ KOSTRAD Serpong dalam acara konser akbar MERAIH MIMPI bersama IM3 Community dan ST12.

10) Pada Tanggal 5 Mei 2010 pukul 07:30-09:30 di Pasar Raya Manggarai dalam acara INBOX di SCTV.

11) Pada tanggal 12 Mei 2010 pukul 09:00-13:39 di Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) di jalan raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. dalam acara Dahsyat.


(22)

b. Wawancara yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan nara sumber, secara mendalam namun tetap bersifat fleksibel serta pengumpulan data dengan menanyakan sesuatu kepada pihak yang dianggap berkompeten dengan data-data yang dibutuhkan yaitu kepada para personil ST12 yaitu Charly Van Houten selaku vokalis, Dedi Sudrajat selaku gitaris dan Ilham Febry selaku Drumer serta Wahyu Danuarta selaku koordinator Jakarta Stsetia serta para Stsetia yang hadir ketika acara panggung ST12.

c. Dokumentasi yaitu dengan mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ST12, melalui buku ”Official Book Of ST12” yang ditulis oleh Lutfi Taufik, foto-foto, lirik lagu dan internet, serta blog ST12 di www.bandst12.com.

E. Tinjauan Pustaka

Judul yang digunakan dalam skripsi ini memang memiliki banyak kemiripan dengan judul-judul skripsi yang lain yang mencoba menganalisis pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam media seni, seperti skripsi-skripsi berikut ini:

1. Leli Rohimah (Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam) angkatan 2004 yang meneliti tentang ”Analisis isi pesan dakwah pada album ”Jalan Kebenaran” Group Band Gigi. Dimana peneliti menyatakan dalam abstraknya bahwa dalam album religi “Jalan Kebenaran” mengandung pesan dakwah yaitu berupa Aqidah, Akhlak dan Syari’ah. Sehingga mendapatkan hasil yang menyatakan bahwa pesan dakwah yang tertuang dalam album “Jalan KebenaranMu”


(23)

ini meliputi pesan Aqidah 25%, pesan Syari’ah (Ibadah dan Muamalah) 32,5 % serta pesan Akhlak 42,5%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan dakwah yang paling dominan dalam album “Jalan KebenaranMu” adalah pesan Akhlak sebanyak 42,5% dari jumlah item yang diteliti dari perolehan hasil kesepakatan juri.

2. Budi Haryanto (Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam) angkatan 2004 yang meneliti tentang ” Isi pesan dakwah pada lirik lagu album SurgaMu Group Band Ungu. Dalam Abstrak Peneliti (Budi Haryanto) menjelaskan bahwa lagu yang dia (Budi Haryanto) teliti dalam album ”SurgaMu” adalah lagu Andai Ku Tahu, SurgaMu, Selamat Lebaran dan Do’a. Peneliti tidak menjelaskan dalam abstraknya bahwa pesan apa saja yang terdapat dalam lirik lagu album ”SurgaMu”. Peneliti hanya menjelaskan bahwa Group band ini memiliki peluang untuk menyampaikan pesan moral dengan menyentuh unsur-unsur keagamaan ataua ”Dakwah.”

3. Idrus (Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam) angkatan 2003 yang meneliti tentang ” Analisis isi pesan dakwah pada album Kembali Pada-Nya karya Gito Rollies”. Dalam Abstrak Peneliti menjelaskan bahwa dalam penelitian ini ia menggunakan metode penelitian Kuantitatif yaitu dengan menggunakan Content Analisis yang merupakan tekhnik penulisan untuk mengetahui isi atau makna pesan komunikasi yang terdapat dalam lirik lagu.

Dari analisa data dengan menggunakan metode kuantitatif tersebut, maka peneliti memperoleh hasil bahwa pesan dakwah yang terkandung


(24)

dalam album religi “Kembali Pada-Nya” karya Gito Rollies yaitu Akidah 38,2%, Akhlak 36,3% dan Syariah 25,4% dari 55 item yang diteliti. Dari penjelasan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan dakwah yang paling dominan dalam album religi “Kembali Kepada-Nya” adalah pesan Akidah yaitu dengan Prosentase 38,2% atau dengan nilai ) 97%. Namun dari sekian banyak skripsi yang ada, seperti menganalisis lagu revublik, Ungu dan DEWA. Tidak ada satupun yang menganalisa tentang isi sebuah lirik lagu dari Group Band ST12. Perbedaan dalam skripsi ini yaitu liriknya dinyayikan oleh pencipta lagunya sendiri dan menjadi sebuah musik religi yang senantiasa penyampaiannya dapat diterima oleh pendengar. Perbedaan lain juga terlihat pada personilnya yaitu hanya memiliki tiga personil dan Group Band pendatang baru yang sudah dapat mengapresiasikan bakatnya dalam berdakwah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan karya ilmiah ini, maka penulis menyusun kedalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang diawali dari bab 1 yaitu pendahuluan sampai bab V yaitu penutup yang berupa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan Menerangkan secara singkat mengenai alasan pemilihan judul atau latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, metodologi penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka. Bab ini menerangkan tentang pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah serta lagu sebagai media dakwah.


(25)

Bab III : Gambaran Umum, yang membahas mengenai: sejarah berdiri dan visi misi Group Band ST12, Biografi Personil Group Band ST12, Karya-karya Group Band ST12, Sinopsis Album Kebesaranmu

Bab VI: Analisis isi album kebesaranmu karya ST12 yang membahas mengenai Analisis pesan dakwah dalam album Kebesaranmu serta Motivasi Charly dalam Menciptakan Lirik Lagu KebesaranMu


(26)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian analisis isi

Analisis isi adalah metode yang paling awal, paling sentral dan paling dipraktekkan secara luas.1 Analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D Laswell, yang melopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis untuk kemudian diberi interpretasi.2

Menurut R. Holsty, analisis isi adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu acara yang sistematis dan menjadi petunjuk mengamat serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan ini menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam pembahasan seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu sumber atau media dan cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencakup jumlah.3

Metode analisis isi sangat tepat digunakan dalam bidang keilmuan komunikasi karena objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu media komunikasi. Metode analisis isi merupakan suatu media

1

Drs. Alex Sobur, M. Si, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), Cet-4, h. 4.

2

Bambang Setiawan, Materi Pokok Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka), ed.1,.Cet-2, h 7-9.

3

R. Holsty, et. al "Content Analysis, dalam Hand Book Of Sosial Psykologi," (Edited by Garner Lindzey dan Elliot Aronson), Cambrige: Massachussets. Dikutif dari Skripsi Budi Haryanto, "Isi pesan dakwah pada lirik lagu album SurgaMu Group Band Ungu", (Jakarta: UIN, 2006), h. 25.


(27)

komunikasi. Metode analisis isi merupakan suatu tekhnik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.4

Jika menurut Klaus Krippendorf, analisis isi adalah suatu tekhnik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan shahih data dengan memperhatikan konteksnya. Sebagai suatu tekhnik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus untuk pemrosesan data ilmiah. Sebagaimana semua tekhnik penelitian, ia bertujuan memberikan pengetahuan membuka wawasan baru, menyajikan fakta dan penduan praktis pelaksanaannya.5

Sedangkan Atherton dan Klemmack mendefinisikan analisis isi sebagai study tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan yang diucapkan atau bahan tertulis. Biasanya, peneliti tertarik akan ide atau sikap dan tidak dengan pengetahuan, kinerja dan tingkah laku atau keadaan mental.6

Penggunaan analisis isi dilakukan bila ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik, iklan dan sebagainya.7

4

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi ke Arah Ragam Kontemporer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 134.

5

Klaus Krippendorff, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), Cet-2, h.15.

6

Soehartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet, Ke-6, h. 72.

7

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 68.


(28)

Dengan demikian dapat Penulis tarik kesimpulan bahwa kegunaan analisis isi bukan hanya untuk mempelajari karakteristik isi komunikasi, tetapi juga umtuk menarik kesimpulan tentang sifat komunikator, khalayak serta efeknya. Karena analisis isi ini merupakan pembahasan yang bersifat mendalam terhadap isi suatu informasi.

B. Pengertian dakwah

Ditinjau dari segi etimologis atau asal kata (bahasa), kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu : da’a, yad’u, da’watan yang artinya memanggil, mengajak atau seruan. Dan yang kedua yaitu: Da’a, Yad’u, Du’aan yang artinya memanggil mendo’a dan memohon.8 Sedangkan dakwah menurut arti istilah mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah memberikan pengertian atau mendefinisikan dakwah itu sendiri, sehingga definisi satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan dan perbedaan. Para ahli telah banyak membahas tentang dakwah. Lafadz dakwah berasal dari kata da’a, yad’u, du’aan/ da’watan. Jadi kata Du’aan atau dakwah adalah isim masdhar dari da’a yang keduanya mempunyai arti yang sama yaitu ajakan atau panggilan atau permohonan.

Menurut ulama Basrah, dasar pengambilan kata dakwah itu berasal dari kata masdhar da’watan yang artinya panggilan. Sedangkan menurut ulama kuffah, perkataan dakwah itu diambil dari akar kata da’aa yang artinya telah memanggil. Dengan demikian kata dakwah yang dimaksud adalah dakwah dalam arti seruan, ajakan atau panggilan. Panggilan itu adalah panggilan kepada Allah dalam arti mengajukan permohonan kepadanya. Dengan demikian, tidak jarang jika para

8


(29)

ulama atau para ahli memberikan definisi yang bemacam-macama mengenai definisi dakwah, antara lain:

1. Menurut Prof. H.M. Thoha Yahya Umar, membagi pengertian dakwah menjadi dua bagian yakni, dakwah secara umum dan khusus.

a. Pengertian dakwah secara umum adalah ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi dan pendapat dan pekerjaan tertentu.

b. Pengertian dakwah secara khusus ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan di akhirat.9

2. Sedangkan menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi atau masyarakat.10

3. Menurut Wardi Bachtiar dalam buku Metodologi Penelitian ilmu Dakwah, Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam.11

4. Menurut Syaikh Ali Mahfudz (1952) dalam karyanya "Hidayatul Mursyidin" menulis jika dakwah ialah mendorong (memotivasi) manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk, memrintahkan

9

Prof. H.M. Thoha Yahya Umar, MA, Ilmu Dakwah, (Jakarta: CV. Al-Hidayah, 2002), h.7.

10

Quraishh Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1992).h.194.

11


(30)

mereka berbuat ma'ruf dan mencegahnya dari perbuatan munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.12

5. Menurut tim penyusun Ensiklopedia Islam, dakwah adalah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuia dengan garis akidah, syariat dan akhlak Islamiyah.13

Walaupun beberapa definisi dakwah diatas berbeda redaksinya akan tetapi dapat disimpulkan bahwa esensi dakwah merupakan aktivitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa istilah dakwah mencakup pengertian antara lain:

a. Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bersifat menyeru atau mengajak kepada orang lain untuk mengamalkan ajaran islam.

b. Dakwah adalah suatu proses penyampaian ajaran agama Islam dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara sadar dan sengaja. c. Dakwah adalah suatu aktivitas yang pelaksanaanya bisa dilakukan dengan

berbagai cara atau metode.

d. Dakwah adalah kegiatan yang direncanakan dengan tujuann mencari kebahagiaan hidup dengan dasar keridhaan Allah.

e. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk mengubah pandangn hidup, sikap bathin dan perilaku umat yang tidak

12

Prof. Dr. H. Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, ()akarta: PT Mitra Cahaya Utama, 2006), h. 10

13


(31)

sesuia dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.14

Dengan demikian, bila dikerucutkan dalam satu kalimat bahwa dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.

C. Kategorisasi pesan dakwah

Kata kategorisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penyusunan berdasarkan kategori. Sedangkan kata pesan berarti amanat yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan. Jadi kategorisasi pesan dakwah adalah susunan amanat-amanat yang ingin disampaikan berdasarkan kategorisasinya atau berdasarkan susunannya yang dapat mempermudah mad'u dalam menerima pesan dakwah. Adapun mengenai kategorisasi pesan dakwah, para pakar ilmuan dakwah banyak yang berbeda pendapat diantaranya:

1. Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, secara global kategorisasi pesn dakwah itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal yaitu : masalah akidah, masalah syariah dan masalah Budi pekerti (akhlaqul karimah).15

14

Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet, Ke-2. h. 21.

15

Asmuni Syukir, Dasar-dasar strategi dakwah islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 60.


(32)

2. Menurut M. Munir dan Wahyu Ilaihi dalam bukunya Manajemen Dakwah, kategorisasi pesan dakwah terdiri dari empat macam yaitu: Masalah akhlak, masalah Syariah, masalah Muamalah dan masalah Akidah.16

3. Sedangkan menurut Wardi Bachtiar, dalam bukunya Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, kategorisasi pesan dakwah itu meliputi: Akidah, Akhlak dan Syariah.17

Dari sekian banyak perbedaan dan persamaan mengenai kategorisasi pesan dakwah seperti yang sudah disebutkan diatas, menjadikan kemudahan bagi penulis untuk merumuskan pesan dakwah mengenai lirik lagu KebesaranMu. Oleh karena itu, penulis merumuskan penelitian mengenai lirik lagu KebesaranMu dengan menggunakan tiga kategorisasi pesan dakwah, yaitu : Akidah, Akhlak dan Syariah yang menurut penulis ketiga kategorisasi tersebut terdapat dalam lirik lagu KebesaranMu. Adapun untuk keterangan atau penjelasan mengenai ketiga kategori tersebut ialah:

a. Pesan Akidah

1) Pengertian Akidah

Akidah menurut bahasa berasal dari kata aqada, ya’qidu, aqdan atau aqidatan yang artinya mengikatkan. Bentuk jama’ dari akidah adalah aqaid yang berarti simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula kata I’tiqad yang berarti tashdiq atau kepercayaan.18 Sedangkan Menurut istilah, Aqidah ialah iman yang kuat kepada Allah dan apa yang diwajibkan berupa tauhid (mengesakan Allah dalam peribadatan), beriman kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

16

M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Mediaa, 2006), h. 21-28

17

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 33-34.

18


(33)

rasul-Nya, Hari Akhir, takdir baik dan buruknya dan mengimani semua cabang dari pokok-pokok keimanan ini serta hal-hal yang masuk dalam kategorinya berupa prinsip-prinsip agama.19 Tetapi banyak sekali para ulama yang mendefinisikan pengertian akidah diantaranya:

a) Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazair, dalam bukunya Akidah Seorang Mukmin. Beliau mengungkapkan bahwa akidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang fitrah selalu bersandar kepada kebenaran (haq), sah selamanya (tidak pernah berubah) dan tidak terikat kedalam hati manusia.20

b) Menurut Hasan Al-Bana, seperti yang dikutip oleh Yunahar Ilyas dalam bukunya Kuliah Akidah Islam, Kata Akidah berasal dari kata Aqa’id (bentuk jamak dari akidah) adalah perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati (Mu) mendatangkan ketentraman jiwa menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keraguan- keraguan21 c) Menurut Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Athas, dalam bukunya

Ajaran Islam antara Tanggung Jawab Akidah dengan Hak Kewajiban

Syariah dalam Kajian Filsafat Muamalah, menerangkan akidah adalah

ikatan, sebuah konsep ”akar” yang harus tertanam diqolbu manusia secara

19

Syaikh DR. Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai al-Qur’an, As-sunnah dan Pemahaman Salafus Shahih, (Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2006), h.3.

20

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Aqidah seorang Mukmin, (Solo: Pustaka Mantiq, 1994), h. 30.

21

Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995), h.1.


(34)

kuat dan kokoh, sehingga tidak dapat digoyahkan oleh ”anasir-anasir” yang dapat meruntukan qolbu manusia.22

d) Menurut Jamil Shaliba dalam Kitab Mu’jam Al-Falsafi, mengartikan akidah menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara kokoh.23

Dari beberapa pengertian akidah diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang fitrah dan wajib diyakini kebenarannya oleh hati sehingga tidak dapat digoyahkan oleh ”anasir-anasir” yang dapat meruntuhkan qolbu manusia. Akidah atau keyakinan merupakan landasan pokok bagi orang yang beragama. Denagn keyakinan yang kuat orang akan bisa mematuhi perintah dan meningglkan larangan Allah swt.24

Dalam akidah, bukan saja membahas mengenai masalah-masalah yang wajib diimani saja, akan tetapi materi dkawah meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya. Misalnya, Syirik (menyekutkan adanya tuhan), ingkar dengan adanya Tuhan dan lain-lain. Agama Islam mengajarkan bahwa iman kepada Allah harus sebersih dan semurni mungkin, serta menutup celah-celah yang dikhawatirkan masuknya syirik, kemudian mengancam bahwa syirik itu dosa besar dan tidak dapat diampuni oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nissa ayat 48 yang berbunyi:

22

Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Athas, Ajaran Islam antara Tanggung Jawab Akidah dengan Hak Kewajiban Syariah dalam Kajian Filsafat Muamalah, (Banten: Lembaga Pengkajian Pengembangan Pembinaan Kitab Kuning, 2008), h. 22.

23

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), Cet, Ke-9, h. 84.

24

Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995), h.29.


(35)

Artinya : ”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar ”

Dari pengertian diatas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa akidah merupakan landasan berfikir dan berperilaku bagi seorang muslim. Baik atau buruknya perilaku tergantung kepada iman yang dimilikinya. Kemudian iman yang ada dalam diri seseorang akan mengalami pasang naik dan pasang surut sesuai dengan kondisi dan situasi kemerosotan maka perlu dipelihara dari kemusyrikan seperti syirik kecil, syirik besar, baik syirik secara terang-terangan maupun syirik secara terselubung. Jadi individu itu harus menghiasi diri dengan keimanan yang kaut dan dinamis yang selalu mendorong untuk beramal, bersabar, berjihad dan bertahan dijalan Allah.

Dengan demikian Akidah merupakan fondasi bagi setiap muslim, bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku, serta berbuat yang pada akhirnya menimbulkan amal shaleh.25 Karena akidah inilah yang menjadi dasar, yang memberikan arah bagi kehidupan manusia, akidah ini merupakan tema bagi dakwah nabi Muhammad SAW, ketika beliau pertama kali mmelakukan dakwah

25

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), Cet, Ke-9, h. 84


(36)

di Mekkah, akidah ini juga merupakan tema dakwah bagi para Rasul yang diutus sebelumnya, akidah ini merupakan keimanan kepada Allah, para Malaikat, Kitab-kitab yang diwahyukan kepada Rasul, adanya hari kiamat dan adanya qadha dan qadhar serta masalah-masalah yang berkaitan dengan pokok keimanan.26

2) Fungsi dan Peran Akidah

Akidah tauhid sebagai kebenaran merupakan landasan keyakinan bagi seorang muslim akan memiliki fungsi dan peranan yang sangat besar dalam hidupnya antara lain:

a) Menopang seluruh perilaku, membentuk dan memberi corak dan warna kehidupannya dalam hubungannya dengan makhluk lain dan hubungannya dengan tuhan.

b) Akidah/ keyakinan akan memberikan ketenangan dan ketentraman dalam pengabdian dan penyerahan dirinya secara utuh kepada Zat yang Maha Besar.

c) Iman memberikan daya dorong utama untuk begaul dan berbuat baik dengan sesama manusia tanpa pamrih

d) Dengan iman seorang muslim akan senantiasa menghadirkan dirinya dalam pengawasan Allah semata.

e) Akidah sebagai filter, penyaring budaya-budaya non islam.27

3) Klasifikasi Akidah

Menurut Yunahar Ilyas, dalam bukunya Kuliah Akidah Islam, akidah dapat diklasifikasikan menjadi empat macam diantaranya yaitu :

26

M. Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997), h. 11.

27

Efay, ” Fungsi dan peran Akidah ”, Artikel ini diakses pada tanggal 3 Maret 2010 dari http://efay.wordpress.com/02/Oktober/2008.


(37)

a) Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti: wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, af’al Allah dan lain-lain.

b) Nubuat yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, Mukjizat, keramat an lain-lain.

c) Ruhaniat yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik, seperti: Malikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain-lain.

d) Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i (dalil naqli berupa Al-qur’an dan sunah seperti alaaam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan lain-lain)

Disamping sistematika diatas, pembahasan akidah bisa juga mengikuti sistematika arkanul iman, yaitu:

(1) Iman kepada Allah SWT (2) Iman kepada Malaikat

(3) Iman kepada Kitab-kitab Allah (4) Iman kepada Nabi dan Rosul (5) Iman kepada Hari akhir (6) Iman kepada Taqdir Allah28

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan Akidah adalah pesan yang disampaikan dengan mengandung unsur dasar dan acuan yang

28

Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995), h.5-6.


(38)

menjadi fondasi bagi setiap muslim dalam bertingkah laku dan berbuat baik, sehingga menimbulkan amal kebaikan dan dapat memberikan arahan bagi kehidupan manusia dalam perjalanan kehidupannya ini.

b. Pesan Syariah

Syariah adalah hukum dan perundang-undangan yang terdapat dalam islam, baik yang berhubungan manusia dengan Tuhan, maupun antar manusia itu sendiri.29 Hukum syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan selalu menjadi kekuatan peradaban di kalangan kaum muslimin.30

Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia, dan sekaligus merupakan hal yang patut di banggakan. Kelebihan dari meteri syariah Islam antara lain adalah bahwa ia tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Syariah ini bersifat universal, yang menjelaskan hak-hak umat muslim dan non muslim, bahkan hak seluruh manusia. Dengan adanya materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna.

Disamping mangandung dan mencakup kemaslahatan sosial juga moral, maka materi dakwah dalam bidang syariah ini dimaksudkan untuk memberikan

29

Drs. Samsul Munir Amin, M.A, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), Cet, Ke-1, h. 90.

30


(39)

gambaran yang benar, pandangan yang jernih, dan kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat setiap persoalan pembaruan, sehingga umat tidak terperosok kedalam kejelekkan, karena yang diinginkan dalam dakwah adalah kebaikan. Kesalahan dalam meletakkan posisi yang benar dan seimbang di antara beban syariah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Islam, maka akan menimbulkan suatu yang membahayakan terhadap agama dan kehidupan.

Syariah Islam mengembangkan hukum bersifat komrehensif yang meliputi segenap kehidupan manusia. Kelengkapan ini mengalir dari konsepsi Islam tentang kehidupan manusia yang diciptakan untuk memenuhi ketentuan yang membentuk kehendak Ilahi. Materi dakwah yang menyajikan unsur syariah harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas dibidang hukum dalam bentuk status hukum yang bersifat wajib, mubbah (dibolehkan), mandub (dianjurkan), maksuh (dianjurkan supaya tidak dilakukan) dan haram (dilarang).

Pengertian Syariah mempunyai dua aspek hubungan yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan (Vertikal) yang disebut ibadah, dan hubungan antara manusia dengan sesama (horizontal) yang disebut muamalat.

1) Masalah Mu’amalah

Pengertaian Muamalah dapat dilihat dari dua segi, yang pertama dari segi bahasa yaitu muamalah berasal dari kata amala-yuamilu-muamalatan yang artinya saling bertindak, saling berbuat dan saling mnegalahkan.31 Sedangkan muamalah menurut istilah, banyak sekali para pakar mendefinisikan muamalah secara istilah diantaranya:

31


(40)

a) Menurut H. Masjfuk Zuhdi, dalam bukunya Studi Islam, jilid III: Muamalah. Muamalah adalah segala aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, baik yang seagama maupun tidak seagama, antara manusia dengan kehidupannya dan antara manusia dengan alam sekitarnya atau alam semesta ini.32

b) Menurut H. Hendi Suhendi, muamalah adalah segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan dengan manusia dalam hidup dan kehidupan.33

c) Menurut Hudhari Beik, muamalah adalah semua akad yang membolehkan manusia untuk saling menukar manfaat.34

d) Menurut Idris Ahmad, muamalah adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dnegan manusia dalam usahanya, untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik.35

Dari beberapa pengertian diatas tentang pengertian muamlah menurut istilah, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa muamalah adalah aturan-aturan Allah SWT yang ditunjukkan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan dengan urusan keduniaan dan sosial kemasyarakatan, dalam artian dimanapun manusia berada dia harus senantiasa mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah, karena dalam Islam tidak ada

32

H. Masjfuk Zuhdi, STUDI ISLAM jilid III: Muamalah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1993), h. 26.

33

Rachmat Syafi’i, Fiqih muamalah untuk IAIN, STAIN, PTAIS dan umum (Bandung: PT Pustaka Setia, 2001), h. 15.

34

Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, h.2.

35


(41)

pembeda antara amalan dunia dengan amalan akhirat, sebab sekecil apapun amalan manuia di dunia harus didasarkan pada ketetapan Allah.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa muamalah berarti ketetapan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya (alam sekitarnya). Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu’amalah lebih besar porsinya daripada urusan ibadah. Islam lebih banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah dalam mu’amalah disini, diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Cakupan aspek mu’amalah jauh lebih luas daripada ibadah. Statement ini dapat dipahami dengan alasan:

(1) Dalam Al-Qur’an dan hadist mencakup proporsi terbesar sumber hukum yang berkaitan dengan urusan mu’amalah.

(2) Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar daripada ibadah yang bersifat perorangan. Karena itu, sholat jama’ah lebih tinggi nilainya daripada shalat munfarid (sendirian). (3) Jika urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal, karena

melanggar pantangan tertentu, maka kafarat-Nya (tebusannya) adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan mu’amalah. Sebaliknya, jika orang tidak baik dalam urusan mu’amalah, maka urusan ibadah tidak dapat menutupinya.

(4) Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah.


(42)

(5) Adanya sebuah realita bahwa jika urusan ibadah bersamaan waktunya dengan urusan muamalah yang penting, maka ibada boleh diperpendek atau ditangguhkan (bukan ditinggalkan).

Menurut H. Masjfuk Zuhdi dalam bukunya Studi Islam, Jilid

III:Muamalah. Beliau menjelaskan bahwa muamalah dapat diklasifikasikan

menjadi tiga macam diantaranya yaitu:

Aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, baik yang seagama maupun yang tidak seagama, dapat kita temukan dalam hukum tentang perkawinan, perwalian, perdagangan dan lain-lain.

Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan kehidupannya, dapat kita temukan antara lain dengan hukum islam tentang makanan, minuman, pakaian mata pencarian rezeki yang diharamkan dan dihalalkan.

Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya atau alam semestanya, dapat kita jumpai antara lain.36

2) Masalah Ibadah

Ibadah menurut bahasa kata ibnu Sayyidah , ”Makna asal ibadah, menurut bahasa ialah merendahkan diri. Diambil dari perkataan mereka: thariq ma’bad, yakni jalan yang ditundukkan (sering dilalui orang). Darinyalah diambil kata ’Abd (hamba), karena ketundukannya kepada Tuhannya.’ Ibadah, Khudhu’, Tadzallul dan Istikanah adalah kata-kata yang hampir sama maknanya. Ibadah adalah

36


(43)

sejenis ketundukan yang hanya menjadi hak Pemberi kenikmatan dengan berbagai nikmat yang paling tinggi, seperti kehidupan, pemahaman, pendengaran dan penglihatan.” Al-Jauhari berkata, ”makna asal Ubudiyyah ialah tunduk dan merendahkan, sedangkan Ibadah maknanya adalah ketaatan” Sedangkan Ibadah menurut Istilah yang didefinisikan oleh Syaikhul Islam r.a adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai oleh Allah dan di Ridhai-Nya berupa ucapan dan perbuatan, baik yang nampak maupun yang tersembunyi

a) Syarat dan Landasan Ibadah

Hakikat dan landasan Ibadah kepada Allah ialah cinta yang sempurna dan ketundukkan yang sempurna kepada-Nya. Barangsiapa yang mencintai sesuatu yang tidak dipatuhinya, maka ia tidak menghamba kepadanya. Demikian pula barangsiapa yang tunduk dan patuh kepada sesuatu yang tidak dicintainya, maka ia bukan menghamab kepadanya.

Beribadah kepada Allah tidak diterima dan tidak pula diridhai-Nya sehingga terpenuhi semua syarat dan rukunnya.

(1) Syarat Ibadah

Ikhlas, yaitu seseorang beribadah kepada-Nya dengan niat karena wajah Allah, bukan karena selain-Nya.

Sesuai dengan syariat Allah, yaitu ibadah tersebut, dalam waktu dan tata caranya, sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.

(2) Dasar-dasar Ibadah

Ibadah kepada Allah wajib terfokus pada tiga landasan, yaitu: mahabbah (cinta), khauf (takut), dan raja’ (harap). Seorang hamba beribadah kepada


(44)

Rabbnya karena cinta kepada-Nya, takut terhadap siksa-Nya serta berharap pahala dari-Nya. Adapun dasar-dasar ibadah kepada Allah ialah:

Cinta kepada Allah

Dasar ini merupakan dasar ibadah yang paling penting. Cinta adalah dasar ibadah. Oleh karenanya, setiap hamba wajib mencintai Allah, mencintai segala hal yang dicintai-Nya berupa ketaatan, membenci segala yang dibenci-Nya berupa kemaksiatan, mencintai semua kekasi-Nya yaiutu orang-orang yang beriman, terutama para Rasul-Nya dan membenci semua musuh-musuh-Nya dari kalangan kaum kafir dan kaum munafik.

Demikian pula setiap muslim wajib mencintai Allah dan Rasul-Nya melebii cintanya terhadap dirinya, anak-anaknya, hartanya dan segalanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubat ayat 24 yang berbunyi:


(45)

Artinya : ”Katakanlah: "Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At-Taubah: 24)

Jika kecintaan kepada Allah menancap kuat dalam hati seseorang hamba, maka semua anggota badannya bangkit untuk melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan-Nya. Bahkan ia akan merasakan kelezatan dan ketenangan jiwa ketika melakukan ibadah kepada Allah. Oleh karena itu, barang siapa takut kepada Allah, meninggalkan perbuatan maksiat, banyak berdzikir kepada-Nya, takut terhadap-Nya dan melakukan amal sunnah karena cinta kepada-Nya, takut terhadap-Nya, dan berharap pahala dari-Nya niscaya ia hidup dalam kebahagiaan dan lapang dada.

Rasa takut kepada Allah

Khauf atau rasa takut adalah pedihnya hati karena melakukan suatu yang dibenci. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali ’Imran ayat 175 yang berbunyi:

Artinya : ”Karena itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman”


(46)

(Ali ’Imran : 175)

Rasa takut kepada Allah akan tumbuh dan menjadi besar dalam diri seorang hamba karena berbagai faktor, terutama hal-hal berikut ini:

Ia mengenal Allah dan sifat-sifat-Nya. Siapa yang lebih mengenal Allah, maka ia lebih takut kepada-Nya.

Ia membenarkan bahwa Allah memberikan ancaman dnegna siksa-Nya terhadap siapa yang bermaksiat kepada-siksa-Nya, dengan meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang diharamkan.

Ia mengetahui pedihnya siksa Allah atas orang yang bermaksiat kepada-Nya, dan bahwa seorang hamba tidak sanggup menahan siksa-Nya. Ini diperoleh dengan menelaah ayat-ayat dan hadits-hadits yang mensinyalir tentang ancaman dan larangan, penampakkan amal dan penghisaban, siksa kubur dan neraka.

Seorang hamba mengingat kemakisatan kepada Allah yang pernah dilakukannya dimasa lalu.

Ia takut terhalang untuk bisa bertaubat, karena sebab dosa yang dilakukannya. Atu ia takut matia dlam keadaan buruk, karena terus-menerus melakukan kemaksiatan kepada Allah.

Rasa takut yang terpuji dan jujur ialah rasa takut yang dapat mengahalangi hamba dari perbuatan maksiat.


(47)

Ar-Raja’ atau berharap ialah menginginkan pahala dari Allah dan ampunan-Nya serta menanti Rahmat-Nya. Seorang muslim wajib beribadah kepada Allah karena menginginkan pahala-Nya dan bertaubat kepada-nya ketika terjerumus dalam dosa karena mengharapkan ampunan-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 56 yang berbunyi:

Artibya : "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (Tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Al-A’raf:56 ).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pesan dakwah dari segi Syariah ialah pesan yang disampaikan dengan mengandung 2 unsur hubungan yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan (Vertikal) yang disebut ibadah. Dimana hanya kepada Allah lah, manusia itu menyembah dan memohon ampunan-Nya. Dan hubungan antara manusia dengan sesama (horizontal) yang disebut muamalat. Karena manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lain saling membutuhkan dan saling bertenggang rasa. Oleh karena itu, kedua hubungan ini sangat penting sekali bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan ini.

c. Pesan Akhlak


(48)

Menurut bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu isim masdar dari kata Akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wajan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu, if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelkuan, tabi’at, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik) dan ad-din (Agama).37 Dalam bahasa Yunani akhlak sering disebut Ethick asal kata dari Etiko dan dalam Bahasa Latin disebut dengan istilah moral, yang berasal dari kata mores. Kata-kata tersebut mempunyai arti tabiat, budi pekerti atau adat istiadat.38

Sedangkan pengertian akhlak menurut istilah, diungkapkan oleh para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda, dintaranya:

a) Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, seperti yang dikutip oleh Mahyuddin dalam bukunya, Kuliah Akhlak Tasawuf Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama). Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakkan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.39

b) Menurut Ibnu Miskawaih dalam kitabnya Tahzib al-Akhlak, seperti yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya Akhlak Tasawuf mengatakan,

37

Abuddin Nata, M.A. Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 1.

38

Poejawijatna, Etika Filsafat Tingkah Laku, (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), h.1

39


(49)

akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan.40 c) Menurut Farid Ma’ruf dalam bukunya Akhlak dalam perkembangan

Muhamadiah, akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah karena sudah menjadi kebiasaan, tanpa menimbulkan pertimbangan terlebih dahulu

Dari definisi-definisi yang sudah disebutkan diatas mengenai pengertian akhlak penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan dan perbuatannya itu dapat melahirkan akhlak yang baik serta akhlak yang buruk.

2) Ciri-ciri perbuatan Akhlak

Dari definisi-definisi diatas mengenai pengertain akhlak tersebut secara istilah tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat mmelihat lima ciri yang terdapat dalamperbutan akhlak, yaitu:

a) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.

b) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.

c) Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. d) Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan

sesungguhnya, bukan main-main, atau karena bersandiwara.

40


(50)

e) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan pujian. 41

3) Klasifikasi Akhlak

Menurut Abuddin Nata dalam bukunya Akhlak Tasawuf, akhlak itu terbagi dalam tiga bagian, diantaranya: akhlak kepada Allah, akhlak kepada manusia, akhlak kepada hewan dan akhlak kepada tumbuh-tumbuhan.42

a) Akhlak kepada Allah

Menurut Drs. Mahyuddin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf, Akhlak kepada Allah itu meliputi antara lain:

(1) Bertaubat, yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya, serta melakukan perbuatan baik.

(2) Bersabar, yaitu suatu sikap yang betah atau dapat menahan diri pada kesulitan yang dihadapinya, tetapi tidak berarti sabar itu menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi.

(3) Bersyukur, yaitu suatu sikap yang selalu ingin memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

41

Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakrta: Kalm Mulya, 1999), 5-7.

42


(51)

(4) Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

(5) Ikhlas, yaitu sikap menjaihkan diri dari riya, ketika mengerjakan amal baik.

(6) Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang disenangi dari Allah. Setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya sesuatu yang diharapkan.

(7) Bersikap takut, yaitu suatu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah.43

b) Akhlak kepada manusia

Sedangkan akhlak kepada sesama manusia berkaitan dengan perlakuan seseorang terhadap sesama manusia. Tidak melakukan hal-hal negatif, seperti membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta yang bukan miliknya tanpa alasan yang benar, kemudian jika bertemu mengucapkan salam, dan ucapan yang baik, tidak berperasangka buruk, saling memaafkan, mendo’akan, saling membantu dan lain-lain.44

c) Akhlak kepada Lingkungan

Akhlak kepada lingkungan meliputi akhlak terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan

atau benda-benda tidak benyawa lainnya. Hal ini dapat dicontohkan mislanya, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, memetik bunga sebelum mekar, menebang pohon yang menimbulkan kemudharatan dan lain

43

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 9-1

44


(52)

sebagainya. Akhlak yang dikehendaki oleh Islam adalah menjaga kelestarian dan keselarasan dengan alam.45

Dari penjelasan mengenai akhlak diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah dari segi akhlak adalah segala perbuatan manusia yang timbul karena dorongan jiwa yang kuat untuk melakukan perbuatan. Perbuatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Karena sudah terbiasa maka tidak diperlukan pemikiran, pertimbangan atau renungan lagi pada saat seseorang sedang melakukannya.

D. Pengertian Motivasi

Secara etimologis, Winardi menjelaskan istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (to move). Diserap dalam bahasa Inggris menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.46 Selanjutnya Winardi mengemukakan dalam bukunya yang berjudul ”Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen”, motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak bisa lepas dari konsep motif. Pada intinya dapat dikatakan bahwa motif merupakan penyebab terjadinya tindakan. Motif kadang-kadang dinyatakan orang sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan yang muncul dalam diri seseorang. Motif diarahkan ke arah tujuan-tujuan yang dapat muncul dalam kondisi sadar atau dalam kondisi di bawah sadar.47 Sedangkan yang dimaksud dengan motif adalah “suatu pendorong dari dalam untuk

45

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h.151

46

Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 1.

47


(53)

beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir”.48

Sedangkan motivasi menurut istilah, banyak sekali para pakar yang mendefinisikan secara istilah diantaranya yaitu:

1. Menurut Suryana Sumantri Motivasi biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu pengertian yang melibatkan tiga komponen utama, yaitu (1) pemberi daya pada perilaku manusia (energizing); (2) pemberi arah pada perilaku manusia (directing); (3) bagaimana perilaku itu dipertahankan (sustaining). 49

2. Hasibuan dalam bukunya Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan

Produktivitas mendefinisikan motivasi adalah pemberian daya penggerak

yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. 50

3. Wahjosumidjo mengemukakan motivasi dapat diartikan sebagai suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. 51

4. Berendoom dan Stainer mendefinisikan motivasi sebagai kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada

48

Hasibuan dan Malayu SP, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 95.

49

Suryana Sumantri, Perilaku Organisasi, ( Bandung: Universitas Padjadjaran, 2001), h. 53.

50

Hasibuan, Malayu SP, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 95.

51


(54)

pencapaian kebutuhan memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.52

Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motifasi itu adalah merupakan suatu dorongan yang terdapat dalam diri sendiri, demi tercapainya suatu tujuan atau kebutuhan yang diinginkan

Secara garis besar, teori motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

1) Teori Kepuasan yakni teori kebutuhan, teori kebutuhan berprestasi dan teori dua faktor

a) Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi kebutuhan yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

(1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex;

(2)Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;

(3)Kebutuhan akan kasih sayang (love needs);

(4)Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan

(5)Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang

52

. Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, (Bandung: Mandar Maju, 2001), h. 45.


(55)

terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.53

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat psikologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua, sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi, yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.54

Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang

53

. Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, h. 55

54


(56)

bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.55

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :

(a) Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;

(b) Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.

(c) Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.56

Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.

b) Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)

Teori kebutuhan merupakan teori untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi teori ini dikemukakan oleh

55

. Nunuk Adiarni, Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), h. 47

56


(57)

McClelland. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan: “Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.” Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu :

(1) Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat;

(2) Menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan

(3) Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.57

c) Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”. Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi yaitu Herzberg.. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik,

57


(1)

84

merasa bahwa banyak kandungan pesan dakwah dalam sebuah lirik yang

disampaikan.

B. Saran-saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis ingin memberikan

beberapa saran untuk kelanjutan dari dakwah melalui sebuah lagu yaitu ;

1. Kepada seluruh Pencipta lirik sebuah lagu, agar selalu berkarya dengan

lirik-

lirik lagu yang dapat mengandung pesan yang baik serta bermanfaat bagi

para personil serta para pecinta musik.

2. Kepada para Pencipta lirik lagu diharapkan dapat mengaplikasikan apa

yang telah diciptakan dan disampaikan kepada penikmat musik dalam

kesehariannya.

3. Kepada seluruh pihak management ST12 agar lebih aktif dalam

meningkatkan hasil-hasil karyanya serta memberikan pencerahan agar

dapat mendidik, menghibur serta menjadi inovatif. Agar para pencinta

musik lebih memaknai pesan-pesan yang disampaikan dan lebih sukses

serta maju terus di gelantika musik Indonesia.

4. Kepada Praktisi dakwah yaitu Da’i, Penulis, Musisi Islam, Seniman dan

lain sebagainya agar selalu memperdalam keilmuanya untuk menambah

wawasan demi terinspirasinya sebuah karya yang luar biasa dari anak

bangsa yang sangat dibanggakan dengan melalui karya-karyanya (Praktisi

dakwah)

5. Kepada seluruh Mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah


(2)

85

untuk lebih kreatif dalam mengemas cara penyampaian dan isi pesan

dakwah yang akan disampaiakan, agar masyarakat atau Mad’u menyukai

dan tertarik kepada sesuatu yang baru dan menarik serta tidak


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M.A, Drs, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah, 2009.

Amin, M. Masyhur. Dakwah Islam dan Pesan Moral. Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997.

Ardiani, Nunuk. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.

Ardani, Prof. Dr. H. Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah. Jakarta: PT Mitra Cahaya Utama, 2006.

Al-Athas, Habib Muhammad bin Abdurrahman. Ajaran Islam antara Tanggung Jawab Akidah dengan Hak Kewajiban Syariah dalam Kajian Filsafat Muamalah, Banten: Lembaga Pengkajian Pengembangan Pembinaan Kitab Kuning, 2008.

Aziz al-Jibrin, Syaikh DR. Abdullah bin Abdul. Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai al-Qur’an, As-sunnah dan Pemahaman Salafus Shahih. Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2006

Aziz, M.Ag, Dr. Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: LOGOS, 1997. Al-Baghdadi, Abdurrahman. Seni dalam Pandangan Islam. Jakarta: Gema Insani

Press, 1993.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi ke Arah Ragam Kontemporer . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka, 1988.

Efay. ” Fungsi dan peran Akidah. ” Artikel ini diakses pada tanggal 3 Maret 2010 dari http://efay.wordpress.com/02/Oktober/2008.

Al-Faruqi, Ismail R. Menjelajah Atlas dunia Islam. Bandung: Mizan, 2000.

Febri. ” Biografi ST12. ” Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://www.cho43.co.cc/2010/01/biografi-st12.html.

Gazalba, Sidi. Islam dan Kesenian. Jakarta: Pustaka Al-husna, 1998.

Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah. Jakarta: Pedoman ilmu Jaya, 1997.


(4)

Hasmy, Ahmad. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1995.

Hermawan, Asep. ” Sejarah ST12. ” Artikel ini diakses pada 4 Maret 2010 dari http://kawasanstsetia.blogspot.com/2008/12/st12-adalah-grup-musik-beraliran-musik.html

Ilaihi, Muhammad Munir dan Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2006.

Ilyas, Yunahar. Kuliah Akidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995.

Irawan, Soehartono. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004.

Jabir Al-Jazairi, Syaikh Abu Bakar. Aqidah Seorang Mukmin. Solo: Pustaka Mantiq, 1994.

Krippendorff,Klaus. Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.

Mahmudi, Imam. ” Album Jalan Terbaik .” Artikel ini diakses pada 27 Maret 2010 dari http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/s/st12"

Mahyuddin. Kuliah Akhlak Tasawuf. Jakarta: Kalam Mulya, 1999.

Malayu SP, Hasibuan dan. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Muchlis, Joseh. The Enjoyment of Music: An Introduction to Listening, (Newyork: WW Norton and Company, 1995), yang dikutip dalam skripsi Idrus, Analisis isi pesan dakwah dalam album religi “kembali kepada-Nya” Karya Gito Rollies. Jakarta: UIN syarif hidayatullah, 2008.

Mulyana, Deddy. Nuansa-nuansa Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999.

Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. ---. Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994. ---. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

---. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Poejawijatna. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: Bumi Aksara, 1984.

Poetry. ” Album keempat. ” Artikel ini diakses pada 20 Mei 2010 dari http://cumicumi.com/news/view/53/10011.


(5)

Pratiwi, Siska. “ Lagu KebesaranMu. ” Artikel ini diakses pada 26 Februari 2010 dari http://www.antaranews.com/view/?i=1247752317.

Al-Qardhawi, Yusuf. Islam dan Seni. Bandung: Pustaka Hidayah, 2000. ---. Seni dan Hiburan dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994.

Sari, Ajeng Kartika. ” Group band Hebat. ” Artikel ini diakses pada tanggal 3 Maret2010dari http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/01/01/grup-band indonesia-paling hebat sepanjang-masa-versi-koran-anak-indonesia/

Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju, 2001.

Setiawan, Bambang. Materi Pokok Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.

Shihab, Quraish. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat .Bandung: Mizan, 1992

Sitompul, Binsar. Musik dan Seni Suara. Jakarta: Offset Bumirestu, 1984.

Suhaimi, Jumroni dan. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Press, 2006.

Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002. Sumantri, Suryana. Perilaku Organisasi. Bandung: Universitas Padjadjaran, 2001. Sobur, M. Si, Drs. Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis semiotik dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004.

Syafi’i, Rachmat. Fiqih muamalah untuk IAIN, STAIN, PTAIS dan umum. Bandung: PT Pustaka Setia, 2001.

Syukir, Asmuni. Dasar-dasar strategi dakwah islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1983. Taufik, Lutfi. Official Book of ST12. Jakarta: Kawan Setia, 2009.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Aksara, 1986.

---. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Tim Penyusun, Ensiklopedia Islam. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoere.


(6)

Vicry. ” Album Pangeran Cinta. ” Artikel ini diakses pada 20 Mei 2010 dari http://liriklyric.com/st12-pangeran-cinta-2.html.

Wahjosumidjo. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994. Wikipedia. ”Album Jalan Terbaik.” Artikel ini diakses pada 27 Maret 2010 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/JALAN TERBAIK "

---. ” Album P.U.S.P.A. ” Artikel ini diakses pada 27 Maret 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/P.U.S.P.A"

---. ” Album P.U.S.P.A Repackage. ” Artikel ini diakses pada 27 Maret 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/P.U.S.P.A_Repackage.

Winardi. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Yahya Umar, MA, Prof. H.M. Thoha. Ilmu Dakwah. Jakarta: CV. Al-Hidayah, 2002.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidayakarta Agung, 1990. Zuhdi, H. Masjfuk. STUDI ISLAM jilid III: Muamalah. Jakarta: PT.