Makalah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

MAKALAH
PEREKONOMIAN PADA MASA RASULULLAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sejarah pemikiran ekonomi islam”
yang dibimbing oleh
Dosen :
Nurul Setianingrum, SE. MM.

Disusun Oleh :
Halimatus Sa’diyah

(083143224)

Laili Nafisa

(083143234)

Sopiyatun

(083143216)

Hidayatul wahyu. C


(083143222)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
TAHUN AJARAN 2014/2015

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur
kepada Allah SWT, karena dengan hidayah dan taufik-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang pemikiran ekonomi dimasa Rasulullah.
Selesainya makalah ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan dosen B.
Nurul setianingrum. SE, MM. serta keluarga yang selalu memberikan dukungan
dan support. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan
kekhilafan. Oleh karena itu, kepada para pembaca, penulis ucapkan mohon maaf

apabila banyak kekurangan dalam makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan memberikan banyak manfaat kepada para pembaca.

Jember, 25 September 2015

Penulis

2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 2
C. Tujuan masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Awal pemerintahan islam ................................................................... 3

B. Pemikiran ekonomi dimasa Rasulullah............................................... 7
C. Perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah........................................ 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

3

BAB I
PNDAHUUAN
A. LATAR BELAKANG
Munculnya islam membuka zaman baru dalam sejarah kehidupan
manusia. Kelahiran nabi muhammad adalah suatu peristiwa yang tiada
tandingan nya. Beliau adalah utusan Allah SWT yang terakhir dan sebagai
pembawa kebaikan bagi seluruh ummat manusia. Rasulullah mengubah
sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan al-qur’an
dan hadis.
Ilmu ekonomi islam sebagai sebuah study ilmu pengetahuan
modern baru muncul pada tahun 1970 an, tetapi pemikiran tentang
ekonomi islam telah muncul sejak islam itu diturunkan melalui nabi

Muhammad SAW. Karena rujukan utama pemikiran ekonomi islami
adalah al-qur’an dan hadist maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga
bersamaan dengan diturunkannya dengan al-qur’an dan masa kehidupan
Rasulullah. Pada abad akhir enam masehi hingga abad awal tujuh masehi.
Setelah masa tersebut banyak sarjana muslim yang memberikan kontribusi
karya pemikiran ekonomi. Karya-karya mereka sangat berbobot yaitu
memiliki dasar argumentasi religius dan sekaligus intelektual yang kuat
serta kebanyakan didukung oleh fakta empiris pada waktu itu. Banyak
diantaranya juga sangat futuristik dimana pemikir-pemikir barat baru
mengkaji nya ratusan abad kemudian.

4

Pemikiran ekonomi dikalangan pemikir muslim banyak mengisi hasanah
pemikiran ekonomi dunia pada masa dimana barat masih dalam kegelapan.
Pada masa itu dunia islam justru mengalami puncak kejayaan dalam
berbagai bidang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana masa awal pemerintahan islam
2. Bagaimana pemikiran ekonomi dimasa Rasulullah

3. Bagaimana perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui awal masa pemerintahan islam
2. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi pada masa Rasulullah
3. Untu mengetahui perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal pemerintahan islam
Kehidupan Rasulullah dan masyarakat muslim dimasa beliau
adalah teladan yang paling baik implementasi islam, termasuk dalam
bidang ekonomi. Pada periode mekkah masyarakat muslim belum sempat
membangun perekonomian, sebab masa itu penuh dengan perjuangan
untuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-orang quraisy. Barulah
pada periode madinah, Rasulullah memimpin sendiri membangun
masyarakat madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab.
Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi
beliau telah menunjukkan prinsip-prinsip yang mendasar bai pengelolaan

ekonomi. Karakter umum dari perekonomian pada masa itu adalah
konmitmennya yang tinggi terhadap erika dan norma serta perhatiyannya
yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan. Usaha-usaha
ekonomi harus dilakukan secara etis dalam bingkai syariah islam
sementara sumber daya ekonomi tida boleh menumpuk segelintir orang
melaikan harus berendar bagi kesajahteraan seluruh umat. Pasar
menduduki peranan penting sebagai makanisme ekonomi, tetapi
pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan
kesahteraan dan menegakkan keadilan.
Kegiatan ekonomi paras relatif menonjol pada masa itu, dimana
untuk menjaga agar makanisme pasar tetap berada dalam bingkai etika dan

6

moralis islam Rosulullah mndirikan Al-Hisbah. Al-Hisbah adalah institusi
yang bertugas sebagai pengawas pasar Rosulullah juga membentuk baitul
mal, sebuah institusi yang bertindak sebagai pengelola keuangan negara.
Baitul mal ini memegang peranan yang sangat penting bagi peekonomian
termasuk dalam melakukan kebijakan yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Rasulullah mengawali pembangunan madinah dengan tanpa

sumber keuangan yang pasti, sementara distribusi kekayaan juga timpang.
Selanjutnya untuk memutar roda perekonomian, Rasulullah mendorong
kerja sama usaha diantara anggota masyarakat misalnya muzaro’ah,
mudharabah, musyaqoh, dll. Sehingga terjadi peningkatan produktifitas.
Namun sejalan dengan perkembangan masyarakat muslim maka sember
penerimaan negara juga meningkat. Sumber pemasukan negara berasal
dari beberapa sumber, tetapi yang paling pokok adalah zakat dan usher.
Secara garis besar pemasukan negara ini dapat digolongkan bersumber
dari ummat islam sendiri, non muslim, dan umum.
Beberapa sumber pendapatan yang tidak terlalu besar berasal dari
beberapa sumber, misalnya tebusan tawanan perang, pinjaman dari kaum
muslim, humus atau rikas harta karun temuan pada periode sebelum islam,
amwal fadla pajak bagi kaum muslimin kaya dalam rangka menutupi
pengeluaran

negara

selama

masa


darurat,

zakat

fitrah,

kafarat

maupunsedeka dari kaum muslimin.1

1

P3EI Universitas islam Indonesia dan BI, Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada,000 . 97a.

7

Sebelum Islam datang, situasi kota Yatsrib sangat tidak menentu
karena tidak mempunyai pemimpin yang berdault penuh. Hukum

pemerintahannya tidak pernah berdiri tegak dan masyarakatnya hidup
dalam ketidakpastian. Oleh karena itu, beberapa kelompok penduduk kota
Yatsrib menemui Nabi Muhammad Saw yang memiliki sifat AlAmin(terpercaya) untuk menjadi pemimpin mereka.
Dalam catatan sejarahpertemuan tersebut berlangsung dua kali, yakni pada
tahun 12 Kenabian yang dikenal dengan Bai’at Aqabah Pertama dan
tahun 13 Kenabian yang dikenal dengan Bai’at Aqabah Kedua.
Atas dasar kedua Bai’at tersebut dan setelah mendapat perintah Allah
SWT Nabi Muhammad Saw berhijrh dari kota Mekkah ke kota Yatsrib
sesuai dengan perjanjian, dikota yang sangat subur ini Rasulullah Saw
disambut dengan hangat serta diangkat sebagai pmimpin kota Yatsrib yang
sejak itu berubah nama menjadi kota Madinah. Dalam waktu yang singkat
Rasulullah Saw telah menjadi pemimpin sebuah komunitas kecil yang
jumlahnya terus bertambah hingga Rasulullah pun menjadi pemimpin
bangsa Madinah. Setelah memimpin Rasulullah Saw segera melakukan
perubahan dalam menata kehidupan masyarakat Madinah berdasarkan
nilai-nilai qurani.
Oleh karena itu, Rasulullah Saw perlahan-lahan mengatasi
berbagai masalah utama tanpa bergantung pada faktor keuangan. Dalam
hal ini Rasulullah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:


8

1. Membangun Masjid
Setibanya Rasulullah Saw di kota Madinah, tugas utama yang
dilakukan adalah mendirika masjid yang merupakan asas utama dan
terpenting dalam pembentukan masyarakat Muslim. Tanah yang
digunakan untuk membangun masjid adalah sumbangan dari Abu Bakar
r.a. pembngunan masjid dilakukan dengan menggunakan struktur yang
sangat sederhana.
Selain sebagai tempat ibadah masjid yang kemudian hari dienal dengan
Masjid Nabawi ini juga berfungsi sebagai Islamic Senter yang mana semua
aktivitas kaum muslimin dipusatkan ditempat ini. Engan demikian,
Rasulullah Saw dapat menghindri pengeluaran yang sangat besar untuk
membangun infrastuktur negara Madinah yang baru dibentuk.
2. Merehabilitasi Kaum Muhajirin
Setelah mendirikan masjid, tugas berikutnya yang dilakukan
Rasulullh Saw adalah memperbaiki tingkat kehidupan sosial dan ekonomi
kaum muhajirin(penduduk Makkah yang berhijrah ke Madinah). Untuk
memperbaiki keadaan ini dan menghindari kemungkinan munculnya
dampak negatif dikemudian hari, Rasulullah Saw menerapkan kebijakan

yang arif dan bijaksana, yakni dengan cara menanamkan tali persaudaraan
antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Dengan demikian,
ukhuwwah ini juga didasarkan pada prinsip-prinsip material. Rasulullah
Saw memerintahkan agar setiap keluarga ataupun individu dari kaum
Anshar memberikan sebagian hartanya kepada kaum Muhajirin sampai

9

kaum Muhajirin tersebut memperoleh mata pencaharia baru yang dapat
dijadikan pegangan dalam melangsungkan hidupnya.
3. Membuat Konstitusi Negara
Setelah

mendirikan

masjid

dan

mempersaudarakan

kaum

Muhajirin dengan kaum Anshar, tugas berikutnya yang dilakukan oleh
Rasulullah Saw adalah menyusun Konstitusi Negara yang menyatakan
tentang kedaulatan Madinah sebagai suatu negara. Dalam kontitusi negara
Madinah ini, pemerintah menegaskan tentang hak, kewajiban dan
tanggung jawab setiap warga negara, baik muslim maupun nonmuslim,
srta sistem pertahanan dan keamanan negara. Sesuai dengan prinsipprinsip islam setiap orang dilarang melakukan aktivitas yang dapat
mengganggu stbilitas dan kehidupan manusia dan alam. Dalam kerangka
ini, Rasululah melarang setiap individu untuk memotong rumput,
menebang pohon atau membawa masuk senjata untuk tujuan kekerasan
atupan peperangan disekitar kota Madinah.
4. Meletakkan Dasar-dasar Sistem Keuangan Negara
Setelah melakukan upaya dan stabilitas dibidang sosial, politik
serta pertahanan dan keamanan, Rasulullah meletakan dasar-dasar sistem
keuangan negara sesuai dengan ketentuan-ketentuan Al-Qur’an.2
B. Pemikiran Ekonomi Rasulullah Saw.
Dalam hal perekonomian Rosulallah telah mengajarkan transaksitransaksi perdagangan secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat
0

Adi Warman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 0004. 00.

10

pelanggannya mengeluh kecewa. Ia selalu menepati janji dan
mengantarkan barang dagangannya dengan standar dan kualitas sesuai
dengan permintaan pelanggan. Selain itu ada beberapa larangan yang
diberlakukan Rasulallah Saw untuk menjaga agar seseorang dapat
berbuat adil dan jujur, yaitu:
1. Larangan Najsy.
Najsyadalah sebuah praktik dagang dimana seorang penjual menyuruh
orang lain untuk memuji barang dagangannya atau membeli barang
dagangannya. Najsy dilarang karena dapat menaikkan harga barangbarang yang dibutuhkan oleh para pembeli.
2. Larangan Bay’ Ba’dh ‘Ala Ba’dh
Praktik bisnis ini adalah dengan melakukan lompatan atau penurunan
harga oleh seseorang dimana kedua belah pihak yang terlibat tawar
menawar masih dalam tahap negoisasi atau baru akan menyelesaikan
penetapan harga.
3. Larangan Tallaqi dan Al-Rukban
Praktek ini adalah dengan cara mencegat orang-orang yang membawa
barang dari desa dan membeli barang tersebut sebelum tiba dipasar.
Rasulullah melarang praktek semacam ini dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya kenaikan harga.
4. Larangn Ihtinaz dan Ihtikar

11

Praktek ini adalah praktek penimbunan harta seperti emas, perak dan
lain sebagainya. Sedangkan ihtikar adalah penimbunan barang-barang
seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari.
C. Perkembangan pemikiran ekonomi pada masa Rasulullah
Adapun perkembangan pemikiran pada masa tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Kebijakan fiskal pada masa Rasulullah.
Lahirnya kebijakan fiskal didalam dunia islam dipengaruhi oleh
banyak faktor salah satunya karna fiskal merupakan bagian dari instrumen
ekonomi publik. Untuk itu faktor-faktor seperti sosial, budaya dan politik
termasuk didalam nya. Tantangan Rasulullah sangat besar dimana beliau
dihadapkan pada kehidupan yang tidak menentu baik dari kelompok
internal maupun kelompok eksternal. Ada dua hal penting yang telah
dijalani dan di ubah oleh Rasulullah pada waktu itu adalah pertama,
adanya fenomena unik yaitu bahwa islam telah membuang sebagian
tradisi, ritual, norma-norma, nilai-nilai, tanda-tanda, dan patung-patung
dari masa lampau dan memulai yang baru dengan negara yang bersih.
Kedua, negara baru dibentuk tanpa menggunakan sumber keuangan
ataupun moneter, karena negara yang baru ini sama sekali tidak diwariskan
harta ataupun dana. Sementara sumber keuangan pun tidak ada.
Prinsipislamtentangkebijakan

fiscal

dananggaranbelanjabertujuanuntukmengembangkansuatumasyarakat yang

12

didasarkanatasdistribusikekayaanberimbangdenganmenempatkannilai-nilai
material dan spiritual padatingkat yang sama.
Di

masaRosulullah

Saw,

negaratidakmempunyaikekayaanapapunkarenasumberpenerimaannegara
hamper

tidakada.

Barusetelahperangbadar,

negaramempunyaipendapatandarihartarampasanperang

yang

dikenaldenganKhums.
Dalamsistemekonomiislam, dikenaladanya zakat, infak, sedekah,
danwakaf

(ZISWA).

terdapatdalamkebijakan

ZISWA
fiscal

menjadiunsur-unsur

islam.

Unsur-unsuriniada

bersifatwajibdansukarela.Adapuncirikebijakan

yang
yang
fiscal

dalamsistemekonomiislamadalah:
 Pengeluarannegaradilakukanberdasarkanpendapatansehinggajar
angterjadi deficit.
 Sistempajakproporsional,
pajakdalamekonomiislamdibebankanberdasarkantingkatproduk
tivitasnya.
 Penghitungan

zakat

berdasarkanhasilkeuntunganbukanpadajumlahbarang.
2) Unsur-unsur kebijakan fiskal pada masa nabi Muhammad
a. Sistem ekonomi.
Sistem ekonomi yang diterapkan oleh Rasulullah berakar dari
prinsip-prinsip qur’ani. Dapat disimpulkan beberapa prinsip pokok

13

tentang kebijakan ekonomi islam yang dijelaskan Al-qur’an sebagai
berikut:
-

Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah.

-

Manusia hanyalah khalifah Allah Swt, bukan pemilik yang sebenarnya.

-

Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah
SAW.

-

Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.

-

Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk nya, termasuk riba harus
dihilangkan.

- Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang
dapat melegitimasi berbagai konflik individu.
-

Menghilangkan jurang pemisah antara golongan miskin dan golongan
kaya.

-

Menetapkan berbagai bentuk sedekah, baik yang bersifat wajib maupun
suka rela, terhadap para individu yang memiliki harta kekayaan yang
banyak untuk membantu para anggota masyarakat yang tidak mampu.

b. Keuangan dan pajak.
Pada tahun-tahun awal sejak dideklarasi sebagai sebuah negara,
madinah hampir tidak memiliki sumber pemasukan ataupun pengeluaran
negara. Seluruh tugas negara dilaksanakan kaum muslimin secara gotong
royong dan suka rela.
Pada masa ini, karakteristik pekerjaan masih sangat sederhana dan
tidak memerlukan perhatian yang penuh. Rasulullah sendiri adalah seorang

14

kepala negara yang juga merangkap sebagai penanggung jawab seluruh
administrasi negara.
Berikutiniakan

di

uraikansumber-

sumberpendapatannegaradalamsistemekonomiislamdanperanannyadalamsi
stemperekonomiansertaaplikasinyadibeberapanegaramuslim.
1. Usyur
a. Pengertiandansejarahusyur
Usyurmerupakanpajak

yang

harusdibayarolehparapedagangmuslimatau

non-Muslim.

Secaraetimologi,
usyurberartisepersepuluh.Secaraterminologi,
usyurberartipajak yang dikenakanterhadapbarangdagangan
yang

masukkenegaraislamatau

negaraislamitusendiri.

yang

Usyuratau

ada

di
yang

diistilahkandenganpajakperdaganganataupunbeacukaiinisud
ahadapadamasasebelumislam.
Pemerintahanyunanitelahmemungutpajakterhadapbarangda
gangan yang dating dariluarnegeri Athena ini.
b. Kadar usyur
Usyurinimerupakansalahsatusumberpendapatannegara yang
awalnyamerupakanpajakperdagangan

yang

dikenakanpadapedagang

yang

melakukanperdagangan

15

non-Muslim
di

negaraislam.

Tingkat

pajakperdaganganberkisardari

2,5%

pertahununtukpedagangmuslim.

Kemudian

pertahunbagiahluzimmah,

10%

pertahununtukpedagangkafirharbi.Kadar
dipungutadalahomset

5%

yang

mencapai

usyur

yang

20

dinar

untukemasdan 200 dirham untukperak.
2. Kharaj
a) Pengertiankharaj
Secaraterminologikharajberartipajak

yang

dikeluarkanatastanah yang di takhlukkanolehpasukanislam.
b) Ketentuandankadarkharaj
PadamasaRasulullahpemungutankharajbersifattidaktetapter
gantungpadajenistanamandantingkatkesuburantanah.

Ada

tiga

yang

factor

diperhatikandalampemungutankharajyakni :
 Karakteristikkesuburantanah.
 Karakteristikjenistanaman yang dihasilkan
 Karakteristikjenisperairan
3. Jizyah
 Pengertianjizyah
Secaraterminologijizyahadalahpajak
dikenakanpadawarga

16

yang
non-Muslim

sebagaiimbalanuntukjaminankehidupan

yang

diberikankepadanegaraislam.
 Kadar jizyah
Penduduk
Warga non-Muslim yang

Kadar
48 dirham/tahun

kaya
Warga non-Muslim

24 dirham/tahun

ekonomimenengah
Petani, buruh, rakyatmiskin

12 dirham/tahun

4. Khums
Khumsmerupakansumberpendapatannegaraislam,
sebagaibagiandarihartarampasanperang(ghanimah).

Secara

terminology khumsberarti 1/5 dariharatarampasanperang yang
dikeluarkanuntuk Allah, Rasul, karibkerabatRosul, fakir, miskin,
danparamusafir.
c. Pengeluaran negara dimasa pemerintahan Rasulullah.
Dari sisi pengeluaran negara catatan mengenai pengeluaran secara
rinci pada masa pemerintahan Rasulullah memang tidak tersedia, namun
tidak berarti menimbulkan kesimpulan bahwa sistem keuangan negara
yang ada pada waktu itu tidak berjalan dengan baik dan benar.
Dasar-dasar kebijakan fiskal menyangkut penentuan subjek dan
objek kewajiban membayar kharaj, zakat, usher, jizyah dan kafarat.
Bagitulah Rasulullah meletakkan dasar-dasar kebijakan fiskal yang
berlandaskan keadilan sejak masa awal pemerintahan islam.

17

Pengeluarannegaradalamsistempemerintahanislamdigunakanuntuk:
 Penyebaranislam,
untukpenyebaranislamRosulullahmengirimsahabatsahabatnyakeberbagaiwilayahuntukmenyampaikandakwahislamiah
danmengajakmasyarakatsetempatmemelukislam.

Para

sahabatituberangkatketempatdenganbiayasendirisebagaiperwujudan
jihadfisabilillah, kadangdibiayaidengandanadariBaitul Mal.
 PendidikandankebudayaandanpengembanganilmupengetahuanRosu
lullahmemberikanperhatian

yang

sangatbesarterhadappendidikandanpengajaranbagisetiapkaummusli
mindenganmemanfaatkansumberdaya yang ada.
 Pembangunan infrastruktur.
 Pembangunan armada perangdanhankam.
 Penyediaanlayanankesejahteraan social.
d. Baitul mal
Berikutnya dengan hal ini, Rasulullah merupakan kepala negara
yang pertama memperkenalkan konsep baru dibidang keuangan negara
pada abad ketujuh, yakni semua hasil pengumpulan negara harus
dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan
kebutuhan negara. Status harta hasil pengumpulan itu adalah milik negara
dan bukan milik individu. Tempat pengumpulan itu disebut dengan baitul

18

mal atau bendahara negara. Binatang-binatang yang merupakan harta
perbendaharaan negara tidak disimpan dibaitul mal.3

3

Nur chamid, jejak langkah sejarah pemikiran ekonomi islam, (yogyakarta:
Pustaka pelajar, 0010) hal, 35-5

19

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kehidupan Rasulullah dan masyarakat muslim dimasa beliau
adalah teladan yang paling baik implementasi islam, termasuk dalam
bidang ekonomi. Pada periode mekkah masyarakat muslim belum sempat
membangun perekonomian, sebab masa itu penuh dengan perjuangan
untuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-orang quraisy. Barulah
pada periode madinah, Rasulullah memimpin sendiri membangun
masyarakat madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab.
Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi
beliau telah menunjukkan prinsib-prinsib yang mendasar bai pengelolaan
ekonomi. Karakter umum dari perekonomian pada masa itu adalah
konmitmennya yang tinggi terhadap erika dan norma serta perhatiyannya
yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan. Usaha-usaha
ekonomi harus dilakukan secara etis dalam bingkai syariah islam
sementara sumber daya ekonomi tida boleh menumpuk segelintir orang
melaikan harus berendar bagi kesajahteraan seluruh umat. Pasar
menduduki peranan penting sebagai makanisme ekonomi, tetapi
pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan
kesahteraan dan menegakkan keadilan.
Dalam hal perekonomian Rosulallah telah mengajarkan transaksitransaksi perdagangan secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat

20

pelanggannya

mengeluh

kecewa.

Ia

selalu

menepati

janji

dan

mengantarkan barang dagangannya dengan standar dan kualitas sesuai
dengan permintaan pelanggan.
Adapun perkembangan pemikiran pada masa tersebut adalah
sebagai berikut :
a) Kebijakan fiskal pada masa Rasulullah
b) Unsur-unsur kebijakan fiskal pada masa Rasulullah
c) Pengeluaran negara dimasa Rasulullah
d) Baitul mal.

21

DAFTAR PUSTAKA
P3EI Universitas islam Indonesia dan BI, Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada,2008.
Azwar Karim, Adi Warman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004.
Chamid, Nur, jejak langkah sejarah pemikiran ekonomi islam, (yogyakarta:
Pustaka pelajar, 2010)

22