25357209 Pkm Kewirausahaan outlet Teh
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“ORTODOX TEA SHOP”: KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM
MINUMAN TEH INOVATIF
PKM KEWIRUSAHAAN
Disusun oleh:
Ketua Pelaksana :
A. Dawamul Muthi F34061533/2006
Anggota
Nur Hidayat
F34061189/2006
Aziz Wildan
F34062160/2006
:
Febri Isni Prajayana F34061166/2006
Ryan Adam
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
G74090041/2009
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul kegiatan
: “Ortodox Tea Shop”: Kedai & Outlet Aneka
Macam Minuman Teh Inovatif
2. Bidang kegiatan
: ( ) PKMP
(√ ) PKMK
( ) PKMT
( ) PKMM
: ( ) Kesehatan
( ) Pertanian
( ) MIPA
( ) Teknologi dan Rekayasa
(√ ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua pelaksana kegiatan
:
a. Nama lenggkap
: A. Dawamul Muthi
b. NRP
: F34061533
c. Program studi
: Teknologi Industri Pertanian
d. Alamat rumah/telp.
: Jl. Raya Darmaga No. 8/08161160526
5. Anggota pelaksana kegiatan : 4 orang
6. Dosen pembimbing
:
a. Nama lengkap
: Andes Ismayana, S.TP, MT
b. NIP
: 19701219 199802 1 001
c. Alamat Rumah/Telp.
:JL. Raya Padjadjaran, Kampus IPB
Baranangsiang/081514117033
7. Biaya kegiatan total
:
a. DIKTI
: Rp 9.785.000
b. Sumber lain
:8. Jangka waktu pelaksanaan
: 6 Bulan
Bogor, 26 0ktober 2009
Menyetujui,
Ketua Departemen TIN
Ketua Pelaksana Kegiatan
3. Bidang ilmu
Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti
NIP 19621009 198903 2 001
A. Dawamul Muthi
NRP F34061533
Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S.
NIP 19581228 198503 1 003
Andes Ismayana, S.TP, MT
NIP 19701219 199802 1 001
3
A.
JUDUL PROGRAM
“Ortodox Tea Shop”: Kedai & Outlet Aneka Macam Minuman Teh Inovatif
B.
LATAR BELAKANG
Teh merupakan minuman penyegar yang sangat familiar dan banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh
dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya.
Sebagai sarana kesehatan kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat
daripada dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan, oleh karena itu,
teh lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat.
Karena kandungan senyawanya, terutama kandungan katekinnya, teh
tampaknya dapat disebut minuman fungsional. Beberapa kenyataan yang
dibuktikan melalui penelitian antara lain (Oguni, 1996) sebagai berikut.
1. Teh akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker.
2. Teh mencegah timbulnya penyakit, seperti mengendalikan diabetes dan
tekanan darah tinggi.
3. Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan
kolesterol darah.
4. Teh dapat mengatur gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf
karena kandungan kafeinnya.
5. Katekin teh merupakan antioksidan yang kuat dan akan menghambat
proses penuaan.
Karena kelima fungsi yang harus dipenuhi oleh makanan fungsional ada dalam
teh, maka potensi teh menjadi minuman fungsional tampaknya tidak diragukan
lagi.
Perubahan zaman yang semakin modern dengan tuntutan aktivitas yang
padat perlahan telah merubah pola konsumsi makanan dan minuman kearah pola
konsumsi yang praktis, namun masih tetap memiliki manfaat bagi kesehatan.
Minuman-minuman penyegar yang praktis saat ini berkembang pesat seiring
dengan hal tersebut. Pengembangan bisnis dalam bidang minuman (beverage)
menjanjikan prospek yang positif untuk membangun perekonomian Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persen pertumbuhannya yang mencapai 30,2%
4
setiap tahunnya (Food Review Indonesia, 2009). Beberapa jenis produk minuman
yang beredar di pasaran antara lain adalah jus, air mineral, soft drink, kopi, dan
teh.
Meminum teh memang sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan bagi
masyarakat Indonesia, dimana teh merupakan minuman penyegar dengan semua
kandungan kebaikan senyawa di dalamnya. Cara meminum teh sendiri di
masyarakat berbeda-beda. Teh sebagai minuman pelepas dahaga biasa, teh
sebagai minuman penyegar yang menawarkan kejutan-kejutan tertentu ketika
dikombinasikan dengan komponen bahan lain, teh sebagai minuman kesehatan
dan bahkan pada kalangan tertentu cara meminum teh akan memberikan prestise
tersendiri bagi peminumnya.
Produk minuman teh dan cara meminum teh
menjadi dua faktor yang penting dalam menikmati minuman teh. Terbanyak
produsen minuman teh saat ini masih terfokus dalam inovasi produk. Masih
sangat jarang yang memadukan inovasi produk teh, cara penyajian, cara
meminum dan kemudahan mendapatkan produk.
Konsep usaha minuman teh dengan memadukan inovasi produk teh dan
kegunaanya bagi kesehatan dengan cara penyajian, cara meminum dan
kemudahan dalam mendapatkan produk diharapkan bisa menjadi solusi bagi
kepuasan dalam meminum teh.
C.
PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah:
1. Potensi pengembangan industri minuman teh yang besar.
2. Teh sebagai salah satu komoditi andalan Indonesia memiliki banyak jenis
dengan rasa, warna, dan aroma masing-masing yang khas. Keragaman
jenis teh tersebut tidak semua dapat dinikmati masyarakat luas karena
lokasi produksinya jauh dari akses masyarakat. Oleh karena itu masyarakat
perlu dikenalkan dan diberi kemudahan untuk dapat menikmati beragam
jenis teh tersebut.
3. Belum banyak usaha yang menawarkan berbagai jenis produk minuman
teh yang dipadukan dengan konsep penyajian dan cara menikmati dalam
satu tempat.
5
D.
TUJUAN PROGRAM
Program ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan
mengangkat perekonomian masyarakat.
3. Memberikan nilai tambah pada teh, komoditas andalan dalam negeri.
4. Meningkatkan daya tarik produk.
5. Melatih kreativitas generasi muda dengan memadukan ilmu dan kreativitas
untuk mengembangkan produk-produk berbasis pertanian.
6. Melatih kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana
pembelajaran model agribisnis skala kecil.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Berdirinya Outlet Aneka produk yang menawarkan berbagai minuman
olahan teh dengan citarasa yang khas menurut jenisnya, disajikan dengan menarik,
ekslusif, dan dengan harga terjangkau.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Perguruan Tinggi
Munculnya satu usaha kedai minuman penyedia berbagai jenis teh ini,
dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing
melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat dikembangkan lebih
lanjut.
2. Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan
program
ini
akan
merangsang
mahasiswa
dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis.
6
Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim
yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.
Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
berkarya dalam menerapkan teknologi sederhana yang berhasil guna. Program ini
dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen
dalam bidang minuman kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Adanya kedai minuman teh ini akan membantu konsumen dalam memenuhi
kebutuhannya untuk dapat menikmati berbagai sajian minuman olahan teh. Kedai
ini juga akan dapat membangkitkan prestise bagi konsumen yang pernah
berkunjung dan mencoba produk yang ditawarkan.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
“Kedai teh” merupakan outlet khusus yang menyediakan produk aneka
inovasi minuman teh dan tempat berkumpul sambil menikmati minuman teh yang
di sajikan. Produk yang kami tawarkan adalah teh original (hitam dan hijau), teh
buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan rosela). Produk
minuman teh tersebut akan dibuat sendiri dan disuplai dari beberapa produsen
minuman teh untuk teh herbal dan teh yang khas.
Tempat penjualan akan
menggunakan dua bentuk yaitu outlet tetap dan outlet dinamis. Outlet tetap akan
menggunakan konsep tempat yang lebih luas dengan memadukan konsep bentuk
semi kafe dan konsep warung kopi tradisional, dimana ada tempat bersantai dan
berkumpul menikmati minuman teh. Outlet dinamis untuk menjangkau pasar lebih
luas dengan produk minuman yang sama.
Lokasi Usaha
Produksi akan dilakukan di Babakan Raya III, No. 56. Lokasi yang digunakan
sebagai tempat Outlet tetap terletak di kawasan Babakan Tengah. Lokasi ini
potensial karena merupakan salah satu pusat keramaian dikawasan kampus IPB
Darmaga. Outlat dinamis terletak di semua kantik kampus dan pusat keramaian
dan tempat publik.
7
Desain Outlet
Desain outlet tetap yang di buat menarik dan cocok untuk jadi tempat berkumpul
dan santai. Lokasi “kedai teh” yang berada langsung di pinggir jalan raya,
sehingga bisa langsung menarik orang dengan desain yang menarik dan nyaman.
Desain outlet dinamis dibuat praktis namun masih tetap menarik orang untuk
membeli produk yang ditawarkan.
Gambar 1. Contoh Outlet Dinamis
Kerja sama dengan pemasok
Sistem kerjasama yang digunakan dengan pemasok adalah sistem
konsinyasi. Pemasok menyupali barang pada “kedai teh” dan dijual dengan harga
pasar dengan standar standar yang telah ditetapkan dari pihak “kedai teh”, jika
dalam rentang waktu yang disepakati barang belum terjual, akan ditanggung
bersama. Hal-hal lainnya mengenai kerjasama diantara pemasok dan “kedai teh”
akan disepakati dalam surat perjanjian.
8
Strategi Pemasaran
1) STP (Segmentation, Targetting, and Positioning)
•
Segmenting
“kedai teh” merupakan outlet inovasi minuman teh dengan segmentasi
pasar sebagai berikut :
a) Kelompok Mahasiswa
Kelompok yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, sangat dinamis dan
membutuhkan tempat-tempat untuk berkumpul sambil menikmati produk
tertentu.
b) Kelompok Masyarakat umum
Kelompok pasar di tempat-tempat keramaian dan ruang publik yang
jumlahnya sangat besar dan luas.
•
Targetting
Kegiatan targetting merupakan kegiatan penentuan fokus pasar. Target
utama pemasaran produk “kedai teh” adalah mahasiswa yang sering
membutuhkan tempat berkumpul dan bersantai yang nyaman dengan
menikmati sajian makanan atau minuman tertentu. “kedai teh” sangat pas
yang akanm enyediakan ruang untuk menikmati sajian inovasi minuman teh.
Sedangkan segmen kedua yaitu remaja merupakan segmen perluasan
(agregasi) dari segmen utama, dengan jumlah yang besar dan mobilitas tinggi.
Sebagai permulaan, pasar yang kami bidik adalah daerah Bogor.
Dalam perkembangannya nanti diharapkan “kedai teh” dapat membuka
cabang di berbagai daerah di Indonesia.
•
Positioning
Positioning adalah suatu cara menempatkan produk dalam berbagai
produk sejenis yang beredar. Pelanggan melihat “kedai teh” sebagai outlet
produk inovasi minuman teh yang memberi kepuasan dalam menikmati teh
dengan berkumpul dan santai dalam kondisi yang nyaman.
9
2) Marketing Mix
•
Produk
Produk yang akan ditawarkan di “kedai teh” adalah teh original (hitam dan
hijau), teh buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan
rosela).
•
Harga
Produk-produk “kedai teh” dengan harga sesuai tipe , dengan perincian biaya
sebagai berikut:
Harga Jual Produk
Harga Jual
Teh Murbei
Harga
pokok
pembelian
Teh Buah
2.000,00
Harga jual
profit “kedai teh”
+
1.000,00
Harga Jual
Harga jual
pembelian
2.000,00
profit “kedai teh”
+
1.000,00
Harga Jual
@ Rp. 3.000,00
Teh Asam Jawa (Tamarine Tea)
pokok
pembelian
2.000,00
profit “kedai teh”
1.000,00
3.000
Teh Original
pokok
Harga
3.500
Teh Susu/Kopi
Harga jual
@ Rp. 3.000,00
Teh Rosela
Harga
@ Rp. 3.000,00
+
2.500
10
Penentuan harga produk tersebut melalui bebarapa pertimbangan:
Harga jual sudah termasuk keuntungan untuk mitra kerja dan “kedai teh”
Untuk mendorong rasa kepuasan dari para konsumen atas manfaat yang
telah diperoleh dari harga yang telah ditetapkan (Customer Value).
Mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pemasaran dan
penjualan.
Keinginan untuk mendapatkan profit yang besar.
•
Tempat
Outlet “kedai teh” tetap akan hadir di kawasan babakan tengah, karena
lokasi tersebut merupakan pusat keramaian dan sentra aktivitas ekonomi utama di
kawasan kampus IPB Darmaga. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis
membuat “kedai teh”akan sangat dekat denngan segmen utama dari penjualan
produk “kedai teh”. Untuk outlet dinamis akan hadir di kantin-kantin fakultas dan
tempat keramaian di kawasan Bogor.
•
Promosi
Pemasaran merupakan faktor penting dalam berwirausaha, dalam
memasarkan produk-produk yang bersifat perishable (mudah rusak) dan bulky
(memerlukan tempat), perlu adanya strategi yang baik sehingga usaha ini dapat
terus berjalan.
a.
Direct Selling Product
Kami akan mendatangi langsung pasar tempat berkumpulnya para pelaku
pasar, sehingga jual beli langsung terjadi. Direct selling yang akan kami lakukan
dengan menjual produk kami pada envent-event tertentu seperti bazar, ekspo,
pameran, pasar rakyat untuk menjemput bola dan lebih memperkenalkan produk
b.
Internet
Promosi dan pengenalan produk secara lebih luas akan dilakukan melalui
internet. Website yang dibuat akan memuat
tentang deskripsi produk, cara
11
perawatan, harga, cara pembelian, penawaran jasa pelatihan, info-info yang
berkaitan dengan produk dan testimoni masyarakat terhadap produk
c.
Membuat katalog, brosur, leaflet, ex-banner
Katalog dibuat untuk mempermudah konsumen melihat detail produk,
mengenai tipe dan harganya. Brosur dan leaflet diperbanyak sebagai sarana
promosi kepada konsumen secara luas. Ex-banner dibuat sebagai sarana promosi
ditempat umum, diharapkan kehadiranya dapat menjadi daya tarik konsumen.
d.
Kerja sama dengan pihak lain
Untuk meluaskan pasar, “kedai teh” dapat bekerjasama dengan lembaga
atau independent dalam membantu penjualan produk. Sistem kerjasamanya adalah
dengan konsinyasi dan atau sistem jual putus.
3) Aspek Finansial
Analisis Kelayakan Usaha digunakan untuk melihat bagaimanakah
keunggulan produk, peluang penjualan, biaya produksi, sehingga mendatangkan
laba dan layak untuk diproduksi dan menjamin keberlanjutan usaha setelah
kegiatan PKM Kewirausahaan diusulkan. Analisis sensitivitas usaha meliputi
analisis dengan Metode Payback Period, Metode Net Present Value (NPV),
Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Analisis Titik Impas (Break Even
Point)
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
pengeluaran investasi dengan aliran kas. Secara matematis rumus untuk
menghitung Payback Period adalah sebagai berikut :
Payback Period = Nilai Investasi
Kas Masuk Bersih
X 1 Tahun
12
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang
dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas
terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka usulan
usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika sama dengan 0
maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak. Secara matemetis rumus untuk
menghitung NPV adalah sebagai berikut :
NPV = ∑
CFt
. – Io
(1+ K)t
Dimana : CFt = Aliran kas pertahun pada periode t
Io
= Investasi awal pada bulan ke 0
K
= Suku Bunga
Metode Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa
datang. Secara matematis rumus untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut :
Io = ∑
CFt
.
( 1+ IRR )t
Dimana : t
Io
= Tahun ke= Nilai Investasi awal
CFt = Arus Kas bersih
IRR = Tingkat bunga yang dicari harganya
13
Analisis titik impas adalah adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara beberapa variabel dalam proses produksi dengan
pendapatan yang diterima perusahaan. Secara matematis rumus yang digunakan
untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut :
BEP =
a
.
P–b
Dimana : BEP = Tingkat produksi pada titik impas
a
= Biaya Tetap Produksi
b
= Biaya Variable
P
= Harga
(Perhitungan matematis kelima metode diatas disajikan dalam lampiran)
4) Aspek Manajemen dan Organisasi
•
Struktur organisasi perusahaan
Pengerjaan suatu proyek kewirausahaan yang profesional layaknya suatu
perusahaan memerlukan rancangan organisasi yang efektif, efisien, dan tersusun
rapi. Tujuannya adalah agar pencapaian tujuan perusahaan tersebut dapat
dilakukan dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih mudah.
14
Penanggung
jawab
Dikti
Project Manager
Control Quality
Product
Marketing, PR
R&D
Administrasion &
financial
Suplier
Keterangan :
Instruksional
Laporan
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam organigram diatas dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan
kecil ini sangat efisien terutama dalam pemanfaatan tenaga kerja. Modal
atau investasi didapat dari Dikti, penanggung jawab adalah dosen
pendamping. Dalam perusahaan kecil ini kami terdapat lima orang
pengelola utama dibantu oleh mitra kerja yaitu Suplier produk.
Tabel 1. Tugas Anggota “kedai teh”.
Jabatan
Project Manager
(Nur Hidayat)
Uraian Tugas
Bertanggung jawab secara keseluruhan atas kegiatan
perusahaan, pembuat kebijakan, penentu arah kemajuan
perusahaan
Marketing
and Manager MPR mempunyai tugas pokok menjalin kerjasama
Public Relation
dengan berbagai pihak yang mendukung kelancaran usaha
dan bertanggung jawab terhadap target pasar dan jaringan
(Aziz Wildan)
usaha. Tanggung jawab dalam memberikan citra yang baik
15
di mata konsumen
Menjalin kerjasama dengan pemasok, mengontrol kuantitas
dan kualitas produk yang di kumpulkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, memenuhi kebutuhan para
konsumen.
Manajer Control
Quality Product
(A D Muthi)
Resource and
Development
Menentukan cara-cara atau dorongan untuk merangsang para
konsumen untuk membeli. Merancang inovasi – inovasi baru
dalam bidang pemasaran, peka mamahami kebutuhan
konsumen, kemudian mengembangkan inovasi tersebut
untuk pengembangan usaha
(F.I. Prajayana)
Aministration and
Financial
Mempunyai tugas pokok mengatur administrasi dan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan semua arus biaya
yang keluar masuk keuangan perusahaan
(Sandra
Setyawati)
•
Penetapan insentif
Penetapan insentif berdasarkan sistem bagi hasil. Besarnya bagi hasil yang
diperoleh dari tiap-tiap pelaksana kegiatan berdasarkan prestasi kerja yang telah
dilakukan, prestasi kerja dapat dinilai dari lamanya waktu yang dikorbankan untuk
melakukan tugas, penyelesaian tugas yang tepat waktu, pemenuhan target-target
perusahaan, dan tingkat kepuasan konsumen.
H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
Metode
pelaksanaan
kegiatan
ini
berisi
langkah-langkah
untuk
merealisasikan tujuan dari usulan PKM Kewirausahaan. Langkah-langkah
tersebut diantaranya:
1.
Lokasi
Inisiasi outlet“kedai teh” akan dilakukan di kawasan Babakan Tengah, Dramaga.
2.
Persiapan
16
Kegiatan persiapan yang akan dilakukan meliputi membuat jadwal kegiatan,
kegiatan survey pasar, membuat kontrak dengan pemasok, dan pembelian
peralatan.
3.
Pengumpulan Produk
Kerjasama dengan pemasok menggunakan sisten konsinyasi, dimana pembayaran
barang yang diambil dilakukan dikemudian hari setelah barang terjual.
4.
Promosi dan Pemasaran
Tahapan kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan sebelum, selama, dan
sesudah program berlangsung
Sebelum program berlangsung
•
Pembuatan desain alat-alat promosi seperti katalog produk
•
Pembuatan desain interior toko
•
Pembuatan desain web “kedai teh”
Selama program berlangsung
5.
•
Promosi melalui internet
•
Penawaran ke pasar
•
Mengikuti bazar, pameran, ekspo, dan lain-lain
•
Kerjasama pemasaran dengan pihak lainnya
Pelaporan Kegiatan
Pelaporan kegiatan dilakukan sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban dalam
pelaksanaan kegiatan PKM Kewirausahaan ini bila usulan tersebut disetujui.
Lebih jelasnya tentang langkah-langkah pelaksanaan program dapat dilihat pada
Gambar 3.
17
Pilot Plan
Lolos
Studi Kelayakan
Tidak
Layak
ya
Persiapan
Tidak
Layak
ya
Pengumpulan Produk
Dipasarkan
Konsumen
Gambar 3. Bagan Tahapan Pelaksanaan Program
Laporan Kegiatan
18
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No
1
Kegiatan
Konsultasi
2
Survey Alat dan Bahan
3
Pembelian Bahan
4
Pembelian Alat
5
Uji coba produksi skala kecil
6
Studi kelayakan
7
Riset pasar
8
Mencari Investor
9
Produksi dalam skala usaha
10
Promosi
11
Evaluasi
12
Pembuatan Laporan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
19
J. RANCANGAN BIAYA
Biaya Investasi
Tabel 3. Biaya Investasi
Nama Bahan
Harga
Satuan
Satuan
Total harga
Sewa Tempat
6 bulan
2000000
2000000
Outlet Dinamis
2 buah
600000
1200000
2000000
2000000
Setting Tempat
Tupperware Tempat air
7 buah
100000
700000
Timbangan digital
1 buah
250000
250000
Saringan
4 buah
50000
200000
1 edisi
60.000
60000
Biaya promosi awal
- iklan di Koran kampus
- Spanduk dan standing
banner
Galon air
250000
3
40000
120000
Kompor gas
1 buah
100000
100000
Tabung Gas
1 buah
200000
200000
7080000
Total Biaya Investasi
Biaya Produksi
Tabel 4. Biaya Produksi
Nama Bahan
Satuan
Harga
Satuan
Total harga
Biaya Variabel
Pembelian Teh Murbei
80 cup
Pembelian Teh Rosela
80 cup 2000
2000
160000
160000
20
Pembelian Teh Tamarine
80 cup 2000
Cup Gelas 16 0z
Daun Teh
Pipet
160000
100 cup
200
20000
5 kg
100000
500000
20 bungkus
1000
20000
2 kg
10000
20000
Gula
Biaya Tetap
Pekerja Produksi
1
300000
30000
Pekerja pemasaran
4
300000
1200000
Buku Kas
1
10000
10000
Kertas
1
35000
35000
Stempel Perusahaan
1
25000
25000
Alat Tulis
1
50000
50000
Kuitansi
1
100000
100000
Map File
5
2000
10000
Buku Administrasi Produksi
1
5000
5000
I bulan
200000
200000
Transportasi
Total Biaya Produksi
2075000
Biaya yang dibutuhkan : Rp. 7080000 + Rp. 2075000= Rp. 9785000
21
K. LAMPIRAN
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Ahmad Dhawamul Muthi
b. NIM
: F34061533
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
2. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Nur Hidayat
b. NIM
: F34061189
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
3. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Ryan Adam
b. NIM
: G74090041
c. Fakultas/ Departemen
: FMIPA/Fisika
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
4. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Aziz Wildan
b. NIM
: F34062160
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
5. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Febri Isni Prajayana
b. NIM
: F34061166
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
22
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
Nama Lengkap
: Andes Ismayana, S.TP, MT
NIP
: 19701219 199802 1 001
Tanggal Lahir
: 19-12-1970
Agama
: Islam
Alamat
: Departemen Teknologi Industri Pertanian
Kampus Fateta IPB Darmaga PO Box 220
Bogor
16602,
telp/fax.
0251-621974,
627830
Bidang Keahlian
:Pengelolaan Lingkungan dan Pengolahan
Limbah industri
Laboratorium
: Teknik Manajemen Lingkungan
Jabatan
: Staf Pengajar
Email
: andesismayana@ipb.ac.id
Waktu untuk kegiatan PKM
: 2 Jam/Minggu
PUBLIKASI
: 1. Kajian Desain Parameter Proses Sarana
Pengolahan Air Bersih Skala Kecil untuk
Institusi Pendidikan pada Lingkar Kampus
IPB, tahun 2005
2. Penerapan Membran Filtrasi dari
Selulosa asetat dan Chitosan untuk
Produksi Bersih pada Industri Pulp dan
Kertas, 2004
3. Kajian Pengaruh Pelarut pada
Pembuatan Membran Mikrofiltrasi
(Pourous Membrane) dari Khitosan, 2003
4. Biological Nutrient Removal From
Agroindustrial Wastewater Using A Two
Reactor System, 2002
23
1. ANALISIS USAHA
1.1 Peramalan Pendapatan Selama 1 Bulan
Nama Bahan
Tabel 5. Biaya Penyusutan
Penyusutan
Total harga
1 tahun
Penyusutan
1 bulan
Outlet Dinamis
1200000
120000
10000
Setting Tempat
2000000
200000
16666,67
Tupperware Tempat air
700000
70000
5833,333
Timbangan digital
250000
25000
2083,333
Saringan
200000
20000
1666,667
Galon air
120000
12000
1000
Kompor gas
100000
10000
833,3333
Tabung Gas
200000
20000
1666,667
477000
39750
Jumlah
Harga Satuan
Total
Teh Murbei
20x20
3000
1200000
Teh Rosela
20x20
3000
1200000
Teh Tamarine
20x20
3000
1200000
Teh Buah
20x20
3500
1400000
Teh susu/kopi
20x20
3500
1400000
Teh Original
20x20
2500
1000000
Total Biaya Penyusutan
Tabel 6. Proyeksi laba/rugi
Rincian Biaya
Hasil Penjualan
Total Penerimaan
7400000
24
2075000
Biaya Produksi
39750
Biaya Penyusutan
Laba per bulan
5285250
1.2 Analisis R/C Ratio
Analisi R/C ratio adalah untuk mengetahui perbandingan antara total
penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan pada satu periode
produksi yaitu enam bulan.
R/C = total penerimaan
biaya variabel + biaya tetap+biaya penyusutan
= Rp 7.400.000,00
= 3,56
Rp 2.075.000,00
Perbandingan penerimaan dengan biaya adalah 3,56 artinya setiap
mengeluarkan biaya Rp 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,56
sehingga usaha ini efisien untuk dijalankan.
1.3 Analisis Payback Period
Estimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat ditunjukkan
dengan menghitung nilai payback period. Payback period pada usaha kedai
teh ini adalah :
Payback period = Nilai investasi
Keuntungan per bulan
= Rp 7.080.000,00
Rp 5.285.250,00
= 1,3 bulan
Dari hasil perhitungan payback period di atas, dihasilkan angka sebesar
1,3 bulan. Artinya, dalam jangka waktu 1,3 bulan modal ini akan kembali.
25
1.5. Analisis NPV (Net Present Value)
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang
dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran
kas terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0
maka usulan usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika
sama dengan 0 maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak.
NPV = ∑
CFt
. – Io
t
(1+ K)
Tabel 7. Cashflow dan NPV
Uraian
1
2
Bulan ke3
4
5
6
a Inflow
penerimaan penjualan
Total inflow
b Outflow
Investasi
biaya produksi
biaya penyusutan
total outflow
Selisih Inflow dan
Outflow
Net Benefit
DF 1 %
PV DF 17%
NPV
5285250 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250
5285250 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250
7080000
2075000 2075000 2075000 2075000 2075000 2075000
39750
39750
39750
39750
39750
39750
9194750 2114750 2114750 2114750 2114750 2114750
-3909500 3170500 3170500 3170500 3170500 3170500
0,990099
0,9803 0,97059 0,96098 0,95147 0,94205
-3.870.792 3108041 3077256 3046787 3016636 2986770
11.364.697
Dari perhitungan NPV di atas dapat dilihat NPV nya Rp 11.364.697,00.
Karena NPV>0 maka usaha ini layak direalisasikan.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“ORTODOX TEA SHOP”: KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM
MINUMAN TEH INOVATIF
PKM KEWIRUSAHAAN
Disusun oleh:
Ketua Pelaksana :
A. Dawamul Muthi F34061533/2006
Anggota
Nur Hidayat
F34061189/2006
Aziz Wildan
F34062160/2006
:
Febri Isni Prajayana F34061166/2006
Ryan Adam
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
G74090041/2009
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul kegiatan
: “Ortodox Tea Shop”: Kedai & Outlet Aneka
Macam Minuman Teh Inovatif
2. Bidang kegiatan
: ( ) PKMP
(√ ) PKMK
( ) PKMT
( ) PKMM
: ( ) Kesehatan
( ) Pertanian
( ) MIPA
( ) Teknologi dan Rekayasa
(√ ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua pelaksana kegiatan
:
a. Nama lenggkap
: A. Dawamul Muthi
b. NRP
: F34061533
c. Program studi
: Teknologi Industri Pertanian
d. Alamat rumah/telp.
: Jl. Raya Darmaga No. 8/08161160526
5. Anggota pelaksana kegiatan : 4 orang
6. Dosen pembimbing
:
a. Nama lengkap
: Andes Ismayana, S.TP, MT
b. NIP
: 19701219 199802 1 001
c. Alamat Rumah/Telp.
:JL. Raya Padjadjaran, Kampus IPB
Baranangsiang/081514117033
7. Biaya kegiatan total
:
a. DIKTI
: Rp 9.785.000
b. Sumber lain
:8. Jangka waktu pelaksanaan
: 6 Bulan
Bogor, 26 0ktober 2009
Menyetujui,
Ketua Departemen TIN
Ketua Pelaksana Kegiatan
3. Bidang ilmu
Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti
NIP 19621009 198903 2 001
A. Dawamul Muthi
NRP F34061533
Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S.
NIP 19581228 198503 1 003
Andes Ismayana, S.TP, MT
NIP 19701219 199802 1 001
3
A.
JUDUL PROGRAM
“Ortodox Tea Shop”: Kedai & Outlet Aneka Macam Minuman Teh Inovatif
B.
LATAR BELAKANG
Teh merupakan minuman penyegar yang sangat familiar dan banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh
dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya.
Sebagai sarana kesehatan kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat
daripada dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan, oleh karena itu,
teh lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat.
Karena kandungan senyawanya, terutama kandungan katekinnya, teh
tampaknya dapat disebut minuman fungsional. Beberapa kenyataan yang
dibuktikan melalui penelitian antara lain (Oguni, 1996) sebagai berikut.
1. Teh akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker.
2. Teh mencegah timbulnya penyakit, seperti mengendalikan diabetes dan
tekanan darah tinggi.
3. Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan
kolesterol darah.
4. Teh dapat mengatur gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf
karena kandungan kafeinnya.
5. Katekin teh merupakan antioksidan yang kuat dan akan menghambat
proses penuaan.
Karena kelima fungsi yang harus dipenuhi oleh makanan fungsional ada dalam
teh, maka potensi teh menjadi minuman fungsional tampaknya tidak diragukan
lagi.
Perubahan zaman yang semakin modern dengan tuntutan aktivitas yang
padat perlahan telah merubah pola konsumsi makanan dan minuman kearah pola
konsumsi yang praktis, namun masih tetap memiliki manfaat bagi kesehatan.
Minuman-minuman penyegar yang praktis saat ini berkembang pesat seiring
dengan hal tersebut. Pengembangan bisnis dalam bidang minuman (beverage)
menjanjikan prospek yang positif untuk membangun perekonomian Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persen pertumbuhannya yang mencapai 30,2%
4
setiap tahunnya (Food Review Indonesia, 2009). Beberapa jenis produk minuman
yang beredar di pasaran antara lain adalah jus, air mineral, soft drink, kopi, dan
teh.
Meminum teh memang sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan bagi
masyarakat Indonesia, dimana teh merupakan minuman penyegar dengan semua
kandungan kebaikan senyawa di dalamnya. Cara meminum teh sendiri di
masyarakat berbeda-beda. Teh sebagai minuman pelepas dahaga biasa, teh
sebagai minuman penyegar yang menawarkan kejutan-kejutan tertentu ketika
dikombinasikan dengan komponen bahan lain, teh sebagai minuman kesehatan
dan bahkan pada kalangan tertentu cara meminum teh akan memberikan prestise
tersendiri bagi peminumnya.
Produk minuman teh dan cara meminum teh
menjadi dua faktor yang penting dalam menikmati minuman teh. Terbanyak
produsen minuman teh saat ini masih terfokus dalam inovasi produk. Masih
sangat jarang yang memadukan inovasi produk teh, cara penyajian, cara
meminum dan kemudahan mendapatkan produk.
Konsep usaha minuman teh dengan memadukan inovasi produk teh dan
kegunaanya bagi kesehatan dengan cara penyajian, cara meminum dan
kemudahan dalam mendapatkan produk diharapkan bisa menjadi solusi bagi
kepuasan dalam meminum teh.
C.
PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah:
1. Potensi pengembangan industri minuman teh yang besar.
2. Teh sebagai salah satu komoditi andalan Indonesia memiliki banyak jenis
dengan rasa, warna, dan aroma masing-masing yang khas. Keragaman
jenis teh tersebut tidak semua dapat dinikmati masyarakat luas karena
lokasi produksinya jauh dari akses masyarakat. Oleh karena itu masyarakat
perlu dikenalkan dan diberi kemudahan untuk dapat menikmati beragam
jenis teh tersebut.
3. Belum banyak usaha yang menawarkan berbagai jenis produk minuman
teh yang dipadukan dengan konsep penyajian dan cara menikmati dalam
satu tempat.
5
D.
TUJUAN PROGRAM
Program ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan
mengangkat perekonomian masyarakat.
3. Memberikan nilai tambah pada teh, komoditas andalan dalam negeri.
4. Meningkatkan daya tarik produk.
5. Melatih kreativitas generasi muda dengan memadukan ilmu dan kreativitas
untuk mengembangkan produk-produk berbasis pertanian.
6. Melatih kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana
pembelajaran model agribisnis skala kecil.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Berdirinya Outlet Aneka produk yang menawarkan berbagai minuman
olahan teh dengan citarasa yang khas menurut jenisnya, disajikan dengan menarik,
ekslusif, dan dengan harga terjangkau.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Perguruan Tinggi
Munculnya satu usaha kedai minuman penyedia berbagai jenis teh ini,
dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing
melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat dikembangkan lebih
lanjut.
2. Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan
program
ini
akan
merangsang
mahasiswa
dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis.
6
Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim
yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.
Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
berkarya dalam menerapkan teknologi sederhana yang berhasil guna. Program ini
dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen
dalam bidang minuman kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Adanya kedai minuman teh ini akan membantu konsumen dalam memenuhi
kebutuhannya untuk dapat menikmati berbagai sajian minuman olahan teh. Kedai
ini juga akan dapat membangkitkan prestise bagi konsumen yang pernah
berkunjung dan mencoba produk yang ditawarkan.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
“Kedai teh” merupakan outlet khusus yang menyediakan produk aneka
inovasi minuman teh dan tempat berkumpul sambil menikmati minuman teh yang
di sajikan. Produk yang kami tawarkan adalah teh original (hitam dan hijau), teh
buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan rosela). Produk
minuman teh tersebut akan dibuat sendiri dan disuplai dari beberapa produsen
minuman teh untuk teh herbal dan teh yang khas.
Tempat penjualan akan
menggunakan dua bentuk yaitu outlet tetap dan outlet dinamis. Outlet tetap akan
menggunakan konsep tempat yang lebih luas dengan memadukan konsep bentuk
semi kafe dan konsep warung kopi tradisional, dimana ada tempat bersantai dan
berkumpul menikmati minuman teh. Outlet dinamis untuk menjangkau pasar lebih
luas dengan produk minuman yang sama.
Lokasi Usaha
Produksi akan dilakukan di Babakan Raya III, No. 56. Lokasi yang digunakan
sebagai tempat Outlet tetap terletak di kawasan Babakan Tengah. Lokasi ini
potensial karena merupakan salah satu pusat keramaian dikawasan kampus IPB
Darmaga. Outlat dinamis terletak di semua kantik kampus dan pusat keramaian
dan tempat publik.
7
Desain Outlet
Desain outlet tetap yang di buat menarik dan cocok untuk jadi tempat berkumpul
dan santai. Lokasi “kedai teh” yang berada langsung di pinggir jalan raya,
sehingga bisa langsung menarik orang dengan desain yang menarik dan nyaman.
Desain outlet dinamis dibuat praktis namun masih tetap menarik orang untuk
membeli produk yang ditawarkan.
Gambar 1. Contoh Outlet Dinamis
Kerja sama dengan pemasok
Sistem kerjasama yang digunakan dengan pemasok adalah sistem
konsinyasi. Pemasok menyupali barang pada “kedai teh” dan dijual dengan harga
pasar dengan standar standar yang telah ditetapkan dari pihak “kedai teh”, jika
dalam rentang waktu yang disepakati barang belum terjual, akan ditanggung
bersama. Hal-hal lainnya mengenai kerjasama diantara pemasok dan “kedai teh”
akan disepakati dalam surat perjanjian.
8
Strategi Pemasaran
1) STP (Segmentation, Targetting, and Positioning)
•
Segmenting
“kedai teh” merupakan outlet inovasi minuman teh dengan segmentasi
pasar sebagai berikut :
a) Kelompok Mahasiswa
Kelompok yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, sangat dinamis dan
membutuhkan tempat-tempat untuk berkumpul sambil menikmati produk
tertentu.
b) Kelompok Masyarakat umum
Kelompok pasar di tempat-tempat keramaian dan ruang publik yang
jumlahnya sangat besar dan luas.
•
Targetting
Kegiatan targetting merupakan kegiatan penentuan fokus pasar. Target
utama pemasaran produk “kedai teh” adalah mahasiswa yang sering
membutuhkan tempat berkumpul dan bersantai yang nyaman dengan
menikmati sajian makanan atau minuman tertentu. “kedai teh” sangat pas
yang akanm enyediakan ruang untuk menikmati sajian inovasi minuman teh.
Sedangkan segmen kedua yaitu remaja merupakan segmen perluasan
(agregasi) dari segmen utama, dengan jumlah yang besar dan mobilitas tinggi.
Sebagai permulaan, pasar yang kami bidik adalah daerah Bogor.
Dalam perkembangannya nanti diharapkan “kedai teh” dapat membuka
cabang di berbagai daerah di Indonesia.
•
Positioning
Positioning adalah suatu cara menempatkan produk dalam berbagai
produk sejenis yang beredar. Pelanggan melihat “kedai teh” sebagai outlet
produk inovasi minuman teh yang memberi kepuasan dalam menikmati teh
dengan berkumpul dan santai dalam kondisi yang nyaman.
9
2) Marketing Mix
•
Produk
Produk yang akan ditawarkan di “kedai teh” adalah teh original (hitam dan
hijau), teh buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan
rosela).
•
Harga
Produk-produk “kedai teh” dengan harga sesuai tipe , dengan perincian biaya
sebagai berikut:
Harga Jual Produk
Harga Jual
Teh Murbei
Harga
pokok
pembelian
Teh Buah
2.000,00
Harga jual
profit “kedai teh”
+
1.000,00
Harga Jual
Harga jual
pembelian
2.000,00
profit “kedai teh”
+
1.000,00
Harga Jual
@ Rp. 3.000,00
Teh Asam Jawa (Tamarine Tea)
pokok
pembelian
2.000,00
profit “kedai teh”
1.000,00
3.000
Teh Original
pokok
Harga
3.500
Teh Susu/Kopi
Harga jual
@ Rp. 3.000,00
Teh Rosela
Harga
@ Rp. 3.000,00
+
2.500
10
Penentuan harga produk tersebut melalui bebarapa pertimbangan:
Harga jual sudah termasuk keuntungan untuk mitra kerja dan “kedai teh”
Untuk mendorong rasa kepuasan dari para konsumen atas manfaat yang
telah diperoleh dari harga yang telah ditetapkan (Customer Value).
Mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pemasaran dan
penjualan.
Keinginan untuk mendapatkan profit yang besar.
•
Tempat
Outlet “kedai teh” tetap akan hadir di kawasan babakan tengah, karena
lokasi tersebut merupakan pusat keramaian dan sentra aktivitas ekonomi utama di
kawasan kampus IPB Darmaga. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis
membuat “kedai teh”akan sangat dekat denngan segmen utama dari penjualan
produk “kedai teh”. Untuk outlet dinamis akan hadir di kantin-kantin fakultas dan
tempat keramaian di kawasan Bogor.
•
Promosi
Pemasaran merupakan faktor penting dalam berwirausaha, dalam
memasarkan produk-produk yang bersifat perishable (mudah rusak) dan bulky
(memerlukan tempat), perlu adanya strategi yang baik sehingga usaha ini dapat
terus berjalan.
a.
Direct Selling Product
Kami akan mendatangi langsung pasar tempat berkumpulnya para pelaku
pasar, sehingga jual beli langsung terjadi. Direct selling yang akan kami lakukan
dengan menjual produk kami pada envent-event tertentu seperti bazar, ekspo,
pameran, pasar rakyat untuk menjemput bola dan lebih memperkenalkan produk
b.
Internet
Promosi dan pengenalan produk secara lebih luas akan dilakukan melalui
internet. Website yang dibuat akan memuat
tentang deskripsi produk, cara
11
perawatan, harga, cara pembelian, penawaran jasa pelatihan, info-info yang
berkaitan dengan produk dan testimoni masyarakat terhadap produk
c.
Membuat katalog, brosur, leaflet, ex-banner
Katalog dibuat untuk mempermudah konsumen melihat detail produk,
mengenai tipe dan harganya. Brosur dan leaflet diperbanyak sebagai sarana
promosi kepada konsumen secara luas. Ex-banner dibuat sebagai sarana promosi
ditempat umum, diharapkan kehadiranya dapat menjadi daya tarik konsumen.
d.
Kerja sama dengan pihak lain
Untuk meluaskan pasar, “kedai teh” dapat bekerjasama dengan lembaga
atau independent dalam membantu penjualan produk. Sistem kerjasamanya adalah
dengan konsinyasi dan atau sistem jual putus.
3) Aspek Finansial
Analisis Kelayakan Usaha digunakan untuk melihat bagaimanakah
keunggulan produk, peluang penjualan, biaya produksi, sehingga mendatangkan
laba dan layak untuk diproduksi dan menjamin keberlanjutan usaha setelah
kegiatan PKM Kewirausahaan diusulkan. Analisis sensitivitas usaha meliputi
analisis dengan Metode Payback Period, Metode Net Present Value (NPV),
Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Analisis Titik Impas (Break Even
Point)
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
pengeluaran investasi dengan aliran kas. Secara matematis rumus untuk
menghitung Payback Period adalah sebagai berikut :
Payback Period = Nilai Investasi
Kas Masuk Bersih
X 1 Tahun
12
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang
dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas
terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka usulan
usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika sama dengan 0
maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak. Secara matemetis rumus untuk
menghitung NPV adalah sebagai berikut :
NPV = ∑
CFt
. – Io
(1+ K)t
Dimana : CFt = Aliran kas pertahun pada periode t
Io
= Investasi awal pada bulan ke 0
K
= Suku Bunga
Metode Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa
datang. Secara matematis rumus untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut :
Io = ∑
CFt
.
( 1+ IRR )t
Dimana : t
Io
= Tahun ke= Nilai Investasi awal
CFt = Arus Kas bersih
IRR = Tingkat bunga yang dicari harganya
13
Analisis titik impas adalah adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara beberapa variabel dalam proses produksi dengan
pendapatan yang diterima perusahaan. Secara matematis rumus yang digunakan
untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut :
BEP =
a
.
P–b
Dimana : BEP = Tingkat produksi pada titik impas
a
= Biaya Tetap Produksi
b
= Biaya Variable
P
= Harga
(Perhitungan matematis kelima metode diatas disajikan dalam lampiran)
4) Aspek Manajemen dan Organisasi
•
Struktur organisasi perusahaan
Pengerjaan suatu proyek kewirausahaan yang profesional layaknya suatu
perusahaan memerlukan rancangan organisasi yang efektif, efisien, dan tersusun
rapi. Tujuannya adalah agar pencapaian tujuan perusahaan tersebut dapat
dilakukan dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih mudah.
14
Penanggung
jawab
Dikti
Project Manager
Control Quality
Product
Marketing, PR
R&D
Administrasion &
financial
Suplier
Keterangan :
Instruksional
Laporan
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam organigram diatas dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan
kecil ini sangat efisien terutama dalam pemanfaatan tenaga kerja. Modal
atau investasi didapat dari Dikti, penanggung jawab adalah dosen
pendamping. Dalam perusahaan kecil ini kami terdapat lima orang
pengelola utama dibantu oleh mitra kerja yaitu Suplier produk.
Tabel 1. Tugas Anggota “kedai teh”.
Jabatan
Project Manager
(Nur Hidayat)
Uraian Tugas
Bertanggung jawab secara keseluruhan atas kegiatan
perusahaan, pembuat kebijakan, penentu arah kemajuan
perusahaan
Marketing
and Manager MPR mempunyai tugas pokok menjalin kerjasama
Public Relation
dengan berbagai pihak yang mendukung kelancaran usaha
dan bertanggung jawab terhadap target pasar dan jaringan
(Aziz Wildan)
usaha. Tanggung jawab dalam memberikan citra yang baik
15
di mata konsumen
Menjalin kerjasama dengan pemasok, mengontrol kuantitas
dan kualitas produk yang di kumpulkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, memenuhi kebutuhan para
konsumen.
Manajer Control
Quality Product
(A D Muthi)
Resource and
Development
Menentukan cara-cara atau dorongan untuk merangsang para
konsumen untuk membeli. Merancang inovasi – inovasi baru
dalam bidang pemasaran, peka mamahami kebutuhan
konsumen, kemudian mengembangkan inovasi tersebut
untuk pengembangan usaha
(F.I. Prajayana)
Aministration and
Financial
Mempunyai tugas pokok mengatur administrasi dan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan semua arus biaya
yang keluar masuk keuangan perusahaan
(Sandra
Setyawati)
•
Penetapan insentif
Penetapan insentif berdasarkan sistem bagi hasil. Besarnya bagi hasil yang
diperoleh dari tiap-tiap pelaksana kegiatan berdasarkan prestasi kerja yang telah
dilakukan, prestasi kerja dapat dinilai dari lamanya waktu yang dikorbankan untuk
melakukan tugas, penyelesaian tugas yang tepat waktu, pemenuhan target-target
perusahaan, dan tingkat kepuasan konsumen.
H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
Metode
pelaksanaan
kegiatan
ini
berisi
langkah-langkah
untuk
merealisasikan tujuan dari usulan PKM Kewirausahaan. Langkah-langkah
tersebut diantaranya:
1.
Lokasi
Inisiasi outlet“kedai teh” akan dilakukan di kawasan Babakan Tengah, Dramaga.
2.
Persiapan
16
Kegiatan persiapan yang akan dilakukan meliputi membuat jadwal kegiatan,
kegiatan survey pasar, membuat kontrak dengan pemasok, dan pembelian
peralatan.
3.
Pengumpulan Produk
Kerjasama dengan pemasok menggunakan sisten konsinyasi, dimana pembayaran
barang yang diambil dilakukan dikemudian hari setelah barang terjual.
4.
Promosi dan Pemasaran
Tahapan kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan sebelum, selama, dan
sesudah program berlangsung
Sebelum program berlangsung
•
Pembuatan desain alat-alat promosi seperti katalog produk
•
Pembuatan desain interior toko
•
Pembuatan desain web “kedai teh”
Selama program berlangsung
5.
•
Promosi melalui internet
•
Penawaran ke pasar
•
Mengikuti bazar, pameran, ekspo, dan lain-lain
•
Kerjasama pemasaran dengan pihak lainnya
Pelaporan Kegiatan
Pelaporan kegiatan dilakukan sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban dalam
pelaksanaan kegiatan PKM Kewirausahaan ini bila usulan tersebut disetujui.
Lebih jelasnya tentang langkah-langkah pelaksanaan program dapat dilihat pada
Gambar 3.
17
Pilot Plan
Lolos
Studi Kelayakan
Tidak
Layak
ya
Persiapan
Tidak
Layak
ya
Pengumpulan Produk
Dipasarkan
Konsumen
Gambar 3. Bagan Tahapan Pelaksanaan Program
Laporan Kegiatan
18
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No
1
Kegiatan
Konsultasi
2
Survey Alat dan Bahan
3
Pembelian Bahan
4
Pembelian Alat
5
Uji coba produksi skala kecil
6
Studi kelayakan
7
Riset pasar
8
Mencari Investor
9
Produksi dalam skala usaha
10
Promosi
11
Evaluasi
12
Pembuatan Laporan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
19
J. RANCANGAN BIAYA
Biaya Investasi
Tabel 3. Biaya Investasi
Nama Bahan
Harga
Satuan
Satuan
Total harga
Sewa Tempat
6 bulan
2000000
2000000
Outlet Dinamis
2 buah
600000
1200000
2000000
2000000
Setting Tempat
Tupperware Tempat air
7 buah
100000
700000
Timbangan digital
1 buah
250000
250000
Saringan
4 buah
50000
200000
1 edisi
60.000
60000
Biaya promosi awal
- iklan di Koran kampus
- Spanduk dan standing
banner
Galon air
250000
3
40000
120000
Kompor gas
1 buah
100000
100000
Tabung Gas
1 buah
200000
200000
7080000
Total Biaya Investasi
Biaya Produksi
Tabel 4. Biaya Produksi
Nama Bahan
Satuan
Harga
Satuan
Total harga
Biaya Variabel
Pembelian Teh Murbei
80 cup
Pembelian Teh Rosela
80 cup 2000
2000
160000
160000
20
Pembelian Teh Tamarine
80 cup 2000
Cup Gelas 16 0z
Daun Teh
Pipet
160000
100 cup
200
20000
5 kg
100000
500000
20 bungkus
1000
20000
2 kg
10000
20000
Gula
Biaya Tetap
Pekerja Produksi
1
300000
30000
Pekerja pemasaran
4
300000
1200000
Buku Kas
1
10000
10000
Kertas
1
35000
35000
Stempel Perusahaan
1
25000
25000
Alat Tulis
1
50000
50000
Kuitansi
1
100000
100000
Map File
5
2000
10000
Buku Administrasi Produksi
1
5000
5000
I bulan
200000
200000
Transportasi
Total Biaya Produksi
2075000
Biaya yang dibutuhkan : Rp. 7080000 + Rp. 2075000= Rp. 9785000
21
K. LAMPIRAN
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Ahmad Dhawamul Muthi
b. NIM
: F34061533
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
2. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Nur Hidayat
b. NIM
: F34061189
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
3. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Ryan Adam
b. NIM
: G74090041
c. Fakultas/ Departemen
: FMIPA/Fisika
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
4. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Aziz Wildan
b. NIM
: F34062160
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 7 jam/ minggu
5. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap
: Febri Isni Prajayana
b. NIM
: F34061166
c. Fakultas/ Departemen
: Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
22
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
Nama Lengkap
: Andes Ismayana, S.TP, MT
NIP
: 19701219 199802 1 001
Tanggal Lahir
: 19-12-1970
Agama
: Islam
Alamat
: Departemen Teknologi Industri Pertanian
Kampus Fateta IPB Darmaga PO Box 220
Bogor
16602,
telp/fax.
0251-621974,
627830
Bidang Keahlian
:Pengelolaan Lingkungan dan Pengolahan
Limbah industri
Laboratorium
: Teknik Manajemen Lingkungan
Jabatan
: Staf Pengajar
: andesismayana@ipb.ac.id
Waktu untuk kegiatan PKM
: 2 Jam/Minggu
PUBLIKASI
: 1. Kajian Desain Parameter Proses Sarana
Pengolahan Air Bersih Skala Kecil untuk
Institusi Pendidikan pada Lingkar Kampus
IPB, tahun 2005
2. Penerapan Membran Filtrasi dari
Selulosa asetat dan Chitosan untuk
Produksi Bersih pada Industri Pulp dan
Kertas, 2004
3. Kajian Pengaruh Pelarut pada
Pembuatan Membran Mikrofiltrasi
(Pourous Membrane) dari Khitosan, 2003
4. Biological Nutrient Removal From
Agroindustrial Wastewater Using A Two
Reactor System, 2002
23
1. ANALISIS USAHA
1.1 Peramalan Pendapatan Selama 1 Bulan
Nama Bahan
Tabel 5. Biaya Penyusutan
Penyusutan
Total harga
1 tahun
Penyusutan
1 bulan
Outlet Dinamis
1200000
120000
10000
Setting Tempat
2000000
200000
16666,67
Tupperware Tempat air
700000
70000
5833,333
Timbangan digital
250000
25000
2083,333
Saringan
200000
20000
1666,667
Galon air
120000
12000
1000
Kompor gas
100000
10000
833,3333
Tabung Gas
200000
20000
1666,667
477000
39750
Jumlah
Harga Satuan
Total
Teh Murbei
20x20
3000
1200000
Teh Rosela
20x20
3000
1200000
Teh Tamarine
20x20
3000
1200000
Teh Buah
20x20
3500
1400000
Teh susu/kopi
20x20
3500
1400000
Teh Original
20x20
2500
1000000
Total Biaya Penyusutan
Tabel 6. Proyeksi laba/rugi
Rincian Biaya
Hasil Penjualan
Total Penerimaan
7400000
24
2075000
Biaya Produksi
39750
Biaya Penyusutan
Laba per bulan
5285250
1.2 Analisis R/C Ratio
Analisi R/C ratio adalah untuk mengetahui perbandingan antara total
penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan pada satu periode
produksi yaitu enam bulan.
R/C = total penerimaan
biaya variabel + biaya tetap+biaya penyusutan
= Rp 7.400.000,00
= 3,56
Rp 2.075.000,00
Perbandingan penerimaan dengan biaya adalah 3,56 artinya setiap
mengeluarkan biaya Rp 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,56
sehingga usaha ini efisien untuk dijalankan.
1.3 Analisis Payback Period
Estimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat ditunjukkan
dengan menghitung nilai payback period. Payback period pada usaha kedai
teh ini adalah :
Payback period = Nilai investasi
Keuntungan per bulan
= Rp 7.080.000,00
Rp 5.285.250,00
= 1,3 bulan
Dari hasil perhitungan payback period di atas, dihasilkan angka sebesar
1,3 bulan. Artinya, dalam jangka waktu 1,3 bulan modal ini akan kembali.
25
1.5. Analisis NPV (Net Present Value)
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang
dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran
kas terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0
maka usulan usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika
sama dengan 0 maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak.
NPV = ∑
CFt
. – Io
t
(1+ K)
Tabel 7. Cashflow dan NPV
Uraian
1
2
Bulan ke3
4
5
6
a Inflow
penerimaan penjualan
Total inflow
b Outflow
Investasi
biaya produksi
biaya penyusutan
total outflow
Selisih Inflow dan
Outflow
Net Benefit
DF 1 %
PV DF 17%
NPV
5285250 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250
5285250 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250
7080000
2075000 2075000 2075000 2075000 2075000 2075000
39750
39750
39750
39750
39750
39750
9194750 2114750 2114750 2114750 2114750 2114750
-3909500 3170500 3170500 3170500 3170500 3170500
0,990099
0,9803 0,97059 0,96098 0,95147 0,94205
-3.870.792 3108041 3077256 3046787 3016636 2986770
11.364.697
Dari perhitungan NPV di atas dapat dilihat NPV nya Rp 11.364.697,00.
Karena NPV>0 maka usaha ini layak direalisasikan.