PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI dan

MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN
“PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI”

DOSEN PEMBIMBING :
DR.Yusuf Risanto
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Farhan Zaki Mubarok 165020501111074
Mike Dwi Pramesti

165020501111076

Aprilia Cesaerany P

165020501111075

\

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2016

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional. Pengaertian kedua berkenaan
dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi
ditugaskan di antara anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan dua aspek yang
melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan
pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang
sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah
pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab
untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut
dapat menunjukan hal-hal sebagai berikut :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling
efektif sumber daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan baku, dan tenaga

kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatannya, di mana setiap
pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi
wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan
para karyawan.
4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan
dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan
untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai keefesienan. Proses
pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini:
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi

2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara
logika dapat dilaksanakan oleh suatu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak
terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga
ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.

3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi suatu kesatuan yang terpadu dan
harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota
organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasian dan mengurangi
ketidak efisienan dan konflik-konflik yang merusak.
Aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok internal yang tidak dapat
dihindarkan.

STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal dengan organisasi
yang dikelola serta struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan
pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisiposisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas dan wewenang dan

tanggung jawab yang berdeda-beda dalam organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan struktur organisasi antara lain:
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi sangat mempengaruhi
aliran kerja, sehingga bila aliran berubah maka strukrut organisasi juga
berubah.

2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur
organisasi.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk
bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. Ukuran organisasi. Banyaknya organisasi secara keseluruhan maupun satuansatuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar
ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus
dipilih bentuk struktur yang tepat.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan
kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugastugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja.
2. Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan
organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.

3. Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan
fungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan
lokasi (letak) kekuasaan pembuat keputusan.
5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok
kerja.
PEMBAGIAN KERJA
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga
pelaksanaan
kerja
berjalan
efektif.
Oleh
karena
itu,
dalam
penempatan karyawan harus menggunakan prinsip orang yang tepat di tempat yang
tepat. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang
didasarkan atas dasar suka dan tidak suka.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat akan

memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian
kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam
pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan
kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang
berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan
menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
BAGAN ORGANISASI FORMAL

Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemendepartemen atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan
diantaranya.
Lima aspek yang menggambarkan suatu struktur organisasi:
1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana
yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat spesialisasi
yang digunakan.
2. Manajer dan bawahan atau rantai pemerintah. Rantai perintah menunjukkan
hubungan wewenang-tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawahan
dalam keseluruhan organisasi.
3.
Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Label dan deskripsi pada tiap kotak
menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.

4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukkan atas
dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi, dasar fungsional atau divisional, atau
lainnya (departementalisasi).
5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan
bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.
Bentuk-Bentuk Bagan Organisasi
Henry G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan organisasi, yaitu :
1. Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan karena sederhana, jelas
dan mudah dimengerti.
2. Bentuk vertikal. Bentuk vertical agak menyerupai piramid, yaitu dalam hal
pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertical berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal. Bagan ini di gambarkan secara mendatar. Aliran wewenang dan
tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan
dengan jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan untuk praktek.
DEPARTEMENTALISASI
Beberapa bentuk departementalisasi yang akan dibicarakan berikuut ini adalah
atas dasar:
1 Fungsi : pemasaran, akuntansi, produksi, atau keuangan

2 Produk atau jasa : divisi mesin cuci,lemari es, televisi atau radio
3 Wilayah : divisi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Indonesia
Timur dan Operasi internasional
4 Langganan : penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer atau
konsumen

5
6
7
8

9

Proses atau peralatan : departemen pemotongan, kelompok perakitan,
bagian pembungkusan atau bagian finishing
Waktu : kelompok kerja bisa dibagi menjadi shift pertama, shift kedua dan
shift ketiga
Pelayanan : bisa mencerminkan kelas bisnis, kelas ekonomi, dan kelas turis
dalam pelayanan di pesawat terbang
Alpha Numerical : bisa digunakan pada pelayanan telpon di mana, misal,

nomer 00000 – 50000 ditempatkan pada satu departemen dan nomer 50001
– 99999 dalam departemen lain
Proyek dan Matriks : digunakan oleh perusahaan konstruksi dengan
teknologi tinggi, perusahaan konsultan atau orientasi-energi

Departementalisasi Fungsional :
Untuk membentuk suatu satuan organisasi. Semua individu-individu yang
melaksanakan fungsi yang sama dikelompokkan bersama, seperti seluruh personalia
penjualan, akuntansi, programmer komputer, dan sebagainya.
Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga
kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama,menciptakan efisiensi memlaui
spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan pengawasan
manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi fungsi.
Kelemahan struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,
menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan,memberikan tanggapn
lebih lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugas
tugasnya.
Departementalisasi Divisional
Banyak perusahaan besar, denga banyak jenis produk, diorganisasikan
menurut struktur organisasi divisional. Organisai divisional dapat mengikuti

pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah ( geografis ), langganan, dan
proses atau peralatan.
Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis
produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang
sangat berbeda dengan satu dengan yang lainnya dalam organisasi.
Departementalisasi daerah, regional atau geografis, adalah pengelompokan
kegiatan-kegiatan menurut tempat di mana operasi beralokasi atau di mana satuansatuan organisasi menjalankan usahanya.
Departementalisasi langganan adalah pengelompokan produk atau jasa
tertentu, pembentukan divisi atas dasar langgana ini terutama digunakan dalam
pengelompokan kegiatan-kegiatan penjualan atau pelayanan, dan diperlukan bila

suatu divisi menjual sebagian besar atau semua produknya kepada suatu kelas
langganan tertentu.
Kebaikan struktur divisional :
1 Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang
sesuai bagi pemberian tanggapan yang tepat
2 Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
lingkungan divisi yang khas.
3 Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatka perharian pada
pertanggung jawaban atas prestasi kerja yang biasanya diukur dengan laba

atau rugi divisi.
4 Membebaskan para kepala eksekutif untuk pembuatan keputusan strategik
lebih luas dan memungkinkan konsentrasi penuh pada tugas-tugas
5 Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah
6 Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi
7 Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik
Kelemahan-kelemahan struktur divisional secara lebih terperinci adalah :
1 Menyebabkan berkembangnya persaingan “dysfunctional” potensial antar
sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas-tugas dan prioritasprioritas
2 Masalah seberapa besar delegasi wewenang yang diberikan kepada
manajer-manajer divisi
3 Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biayabiaya overhead perusahaan
4 Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijaksanaan antara divisi-divisi
5 Masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu
Organisasi Proyek dan Matriks
Organisasi ini memiliki tipe departementalisasi campuran, Strukturnya untuk
mengkombinasikan kebaikan kedua tipe desain fungsional dan divisional dengan
menghindarkan kekurangan-kurangannya.
Departementalisasi proyek menyangkut tim-tim, spesialis, yang diperlukan
untuk mencapai suatu tujuan untuk mencapai suatu tujuan khusus.
Departementalisasi matriks adalah sama dengan departementalisasi proyek
dengan satu perbedaan pokok, dala struktur matriks, para karyawan mempunyai dua
atasan sehingga mereka berada di bawah dua wewenang
Organisasi matriks dikembangkan pertama kali dalam industri ruang angkasa.
Konsep organisasi matriks banyak dikembangkan terutama pada perusahaan-

perusahaan konstruksi, kontraktor, perusahaan konsultan, kantor akuntan, dan
organisasi lainnya yang bekerja dengan banyak proyek.
Davis dan Lawrence menguraikan empat tahap perkembangan matriks: tahap
I, piramid tradisional , di mana perintah di persatukan pada tingkat atas, tahap II,
hamparan sementara, dimana tim tim proyek diciptakan hanyak untuk kebutuhan
khusus dan mendesak, tahap III hamparan tetap, di mana tim-tim proyek dilanjutkan
untuk maksud yang terus menerus, dan tahap IV, suatu matriks dewasa, dimana kedua
dimensi struktur telat tetap dan seimbang, dengan kekuasaan yang seimbang
Kebaikan organisasi matriks :
1 Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer manajer fungsional
2 Mengembangkan keterampilan-keterampilan karyawan dan merupakan
tempat latihan yang baik bagi manajer-manajer strategik
3 Melibatkan, memotivasi dan menantang karyawan serta memperluas
pandangan manajemen menengah terhadap masalah-masalah strategik
perusahaan
4 Memberikan fleksibilitas kepada organisasi dan membantu perkembangan
kreativitas serta melipat gandakan sumber-sumber yang beraneka ragam
5 Menstimulasi kerjasama antar disiplin dan mempermudah kegiatan
perusahaan yang bermacam-macam dengan orientasi proyek
6 Membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan
Kelemahan organisasi matriks:
1 Pertanggung jawabannganda dapat menciptakan kebingungan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang kontradiktif
2 Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal
3 Memerlukan lebih banyak ketrampilan-ketrampilan antar pribadi
4 Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan
daripada kegiatan
5 Mengandung resiko timbulnya perasaan anarki
6 Sangat mahal untuk diimplementasikan

DAFTAR PUSTAKA
DR. Winarno, S.PD., M.SI., Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan panduan
kuliah di perguruan tinggi

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2