Indikator PHBS di Rumah Tangga

Indikator PHBS di Rumah Tangga

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan dimasyarakat.
Indikator PHBS di Rumah Tangga (Dinkes, 2006):
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Adalah persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Meningkatnya proporsi
ibu bersalin dengan bantuan tenaga kesehatan yang terlatih, adalah langkah awal
terpenting untuk mengurangi kematian ibu dan kematian neonatal dini. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih
dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

2. Memberi ASI Eksklusif

Adalah bayi pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI sejak lahir sampai usia 6
bulan, tidak diberi makanan tambahan dan minuman lain kecuali pemberian air putih
untuk minum obat saat bayi sakit. Asi banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangan fisik serta kecerdasan. ASI mengandung zat kekebalan sehingga
mampu melindungi bayi dari alergi.
Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongkan dalam tiga kelompok yakni:

2.1. Kolostrum

Kolostrum ( susu awal ) adalah ASI yang keluar pada hari pertama. Setelah
kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena mengandung banyak
vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari
penyakit infeksi. Kolostrum mengandung vitamin A, E dan K serta beberapa mineral
seperti natrium dan Zn.

2.2. ASI transisi/ peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum
menjadi matang. Biasanya diproduksi pada hari k2 4 – 10 setelah kelahiran.
Kandungan volume protein akam semakin rendahsedangkan kadar karbohidrat dan

lemak makin tinggi dibandingkan pada kolosrum, juga volume akan makin
meningkat.


2.3. Asi matang/ matur

ASI matang adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar pada hari ke -14 dan
seterusnya komposisi relatif tetap. Merupakan suatu cairan berwarna
putihkekuningan yang diakibatkan warna dari gambar c-casenat riboflavin, dan
karoten yang terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI
cukup. ASI ini merupakan makanan satu – satunya yang paling baik dan cukup
untuk bayi sampai berumur 6 bulan. Selama 6 bulan pertama, volume ASI sekurang
– kurangnya sekitar 500-700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600 ml/hari setelah
bayi berusia satu tahun.
Keuntungan menyusui bagi bayi:

A. Ditinjau dari aspek gizi
Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh
kembang yang optimal. Mudah diserap dan dicerna.

B. Ditinjau dari aspek imunologi
Bayi tidak sering sakit. ASI mengandung kekebalan antara lain imunitas seluler yaitu
leukosit sekitar 4000/ml, misal IgA- enzim pada ASI yang mempunyai efek
antibakteri misalnya lisozim, katalase dan peroksidase.


C. Ditinjau dari aspek psikologis
Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengang. Pemberian ASI mendekatkan
hubungan ibu dan bayi menimbulkan perasaan aman bagi bayi , yang penting untuk
mengembangkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai orang lain /ibu dan
akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri

3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan

Adalah menimbang bayi dan balita mulai dari umur 0 sampai 59 bulan setiap
bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) berturut-turut dalam 3 bulan
terakhir. Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita
setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk. Setelah balita ditimbang di buku KIA atau KMS maka akan terlihat berat

badannya naik atau tidak turun. Naik apabila garis pertumbuhannya naik mengikuti
salah satu pita warna di atasnya. Tidak naik bila garis pertumbuhannya mendatar
dan garis pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda. Bila balita mengalami
gizi kurang maka akan dijumpai tanda – tanda:
1. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut – turut, badannya kurus

2. Mudah sakit
3. Tampak lesu dan lemah
4. Mudah menagis dan rewel

4. Mencuci tangan dengan air dan sabun

Adalah tindakan membersihkan tangan dengan air bersih yang mengalir dan
memakai sabun untuk membersihkan kotoran/ membunuh kuman serta mencegah
penularan penyakit. Misalnya: mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan
minuman, mencuci tangan sesudah buang air besar dengan sabun, karena sabun
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran
dan kuman akan masih tertinggal.
Waktu yang tepat untuk mencuci tangan :

1. Setia kali tangan kita kotor ( setelah memegang uang , binatang dan
berkebun )
2. Setelah buang air besar
3. Setelah membersihkan kotoran bayi
4. Sebelum memegang makanan
5. Sebelum makan dan menyuapi makanan

6. Sebelum menyusui bayi
7. Sebelum menyuapi anak
8. Setelah bersin, batuk dan membuang ingus

Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut:
1. Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun khusus anti bakteri
2. Gosok tangan setidaknya selama 15 – 20 detik

3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela – sela jari dan
kuku
4. Basuh tangan sampai bersih dengan air mengalir
5. Keringkan dengan handuk bersih dan alat pengering
6. Gunakan tisu atau handuk sebagai penghalang ketika mematikan kran air.

5. Menggunakan air bersih

Air adalah sangat peting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh
manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air, untuk anank – anak sekitar 65%,
dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara

lain untuk minum, masak, mandi, mencuci ( bermacam – macam cucian ).
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, membersihkan
bahan makanan haruslah bersih agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari
penyakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat
dilihat, dirasa, dicium dan diraba). Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman
penyakit. Kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).
Syarat – syarat air minum yang sehat agar air inum itu tidak menyebabkan penyakit,
maka air itu hendaknya memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:

a. Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening ( tidak
berwarna ), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya, cara mengenal air
yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.

b. Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri.
Terutama bakteri pathogen. Cara ini untuk mengetahui apakah air minum
terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adalah dengan memeriksa sampel air
tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli

maka air tersebut sudahmemenuhi kesehatan

c. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat – zat tertentu dalam jumlah
yang tertentu pula.

6. Menggunakan jamban sehat

Adalah rumah tangga atau keluarga yang menggunakan jamban/ WC dengan
tangki septic atau lubang penampung kotoran sebagai pembuangan akhir. Misalnya
buang air besar di jamban dan membuang tinja bayi secara benar. Penggunaan
jamban akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
Jamban mencegah pecemaran sumber air yang ada disekitarnya. Jamban yang
sehat juga memiliki syarat seperti tidak mencemari sumber air, tidak berbau, mudah
dibersihkan dan penerangan dan ventilasi yang cukup.

7. Rumah bebas jentik

Adalah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dirumah satu kali
seminggu agar tidak terdapat jentik nyamuk pada tempat-tempat penampungan air,

vas bunga, pot bunga/ alas pot bunga, wadah penampungan air dispenser, wadah
pembuangan air kulkas dan barang-barang bekas/ tempat-tempat yang bisa
menampung air. Pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M (menguras.
Menutup dan mengubur plus menghindari gigitan nyamuk)

8. Makan buah dan sayur setiap hari

Pilihan buah dan sayur yang bebas peptisida dan zat berbahaya lainnya.
Biasanya cirri-ciri sayur dan buah yang baik ada sedikit lubang bekas dimakan ulat
dan tetap segar. Adalah anggota keluarga umur 10 tahun keatas yang
mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap
hari.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas melakukan aktivitas fisik
30 menit setiap hari misalnya jalan, lari, senam dan sebagainya. Aktifitas fisik
dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari , sehingga dapat
menyehatkan jantung, paru-paru alat tubuh lainnya. Lakukan aktifitas fisik sebelum
makan atau 2 jam sesudah makan.


10. Tidak merokok di dalam rumah

Adalah anggota rumah tangga tidak merokok di dalam rumah. Tidak boleh
merokok di dalam rumah dimaksudkan agar tidak menjadikan anggota keluarga
lainnya sebagai perokok pasif yang berbahaya bagi kesehatan. Karena dalam satu
batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya
seperti nikotin, tar dan carbonmonoksida (CO).

Penyakit yang berkaitan dengan rumah
Rumah yang tidak sehat dan juga perilaku tidak sehat dapat menyebabkan
dan menularkan penyakit bagi penghuninya, seperti sakit batuk-batuk, pilek, sakit
mata, demam, sakit kulit, maupun kecelakaan.
Kebiasaan tidur beramai-ramai dalam satu kamar tidur atau terlalu padat
penghuni adalah kebiasaan tidak baik dalam rumah, karena dapat menularkan
penyakit dengan cepat. Biasanya bila salah seorang menderita batuk dan pilek
maka semua yang tidur bersama-sama dengan orang tersebut akan tertular sakit
batuk dan pilek. Penyakit-penyakit lain yang dapat menular akibat tidur ramairamai
yaitu sakit mata, kulit, batuk darah (TB).
Merokok adalah kebiasaan yang sangat tidak sehat bagi perokok tersebut,

apalagi dilakukan di dalam rumah maka akibatnya dapat mengenai penghuni
rumah lainnya. Asap yang dikeluarkan dari rokok mengandung zat yang sifatnya
racun bagi tubuh dan dapat mennyebabkan sakit kanker, jantung dan gannguan
janin pada ibu hamil.
Dapur merupakan tempat kegiatan untuk mengolah, menyiapkan dan
menyimpan makanan, kegiatan memasak sering dilakukan oleh ibu-ibu sambil
menggendong anaknya yang masih kecil. Tanpa disadari bahwa menggendong
anak sambil memasak merupakan perilaku tidak sehat terutama untuk sang anak
karena dapat terkena asap dapur yang berasal dari pembakaran bahan bakar
(minyak, kayu, arang, daun, batu bara). Dari kegiatan memasak sambil
menggendong anak dapat terkena sakit saluran pernafasan seperti batuk-batuk.
Menjamah makanan tanpa cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu adalah
sangat berbahaya karena di tangan terdapat banyak kotoran setelah tangan
melakukan banyak kegiatan.
Kegiatan manusia sebagian besar menggunakan tangan, sehingga tangan
dapat menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan
melalui tangan antara lain diare, kecacingan, keracunan, sakit kulit dan lainlain.
Secara ringkas keadaan rumah yang tidak sehat dapat menjadi sumber
penularan penyakit seperti terlihat pada alur penularan penyakit dibawah ini.


Penyakit yang berhubungan dengan air
Jenis penyakit yang berhubungan dengan air antara lain sakit perut, diare,
sakit kulit, sakit mata, kecacingan, demam berdarah, malaria, kaki gajah
(filariasis), dan lain-lain :
1. Sakit perut dan Diare
Sakit perut dan diare disebabkan karena mengkonsumsi air yang telah
tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran
hewan.
Alur penularan penyakit perut dan diare melalui air dapat dijelaskan pada
diagram gambar dibawah ini

2. Sakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang telah tercemar
kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran hewan untuk
mandi atau mencuci baju, sehingga kotoran menempel di badan.
Alur penularan penyakit kulit melalui air dapat dijelaskan pada diagram
dibawah ini.

3. Sakit mata
Sakit mata disebabkan oleh masuknya kuman penyakit ke mata yang
salah satunya melalui air yang kotor, yang digunakan untuk mandi atau
mencuci muka.
Alur penularan penyakit mata melalui air dapat dijelaskan pada diagram
dibawah ini.

4. Kecacingan
Kecacingan dapat terjadi karena mengkonsumsi air yang telah tercemar
kotoran manusia atau binatang karena didalam kotoran tersebut terdapat
telur cacing.
Alur penularan penyakit kecacingan melalui air dapat dijelaskan pada
diagram dibawah ini.

5. Malaria
Nyamuk malaria berkembang biak di air yang tergenang, oleh karena itu
bila ada air yang menggenang harus dialirkan agar tidak ada nyamuk
yang bertelur di tempat tersebut.
Tempat bertelur nyamuk malaria antara lain di sawah, kolam, danau,
terutama di daerah pantai.
Alur penularan penyakit malaria melalui air dapat dijelaskan pada
diagram dibawah ini

6. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah yaitu di air yang
tergenang dan jernih. Untuk mencegahnya, air yang menggenang harus
dialirkan agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.
Menutup tempat penyimpanan air dan mengurasnya minimal seminggu
sekali agar telur yang berada di tempat air tersebut tidak sempat
menetas menjadi nyamuk. Mengubur barang bekas yang dapat
menampung air. Upaya pencegahan tersebut di atas dikenal dengan
istilah 3M yaitu menutup, menguras, mengubur.
Alur penularan penyakit demam berdarah dapat dijelaskan pada diagram
dibawah ini

7. Kaki Gajah (Flariasis)
Penyakit kaki gajah (Elephantiasis) disebabkan oleh cacing filaria yang

menyumbat pembulur darah sehingga mengakibatkan pembengkakan.
Cacing filaria terdapat didalam tubuh nyamuk culex yang biasa
berkembang biak di air kotor yang tergenang seperti got, comberan, dan
rawa. Untuk mencegahnya yaitu mengalirkan air agar tidak ada nyamuk
yang bertelur di tempat tersebut.
Alur penularan penyakit kaki gajah dapat dijelaskan pada diagram
dibawah ini