BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament pada Siswa Ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal)

  Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Watuagung 01 Kabupaten Semarang semester 2 tahun ajaran 2016/2017 yang memiliki peserta didik berjumlah 15 orang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Kompetensi Dasar 6.2 Cahaya dan Sifat-sifatnya. Peserta didik pada awalnya yang memberikan respon baik pada saat pembelajaran hanya mencapai 20% saja.

  Pembelajaran yang tidak memberikan hasil memuaskan dapat berdampak pada hasil belajar peserta didik itu sendiri, karena itu hasil belajar peserta didik tidak mengalami ketuntasan dengan standar nilai kriteria ketuntasan mengajar pada mata pelajaran IPA ≥67.

  Destribusi perolehan skor hasil dari pretes sebelum diadakan penelitian dapat di lihat pada table berikut ini.

  Tabel 4.1

Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

  Kriteria

No Frekuensi Persentase (%)

Skor Ketuntasan Belajar

  1 Tuntas 3 20% ≥67 2 <67 Tidak Tuntas 12 80% Jumlah

  15 100%

  Berdasarkan tabel destribusi skor IPA kondisi Pra Siklus diatas, data hasil pra siklus menunjukkan sebagian besar perserta didik belum mancapai kentutasan belajar. Peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 hanya sebanyak 3 peserta didik atau sebesar 20% sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 12 pseserta didik atau sebesar 80%, dengan ketercapaian nilali tertinggi adalah 76 sedangkan nilai terendah 32. Untuk lebih jelasnya dapat melihat data destribusi persentase perolehan hasil belajar IPA dapat

  20% tuntas tidak tuntas 80%

  Gambar 2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Pra Siklus

  Berdasarkan gambar diagram lingkaran diatas menunjukkan perbandingan dari hasil pembelajaran IPA saat pra siklus yang hanya mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 hanya 20% sedangkan pserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar sebanyak 80%.

  Skor hasil pra siklus ini disebabkan karena saat mengajar pembelajaran IPA, guru masih menggunakan model konvensional, dimana metode ceramah masih mendominasi saat proses kegiatan pembelajaran. Penyampaian materi masih cenderung membuat anak untuk menghafal, sehingga membuat pembelajaran menjadi kurang menarik bagi siswa yang berakibat bosan, tidak aktif, kurang memperhatikan saat pelajaran, dan malas mengerjakan tugas yang diberikan guru pada saat pembelajaran. Maka peneliti mengambil Penelitian Tindakan Kelas pada siklus 1.

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

4.2.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

  Sebelum dilaksanakanya proses pembelajaran siklus 1, peneliti telah menetukan model yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan. dengan matarei Cahaya dan Sifat-sifatnya. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran peneliti menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe Teams

  Game Tournament (TGT) , adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir.

  Peneliti kemudian menyiapakan lembar observasi kinerja guru untuk dalam pelaksanaan pembelajaran untuk diamati oleh observer dan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memehami materi selama pembelajaran, peneliti merancang sebuah alat evaluasi berupa soal tes yang akan menguji peserta didik dengan materi yang diajarkan.

  Perencanaan yang telah dilakukan tersebut telah mampu sebagai pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, susatu progam yang struktur dapat mempermudah pembelajaran materi sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dan Observasi

  Pelaksanaan pembelajarang yang telah dilakukan pada siklus 1 sesuai dengan yang direncanakan dalam rencana pembelajaran, langgkah-langkah pembelajaran terlaksana sangat baik, terlihat pada kegiatan awal peneliti menyiapkan peserta didik dan kondisi kelas untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya.

  a.

  Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada tanggal 07 April 2017 untuk melakukan kegiatan perbaikan belajar dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan, guru membagi peserta didik dalam sebuah kelompok, guru membagikan materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dibagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompoknya membaca teks yang telah dibagikan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, peserta didik dan guru melakukan percobaan bersama-sama tentang sifat-sifat cahaya, membantu peserta didik memberi informasi jika diperlukan, siswa melihat demonstrasi percobaan yang dilakukan guru, guru membagikan kartu perkelompok untuk menantukan siapa membacakan sebuah pertanyaan dan perwakilan kelompok bagian pertama berebut untuk menjawab dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu, kegiatan ini trus berlangsung dengan merolling anggotanya sampai pertanyaan yang dibacakan guru habis, guru mengumpulkan point setiap kelompok untuk diakumulasi dan dijadikan poin sementara. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, tanya jawab, tindak lanjut.

  b.

  Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada tanggal 08 April 2017 untuk melakukan kegiatan perbaikan belajar. Pada awal pertemuan kedua ini guru mengingatkan pelajaran yng sudah di pelajari sebelumnya, dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan, guru membagi peserta didik dalam sebuah kelompok yang sama saat pertemuan pertama, guru membagikan materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dibagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompoknya membaca teks yang telah dibagikan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, peserta didik dan guru melakukan percobaan bersama-sama tentang sifat-sifat cahaya, membantu peserta didik memberi informasi jika diperlukan, siswa melihat demonstrasi percobaan yang dilakukan guru, guru membagikan kartu perkelompok untuk menantukan siapa yang mendapat posisi P1 P2 dan P3 dalam kelompoknya, guru menempatkan P1 dalam kelompok P1 untuk saling melakukan tournament sama halnya dengan P2 dan P3, setelah tournament pesrta didik kembali kekelompoknya semula, guru mengumpulkan point setiap kelompok untuk diakumulasi dan dijadikan poin akhir yang sudah digabungkan dengan poin sementara pada pertemuan pertama, guru memberikan reward pada kelompok yang memenangkan tournament. Dalam kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, tanya jawab,tes evaluasi, tindak lanjut.

  Pengamatan terhadap tindakan siklus 1 dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Peneliti meminta guru kelas II sebagai obsever, dengan alasan karena guru kelas II lebih memahami pembelajaran dengan menggunakan model

  Teams Game Tournament

  . Keseluruhan proses perbaikan pembelajaran tindakan siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan di kelas V SD Negeri Watuagung 01 Kabupaten Semarang yang dilakukan selama 4 kali pertemuan.

  Hasil pengamatan dibedakan menjadi dua, yaitu pengamatan terhadap hasil belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari skor hasil tes formatif peserta didik pada akhir tindakan siklus 1 dan pengamatan terhadap proses belajar yang diperoleh dari hasil peskoran proses belajar yang meliputi peskoran menyimak dan peskoran diskusi. Sedangkan data kualitatif meliputi pengamatan aktivitas peserta didik dan guru selama kegiatan siklus 1. Pengamatan terhadap hasil belajar ini dilakukan sendiri oleh peneliti, sedangkan pengamatan terhadap proses aktifitas peserta didik dan guru dilakukan oleh guru kelas II yaitu Ayuk Septiana Dewi,S.Pd sebagai obsever.

4.2.3 Refleksi

  Berdasarkan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1 pertemuan pertama dan kedua diperoleh data kuantitatif melalui tes formatif yaitu pada aspek kognitif di dalam siklus 1 yang menggunakan model pembelajaran Teams Game Tournament.

  Destribusi perolehan skor tes IPA pada siklus 1 dapat diketahui pada tabel berikut ini :

  Tabel 4.2

Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Siklus 1

  

No Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase

  1

  46 1 7%

  2

  60 3 20%

  3

  73 3 20%

  4

  80 7 46%

  5

  86 1 7% Jumlah 15 100%

  Ketuntasan hasil belajar pada siklus 1 dapat dilihat pada table berikut ini :

  Tabel 4.3

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

  Kriteria

No Frekuensi Persentase (%)

Skor Ketuntasan Belajar 1 ≥67 Tuntas

  11 73% 2 <67 Tidak Tuntas 4 27% Jumlah

  15 100%

  Berdasarkan tabel destribusi skor IPA kondisi Siklus 1 diatas, data hasil uji tes siklus 1 menunjukkan sebagian besar perserta didik mancapai kentutasan belajar dan ada beberapa peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 sebanyak 11 peserta didik atau sebesar 73% sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar hanya sebanyak 4 pseserta didik atau sebesar 27%, dengan ketercapaian nilali tertinggi adalah 86 sedangkan nilai terendah 46. Untuk lebih jelasnya dapat melihat data destribusi persentase perolehan hasil belajar IPA dapat disajikan pada gambar diagram lingkaran berikut ini :

  27% tuntas tidak tuntas

  73% Gambar 3

  

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

  Berdasarkan gambar diagram lingkaran diatas menunjukkan perbandingan dari hasil pembelajaran IPA saat pra siklus yang hanya mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 hanya 20% sedangkan pserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar sebanyak 80%, setelah melakukan perbaikan belajar pada siklus 1 yang mencapai ketu ntasan belajar dengan KKM ≥67 sebanyak 73% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 27%.

  Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran tindakan siklus 1 di kelas 5 SD Negeri Watuagung 01 Kabupaten Semarang prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik diketahui nilai yang dicapai : nilai terendah 46, nilai tertinggi 86. Dengan demikian dapat disimpulkan perbaikan pembelajaran yang dilakukan di siklus 1 dengan model pembelajaran Teams

  

Game Tournament sudah ada kemajuan, tetapi belum dapat muntaskan semua

  hasil belajar peserta didik. Karena itu, di rencanakan perbaikan pembelajaran siklus 2.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

  4.3.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

  Pada pembelajaran perbaikan belajar siklus 2 yang dilaksanakan pada tanggal 12 April-13 April 2017 yang terdiri dari dua pertemuan. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti dan observer berdiskusi untuk membuat proses belajar lebih kondusif. Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran siklus 1 untuk mata pelajaran IPA dengan matarei Cahaya dan Sifat-sifatnya. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran peneliti menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT), adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir.

  Peneliti kemudian menyiapakan lembar observasi kinerja guru untuk dalam pelaksanaan pembelajaran untuk diamati oleh observer dan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memehami materi selama pembelajaran, peneliti merancang sebuah alat evaluasi berupa soal tes yang akan menguji peserta didik dengan materi yang diajarkan.

  4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dan Observasi

  Pelaksanaan perbaikan belajar pada siklus 2 telah sesuai dengan yang direncanakan pada langkah-langkah pembelajaran. Tahap pelaksanaan siklus 2 merupakan tahap penerapan dari perencanaan yang telah dibuat setelah siklus 1 dilaksanakan. Pada siklus 2 ini terdapat dua pertemuan.

  a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada tanggal 12 April 2017 untuk melakukan kegiatan perbaikan belajar dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan yaitu pembiasan cahaya dan penguraian cahaya, guru membagi peserta didik dalam sebuah kelompok, guru membagikan materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dibagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompoknya membaca teks yang telah dibagikan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, peserta didik dan guru melakukan percobaan bersama-sama guru yaitu penguraian cahaya, guru membagikan kartu perkelompok untuk menantukan siapa yang mendapat giliran pertama kedua dan ketiga dalam kelompoknya, guru membacakan sebuah pertanyaan dan perwakilan kelompok bagian pertama berebut untuk menjawab dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu, kegiatan ini trus berlangsung dengan merolling anggotanya sampai pertanyaan yang dibacakan guru habis, guru mengumpulkan point setiap kelompok untuk diakumulasi dan dijadikan poin sementara. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, tanya jawab, tindak lanjut.

  b.

  Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada tanggal 13 April 2017 untuk melakukan kegiatan perbaikan belajar. Pada awal pertemuan kedua ini guru mengingatkan pelajaran yng sudah di pelajari sebelumnya pada siklus pertama dan pertemuan pertama pada siklus 2, dalam kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan, guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan, guru membagi peserta didik dalam sebuah kelompok yang sama saat pertemuan pertama, guru membagikan materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dibagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompoknya membaca teks yang telah dibagikan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, peserta didik dan guru melakukan percobaan bersama-sama tentang penguraian cahaya, siswa melihat demonstrasi percobaan yang dilakukan guru, guru membagikan kartu perkelompok untuk menantukan siapa yang mendapat posisi P1 P2 dan P3 dalam kelompoknya, guru menempatkan P1 dalam kelompok P1 untuk saling melakukan tournament sama halnya dengan P2 dan P3, setelah tournament pesrta didik kembali kekelompoknya semula, guru mengumpulkan point setiap kelompok untuk diakumulasi dan dijadikan poin akhir yang sudah digabungkan dengan poin sementara pada pertemuan pertama, guru memberiakan reward pada kelompok yang memenangkan lomba tournament. Dalam kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, tanya

  Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung, pelaksanaan pengamatan meminta bantuan observer dari guru kelas II untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran degan cara mengisi centang pada kolom observasi yang telah disediakan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung melalui model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).

4.3.3 Refleksi

  Berdasarkan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1 pertemuan pertama dan kedua diperoleh data kuantitatif melalui tes formatif yaitu pada aspek kognitif di dalam siklus 2 yang menggunakan model pembelajaran Teams Game Tournament mengalami peningkatan.

  Destribusi perolehan skor tes IPA pada siklus 2 dapat diketahui pada tabel berikut ini :

  Tabel 4.4

Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Siklus 2

  

No Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase

  1

  73 2 13%

  2

  80 2 13%

  3

  86 6 41%

  4

  93 3 20% 5 100 2 13% Jumlah

  15 100%

  Ketuntasan hasil belajar pada siklus 2 dapat dilihat pada table berikut ini :

  Tabel 4.5

Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

  Kriteria

No Frekuensi Persentase (%)

Skor Ketuntasan Belajar

  1 Tuntas 15 100% ≥67 2 <67 Tidak Tuntas 0% Jumlah

  15 100%

  Berdasarkan tabel destribusi skor IPA kondisi Siklus 2 diatas, data hasil uji soal siklus 2 menunjukkan seluruh perserta didik mancapai kentutasan belajar. Peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 sebanyak 15 peserta didik atau sebesar 100% sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar tidak ada atau sebesar 0%, dengan ketercapaian nilali tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah 73. Untuk lebih jelasnya dapat melihat data destribusi persentase perolehan hasil belajar IPA dapat disajikan pada gambar diagram lingkaran berikut ini :

  0% tuntas tidak tuntas 100%

  Gambar 4

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Berdasarkan gambar diagram lingkaran diatas menunjukkan perbandingan dari hasil pembelajaran IPA saat siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥67 sebanyak 73% dan yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 27%, sedangkan pada siklus 2 peserta didik yang memenuhi kriteria ketuntasan belajar sebanyak 100% dan yang tidak tuntas 0%.

  Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran tindakan siklus 2 di kelas 5 SD Negeri Watuagung 01 Kabupaten Semarang prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik diketahui nilai yang dicapai : nilai terendah 73, nilai tertinggi 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebanyak 16 peserta didik yang melakukan perbaikan pembelajaran di siklus 2 dengan model pembelajaran Teams Game Tournament sudah mencapai KKM dan peserta didik 100% tuntas dalam melakukan perbaikan belajar.

4.4 Hasil Analisis Data Penelitian

4.4.1 Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Pra siklus, Siklus 1, Siklus 2

  Perbandingan dari keberhasilan hasil belajar pada kondisi pra siklus, siklus 1, siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  Tabel 4.6

Perbandingan Hasil Belajar Pada Pra Siklus ,Siklus 1,Siklus 2

  Kondisi No KKM Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

  1 Tuntas 3 20% 11 73% 15 100% ≥67 2 <67 Tidak Tuntas 12 80% 4 27% 0% - Jumlah

  15 100% 15 100% 15 100%

  Berdasarkan pada gambar tabel diatas menunjukkan peningkatan dari pra siklus yang tuntas hanya 3 peserta didik atau 20% dan yang tidak tuntas sebanyak 12 peserta didik atau 80% dengan nilai tertinggi 76 dan terendah 32. Pada siklus 1 hasil belajar siswa mengalami peningkatan terlihat pserta didik yang tuntas dengan nilai tertinggi 86 dan terendah dengan nilai 46, sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan yaitu dimana seluruh peserta didik tuntas dalam hasil belajar 100% dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 73. Tujuan penelitian yang dicapai selama ini dilaksanakan sudah tercapai dilihat dari persentase ketuntasan mencapai 100% yang melebihi dari 90% oleh karena itu, proses perbaikan pembelajaran dianggap selesai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang dan diagram lingkaran berikut ini :

  100 100

  86

  90

  76

  73

  80

  70 pra siklus

  60

  46 siklus 1

  50

  

32

  40 siklus 2

  30

  20

  10 nilai tertinggi nilai terendah Gambar 5

  

Diagram Batang Perbandingan Nilai Terendah dan Nilai Tertinggi Hasil

Belajar IPA saat Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

  20% 100% Pra Siklus 73% Siklus 1 Siklus 2

  Gambar 6

Diagram Lingkaran Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA saat Pra

Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Media Mistar Bilangan

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 6

2.1.2. Kualitas Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 15

1.2. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 30

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA MATERI PERISTIWA ALAM YANG TERJADI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI SD N 03 GETAS KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELA

0 0 15

A. Standar Kompetensi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 66

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Mengunakan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Model Inquiry pada Mata Pelajaran IPA

0 0 14

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Metode Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament pada Siswa Kelas V

0 1 15

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament pada Siswa

0 0 17