Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Pra Siklus

Berdasarkan wawancara pada guru kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung, sebelum dilaksanakan penelitian diperoleh data hasil Ulangan Tengah Semester genap tahuan ajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran IPA masih tergolong rendah, yang ditandai dengan banyaknya siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil Ulangan Tengah Semester genap tahun ajaran 2016/ 2017 mata pelajaran IPA dalam pra siklus sebagai berikut:

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2016/ 2017 Mata Pelajaran IPA Pada Pra Siklus

Belum Tuntas

60 Nilai Maksimum

Nilai Minimum

95 Rata –Rata

Tabel diatas menunjukkan rendahnya tingkat ketuntasan hasil Ulangan Tengah Semester genap pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukan penelitian atau pra siklus dengan KKM 75. Dengan jumlah siswa kelas V sebanyak 23 siswa, ketuntasan hanya 52 % atau 12 siswa, dan siswa yang belum tuntas mencapai 48 % atau 11 siswa. Nilai terendah siswa adalah 60, nilai tertinggi 95, dan nilai rata –rata siswa adalah 73. Untuk lebih jelas rincian daftar nilai Ulangan Tengah Semester genap tahun ajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran IPA akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi nilai sebagai berikut:

Tabel 4.2 Frekuensi Nilai Hasil UTS Genap Tahun Ajaran 2016/ 2017 Mata Pelajaran IPA Pada Pra siklus

No. Rentang

Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil Ulangan Tengah Semester genap tahun ajaran 2016/ 2017 mata pelajaran IPA pada pra siklus banyak siswa yang memperoleh nilai rentang 71 – 64 yaitu 9 siswa (39%) yang berarti belum tuntas.

Penyajian tabel frekuensi menggunakan kelas interval yang diperoleh dari selisih skor maksimal dikurangi skor minimal dibagi jumlah kelas. Untuk menentukan jumlah kelas, menggunakan rumus Struges (Sugiyono, 2013: 35) yaitu K = 1 + 3,3 log n. K merupakan jumlah kelas dan n adalah banyaknya data/ siswa. Dengan rumus tersebut maka diperoleh K = 1 + 3,3 log 23 = 1 = 3,3. 1,361 = 5,4913 atau dibulatkan menjadi 5. Sedangkan interval kelas didapatkan dari

hasil rentang (skor maksimal – skor minimal) dibagi jumlah kelas yaitu Berdasarkan tabel diatas, berikut ini disajikan diagram batang yang dapat

dilihat sebagai berikut:

Pra Siklus

Interval Nilai

Gambar 4.1 Diagram Batang Presentase Nilai Hasil UTS Genap Tahun Ajaran 2016/ 2017 Mata Pelajaran IPA Pada Pra Siklus

Berdasarkan observasi terhadap proses pembelajaran IPA diperoleh beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan dalam penyampaian materi guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi sehingga pemahaman siswa terhadap materi kurang maksimal. Materi yang disampaikan melalaui penjelasan dari guru kurang melekat dalam ingatan siswa dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran IPA.

Dengan kondisi tersebut maka diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif, yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Media gambar sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran, karena dengan media gambar siswa akan mudah mengingat dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu dengan penggunaan model pembelajaran Picture and Picture diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas V di SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

4.2. Deskripsi Siklus I

Pada siklus I diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 2 kali pertemuan dalam alokasi waktu 4 x 35 menit.

4.2.1. Perencanaan Tindakan Siklus I

Tahap perencanaan siklus I diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK) 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan kompetensi dasar (KD) 7.6. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.

Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran ditentukan model pembelajaran Picture and Picture, menggunakan media yang berupa gambar – gambar serta menyediakan lembar evaluasi hasil belajar siswa, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer/ pengamat dilakukan oleh guru kelas

V dan peneliti berperan sebagai pengajar.

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dalam alokasi waktu 4 x 35 menit pada hari Senin dan Selasa, tanggal 01 – 02 Mei 2017. Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture .

Pertemuan Pertama

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru memberikan salam pembuka, mengajak siswa untuk berdoa, mengecek kehadiran siswa (presensi), bertanya kepada siswa kesiapan dalam mengikuti pembelajaran dan mengajak siswa untuk bernyayi “dari sabang sampai merauke”, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal disampikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti/ eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakukan “Indonesia merupakan negara

kepulauan, apa kalian tau berapa banyak gunung berapi yang ada di Indonesia? Apa gunung berapi itu?”. Setelah bertanya kepada siswa guru menampilkan

gambar gunung berapi dan siswa diminta untuk memberikan contoh gunung berapi yang ada di Indonesia. Setelah itu, guru memberikan penjelasan tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia di depan kelas, kemudian guru menampilkan gambar –gambar tentang gunung berapi dan gempa bumi. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal –hal yang belum diketahui, kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing –masing kelompok beranggotakan 4 – 5 siswa.

Kemudian dalam elaborasi guru membagikan gambar yang saling berkaitan kepada masing –masing kelompok, siswa diminta berdiskusi mengurutkan gambar yang dibagikan guru. Guru bertindak hanya sebagai fasilitator dan membantu siswa dalam pekerjaannya. Kemudian setiap kelompok diminta menempelkan gambar dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas, setelah seluruh siswa menyajikan hasil diskusinya, guru memberikan penekanan konsep terhadap materi yang disampaikan.

Setelah kegiatan elaborasi selesai, dilanjutkan dalam kegiatan konfirmasi. Dalam kegitan konfirmasi, siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal –hal yang belum diketahui. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.

Dalam kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan. Sebelum pembelajaran diakhiri, siswa diberikan apresiasi oleh guru karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru menutup pembelajaran dengan berdoa.

Pertemuan Kedua

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, dalam kegiatan apersepsi/ motivasi siswa diajak untuk berdoa, mengecek kehadiran siswa (presensi), bertanya kepada siswa kesiapan dalam mengikuti pembelajaran dan guru bertanya kepada siswa tentang pelajaran Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, dalam kegiatan apersepsi/ motivasi siswa diajak untuk berdoa, mengecek kehadiran siswa (presensi), bertanya kepada siswa kesiapan dalam mengikuti pembelajaran dan guru bertanya kepada siswa tentang pelajaran

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terbagi menjadi tiga, yaitu ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan “Apa yang kalian ketahui tentang banjir? Apa penyebab bencana banjir?” setelah itu guru menampilkan gambar –gambar bencana banjir. Guru memberikan penjelasan tentang banjir dan penyebabnya kepada siswa. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal –hal yang belum diketahui mengenai materi yang disampaikan. Setelah itu, siswa dibagi menjadi 4 kelompok.

Dalam kegiatan elaborasi guru membagikan gambar –gambar yang saling berkaitan kepada masing –masing kelompok, siswa diminta berdiskusi mengurutkan gambar yang dibagikan guru bersama kelompoknya. Setiap kelompok diminta untuk menempelkan gambar –gambar tersebut dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas.

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal –hal yang belum diketahui siswa, kemudian guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup, dalam kegiatan tersebut siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Sebelum pembelajaran diakhiri, guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan memberikan salam penutup.

4.2.3. Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan obrservasi siklus I dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi mangajar guru serta hasil observasi belajar siswa selama pembelajaran IPA materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus I sebagai berikut:

a. Hasil tindakan siklus I

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang dikerjakan oleh siswa pada siklus I pertemuan kedua. Soal evaluasi berjumlah 20 butir soal Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang dikerjakan oleh siswa pada siklus I pertemuan kedua. Soal evaluasi berjumlah 20 butir soal

Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I Materi Peristiwa Alam Yang Terjadi di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan

Belum Tuntas

65 Nilai Maksimum

Nilai Minimum

100 Rata –Rata

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus I menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, tabel diatas menunjukkan masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar dengan KKM 75. Dengan jumlah 23, siswa yang tuntas mencapai 78% atau 18 siswa, dan siswa yang belum tuntas mencapai 22% atau 5 siswa. Nilai minimal siswa yang belum tuntas 65, sedangkan nilai maksimal yang diperoleh siswa 100 dan nilai rata –rata

81. Untuk lebih jelas, rincian hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel frekuensi nilai sebagai berikut:

Tabel 4.4 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Pada Siklus I Materi Peristiwa Alam Yang Terjadi di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan

No. Rentang

Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil belajar siswa kelas V pada siklus I paling banyak siswa memperoleh nilai pada rentang nilai 76 – 69 yaitu 6 siswa (26%).

Berdasarkan tabel diatas berikut ini disajikan diagram batang yang dapat dilihat sebagai berikut:

Siklus I

Interval Nilai

Gambar 4.2 Diagram Batang Presentase Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I Materi Peristiwa Alam Yang Terjadi di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan

b. Hasil observasi mengajar guru siklus I Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan Pertama

Observasi No.

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilakukan oleh guru. Terdapat 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 4 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran dan guru juga mempersiapkan alat dan media pembelajaran dengan baik. Dalam kegiatan awal pembelajaran guru telah memotivasi siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai, telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran dengan baik, namun guru belum mengembangkan pemahaman konsep terhadap siswa dan belum menumbuhkan kepercayaan diri siswa.

Dalam kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa kedalam kelompok, menfasilitatori kegiatan diskusi siswa, menanggapi pertanyaan dari siswa, meminta siswa mengerjakan LKS, dan guru membahas hasil pekerjaan bersama siswa, namun guru belum memberikan penjelasan menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar dengan baik. Dalam kegiatan akhir pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, guru telah memberikan kesimpulan, melaksanakan evaluasi, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses belajar mengajar dengan berdoa. Namum, dalam kegiatan akhir pembelajaran guru tidak dapat mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture . Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan Pertama

Observasi No.

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tebel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 13 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 3 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 16 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, siswa masuk kedalam ruang kelas dan menempati tempat duduk dengan tertib, siswa juga mempersiapkan perlengkapan pembelajaran. Dalam kegaitan awal pembelajaran siswa belum termotivasi untuk belajar, dan juga siswa belum merasa percaya diri. Didalam kegiatan inti pembelajaran siswa masih sulit untuk bergabung kedalam kelompoknya, ada beberapa siswa yang ingin menjadi anggota kelompok lain, sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan membuat proses belajar mengajar kurang efektif. Dalam kegiatan akhir pembelajaran siswa dan guru menyimpulkan hasil belajar dan menutup proses belajar mengajar dengan berdoa.

Dari pengamatan kegiatan siswa, secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture . Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan Kedua

Observasi No.

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh guru. Terdapat 17 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 3 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru telah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran. Dalam kegiatan awal pembelajaran guru belum bisa membuat siswa untuk memiliki kepercayaan diri dalam menerima pelajaran, banyak siswa yang masih malu bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum diketahui oleh siswa. dan dalam kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa kedalam kelompok, menfasilitasi kegiatan diskusi, menanggapi pertanyaan, meminta siswa melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas, dan membahas Pada pra pembelajaran, guru telah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran. Dalam kegiatan awal pembelajaran guru belum bisa membuat siswa untuk memiliki kepercayaan diri dalam menerima pelajaran, banyak siswa yang masih malu bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum diketahui oleh siswa. dan dalam kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa kedalam kelompok, menfasilitasi kegiatan diskusi, menanggapi pertanyaan, meminta siswa melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas, dan membahas

Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan dari prose pembelajaran, melaksanakan evaluasi pembelajaran, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses belajar mengajar dengan berdoa. Namun guru belum bisa mengelola waktu pembelajaran secara efesien.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture . Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan Kedua

Observasi No.

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 14 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 16 butir pengamatan.

Pada kegiatan pra pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, namun pada kegiatan inti pembelajaran siswa tidak berdiskusi dengan anggota kelompoknya, hanya beberapa siswa yang berdikusi mengenai tugas yang diberikan guru bersama teman –teman satu kelompoknya dan yang lain asik Pada kegiatan pra pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, namun pada kegiatan inti pembelajaran siswa tidak berdiskusi dengan anggota kelompoknya, hanya beberapa siswa yang berdikusi mengenai tugas yang diberikan guru bersama teman –teman satu kelompoknya dan yang lain asik

Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture . Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

4.2.4. Refleksi Siklus I

a. Hasil Belajar Siswa

Evaluasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pembelajaran siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata –rata kelas pada pra siklus yang semula 73 meningkat menjadi 81 pada siklus I dan presentase ketuntasan dari pra siklus yang hanya 52% meningkat menjadi 71% pada siklus I.

b. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa menggunakan model pembelajaran Picture and Picture

Berdasarkan hasil observasi penggunaan model pembelajaran Picture and Picture oleh guru sudah berjalan dengan baik, namun ada kegiatan yang tidak terlaksana pada pertemuan pertama dan kedua yaitu guru tidak mengembangkan pemahaman konsep, menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa, memberikan penjelasan menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar, dan tidak mengelola waktu pembelajaran dengan efisien.

Dalam pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua, kegiatan siswa yang belum terlaksana adalah siswa termotivasi untuk belajar, siswa merasa percaya diri, siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah dibentuk, dan siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya.

Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa, terutama siswa yang tidak mengikuti kegiatan dengan baik masih dibawah kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.

4.2.5. Tindak Lanjut Siklus I

Berdasarkan data hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan sudah terjadi peningkatan, namun hasil ini belum mencapai indikator kerja yang ditetapkan, yaitu 90%. Meskipun penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture oleh guru sudah berjalan dengan baik, namun untuk siswa masih terjadi beberapa kekurangan.

Kekurangan yang masih terjadi dalam pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran siklus II dan untuk kelebihan yang ada akan dipertahankan, dengan adanya siklus II diharapkan dapat meningatkan hasil belajar siswa dan mencapai indikator kerja yang ditetapkan, yaitu 90%.

4.3. Deskripsi Siklus II

Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari hasil pembelajaran siklus I mengunakan penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Pictue and Picture, maka dilakukan penelitian lanjut dengan melakukan perencanaan penelitian pada siklus II.

Pada siklus II diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi, dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit.

4.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan siklus II diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK) 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Dan kompetensi dasar (KD) 7.7. Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dari siklus I dan tindak lanjut.

Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran dapat ditentukan model yang akan dilakukan, yaitu model pembelajaran Picture and Picture, media Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran dapat ditentukan model yang akan dilakukan, yaitu model pembelajaran Picture and Picture, media

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35

menit pada hari Senin dan Selasa, tanggal 8 dan 9 Mei 2017. Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture .

Pertemuan Pertama

Pada kegiatan apersepsi/ motivasi sebelum memulai pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdoa, mengecek kehadiran siswa/ presensi, bertanya kepada siswa kesiapan dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan apersepsi/ motivasi, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali dengan eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakukan “siapa yang pernah menebang pohon?”, siswa juga diminta untuk memberikan contoh dampak dari menebang pohon. Kemudian guru meberikan penjelasan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi di depan kelas. Dilanjutkan dengan guru menampilkan gambar –gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi, setelah itu siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal –hal yang belum diketahui mengenai pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa.

Dalam kegiatan elaborasi guru membagikan beberapa gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi kepada masing –masing kelompok, siswa diminta untuk memasangkan gambar kegiatan manusia yang berdampak positif atau negatif dan menempelkannya kedalam kertas bersama kelompoknya. Guru bertindak sebagai fasilitator dan mambantu siswa dalam Dalam kegiatan elaborasi guru membagikan beberapa gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi kepada masing –masing kelompok, siswa diminta untuk memasangkan gambar kegiatan manusia yang berdampak positif atau negatif dan menempelkannya kedalam kertas bersama kelompoknya. Guru bertindak sebagai fasilitator dan mambantu siswa dalam

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal –hal yang belum diketahui siswa dan melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, dan sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberikan apresiasi kepada siswa karena mengikuti pembelajaran dengan baik, serta guru menutup pembelajaran dengan berdoa.

Pertemuan Kedua

Pada kegiatan apersepsi/ motivasi, sebelum memulai pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, mengecek kehadiran siswa/ presensi, bertaya kepada siswa kesiapan dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan, dan bertanya kepada siswa tentang pembelajaran sebelumnya “sebelumnya kalian sudah belajar apa?”, serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti diawali dengan kegiatan eksplorasi, dalam kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan “siapa yang di kelas ini memakai perhiasan dari emas?”, “darimanakah orang mendapatkan emas tersebut?”. Setelah itu guru memberikan penjelasan tentang

kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi. Guru menampilkan gambar –gambar tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi, dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal –hal yang belum diketahui, setelah itu guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

Dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Dalam kegiatan elaborasi guru membagikan beberapa gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi kepada masing –masing kelompok. Siswa diminta untuk memasangkan gambar kegiatan manusia yang berdampak positif atau negatif dan menempelkannya kedalam kertas bersama kelompoknya. Guru bertindak sebagai fasilitator, dan membantu siswa dalam pekerjaannya. Setiap kelompok diminta Dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Dalam kegiatan elaborasi guru membagikan beberapa gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi kepada masing –masing kelompok. Siswa diminta untuk memasangkan gambar kegiatan manusia yang berdampak positif atau negatif dan menempelkannya kedalam kertas bersama kelompoknya. Guru bertindak sebagai fasilitator, dan membantu siswa dalam pekerjaannya. Setiap kelompok diminta

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal –hal yang belum diketahui siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Di akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, dan guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberikan salam.

4.3.3. Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan dan observasi siklus II dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi mengajar guru serta hasil observasi belajar siswa selama pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Picture and Picture. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus II sebagai berikut:

a. Hasil tindakan siklus II

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang dikerjakan siswa pada siklus II pertemuan kedua. Soal evaluasi berjumlah 20 butir soal dengan berbentuk pilihan ganda. Terlihat bahwa nilai hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA siklus II menunjukkan peningkatan, 22 siswa memperoleh nilai diatas KKM yaitu 75. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II Materi Beberapa Kegiatan Manusia Yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi (Pertanian, Perkotaan, dsb)

Belum Tuntas

Nilai Minimum

Nilai Maksimum 100 Rata –Rata

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus II menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, tabel diatas menunjukkan peningkatan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada siklus II dengan KKM 75. Dengan jumlah siswa 23, siswa yang tuntas 96 % atau 22 siswa, dan siswa yang tidak tuntas mencapai 4 % atau 1 siswa. Nilai minimal 70, nilai maksimal 100, sedangkan nilai rata –rata 86. Untuk lebih jelas rincian hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel frekuensi nilai sebagai berikut:

Tabel 4.10 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II Materi Beberapa Kegiatan Manusia Yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi (Pertanian, Perkotaan, dsb)

No. Rentang

Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil belajar siswa kelas V pada siklus II paling banyak siswa memperoleh nilai pada rentang 100 – 94 yaitu 8 siswa (35 %) dan rentang 93 – 87 yaitu 8 siswa (35 %). Dan yang paling sedikit siswa memperoleh nilai pada rentang 79 – 73 yaitu 1 siswa (4%) dan rentang 72 – 66 yaitu 1 siswa (4%).

Berdasarkan tabel diatas, berikut ini disajikan diagram batang yang dapat dilihat sebagai berikut:

Siklus II

Interval Nilai

Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II Materi Beberapa Kegiatan Manusia Yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi (Pertanian, Perkotaan, dsb)

b. Hasil observasi mengajar guru siklus II Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan Pertama

Observasi No.

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan inti, dan belum semua indikator terlaksana oleh guru. Terdapat 18 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru telah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran dan juga guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru memotivasi siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi petunjuk serta penjelasan berkaitan dengan pembelajaran, dan mengembangkan pemahaman konsep. Namun, guru belum bisa menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok, memfasilitatori kegiatan diskusi siswa, menganggapi pertanyaan dari siswa, meminta siswa melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas, memberikan penjelasan menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui, meminta siswa mengerjakan LKS, dan membahas hasil pekerjaan bersama siswa. Pada kegiatan inti, guru telah melaksanakan semua indikator kegiaan pembelajaran dengan baik.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan kesimpulan dari proses pembelajaran, melaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses pembelajaran dengan berdoa. Namun, guru belum bisa mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan di atas.

Tabel 4.12 Hasil Observasi Balajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan Pertama

Observasi No.

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 15 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 1 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 16 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, siswa masuk kedalam ruang kelas dan menempati tempat duduk dengan tertib, dan siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran. Dalam kegiatan awal pembelajaran, siswa termotivasi untuk belajar, mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan siswa merasa percaya diri untuk belajar.

Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah dibentuk, melibatkan guru dalam berdiskusi, mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas, mendengarkan penjelasan dari guru mengenai indikator pencapaian hasil belajar dan membahas hasil pekerjaan. Tetapi siswa belum bisa berdiskusi bersama anggota kelompoknya dengan baik. Dalam kegiatan akhir, siswa dan guru bersama –sama menyimpulkan hasil belajar dan salah satu siswa memimpin doa pada akhir pembelajaran.

Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and

Picture . Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan di atas.

Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan Kedua

Observasi No.

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan inti, dan belum semua indikator terlaksana oleh guru. Terdapat 19 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 1 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru telah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran, akan tetapi guru tidak mempersiapkan alat dan media pembelajaran dengan baik. Gambar –gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran belum dipotong semua.

Dalam kegiatan awal pembelajaran, guru telah melaksanakan semua indikator kegiatan pembelajaran dengan baik. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok, memfasilitatori kegiatan diskusi siswa, Dalam kegiatan awal pembelajaran, guru telah melaksanakan semua indikator kegiatan pembelajaran dengan baik. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok, memfasilitatori kegiatan diskusi siswa,

Pada kegiatan akhir, guru memberikan kesimpulan dari proses pembelajaran, melaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses pembelajaran dengan berdoa, serta guru dapat mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Namun, masih ada kekurangan satu kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan di atas.

Tabel 4.14 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan Kedua

Observasi No.

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan awal

3. Kegiatan inti

4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 14 butir Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 14 butir

Pada pra pembelajaran, ada beberapa siswa yang terlambat masuk kedalam ruang kelas dan ada beberapa siswa yang mengejek teman yang terlambat tersebut, sehingga ruang kelas menjadi gaduh. Setelah itu siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran dengan tertib. Dalam kegiatan awal pembelajaran, siswa termotivasi untuk belajar, mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan siswa merasa percaya diri untuk belajar.

Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah dibentuk, melibatkan guru dalam berdiskusi, mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, mendengarkan penjelasan dari guru mengenai indikator pencapaian hasil belajar dan membahas hasil pekerjaan. Akan tetapi, tidak satupun siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum diketahui, karena siswa sudah jenuh setelah mengerjakan soal postest. Dalam kegiatan akhir, siswa dan guru bersama –sama menyimpulkan hasil belajar dan salah satu siswa memimpin doa.

Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture . Namun, masih ada kekurangan dua kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan di atas.

4.3.4. Refleksi Siklus II

a. Hasil belajar siswa

Evaluasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pembelajaran siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata –rata kelas pada siklus I yang semula 81 meningkat menjadi

89 pada siklus II dan persentase ketuntasan dari siklus I yang hanya 78 % menjadi

96 % pada siklus II.

b. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa menggunakan model pembelajaran Picture and Picture

Berdasarkan hasil observasi, penggunaan model pembelajaran Picture and Picture oleh guru sudah berjalan dengan baik. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat, dan siswa mudah dalam memahami pelajaran.

4.3.5. Tindak Lanjut Siklus II

Dilihat dari observasi, guru telah memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I dalam pelaksanaan siklus II, sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai persentase ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu lebih dari 90 %. Pada siklus II persentase ketuntasan sudah mencapai 96 %, dari 23 siswa terdapat 22 siswa yang mendapat nilai tuntas dan 1 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas.

Dengan demikian penelitian ini dikatakan telah berhasil karena persentase ketuntasan lebih dari 90 %. Dikarenakan target indikator kerja telah tercapai pada siklus II, maka penelitian ini hanya dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua.

4.4. Hasil Analisis Data

Analisis data akan diuraikan melalui perbandingan rata –rata hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Dengan perbandingan yang dilakukan, dapat diketahui perbedaan dan peningkatan yang ditentukan. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Siklus II No. Ketuntasan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Pra Siklus

Siklus I

2. Tidak Tuntas

Jumlah

Sesuai hasil perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA, terdapat peningkatan hasil belajar dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus, hanya 12 siswa yang tuntas mencapai KKM dengan persentase 52%, sementara untuk siswa yang tidak tuntas berjumlah 11 siswa dengan persentase 48%.

Pada siklus I, terdapat 18 siswa yang tuntas dengan persentase 78% dan terdapat 5 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 22%. Indikator keberhasilan ketuntasan belum tercapai pada siklus I, oleh karena itu perlu diadakan perbaikan pada siklus II.

Siklus II telah terlaksana dan didapatkan 22 siswa yang tuntas dengan persentase 96%, namun masih terdapat 1 siswa dengan persentase 4% yang belum tuntas. Dengan demikian dari setiap tindakan mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

tase Tuntas n

se 40%

Tidak Tuntas

0% Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.4 Diagram Batang Perbandingan Presentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Selain ketuntasan hasil belajar yang meningkat, nilai rata –rata hasil belajar siswa juga mengalami ketuntasan. Perbandingan persentase nilai rata –rata hasil belajar IPA dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.16 Perbandingan Nilai Rata –Rata Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Hasil Tindakan

Pra Siklus

Siklus I Siklus II

Nilai Rata – Rata Hasil Belajar IPA

Dari tabel diatas terdapat peningkatan rata –rata hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus dengan nilai rata –rata 73, kemudian setelah tindakan pada siklus 1 menjadi 81, dan sesudah dilakukan perbaikan pada siklus II nilai rata –rata hasil belajar IPA meningkat menjadi 89.

Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran dapat mengurangi jumlah siswa yang tidak mencapai ketuntasan. Selain itu, model pembelajaran Picture and Picture juga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kebupaten Temanggung sebesar 96%.

4.5. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi tahap pra siklus di kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kecamatan Temanggung ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini berdasarkan hasil belajar siswa yang masih berada dibawah KKM atau < 75, dari 23 siswa kelas V terdapat

11 siswanya yang tidak tuntas dengan persentase 48%. Hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran terdapat beberapa kekurangan yang membuat pembelajaran kurang menarik bagi siswa, sehingga membuat hasil belajar siswa menjadi rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa karena dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan metode cermah dan diskusi, sehingga pemahaman siswa terhadap materi kurang maksimal.

Cakupan materi pada mata pelajaran IPA sangat luas, sehingga pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) harus menarik dan menyenangkan bukan hanya mendengar dan menghafal saja, tetapi siswa dapat memahami materi pelajaran IPA dengan baik.

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani, 2011:89). Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreativ dan menyenangkan. Tetapi model pembelajaran Picture and Picture juga memiliki kelemahan, yaitu: siswa sulit mengurutkan gambar –gambar yang cocok, memakan waktu lebih banyak, dibutuhkan dukungan fasilitas seperti alat dan biaya, serta banyak siswa yang tidak senang apabila diminta bekerjasama dengan yang lain.

Keefektifan model pembelajaran Picture and Picture diperkuat dengan adanya penelitian dari Devi Ariansyah, 2015 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA” yang menyimpulkan bahwa model pembelejaran koopertaif Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri Argapura 03 Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.

Oleh karena itu, model pembelajaran Picture and Picture sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD, karena siswa tidak hanya menghafal pembelajaran tetapi siswa dapat memahami pembelajaran IPA dengan baik. Dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil belajar sebagai berikut:

Siklus I

Siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada materi “peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan”, diperoleh siswa yang mencapai ketuntasan dengan KKM

≥ 75 sebanyak 18 siswa dengan presentase 78% dan siswa yang tidak mencapai

KKM ≥ 75 sebanyak 5 siswa dengan persentase 22%. Rata–rata nilai kelas adalah

81 dengan nilai minimal 65 dan nilai maksimal 100.

Siklus II

Siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada materi “kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)”, diperoleh siswa yang mencapai ketuntasan dengan KKM ≥ 75

sebanyak 22 siswa dengan persentase 96% dan siswa yang tidak mencapai KKM ≥ 75 sebanyak 1 siswa dengan persentase 4%. Rata–rata nilai kelas adalah 89

dengan nilai minimal 70 dan nilai maksimal 100. Berdasarkan data yang diperoleh dari pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 88

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 71

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Media Mistar Bilangan

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 6

2.1.2. Kualitas Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 15

1.2. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 18