MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI PEMILU DI INDONESIA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA PAKIS KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 155
MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
(SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI
PEMILU DI INDONESIA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA
PAKIS KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh: Istikomah
MI Miftahul Huda Pakis, Durenan, Trenggalek
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar pada siswa
Kelas VI Semester I MI Miftahul Huda Pakis Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek tahun
2014/2015 pada materi Pemilu Di Indonesia setelah kepala sekolah secara kolaboratif menerapkan
model belajar Student Facilitator And Explaining (SFAE). Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan di MI
Miftahul Huda Pakis pada siswa Kelas VI Semester I bidang studi PKn materi pemilu di Indonesia
tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 19 siswa. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan tes, observasi, angket dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktivitas belajar siswa pada s iklus I menunjukkan prestasi yang “cukup baik” dengan persentaseaktivitas 60,00% yang meningkat menjadi “sangat baik” pada siklus II menjadi 78,75%. Artinya
siswa dapat belajar dengan baik setelah diterapkannya metode belajar Student Facilitator and
Explaining (SFAE) . Sedangkan untuk aktivitas guru pada siklus I menunjukkan prestasi yang “cukup
baik” dengan persentase aktivitas 61,25% meningkat menjadi “sangat baik” pada siklus II dengan
persentase aktivitas 80,00%. Artinya guru dapat menerapkan metode Student Facilitator and
Explaining (SFAE) dengan baik pada pelajaran PKn di Kelas VI. Hal ini berdampak pada
perkembangan prestasi belajar siswa yang menunjukkan perkembangan yang signifikan yaitu pada
hasil nilai sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata siklus I sebesar 73,16 siklus II sebesar 84,74
dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 100%, hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa
serta ketuntasan belajar siswa yang sangat baik.Kata kunci: student facilitator and explaining, PKn, Kelas VI
Tugas kepala sekolah di tingkat Madrasah akhir bulan. Melalui kegiatan ini dijadikan Ibtidaiyah bukan sekedar menjadi simbol bahan kepala sekolah untuk mengambil pemimpin tetapi lebih dari itu, kepala sekolah kebijakan. Dari hasil KKG mini yang dilaku- harus dapat meningkatkan kemajuan kan setiap minggu kedua diketahui bahwa pendidikan di lembaganya. Tugas kepala se- siswa kelas VI mengalami kesulitan dalam kolah akan menjadi tidak tepat jika hanya pembelajaran PKn, sehingga prestasi belajar menghadiri rapat dinas yang dilakukan di siswa menurun. tingkat UDPK atau sejenisnya. Kepala seko- Hasil pengamatan di lapangan juga lah harus dapat menjadi seorang adminis- ditemukan beberapa faktor yang mempenga- trator, supervisor dan motivator bagi guru ruhinya, yaitu: banyaknya siswa yang pasif dan siswa, untuk itu kepala sekolah di MI baik dalam bertanya maupun dalam menja- Miftahul Huda Pakis pada minggu kedua wab pertanyaan, model pembelajaran guru melakukan kegiatan KKG Mini, selain yang kurang sesuai dengan situasi dan kon-
156 Istikomah, Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE)...
disi siswa, dan tidak adanya penilaian terha- dap tugas. Selanjutnya dari hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Pakis pada umumnya meng- anggap matapelajaran PKn itu membosankan karena penuh dengan bacaan dan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Selain itu, siswa menganggap matapelajaran PKn adalah pelajaran yang tidak penting, sehingga menjadikan siswa pasif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya kurang baik. (Prasodjo, 2003).
Dengan demikian, upaya yang dapat mengatasai permasalah tersebut salah satunya dengan memvariasikan model pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Ex-
plaining (SFAE). Model pembelajaran Stu- dent Facilitator and Explaining (SFAE)
merupakan salah satu dari tipe model pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, su- ku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Model Student Facilitator and
Explaining (SFAE) memberikan kesempat-
an kepada siswa atau peserta untuk mem- presentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta lainnya. Selain itu, siswa diajak untuk dapat menjelaskan kepada siswa lain dengan mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga dapat lebih memahami materi tersebut. Model pem- belajaran ini digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik un- tuk berperan menjadi narasumber terhadap temannya di kelas. Dengan demikian, pe- neliti tertarik menggunakan model pem- belajaran Student Facilitator and Explain-
PKn dengan pertimbangan model pembe- lajaran Student Facilitator and Explaining
(SFAE)
efektif untuk melatih siswa ber- bicara menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini merupakan model yang mudah, guna memperoleh keaktifan kelas secara keseluruhan dan tanggungjawab secara individu. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap sis- wa untuk bertindak seba gai seorang “pe- ngajar/penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pem belajaran” terhadap siswa lain. Dengan model ini, sis- wa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. (Usman, 2000).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan di MI Miftahul Huda Pakis pada siswa Kelas VI Semester I bidang studi PKn materi Pemilu di Indonesia tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 19 siswa. Lokasi penelitian adalah di MI Miftahul Huda Pakis. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, ang- ket, dan catatan lapangan. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi: planning (perencanaan), ac-
tion (pelaksanaan), observation (pengamat-
an) dan reflection (refleksi). Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum da- pat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti meren- canakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 157
Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertemuan 1
kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selanjutnya peneliti melakukan ke- giatan pra tindakan yang dimulai pada tang- gal 18 September 2014. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan hasil kajian studi dokumentasi pembelajaran guru Kelas VI dan buku hasil analisis evaluasi pembelajaran guru Kelas VI diketahui bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn khususnya materi Pemilu Di Indonesia sangat rendah. Dari hasil obeservasi ini se- perti yang tercantum dalam catatan penelitian pada lampiran 1 diduga bahwa penyebab utama rendahnya prestasi belajar siswa adalah penerapan metode pembelajaran yang tidak tepat, sehingga tidak mampu meningkatkan minat aktivitas belajar siswa.
sebagai guru melalui kegiatan narasumber untuk teman sebaya.
a) Apa yang dapat kamu amati dari gambar diatas?
Amati gambar berikut!
Untuk memudahkan kegiatan pembela- jaran guru meminta siswa untuk berkum- pul sesuai dengan kelompok masing-ma- sing. Masing-masing amplop berisi per- masalahan sebagai berikut:
9)
Guru selanjutnya membuka amplop kecil berwarna putih. Dalam amplop terdapat beberapa permasalahan yang harus dipe- cahkan oleh siswa.
8)
Guru menyampaikan materi pembelajaran
7)
Guru menyampaikan kompentenasi dan tujuan yang dicapai oleh siswa
6)
5) Guru mengajak siswa untuk berperan
Planning (Perencanaan)
Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa bahwasannya tanpa disadari oleh siswa, jiwa dan semangat seorang guru sudah ada pada diri siswa.
Siklus Pertama Refleksi Awal
siswa terlebih dahulu berdoa
2) Sebelum memulai pelajaran guru dan
Peneliti selaku kepala sekolah bersama guru Kelas VI bapak Khozinuddin, S.Pd, memasuki ruang Kelas VI.
1)
Kegiatan KKG Mini rutin dilaksana- kan pada minggu ke-2, tanggal 14 September 2014. KKG Mini dilaksanakan dengan tujuan untuk menghimpun permasalahan dan kemajuan pendidikan di madrasah. Salah satu masukan yang menjadi perhatian peneliti sebagai kepala sekolah adalah adanya penurunan mionat dan prestasi belajar PKn di kelas VI. Padahal kelas VI sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan di madrasah.
tunjuk kegiatan siswa; (c) Melaksanakan kegiatan penelitian; dan (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian
and Explaining (SFAE); (b) Menyusun pe-
Persiapan yang perlu dilakukan sebe- lum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan metode Student Facilitator
3) Selanjutnya guru bersama siswa menya- nyikan lagu Garuda Pancasila. 4)
158 Istikomah, Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE)...
Untuk memudahkan kegiatan pembelajar- an guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing. Kelompok yang terbentuk sesuai dengan format pembentukan kelompok pada lampiran 4. Masing-masing amplop berisi permasalahan sebagai berikut: a)
5)
Guru menyampaikan kompentenasi dan tujuan yang dicapai oleh siswa
6)
Guru menyampaikan materi pembelajaran
7) Guru selanjutnya membuka amplop kecil
berwarna putih. Dalam amplop terdapat beberapa permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa.
8)
Sebutkan tahun-tahun pemilihan umum di Indonesia! b)
4) Guru mengajak siswa untuk berperan
Sebtukan tiga tahapan dalam pemilu tahun 2004! c)
Sebutkan persyaratan calon presiden dan wakil presiden! d)
Sebutkan daftar presiden RI!
e) Sebutkan tugas dan wewenang KPU
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden!
9)
Pada saat yang bersamaan Ibu Sulatmi selaku pengamat dalam penelitian melakukan kegiatan pengamatan baik untuk aktivitas guru atau siswa.
10) Siswa selesai melakukan kegiatan diskusi,
sebagai guru melalui kegiatan narasumber untuk teman sebaya.
Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa bahwasannya tanpa disadari oleh siswa, jiwa dan semangat seorang guru sudah ada pada diri siswa.
b) Buatlah 5 pertanyaan yang berhubungan dengan gambar diatas?
12)
c) Apakah yang dimaksud dengan demokratis? d)
Apa tujuan diadakan pemilu di Indonesia?
e) Jelaskan azas yang digunakan dalam pemilu?
10)
Pada saat yang bersamaan Ibu Sulatmi selaku pengamat dalam penelitian mela- kukan kegiatan pengamatan baik untuk aktivitas guru atau siswa.
11) Siswa telah selesai melakukan kegiatan
diskusi, kemudian selanjutnya perwakilan kelompok mengambil kartu di depan kelas secara acak. Bagi kelompok yang mendapat gambar bintang mendapat gilir- an pertama untuk menjadi narasumber, sedangkan kelompok yang lain menggali informasi sebanyak-banyaknya atas hasill temuan pada LKS 1. Pada saat narasumber mengalami kesulitan saat menjawab pertanyaan atau sanggahan dari kelompok lain, bisa mengatakan “lewat”.
Kegiatan diskusi klasikal telah selesai dilakukan. Ada beberapa pertanyaan yang belum berhasil dijawab oleh kelompok yang menjadi fasilitator and explaining, untuk itu guru perlu memberikan penguatan dan jawaban pada siswa.
3)
13)
Untuk megetahui daya serap siswa pada materi yang disampaikan guru memberi- kan tugas individu.
14)
Pembelajaran berakhir. Guru menginfor- masikan kepada siswa bahwa pekerjaan rumah akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Pertemuan 2
1)
Peneliti bersama guru Kelas VI memasuki ruang Kelas VI.
2)
Sebelum memulai pelajaran guru dan
kemudian selanjutnya perwakilan kelompok mengambil kartu di depan kelas secara acak. Bagi kelompok yang mendapat gambar bintang mendapat gilir- an pertama untuk menjadi nara sumber, sedangkan kelompok yang lain menggali
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 159
11 M. Agung Badrus Sholeh
70 T
7 Engga Habibur Rohman
70 T
8 Fajar Ahmad Mubarok 100 T
9 Kusnia Fitriani
80 T
10 Litazyida Aula Putrid
70 T
60 TT
60 TT
12 M. Fany Muzakky
60 TT
13 M. Khasan
60 TT
14 M. Khusen 100 T
15 M. Reyhan
70 T
16 M. Reza
6 Dicky Restu Priansyah
5 Aringga Wahyu Fitratama
temuan pada LKS 2. Pada saat narasumber mengalami kesulitan saat menjawab pertanyaan atau sanggahan dari keompok lain, bisa mengatakan “lewat”.
Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa penerapan model belajar Student Facilitator
11) Kegiatan diskusi klasikal telah selesai
dilakukan. Ada beberapa pertanyaan yang belum berhasil dijawab oleh kelompok yang menjadi fasilitator and explaining. Untuk itu guru perlu memberikan penguatan dan jawaban pada siswa.
12) Untuk megetahui daya serap siswa pada
materi yang disampaikan guru memberi- kan tugas individu.
13)
Pembelajaran berakhir. Guru menginfor- masikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan uji kompetensi.
Observation (Pengamatan)
Berdasarkan observasi di Kelas VI dapat direkam hal-hal sebagai berikut: (a) Bagi Kelas VI MI Miftahul Huda Pakis Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, siswa-siswa tampak lebih siap untuk meng- ikuti pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran meningkat. Indikator observasi adalah kebanyakan siswa aktif dalam menya- jikan tugas kelompok, cukup banyak yang mengacungkan tangan tetapi frekuensi siswa untuk bertanya masih kurang, sudah banyak siswa yang mampu mengerjakan tugas tepat waktu, akan tetapi siswa masih sulit berkomunkasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh teman sebaya. Dari aktivitas belajar yang diberikan oleh siswa diperoleh persentase rata-rata sebesar 60,00% dan termasuk dalam kategori aktivitas “cukup baik”; (b) Dari segi guru dapat diberikan hasil sebagai berikut: (1) Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi karena guru tidak terlalu banyak menerangkan konsep. Dalam hal ini guru hanya memberikan yang disampaikan sesuai dengan sasaran yang diinginkan; (3) Guru lebih mudah dalam mengarahkan proses belajar mengajar; (4) Akan tetapi guru masih sulit menjadi fasilitator dan motivator secara merata, karena guru dalam penguasaan metode pembelajaran belum optimal, sehingga waktu yang dipergunakan dalam menerapkan metode ini tidak sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Dari aktivitas guru ini memperoleh rata-rata aktivitas sebesar 61,25% dan termasuk dalam kriteria “cukup baik“.
And Explaining (SFAE) berdampak positif
70 T
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I MI Miftahul Huda Pakis Kecamatan Durenan pada bidang studi PKn materi Pemilu Di Indonesia. Gambaran perkembangan prestasi belajar siswa disaji- kan dalam Tabel 1.
Tabel 1 Nilai Hasil Ulangan Siswa Setelah Diberi Tindakan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I N o Nama Siswa Nilai Ketuntasan T TT
1 Fauzan Maskur
70 T
2 Ahmad Fajar Fahlavi 100 T
3 Ahmad Minhajul Gowin
70 T
4 Ainina Elok Prasetyowati
80 T
160 Istikomah, Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE)...
berwarna putih. Dalam amplop terdapat beberapa permasalahan yang harus dipe- cahkan oleh siswa.
5) Guru mengajak siswa untuk berperan
sebagai guru melalui kegiatan narasumber untuk teman sebaya.
6)
Guru menyampaikan kompentenasi dan tujuan yang dicapai oleh siswa
7)
Guru menyampaikan materi pembelajaran
8) Guru selanjutnya membuka amplop kecil
9)
4)
Untuk memudahkan kegiatan pembela- jaran guru meminta siswa untuk berkum- pul sesuai dengan kelompok masing- masing. Kelompok yang terbentuk sesuai dengan format pembentukan kelompok pada lampiran 4. Masing-masing amplop berisi permasalahan sebagai berikut:
a) Sebutkan tugas dan wewenang KPU
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden!
b) Apa saja larangan-larangan pada pelaksanaan kampanye?
10)
Pada saat yang bersamaan Ibu Sulatmi selaku pengamat dalam penelitian mela- kukan kegiatan pengamatan baik untuk aktivitas guru atau siswa.
11)
Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa bahwasannya tanpa disadari oleh siswa, jiwa dan semangat seorang guru sudah ada pada diri siswa.
Selanjutnya guru bersama siswa menya- nyikan lagu Indonesia Raya
18 Selvi Tri Hidayanti
26.32 (Sumber: Data Diolah Dari Nilai Evaluasi 1) Refleksi
60 TT
19 Zakya Jihan Nabila
70 T Jumlah 1390
14
5 %Rata-Rata
73.16
73.68
Dari hasil observasi ditemukan kele- mahan-kelemahan sebagai berikut: (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa; (b) Tek- nik bertanya yang disampaikan oleh guru masih kurang baik,sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang si- fatnya memprediksi, mengobservasi mau- pun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah; dan (c) Dalam forum dis- kusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif.
3)
Dengan adanya kendala pembelajar- an yang muncul pada siklus I, maka prestasi belajar yang dicapai siswa tidak maksimal, yaitu hanya mencapai ketuntasan belajar sebesar 73,68% masih jauh dari ketuntasan belajar yang diharapkan sebesar 85,00%. Untuk masih diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Siklus Kedua Planning (Perencanaan)
Pada siklus kedua ini perencanaannya secara garis besar sama dengan siklus satu, yang beda adalah pada materi kegiatan yang membahas tentang pemilu di Indonesia. Selain itu berdasarkan pada temuan siklus I, maka langkah perencanaannya perlu tambahan yang meliputi: (a) Memperbaiki teknik bertanya pada guru; (b) Mengurangi dominasi guru; (c) Memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan diskusi.
Action (Pelaksanaan)
Pada siklus II pelaksanaan tindakan- nya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi domi- nasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi.
Pertemuan 1
1) Peneliti bersama guru Kelas VI memasuki ruang Kelas VI. 2) Sebelum memulai pelajaran guru dan
siswa berdoa terlebih dahulu
Siswa telah selesai melakukan kegiatan diskusi, kemudian selanjutnya perwakilan kelompok mengambil kartu di depan kelas secara acak. Bagi kelompok yang
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 161
Siswa telah selesai melakukan kegiatan diskusi, kemudian selanjutnya perwakilan kelompok mengambil kartu di depan kelas secara acak. Bagi kelompok yang mendapat gambar bintang mendapat gilir- an pertama untuk menjadi nara sumber, sedangkan kelompok yang lain menggali informasi sebanyak-banyaknya atas hasil temuan pada LKS 4. Pada saat narasumber mengalami kesulitan saat menjawab pertanyaan atau sanggahan dari keompok lain, bisa mengatakan “lewat”.
Untuk memudahkan kegiatan pembelajar- an guru meminta siswa untuk berkumpul Kelompok yang terbentuk sesuai dengan format pembentukan kelompok pada lampiran 4. Masing-masing amplop berisi permasalahan sebagai berikut: a)
Sebutkan aturan-aturan dalam pemi- lihan Kepala Daerah! b)
Sebutkan aturan Peraturan Pemerintah (PP) yang berhubungan dengan pemi- lu!
9)
Pada saat yang bersamaan Ibu Sulatmi selaku pengamat dalam penelitian mela- kukan kegiatan pengamatan baik untuk aktivitas guru atau siswa.
10)
11)
berwarna putih. Dalam amplop terdapat beberapa permasalahan yang harus dipe- cahkan oleh siswa.
Kegiatan diskusi klasikal telah selesai dilakukan. Ada beberapa pertanyaan yang belum berhasil dijawab oleh kelompok yang menjadi fasilitator and explaining. Untuk itu guru perlu memberikan penguatan dan jawaban pada siswa
12)
Untuk megetahui daya serap siswa pada materi yang disampaikan guru memberi- kan tugas individu
13) Pembelajaran berakhir. Guru menginfor-
masikan kepada siswa bahwa pada perte- muan berikutnya akan diadakan uji kompetensi.
Observasi (Pengamatan)
8)
6) Guru menyampaikan materi pembelajaran 7) Guru selanjutnya membuka amplop kecil
giliran pertama untuk menjadi narasum- ber, sedangkan kelompok yang lain meng- gali informasi sebanyak-banyaknya atas haisl temuan pada LKS 1. Pada saat narasumber mengalami kesulitan saat menjawab pertanyaan atau sanggahan dari keompok lain, bisa mengatakan “lewat”.
1)
12)
Kegiatan diskusi klasikal telah selesai dilakukan. Ada beberapa pertanyaan yang belum berhasil dijawab oleh kelompok yang menjadi fasilitator and explaining. Untuk itu guru perlu memberikan penguatan dan jawaban pada siswa
13)
Untuk megetahui daya serap siswa pada materi yang disampaikan guru memberi- kan tugas individu
14)
Pembelajaran berakhir. Guru menginfor- masikan kepada siswa bahwa pekerjaan rumah akan dibahas pada peretamuan berikutnya. Pertemuan 2
Peneliti bersama guru Kelas VI memasuki ruang Kelas VI.
Guru menyampaikan kompentenasi dan tujuan yang dicapai oleh siswa
2)
Sebelum memulai pelajaran guru dan siswa berdoa terlebih dahulu.
3)
Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa bahwasannya tanpa disadari oleh siswa, jiwa dan semangat seorang guru sudah ada pada diri siswa.
4)
Guru mengajak siswa untuk berperan sebagai guru melalui kegiatan narasumber untuk teman sebaya.
5)
Berdasarkan observasi di Kelas VI dapat direkam hal-hal sebagai berikut: (a)
162 Istikomah, Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE)...
18 Selvi Tri Hidayanti
13 M. Khasan
70 T
14 M. Khusen 100 T
15 M. Reyhan
80 T
16 M. Reza 100 T
17 M. Sholeh Ibrahim
80 T
80 T
12 M. Fany Muzakky
19 Zakya Jihan Nabila
80 T Jumlah 1610
19 %Rata-Rata
84.7
4 100.0 0.00 (Sumber: Data Diolah Dari Evaluasi 2)
Refleksi
Dari hasil observasi sudah ditemukan adanya beberapa peningkatan, yaitu: (a) Teknik bertanya kepada guru meningkat lebih baik; (b) Motivasi siswa dalam dis- kusi meningkat; dan (c) Dominasi guru da- lam pembelajaran berkurang. Dengan demikian, maka kendala yang muncul pada siklus I dapat teratasi secara baik pada siklus II. Hal ini berpengaruh pada per- kembangan prestasi belajar siswa yang mampu mencapai ketuntasan belajar yang telah direncanakan oleh peneliti sebesar 100,00%, sehingga penelitian ini berkahir pada siklus II
Penerapan Metode Belajar Student Facili- tator and Explaining (SFAE) pada Mata Pelajaran PKn
Dalam menerapkan metode belajar kooperatif model SFAE, peneliti membagi siswa Kelas VI yang berjumlah 19 siswa menjadi 6 kelompok. Pembagian kelompok berdasarkan hasil ulangan harian siswa.
80 T No Nama Siswa Nilai Ketuntasa n T TT
11 M. Agung Badrus Sholeh 100 T
perubahan yang cukup berarti. Siswa sudah tidak canggung lagi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Frekuensi per- tanyaan siswa merata tidaklagi didominasi oleh kelompok tertentu. Komunikasi antar siswa sudah berjalan secara aktif dan komunikatif sehingga interaksi belajar siswa mampu mendorong aktivitas belajar yang aktif dan konsdusif. Dari aktivitas belajar yang diberikan oleh siswa diperoleh persen- tase rata-rata sebesar 78,75% dan termasuk dalam kategori aktivita s “baik”; dan (b) Dari segi guru diperoleh hasil bahwa guru mampu menerapkan metode pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Dari aktivitas guru ini diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 80,00% dan termasuk dalam kriteria “baik“.
80 T
Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan pene- litian berlangsung, menunjukkan bahwa penerapan model belajar Student Facilitator
And Explaining (SFAE) berdampak positif
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I MI Miftahul Huda Pakis Kecamatan Durenan pada bidang studi PKn materi Pemilu Di Indonesia. Untuk memperoleh gambaran perkembangan pres- tasi belajar siswa peneliti tampilkan tabulasi data berikut ini.
Tabel 2 Nilai Hasil Ulangan Siswa Setelah Diberi Tindakan perbaikan Pembelajaran pada Siklus II No Nama Siswa Nilai Ketuntasa n T TT
1 Fauzan Maskur 100 T
2 Ahmad Fajar Fahlavi 100 T
3 Ahmad Minhajul Gowin
70 T
4 Ainina Elok Prasetyowati
5 Aringga Wahyu Fitratama
10 Litazyida Aula Putrid 100 T
70 T
6 Dicky Restu Priansyah
80 T
7 Engga Habibur Rohman
80 T
8 Fajar Ahmad Mubarok
70 T
9 Kusnia Fitriani
90 T
Pada siklus I, untuk memotivasi siswa guru meminta salah satu siswa untuk me- mimpin rekan yang lain menyanyikan lagu “Pemilihan Umum”. Kemudian guru mem- berikan penjelasan mengenai materi yang a- kan dipelajari. Guru membagikan lembar
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 163 kelompoknya.
Tabel 3 Perkembangan Aktivitas Guru dalam Menerapkan Metode SFAE Siklus Siklus I
II No. Aspek Penilaian Jumlah Jumlah P1 P2 P1 P2
1 Memberitahukan SK, KD dan Indikator
2
2
4
3
3
6
2 Apersepsi & motivasi
3
3
6
2
4
6
3 Penyajian sesuai dengan urutan materi
2
3
5
3
3
6
4 Penguasaan terhadap materi pembelajaran
2
3
5
3
3
6
5 Menggunakan metode diskusi
2
2
4
4
2
6
6 Memberikan bimbingan kepada siswa sebagai fasilitator
2
2
4
3
4
7
7 Memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa
2
2
4
3
3
6
8 Kemampuan menumbuhkan suasana belajar yang aktif, nyaman dan
3
3
6
3
4
7 menyenangkan
9 Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
3
3
6
4
4
8
10 Bersama dengan siswa merefleksikan kegiatan belajar
2
3
5
3
3
6 Jumlah
49
64 Rata-Rata
61.25
80 Tabel 4 Perkembangan Aktivitas Guru dalam Menerapkan Metode SFAE Siklus I Siklus II
No Aktivitas Jumlah Jumlah
P1 P2 P1 P2
1 LKS dan modul
2
2
4
3
3
6
2 Mengikuti kegiatan belajar dengan tertib
3
3
6
2
3
5
3 Aktif dalam kegiatan belajar
2
2
4
3
3
6
4 Mencatat / merangkum materi yang disampaikan
2
3
5
3
3
6
5 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
2
2
4
4
2
6
6 Berbicara dengan sopan dan menggunakan kata- kata yang baik
2
2
4
3
4
7
7 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
2
2
4
3
3
6
8 Aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3
3
6
3
4
7
9 Menggunakan pakaian / seragam bersih dan rapi
3
3
6
4
4
8
10 Mengerjakan PR
2
3
5
3
3
6 Jumlah
48
63 Rata-Rata
60
78.75 Dalam kegiatan diskusi ini guru tanggapan. Peneliti selaku observer melaku-
menempatkan diri sebagai mediator dan fa- kan pengamatan pada terhadap jalannya silitator pembelajaran. Guru berusaha me- pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru rangsang komunikasi antar siswa dalam memberikan reward berupa pujian dan koin kelompok dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang aktif. kepada masing-masing anggota kelompok Pada siklus II peran guru banyak sesuai dengan soal pada lembar kerja, se- sebagai fasilitator, siswa tampal lebih antu- hingga semua siswa termotivasi untuk mem- sias dalam mengikuti pembelajaran. Pem- berikan ide atau gagasannya. Selanjutnya berian reward berupa koin dan lagu yang guru meminta kelompok diskusi untuk mem- dinyanyikan dalam pembelajaran mampu presentasikan hasil diskusinya di depan memotivasi siswa untuk selalu aktif dalam kelas. Kelompok yang mempresentasikan kegiatan pembelajaran di kelas. hasil diskusinya dipilih secara undian. Dari tabel di atas dengan diterapkan- Kelompok yang tidak terpilih memberikan nya metode belajar kooperatif model SFAE
164 Istikomah, Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE)...
80 T
80 T
13 M. Khasan
60 TT
70 T
14 M. Khusen 100 T 100 T
15 M. Reyhan
70 T
80 T
16 M. Reza
80 T 100 T
17 M. Sholeh Ibrahim
70 T
18 Selvi Tri Hidayanti
12 M. Fany Muzakky
60 TT
80 T
19 Zakya Jihan Nabila
70 T
80 T
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00 Siklus I Siklus II
61.25
80.00
60.00
60 TT
60 TT 100 T
mampu menghidupkan aktivitas belajar sis- wa Kelas VI MI Miftahul Huda Pakis pada mata pelajaran PKn. Hal ini dapat dilihat dari hasil obervasi yang dilakukan oleh peneliti yang menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu persentase aktivitas guru pada siklus I mencapai 61,25% termasuk dalam kriteria “cukup baik” meningkat menjadi 80,00% termasuk dalam kriteria “sangat baik”. Hal ini membuktikan bahwa langkah-langkah yang telah direncanakan oleh peneliti mampu diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh guru Kelas
60 TT
VI. Dengan meningkatkan aktivitas guru tentu berimbas pada peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu pada siklus I persentase aktivitas siswa mencapai 60,00% dalam kriteria “cukup baik” meningkat menjadi 78,75% dalam kriteria “baik”. Hal ini membuktikan siswa mau dan mampu mene- rapkan metode belajar yang diterapkan oleh guru dengan baik, untuk melihat perkem- bangan aktivitas belajar siswa tiap siklus dapat disajikan dalam Gambar 1.
(Sumber: Data Diolah Dari Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa)
Gambar 1 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 5 Perkembangan Prestasi belajar SiswaNo Nama Siswa Nilai Ketuntasan % Nilai Ketuntasan % T TT T TT
1 Fauzan Maskur
70 T 100 T
2 Ahmad Fajar Fahlavi 100 T 100 T
3 Ahmad Minhajul Gowin
70 T
70 T
4 Ainina Elok Prasetyowati
70 T
80 T
5 Aringga Wahyu Fitratama
70 T
11 M. Agung Badrus Sholeh
6 Dicky Restu Priansyah
70 T
80 T
7 Engga Habibur Rohman
70 T
80 T
8 Fajar Ahmad Mubarok 100 T
70 T
9 Kusnia Fitriani
80 T
90 T
10 Litazyida Aula Putrid
70 T 100 T
78.75 Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 165 Jumlah 1390
14 5 1610
19 %Rata-Rata
73.16
73.68
26.32 84.74 100.00
0.00 Dari data pada Tabel 5 diperoleh nilai menyebarkan angket yang berisi 10 butir
rata-rata siklus I sebesar 73,16; siklus II pernyaataan untuk mengetahui respon siswa sebesar 84,74 dengan ketuntasan belajar setelah diterapkannya metode belajar ko- siswa sebesar 100% pada akhir siklus II. operatif model Student Facilitator and Dengan melihat hasil yang terus naik pada Explaining (SFAE) . Dari hasil rekapitulasi tiap siklus maka penelitian ini dapat respon siswa diketahui bahwa siswa dikatakan berhasil dengan baik. Peningkatan merespon sangat positif penerapan metode hasil prestasi belajar siswa tiap siklus dapat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti, digambarkan dalam Gambar 2. Pada akhir dengan hasil respon 95,53% dapat dilihat siklus II, peneliti melalui guru Kelas VI pada Tabel 6.
100.00 100.00
84.74
73.68
73.16
80.00
59.47
60.00 Prestasi Belajar
36.84
40.00 Ketuntasan
20.00
0.00 Seb. Siklus I Siklus II Siklus
(Sumber: Data Diolah Dari Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II)
Gambar 2 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
Tabel 6 Hasil Respon Siswa Frekuensi Skor Rata- No IndikatorNA A B C A B C rata
1 Apakah kamu merasa metode pembelajaran yang diterapkan guru 17 1 1 34 1
35
1.84 sesuai dengan keinginanmu?
2 Apakah kamu merasa mudah belajar IPSsetelah guru menerapkan 17 1 1 34 1
35
1.84 metode ini?
3 Apakah kamu lebih mudah bekerjasama dengan kelompokmu 18 1 0 36 1
37
1.95 dengan diterapkannya metode ini?
4 Apakah metode pembelajaran ini mampu meningkatkan motivasi 17 1 1 34 1
35
1.84 belajarmu?
5 Apakah metode belajar ini mampu melatih kamu untuk 19 0 0 38 0
38
2.00 berkomunikasi dengan temanmu?
6 Apakan metode belajar ini mampu menumbuhkan keingintahuan 18 0 1 36 0
36
1.89 kamu pada materi yang diajarkan oleh guru?
7 Apakah kamu merasa tertantang untuk mengembangkan wawasan 19 0 0 38 0
38
2.00 kamu setelah diterapkannya metode ini?
8 Apakah metode belajar ini mampu meningkatkan rasa tanggung 18 0 1 36 0
36
1.89 jawab kamu pada diri sendiri dan kelompok belajarmu?
9 Apakah metode belajar ini mampu meningkatkan prestasi 19 0 0 38 0
38
2.00
166 Istikomah, Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE)...
10 Apakah metode belajar ini mampu menumbuhkan keberanian
Saran
Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendi- dikan dan Angka Kredit Pengembang- an Profesi Guru. Jakarta: Depdikbud.
Jakarta: Dikmenum,. Pehardjono. 1995. Pedoman Penyusunan
Malang: FIP IKIP Malang.
Ali, M. 1982. Penelitian Kependidikan Pro- sedur dan Strategi . Bandung: Angkasa. Dosen FIP IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan Nasional.
dan (4) Meningkatkan kualitas kolaborasi an- tar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja.
Student Facilitator And Explaining (SFAE) ;
pengetahuan yang berkaitan dengan metode
Explaining (SFAE) ; (3) Memperdalam
Saran yang dapat diberikan berdasar- kan hasil penelitian adalah: (1) Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau model belajar yang dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan dan sesuai dengan pelajaran; (2) Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS yang melibat- kan kegiatan metode Student Facilitator and
pelajaran PKn di Kelas VI. Hal ini berimbas pada perkembangan prestasi belajar siswa yang menunjukkan perkembangan yang signifikan yaitu pada hasil nilai sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata siklus I sebesar 73,16 siklus II sebesar 84,74 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 100% sehingga dari hasil penelitian di atas menun- jukkan peningkatan hasil belajar siswa serta ketuntasan belajar siswa yang menunjukan peningkatan yang sangat baik.
kamu untuk bertanya/mengeluarkan gagasan? 17 1 1 34 1
tor and Explaining (SFAE) dengan baik pada
untuk aktivitas guru pada siklus I menun- jukkan prest asi yang “cukup baik” dengan persentase aktivitas 61,25% meningkat menjadi “sangat baik” pada siklus II dengan persentase aktivitas 80,00%. Artinya guru dapat menerapkan metode Student Facilita-
tator and Explaining (SFAE) . Sedangkan
“cukup baik” dengan persentase aktivitas 60,00% yang meningkat menjadi “sangat baik” pada siklus II menjadi 78,75%. Artinya siswa dapat belajar dengan baik setelah diterapkannya metode belajar Student Facili-
luarkan ide atau gagasan dalam setiap ke- giatan diskusi kelompok maupun diskusi ke- las. Pembelajaran lebih menarik lagi dengan adanya dorongan dari guru berupa pemberian pujian dan reward berupa pin kepada siswa yang aktif; (2) Aktivitas belajar siswa pada siklus I menunjukkan prestasi yang
(SFAE) siswa dilatih untuk leluasa menge-
Berdasarkan data hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Dengan pembentukan kelompok secara he- terogen menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan dalam menyelesaikan se- tiap tugas yang diberikan oleh guru. Dengan menumbuhkan kerjasama, komunikasi dan interaksi yang positif kepada siswa mampu meningkatkan peran siswa dalam pembe- lajaran. Dengan demikian, melalui pembela- jaran Student Facilitator and Explaining
95.53 PENUTUP Kesimpulan
19.11 Rata-rata
1.84 Jumlah
35
DAFTAR RUJUKAN
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 167 PKn untuk Kelas 1 SD. Jakarta: Yudhistira.
Saputro, M. D. 2002. Pendidikan Menyong-
song Globalisasi. Makalah disajikan
dalam Seminar Nasional Hari Pendi- dikan Nasional, FIS Nasional, 13 Mei 2002. Usman, M. U, & Setiawati, L. 2000. Upaya
Mengoptimalkan Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda-
karya. Walgito, B. 1980. Bimbingan dan Penyuluh-
an di Sekolah , Yogyakarta: Fakultas Psikologi Unviersitas Gadjah Mada.
Wijaya, C. 2000. Pendidikan Inkuiri Sarana
Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosda-
karya.