PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP CITRA RUMAH SAKIT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT BEROBAT PASIEN KE POLIKLINIK RS CIKUNIR, SURVEI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN BEKASI SELATAN Yessica Program Studi Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Administrasi

  

PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP CITRA

RUMAH SAKIT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT

BEROBAT PASIEN KE POLIKLINIK RS CIKUNIR,

SURVEI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN BEKASI

  

SELATAN

Yessica

Program Studi Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Administrasi

Rumah Sakit, Universitas Pasundan, Bandung

  

Email

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai “Pengaruh Lokasi dan Promosi terhadap Citra Rumah Sakit dan Implikasinya terhadap Minat Berobat Pasien ke Poliklinik RS Cikunir, Survei pada Masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh manajemen pemasaran RS Cikunir dalam merancang strategi untuk meningkatkan citra RS dan menarik minat pasien berobat.

  Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan verifikatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tahun 2017. Teknik analisis data menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap citra perusahaan sebesar 84,2%. Promosi berpengaruh lebih besar terhadap citra perusahaan yaitu sebesar 72,8%, sedangkan lokasi berpengaruh sebesar 15,7%. Lokasi, promosi dan citra perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap minat berobat sebesar 65,7%. Namun secara parsial hanya citra perusahaan yang berpengaruh terhadap minat berobat pasien sebesar 61.7%, sedangkan lokasi dan promosi tidak berpengaruh. Besar pengaruh citra perusahaan terhadap minat berobat sebesar 61,7%.

  Kata kunci: Lokasi, Promosi, Citra Perusahaan dan Minat Berobat

  I. PENDAHULUAN

  I.1 Latar Belakang Penelitian

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal di bawah ini:

  1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, dimana pelayanan kesehatan paripurna (Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009).

  2. Perkembangan rumah sakit semakin pesat di wilayah Bekasi Selatan. Salah satu rumah sakit swasta yang baru berdiri di daerah Bekasi adalah Rumah Sakit Cikunir. Data hasil kunjungan pasien poliklinik RS Cikunir berfluktuatif dan tidak pernah mencapai target.

  3. RS Cikunir bersaing dengan beberapa rumah sekitar dalam menarik minat dari konsumen. Kondisi persaingan demikian menyebabkan rumah sakit berusaha mencari strategi yang tepat dalam bersaing memasarkan produknya. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan adalah membentuk citra yang positif di benak masyarakat. Sebagai RS yang baru beroperasi, citra RS Cikunir belum terbentuk dengan baik sehingga belum terbentuk kesan RS Cikunir ini dibenak masyarakat.

  4. Rumah sakit perlu meningkatkan citranya untuk meningkatkan respon dari

  Banyak permasalahan yang dapat terjadi di RS Cikunir perihal baur pemasaran, maka pada penelitian ini dilakukan survei pendahuluan ke RS Cikunir.Dari hasil survei pendahuluan didapatkan bahwa masalah yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien adalah masalah lokasi dan promosi RS Cikunir.

  I.2 Identifikasi Masalah Penelitian

  Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Angka kunjungan pasien di Poliklinik RS Cikunir yang berfluktuatif.

  2. Target kunjungan Poliklinik RS Cikunir yang belum tercapai.

  3. Lambatnya peningkatan jumlah pasien yang berobat ke Poliklinik RS Cikunir.

  4. Minat berobat pasien ke RS Cikunir belum optimal.

  5. Terjadi persaingan antar rumah sakit di sekitar Bekasi Selatan.

  6. Lokasi RS Cikunir kurang strategis.

  7. Akses menuju RS Cikunir tidak mudah.

  8. Promosi RS Cikunir belum optimal.

  9. Citranya RS Cikunir masih rendah

  I.3 Rumusan Masalah Penelitian

  Dari latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas , maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut :

  3. Bagaimana persepsi masyarakat tentang citra RS Cikunir.

  4. Bagaimana minat berobat masyarakat ke RS Cikunir.

  5. Seberapa besar pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra RS Cikunir secara simultan dan parsial.

  6. Seberapa besar pengaruh citra RS Cikunir terhadap minat berobat masyarakat ke RS Cikunir.

  7. Seberapa besar pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat berobat masyarakat ke RS Cikunir secara simultan dan parsial.

1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitin ini bertujuan:

  1. Mengetahui persepsi masyarakat tentang lokasi RS Cikunir.

  2. Mengetahui persepsi masyarakat tentang promosi RS Cikunir.

  3. Mengetahui persepsi masyarakat tentang citra RS Cikunir.

  4. Mengetahui minat berobat masyarakat ke RS Cikunir .

  5. Mengetahui besarnya pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra RSCikunir secara simultan dan parsial.

  6. Mengetahui besarnya pengaruh citra RS Cikunir terhadap minat berobat pasien ke RS Cikunir.

I.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini juga dilaksanakan terutama dengan harapan dapat memperoleh beberapa nilai guna, baik dilihat dari aspek teoritis maupun ditinjau dari aspek praktis, antara lain sebagai berikut :

  1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah :

  1. Memberi masukan kepada manajerial untuk mengetahui apakah program pemasaran yang dibuat sudah efektif dan tepat sasaran

  2. Sebagai dasar dalam upaya peningkatan citra RS Cikunir di mata masyarakat sehingga dapat berpengaruh kepada minat berobat pasien ke RS Cikunir dan akan berdampak terhadap meningkatnya angka kunjungan pasien.

  2. Manfaat Praktis Manfaat praktis pada penelitian ini adalah:

  1. Sarana penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama pendidikan.

  2. Menambah wawasan tentang pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra RS serta implikasinya terhadap minat berobat pasien.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

  Menurut Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.

II.1.1.2 Fungsi Manajemen

  Menurut Robbins dan Coulter (2012:9), fungsi manajemen meliputi: Planning, Organizing, Leading, dan Controlling.

2.1.2 Organisasi

  2.1.2.1 Pengertian Organisasi

  Menurut Robbins et al (2014:5) organisasi adalah sebuat sistem yang mengatur sekelompok orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang spesifik.

  2.1.2.2 Rumah Sakit

  Menurut Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mendefinisikan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

2.1.2.3 Rawat Jalan

  Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.66/Menkes/II/1987 yang dimaksud pelayanan rawat jalan adalah pelayanan terhadap orang yang masuk rumah sakit, untuk keperluaan observasi diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan

  2.1.3.1 Pengertian Pemasaran

  Menurut Kotler dan Keller (2012:5), pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang singkat dan baik dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

  2.1.3.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

  Kotler dan Keller (2012:5) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, dan meningkatkan pelanggan dengan menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

2.1.4 Jasa

  2.1.4.1 Pengertian Jasa

  Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwjud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan (Kotler dan Keller, 2012:214).

  2.1.4.2 Karakteristik Jasa

  Menurut Kotler dan Armstrong (2012:261), empat karakteristik jasa adalah sebagai berikut : jasa tak berwujud, jasa tidak dapat dipisahkan, variabilitas jasa, jasa tidak dapat disimpan.

  Manajemen pemasaran jasa merupakan proses peyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar (Payne dalam Hurriyati, 2015:42).

2.1.5.2 Baur Pemasaran Jasa

  Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2015:48) mengemukakan konsep baur pemasaran tradisional terdiri dari 4P yaitu: product, price, place, promotion.

  Sementara itu untuk pemasaran jasa perlu baur pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur non-traditional marketing mix, yaitu people, physical evidence dan process, sehingga menjadi tujuh unsur (7P).

2.1.6 Perilaku Konsumen

  2.1.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen

  Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam perolehan, pengkonsumsian, dan penghabisan produk atau jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul tindakan ini (Engel et al dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:7).

  2.1.6.2 Model Perilaku Konsumen

  Dua dimensi dalam model perilaku konsumen yang sederhana, yaitu : Stimulus-stimulus pemasaran dan respon pasar sasaran. Di antara dimensi tersebut terdapat kotak hitam yang berupa variabel intervensi antara stimulus dan respon.

  2.1.6.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

  Menurut Kotler dan Amstrong (2012:179), proses yang digunakan konsumen

2.1.7 Tempat atau Lokasi

  2.1.7.1 Pengertian Tempat atau Lokasi

  Menurut Hurriyati (2015:57) lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.

  2.1.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lokasi

  Menurut Hurriyati (2015:57), pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbanagan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, dan peraturan pemerintah

2.1.8 Promosi

  2.1.8.1 Pengertian Promosi

  Menurut Kotler dan Amstrong (2012:62), promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan.

  2.1.8.2 Elemen-Elemen Promosi

  Menurut Kotler et al (2012) dijelaskan bahwa bauran promosi terdiri dari lima elemen, yaitu: advertising, sales promotion, personal selling, public relations, direct

  marketing.

2.1.9 Citra Perusahaan

2.1.9.1 Pengertian Citra Perusahaan

  Menurut Kotler dan Keller (2012:274), citra adalah seperangkat keyakinan,

2.1.9.2 Dimesi Citra Perusahaan

  Menurut Kotler dan Keller (2012:274), informasi yang lengkap mengenai citra Perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut: kepribadian, reputasi, nilai, identitas perusahaan

2.1.10 Minat Beli Konsumen

  2.1.10.1 Pengertian Minat Beli Konsumen

  Menurut Kinnear dan Taylor (1995) dalam Sulistyari (2012:19), minat beli adalah tahap kecenderungan responden dalam bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

  2.1.10.2 Tahap-Tahap Minat Beli

  Tahapan-tahapan produsen dalam menentukan minat beli dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, dapat kita lihat pada konsep atau model AIDA yang dikembangkan oleh oleh Kotler dan Keller (2012:568), yaitu:

  Attention, Interest, Desire, Action

  2.1.10.3 Indikator Minat Beli Konsumen

  Menurut Ferdinand (2006) dalam Sulistyari (2012:22) minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: minat transaksional,, minat referensial, minat preferensial, minat eksploratif. dengan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya

Tabel 2.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu

  No Judul Penelitian dan Sumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan

  1 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Minat Berkunjung Dan Keputusan Berkunjung Citra Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung, dengan koefisien jalur sebesar (β) Penelitian meneliti pengarun citra perusahaan terhadap minat konsumen Obyek pada penelitian ini adalah pengunjung taman rekreasi

  No Judul Penelitian dan Sumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan (Survei pada Pengunjung Taman Rekreasi PT.Selecta, Kota Batu, Jawa Timur) Sumber: Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 26 No. 2 September 2015 Penulis: Gagah Bimo Setyo Putra sebesar 0,366. Semakin baik citra perusahaan maka akan berdampak pada meningkatnya minat beli.

  2 Investigating the Effect of Marketing Mix and Corporate Image on Brand Equity of Talia and Rightel Companie Sumber: Canadian Research & Development Center of Sciences and Cultures, Vol. 9, No. 2, 2014.

  Penulis: Tahmoures Hasangholipour, Mohammad Reza Mostaghimi, Nazli Mohammadi Ahranjani Terdapat hubungan yang signifikan antara baur pemasaran: harga , produk, tempat, dan promosi dengan ekuitas merek dan citra perusahaan. Terdapat pula hubungan antara ekuitas merek dan citra perusahaan Meneliti pengaruh tempat dan promosi terhadap citra perusahaan Peneliti juga meneliti baur pemasaran harga dan produk terhadap ekuitas merek dan citra perusahaan. Serta meneliti hubungan antara ekuitas merek dan citra perusahaan

  3 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepercayaan serta dampaknya pada minat beli Studi pada Penjual Online yang Menggunakan Jasa Sumber: Jurnal Administrasi Bisnis (JAB ) Vol 3 No 1 Maret 2015 Penulis : Merza Ariszani

  Variabel citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap variabel kepercayaan, variabel citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli, dan variabel kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli

  Meneliti pengaruh citra perusahaan terhadap minat beli Variabel dalam penelitian: kepercayaan, citra perusahaan, dan minat beli. Objek Penelitian ada para penjual online yang mengguanakan jasa PT Tiki JNE

  4 The Influence of 7P’s of Secara simultan semua Penelitian ini Selain meneliti

  Sumber: Procedia Engineering 97 (2014 ) 1765 – 1771 Penulis terhadap produk musik. konsumen pemasaran lainya terhadap minat beli konsumen.

  5 Pengaruh Baur Pemasaran Terhadap Niat Beli Ulang Sepeda Motor Honda Baur pemasaran tempat dan produk berpengaruh terhadap niat beli ulang sepeda motor Honda Kategori Sport Mid Meneliti baur pemasaran lokasi dan promosi terhadap niat beli Tidak hanya meneliti baur pemasaran lokasi

  No Judul Penelitian dan Sumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan Kategori Sport Mid Sumber: E-Journal Graduate Unpar, Vol1, No.2, 2014 Penulis : Eric Kusnadi Kartika dan promosi, tetapi juga produk dan harga. Baur pemasaran sebagai variabel bebas dan niat beli ulang sebagai variabl terikat.

  6 Analisis Pengaruh Baur Pemasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung Pada Obyek Wisata Museum, Kesehatan Dr. Adhyatma MPH Surabaya Sumber: JMM 17 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen , April 2014 Penulis: Ich Diana Sarah Dhiba, Ayun Maduwinarti Variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang , proses, bukti fisik dan layanan pelanggan beperngaruh secara signifikan terhadap minat bekunjung Meneliti pengaruh baur pemasaran lokasi dan promosi terhadap minat berkunjung konsumen Tidak hanya meneliti lokasi dan promosi tetapi variabel bebas pada penelitian ini adalah ketujuh baur pemasaran dan variabel terikat nya adalah minat pengunjung. Objek penelitian ini adalah pengunjung obyek wisata. 7 “Investigating the Role of

  Selected Marketing-Mix Variables in Formatting Corporate Image in Egyptian Market”, Sumber : American Journal of Business and Management Vol. 3, No. 4, 2014. Penuli: Ahmed Yehia Ebeid.

  Lokasi /distribusi, promosi dan harga berpengaruh terdapat citra perusahaan.

  Meneliti pengaruh baur pemasaran promosi dan lokasi/ distribusi terhadap citra perusahaan Tidak hanya distribusi dan promosi tetapi meneliti harga terhadap citra perusahaan, dengan obyek peneliatian ada konsumen pasar Egyptian

  8 Pengaruh Suasana Toko Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Aurora Shop

  Variabel suasana toko dan lokasi secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen

  Meneliti pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen

  Variabel bebas pada peelitian ini terdiri dari suasana toko dan Meneliti pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen

  4 (3): 670-682 Penulis : Adiba berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko Aurora Shop Samarinda .

  Aurora Shop

  9 Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Pelanggan Indihome Di Propinsi Dki Jakarta Sumber: Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, Vol. 4. No. 2 Mei 2016 Penulis : Ismail Razak

  Promosi dan harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli pelanggan Indihome

  Tidak hanya meneliti pengaruh promosi terhadap minat beli, namun juga harga terhadap minat beli konsumen.

  No Judul Penelitian dan Sumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan

  10 Pengaruh Promosi Terhadap Citra Perusahaan Pada Hotel Resty Menara Pekanbaru

  Hasil kalkulasi koefisien determinasi adalah 0.86, dimana artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara promosi dan citra perusahaan

  Meneliti pengaruh dari promosi dan citra perusahaan, dengan dimensi promosi yaitu: e advertising, personal selling, sales promotion, public reation Objek penelitian ini adalah pengunjung Hotel

2.2 Kerangka Berpikir GagahBimo ,et.al (2015), Merza Ariszani (2015) Ahmed YehiaEbeid (2014), TahmouresHasangholipour,et.al (2014) Lokasi Ratih Hurriyati (2015: 57)

  • Akes
  • Visibil
  • -Kepribadian

  • -Reputasi

  • Minat transaksional

  • Lalulintas
  • Tempatpa>Ekspansi
  • Lingkungan sek
  • Persaingan
  • PeraturanPemerintah

  Minat Beli Konsumen Ferdinand (dalamSulistyari, 2012:22)

  

Citra

Perusahaan

Kotler dan Keller

(2012:274)

  Eric Kusnadi Kartika (2014), IchDiana,et.al (2014), Adiba (2016) Promosi

  3

  4

  5 Ismail Razak (2016)

  Reni Diah Kusumawati ,et.al (2014), IchDiana,et.al (2014),

5.1 Hipotesis

Gambar 2.8. Paradigma Penelitian

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

  1. Terdapat pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra perusahaan

  2. Terdapat pengaruh lokasi terhadap citra perusahaan

  3. Terdapat pengaruh promosi terhadap citra perusahaan

  4. Terdapat pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat beli konsumen

  5. Terdapat pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen

  6. Terdapat pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen

  7. Terdapat pengaruh citra perusahaan terhadap minat beli konsumen

III. METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Tipe Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan deskriptif dan analitik verifikatif. Penelitian ini menggunakan tekhnik Cross sectional.

  3.2 Unit Observasi dan Lokasi Penelitian

  Penelitian dilakukan di RS Cikunir, dan di masyarakat Kecamatan Bekasi Selatan, tepatnya di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pekayon, Kelurahan Jakamulya

3.3 Variabel Penelitian

  Pada penelitian ini digunakan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas

  

(independent variable) terdiri dari lokasi dan promosi, 1 variabel antara (intervening

variable ) yaitu citra rumah sakit dan 1 variabel teikat (dependent variable) yaitu

  minat berobat masyarakat.

  1. Lokasi (X1) Lokasi sebagai lingkungan dimana serta bagaiman jasa tersebut akan diserahkan, sebagai nilai dan manfaat dari jasa (Hurriyati, 2015:55). Dimensi lokasi:

  1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum

  2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan

  3. Lalu lintas, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, dan kepadatan serta kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan.

  4. Tempat parkir yang luas dan aman

  5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari.

  6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang

  8. Peraturan pemerintah

  2. Promosi (X2) Promosi atau biasa juga disebut dengan bauran komunikasi pemasaran digunakan oleh suatu perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan membangun hubungan dengan konsumen (Kotler et al, 2012).Dimensi promosi yaitu :

  a.

  Advertising

  Bentuk presentasi nonpersonal dan promosi baik berupa ide, barang, maupun jasa yang dibayar oleh seorang sponsor yang teridentifikasi

  b. Sales Promotion

  Insentif jangka pendek yang mendorong proses pembelian atau penjualan suatu barang atau jasa.

  c. Personal Selling Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan .

  d. Public Relations

  Membangun hubungan yang baik dengan berbagai kalangan untuk memperoleh publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik.

  e. Direct Marketing Hubungan langsung yang cermat dengan konsumen yang ditargetkan dalam memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang bersifat

  Citra perusahaan (Y) adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler dan Keller, 2012:274).Dimensi Citra perusahaan: 1.

  Kepribadian Keseluruhan karakteristik yang dipahami publik sasaran.

  2. Reputasi Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain.

  3. Nilai Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan

  4. Identitas Perusahaan Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan

  4. Minat Beli (Z) Minat Beli Konsumen (Z) adalah tahap kecenderungan responden dalam bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear dan

  Taylor dalam Sulistyari, 2012:19). Menurut Ferdinand (2006) dalam Sulistyari (2012:22), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c.Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

  d.

  Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya.

3.4. Populasi dan Penentuan Sampel

  Berikut ini akan diuraikan mengenai populasi dan sampel penelitian:

3.4.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di kecamatan Bekasi Selatan.

  Populasi terjangkaunya adalah masyarakat di tiga kelurahan Bekasi Selatan yaitu Kelurahan Pekayon Jaya, sebesar 129.713 orang.

3.4.2 Sampel

  Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu menggunakan rumus SlovinL,sebagai berikut: n = 129.713/ 129.713 (0,1)

  Dimana : n = ukuran sampel N = Populasi d = taraf nyata atau batas kesalahan

  � = � / � (�)

  2

  • 1

  2

  • 1= 99,9 Jadi dari anggota populasi yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 100
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan consecutive sampling.

  3.4.4 Pemilihan Responden

  Sampel yang diambil menggunakan consecutive sampling dengan kriteria inklusi sebagai berikut: 1) Masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan dari tiga kelurahan Pekayon, Jakamulya dan Jakasetya, usia diatas 17 tahun, bisa membaca dan menulis 2) belum pernah berobat ke RS Cikunir sebelumnya 3)memiliki informasi atau mengetahui tentang RS Cikunir, sedangkan kriteria ekslusinya yaitu: 1) bukan masyarakat kelurahan Pekayon, Jakamulya dan Jakasetya, 2) masyarakat yang pernah berobat ke RS Cikunir, 3) Tidak memiliki informasi tentang RS Cikunir.

  3.4.5 Proporsional responden

  Dengan 100 orang sampel dari 129.713 sama dengan 0,077%. Sampel diambil dari 3 kelurahan dengan jumlah sampel Jakamulya 26 orang, Pekayon 45 orang dan Jakasetia 29 orang

3.5 Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitan ini teknik pengumpulan data terbagi atas prosedur pengumpulan data dan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

3.5.1 Prosedur Pengumpulan Data

  Pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini menggunakan teknik merupakan penyempurnaan dari skala Likert. Lalu pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung, memiliki hubungan dengan penelitian yang dilakukan .

3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

  Menguji keabsahan penelitian diperlukan dua macam pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas

  3.5.2.1 Uji Validitas

  Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Setelah dilakukan uji validitas pada 51 pertanyaan didapatkan semua pertanyaan valid.

  3.5.2.2 Uji Reliabilitas

  Reliabilitas pada dasarnya mengukur kehandalan instrument,dikatan handal jika pengukuran memberikan hasil yang konsisten ( Rully dan Yaniawati, 2014 :125) Hasil pengujian dengan metode split half disimpulkan keempat variabel reliabel.

3.6 Rancangan Analisis Data

  Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah sesuai dengan tujuan dan kerangka konsep penelitian.

3.6.1 Analisis Deskriptif

  Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tentang ciri-ciri terhadap jumlah total skor responden. Setelah diketahui skor rata-rata, maka hasil dimasukkan ke dalam garis kontinum.

3.6.2 Analisis Verifikatif

  Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui dan menguji kebenaran hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menjawab rumusan masalah. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian akan digunakan analisis jalur (Path Analysis).

  IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

  IV.1 Hasil Penelitian

  4.1.1 Gambaran Umum RS Cikunir

  Rumah Sakit Cikunir merupakan rumah sakit swasta tipe D, yang berlokasi di Jl Raya Cikunir Gang Haji Napiah no.8 RT6/RW3 Jakamulya, Bekasi

  Selatan, didirikan PT Jakamulya Sarana Husada yang dimiliki oleh dr. Albert Santoso.

  IV.1.1.1 Visi dan Misi RS.Cikunir

  Rumah Sakit Cikunir memiliki visi sebagai pelayanan kesehatan pilihan masyarakat yang terpercaya dengan berbasis komunitas di Bekasi dan misi yaitu: memberikan pelayanan dengan standar kualitas pelayanan terbaik, terjangkau, dan memperhatikan keselamatan pasien, memberikan pelayanan dengan jujur, pemerintah sebagai mitra pemerintah dalam bidang kesehatan. RS Cikunir memiliki moto yaitu “Melayani dengan tulus, ikhlas dan penuh kasih”.

IV.1.1.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan RS Cikunir

  Pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit Cikunir meliputi Instalasi

  Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap dengan HCU, OK, VK, Laboratorium, Radiologi, Apotik, Instalasi Farmasi, dan General Check Up.

  4.1.1.3 Struktur Organisasi RS Cikunir

  Dari struktur organisasi di atas dapat dilihat bahwa bagian pemasaran berada langsung dibawah pegawasan direktur RS Cikunir. sehingga bagian pemasaran dalam pelaksanaan tugas-tugasnya bertanggung jawab langsung terhadap direktur rumah sakit.

  4.1.1.4 Manajemen Pemasaran RS Cikunir

  Kegiatan penyelenggaraan rumah sakit tidak terlepas dari program pemasaran. Bentuk program pemasaran yang sudah dilakukan,yaitu: kerjasama dengan berbagai perusahaan, asuransi , rumah sakit dan klinik .Selain itu RS Cikunir juga mengadakan beberapa kegiatan sebagai bentuk kegiatan pemasaran dari RS Cikunir, sepeti pengadaan penyuluhan, donor darah, bhakti sosial.

  4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden

  4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

  Karaktersitik Responden berdasarkan usia, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebesar 50%, diikuti dengan usia 21-30 tahun yaitu sebesar 29 %.

  4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

  Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil sebanyak 68% berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 32% berjenis kelamin laki-laki.

  4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

  Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir, didapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan terbanyak adalah S1 yaitu sebanyak 42 orang (42%),

  4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

  Hasil karaktersitik responden berdasarkan pekerjaan, didapatkan bahwa jumlah terbanyak responden adalah ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 36%, diikuti dengan pegawai swasta sebanyak 33% dan wiraswasta sebanyak 17%.

  4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

  Karakteristik responden berdasarkan pendapatan, didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki pendapatan lebih dari lima juta rupiah, yaitu sebanyak 40 orang atau sekitar 40%, sebanyak 27% memiliki pendapatan diantara

  Dari hasil uji normalitas didapatkan bahwa dari keempat variabel pada penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan atau data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak ada perbedaan antara data sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal.

4.1.4 Analisis Deskriptif

  Menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner dengan metode deskriptif untuk menjawab rumusan masalah.

  4.1.4.1 Deskripsi Variabel Lokasi

  Besaran nilai rata-rata variabel lokasi (X1) sebesar 4,47 dengan standar deviasi 1,282, dengan demikian kriteria intervalnya 4,47-1,282 ≤ Z≤ 4,47+ 1,282 atau 3,188 ≤ Z ≤ 5,752. Dengan demikian kriteria variabel lokasi berada pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.

  4.1.5.2 Deskripsi Variabel Promosi

  Besaran nilai rata-rata variabel promosi (X2) sebesar 4,021 dengan standar deviasi 1,332, dengan demikian kriteria intervalnya 4,021-1,332 ≤ Z≤ 4,021+ 1,332 atau 2,689 ≤ Z ≤ 5,353 Dengan demikian kriteria variabel lokasi berada pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik

  4.1.4.3 Deskripsi Variabel Citra Perusahaan

  Besaran nilai rata-rata variabel citra perusahaan (Y) sebesar 4,16 dengan

  1,308 atau 2,852≤ Z ≤ 5,468. Dengan demikian kriteria variabel citra perusahaan berada pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.

4.1.4.4 Deskripsi Variabel Minat Beli

  Besaran nilai rata-rata variabel minat beli (Z) sebesar 3,95 dengan standar deviasi 1,290, dengan demikian kriteria intervalnya 3,95 -1,290 ≤ Z ≤ 3,95+ 1,290 atau 2,66 ≤ Z ≤ 5.24 Dengan demikian kriteria variabel citra minat beli berada pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.

4.1.5 Analisis Verifikatif

  Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian akan digunakan telaah analisis jalur (Path Analysis).

Gambar 4.2 Model Hubungan Struktur Antara Variabel Penelitian

  

4.1.5.1 Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Citra Perusahaan Secara

Simultan Maupun Parsial

Tabel 4.86

  

Model R R Square Adjusted R Std. Error of

a Square the Estimate

1 .842 .709 .703 6.617

a. Predictors: (Constant), X2, X1

  2 Hasil perhitungan untuk koefisien determinasi mutiple (R yx1,yx2 ) sebesar

  0,842, berarti bahwa 84,2% variabelitas variabel citra RS dapat diterangkan oleh variabel bebas dalam hal ini lokasi dan promosi.

Tabel 4.87 Nilai F hitung Substruktur I

  a ANOVA Model Sum of Squares Df Mean F Sig.

  Square b

  1 Regression 10340.140 2 5170.070 118.082 .000 Residual 4247.020 97 43.784 Total 14587.160

  99

  a. Dependent Variable: Y

  b. Predictors: (Constant), X2, X1 Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 118.082.

  Dimana kriteria penolakan H jika: F hitung lebih besar dari F tabel, dengan mengambil taraf signifikan (α) sebesar 5% maka dari tabel distribusi F didapat nilai F tabel adalah 2,70,diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama antara

  2

  lokasi dan promosi terhadap citra RS sebesar koefisien determinasi (R ) = sebesar 0,842 atau 84,2 % dan pengaruh variabel lain diluar model sebesar 15,8% (error= 0,158).

  Dilanjutkan uji secara parsial dimana kriteria penolakan H jika: t hitung lebih

  0, besar dari t tabel, dapat dilihat hasil nilai t pada tabel 4.89.

  

Tabel 4.89 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 3.112 4.014 .775 .440

  X1 .159 .074 .157 2.135 .035 X2 .797 .081 .728 9.876 .000

a. Dependent Variable: Y

  Koefisien beta pertama= 0,157, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,135 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel =1,985, sehingga t hitung > t tabel maka menolak H atau dengan kata lain Lokasi berpengaruh terhadap citra RS sebesar 0,157

  Koefisien beta kedua = 0,728, diperoleh nilai t hitung sebesar 9,876 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga , sehingga t hitung > t tabel, maka menolak H atau dengan kata lain Promosi berpengaruh terhadap citra RS sebesar 0,728.

4.1.5.2 Pengaruh Lokasi, Promosi dan Citra Perusahaan Terhadap Minat Berobat Secara Simultan dan Parsial

Tabel 4.91 Koefisien Determinasi Substruktur II

  

Model Summary

Mode R R Square Adjusted R Std. Error of

l Square the Estimate

a

1 .810 .657 .646 6.827

a. Predictors: (Constant), Y, X1, X2

  2 Tampak bahwa koefisien determinasi (R ) sebesar 0,657 berarti bahwa 65,7%

  variabelitas variabel minat berobat dapat diterangkan oleh variabel bebas dalam hal

Tabel 4.92 Nilai F hitung Substruktur II

  a ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

b

  1 Regression 8553.873 3 2851.291 61.177 .000 Residual 4474.317 96 46.607 Total

  13028.190

  99

  a. Dependent Variable: Z

  b. Predictors: (Constant), Y, X1, X2

  F hitung sebesar 61,177. Dimana kriteria penolakan H , jika: F hitung lebih besar dari F tabel, dengan mengambil taraf signifikan (α) sebesar 5% maka dari tabel distribusi F didapat nilai F tabel adalah 2,7. Dikarenakan 61,177 lebih besar dari 2,7, dan sig F sebesar 0,000 maka H ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara linier antara lokasi, promosi dan citra RS dengan minat berobat. Yang juga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama antara lokasi, promosi, citra RS terhadap minat berobat sebesar koefisien determinasi

  2 (R )= 0,657 berarti bahwa 65,7%.

Tabel 4.94 Nilai t hitung Substruktur II

  Koefisien beta pertama = 0,01, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,017 dengan taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t hitung=0,17 lebih kecil dari t tabel 1,985, maka H diterima atau dengan kata lain

  Koefisien beta kedua = 0,220, diperoleh nilai t hitung sebesar 1,925 dengan taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t hitung=1,925 lebih besar dari t tabel =1,985, maka H ditolak atau dengan kata lain promosi beperngaruh terhadap minat berobat.

  Koefisien beta ketiga = 0,617, diperoleh nilai t hitung sebesar 5.568 dengan taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t hitung=5.568lebih besar dari t tabel =1,985, maka H ditolak atau dengan kata lain citra RS beperngaruh terhadap minat .

  Hubungan korelasi antara lokasi dan promosi sebesar 0,669, dimana termasuk korelasi yang kuat, dimana termasuk kategori kuat bila interval koefisin 0,600-0,799.

Tabel 4.96 Korelasi Lokasi dan Promosi

  

Correlations

  X1 X2 **

  X1 Pearson Correlation 1 .669 Sig. (2-tailed) .000 N 100 100

  • ** X2 Pearson Correlation .669

  1 Sig. (2-tailed) .000 N 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4.5.1.3 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total

  Pada analisis jalur selain pengaruh langsung terdapat pengaruh tidak langsung yaitu dari X1 terhadap Z melalui Y, dan pengaruh X2 terhadap Z melalui Y, dapat Pengaruh tidak langsung ( Indirect Effect )

  IEzyx1

  X1 Y Z = (0,157) (0,617) =0,097

  IEzyx2

  X2 Y Z = (0,728) (0,617) = 0,45 Pengaruh langsung ( Direct Effect ) DEyx1

  X1 Y = 0,157 DEyx2

  X2 Y = 0,728 DEzx1

  X1 Z = 0,01 DEzx2

  X2 Z = 0,220 DEzy Y Z = 0,617 Pengaruh Total TEyx1 = DEyx1

  IEzyx1 = 0,157 + 0,097 = 0,254 + TEyx2 = DEyx1

  IEzyx1 = 0,728 + 0,45 = 1,18 + TEzx1 = 0,01 TEzx2 = 0,617 TEzy = 0,220

  Berikut ini merupakan hubungan variabel X1, X2, Y dan Z dalam model struktural secara keseluruhan. Pengaruh lokasi (X1), promosi (X2), citra RS (Y), terhadap minat berobat (Z). Persamaan Struktural sebagai berikut: Substruktur 1 Y= 0,157X1 + 0,728 X2 + Ɛ1 Substruktur 2 Z= 0,01 X1 + 0,220 X2 + 0,617 Z + Ɛ2

  Ɛ2 Ɛ

  1 Y

Gambar 4.5 Diagram Jalur

4.1 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Analisis Deskriptif

  1. Lokasi dilihat dari dimensi visibilitas RS menurut sebagian besar respon cukup baik, namun masih membutuhkan banyak perhatian dari RS Cikunir.

  Masalah lokasi RSCikunir yang masuk ke dalam gang bisa diperbaiki dengan semakin mengenalkan RS Cikunir ke masyarakat serta meningkatkan mutu pelayanan.Bila mutu pelayanannya baik walaupun dengan lokasi yang tidak terlihat dari pinggir jalan, masyarakat akan tetap mencari RS Cikunir.

  2. Dimensi direct marketing memberikan rata-rata skor paling rendah terutama perihal tanggapan responden mengenai webiste RS Cikunir. RS Cikuir harus segera melakukan perbaikan agar website beroperasi dengan sebaik mungkin.

3. Dimensi identitas perusahaan yang memberikan skor rata-rata

  terendah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang identitas RS Cikunir, seperti lambang RS Cikunir maupun slogan RS Cikunir, hal ini mendukung bahwa pengetahuan masyarakat terutama masyarakat Bekasi Selatan masih rendah. RS Cikunir harus meningkatkan pengenalan tentang RS Cikunir ke masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang mengenal.

4. Variabel minat berobat dinilai dari dimensi eksploratif mendapat skor rata-

  rata terendah. RS Cikunir dapat meningkat minat masyarakat untuk mencari infromasi tentang RS Cikunir, dengan cara meningkatkan terlebih dahulu kualitas pelayanan RS Cikunir, apabila memiliki kualitas pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat akan mencari informasi.

4.2.2 Pembahasan Analisis Verifikatif

  4.2.2.1 Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Citra Perusahaan

  Lokasi dan promosi RS Cikunir bepengaruh terhadap citra RS, hal ini dapat

  2

  dilihat dari koefisien determinasi (R ) = sebesar 0,842 atau 84,2 % dan pengaruh variabel lain diluar model sebesar 15,8% (error= 0,158). Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara lokasi dan promosi.

  4.2.2.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Citra RS

  Lokasi dengan citra RS menghasilkan nilai koefisien jalur sebesar 0,157 dan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,135 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel =1,985, sehingga dikarenakan t hitung= 2,135 lebih besar dari t tabel=1,985, maka menolak H atau dengan kata lain Lokasi berpengaruh terhadap citra RS sebesar 0,157.

  Hubungan promosi dengan citra RS menghasilkn nilai koefisien jalur sebesar 0,728 dan diperoleh nilai t hitung sebesar 9,876 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t hitung 9,876 lebih besar dari t tabel 1,985, maka menolak H atau dengan kata lain Promosi berpengaruh terhadap citra RS sebesar 0,728.

  4.2.2.4 Pengaruh Lokasi dan Promosi terhadap Citra RS dan Dampaknya terhadap Minat Berobat

  Terdapat pengaruh secara bersama-sama lokasi, promosi dan citra perusahaan terhadap minat berobat sebesar 65,7%, dan sisanya 34,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

  4.2.2.5 Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli

  Koefisien jalur antara pengaruh lokasi dan minat beli mendapatkan nilai sebesar 0,01 dengan nilai t hitung sebesar 0,17 dan nilai t tabel sebesar 1,985, disimpulkan bahwa t tabel lebih besar dari t hitung, sehingga lokasi tidak bepengaruh terhadap minat berobat pasien ke RS Cikunir.

4.2.7 Pengaruh Citra RS Terhadap Minat Berobat

  Koefisien jalur antara pengaruh citra RS terhadap minat berobat sebesar 0,617, dengan nilai t hitung sebesar 5,568 dan nilai t tabel sebesar 1,985. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel sehingga disimpulkan bahwa citra perusahaan berpengaruh terhadap minat berobat.

  Berdasarkan dari analisis deskriptif dan verifikatif, dapat disimpulkan:

  1. Lokasi berada pada kriteria tidak baik sampai baik. Namun dalam hal visibilitas masih perlu diperbaiki.

  2. Dimensi direct marketing memberikan rata-rata skor paling rendah terutama perihal tanggapan responden mengenai webiste, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari RS Cikunir

  3. Dimensi identitas perusahaan yang memberikan skor rata-rata terendah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang identitas RS Cikunir, seperti lambang RS Cikunir maupun slogan RS Cikunir, hal ini mendukung bahwa pengetahuan masyarakat terutama masyarakat Bekasi Selatan terhadap RS Cikunir masih rendah

  4. Minat masyarakat untuk mencari informasi mengenai RS Cikunir masih sangat rendah, baik dengan media sosial website maupun bertanya kepada teman.

  5. Berdasarkan hasil analisis verifikatif didapatkan bahwa lokasi dan promosi berpengaruh terhadap citra perusahaan secara simultan dan parsial.

  6. Citra perusahaan berpengaruh terhadap minat berobat dimana hubungan pengaruh langsung citra RS sebesar 61,7% .

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMM

0 5 27

HUBUNGAN MOTIVASI PASIEN DATANG KE RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PASIEN

1 10 92

HUBUNGAN MOTIVASI PASIEN DATANG KE RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PASIEN

1 8 17

HUBUNGAN MOTIVASI PASIEN DATANG KE RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PASIEN

0 4 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAN SWASTA DI KOTA PALEMBANG Jusmawi Bustan

0 0 9

SURVEI KEPUASAN DAN MANAJEMEN KELUHAN PASIEN DIABETES MELITUS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PROLANIS ASKES DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT

0 0 8

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN CITRA TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT KEMBALI UNTUK MEMANFAATKAN PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR TAHUN 2017

0 3 5

TESIS PENGARUH MARKETING-LIKE-APPROACH TERHADAP KEPUTUSAN PENGIRIMAN PASIEN KE UNIT PERAWATAN PALIATIF DAN BEBAS NYERI DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

0 0 26

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KOMITMEN SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI BANK BJB KANTOR CABANG SUBANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Sidang Tesis Pada Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia Program Magister Mana

0 0 25

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Sidang Tesis Pada Konsentrasi Manajemen Administrasi Rumah

0 2 41