BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data - KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN DI MADRASAH TSANAWIYAH KABUPATEN WAY KANAN - Raden Intan Repository
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian berupa data Hasil angket dari variabel bebas yaitu
variabel supervisi akademik kepala madrasah dan variabel budaya organisasi terhadap variabel terikat yaitu mutu pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 107 guru madrasah tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Way Kanan. Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari tiap-tiap variabel meliputi skor tertinggi, skor terendah, mean (M), dan standar deviasi (SD).
PengolaHan data dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 17.0.
1. Mutu Pembelajaran
Data variabel mutu pembelajaran diperoleh dari angket yang terdiri atas 30 butir pernyataan. Skor yang diberikan maksimal 5 minimal 1, sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 150 dan skor terendah ideal adalah 30. Berdasarkan data penelitian, variabel mutu pembelajaran memiliki skor tertinggi sebesar 150, skor terendah sebesar 106, mean sebesar 128,06 dan standar deviasi sebesar 8,36.
Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K = 1 + 3,33 log 107, Hasilnya adalah 7,75 untuk mempermudah dalam perhitungan maka dibulatkan ke atas menjadi 8. Rentang data (150-106) = 44. Sedangkan panjang kelas didapat dari rentang kelas dibagi dengan jumlah kelas yaitu 44/8 = 5,5 dibulatkan jadi 6.
Gambar 5
Diagr agram Batang Variabel Mutu Pembelajaran an
Distribusi Frekuensi Variabel
Mutu Pembelajaran
40
36
35
30
27 si
25 en
20 u
20 k re
15 F
10
10
4
4
4
3
5
3 106-111 1 112-117 118-123 124-129 130-135 136-141 142-1 2-147 148-150
Interval
Berdasarkan an diagram batang di atas dapat dilihat bahw bahwa skor mutu pembelajaran Madrasa drasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kana nan paling tinggi berada pada interval 124 l 124-129 yaitu sebanyak 36 responden (33,64% 33,64%). Selanjutnya, mutu pembelajaran di digolongkan ke dalam kriteria skor ideal den dengan 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi , tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Beri erikut ditampilkan tabel kecenderungan va n variabel mutu pembelajaran.
Tabel 13
Kate ategori Kecenderungan Mutu Pembelajaran an
No Kelas elas Frekuensi Prosentase Kategori K1 X > 128 128 55 51 % Sang ngat Tinggi 2 106,67 < X < 128 106,67 < X 52 49% Tingg nggi 3 85,33 < X < < 106,67 0% Seda dang
4 64 < X < < 85,33 0% Renda ndah
5 X < 64 < 64 0% Sang ngat Rendah
Kecenderung ungan variabel mutu pembelajaran juga dapa pat dilihat dalam diagram lingkaran ber n berikut.
Gambar 6
Diagram L Lingkaran Kecenderungan Mutu Pembelaj lajaran
Kecenderungan Variabel Mutu Pembelajara Kecenderung jaran
Rendah
0%
Sang angat Rendah Sedang0% 0% Tinggi Sangat Tinggi
49% 51%
Berdasarkan an Hasil analisis data yang telah dilakukan, kukan, menunjukkan bahwa mutu pembel belajaran berdasarkan tanggapan responden t n termasuk dalam kategori sangat tinggi de ggi dengan frekuensi sebanyak 55 responden ata n atau 51%.
2. Supervisi Ak Akademik Kepala Madrasah
Data variabe bel supervisi akademik kepala madrasah diperol peroleh dari angket yang terdiri atas 25 but butir pertanyaan. Skor yang diberikan maksim ksimal 5 minimal 1, sehingga diperoleh skor h skor tertinggi ideal 125 dan skor terendah i h ideal adalah 25. Berdasarkan data pe penelitian, variabel supervisi akademik ke kepala madrasah memiliki skor terting inggi sebesar 125, skor terendah sebesar 88 88, mean sebesar 106,45 dan standar de andar deviasi sebesar 6,65.
Jumlah kelas las interval ditentukan dengan rumus K = 1 + 1 + 3,33 log 107, Hasilnya adalah 7,75 7,75 untuk mempermudah dalam perhitungan maka aka dibulatkan ke atas menjadi 8. Rentan ntang data (125-88) = 37. Sedangkan panjang ke kelas didapat dari rentang kelas dibagi gi dengan jumlah kelas yaitu 37/8 = 4,6 dibul dibulatkan ke atas menjadi 5. Berikut disa disajikan diagram batang distribusi frekuensi va nsi variabel supervisi akademik kepala madr adrasah.
Gambar 7
Diagram Batan atang Variabel Supervisi Akademik Kepala M a Madrasah
Distri istribusi Frekuensi Variabel Supervisi isi
Akademik Kepala Madrasah
35
32
30
27
24
25 i
20 uens
15 rek F
9
10
6
4
4
5 1 88-92 93-97 98-102 103-107 108-112 113-117 118-122 122 123-125
Interval
Berdasarkan an diagram batang di atas dapat dilihat bahwa hwa skor supervisi akademik kepala Madr adrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kana anan paling tinggi berada pada interval 108 l 108-112 yaitu sebanyak 32 responden (29,90% 29,90%). Selanjutnya, supervisi akademik ke k kepala Madrasah digolongkan ke dalam kri kriteria skor ideal dengan 5 kategori ya yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan dan sangat rendah. Berikut ditampilkan n tabel kecenderungan variabel supervisi aka akademik kepala
Kategori Kece No Kelas
ah 107 100%
kukan, menunjukkan ggapan responden
epala Madrasah
ngat Tinggi nggi dang ndah ngat Rendah drasah juga dapat
Sangat Rendah 0%
cenderungan Variabel Supervisi Akademik
Kepala Madrasah a Madrasah KategoriSedang 2% Rendah 0%
Sangat Tinggi 26% Tinggi 72%
an Hasil analisis data yang telah dilakukan, kademik kepala madrasah berdasarkan tangga
Gambar 8
an Kecenderungan Supervisi Akademik Kepungan variabel supervisi akademik kepala madra am lingkaran berikut.
< 55 0% Sang
1 X > 110 2 91,67 < X 3 73,33 < X < 4 55 < X <
X < 91,67 2 2% Seda < 73,33 0% Renda
110 28 26 % Sang X < 110 77 72% Tingg
Tabel 14
ecenderungan Supervisi Akademik Kepala M elas Frekuensi Prosentase KSedang 2% Kecen
Berdasarkan bahwa supervisi akad
Diagram Lingkaran
Kecenderung dilihat dalam diagram
Jumlah
5 X < 55
Sangat Rendah 0%
3. Budaya Organ rganisasi
Data variabel bel budaya organisasi diperoleh dari angket yan ang terdiri atas 25 butir pertanyaan. Skor kor yang diberikan maksimal 5 minimal 1, sehi sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 125 l 125 dan skor terendah ideal adalah 25. Be Berdasarkan data penelitian, variabel buda l budaya organisasi memiliki skor tertinggi se sebesar 125, skor terendah sebesar 88, m 88, mean sebesar 106,12 dan standar deviasi sebe besar 7,46.
Jumlah kelas las interval ditentukan dengan rumus K = 1 + 1 + 3,33 log 107, Hasilnya adalah 7,75 7,75 untuk mempermudah dalam perhitungan maka aka dibulatkan ke atas menjadi 8. Rentan ntang data (125-88) = 37. Sedangkan panjang ke kelas didapat dari rentang kelas dibagi gi dengan jumlah kelas yaitu 37/8 = 4,6 dibul dibulatkan ke atas menjadi 5. Berikut di disajikan diagram batang distribusi frekuensi nsi variabel budaya organisasi.
Gambar 9
Diagr iagram Batang Variabel Budaya Organisasi sasi
Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Organisasi35
30
30
25
25 i
21
20 uens
15 rek
11 F
8
10
5
4
5
3 88-92 2 93-97 98-102 103-107 108-112 113-117 118- 18-122 123-125
3
Interval Berdasarkan organisasi paling tin responden (28,03%). kriteria skor ideal de dan sangat rendah. B organisasi.
Kate No Kelas
< 55 0% Sang
ngat Tinggi nggi dang ndah ngat Rendah pat dilihat dalam
sasi Kategori
bahwa skor budaya itu sebanyak 30 ongkan ke dalam nggi, sedang, rendah n variabel budaya
Rendah 0% Sangat Renda 0%
ecenderungan Variabel Budaya Organisasi
Tinggi 74% ang %
Gambar 10
m Lingkaran Kecenderungan Budaya Organ Sangat Tinggi 24%ungan variabel budaya organisasi juga dapat n berikut.
ah 107 100%
X < 91,67 2 2% Seda < 73,33 0% Renda
1 X > 110 2 91,67 < X 3 73,33 < X < 4 55 < X <
110 26 24% Sang X < 110 79 74% Tingg
Tabel 15
ategori Kecenderungan Budaya Organisasi
elas Frekuensi Prosentase Kan diagram batang di atas dapat dilihat bahw tinggi berada pada interval 108-112 yaitu ). Selanjutnya, budaya organisasi digolong dengan 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, h. Berikut ditampilkan tabel kecenderungan va
Kec
Diagram L Sedan 2%
Kecenderung diagram lingkaran ber
Jumlah
5 X < 55
ganisasi i ndah asi Berdasarkan Hasil analisis data yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa budaya organisasi berdasarkan tanggapan responden termasuk dalam kategori tinggi dengan frekuensi sebanyak 79 responden atau 74%.
Dari penjelasan tersebut di atas dari masing-masing variabel selanjutnya akan dilejaskan bagaimana capaian kompetensi masing-masing variabel baik variabel bebas maupun terikat. Maka kemudian untuk meliHat atau mengetahui tingkat capaian responden terhadap Variabel (a) berdasarkan kuesioner yang disebar dapat menggunakan rumus:
∑
Capaian Var (a) = x 100%
∑ ∑
Kriteria yang digunakan adalah: = Sangat Baik
86% - 100% = Baik
71% - 85% = Cukup
56% - 70% = Kurang baik
41% - 55% = Buruk
0 % - 40% Capaian kompetensi masing-masing variabel berdasarkan angket yang disebar, dapat dilihat di dalam tabel berikut:
Tabel 16
Capaian Kompetensi Variabel
∑skor ∑ Skor Variabel Persentase Keterangan maxMutu 13702 16050 85,37% Baik Pembelajaran (Y) Supervisi 11390 13375 85,15% Baik Akademik (X1)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa capaian kompetensi variabel Mutu Pembalajaran sebesar 85,37% tergolong baik, capaian kompetensi variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah sebesar 85,15% yang tergolong baik, dan capaian kompetensi Budaya Organisasi sebesar 84,89% pula tergolong baik.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah rumus
Kolmogorov-Smirnov . Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-
masing variabel normal atau tidak, dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. Jika nilai
Asymp. Sig (2-tailed) <0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal,
sebaliknya jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)<0,05 maka data berdistribusi normal.Dengan bantuan SPSS Versi 17.0 Hasil uji normalitas ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 17
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 107
Normal Mean ,0000000
a,,b
Parameters Std. Deviation 4,49912851
Most Absolute ,131 Extreme
Positive ,131 Differences
Negative -,099 Kolmogorov-Smirnov Z 1,353 Asymp. Sig. (2-tailed) ,051 Berdasarkan Hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel di atas diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) (p) sebesar 0,051 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Data dikatakan berdistribusi normal apabila p > 0,05. Berdasarkan tabel di atas, maka 0,051 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Data berdistribusi normal merupakan syarat untuk melanjutkan analisis data ke dalam bentuk regresi. Mengingat bahwa data ketiga variabel setelah melalui uji normalitas ternyata berdistribusi normal maka analisis dapat dilanjutkan ke uji regresi.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Uji linearitas dalam penelitian ini untuk meliHat apakah ada hubungan antara variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap variabel Mutu Pembelajaran (Y) dan hubungan antara variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Mutu Pembelajaran (Y). X1 (Supervisi Akademik Kepala Madrasah) dikatakan linear terhadap Y (Mutu Pembelajaran) apabila nilai deviation from linearity-nya lebih besar dari 0,05, begitu juga X2 (Budaya Organisasi) dikatakan linear terhadap Y (Mutu Pembelajaran) apabila nilai deviation from linearity-nya lebih dari 0,05 pada taraf signifikansi 0,05. Jika Harga sig tersebut <0,05 maka hubungannya tidak linier.
Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan SPSS versi 17.0 Hasil uji linieritas ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 18
Ringkasan Hasil Uji Linieritas
Nilai
KeteranganVariabel Sig.
DFL
Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1)
Linear 0,719 0,05 terhadap Mutu
Pembelajaran (Y) Budaya Organisasi (X2)
Linear terhadap Mutu 0,325 0,05 Pembelajaran (Y)
Berdasarkan tabel di atas pada kolom Deviation From Linearity (DFL) dengan taraf signifikansi 0,05 pada Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap Mutu Pembelajaran (Y) sebesar 0,719 > 0,05 maka dinyatakan linear dan
Deviation From Linearity (DFL) dengan taraf signifikansi 0,05 pada Budaya
Organisasi (X2) terhadap Mutu Pembelajaran (Y) sebesar 0,325 > 0,05 maka dinyatakan linear.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui kedua variabel bebas mempunyai hubungan terhadap variabel terikat. Oleh sebab itu data ini dapat dilanjutkan ke uji regresi linear sederhana maupun uji regresi linear muliple.
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada dalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas dalam
a. Kontribusi Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap Mutu Pembelajaran (Y)
Hipotesis pertama yang akan diuji kebenarannya adalah sebagai berikut: Ha : Terdapat kontribusi antara Supervisi (Hipotesis Alternatif)
Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap Mutu Pembelajaran (Y)
Ho : Tidak terdapat kontribusi antara Supervisi (Hipotesis Nihil)
Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap Mutu Pembelajaran (Y)
Cara untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti menggunakan statistik regresi linear sederhana yang di dalam analisisnya menggunakan program SPSS . Uji regresi linear dapat menunjukkan besar pengaruh variabel bebas
Tipe 17.0
terhadap variabel terikat dengan uji t. Ha diterima dan Ho ditolak apabila nilai t hit > t tabel serta Ha ditolak dan Ho diterima apabila nilai t hit < t tabel . Hasil uji regresi linear sederhana variabel supervisi akademik kepala madrasah (X1) terhadap mutu pembelajaran (Y) menggunakan program SPSS 17.0 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 19
Uji Regresi Linear Sederhana (Uji t)
Supervisi Akademik Kepala Madrasah(X1) terhadap Mutu Pembelajaran(Y)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std.
Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 58,527 11,172 5,239 ,000
Tabel di atas menunjukkan bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai t hitung variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah sebesar 6,235, sedangkan nilai t tabel berdasarkan nilai t tabel dalam lampiran sebesar 1,982. Maka nilai t hitung sebesar 6,235 > nilai t tabel 1,982 sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak, dimana terdapat kontribusi antara variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap variabel Mutu Pembelajaran (Y). Kontribusi Supervisi Akademik Kepala Madrasah terhadap Mutu Pembelajaran dapat dituliskan dalam rumus Y = 58,527+0,653X yang berarti nilai konsistensi variabel mutu pembelajaran sebesar 74,376 dengan catatan setiap penambahan nilai 1% pada variabel X1 maka nilai kontribusinya bertambah sebesar 0, 653.
Adapun besar kontribusi Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap Mutu Pembelajaran dapat dilihat berdasarkan tabel regresi berikut:
Tabel 20
Regresi Linear Sederhana X1 terhadap Y
R Adjusted R Std. Error of the Model R
Square Square Estimate
a
1 .520 ,270 ,263 7,17723 Berdasarkan tabel di atas diketahui koefisien korelasi (R Square) variabel supervisi akademik kepala madrasah terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah
Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah sebesar 0,270. Berdasarkan tingkat keeratan pengaruh maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi supervisi akademik kepala madrasah terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di
Cara untuk mengetahui kuat dan lemahnya keeratan pengaruh antar variabel, secara sederhana dapat dikategorikan berdasarkan nilai koefisien korelasi (R Square) dari Guilford Empirecal Rulesi berikut ini:
: Pengaruh sangat lemah / rendah 0,00 ≤ x < 0,20
: Pengaruh rendah 0,20 ≤ x < 0,40
: Pengaruh sedang / cukup 0,40 ≤ x < 0,70
: Pengaruh kuat / tinggi 0,70 ≤ x < 0,90
: Prengaruh sangat kuat / tinggi 0,90 ≤ x < 1,00
Berdasarkan pengkategorian di atas diketahui koefisien korelasi (R Square) variabel supervisi akademik kepala madrasah terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah sebesar 0,270 tergolong pengaruh yang rendah.
b. Kontribusi Budaya Organisasi X2 terhadap Mutu Pembelajaran Y
Hipotesis kedua yang akan diuji kebenarannya adalah sebagai berikut: : Terdapat kontribusi antara budaya
Ha (Hipotesis Alternatif) organisasi (X2) terhadap mutu pembelajaran (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara budaya (Hipotesis Nihil) organisasi (X2) terhadap mutu pembelajaran (Y) Cara untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti menggunakan statistik regresi linear sederhana yang di dalam analisisnya menggunakan program SPSS
Tipe17.0 . Uji regresi linear dapat menunjukkan besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan uji t. Ha diterima dan Ho ditolak apabila nilai t hit > t serta Ha ditolak dan Ho diterima apabila nilai t < t . Hasil uji regresi
tabel hit tabel
linear sederhana variabel budaya organisasi (X2) terhadap mutu pembelajaran (Y) menggunakan program SPSS 17.0 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 21
Uji Regresi Linear Sederhana (Uji t)
Budaya Organisasi (X2) terhadap mutu pembelajaran (Y)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std. B Beta
Error 1 (Constant) 32,468 6,932 4,684 ,000 Budaya ,901 ,065 ,803 13,823 ,000
Tabel diatas menunjukkan bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai t variabel Budaya Organisasi sebesar 13,823,
hitung
sedangkan nilai t tabel berdasarkan nilai t tabel dalam lampiran sebesar 1,982. Maka nilai t hitung sebesar 13,823 > nilai t tabel 1,982 sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak, dimana terdapat kontribusi antara variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Mutu Pembelajaran (Y).
Kontribusi Budaya Organisasi terhadap Mutu Pembelajaran dapat dituliskan dalam rumus Y = 32,468+0,901X yang berarti nilai konsistensi variabel mutu pembelajaran sebesar 32,468 dengan catatan setiap penambahan nilai 1%
Adapun besar kontribusi Budaya Organisasi (X2) terhadap Mutu Pembelajaran (Y) dapat dilihat berdasarkan tabel Regresi berikut:
Tabel 22
Regresi Linear Sederhana X2 terhadap Y
R Adjusted R Std. Error of the Model R
Square Square Estimate
a
1 .803 ,645 ,642 5,00330 Berdasarkan tabel di atas diketahui koefisien korelasi (R Square) variabel budaya organisasi terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di
Kabupaten Way Kanan adalah sebesar 0,645. Berdasarkan tingkat keeratan pengaruh maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi budaya organisasi terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah 64,5%.
Cara untuk mengetahui kuat dan lemahnya keeratan pengaruh antar variabel, secara sederhana dapat dikategorikan berdasarkan nilai koefisien korelasi (R Square) dari Guilford Empirecal Rulesi berikut ini:
: Pengaruh sangat lemah / rendah 0,00 ≤ x < 0,20
: Pengaruh rendah 0,20 ≤ x < 0,40
: Pengaruh sedang / cukup 0,40 ≤ x < 0,70
: Pengaruh kuat / tinggi 0,70 ≤ x < 0,90
: Prengaruh sangat kuat / tinggi 0,90 ≤ x < 1,00
Berdasarkan pengkategorian di atas diketahui koefisien korelasi (R
Square ) variabel budaya organisasi terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah
Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah sebesar 0,645 tergolong pengaruh
2. Uji Simultan (Uji f)
Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu supervisi akademik kepala madrasah (X1) dan budaya organisasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu mutu pembelajaran (Y).
Hipotesis ketiga yang akan diuji kebenarannya adalah sebagai berikut: Ha : Terdapat kontribusi supervisi akademik (Hipotesis Alternatif) kepala madrasah (X1) dan budaya organisasi (X2) secara bersama-sama terhadap mutu pembelajaran (Y)
Ho : Tidak ada kontribusi supervisi akademik (Hipotesis Nihil) kepala madrasah (X1) dan budaya organisasi (X2) secara bersama-sama terhadap mutu pembelajaran (Y)
Cara untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti menggunakan statistik regresi linear multipel yang di dalam analisisnya menggunakan program SPSS
Tipe17.0 . Uji regresi linear dapat menunjukkan besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan uji f. Ha diterima dan Ho ditolak apabila nilai f hitung > f tabel serta Ha ditolak dan Ho diterima apabila nilai f hitung < f tabel .
Hasil uji regresi linear multipel variabel supervisi akademik kepala madrasah (X1) dan budaya organisasi (X2) secara bersama-sama terhadap mutu pembelajaran (Y) menggunakan program SPSS 17.0 dapat dilihat pada tabel
Tabel 23
Uji Regresi Linear Multipel (Uji f)
X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y
Sum of Mean Model df F Sig. Squares Square
a
1 Regression 5265,995 2 2632,997 127,621 .000 Residual 2145,669 104 20,631 Total 7411,664 106
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai f hitung variabel supervisi akademik kepala madrsah dan budaya organisasi sebesar 127,621, sedangkan nilai f
tabel
berdasarkan nilai f tabel dalam lampiran sebesar 3,08. Maka nilai f hitung 127,621 > nilai f tabel 3,08 sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak, dimana terdapat kontribusi antara Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) dan Budaya Organisasi (X2) secara bersama-sama terhadap Mutu Pembelajaran (Y). Adapun hubungan variabel dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 24
Uji Regresi Linear Multipel X1 dan X2 terhadap Y
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 7,359 8,158 ,902 ,369 Supervisi ,342 ,071 ,272 4,837 ,000 Budaya ,794 ,063 ,708 12,576 ,000
Kontribusi Supervisi Akademik dan Budaya Organisasi secara bersama- sama terhadap Mutu Pembelajaran dapat dituliskan dalam rumus Y= 7,359+(0,342X1;0,794X2) yang berarti nilai konsistensi variabel X1 dan X2 sebesar 7,359 dengan catatan setiap penambahan nilai 1% pada variabel X1
Adapun besar pengaruh Supervisi Akademik Kepala Madrasah dan Budaya Organisasi secara bersama-sama terhadap Mutu Pembelajaran dapat dilihat berdasarkan tabel Regresi berikut:
Tabel 25
Regresi Linear Multipel X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y
R Adjusted R Std. Error of the Model R
Square Square Estimate
a
1 .843 ,711 ,705 4,54218 Berdasarkan tabel di atas diketahui koefisien korelasi (R Square) variabel supervisi akademik kepala madrasah dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah sebesar 0,711. Berdasarkan tingkat keeratan pengaruh maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi supervisi akademik kepala madrasah dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah 71,1%.
Cara untuk mengetahui kuat dan lemahnya keeratan pengaruh antar variabel, secara sederhana dapat dikategorikan berdasarkan nilai koefisien korelasi (R Square) dari Guilford Empirecal Rulesi berikut ini:
: Pengaruh sangat lemah / rendah 0,00 ≤ x < 0,20
: Pengaruh rendah 0,20 ≤ x < 0,40
: Pengaruh sedang / cukup 0,40 ≤ x < 0,70
: Pengaruh kuat / tinggi 0,70 ≤ x < 0,90 Berdasarkan pengkategorian di atas diketahui koefisien korelasi (R
Square ) variabel Supervisi Akademik dan Budaya Organisasi secara bersama-
sama terhadap mutu pembelajaran adalah sebesar 0,711. Oleh sebab itu kontribusi supervisi akademik kepala madrasah dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan tergolong tinggi.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kontribusi Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap Mutu Pembelajaran (Y)
Variabel bebas pertama yang diindikasikan sebagai salah satu penentu mutu pembelajaran Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah Supervisi Akademik Kepala Madrasah. Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala madrasah merupakan salah satu unsur yang berkontribusi dalam keberhasilan pembelajaran di dalam Madrasah. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kontribusi supervisi akademik kepala madrasah terhadap mutu pembelajaran di Madrasah.
Setelah dilakukan uji regresi linear sederhana menggunakan program SPSS Tipe17.0. diketahui bahwa nilai t hitung variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah sebesar 6,235, sedangkan nilai t tabel berdasarkan nilai t tabel dalam lampiran sebesar 1,982. Maka nilai t sebesar 6,235 > nilai t 1,982 sehingga
hitung tabel
dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak, dimana terdapat kontribusi antara variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) terhadap variabel Mutu
Kontribusi S busi Supervisi Akademik Kepala Madrasah terhadap Mutu Pembelajaran dapat di t dituliskan dalam rumus Y = 58,527+0,653X y yang berarti nilai konsistensi variabel l mutu pembelajaran sebesar 74,376 dengan an catatan setiap penambahan nilai 1% 1% pada variabel X1 maka nilai pengaruhn ruhnya bertambah sebesar 0, 653.
Adapun besa besar kontribusi Supervisi Akademik Kepala la Madrasah (X1) terhadap Mutu Pembe mbelajaran diketahui koefisien korelasi (R S Square) variabel supervisi akademik ke kepala madrasah terhadap mutu pembelajaran an pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupa bupaten Way Kanan adalah sebesar 0,270. Berda erdasarkan tingkat keeratan pengaruh ma maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi supe supervisi akademik kepala madrasah terh terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah sah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kana nan adalah 27%. tergolong pengaruh yang renda ndah.
Hal tersebut da but dapat digambarkan dalam diagram berikut: :
Gambar 11
Diagram Kon Kontribusi Supervisi Akademik Kepala Mad adrasah
terhadap Mutu Pembelajaran
MUTU PEMBELAJARAN
SUPERVI SI AKADEMI K KEPALA MADRASAH 27% FAKTOR LAIN 73%Berdasarkan an deskripsi data penelitian pada gambar 4.7 4.7 dapat diketahui bahwa supervisi akade kademik kepala madrasah pada Madrasah Tsana nawiyah (MTs) di Kabupaten Way K Kanan ada kontribusi terhadap ketercapa capaiannya mutu yang berjumlah 27%. Walaupun termasuk dalam kategori rendah atau 27 %. Tapi dapat disimpulkan, semakin tinggi supervisi akademik kepala madrasah maka akan semakin tinggi mutu pembelajaran. Hal ini juga berlaku untuk Hal sebaliknya yaitu jika supervisi akademik kepala madrasah rendah maka akan semakin rendah pula mutu pembelajaran.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh BurHanudin (2005: 34) bahwa supervisi pengajaran menjadi faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran. Jasmani (2013) juga mengungkapkan apabila supervisi dilaksanakan dengan baik, peningkatan kinerja semua komponen pendidikan akan menjadi baik, peran guru dan tanggung jawab guru sebagai tenaga edukatif pun semakin meningkat. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Da’i Wibowo (2009). Dalam penelitian Dai’i Wibowo diperoleh Hasil bahwa supervisi kepala madrasah berpengaruh terhadap mutu pembelajaran, besar pengaruh supervisi kepala madrasah terhadap mutu pembelajaran adalah sebesar 23,8%.
2. Kontribusi Budaya Organisasi X2 terhadap Mutu pembelajaran Y
Variabel bebas kedua yang diindikasikan sebagai salah satu penentu mutu pembelajaran Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah Budaya Organisasi. Budaya sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang berkontribusi dalam keberhasilan pembelajaran di dalam madrasah. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kontribusi budaya organisasi terhadap mutu pembelajaran di Madrasah.
Setelah dilakuka lakukan uji statistik regresi linear sederhana na yang di dalam analisisnya mengguna unakan program SPSS Tipe17.0. diketahui ba bahwa nilai t hitung variabel Budaya Orga rganisasi sebesar 13,823, sedangkan nilai t tabel l be berdasarkan nilai t tabel dalam lampiran n sebesar 1,982. Maka nilai t hitung sebesar 13,823 13,823 > nilai t tabel 1,982 sehingga dapat pat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak, di k, dimana terdapat kontribusi antara va variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap ap variabel Mutu Pembelajaran (Y).
Kontribusi B busi Budaya Organisasi terhadap Mutu Pembe mbelajaran dapat dituliskan dalam rumus umus Y = 32,468+0,901X yang berarti nilai konsi konsistensi variabel mutu pembelajaran se n sebesar 32,468 dengan catatan setiap penam nambahan nilai 1% pada variabel X2 mak aka nilai pengaruhnya bertambah sebesar 0,901. 0,901.
Adapun besa besar kontribusi Budaya Organisasi (X2) 2) terhadap Mutu Pembelajaran (Y) di diketahui koefisien korelasi (R Square) v variabel budaya organisasi terhadap m mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiya iyah di Kabupaten Way Kanan adalah se h sebesar 0,645. Berdasarkan tingkat keeratan an pengaruh maka dapat disimpulkan n bahwa kontribusi budaya organisasi terhadap mutu pembelajaran pada Ma Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way ay Kanan adalah 64,5% tergolong seda dang. Hal tersebut dapat digambarkan pada diag diagram berikut:
Gambar 12
Diagram Kontrib ribusi Budaya Organisasi terhadap Mutu Pe Pembelajaran
MUTU PEMBELAJARAN
FAKTOR LAIN35,5% BUDAYA ORGANISASI 64,5% Berdasarkan deskripsi data penelitian pada gambar 4.8 dapat diketahui bahwa budaya organisasi pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Way Kanan ada kontribusi terhadap ketercapaiannya mutu pembelajaran. Bisa dilihat dari kontribusi supervisi akademik kepala madrasah yang berjumlah 64,5%.
Walaupun termasuk dalam kategori sedang atau 64,5%. Tapi dapat disimpulkan, semakin tinggi budaya organisasi maka akan semakin tinggi mutu pembelajaran.
Hal ini juga berlaku untuk Hal sebaliknya yaitu jika budaya organisasi rendah maka akan semakin rendah pula mutu pembelajaran.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Alex S. Nitisemito (2001:110) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Budaya organisasi juga bermanfaat dalam menciptakan gairah kerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Nunung Ristiana (2012). Dalam penelitian Nunung Ristiana diperoleh Hasil bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran.
3. Kontribusi Supervisi Akademik Kepala madrasah (X1) Dan Budaya organisasi (X2) secara bersama-sama terhadap Mutu pembelajaran (Y)
Hasil Pengujian akhir pada penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana supervisi akademik kepala madrasah dan budaya organisasi secara bersama mampu mempengaruhi mutu pembelajaran Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten sebelumnya, diketahui supervisi akademik kepala madrasah dan budaya organisasi serta mutu pembelajaran mempunyai nilai linearitas yang artinya ada keterkaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.
Setelah dilakukan uji statistik regresi linear multipel dengan menggunakan program SPSS Tipe17.0. Melalui uji f bahwa nilai f variabel supervisi
hitung
akademik kepala madrasah dan budaya organisasi sebesar 127,621, sedangkan nilai f tabel berdasarkan nilai f tabel dalam lampiran sebesar 3,08. Maka nilai f hitung 127,621 > nilai f tabel 3,08 sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak, dimana terdapat kontribusi antara Supervisi Akademik Kepala Madrasah (X1) dan Budaya Organisasi (X2) secara bersama-sama terhadap Mutu Pembelajaran (Y).
Kontribusi Supervisi Akademik dan Budaya Organisasi secara bersama- sama terhadap Mutu Pembelajaran dapat dituliskan dalam rumus Y= 7,359+(0,342X1;0,794X2) yang berarti nilai konsistensi variabel X1 dan X2 sebesar 7,359 dengan catatan setiap penambahan nilai 1% pada variabel X1 bersama-sama dengan X2 maka nilai pengaruhnya bertambah sebesar 0,342 pada X1 dan 0,794 pada X2.
Adapun besar pengaruh Supervisi Akademik Kepala Madrasah dan Budaya Organisasi secara bersama-sama terhadap Mutu Pembelajaran diketahui koefisien korelasi (R Square) variabel supervisi akademik kepala madrasah dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap mutu pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Way Kanan adalah sebesar 0,711.
Berdasarkan tingkat keeratan pengaruh maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi terhadap mutu pembe mbelajaran pada Madrasah Tsanawiyah di K di Kabupaten Way Kanan adalah 71,1% % tergolong tinggi. Hal tersebut dapat diga digambarkan dalam diagram berikut:
Diagram 13
Diagram Kontribu ibusi Supervisi Akademik Kepala Madrasah asah dan Budaya
Organisasi se secara bersama-sama terhadap Mutu Pembe belajaran
MUTU PEMBELAJARAN
FAKTOR LAIN SUPERVISI 28,90% AKADEMIK KAMAD DAN BUDAYA ORGANISASI 71,10%Hasil peneli nelitian menunjukkan bahwa terdapat penga ngaruh signifikan supervisi akademik ke k kepala madrasah dan budaya organisasi secara ara bersama-sama terhadap mutu pembe belajaran. Hal ini ditunjukkan dengan Hasil pe pengujian dengan uji f yang diperoleh h nilai f hitung sebesar 127,621 > nilai f tabel 3,08 3,08 dengan nilai signifikansi f sebesar 0,0 sar 0,000 atau f < 0,05.
Hasil penguji ujian regresi ganda menunjukkan bahwa koefisi koefisien determinasi
2
(R ) sebesar 0,711 ata atau 71,1%. Nilai koefisien determinasi tersebut sebut menunjukkan besarnya sumbangan an efektif dari kedua variabel bebas terhadap p variabel terikat.
Sumbangan efektif t f tersebut berarti supervisi akademik kepala pala madrasah dan budaya organisasi me mempengaruhi 71,1% mutu pembelajaran seda sedangkan sisanya sebesar 28,9% dipeng pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti da ti dalam penelitian