PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA MADRASAH DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) ISMARIA RAJABASA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA MADRASAH

DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) ISMARIA

RAJABASA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

  

Oleh :

SAIFUL RAHMAN

NPM : 1411030130

  

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Pembimbing I : Dr. H. Sofyan M Soleh, S.H., M.Ag

Pembimbing II : Junaidah, M.A

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2018 M

  

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA MADRASAH

DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) ISMARIA

RAJABASA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

  

Oleh :

SAIFUL RAHMAN

NPM : 1411030130

  

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Pembimbing I : Dr. H. Sofyan M Soleh, S.H., M.Ag

Pembimbing II : Junaidah, M.A

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2018 M

  

ABSTRAK

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA MADRASAH DI MTs ISMARIA

RAJA BASA BANDAR LAMPUNG

Oleh

SAIFUL RAHMAN

  Pelaksanaan supervisi kepala madrasah sudah dilaksanakan, namun setelah supervisi kepala madrasah dilakukan ternyata tidak mengalami perkembangan terhadap guru, ternyata permasalahan yang ada yaitu kepala madrasah jarang atau tidak sering melakukan pendekatan-pendekatan terhadap guru, sehingga pelaksanaan supervisi kepala madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung tidak mengalami perkembangan terhadap guru. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian skripsi yang berjudul pelaksanaan supervisi kepala madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung. yaitu pada perencanaan program supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik dan tindak lanjut hasil supervsi akademik.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya penyajian data menggunakan pendekatan deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subyek yang diamati yaitu kepala madrasah dan guru.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala madrasah yang mencakup perencanaan/persiapan supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik dan tindak lanjut hasil supervisi akademik sudah dilakukan dengan baik, mengelola profesional guru yang mencakup penyusunan perangkat pembelajaran, evaluasi hasil proses belajar dan tindak lanjut hasil pembelajaran juga sudah dilakukan dengan baik, namun didalam pelaksanaan pembelajaran yaitu pada penggunaan metode dan meda masih kurang efektif. Tindak lanjut yang dilakukan dengan pengadaan workshop atau seminar, dan pelatihan.

  Kata Kunci : Supervisi Kepala Madrasah

  

PERSETUJUAN

  

PENGESAHAN

  

MOTTO

           

     

  Artinya: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa

  1 yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah : 105).

1 Departemen Agama RI, Al-

  Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit PT Sygma Examedia,

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini ku persembahkan kepada : 1.

  Ibunda Siti Aisyah dan Ayahanda Junaidi, yang selama ini memberikan dukungan terbesar dalam hidup saya baik moril maupun materil. Yang selalu berjuang keras untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak- anaknya.

  2. Kepada kakak ku tercinta Siti Hazizah, Piyana, Rumaini dan Aan Sofyan yang selalu mendukung, mendoakanku dan memberikan motivasi kepadaku.

  3. Almamater-ku Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama Saiful Rahman, dilahirkan di Provinsi Lampung tepatnya didesa Negeri Ratu Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Lahir pada tanggal 21 Januari 1996. Penulis merupakan anak ke lima dari pasangan Bapak Junaidi dan Ibu Siti Aisyah.

  Penulis mengawali pendidikan di SDN 1 Kuripan dan lulus pada tahun 2008, setelah itu melanjutkan di SMPN 1 Kotaagung dan lulus pada tahun 2011. Selama dibangku SMP penulis aktif dalam organisasi ekstrakurikuler sekolah diantaranya Pramuka dan Rohis. Setelah lulus penulis melanjutkan ke MAN 1 Tanggamus dan lulus pada tahun 2014, selama dibangku MAN penulis aktif dalam organisasi intra sekolah diantaranya adalah palang merah remaja dan kesenian.

  Kemudian pada akhirnya ditahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan program S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung tepatnya pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Selama aktif diperkuliahan, juga aktif dalam organisasi ekstra diantaranya koperasi mahasiswa (KOPMA).

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

  Tidak ada kata yang patut penulis ucapkan, kecuali Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kesehatan, baik kesehatan jasmani rohani dan fikiran. Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah serta inayah-NYA kepada penulis, sehingga penulis dapatmenyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung kita, Manusia Mulia, Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa berjalan diatas jalan kebenaran.

  Dengan kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa ada dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan yang berliku dan penuh batu terjal serta melelahkan dalam penyelesaian skripsi ini, akan lebih berarti dengan ucapan beribu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam prosesini. Adapun secara khusus penulis sampaikan kepada:

  1. Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M. Ag selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung.

  2. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Drs. Amirudin, M.Pd.I selaku Ketua jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung.

  4. Dr. H. Sofyan M Soleh, S.H., M.Ag selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

  5. Junaidah, M.A selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dengan ikhlas menjadikan penulis sebagai anaknya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu dosen yang telah menularkan ilmu pengetahuannya dan membekali ilmu serta keterampilan dalam kelancaran proses selama masa- masa kuliah.

  7. Kepada Ayahanda Junaidi dan Ibu Siti Aisyah yang telah memberikan dukungan materi, bimbingan, pendidikan, pembinaan, serta keyakinan terhadap keberhasilan studi anaknya ini.

  8. Kepada kakak ku tercinta Siti Hazizah, Piyana, Rumaini dan Aan Sofyan yang selalu mendukung dan mendoakanku.

  9. Kepada kakak ipar ku Daud Yusuf, Heriyansah dan Rohayu Oktavia yang tak hentinya memberikan motivasi dan dukungan kepadaku.

  10. Kepada keponakan ku tercinta, Arini Yusha Pubian, Fadli Herpiyansyah, Afan Ruki, Arfa Yuan Pratama dan Geral Putra yang selalu menyayangi dan memberikan semangat kepadaku.

  11. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi support dan membantu baik materi dan menjadi teman suka maupun duka, teman berbagi dan segalanya maupun moril Hadian, lia Sari, Anani Rona, Maya Susanti, Rika Yuliana, Resa Pratiwi, Iin Indriyani, dan Munjiah.

  12. Temen-teman ku MPI B 2014 yang telah memberi motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  13. Teman-teman KKN, PPL, dan kawan-kawan yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu yang selalu memberikan canda tawa bersama. Yang selalu memberikan masukan, support, dan inspirasi.

  14. Almamaterku Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada semuanya, kecuali kata terima kasih dan untaian do’a, semoga kalian semua selalu dalam Rahmat, Ridho dan perlindungan Allah SWT dan semoga segala amal kebaikan kalian diterima dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin

  Wassalamu’ alaikum Wr. Wb

  Bandar Lampung, April 2018 Penulis

  Saiful Rahman

   NPM. 1411030130

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i ABSTRAK ....................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv MOTTO............................................................................................................ v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Sub Fokus Penelitian ............................................................................ 17 C. Fokus Penelitian ................................................................................... 17 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 17 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 18

  BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Supervisi Kepala Madrasah .......................................... 20

  1. Pengertian Supervisi ......................................................................... 20

  2. Supervisi Akademik ......................................................................... 23

  3. Karakteristik Supervisi ..................................................................... 25

  4. Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah Sebagai Supervisor ................ 26

  5. Prinsip-Prinsip Kepala Madrasah Sebagai Supervisor ..................... 29

  6. Faktor yang Mempengaruhi Berhasil Tidaknya Supervisi ............... 33

  B. Teknik-Teknik Kepala Madrasah dalam Menjalankan Supervisi ........ 34

  C. Langkah-Langkah Supervisi Kepala Madrasah ................................... 38

  D. Ruang Lingkup Indikator Supervisi Kepala Madrasah ........................ 41

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 46 B. Tempat Penelitian .............................................................................. 48 C. Sifat Penelitian ................................................................................... 48 D. Sumber Data Penelitian ..................................................................... 48 E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 49 F. Uji Keabsahan Data ............................................................................ 53 G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 54

  BAB IV PENYAJIAN DATA LAPANGAN DAN PEMBAHASAN A. Efektivitas Pelaksanaan Kepala Madrasah 1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka

  mengelola profesional guru ........................................................... 58 2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

  Menggunakan pendekatan dan teknik supervisi............................ 63 3. Menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru

  Dalam rangka profesional guru ..................................................... 68

  BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 80 B. Saran ................................................................................................. 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Data Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrsah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung................................................................

  9 Tabel 2. Instrumen Supervisi Akademik Kepala Madrsah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung...............................................................

  60 Tabel 3. Teknik Supervisi Akademik Kepala Madrsah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung..............................................................

  66 Tabel 4. Tindak Lanjut Supervisi Akademik di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung...............................................................................

  70 Tabel 5. Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam Mengelola Profesionalisme Guru di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung...........................

  75 Tabel 6. Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung............................................................................................

  77

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrumen Wawancara/Interview Lampiran 2 : Kisi-Kisi Observasi Lampiran 3 : Foto-Foto Wawancara Bersama Kepala Madrasah dan Guru Lampiran 4 : Surat Pengesahan Seminar Proposal Lampiran 5 : Surat Permohonan Mengadakan Penelitian Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Lampiran 7 : Kartu Konsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi pembentukan karakter

  suatu peradaban dan kemajuan yang mengiringinya tanpa adanya pendidikan suatu bangsa atau masyarakat yang kurang bermoral. Karena itu sebuah peradaban yang memberdayakan akan lahir dari suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepat pada guna dan efektif serta menjawab tantangan zaman.

  Disamping itu pendidikan adalah wahana untuk mencetak genersai yang sangat penting bagi masa depan negeri ini. Tanpa ada pendidikan yang baik dan berkualitas, tentu saja negeri ini akan terancam karena anak mudanya di didik secara serampangan dan tidak sesuai dengan nafas kemajuan zaman yang semakin cepat ini. dan untuk mendapatkan yang berkualitas tentu saja segala pihak yang berkompeten didalamnya harus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik dalam kemajuan 1 pendidikan.

  Supervisi adalah pengawasan profesional dalam bidang akademik, dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan tentang bidang kerjanya, memahami tentang pembelajaran lebih mendalam dari sekedar pengawasan biasa. Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di madrasah, bukan sekedar pengawasan terhadap fisik material. 1 Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap murid yang belajar dan pengawasan terhadap situasi yang menyebabkannya.

  Indra Djati Sidi, memberikan suatu gambaran tentang persyaratan seorang guru yang profesional, diantaranya adalah seorang guru harus memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya, mempunyai jiwa kreatifitas dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesi, dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus-menerus melalui suatu organisasi profesi, internet, buku, seminar, dan semacamnya.

  Dari personal yang dihadapi kepada madrasah maupun guru maka, perlunya kesadaran bahwa pada hakekatnya supervisor dan supervisi itu sederajat, bermitra dan saling membantu dalam meningkatkan profesionalismenya. Masing-masing pihak harus terbuka dalam mengemukakan pendapat tidak di dominasi oleh supervisor, akan tetapi supervisi harus berpijak pada kebutuhan orang yang di supervisi secara manusiawi.

  Perlunya terus dibina adanya komunikasi efektif antara supervisor dan supervisi. Supervisor harus menghasilkan sesuatu yang berguna bagi supervisi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kerjanya. Supervisi memerlukan kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan yang mengemban pesan-pesan untuk pembinaan, penilaian, pengendalian. Supervisi adalah suatu keseluruhan usaha yang bersifat bantuan bagi seluruh tenaga kependidikan untuk mengembangkan situasi kegiatan belajar dan mengajar lebih kondusif.

  Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas professional kinerja guru, oleh karena itu usaha untuk meningkatkan kemampuan professional guru dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar melalui bantuan supervisi, perlu secara terus menerus mendapatkan perhatian dan bantuan profesional dari penanggung 2 jawab pendidikan.

  Supervisi yang dimaksud dalam penelitian ini bukan lagi dalam pengertian inspeksi dari orang yang merasa sudah tahu (Superior) terhadap orang yang dianggap belum tahu (inferior), tetapi supervisi yang dimaksud adalah bentuk bimbingan yang mengacu pada pembinaan kepada madrasah dan pengawasan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar secara maksimal. Supervisi pendidikan ditujukan kepada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar yang dimaksud dengan proses belajar mengajar disini adalah situasi dimana terjadinya proses interaksi antara guru dan peserta didik dalam usaha mencapai tujuan yang optimal.

2 Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta,

  2012), h.88

  Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang di supervisi dapat di ketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahan) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.

  Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yang masih negatif untuk diupayakan menjadi positif dan melihat mana yang sudah positif untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah dari 3 pembinaannya.

  Supervisi adalah usaha untuk memperbaiki situasi belajar mengajar, yaitu supervisi sebagai batuan bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar untuk 4 membantu peserta didik agar lebih baik dalam belajar.

  Terkaitan akan penting supervisi pendidikan diatas maka supervisi pendidikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Secara umum tujuan dari supervisi pendidikan bertujuan menghasilkan perubahan tingkah laku para petugas sekolah, khususnya guru agar mereka mampu menjalankan tugasnya disekolah sebagai tenaga pendidik yang profesional.

  Selain tujuan umum yang ingin dicapai di atas, supervisi pendidikan juga mempunyai tujuan konkrit yang ingin dicapai, yaitu:

  3 Daryanto dan Tuti Rachmawati, Supervisi Pembelajaran, (Yogyakarta : Gava Media, 2015), h. 4. 4 Syaiful Sagala, Op. Cit, h. 88-89.

  1. Membina guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan peran sekolah dalam mencapai tujuan.

  2. Memperbesar kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif.

  3. Membantu guru untuk mengadakan diagnosis secara kritis terhadap aktifitas- aktifitasnya dan kesulitan belajar mengajar, serta menolong mereka dalam merencanakan perbaikan.

  4. Meningkatkan kesadaran terhadap tatakerja yang demokratis dan komprehensif.

  5. Memperbesar ambisi guru untuk meninggkatkan mutu kerjanya secara maksimal dalam profesinya (keahlian) melindungi guru dan karyawan pendidikan terhadap tuntutan yang tak wajar dan kritik-kritik tak sehat dari masyarakat.

  6. Membantu lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarakat untuk menyokong sekolah.

  7. Membantu guru untuk lebih dapat memanfaatkan pengalamannya sendiri 8.

  Mengembangkan “spirit de corps” guru-guru yaitu rasa kesatuan dan persatuan antara guru.

  9. Membantu guru untuk dapat mengevaluasi aktivitas dalam kontak tujuan perkembangan peserta didik. 5 Dengan memperhatikan hal diatas, dapat kita lihat betapa pentingnya peran kepada madrasah sebagai supervisor dalam meningkatkan profesionalisme guru.

  Kepala madrasah selaku seorang pemimpin sekaligus supervisor selayaknya secara langsung memberikan bimbingan dan pengarahan kepada guru-guru.

  Dalam melaksanakan tugas sebagai supervisor, kepala madrasah perlu memperhatikan prinsip-prinsip:

  1. Supervisi harus bersifat konstruktif dan kreatif sehingga menimbulkan dorongan untuk bekerja.

  2. Realitas dan mudah dilaksanakan.

  3. Menimbulkan rasa aman kepada guru/pegawai.

  4. Berdasarkan hubungan profesional.

  5. Harus memperhitungkan kesanggupan dan sikap guru dan pegawainya.

  6. Tidak bersifat mendesak karena dapat menimbulkan kegelisahan bahkan sikap antisipasi dari guru.

  7. Supervisi tidak boleh didasarkan pangkat, kedudukan dari kekuasaan pribadi.

  8. Supervisi tidak boleh mencari-cari kesalahan dan kekurangan.

  9. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharap hasil.

  5 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala madrasah, (Bandung : Alfabeta 2014), h.85.

  6 10.

  Supervisi hendaknya juga bersifat perspektif, korektif dan kooperatif.

  Didalam pelaksanaan supervisi kepala madrasah harus menempatkan diri menciptakan suasana dan iklm yang baik, sehingga pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan efektif dan proses belajar berjalan dengan kondusif. Sebagaimana yang diriwayatkan HR. Muslim bahwa kepala madrasah harus menjalankan tugas nya dengan baik.

  ِهِنيِمَي ْنَع ْرِّفَكُيْلَو اَهِتْأَيْلَف اَهْنِم اًرْيَخ اَهَرْيَغ ى َأَرَف ٍنيِمَي ىَلَع َفَلَح ْنَم

  Artinya : “Barangsiapa yang bersumpah, dan dia melihat yang lainnya itu lebih baik darinya. (HR. Muslim) “Dalam hadits ini ada dalil bahwa barang siapa yang bersumpah melakukan

sesuatu amalan atau meninggalkannya. Sementara melanggar itu lebih baik dari pada

mengulur-ulur sumpah. Maka dia dianjurkan untuk melanggarnya dan diharuskan

menebusnya (kaffarah) dan hal ini telah disepakati.”

  Menurut pendapat E Mulyasa, keberhasilan kepala madrasah sebagai supervisor antara lain dapat ditunjukan oleh (1) meningkatkan kesadaran tenaga kependidikan (guru) untuk mengelola kinerjanya, (2) meningkatkan keterampilan 7 tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas.

  Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh kepala madrasah dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal apabila pelaksanaan supervisi kepala madrasah dilaksanakan dengan efektif. 6 7 Suryo Subroto, Manajemen Pendidikan Di sekolah, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008), h. 187

  Berdasarkan kedua supervisi tersebut, dapat diketahui bahwa supervisi akademik lah yang sangat berkaitan dengan proses belajar mengajar terhadap guru.

  Indikator kepala madrasah sebagaimana dilihat dari kompetensi supervisi akademik yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 tahun 2007, tentang standar kompetensi supervisi akademik dijabarkan sebagai berikut :

  1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesional guru.

  2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi.

  3. Menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka mengelola profesionalisme guru.

  8 Berdasarkan pendapat diatas diketahui supervisi akademik sangat dibutuhkan

  untuk pelaksanaan kegiatan sesuai rencana terhadap perencanaan, khusus nya supervisi akademik yang menjadi inti kegiatan madrasah.

8 Undang-undang SISDIKNAS, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, (Jakarta: Sinar Grafika,

  

Tabel 1

Pelaksanaan Supervisi Kepada Madrasah MTs Ismaria

Rajabasa Bandar Lampung

No Indikator Supervisi Terlaksana Tidak Terlaksana

  Akademik

   1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

   2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi

   3 Menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka profesionalisme guru Sumber : Hasil Observasi Pra-survey di MTs Ismaria Rajabasa Bandar Lampung. Berdasarkan hasil dari data diatas, Kepala Madrasah MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung telah melaksanakan perannya sebagai seorang supervisor, dengan demikian diharapkan kepala madrasah dapat membantu guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. Senada dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada guru MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung adalah bahwa kepala madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung selalu menunjukkan kepribadian yang baik kepada semua guru maupun siswa-siswi dan seluruh warga sekolah.

  Dari data tabel diatas, kepala madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung sudah melakukan tugasnya sebagai supervisor akademik dengan baik.

  Seperti merencanakan program supervisi akademik dalam rangka pengelolaan profesional guru dan menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka profesionalisme guru, tetapi melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi tidak sering dilakukan.

  Berdasarkan hasil observasi, bahwa pelaksanaan supervisi kepala madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung sudah dilaksanakan, tetapi setelah supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala madrasah tidak menimbulkan perkembangan terhadap guru. Ternyata permasalahan yang ada yaitu kepala madrasah tidak sering melakukan pendekatan-pendekatan terhadap guru, sehingga pelaksanaan supervisi kepala madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung tidak menimbulkan perkembangan terhadap guru.

  Kepala madrasah yang baik itu bersikap konstruktif terhadap situasi yang sedang berjalan suasana yang menjengkelkan maupun menyenangkan, mencemaskan dan menakutkan, prasangka, dendam. Kemampuan untuk mendengar orang lain dan menghargai pendapat orang lain serta memberi kepercayaan pada tenaga kependidikan akan memberikan kesempatan tenaga kependidikan untuk berkembang, sekaligus memberikan kesempatan kepala madrasah memecahkan problem yang 9 mereka hadapi.

  Kepala madrasah sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan harus mampu menggunakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu bertindak sebagai konsultan bagi guru-guru yang mengalami berbagai macam persoalan. Kepala madrasah hendaknya mempunyai kompetensi untuk meningkatkan kemampuan guru dan staf untuk bekerja dan berpikir bersama.

  Seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai bidang ilmu, bahan ajar, metode pembelajaran, memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan mempunyai wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan, tetapi juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia dan masyarakat.

  Hakikat-hakikat ini akan melandasi pola pikir dan budaya kerja guru, serta loyalitas terhadap profesi pendidikan.

9 E. Mulyasa, Manajemen & Kepemimpinan Kepala madrasah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 57.

  Demikian halnya dalam pembelajaran, guru harus mampu mengembangkan budaya dan iklim organisasi pembelajaran yang bermakna, kreatif, bergairah dan dialogis, sehingga dapat menyenangkan bagi peserta didik maupun bagi guru. Untuk mewujudkan seorang guru yang profesional, maka diperlukan pengawasan dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini merupakan salah satu tugas kepada sekolah sebagai supervisor.

  Pada pasal 28 ayat 3 peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara tegas dinyatakan bahwa : ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai agen pembelajaran. Keempat kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

  Kompetensi pedagogik ini seorang guru harus mampu mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap pesera didik, perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

  Kompetensi kepribadian menunjukan kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Ada beberapa ciri kepribadian yang harusnya dimiliki seorang guru yaitu kemampuan interaksi sosial yang hangat, memiliki rasa tanggung jawab, memiliki kejujuran, objektif, tegas dan adil, serta demokratis. 10 Kemampuan profesional menujukan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kemampuan mengajar merupakan kemampuan esensial yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kemampuan mengajar guru sebenarnya mencerminkan guru atas kompetensi profesional sebagai pengajar dan pendidik. kompetensi sosial menunjuk pada kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efesien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 11 Tolak ukur kinerja sebagai pendidik profesional atau sebagai guru telah menguasai sepuluh kemampuan dasar. Adapun kemampuan dasar tersebut adalah:

1. Kemampuan penguasaan bahan pengajaran 2.

  Kemampuan penguasaan metode pembelajaran yang tepat 3. Kemampuan penguasaan media pembelajaran 4. Kemampuan penguasaan kelas 5. Kemampuan mengatasi kesulitan belajar siswa 6. Kemampuan memberikan motivasi belajar kepada siswa 7. Kemampuan pengelolaan waktu belajar 8. Kemampuan memberikan bimbingan dan penyuluhan 10 Daryanto dan Tutik Rachmawati, Op. Cit, h. 163. 11 Ibid, h.163-164.

  12 10. Kemampuan melihat bakat dan minat siswa.

9. Kemampuan penguasaan strategi belajar dan mengajar

  Supervisi pendidikan bertujuan untuk membantu guru dalam memperbaiki proses belajar-mengajar melalui peningkatan kompetensi guru itu sendiri dalam melaksanakan tugas profesional mengajar. Supervisi pendidikan meliputi supervisi terhadap pengajaran maupun komponen pendukungnya. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengajaran tetapi tidak langsung dengan siswa.Supervisi merupakan bantuan kepada guru dalam perbaikan situasi pengajaran.

  Salah satu tugas dari kepala madrasah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Jika kepala madrasah sebagai supervisor dapat melakukan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik melaksanakan supervisi pendidikan secara efektif dan profesional maka logikanya pemberian supervisi oleh kepala madrasah akan meningkatkan proses pembelajaran.

  Disamping itu supervisi kepala madrasah sebagai perangsang keinginan dan daya gerak yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar karena adanya pembinaan dari kepala madrasah. Guru yang bersemangat dalam mengajar terlihat dalam ketekunannya ketika melaksanakan tugas, ulet, minatnya yang tinggi dalam memecahkan masalah, penuh kreatif dan sebagainya. Hal ini berdampak pada 12 A. Samana, Profesionalisme Keguruan, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), h. 61. proses kegiatan pembelajaran yang akhirnya mampu menciptakan pembelajaran yang baik.

  Di dalam Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Harris menyatakan, bahwa supervisi pengajaran adalah segala sesuatu yang dilakukan personalia sekolah untuk memelihara atau mengubah apa yang dilakukan sekolah dengan cara yang langsung untuk mempengaruhi proses belajar mengajar dalam usaha meningkatkan proses belajar siswa.

  Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka selayaknya kemampuan profesional guru ditingkatkan, dibina secara terus menerus sehingga benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntunan profesinya. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Supriadi yang menyatakan ciri-ciri seorang guru profesional di antaranya: 1.

  Mempunyai komitmen pada proses belajar siswa.

  2. Menguasai materi pembelajaran dan cara mengajarkannya.

  3. Mampu berpikir kritis, logis, dan sistematis tentang apa yang dilakukannya dalam belajar dari pengalaman.

4. Merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya yang

  13 memungkinkan mereka untuk meningkatkan profesionalismenya.

  Betapa pentingnya supervisor pendidikan untuk melaksanakan supervisi terhadap guru-gurunya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sahertian menyatakan bahwa supervisi diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam hal potensi manusia, yaitu guru-guru. Jadi yang perlu ditingkatkan ialah potensi sumber daya guru, baik yang bersifat personal maupun yang bersifat profesional.

  Supervisi pendidikan berperan memberikan kemudahan dan membantu kepada madrasah dan guru mengembangkan potensi secara optimal. Supervisi harus dapat meningkatkan kepemimpinan kepada sekolah sehingga dapat mencapai efektivitas dan efesiensi program sekolah secara keseluruhan. Dengan demikian, supervisi pendidikan bermaksud meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru, kepada sekolah, dan personel sekolah lainnya agar proses pendidikan di 14 sekolah lebih berkualitas.

  13 Pupuh Fathurrohman dan Suryana, Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), h. 31. 14 Wahyudi, kepemimpinan Kepada madrasah Dalam Organisasi Belajar, (Bandung : Alfabeta, 2012), h. 96.

  B. Fokus Penelitian

  Yang menjadi fokus penelitian ini adalah “Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar

  Lampung.”

  C. Sub Fokus Penelitian

  Sedangkan yang menjadi sub fokus penelitian ini adalah indikator pelaksanaan supervisi kepala madrasah yang meliputi: Perencanaan program supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi, dan tindak lanjut hasil supervisi akademik.

  D. Rumusan Masalah

  Masalah yang ada merupakan suatu langkah pertama dari penelitian, dan masalah tersebut dalam bentuk persoalan yang perlu diselesaikan, atau kesulitan yang timbul membuat manusia bergerak untuk memecahkan masalah yang itu sendiri.

  Menurut Sugiyono bahwa. “Masalah diartikan sebagai penyimpangan antara 15 seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi.

  ” Sedangkan menurut margono masalah adalah kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada dengan kenyataan yang ada.

  Dari kedua pendapat diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa masalah yang terjadi diluar jangkauan manusia, antara yang seharusnya diharapkan 15 kemudian terjadi penyimpangan dengan yang seharusnya. Dengan demikian maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana Perencanaan Program Supervisi Akademik.? 2.

  Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi.?

  3. Bagaimana Tindak lanjut Hasil Supervisi Akademik.?

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrasah di MTs Ismaria Raja Basa Bandar Lampung. yaitu pada perencanaan program supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik dan tindak lanjut hasil supervsi akademik.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Secara Teoritis a.

  Penelitian ini dharapkan dapat memberi kontribusi bagi kajian dan pengembangan lembaga pendidikan.

  b.

  Hasil penelitian ini akan memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan khususnya dalam proses peningakatan profesionalisme guru.

  2. Secara Praktis a.

  Bagi peneliti, berguna menambah wawasan pengetahuan, dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian pengaruh supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah, motivasi, dan kinerja guru terhadap peningkatan profesionalisme guru.

  b.

  Bagi MTs Ismaria Rajabasa, sebagai bahan kajian dalam meningkatkan profesionalisme guru di lembaganya.

  c.

  Bagi masyarakat dan pembaca sebagai kontribusi wawasan tentang penyelenggaraan supervisi kepala madrasah.

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Supervisi Kepala Madrasah

1. Pengertian Supervisi

  Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja 1 bawahan.

  Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personal sekolah lainnya di 2 dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

  Pendapat lain menyatakan bahwa supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam 3 melakukan pekerjaan secara efektif. Supervisi merupakan usaha memberikan pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didiknya.

  1 E. Mulyasa, Manajemen & Kepemimpinan Kepala madrasah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 239. 2 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakrya, 2009), h.76. 3 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supevisi & Kepemimpinan Kepala madrasah, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 83. Dalam al- Qur’an surat Al-An’am ayat 135 ditegaskan yang berbunyi:

  

            

       

  Artinya : Katakanlah: wahai kaumku; berbuatlah menurut kedudukanmu. Aku pun berbuat (demikian), kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak

  4 akan mendapatkan keberuntungan.

  Ayat diatas menegaskan bahwa teknik atau pendekatan yang dapat di lakukan oleh kepada madrasah dalam menjalankan tugas sangat memperhatikan situasi dan kondisi guru, dengan berbuat menurut kedudukan, tidak otoriter, memberikan kesempatan dalam menyampaikan segala keluh kesah dan permasalahannya, bermusyawarah dan bekerja sama, semua itu diarahkan hanya untuk tercapainya proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.

  Pada dasarnya, tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain, salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembina dapat dilakukan dengan memberikan arahan. misalnya, pembinaan dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal tersebut berarti bahwa kepala madrasah sebagai supervisor telah melaksanakan tugasnya dalam supervisi pembelajaran di sekolah. 4

  Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situas pembelajaran yang baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar-mengajar. Situasi belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan supervisi tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.

  Kegiatan supervisi digunakan untuk memajukan pembelajaran melalui pertumbuhan kemampuan guru-gurunya. Supervisi mendorong guru menjadi lebih berdaya, dan situasi belajar mengajar menjadi lebih baik, pengajaran menjadi lebih efektif, guru menjadi lebih puas dalam melaksanakan pekerjaannya.

  Kepala madrasah sebagai pelaksana supervisi harus mampu membimbing guru-guru secara efesien yang dapat menanamkan kepercayaan, menstimulir dan membimbing penelitian profesional, usaha kooperatif yang dapat menunjukkan kemampuan membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengadakan studi dan pembinaan professional dalam rangka peningkatan kualitas mengajar dan mutu pendidikan. Dalam al-

  Qur’an surat As-Sajdah ayat 5 ditegaskan yang berbunyi:

  

                  Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut 5 perhitunganmu.

  Dari uraian diatas penulis simpulkan bahwa supervisi adalah pembinaan berupa bimbingan atau tuntunan kearah perbaikan situasi pendidikan yang dilakukan oleh atasan atau pimpinan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran.