SUPERVISI KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL ISLAM WAY HUI KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

  

SUPERVISI KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH

NURUL ISLAM WAY HUI KECAMATAN JATI AGUNG

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TESIS

  Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

  Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

  Oleh

  

SRI WINARNI

NPM : 1522030043

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Sulthon Syahril, M.A. Pembimbing II : Dr. Yetri, M.Pd.

  

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  

Abstrak

  Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam penunjang kehidupan suatu bangsa, oleh karena itu pendidikan yang berkualitas merupakan wahana dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang bermutu dan berdaya saing. Masyarakat Indonesia dengan laju pertumbuhan pembangunan yang sangat pesat masih dihadapkan masalah-masalah tentang pendidikan terutama dibidang kurikulum yang selalu berubah-rubah sesuai dengan kebijakan pemerintahnya.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan tindaklanjut dalam supervisi kepala madrasah yang bertindak sebagai supervisor dalam rangka meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran. Tujaun dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut program supervisi pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

  Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan dilakukan dengan observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Analisis data dimulai dari pengumpulan data, merangkum data yang diperoleh dilapangan kemudian data tersebut sajikan dan diberi kesimpulan.

  Berdasarkan triangulasi data dapat kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan supervisi pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan hasil sosialisasi program supervisi antara kepala madrasah dengan dewan guru .

PEDOMAN TRANSLITERASI

  ش

  m

  ر

  R

  ن

  n

  ز

  Z

  و

  w

  س

  S

  ه*

  h

  Sy

  Dz

  ء

  „

  ص

  Sh

  ى

  y

  ض

  Dh

  Maddah

  Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliternya berupa huruf dan tanda sebagai berikut :

  

Harkat dan Huruf Huruf dan tanda

  َ_ _ يا â

  Pedoman transliterasi ini dimodifikasi dari : Tim Puslitbang Lektur Keagamaan, Pedoman Transliterasi, Arab-Latin, Proyek Pengkajian dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, Jakarta, 2003

  م

  ذ

  

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

ا

  g

  Tidak dilambangkan

  ط

  ţ

  ب

  B

  ظ

  ʐ

  ت

  T

  ع

  „

  ث S

  غ

  ج

  l

  J

  ف

  f

  ح

  H

  ق

  q

  خ

  Kh

  ك

  k

  د

  D

  ل

  • ي î و_ ُُ û

RIWAYAT HIDUP PENULIS

  Sri Winarni adalah nama penulis Tesis ini. Penulis lahir di Klaten tanggal 28 Juli 1971, menyelesaikan pendidikan SPG Yogyakarta 1990, tahun 2005 melanjutkan kuliah D2 PGTK di Universitas terbuka UPJJ Bandar lampung kemudian pada tahun 2006 melanjutkan kuliah S1 PAUD di Universitas Terbuka UPJJ Bandar Lampung lulus tahun 2011, melanjutkan kuliah di Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Jurusan Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam.

  Penulis bertugas di TK Al-Azhar 6 sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang dipercaya menjadi kepala TK dan sebagai Ketua IGTK Kecamatan Jati Agung.

  Dengan ketekunan, motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir tesis ini. Semoga penulisan tugas akhir tesis ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas penyelesaian tesis yang berjudul “ Supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan

  ”

  

MOTTO

“Bekerjalah dengan sepenuh hati dan semangat, akan menghasilkan

sesuatu yang hebat dan bermanfaat”

  

(Sri Winarni)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”

(Aristoteles)

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

  

(HR.Turmudzi)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh

jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha

mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”

  

(Al-Baqarah: 216) PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya kecilku ini untuk suamiku tercinta yang selalu berdo’a demi keberhasilanku

  Anak-anakku yang kusayangi yang selalu memberi semangat dalam setiap langkahku Teman-teman tercinta yang turut membantu dan mendo’akan atas keberhasilanku.

  Almamaterku tercinta Program Magister Manajemen Pendidikan Islam

  Program Pasca Sarjana (PPs) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

KATA PENGANTAR

  segala puji bagi Allah Swt, dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan tepat pada waktunya.

  Penulisan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam pada Program Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, dengan judul tesis Supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

  Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1.

  Bapak Prof. Dr. Idham Kholid, M. Ag, selaku Direktur Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Jamal Fakhri, M. Ag selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam pada Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Prof. Dr. H. Sulthon Syahril, M.A., selaku Pembimbing I yang telah memberi arahan dan bimbingan dalam penyusunan tesis.

  4. Ibu Dr. Yetri, M.Pd. selaku Pembimbing II, yang dengan kesabaran dalam membimbing dan memberi arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

  5. Ibu Asni Megawati, S.Ag. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam memberikan ijin dan menfasilitasi baik moral dan moril kepada penulis dalam melakukan penelitian.

6. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi dan penulisan ini.

  Semoga bantuan amal baik yang mereka berikan kepada penulis akan memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Amin.

  Bandar Lampung,

  17 November 2017

  Penulis

  Sri Winarni

  

DAFTAR ISI

  Cover dalam .................................................................................................... i Pernyataan orisinalitas .................................................................................... ii Persetujuan Pembimbing ................................................................................ iii Pengesahan ...................................................................................................... iv Abstrak ............................................................................................................ v Pedoman Transliterasi Arab-Latin .................................................................. vi Riwayat Hidup Penulis .................................................................................... vii Motto ............................................................................................................... viii Persembahan ................................................................................................... ix Kata Pengantar ................................................................................................ x Daftar Isi .......................................................................................................... xii Daftar Tabel .................................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Fokus dan Subfokus Penelitian ........................................................... 9 C. Rumusan Masalah ............................................................................... 9 D. Tujuan san Kegunaan Hasil Penelitian ............................................. 10 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Pengertian Supervisi ............................................................................ 12 1. Tujuan Supervisi ........................................................................... 16 2. Prinsip Supervisi ........................................................................... 19 3. Fungsi Supervisi ............................................................................ 21 4. Tipe-Tipe Supervisi ....................................................................... 23 5. Teknik Supervisi ........................................................................... 27 6. Perencanaan Supervisi ................................................................... 29 7. Pelaksanaan supervisi Akademik ................................................... 31 8. Tindak lanjut supeervisi akademik ................................................ 39

  1. Pengertian Kepala Madrsah .......................................................... 42 2.

  Fungsi Kepala Madrasah ............................................................... 45 3. Peran Kepala Madrasah ................................................................. 56 4. Tugas dan Tanggungjawab Kepala Madrasah .............................. 59

  BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian .......................................................... 62 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 63 C. Data dan Sumber Data ........................................................................ 63 D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ............................................ 64 E. Prosedur Analisis Data ........................................................................ 67 F. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................. 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum tentang Latar Belakang Penelitian .......................... 74 B. Temuan Penelitian . .............................................................................. 76 C. Pembahasan Hasil Penelitian . ............................................................. 86 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan . ........................................................................................ 95 B. Rekomendasi. ....................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel keadaan siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam ....................... 75

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

  penting dalam penunjang kehidupan suatu bangsa, oleh karena itu pendidikan yang berkualitas merupakan wahana dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang bermutu dan berdaya saing. Masyarakat Indonesia dengan laju pertumbuhan pembangunan yang sangat pesat masih dihadapkan masalah-masalah tentang pendidikan terutama dibidang kurikulum yang selalu berubah-rubah sesuai dengan kebijakan pemerintahnya.

  Pendidikan adalah upaya pengembangan, penggalian potensi yang ada pada sumber daya insani, yang mampu merealisasaikan diri (self realisation), mempersiapkan dan menampilkan diri sebagai pribadi yang utuh dan bertanggungjawab. Tercapainya self realisation yang utuh ini merupakan tujuan umum pendidikan Islam yang proses pencapaiannya melalui berbagai lingkungan

  1 atau masyarakat baik secara formal, non formal maupun informal.

  Pendidikan harus diarahkan untuk mencapai pertumbuhan keseimbangan kepribadian manusia menyeluruh, melalui latihan jiwa, intelek, rasional, perasaan dan penghayatan lahir. Karena itu, pendidikan harus menyiapkan pertumbuhan manusia dalam segi spiritual, intelektual, imajinatif, jasmani, ilmiah, linguistik, baik individu maupun kolektif, dan semua itu didasari oleh motivasi mencapai

  2 kebaikan dan profesi.

  Sekolah merupakan lembaga formal yang melaksanakan kegiatan pendidikan yaitu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu terbentuknya sumber daya manusia yang yang berkualitas dan berdaya saing. Kegiatan belajar mengajar ini akan berjalan lancar jika komponen-komponen dalam sekolah berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Komponen-komponen tersebut antara lain personil-personil yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, terpenuhinya tenaga pendidikan yang sesuai dengan keahliannya dan berkerja secara profesional.

  Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Baik buruknya perilaku atau tata cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan. Oleh sebab itu sumber daya guru ini harus dikembangkan baik melalui pendidikan dan pelatihan dan kegiatan lain agar kemampuan

  3 profesionalnya lebih meningkat.

  Sesuai dengan firman Allah SWT Bahwasannya sebagai pendidik utama yang menyampaikan kepada para Nabi berupa berita gembira untuk disosialisasikan kepada umat manusia. Sebagaimana dalam firman-Nya: 2 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), h. 137. Lihat juga

  

Miftah Toha, Perilaku Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali Press, 2003),

  

  

           

   

  Artinya Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang- orang yang benar!" (QS Al. Baqarah : 31) Ayat di atas dengan jelas bahwa Allah mengajar nabi Adam, kemudian di ayat lain Allah mendidik manusia dengan perantaraan tulis baca :

       

  Artinya Dia megajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. al- „Alaq : 5).

  Allah mendidik manusia sesuatu yang tidak manusia ketahui. Pendidikan Allah menyangkut segala kebutuhan alam semesta ini. Allah sebagai pendidik alam semesta dengan penuh kasih sayang sebagimana firman-Nya dalam surat al- Fatihah; (…ةر نيًنبعنا. نًحرنا ىيحرنا) Allah sebagai pendidik telah mengajar nabi Muhammad berupa turunnya ayat-ayat Al-Qur-an untuk di sampaikan kepada umatnya. Seperti Allah mengajari/ menganjurkan nabi berdakwah (Q.S. Al- Muddatstsir/ 74) serta ayat-ayat lain yang pada intinya sebagai imtitsal yang disampaikan pada Nabi untuk disebarkan pada umatnya.

  Sejalan dengan hal itu, UU RI no. 14 tahun 2005 Bab ll Pasal 2 ayat (1) menyatakan, guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Istilah profesi berasal dari bahasa Inggris “profession” yang berakar dari bahasa Latin “profesus” yang berarti mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam suatu bidang pekerjaan. Pekerjaan ini membutuhkan pendidikan akademik dan pelatihan yang panjang Jadi, profesi sebagai suatu pekerjaan, mempunyai fungsi

  4 pengabdian pada masyarakat dan ada pengakuan dari masyarakat.

  Dalam Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 di sebutkan bahwa “ guru dapat di beri tugas tambahan sebagai kepala madrasah untuk memimpin sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan” selanjutnya di sebutkan bahwa kepala madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin sekolah. Lebih lanjut mengenai kepala madrasah menurut E. Mulyasa dalam bukunya “Menjadi Kepala madrasah Professional” mengatakan bahwa kepala madrasah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar pengalaman dan pengetahuan profesional, serta

  5

  pengetahuan administrasi, dan pengawasan. Seorang kepala madrasah adalah seorang yang menjabat sebagai pemimpin dalam suatu lembaga yang berperan untuk membawa sebuah lembaga tersebut maju atau mundur.

  Paradigma baru administrasi atau manajemen pendidikan dimana kepala Madrasah/sekolah mempunyai peran sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator yang sering disingkat dengan 4 EMASLIM dan jika merujuk pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala madrasah , menyatakan bahwa kepala Madrasah/sekolah harus berjiwa wirausaha atau enterpreneur. Kriteria di atas merupakan peran kepala madrasah,dilain sisi kepala Madrasah/sekolah juga harus mampu meningkatkan kinerja guru dan staff sekolah.

  Menurut B. Suryo Subroto berpendapat bahwa kepala Madrasah/sekolah adalah jabatan tertinggi di madrasah itu sebagai pemimpin sekolah sehingga ia berperan sebagai pemimpin Madrasah/sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukan pada tempat yang paling atas.

  Untuk menciptakan madrasah yang berkualitas dan bermutu di butuhkan perjuangan dan itu dapat dilakukan oleh kepala madrasah, guru, siswa, orang tua dan lingkungan masyarakat. Penentu keberhasilan tidak bisa hanya beberapa unsur saja melainkan semua unsur yang berkaitan dengan pendidikan secara bersama-sama untuk memajukan pendidikan menjadi pendidikan yang bermutu.

  Sejalan dengan itu sebagaimana yang di jelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim yang berbunyi:

  ِهِهْهَأ يِف ٍعاَر ُمُجَّرناَو ،ِهِتَّيِعَر ْنَع ٌلىُئْسَيَو ٍعاَر ُوبَيِلإا ،ِهِتَّيِعَر ْنَع ٌلىُئْسَي ْىُكُّهُكَو ،ٍعاَر ْىُكُّهُك ِهِتَّيِعَر ْنَع ٌلىُئْسَيو يِف ٍعاَر ُمُجَّرناَو ،بَهِتَّيِعَر ْنَع ٌةَنىُئْسَيَو بَهِجْوَز ِتْيَب يِف ٌةَيِعاَر ُةَأْرًَْناَو ،

  ِهِتَّيِعَر ْنَع ٌلىُئْسَي ْىُكُّهُكَو ٍعاَر ْىُكُّهُك َلاَأ ،ِهِتَّيِعَر ْنَع ٌلىُئْسَيَو ِهيِبَأ ِلبَي

  Artinya: “Setiap kamu adalah pemimipin dan setiap kamu akan ditanyai tentang kepemimpinannya, seorang imam (pemimpin) akan ditanya hal rakyat yang dipimpinnya, Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya dari

  6 hal-hal yang dipimpinnya.

  ”(HR. Bukhari dan Muslim). Pada dasarnya, hadits di atas berbicara tentang etika kepemimpinan dalam

  Islam. Dalam hadis ini dijelaskan bahwa etika paling pokok dalam kepemimpinan adalah tanggungjawab. Semua orang yang hidup di muka bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin, mereka semua memikul tanggungjawab, sekurang-kurangnya terhadap dirinya sendiri. Seorang suami bertanggungjawab atas istrinya, seorang bapak bertanggungjawab kepada anak- anaknya, seorang majikan bertanggung jawab kepada pekerjanya.

  Akan tetapi, tanggungjawab di sini bukan semata-mata bermakna melaksanakan tugas lalu setelah itu selesai dan tidak menyisakan dampak bagi yang dipimpin. Melainkan lebih dari itu, yang dimaksud tanggungjawab di sini adalah lebih berarti upaya seorang pemimpin untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pihak yang dipimpin.

  Dari konsep hadist diatas, dapat diketahui bahwa kepala madrasah Madrasah/sekolahmerupakan tampuk tertinggi di Madrasah/sekolah dan memilki tanggung jawab yang besar terhadap yang dipimpin. Salah satu tugas dari pemimpin ialah memberikan bimbingan kepada yang ia pimpin.

  Peran supervisor dalam suatu lembaga pendidikan, harus mampu menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada staf, guru disekolah dan memberikan bimbingan serta memberikan motivasi kepada guru dalam proses belajar mengajar sehingga dapat berjalan dengan baik. Karena dengan adanya supervisi kepala madrasah dapat memberikan pengarahan-pengarahan, bimbingan serta masukan tentang metode atau cara memdidik yang baik dan profesional sehingga menghasilkan pendidik yang kreatif, aktif,efektif dan inovatif.

  Supervisi pendidikan seharusnya dirubah dari paradigma lama yang cenderung bersifat otokratis, mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain dan berorientasi pada kekuasaan. Pengertian pengawasan seperti ini sering disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang melakukan pemeriksaan itu sendiri disebut inspektur. Perubahan demi perubahan telah dialami. Pengaruh-pengaruh barat mulai masuk, sehingga pengertian pengawasan dalam pendidikan dirubah menjadi supervisi yang maksudnya hampir sama dengan inspeksi tapi istilah supervisi memiliki arti yang lebih luas dan demokratis, tidak hanya melihat apakah kepala madrasah, guru, dan para pegawai sekolah telah melakukan tugas dan kegiatan sesuai dengan pedoman yang ada, akan tetapi juga berusaha mencari jalan keluar bagaimana cara memperbaikinya. Dengan paradigma baru ini diharapkan para pendidik dan para supervisor dapat menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengemban tugas-tugas kependidikan yang dibebankan kepada diri masing-masing.

  Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala madrasah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional.

  Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan akan lebih menunjang para siswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada pendidikan yang baik.

  Berdasarkan observasi sementara yang dilakukan peneliti di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, di peroleh data bahwa Kepala Madrasah dalam proses supervisi terhadap guru masih belum maksimal hal itu dibuktikan dengan belum memahaminya para guru dalam menyusun RPP, Program Semester dan Program Tahunan yang

  Berdasarkan dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan judul

  “Supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan ”.

B. Fokus dan Subfokus Penelitian

  Dari uraian latar belakang di atas, permasalahan dari penelitian ini perlu dikemukakan secara ekplisit.sebagai berikut:

1. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, peneliti memfokuskan pada Supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

2. Subfokus Peneltian

  Berdasarkan Fokus penelitian diatas, peneliti menitik beratkan pada subfokus penelitian tugas dan fungsi kepala madrasah sebagai supervisor adalah sebagai berikut : a. perencanaan program supervisi akademik b. Pelaksanaan supervisi akademik c. Tindak Lanjut Supervisi akademik C.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, fokus penelitian dan subfokus penelitian diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut : a.

  Bagaimana perencanaan program supervisi pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul b.

  Bagaimana pelaksanaan program supervisi pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan ? c. Bagaimana tindak lanjut supervisi dalam meningkatkan kinerja guru dan karyawan pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati

  Agung Kabupaten Lampung Selatan ? D.

   Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian a.

  Ingin mengetahui bagaimana kepala madrasah sebagai supervisor merencanakan program supervisi pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan b. Ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan supervisi pada Madrasah

  Ibtidaiyah Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten c. Ingin mengetahui bagaimana tindak lanjut supervisi dalam meningkatkan kinerja guru dan karyawan pada Madrasah Ibtidaiyah

  Nurul Islam Way Hui Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

2. Kegunaan penelitian a.

  Kegunaan secara teoritis: Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengawasan terhadap pendidikan, terutama mengenai efektivitas pelaksanaan supervisi sekolah yang dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. b.

  Kegunaan secara praktis: 1)

  Bagi lembaga pendidikan : Sebagai acuan bagi kepala madrasah dalam penyusunan, pelaksanaan supervisi sekolah dan manfaat supervisi dalam meningkatkan kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah di kecamatan Jati Agung .

  2) Bagi penelitian: Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan penunjang dalam pengembangan pengetahuan penelitian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kepala madrasah sebagai supervisor.

  3) Sebagai bahan evaluasi bagi kepala Madrasah Ibtidaiyah dalam mengembangkan sekolah dalam meningkatkan kinerja mengajar guru dengan membina dan mengembangkan tenaga pendidik pada lembaga yang dikelolanya dalam peningkatan kualitas sekolah

  4) Sebagai bahan rujukan dalam rumusan materi kependidikan dalam mengembangkan supervisi dan iklim organisasi dalam meningkatkan kinerja guru

BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Supervisi Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super yang berarti diatas dan vision yang berart melihat, masih serumpun dengan

  inspeksi, pemeriksaan, pengawasan dan penilikan dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan orang yang berposisi di atas, yaitu pimpinan terhadap hal-

  1 hal yang ada dibawahnya yaitu yang menjadi bawahannya.

  Supervisi merupakan istilah yang dalam rumpun pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Di dalam kegiatan supervisi, pelaksanaan bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengadung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) kemudian untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.

  Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tentang beberapa hal mengenai supervisi, yaitu :

1. Di dalam supervisi terdapat aktivitas melihat, pemeriksaan, inspeksi, pengawasan.

  2. Kegiatan supervisi dilakukan oleh orang yang berposisi diatas, yaitu pimpinan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya, yaitu yang menjadi bawahannya.

3. Supervisi menekankan aspek perbaikan dan pembinaan.

  Dalam Al Quran isyarat mengenai supervisi dapat diidentifikasi dari ayat sebagai berikut berikut : 

  

               

        

  Katakanlah: "Jika kamu Menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

  Ayat di atas secara implisit mengungkapkan tentang luasnya cakupan pengetahuan Allah SWT tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan mahluk ciptaanya. Demikian pula dalam ayat tersebut mengisyaratkan posisi Allah SWT sebagai Pencipta merupakan pemilik otoritas tertinggi yang membawahi semua mahluk ciptaan-Nya, yang bila dikaitkan dengan konteks pengertian supervisi yang dikemukakan oleh Arikunto, yaitu supervisi dilakukan oleh atasan atau pimpinan yang tentunya memiliki otoritas yang lebih tinggi terhadap hal-hal yang ada dibawahnya atau bawahannya memiliki kesamaan konsep tentang subjek pelaku supervisi yaitu sama-sama dilakukan oleh subjek yang memilki otoritas yang lebih tinggi terhadap subjek yang lebih rendah/bawahan.

  Dalam konteks supervisi yang dikemukakan oleh Arikunto, tindakan lanjut (follow up) dari supervisi bukanlah melakukan tindakan sangsi yang tepat lagi adil dan ganjaran yang sesuai bagi setiap mahluk sebagaimana yang kemukakan oleh

  (Tindaklanjut) aktivitas supervisi (melihat, pemeriksaan, inspeksi, pengawasan) lebih menekankan pada aspek perbaikan dari kegiatan supervisi yang ditindaklanjuti dengan pembinaan untuk memperbaiki aktivitas menjadi lebih baik lagi.

  Supervisi merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.

  Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.

  Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan

  2 mereka secara efektif.

  Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dalam masyarakat demokrasi

  3 modern.

  Wilem Mantja mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar . Ada dua tujuan yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu perbaikan guru dan murid dan

  4 peningkatan mutu pendidikan serta kinerja guru.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individu maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran.

  Menurut Purwanto supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Ditinjau dari objek yang di supervisi, ada tiga macam supervisi yaitu : 1)

  Supervisi Akademik Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran. 2)

  Supervisi Administrasi

  Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dengan pelancar terlaksanannya pembelajaran. 3) Supervisi Lembaga.

  Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sentral madrasah. Jika supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran, maka supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik madrasah atau kinerja madrasah.

  5 Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut peran kepala madrasah

  sebagai supervisor sangatlah penting, karena supervisi adalah suatu kegiatan- kegiatan pengawas kepala madrasah untuk membina dan mengarahkan guru dan staf untuk mempersiapkan proses pembelajaran yang lebih baik.

  Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa supevisi adalah suatu kegiatan terorgalisir yang bertujuan untuk membina , membimbingan, dan mengarahan para guru dan staf dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

  1. Tujuan dan Sasaran Supervisi a.

  Tujuan Supervisi Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki sedangkan tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepadan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan prosesmengajar .

  Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dariaitu : 1)

  Meningkatkan mutu kinerja guru

  a) Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut b)

  Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.

  c) Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.

  d) Meningkatkan kualitasiswa.

  e) Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.

  f) Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.

  g) Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala madrasah untuk reposisi guru.

  2) Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik

  3) Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa

  4) Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasiebagaimana yang diharapkan. 5) Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan

  6 kualitasang menunjukkan keberhasilan lulusan.

  b. Sasaran Supervisi Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuansasaran supervisi ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi : 1)

  Supervisi Akademik, Menitik beratkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatanda waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu

  2) Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya

  3) Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah),n lain-lain.

  7 Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan simulasi dan bimbingan

  kepada guru untuk meningkatkan profesional dalam proses belajar mengajar serta staf dalam mampu meningkatkan kualitas pekerjaannya sehingga pekerjaan yang dilaksanakan secara baik, tepat waktu, efektif dan efisien.

2. Prinsip Supervisi

  Supervisi pendidikan mempunyai prinsip-prinsip sebagai aktivitas pembinaan guru, antara lain hendaknya supervisi dilaksanakan secara: a.

  Ilmiah (scientific) yang berarti harus sistematis yaitu dilaksanakan secara teratur, berprogram dan kontinu, obyektif yaitu berdasar pada data dan informasi, menggunakan instrumen yang dapat memberi data atau informasi sebagai bahan untuk mengadakan penilaian terhadap proses pembelajaran.

  b.

  Demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.

  c.

  Kooperatif, yaitu mengembangkan usaha bersama untuk menciptakan situasi pembelajaran yang lebih baik.

  d.

  Konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk akif dalam menciptakan situasi pembelajaran yang lebih baik.

  8 Menurut Suharsimi Arikunto, prinsip-prinsip supervisi pendidikan ialah: a.

  Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan, dan bukan mencari-cari kesalahan.

  b.

  Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung.

  c.

  Apabila pengawas atau kepala madrasah merencanaan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa.

  d.

  Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala.

  e.

  Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi.

  f.

  Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat berisi hal-

  9 hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.

  Sutisna mengidentifikasi sembilan prinsip kegiatan supervisi yaitu: a.

  Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan, ia adalah pelayanan yang bersifat kerjasama.

  b.

  Semua guru berhak mendapatkan layanan supervisi.

  c.

  Supervisi hendaknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan 8 perseorangan dari personil sekolah. d.

  Supervisi hendaknya membantu menjelaskan tujuan dan sasaran pendidikan.

  e.

  Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua staf sekolah dan juga supervisi bertujuan untuk menciptakan hubungan antara sekolah dan masyarakat menjadi lebih dekat dan saling memiliki.

  f.

  Tanggung jawab dalam pengembangan supervisi berada pada kepala madrasah dan para penilik atau pengawas di wilayahnya.

  g.

  Harus ada dana yang memadai dalam pelaksanaan program supervisi ini dan dimasukkan ke dalam anggaran tahunan.

  h.

  Efektivitas program supervisi hendaknya mendapatkan laporan yang teradministratif. i.

  Supervisi hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam

  10 praktek penemuan penelitian pendidikan yang mutakhir.

3. Fungsi Supervisi

  Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dengan meningkatkan situasi belajar mengajar. Sehubungan hal tersebut diatas, maka piet A. Sahertian memberikan 8 fungsi supervisi sebagai berikut: 1) Mengkoordinir semua usaha sekolah. 2) Memperlengkap kepemimpinan sekolah. 3) Memperluas pengalaman guru-guru. 4) Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.

  5) Memberi faslitas dan penilaian yang terus-menerus. 6) Menganalisis situasi belajar-mengajar. 7)

  Memberikan pengetahuan ddan keterampilan kepada setiap anggota staf 8)

  Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan

  11 mengajar guru-guru.

  Dilihat dari fungsi utama supervisi adalah di tujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas, agar sasaran supervisi terlaksana dalam peningkatan kinerja secara efektif, maka kemampuan guru perlu ditingkatkan, maka fungsi supervisi menurut Ametembun terdiri dari: a)

  Penelitian Yaitu fungsi yang harus dapat mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

  b) Penilaian

  Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkan, seberapa besar yang telah dicapai, dan penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara seperti tes, penetapan standar, penilaian kemajuan belajar sisiwa, melihat perkembangan hasil penilaian sekolah, serta prosedur lain yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.

  c) Perbaikan

  Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong guru baik secara perseorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai perbaikan dalam menjalankan tugas mereka. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan bimbingan, yaitu dengan cara membangkitkan kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan merangsang untuk melakukan percobaan, serta membantu menerapkan sebuah prosedur mengajar yang baru.

  d) Pembinaan

  Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, yaitu dengan melakukan pembinaan atau pelatihan kepada guru-guru tentang cara-cara baru dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran, pembinaan ini dapat dilakukan denagan cara demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, konferensi

  12 individual dan kelompok, serta kunjungan sepervisi.

4. Tipe-Tipe Supervisi

  a. Tipe Inspeksi Tipe ini merupakan tipe supervisi yang mewajibkan supervisor turun melihat langsung hal-hal yang dikerjakan targer supervisi. Kegiatan supervisi yang menggunkan tipe ini, apabila target supervisi melakukan dalam aktifitas kerjanya, supervisor dapat menginformasikannya secara langsung kepada target supervisi agar langsung menyadari kesalahannya dalam proses untuk

Dokumen yang terkait

STRATEGI PEMENANGAN CECEP SOFIUDDIN ALI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA WAY HUI KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

10 84 91

INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT BERAGAMA DI DESA MULYA AGUNG KECAMATAN NEGERI AGUNG KABUPATEN WAY KANAN - Raden Intan Repository

0 0 132

STRATIFIKASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT ADAT LAMPUNG PEPADUN DI DESA RUNYAI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN WAY KANAN - Raden Intan Repository

0 1 98

DOKTRIN MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT JEMAAT GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH DESA BANJAR AGUNG KACAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 125

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V MIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 115

PERAN GURU FIQH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH DI MADRASAH ALIYAH NURUL ISLAM JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 2 98

B AB II LANDASAN TEORI - PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PENGAMALAN KEAGAMAAN REMAJA DI DUSUN 1 D DESA JATI MULYO KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 1 66

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

1 2 128

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM SUPERVISI AKADEMIK DI MTS AL-HIDAYAH MARGA AGUNG KEC. JATI AGUNG KAB. LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 1 109

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 125