Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal fisika ragam esai berdasarkan perbedaan jenis kelamin SMA N I Jogonalan Klaten - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL FISIKA

RAGAM ESAI BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

SMA N I JOGONALAN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Fisika

  

Oleh :Widiyowati

NIM : 031424011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Pelajaran yang paling berharga adalah sebuah pengalaman” “Dengan mata hati, Jari kerinduan Tanggapan iman, Pelukan kasih Berdoa dan selalu berusaha Yang akan membawa kita hidup dalam kebahagiaan”. Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta Ayahanda & Ibunda yang akan selalu kurindukan Suamiku & anakku yang selalu aku cinta Kakanda dan adik-adikku Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  “Rubahlah cara berfikir yang lebih baik maka hidup kamu akan berubah menjadi lebih baik. Selalu berdoa dan terus berusaha, dengan hal itu tak akan ada kata terlambat untuk meraih keberhasilan”

  Skripsi ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus pelindungku selalu, Ayahanda Wagiyo dan Ibunda Bernadeta Rubinem,

  Suamiku Sofyan Kusyanto Anakku Seisilia Sofi Destiena Arumdalu Kakanda Sugeng Guntoro Adinda Wanti, Edi Dan Aning,

  Almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat karya atau

bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka

sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 27 Maret 2009 Yang Menyatakan ( Widiyowati )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

WIDIYOWATI : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Fisika Ragam

Esai Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin di SMA N I Jogonalan Klaten.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dialami

siswa, mengetahui jenis kesalahan yang banyak dibuat siswa siswa laki-laki , mengetahui

jenis kesalahan yang banyak dibuat siswa perempuan, dan mengetahui langkah atau

strategi untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa.

  Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Jogonalan Klaten dengan mengambil

sampel kelas X1, X1 A1 , X1 A1 dengan 91 siswa. Penelitian dilakukan dengan mengambil

dokumen yang berupa jawaban siswa pada ujian. Dokumen yang diambil merupakan

hasil dari ulangan harian 2 ( UH 2 ). Berdasarkan perkiraan yang telah disusun, dilakukan

analisis terhadap jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa. Selanjutnya untuk

mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan,

dihitung dengan statistik sederhana yaitu dengan dalam bentuk prosentase.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis kesalahan yang dialami siswa

sangat terkait dengan kemampuan mengidentifikasi besaran satuan, kemampuan

menggambarkan diagram bebas, kemampuan melalui penyelesaian secara matematik,

kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba dan kemampuan dalam menangkap

soal. Jenis-jenis kesalahan tersebut memiliki tingkat keumuman dan bervariasi. Secara

umum jenis kesalahan terkait kemampuan melalui penyelesaian secara matematik

memiliki kajian-kajian keumuman yang paling tinggi.

  Bila dilihat dari jenis kelamin siswa maka untuk kelompok siswa laki-laki dan

siswa perempuan kesalahan yang banyak dibuat adalah kesalahan terkait kemampuan

penyelesaian secara matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedan jenis

kelamin sangat tipis sekali.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal

secara matematik memiliki kajian yang paling tinggi. Dengan demikian terdapat beberapa

strategi yang dapat digunakan untuk meminimalkan adanya kesalahan tersebut, yaitu

dengan cara guru dapat memberikan dasar matematis seperti menyeleseikan persamaan,

mensubtitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan, dan menghitung nilai suatu besaran

dengan perhitungan matemais. Selain itu juga, guru bisa mengajarkan program problem

solving dalam mngerjakan soal fisika khususnya soal fisika ragam esai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

WIDIYOWATI: Student Error Analysis in Solving Essays of Various Physics

Problem Base On Sexual Category in Jogonalan I Klaten Public High School

  This research aimed to find out the error types made by students: the error types

that mostly made by the male and female students and discovering the steps and strategy

to address students error.

  This research was conducted in Jogonalan First Public High School with 91 samples derived from students of classes X1, X1 A1 , X1 2 . The research was performed by

deriving the documents from students respond on physics examination. The document

were result from daily quiz 2 (DQ 2). Based on the pre-determined estimation, researcher

performed the analysis on the error type made by students. Subsequently, in order to

know the error type made by both male and female students, simple statistic was

performed.

  The result of the research indicated that the error types made by the students

having strong relation to their abilities to identify the quantity unit, to draw free diagram,

to resolve the problem mathematically, to comprehend the problem, and additionally the

error also come from trial-error strategy to solve problem. In general the error types

related to the ability to resolve the problem mathematically, were highest.

  In the term of students’ sex category, male and female students made many error

that related to the ability to resolve the problem mathematically. The male and female

student have no different error.

  There were several strategies that could be used to minimalizing the error such as:

resolving equation problems, substituting the values into an equation with mathematics

computation and teaching students on problem solving program to solve the physics

problems especially in essay form.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia, bimbingan dan

penyertaanNya dari awal hingga akhir penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis

Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Fisika Ragam Esai Berdasarkan Perbedaan

Jenis Kelamin di SMA N I Jogonalan Klaten”.

  Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat diselesaikan

dengan baik atas kerjasama, bantuan, gagasan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu peneliti mengucapkan terimakasih pada :

  1. Romo Dr. Paul Suparno, S.J M.S.T., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan kesabaran dan pengetahuan kepada peneliti selama penyusunan skripsi.

  2. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada peneliti selama menempuh studi di

Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra Ryryn Purwanti. H.R., M.Hum, selaku kepala sekolah SMA N I Jogonalan Klaten yang telah memberikan ijin penelitian.

  4. Bapak Drs. Siswanto, dan Dra. Agnes, selaku guru fisika SMA N I Jogonalan Klaten yang telah memberikan waktu dan membantu dalam penelitian.

  5. Sekretariat JPMIPA FKIP.

  6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  7. Bapak dan Ibu Wagiyo tersayang.

  8. Kakanda Sugeng dan adinda Wanti, Edi dan Aning

  9. Yang aku cintai suamiku Sofyan Kusyanto dan Putriku Seisilia Sofi Destina Arumdalu menjadi semangat dalam hidupku.

  10. Sahabat dan teman-temanku, Gita (terimakasih dukungannya dan semangat), Ipus, Ica, Tatak Eco yang sudah bantuin buat persiapan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sahabat-sahabat yang lain terimaksih atas semua dukungan dan semangat yang pernah kalian berikan.

  11. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2003, yang telah bekerjasama dalam menempuhstudi di Pendidikan Fisika, Rosa, Gita, Siska, Eko, Endar, Ervan, Ely, Dewi cilacap, Gilang, Dias, Romo Dion, Sr. Ruth, Ipus, Boni, Nana, Ica, Andre, Loren, Lilis, Eka, Tica, Mei, Shinta, Siwi, Alphon, cornel, Juni, dan jose terikasih sudah membantu persiapan ujian.

Tak lupa teman-teman Pendidikan Fisika semua angkatan.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini.

  Peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini.

  Penulis Widiyowati

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... v ABSTRAK................................................................................................................. vi ABSTRACT............................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ...............................................................................................viii DAFTAR ISI............................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xiii DAFTAR TABEL...................................................................................................... xv

  

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1 B. Perumusan Masalah..........................................................................................3 C. Tujuan Penelitian..............................................................................................4 D. Pembatasan Masalah.........................................................................................4 E. Manfaat Penelitian............................................................................................5

BAB II. LANDASAN TEORI...........................................................................................6

A. Evaluasi dan Hasil Belajar Fisika.....................................................................6 B. Hakikat tes Esai...............................................................................................13 C. Perbedaan Siswa Laki-laki dan Perempuan....................................................19 D. Jenos-jenis Kesalahan Pada Tes Esai..............................................................21 E. Hubungan Dasar Teori Dengan Penelitian......................................................25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................................26

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Desain Penelitian.............................................................................................26

  B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................26

  C. Populasi dan Sampel Penelitian......................................................................26

  D. Variabel Penelitian..........................................................................................26

  E. Instrumen Penelitian.......................................................................................27

  F. Metode Analisis Data......................................................................................27

  

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.......................................................31

A. Analisis Jenis Kesalahan..................................................................................31 B. Analisis Tingkat Keumuman..........................................................................44 C. Analisis jenis Kesalahan Yang Dilakukan Siswa Laki-laki dan Siswa Perempuan.....................................................................................49 D. Pembahasan Lain............................................................................................54

  

BAB V. KESIMPILAN DAN SARAN ..........................................................................59

A. Kesimpulan ....................................................................................................60 B. Saran ...............................................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................65

LAMPIRAN.....................................................................................................................66

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  

Lampiran I. Surtat ijin penelitian dari USD................................................................65

Lampiran II. Surat pernyataan telah melakukan penelitian........................................66

Lampiran III. Soal esai dan jawaban...........................................................................67

Lampiran IV. Tabel daftar nama siswa......................................................................72

Lampiran V. Distribusi kesalahan dari setiap siswa..................................................74

Lampiran VI.

  1. Tabel 1 spd 3. tabel kesalahan terkait aspek kemampuan menyeleseikan soal...........................................................................78 a. Tabel kesalahan tiap siswa pada kelas X..................................................78

  b. Tabel kesalahan tiap siswa pada kelas XI................................................88

  c. Tabel kesalahan tiap siswa pada kelas XII...............................................96

  

2. Tabel 4. Tabel jumlah kesalahan untuk tiap siswa..............................................99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Konversi nilai berdasarkan PAP………………………………………..10

Tabel 2. Konversi nilai berdasarkan PAN………………………………………..11

Tabel 3. Tabel jumlah kesalahan terkait kemampuan menyelesaikan soal………28

Tabel 4. Tabel jumlah siswa yang melakukan kesalahan…………….………….29

Tabel 5. Tabel jumlah total siswa yang melakukan kesalahan…………………..29

Tabel 6. Tabel tingkat keumuman jenis kesalahan berdasarkan jumlah kesalahan yang dilakukan siswa…………….………………….30

Tabel 7. Tabel tingkat keumuman jenis kesalahan semua kelas…………………31

  

Tabel 8. Tabel jumlah siswa yang melakukan kesalahan ……………………….44

Tabel 9. Tabel jumlah total siswa yang melakukan kesalahan…………….……..46

Tabel 10. Tabel tingkat keumuman jenis kesalahan berdasarkan jumlah kesalahan yang di lakukan siswa………………………………..49 Tabel 11. Tabel tingkat keumuman jenis kesalahan berdasarkan jumlah kesalahan yang di lakukan seluruh siswa………………………52 Tabel 12. Tabel jumlah kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan perbedaan Jenis kelamin……………………………………………………………52 Tabel 13. Tabel jumlah siswa terkait dengan kelengkapan langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan soal ………………………………………….…..56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kunci yang menjadi elemen penting dalam

  perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Di samping itu pembelajaran fisika di Sekolah dimaksudkan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika serta mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini menguasai bahan berarti memahami konsep fisika tersebut. Penguasaan tersebut tampak dari kemampuan siswa dalam mengerjakan soal.

  Bentuk soal fisika ragam esai banyak disajikan oleh guru fisika untuk mengukur penguasaan materi oleh siswa. Tes dalam uraian ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar, baik aspek pengetahuan maupun aspek ketrampilan (Nahar, M, 2003:07).

  Tipe soal fisika ragam esai menuntut kemampuan analisis, sintesis, dan bahkan evaluasi. Ketika siswa dihadapkan pada soal fisika ragam esai, siswa perlu tahu konsep-konsep yang terkait dan hubungan secara matematik antara konsep-konsep tersebut.

  Di samping itu diperlukan langkah atau strategi tertentu dalam menyelesaikan soal fisika ragam esai. Meskipun strategi bukan jaminan bahwa siswa bisa menyelesaikan soal dengan tepat, tetapi paling tidak siswa menyelesaikan soal secara sistematis. Penyelesaian soal yang tidak sistematis akan membuat siswa bingung bahkan dapat berhenti pada suatu tahap. Penyelesaian soal fisika ragam esai sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan tertentu ketika siswa harus

mnyelesaikan soal tersebut.

  Perolehan nilai tes fisika yang rendah dapat menunjukkan bahwa siswa

mengalami kesalahan tertentu dalam mengerjakan soal. Sebaiknya hal ini dijadikan

pemikiran tersendiri bagi guru, mengingat bahwa nilai tersebut menunjukkan

kemampuan siswa dan sangat berpengaruh dalam menentukan pencapaian tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

  Pendidikan merupakan produk atau konstruksi sosial yang diperuntukkan bagi

siapa saja tanpa memandang jenis kelamin. Adanya perbedaan antara laki-laki dan

perempuan dalam berbagai aspek kehidupan menarik untuk diteliti.

  Ideologi gender cukup dominan dalam masyarakat, maka tidak mengherankan

jika hal tersebut tercermin dalam proses pembelajaran sekolah. Oleh sebab itu juga

tidak mengherankan jika ditemukan permasalahan yang terkait dengan gender dalam

proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah

keseluruhan aktivitas dalam belajar dan mengajar demi tercapainya tujuan belajar dan

mengajar itu sendiri. Dalam hal ini keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat

dilihat dengan keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal.

  Banyak ahli berpendapat di bidang psikologi tentang gender. Wanita pada

umumnya lebih baik dalam ingatan dan laki-laki lebih baik dalam berfikir logis.

  

Kartini Kartono (2006:177) berpendapat bahwa betapapun baik dan cemerlangnya

inteligensi wanita namun pada intinya wanita tidak pernah mempunyai interest yang

menyeluruh pada soal-soal teoritis seperti laki-laki. Perempuan lebih dekat pada

masalah-masalah kehidupan yang praktis sedang laki-laki lebih tertarik pada segi-segi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  abstrak.

  Pendapat tersebut telah memberikan stereotip pada perempuan bahwa perempuan adalah sosok yang lebih baik dalam ingatan, lebih emsional dan tidak mempunyai ketertarikan yang menyeluruh terhadap soal-soal yang teotitis. Di sisi lain, laki-laki lebih baik dalam berfikir logis, lebih rasional dan mempunyai minat yang tinggi dalam soal-soal yang bersifat teoritis.

  Pandangan yang beredar yang membutuhkan perhatian dari para ahli psikologi pendidikan adalah permasalahan gender di sekolah. Pertanyaan yang mendasar adalah apakah perbedaan gender sangat berpengaruh pada bidang fisika, khususnya pada saat mengerjakan soal-soal fisika ragam esai.

  Analisis kesalahan dapat memberikan manfaat bagi guru maupun siswa. Bagi guru dapat memberikan gambaran bagaimana siswa memahami materi yang dipelajarinya, mengetahui bagaimana siswa menyelesaikan soal, serta memberi gambaran kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga dapat menjadi umpan balik yang dapat digunakan untuk menungkatkan pembelajaran yang berikutnya. Bagi siswa sendiri, analisis kesalahan ini dapat dijadikan pedoman bila suatu saat menemui soal yang sejenis.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas penelitian ini ingin menjawab beberapa masalah :

  1. Jenis kesalahan apa yang dibuat siswa dalam menyelesaikan soal fisika ragam esai?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Jenis kesalahan apa yang banyak dibuat siswa laki-laki ?

  3. Jenis kesalahan apa yang banyak dibuat siswa perempuan ?

  4. Langkah atau strategi apa yang digunakan untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa dalam menyelesaikan soal fisika ragam esai?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan utama penelitian ini adalah ingin:

  1. Mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dibuat siswa dalam menyelesaikan soal fisika ragam esai

  2. Mengetahui jenis kesalahan yang banyak dibuat siswa laki-laki

  3. Mengetahui jenis kesalahan yang banyak dibuat siswa perempuan

  4. Mengetahui langkah atau strategi untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa dalam menyelesaikan soal fisika ragam esai.

D. Pembatasan Masalah

  

Penelitian ini menyelidiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada :

  1. Materi semester genap kelas X, XI, dan XII

  2. Soal yang dipakai / diambil adalah soal fisika ragam esai 3. Sampel penelitian meliputi kelas XA, XIA1, DAN XIIA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E Manfaat Penelitian Bagi guru : 1. Guru mengetahui kesalahan yang dibuat siswa.

  

2. Guru mengetahui langkah-langkah atau strategi yang diterapkan siswa dalam

mengerjakan soal fisika ragam esai. Dengan gambaran ini diharapkan dapat membantu dalam merencanakan pengajaran remedial yang tepat agar guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  

3. Dengan mengetahui kesalahan yang dibuat siswa laki-laki dan perempuan, guru

dapat membuat program remidi bagi siswa yang sesuai dengan jenis kelaminnya.

  Bagi siswa :

  

1. Siswa mengetahui kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal fisika

ragam esai.

  

2. Siswa memperoleh acuan bila suatu saat di hadapkan pada soal fisika ragam esai

yang sejenis.

  Bagi peneliti :

Untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membantu dalam menyumbangkan

pemecahan masalah belajar siswa dalam fisika serta dapat memberikan informasi bagi

peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Evaluasi dan Hasil Belajar Fisika

1. Definisi Evaluasi

  a. Pengertian evaluasi Menurut Modjiono dan Dimyanti (1991:1-2) evaluasi adalah cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasil proses yang yang telah dilakukan di dalam kelas. Menurut Subiyanto (1990:27) secara umum evaluasi dapat diberikan sebagai proses yang ditempuh oleh seseorang guna mana diantara dua atau lebih pilihan yang paling diinginkan. dalam pembelajaran evaluasi berarti penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program yang dalam hal ini ditetapkan dalam tujuan pembelaran.

  Jadi inti evaluasi adalah proses perbaikan atau menentukan nilai kepada suatu obyek tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai proses evaluasi bukanlah suatu kegiatan final.

  b. Manfaat evaluasi Menurut Sinaradi (dalam Purwanti 2002:14) evaluasi bisa bermanfaat bagi guru, siswa, kepala sekolah/supervisor, dan konselor (lembaga bimbingan dan penyuluhan). Bagi guru manfaat evaluasi adalah : (1) memperbaiki mutu pelajaran, baik pada penentuan alat bantu atau meode; (2) menentukan status siswa berkaitan dengan pencapaian tujuan yang telah digariskan, yang dapat digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengelompokkan siswa, analisis kesulitan-kesulitan siswa; dan (3) menyusun program remidiasi baik untuk kelompok maupun individual. Bagi siswa evaluasi dapat bermanfaat dalam (1) menumbuhkan motivasi untuk belajar; (2) membantu siswa untuk menumbuhkan usaha belajarnya; (3) membantu siswa dalam memahami dirinya sendiri. Bagi kepala sekolah evaluasi berguna untuk melengkapi (1) kartu catatan tingkah laku siswa, minat, dan kecakapan khusus; (2) laporan pendidikan; (3) data supervisi bagi para guru. Bagi konselor evaluasi berguna untuk (1) melengkapi bahan bimbingan lebih lanjut /pelajaran sesuai bakat, minat, kemampuan dan kecakapan masing-masing; dan (2) melengkapi bahan bimbingan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial siswa.

2. Pengertian Hasil Belajar

  Hasil belajar diasumsikan sebagi keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru maupun dalam menginterpretasikan pemahaman materi yang dipelajarinya secara lisan atau tertulis. Hasil belajar berkaitan dengan peninjauan kembali keterlibatan siswa dalam proses belajar dan mengajar yang telah berlangsung dan refleksi atas pola mengajar guru, sekaligus menemukan langkah kongkrit dalam langkah selanjutnya.

  Hasil belajar yang dicapai oleh siswa ditinjau dari dua segi yaitu segi kualitas dan segi kuantitas. Kuantitas berkaitan dengan jumlah siswa yang berhasil tes, sedangkan kualitas berkaitan dengan mutu keberhasilan siswa. Menurut Kartika Budi (1996) ada empat kemampuan yaitu : (1) kuantitas dan kualitasnya rendah; (2) kuantitas rendah sedangkan kualitasnya tinggi; (3) kuantitas tinggi sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kualitasnya rendah ; dan (4) kuantitas dan kualitasnya tinggi.

  Hasil belajar siswa diwujudkan dalam nilai. Nilai adalah simbol yang digunakan untuk menyatakan peringkat keberhasilan siswa selama mengikuti pelajaran. Tahap

untuk menentukan nilai adalah ulangan, skoring, dan pemrosesan skor menjadi nilai.

3. Penilaian

a. Penilaian

  Menurut Purwanti (2002:16) yang dimaksud dengan penilaian adalah kegiatan membandingkan hasil pengukuran (skor) sifat suatu obyek dengan arah yang relevan sedemikian sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat kualitatif. Oleh karena itu penilaian meliputi dua pokok yaitu penskoran dan pembuatan nilai.

  Penskoran adalah pembuatan skor terhadap jawaban yang dilakukan penilai bagi

hasil pekerjaan siswa. Berikut akan dibahas mengenai bentuk penskoran tes esai.

  Untuk soal tes esai, penskoran dilakukan dengan menggunakan sistem bobot. Bobot yang dimaksud dalam hal ini adalah besarnya skor maksimal yang bisa dicapai siswa untuk setiap soalnya. Bobot tiap soal dipengaruhi oleh aspek yang ingin diukur.

  Proses pembuatan nilai Pada penentuan bobot. Bobot untuk masing-masing aspek ditentukan oleh:

a. Kemampuan siswa mengenali dan menyajikan informasi.

  

b. Mengenali dan merumuskan permasalahan yang diajukan.

  c. Jumlah kriteria yang dituntut untuk masing-masing aspek yang ingin diukur.

  Menurut Nana Sudjana (1990:41) norma penilaian membahas dua hal yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

skala penilaian dan norma penilaian. Ada empat skala penilaian yaitu skala bebas,

skala 1 – 10, skala 1 – 100, dan skala huruf. Skala bebas adalah skala yang nilai

tertinggi tergantung pada banyak dan bentuk soal. Skala 1 – 10 yaitu rentangan nilai

dari 1- 10 untuk laporan prestasi belajar siswa dimana angka pecahan biasanya tidak

digunakan. Skala 1 – 100 yaitu rentangan nilai 1 – 100 dimana terdapat 100 angka

bulat sehingga pecahan pada skala 1 – 10 pada skala 1 – 100 merupakan angka bulat

yang dapat di tulis apa adanya. Misalnya angka 5,5 pada skala 1-10 pada skala 1-100

menjadi 55.

  Dalam pemberian nilai diperlukan sebuah norma atau patokan penilaian, yaitu

untuk menetapkan batas antara derajad prestasi yang akan dinilai “cukup” dan derajad

prestasi yang akan dinilai “tidak cukup”. Dalam penilaian ada dua pendekatan yaitu

pendekatan dengan menggunakan norma yang pasti (standar absolut, standar mutlak)

dimana derajad prestasi siswa dibandingkan dengan patokan yang sudah ditetapkan

sebalumnya dan penilaian beracuan patokan (PAP) dan pedoman yang menggunakan

norma yang relatif (standar relatif), dimana derajad prestasi setiap siswa

dibandingkan dengan derajad prestasi dari semua siswa dalam kelompoknya

(penilaian beracuan norma /PAN).

b. Penilaian Beracuan Patokan (PAP)

  Apabila guru menetapkan standard mutlak berarti guru sudah menetapkan derajad

prestasi yang akan dinilai “tidak cukup” dibawah prestasi minimal antara derajad

prestasi yang masih akan dinilai “cukup” (taraf prestasi minimal yang dituntut).

Penilaian berdasarkan norma absolut dinamakan “penilaian acuan patokan” (PAP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Patokan bersifat pasti atau tetap dan dapat diterapkan terhadap kelompok siswa yang

mendapat pengajaran yang sama. Patokan itu berupa suatu tuntutan penguasaan yang

telah ditetapkan. Yang menjadi dasar penentuan batas antara “cukup” dan “tidak

cukup” adalah tujuan instruksional. Dalam keadaan demikian guru harus menentukan

suatu norma minimal yang harus dipenuhi oleh siswanya, misalnya pada suatu tes

suamatif siswa harus mencapai derajad prestasi setinggi minimal 75% dari

kemampuan-kemampuan yang tercakup dalam tujuan instriksional khusus (TIK).

Ketentuan inilah yang menjadi ciri khas dari PAP. Tabel skala konversi skor menjadi

nilai berdasarkan PAP dapat dilihat pada tabel 1.

  Tabel 1. Konversi nilai berdasarkan PAP

Interval (%) Nilai

95-100

  10 86-94 9 77-85 8 68-76 7 60-67 6 31-59 5 0-30

  4

c. Penilaian Beracuan Norma (PAN)

  Apabila guru menerapkan norma relatif berarti batas antara derajad prestasi yang

masih akan dinilai “cukup” (taraf prestasi minimal yang di tuntut ) dan derajad

prestasi yang akan dinilai “tidak cukup” (di bawah prestasi minimal) baru ditentukan

setelah pekerjaan semua siswa dalam kelas diperiksa serta derajad prestasi yang pada

umumnya tercapai oleh kelas diketahui. Hasil yang dicapai oleh masing-masing siswa

dibandingkan dengan hasil yang pada umumnya dicapai dan norma ditentukan

berdasarkan kenyataan yang nampak setelah pemeriksaan selesai. Batas antara

prestasi yang dinilai “cukup” dan yang dinilai “kurang cukup” dapat bergeser antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

tes hasil belajar yang satu dengan tes hasil belajar yang lain, tergantung dari hasil

rata-rata yang dicapai dalam kelas dan norma penilaian mengikuti derajad prestasi

yang pada umumnya tercapai. Penilaian yang mengikuti norma ini disebut Penilaian

Acuan Norma (PAN). PAN mengikuti penerapan norma yang relatif, dimana dua

harga digunakan sebagai dasar untuk menafsirkan derajad prestasi yang diperoleh

oleh masing-masing siswa yaitu angka rata-rata (mean) dan angka penyimpangan

rata-rata (standart deviasi).

  Apabila hasil rata-rata dalam kelompok siswa agak tinggi, norma penilaian yang

didasarkan pada hasil rata-rata itu ikut bergeser keatas dan bila hasil rata-rata dalam

kelompok agak rendah, maka batas penilaian antara “cukup” dan “tidak cukup” ikut

bergeser kebawah. Untuk mengkonversi nilai berdasarkan PAN dapat dilihat pada

tabel 2.

  Tabel 2. Konversi nilai berdasarkan PAN Skor nilai M + 2.25 SD

  10 M + 1.75 SD

  9 M + 1.25 SD

  8 M + 0.75 SD

  7 M + 0.25 SD

  6 M – 0.25 SD

  5 M – 0.75 SD

  4 M – 1.25 SD

  3 M – 1.75SD

  2 M – 2.25 SD

  1 Kaum konstruktifis mengungkapkan bahwa hasil belajar seseorang tergantung

pada apa yang telah diketahui si pelajar : konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang

mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari (Suparno, 1997:61).

  Hasil belajar seseorang tidak dapat terlihat secara langsung tanpa orang itu

melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

belajar (Winkel, 1996:52). Hasil belajar yang baik menunjukkan tingkat keberhasilan

siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, yang dikenal dengan prestasi belajar.

  

Pada umumnya prestasi belajar siswa di wujudukan dengan nilai sebagai simbol yang

digunakan untuk menyatakan tingkat tingkat keberhasilan siswa selama mengikutu

kegiatan belajar dan mengajar.

  Siswa dikatakan memiliki prestasi belajar yang tinggi apabila banyak tujuan

yang bisa dicapai dari pembelajaran. Indikator pembelajaran dapat dilihat dari aspek

pemahaman, ingatan, penerapan, dan analisis. Aspek pemahaman ditunjukkan dengan

seberapa jauh siswa mampu memahami materi dengan membedakan pernyataan,

mampu mengklarifikasikan materi pelajaran, aspek ingatan ditunjukkan dengan

kemampuan siswa mengingat materi pelajaran, mendefinisikan, dan mampu

mengungkapkan kembali suatu konsep atau hukum yang telah dipelajari, aspek

penerapan ditunjukkan dengan kemampuan siswa menggunakan suatu konsep atau

hukum yang tepat, misalnya dalam langkah menyelesaikan soal.

  Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh kemampuan belajar yang merupakan kombinasi dari berbagai hal, yaitu : i. Taraf inteligensi atau intelektual.

ii. Bakat khusus, mengingat keberhasilan dalam jenjang dan jenis studi tertentu

mungkin menuntut adanya suatu bakat khusus, misalnya untuk memperdalam bidang studi fisika.

iii. Taraf pengetahuan yang dimiliki, yang diperoleh melalui pendidikan di sekolah

dan studi pribadi, misalnya kosakata.

iv. Taraf kemampuan berbahasa, yang mencakup kemampuan menangkap inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  suatu bacaan dan merumuskan kemampuan dan pemahaman dalam bentuk bahasa tertulis yang baik. v. Taraf organisasi kognitif, yaitu sampai beberapa jauh hal-hal yang sudah dipelajari, dapat diorganisir dengan baik dalam alam pikiran dan di sampaikan secara sistematis dalam ingatan (Winkel, 1996:26).

  Suwito (2004:11) menyatakan secara singkat hasil belajar yang diharapkan mencangkup :

  1. Pengetahuan dan penguasaan konsep.

  2. Ketrampilan yang terkait dengan metode ilmiah, dan kemampuan untuk menerapkan metode tersebut dalam memecahkan masalah.

  3. Sikap-sikap positif.

B. Hakikat Tes Esai

1. Tes Esai

  Nana Sujana (1989:25) menjelaskan tes subyektif sebagai salah satu jenis tes dimana siswa diminta menjawab pertanyaan dengan uraian atau menjelaskan dengan menggunakan kata atau kalimat sendiri. M.Nahar menyatakan bahwa tes subyektif adalah tes yang menurut jawaban siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam uraian tertulis. Menurut Suharsini Arikunto (1984:35) yang dimaksud tes subyektif adalah sejenis tes kemajuan hasil belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat uraian kata-kata.

  Adapun tes esai menurut Subino (1987:1) mampu mengukur hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

yang bersifat kompleks, walaupun tidak dipungkiri bahwa banyak rekan-rekan dosen

yang menggunakan soal tes bentuk esai ini untuk mengukur kemampuan-kemampuan

faktual.

2. Jenis-jenis Tes Esai

  Subino (1987:2) menyebutkan bahwa tes bentuk esai ada 2 jenis yaitu esai

terbatas dan esai bebas. Soal tes bentuk esai terbatas tepat di gunakan untuk

mengevaluasi hasil belajar kompleks berupa kemampuan-kemampuan : a. Menjelaskan hubungan sebab-akibat.

  b. Menuliskan aplikasi prinsip.

  c. Mengajukan argumen-argumen yang relevan.

  d. Merumuskan hipotesis-hipotesis dengan tepat.

  e. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan secara tepat f. Merumuskan asumsi-asumsi secara tepat.

  g. Melukiskan keterbatasan-keterbatasan kata.

  h. Menjelaskan metode dan prosedur.

i. Semacamnya yang menunurut kemampuan-kemampuan tes untuk melengkapi jawabannya.

  Sedangkan tes bentuk esai bebas tepat dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar yang bersifat kompleks berupa kemampuan-kemampuan : a. Menghasilkan, menyusun dan menyatakan ide-ide.

  b. Memadukan berbagai hasil belajar di berbagai bidang studi.

  c. Merekayasa berbagai bentuk orisinal seperti mendisain sebuah eksperimen.

  d. Mengevaluasi nilai suatu ide.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Nana Sudjana (1990:37-38) menyatakan tes bentuk esai bebas tepat digunakan bila bertujuan untuk :

a. Mengungkapkan pandangan para siswa terhadap suatu masalah sehingga dapat

diketahui luas dan intensitasnya.

  

b. Mengupas suatu persoalan yang kemungkinan jawabannya beraneka ragam

sehinggga sehingga tidak ada satupun jawaban yang pasti.

  

c. Mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu persoalan dari berbagai

segi atau dimensinya.

3. Prosedur Pembuatan Soal Esai

  Prosedur/kaidah pembuatan soal bentuk esai menurut Nana Sudjana (1990:39) hendaknya memperhatikan hal-hal berikut : a. Dari segi isi yang diukur.

  Segi yang diukur hendaknya di tentukan secara jelas abilitasnya, misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisis suatu permasalahan, dan aspek kognitif lainnya.

  b. Dari segi bahasa.

  Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui makna yang terkandung dalam rumusan pertanyaan. Bahasanya sederhana, singkat, tetapi jelas apa yang ditanyakan. Hindari bahasa yang berbelit-belit, membingungkan, atau mengecoh siswa.

  c. Dari segi teknis penyajian soal.

  Hendaknya jangan mengulang pertanyaan terhadap materi yang sama sekalipun untuk abilitas yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diajukan lebih komprehensif daripada segi lingkup materinya.

d. Dari segi jawaban.

  Setiap pertanyaan yang hendak diajukan sebaiknya telah ditentukan jawaban yang diharapkan, minimal pokok-pokoknya.

4. Batas-batas Pembuatan Soal Esai Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tes esai menurut Drs.

  Zainal Amir (1988:31-32) adalah sebagai berikut :

a. Materi yang akan diujikan hendaknya materi yang kurang cocok diukur dengan menggunakan tes obyektif.

  b. Setiap pertanyaan hendaknya menggunakan petunjuk dan rumusan yang jelas dan mudah dipahami sehingga tidak menimbulkan kebimbangan pada anak didik.

  c. Jangan memberikan kesempatan pada anak didik untuk memilih dari beberapa soal dari sejumlah soal yang diberikan, sebab cara yang demikian tidak memungkinkan untuk memperoleh skor yang dapat dibandingkan.