SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK DALAM PENDAMPINGAN PERSONAL PARA GURU DI SLBG A-B HELLEN KELLER YOGYAKARTA SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK DALAM PENDAMPINGAN PERSONAL PARA GURU DI SLB/G A-B HELLEN KELLER YOGYAKARTA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  Oleh :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada Yesus Sang Gembala Sejati

  Kedua orang tuaku yang selalu mengasihi Sahabatku yang berada jauh di sana

  Adik-adik special yang memberikan banyak inspirasi Serta setiap orang yang mencintai sahabat kita yang berkekurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan

percayalah kepada- Nya, dan Ia akan bertindak.” (Mzm 37:5)

  

Sebab,

“Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga,

serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya.

  

(Ay 5:9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Skripsi ini mengambil judul Spiritualitas Gembala Baik dalam

  

Pendampingan Personal Para Guru di Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller

Yogyakarta. Penulis memilih judul ini berdasarkan kerinduan dan rasa ingin tahu

  penulis pada dunia pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Bagi penulis, dunia pendidikan luar biasa merupakan suatu dunia yang baru dan mengusik rasa ingin tahu penulis. Selain itu juga, dengan berefleksi dari Spiritualitas Gembala Baik, penulis dapat belajar untuk menjadi seorang guru yang baik, karena menjadi guru merupakan sebuah perziarahan yang tidak pernah habis.

  Berkaitan dengan hal tersebut, penulis mengambil tema Spiritualitas Gembala Baik sebagai sebuah refleksi bagi pelayanan dalam dunia pendidikan luar biasa, terutama di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Penulis melihat pendekatan personal akan sangat baik bila diperkaya dengan pendekatan spiritual. Alasannya dalam pendekatan spiritual, guru belajar untuk mengenal jati diri dan inti hidupnya. Dengan guru yang mengenal jati diri dan inti hidupnya, maka ia akan melayani dan mencintai anak didik dengan tulus. Hal ini pun sejalan dengan prinsip pendampingan personal yang dilaksanakan di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ialah prinsip pelayanan dan mencintai anak-anak dengan tulus. Pelaksanaan pendampingan di sekolah ini menggunakan metode pengajaran klasikal dan individual, tetapi pada kenyataannya metode pengajaran individual lebih dominan digunakan.

  Karya tulis ini disusun menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, yaitu pendekatan yang berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan orang-orang dalam situasi-situasi tertentu, melalui wawancara dan observasi partisipatif. Fokus penelitian ini terletak pada proses pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  This thesis took Spirituality of Good Shepherd in Personal Mentoring

  

Teacher at Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta as its title. Writer

  chooses this title base on her yearning and curiosity about education for children with disabilities. For writer, education for children with disabilities is a new experience and tempting the writer curiosity. Moreover, with the reflection of Spirituality of Good Shepherd, writer can learn how to become a good teacher, because become a teacher is a pilgrimage that never ends.

  Related with that, writer takes Spirituality of Good Shepherd as her theme as a reflection to serve the education for children with disabilities, especially at SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Writer sees that personal approach will be better if enriched with spiritual approach. The reason in spiritual approach, teacher can learn how to know his/her identity and the point of his/her life. So he/she will serve and sincerely loves his/her student. This is also the same principle with personal approach that SLB/G A-B Hellen Keller uses and that principle is service and sincerely love children. Implementation assistance in this school use classical and individual method, but in reality individual method is predominantly used.

  This thesis is written using qualitative research methods with phenomenological approach. That is an approach who tried to understand the meaning of an event and the connection with people inside some situations, through some interviews and participative observation. The focus of this research base on personal assistance which is used by the teacher at SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta which is can help student to study.

  Writer sees that personal assistance that SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta use can help student to improve their knowledge for children with disabilities. This thing can be see from their expression, relation between student and teacher, sense of comfort, confidence and their curiosity to learn something.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Pertama-tama, syukur dan terima kasih kepada Yesus Sang Gembala Sejati yang telah membimbing, menemani serta meneguhkan saat suka dan duka, dari awal perencanaan, penulisan hingga terselesainya penyusunan skripsi dengan judul Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal Para Guru

  

di Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Skripsi ini diajukan untuk

  memberikan sumbangan pemikiran, gagasan dan inspirasi bagi siapa saja yang mencintai anak-anak berkebutuhan khusus.

  Selama proses penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, dukungan, doa dan perhatian yang meneguhkan dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada:

  1. Drs. F.X Heryatno Wono Wulung., S.J., M.Ed, sebagai dosen yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Para karyawan-karyawati di kampus IPPAK yang telah memberikan perhatian dan dukungan dengan caranya masing-masing.

  6. Papa, mama dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan banyak dukungan, baik secara moral maupun material.

  7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008, terima kasih untuk segala persahabatan, kebersamaan, perjuangan dan persaingan dalam setiap proses perkuliahan.

  8. Adik-adik asrama Serafhine yang selalu mendukung, siap menjadi tempat

curhat dan penyemangat ketika penulis merasa lelah, jenuh dan putus asa.

  9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi.

  10. Sahabat yang jauh berada di sana, terima kasih atas doa, dukungan dan semangat yang tidak pernah putus.

  11. Adik-adik special di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta, terima kasih atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTTO ................................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

  KATA PENGANTAR ............................................................................................. x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xviii

  BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5 C. Tujuan penulisan ................................................................................................. 6 D. Manfaat penulisan ............................................................................................... 6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Kawanan adalah pusat segalanya ............................................................. 25

  b. Selalu siap dan hadir di tengah kawanan ................................................. 25

  c. Mengenal kawanannya............................................................................. 26

  d. Dapat dipercaya ....................................................................................... 26

  e. Seorang yang pekerja keras ..................................................................... 26

  f. Pribadi yang melindungi dan berani ........................................................ 27

  6. Kualitas Seorang Gembala Baik ................................................................... 27

  7. Fungsi Pengembalaan ................................................................................... 28

  a. Menyembuhkan (Healing) ....................................................................... 29

  b. Mendukung (Sustaining) .......................................................................... 29

  c. Membimbing (Guiding) ........................................................................... 29

  d. Memulihkan (Reconciling) ...................................................................... 29

  e. Memelihara atau mengasuh (Nurturing) .................................................. 29

  B. Inspirasi Spiritualitas Gembala Baik Bagi Pendampingan Personal ................. 30

  1. Pengertian Pendampingan Personal .............................................................. 30

  2. Fungsi Pendampingan Personal .................................................................... 30

  a. Fungsi Pemahaman .................................................................................. 31

  b. Fungsi Pencegahan................................................................................... 31

  c. Fungsi Pemeliharaan ................................................................................ 32

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A. Gambaran Umum Tentang SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ............... 43

  1. Sejarah Singkat Berdirinya SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ............ 43

  2. Visi, Misi dan Tujuan SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ..................... 45

  a. Visi Sekolah ............................................................................................. 45

  b. Misi Sekolah ............................................................................................ 45

  c. Tujuan Sekolah ........................................................................................ 46

  3. Gambaran Singkat SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta .......................... 46

  a. Lingkungan Fisik ..................................................................................... 46

  b. Fasilitas Sekolah ...................................................................................... 47

  c. Administrasi Sekolah ............................................................................... 47

  d. Struktur Organisasi Sekolah .................................................................... 48

  4. Metode Pendampingan Personal yang Digunakan oleh Sekolah ................. 48

  a. Kegiatan Akademik dan Non Akademik ................................................. 49

  b. Kegiatan belajar mengajar secara akademik ........................................... 50

  c. Kegiatan rohani ........................................................................................ 50

  d. Kegiatan ekstrakulikuler .......................................................................... 50

  e. Kegiatan ADL (Activity Daily Living) .................................................... 50

  f. Kegiatan pengembangan keterampilan siswa ......................................... 51

  5. Program Home Visit ...................................................................................... 51

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  i. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data ....................................................... 58 j. Teknik Pembahasan Data ......................................................................... 59 k. Definisi Konseptual ................................................................................. 59 l. Definisi Operasional ................................................................................ 60 m. Variabel Penelitian ................................................................................ 61 n. Kisi-Kisi Penelitian .................................................................................. 61

  2. Laporan Hasil Penelitian............................................................................... 62

  a. Laporan Hasil Penelitian melalui Observasi Partisipatif ......................... 62

  b. Laporan Hasil Penelitian melalui Wawancara dengan Staf Guru ........... 63

  c. Laporan Hasil Penelitian melalui Wawancara dengan Orang Tua Murid........................................................................................................ 65

  3. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 66

  a. Pendampingan Personal ........................................................................... 67

  b. Hasil Belajar Anak .................................................................................. 70

  4. Kesimpulan Penelitian .................................................................................. 73

  BAB IV. SUMBANGAN PEMIKIRAN BAGI PARA GURU DALAM PENDAMPINGAN PERSONAL DENGAN DIINSPIRASI DARI SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK ....................................... 75 A. Refleksi Pelaksanaan Pendampingan Personal di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta Berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik ........................... 76

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Bagi Para Guru SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ............................. 114

  3. Bagi Orang Tua Siswa-Siswi SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ....... 114 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 115 LAMPIRAN ......................................................................................................... 117

  Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ................................................................... (1) Lampiran 2 : Tabel Sarana dan Prasarana ...................................................... (2) Lampiran 3 : Struktur Organisasi Sekolah...................................................... (5) Lampiran 4 : Data Siswa ................................................................................ (6) Lampiran 5 : Daftar Tenaga Kependidikan .................................................... (8) Lampiran 6 : Panduan Wawancara ............................................................... (10) Lampiran 7 : Contoh Hasil Wawancara ....................................................... (12) Lampiran 8 : Cergam Perbuatan Baik .......................................................... (28) Lampiran 9 : Kumpulan Permainan .............................................................. (33) Lampiran 10 : Contoh Format PPI ................................................................ (38) Lampiran 11 : Catatan Berkala ....................................................................... (48) Lampiran 12: Foto-Foto Proses Belajar Mengajar di Sekolah ....................... (61) Lampiran 13: Video Proses Belajar Mengajar di Sekolah ............................. (65) Lampiran 14 : Jadwal Acara Rekoleksi .......................................................... (66)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

  A. Singkatan Kitab Suci Singkatan-singkatan Kitab Suci dalam Lembaga Alkitab Indonesia. (2000).

  Alkitab. LAI: Jakarta. Halaman vi.

  B. Singkatan Lain.

  PMY : Putri Maria dan Yosef SLB/G A-B : Sekolah Luar Biasa Ganda Buta Tuli Sekda Prop : Sekretaris Daerah Propinsi Dikpora : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta Dll : dan lain-lain HKI : Hellen Keller Indonesia TV : Television

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1

  1 BAB I

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Menjadi seorang guru adalah sebuah seni. Seorang guru dapat diibaratkan seorang seniman yang sedang melukis di sebuah kanvas putih dengan warna yang beraneka ragam, ada warna merah, kuning, hijau, biru, emas, hitam dan lain-lain. Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri (Muhammad Ali, 1987: 5). Pola mengajar ini tercermin dalam tingkah laku mereka saat melaksanakan proses belajar mengajar.

  Menjadi seorang guru yang baik merupakan sebuah panggilan yang melibatkan kemampuan intelektual, penguasaan akan materi, karakter yang patut untuk digugu, talenta dan kemampuan dalam berkomunikasi, serta semangat untuk melayani. Dan karakter seorang guru memegang peranan yang cukup penting. Guru hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia dan dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 pada hakikatnya adalah usaha sadar, untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung seumur hidup baik di sekolah mau pun di luar sekolah” (Suhaeri dan Edi Purwanta, 1996: 27). Anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan mereka masing-masing.

  Dalam konteks ini, seorang guru yang mendidik anak berkebutuhan khusus fisik, mental maupun karakteristik perilaku sosialnya, tidak sama seperti mendidik anak normal, sebab selain memerlukan suatu pendekatan yang khusus, juga memerlukan strategi yang berbeda (Mohammad Efendi, 2006: 24). Hal ini disebabkan pada kondisi anak berkebutuhan khusus yang jauh berbeda dari anak normal pada umumnya. Guru harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari masing-masing anak, permasalahan mereka, cara belajar mereka serta pendekatan yang sesuai bagi setiap anak. Diharapkan guru menghargai setiap anak, karena mereka memiliki keunikannya masing-masing.

  Pendidikan adalah usaha membimbing anak ke arah kedewasaan sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 apapun yang mereka sukai tanpa memikiran hal itu baik atau tidak bagi diri mereka sendiri atau orang lain. Berkaitan dengan hal tersebut, seorang guru memiliki fungsi untuk membimbing anak-anak dan membawa mereka ke arah tujuan yang jelas. Di samping menjadi seorang guru, ia pun juga menjadi orang tua kedua dan suri teladan (model) bagi anak.

  Dalam membimbing dan mendampingi anak berkebutuhan khusus dibutuhkan pendekatan yang bersifat personal. Alasannya karena anak-anak tidak dapat ditangani oleh beberapa guru melainkan satu guru yang mengenal mereka dengan baik. Oleh sebab itu, dalam setiap kelas hanya berisikan 4-6 siswa (Mohammad Efendi, 2006: 24). Selain itu juga, guru dengan murid memiliki hubungan yang dekat, seperti orang tua dengan anaknya. Guru mengenal karakter, kekurangan serta kelebihan yang dimiliki masing-masing anak.

  Dalam konteks di atas, seorang guru dapat diibaratkan sebagai seorang gembala. Ia tak hanya sekadar mengenal nama anak-anaknya saja, namun lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 memberikan nyawanya bagi kawanan. Memberikan nyawa berarti tidak setengah- setengah dalam mendampingi namun secara penuh dan serius. Ia yang memimpin di tengah kawanan dan tidak takut untuk berjalan sendiri serta tanpa rasa takut akan bahaya yang akan ia alami di kemudian harinya. Selain itu juga, menjadi seorang gembala pun harus mengenal Tuhan (Bapa), memiliki hubungan (relasi) yang akrab dengan Tuhan, sebab sumber kekuatan yang terbesar berasal dari doa kepada Tuhan. Setiap tindakan yang dilakukan atas dasar mengandalkan Tuhan akan mampu membuahkan sukacita yang berlimpah.

  Sehubungan dengan hal di atas, melalui skripsi ini penulis ingin mengetahui, mengapa para guru di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta memilih bergelut dalam bidang ini? Semangat apa yang mendasari para guru tetap memilih bergelut dalam bidang ini? Mengapa guru-guru tetap setia mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus ini? Alasan apa yang membuat para guru tetap bertahan dalam mendampingi anak-anak? Penulis melihat bahwa guru dengan penuh cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 materi. Namun jika suatu profesi ini dipandang sebagai sebuah panggilan yang berarti, maka meskipun mereka merasa jenuh, bosan, kesulitan dan lelah dalam menjalaninya, apalagi harus menghadapi anak berkebutuhan khusus yang tentu tidak mudah untuk dihadapi, para guru tetap menjalaninya dengan penuh sukacita dan penuh syukur.

  Maka dari itu berdasarkan pemaparan di atas, penulis terpanggil untuk mengambil topik ini sebagai topik dalam skripsi penulis dengan judul

  

“Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal Para Guru di

Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta”. Dengan karya ilmiah ini,

  penulis ingin menggugah, mengetuk sekaligus menguatkan hati guru-guru yang memang secara khusus mendampingi anak berkebutuhan khusus dengan penuh semangat. Selain itu juga, bahan ini dapat menjadi bahan refleksi bagi penulis sendiri, bahwa menjadi seorang guru merupakan suatu panggilan yang mulia dan tidak dapat tergantikan. Menjadi seorang guru bukanlah suatu profesi biasa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  2. Sejauh mana pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar anak- anak?

  3. Bagaimana Spiritualitas Gembala Baik dapat memperkaya pendampingan personal yang dilakukan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta?

C. Tujuan Penulisan

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis menyusun beberapa tujuan penulisan skripsi ini, sebagai berikut:

  1. Menggali Spiritualitas Gembala Baik untuk pendampingan personal

  2. Pengaruh pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta terhadap hasil belajar anak-anak

  3. Menemukan kekayaan Spiritualitas Gembala Baik bagi pendampingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 pendampingan personal yang dilakukan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller.

  2. Praktis Tulisan ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memberikan suatu pemahaman tentang pemaknaan Spiritualitas Gembala Baik dalam panggilan sebagai seorang guru, terutama guru yang mendampingi anak berkebutuhan khusus.

  Selain itu juga, diharapkan tulisan ini mampu untuk membantu pembaca dalam mencari dan menggali informasi untuk mengadakan penelitian serupa dan menjadi tambahan bahan kajian dalam rangka penelitian yang lebih lanjut, khususnya pada Spiritualitas Gembala Baik dalam panggilan sebagai seorang guru, terutama guru yang mendampingi anak berkebutuhan khusus.

  3. Bagi penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 Sedangkan untuk memperoleh data, penulis memanfaatkan studi lapangan kualitatif dengan survei, observasi partisipatif dan wawancara, serta ada suatu sumbangan pemikiran yang dapat diberikan kepada pihak sekolah. Selain itu juga, penulis juga memanfaatkan studi pustaka dari berbagai buku dan literatur yang relevan serta mendukung bahan penelitian.

F. Sistematika Penulisan

  Di bawah ini, penulis akan menguraikan secara garis besar tentang sistematika yang penulis gunakan dalam skripsi ini; Pada bab I, penulis mengawali pendahuluan dengan membicarakan latar belakang penulisan dan rumusan masalah yang penulis gunakan, sehingga menemukan tujuan dan manfaat serta metode yang akan dipakai dalam penulisan skripsi ini. Sebagai akhir dari bagian ini, penulis menguraikan secara singkat tentang isi dari keseluruhan skripsi dalam sistematika penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 Dan sebagai penutup dari skripsi ini, pada bab V, penulis akan menarik kesimpulan berdasarkan pemikiran yang telah tertuang dalam beberapa bab sebelumnya serta saran apa yang dapat penulis berikan untuk semakin berkembangnya pendampingan personal di SLB/G A-B Hellen Keller.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

  10 BAB II

SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK BAGI

  Pada bab sebelumnya, penulis telah menjelaskan tentang latar belakang memilih topik ini, rumusan masalah yang digunakan, tujuan penulisan karya ilmiah, manfaat penulisan dari berbagai sudut pandang, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan.

  Sehubungan dengan hal di atas, bab ini akan mengulas secara rinci tentang Spiritualitas Gembala Baik. Spiritualitas Gembala Baik menggambarkan bagaimana seorang gembala yang menyerahkan seluruh hidupnya bagi kawanan domba miliknya. Bagi seorang gembala, kawanan miliknya adalah bagian dari dirinya sendiri dan ia adalah bagian dari kawanannya. Ia memiliki hubungan yang akrab dengan kawanannya dan kawanannya mengenal suaranya. Ia selalu mencukupi segala kebutuhan dari kawanannya. Bagi seorang gembala, kebahagiaan dan kesejahteraan kawanannya merupakan prioritas utamanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 2005: 64). Dalam bahasa Latin, kata spiritualitas merupakan sebuah kata benda abstrak, dihubungkan dengan dua kata sifat lain spiritus dan spiritualis (Yan Olla, 2010: 19). Spiritualitas sebagai konsep, telah digunakan oleh Paulus (Yan Olla, 2010: 18), terutama dalam pengajaran-pengajaran Paulus.

  Dalam refleksinya, Paulus lebih banyak menggunakan istilah roh untuk menerangkan tentang spiritualitas. Dalam pemikiran Paulus, roh sering disejajarkan dengan Roh Allah (bdk 2Kor 3;17) dan kesatuan manusia dengan diri Yesus sendiri (1Kor 6:17). Dalam prespektif Paulus, spiritualitas adalah hidup setiap orang Kristiani yang bertumbuh dan diharapkan menjadi matang secara antropologis-psikologis menurut irama dan dorongan misteri rahmat Allah (Yan Olla, 2010: 20).

  Spiritualitas yang bersifat rohani sering dilawankan dengan materialitas yang bersifat tubuh atau duniawi. Spiritualitas kerap kali dikaitkan dengan usaha orang atau kelompok tertentu untuk mencari dan mencapai kesempurnaan hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 Kelompok pertama berpendapat bahwa spiritualitas berkaitan erat dengan hidup doa seseorang dan memberikan tempat pada latihan rohani seperti doa, meditasi kontemplasi dan segala praktek devosi (Heryatno, 2008b: 94).

  Kelompok kedua berpendapat bahwa spiritualitas berkaitan erat dengan tindakan orang yang sungguh menghayati imannya di dalam pergulatan hidup sehari-hari (Heryatno, 2008b: 94). Sedangkan kelompok ketiga berpendapat spiritualitas berhubungan dengan seluruh pengalaman hidup manusia. Kelompok ini mengatakan bahwa orang berspiritualitas adalah orang yang mampu membangun segala daya kehidupan di dalam kesatuan dan keharmonian sehingga hidup menjadi lebih bermakna (Heryatno, 2008b: 94). Dan kelompok keempat mengatakan bahwa orang yang sungguh hidup di dalam roh atau menghayati spiritualitas Kristiani tidak akan pernah mengabaikan dimensi sosial politik (Heryatno, 2008b:94). Bagi mereka segala perjuangan demi keadilan dan perdamaian merupakan salah satu bagian yang integral dari spiritualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

2. Arti Kata Gembala

  Berdasarkan Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, kata gembala, dalam bahasa Ibrani dengan bentuk partisipium ialah

  ro’eh, sedangkan dalam bahasa Yunani

  ialah poimên (1995:330). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:350), gembala adalah penjaga atau pemelihara binatang (ternak); penjaga keselamatan orang banyak (dalam pemahaman kaum Nasrani). Sedangkan Kamus Alkitab yang ditulis oleh Herbert Haag (1989: 133-134) mengatakan bahwa gembala dijadikan lambang untuk seorang penguasa karena kesetiaan dan pemeliharaannya terhadap binatangnya.

  Gembala adalah orang-orang yang menuntun orang-orang yang diserahkan kepadanya menuju pada kebebasan batin (Vanier, 2009: 254). Kebebasan batin ialah kemerdekaan untuk menentukan pilihan yang baik, mengambil inisiatif dan berkembang semakin matang serta mampu untuk mengasihi orang lain. Jadi dapat diartikan, bahwa gembala merupakan seseorang yang mengemban tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 mengindahkan peraturan dalam masyarakat, misalnya mereka tidak mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum makan. Alasannya karena pada zaman Yesus, mencuci tangan merupakan salah satu ritual yang wajib dilakukan seseorang sebelum makan dan dimaksudkan untuk menghilangkan kenajisan. Namun bukan hal itu yang ditekankan pada pribadi seorang gembala, tetapi sifat-sifat dari gembala itu sendiri. Seorang gembala yang baik tentu memiliki sifat sebagai seorang pekerja keras, jujur, rela berkorban, gigih, pemberani, sabar dan dapat dipercaya.

  Seorang gembala berpakaian bulu domba dengan kain-kain pemanas di dalamnya (St.Darmawijaya, 1987: 122). Perlengkapan seorang gembala itu sangat sederhana yang terdiri dari sebuah tas dari kulit binatang untuk membawa roti, buah-buahan kering, zaitun dan keju (St.Darmawijaya, 1987: 120). Seorang gembala selalu membawa gada atau tongkat pemukul. Alat ini biasanya digunakan untuk melindungi kawanan dan dirinya sendiri dari bahaya anjing hutan, puma,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 semi gersang, tetapi di daerah ini jarang sekali ditemukan padang rumput yang hijau.

  Padang rumput yang hijau merupakan tempat yang baik untuk domba-domba dan tumbuh secara alami. Dengan padang rumput yang hijau dan subur, segala kebutuhan yang diperlukan oleh kawanan domba akan terpenuhi dengan baik. Tetapi seorang gembala tidak hanya mengandalkan satu padang rumput saja, mereka selalu mencari padang rumput yang baru dan segar untuk menjaga kebutuhan domba-kawanannya. Secara berkala, kawanan domba harus digiring dari padang satu ke padang rumput yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari habisnya rumput di satu tempat, rusaknya kesuburan tanah dan mencegah domba-domba terjangkit parasit atau penyakit (Keller, 2001: 77). Oleh sebab itu dibutuhkan keterampilan, kecermatan dan pengalaman dari seorang gembala dalam mencari padang rumput bagi kawanannya.

  Kebiasaan para gembala menggembalakan kawanannya ditentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat dikatakan bahwa kebiasaan seorang gembala dalam menggembalakan domba sangat ditentukan dari kecermatan dirinya dalam mengatur kebutuhan makanan kawanan berdasarkan musim yang berlangsung. Seorang gembala yang cermat akan memperhatikan pergantian musim.

  Pada musim semi, ia akan diam di ladang miliknya sendiri, tetapi jika mulai memasuki musim panas, seorang gembala akan membawa kawanannya berjalan ke arah padang rumput di gunung yang tinggi. Hal ini dimaksud agar tetap menjaga kebutuhan makanan bagi kawanan dan memberikan waktu bagi padang rumput miliknya berkembang kembali untuk persediaan di musim dingin ke depan. Selama perjalanan menuju padang rumput di gunung yang tinggi, para kawanan dapat menikmati rumput yang tersedia di sepanjang jalan dan meminum air hasil salju yang mencair dari gunung, serta mereka akan berjalan dengan tidak tergesa-gesa. Begitu menjelang musim gugur, kawanan akan terpaksa turun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 23:1-6), Kitab Yehezkiel (Yeh 34: 1-31) dan Injil Yohanes (Yoh 10:1-18). Di bawah ini, penulis menjelaskan gambaran Gembala yang baik berdasarkan: a. Kitab Mazmur (Mzm 23:1-6)

  Mazmur ini merupakan sebuah Mazmur yang paling disukai dalam Kitab Mazmur, sejalan dengan yang disampaikan oleh Towns (2002: 7), yang mengatakan

  Mazmur 23 jelas merupakan salah satu bagian Alkitab yang paling disenangi karena bagian tersebut telah melekat dalam hati dan pikiran kita. Kita sering mendengarnya dibacakan di saat pemakaman, baptisan dan pelayanan- pelayanan keagamaan lainnya. Banyak orang bisa mengucapkannya kata demi kata, sementara banyak yang lain (di dalam dan di luar Gereja) yang tidak menghafalkannya tetapi mengenalinya ketika mereka mendengarnya.

  Mazmur ini berisi tentang ungkapan kepercayaan pemazmur sebagai domba yang digembalakan oleh gembala yang baik. Pada perikop ini, pemazmur menggambarkan Tuhan (Yahwe) sebagai seorang gembala, sebutan yang sangat lazim digunakan bagi dewa atau raja di dunia Timur Kuno terutama oleh bangsa Yahudi (Bergant dan Karris, 2002: 434). Sebutan ini mengungkapkan perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 melalui perjalanan yang sulit (lembah kekelaman) karena ia dalam lindungan Tuhan (Mzm 23:4a). Tongkat dan gada Sang Gembala selalu teracung untuk melindungi kawanannya (Mzm 23:4b). Tongkat dan gada merupakan lambang dari kekuatan Allah sendiri yang mampu memberikan sebuah kepastian dan penghiburan bagi kawanannya dalam masa sulit.

  Bagi pemazmur, Tuhan (Yahwe) sebagai gembala adalah segalanya. Ia adalah pelindungnya, pemeliharanya, tuannya, damai sejahteranya, penyembuhnya, kebenarannya, hadirat ilahi, pahlawannya, pembela, penghibur dan kekekalannya. Tanpa sang gembala maka domba akan kehilangan segalanya. Pendek kata, kesejahteraan kawanan domba bergantung sepenuhnya kepada pemilik yang memeliharanya (Keller, 2004: 29).

  b. Kitab Yehezkiel (Yeh 34:1-31) Dalam perikop ini, pembahasan tentang seorang gembala dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu; pengantar (Yeh 34:1-2), peringatan kepada gembala yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 Berkhianat dalam hal ini berarti penyembahan kepada berhala saat mereka berada di pembuangan Babel (Bergant dan Karris, 2002: 595). Allah (Yahwe) memerintahkan Nabi Yehezkiel untuk menceritakan tentang apa saja yang dilakukan oleh para gembala masa lalu (Yeh 34:2-4) dan apa yang saja yang terjadi pada kawanan domba gembalaannya (Yeh 34:5-6). Selain itu juga, Allah (Yahwe) memerintah Nabi Yehezkiel untuk memberitahu akhir dari gembala- gembala tersebut karena mereka telah gagal memikul tanggung jawab mereka atas kawanan-Nya.

  Bagian kedua adalah teguran Allah kepada para gembala yang lalai (Yeh 34:7-10). Allah menegur mereka yang telah gagal menggembalakan kawanannya dan akan mengambil alih tugas kegembalaannya. Alasan mengapa Allah mengambil alih tugas tersebut karena domba milik-Nya menjadi mangsa dan makanan binatang di hutan serta para gembala menggembalakan dirinya sendiri (Yeh 34:8-9). Padahal tugas utama para gembala adalah menggembalakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20 bagian yang menggambarkan bagaimana gambaran seorang gembala baik yang pantas dan sesuai untuk melayani dan membimbing umat Allah sendiri.

  Bagian keempat berisi tentang Allah sebagai hakim atas kawanan domba-Nya (Yeh 34:17-21). Pada awalnya, Allah menyapa kawanan domba-Nya dengan mengatakan bahwa Ia akan menjadi hakim atas mereka. Ia akan menjadi hakim antara domba dengan domba dan domba dengan kambing (Yeh 34:17). Allah sendiri yang akan membuka penghakiman terhadap domba-domba yang menyalahgunakan kekuasaan mereka dengan mengatakan bahwa yang mementingkan dirinya sendiri akan dihukum dan Allah sendiri yang akan menghakimi mereka (Yeh 34:19;22).

  Bagian kelima berisi tentang gambaran akan pemenuhan janji Allah (Yeh 34:23-29). Ia akan menjadi pemimpin atas kawanan-Nya namun juga mengangkat seseorang yang menjadi wakil atasnya. Orang tersebut adalah keturunan Daud sendiri, gembala manusia dan seorang Mesias dari keturunan Daud. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21

  c. Injil Yohanes (Yoh 10:1-18) Dalam perikop ini, yang menjadi penekanan ialah gambaran gembala yang baik ada dalam pribadi Yesus sendiri. Yesus digambarkan sebagai Sang Gembala

  Baik yang memberikan nyawa-Nya, mengenal kawanan-Nya serta mau merangkul domba yang tersesat. Di bawah ini, penulis memberikan penjelasan tentang gambaran Yesus sebagai Sang Gembala Baik menurut injil Yohanes 1) Yesus selalu memimpin di depan kawanan dan kawanan mengikuti Dia (Yoh

  10:4) Seorang gembala yang baik selalu berjalan di depan kawanannya dan menunt un mereka ke padang rumput dan sumber air yang segar (D‟Souza, 2007:

  31). Di Palestina, gembala tidak menggiring domba dari belakang. Gembala berjalan di depan, sedang domba-domba mengikutinya dari belakang (St.Darmawijaya, 1987: 122). Biasanya seorang gembala memanggil kawanannya dengan siulan tertentu atau seruan khusus dan dengan sendirinya kawanan domba mengikuti suara atau siulan tersebut. Kawanan domba sangat mengenal suara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22 2) Yesus adalah pintu dan orang yang tidak masuk melewati Dia adalah pencuri

  (Yoh 10:7-8) Hal ini tidak dapat diartikan secara harafiah sebagai sebuah pintu, namun sebagai batas antara luar kandang dengan dalam kandang. Karena pada jaman

  Yesus, tidak ada sebuah pintu yang membatasi antara dalam kandang dengan luar kandang dan bentuk kandang domba hanya sebuah ladang luas yang dipagari dengan batu yang dibuat oleh gembala sendiri atau berada dalam gua-gua yang ada di tengah padang gurun.

  Biasanya seorang gembala selalu berjaga dan tidur di depan kandang untuk menjaga kawanannya, sehingga domba aman dari para pencuri atau binatang liar.

  Oleh sebab itu, dapat digambarkan bahwa Yesus sebagai batas (pintu) antara bagian luar dengan dalam dan bagi yang tidak masuk melewati dirinya (pintu) adalah seorang pencuri. Hal ini pun, memberikan rasa aman dan tenang bagi kawanan domba, karena sang gembala selalu berjaga di dekat mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23 kawanan domba akan segera berdiri dan berlari berdesakan menuju ke pintu, karena mereka tahu bahwa mereka akan dibawa kepada padang rumput yang lebih segar, subur dan menenteramkan mereka. Pada saat itu, perasaan bahagia luar biasa akan dirasakan oleh seluruh anggota kawanan. Perasaan di mana mereka selalu merasa bahagia saat bersama sang gembala.

  4) Yesus rela memberikan nyawa bagi kawanan-Nya (Yoh 10:11) Sebagai seorang gembala, Yesus rela memberikan nyawa bagi kawanan-Nya. Ia memberikan diri-Nya dengan benar-benar total, karena domba-domba (pengikut-Nya) hanya percaya kepada-Nya saja. Bagi domba, sang gembala adalah pemimpin yang dapat memberikan kebahagian dan kesejahteraan sejati.

  Bukti nyata atas totalitas Yesus dalam mencintai pengikut-Nya (domba) ditunjukkan dengan kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya, serta selalu menyertai mereka hingga akhir jaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24 Begitu juga dengan domba, mengenal suara pemiliknya, bukan berarti hanya sekedar tahu, tetapi memiliki hubungan yang akrab dan dekat dengan pemiliknya.

  Mereka tidak akan pernah jauh dari gembalanya dan selalu berada di samping gembalanya. Jika gembala miliknya memanggil dirinya, ia akan segera meloncat dan berlari ke arah suara tersebut. Domba memang binatang yang bodoh dan mudah tersesat tetapi mereka mempunyai sebuah kelebihan yaitu mampu mengenali suara dari gembalanya. Biasanya domba-domba dewasalah yang mampu mengenali suara gembalanya dengan baik. Sedangkan domba-domba yang belum dewasa kurang mampu mengenali suara gembalanya dengan baik. Anak- anak domba yang masih muda mengikuti domba yang telah dewasa untuk bisa mengenali suara gembala mereka. Ketika gembala memanggil maka domba- domba yang dewasa akan mengenali suara tersebut, lalu domba-domba yang lebih muda akan mengikuti mereka. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa mengenali suara bukan berarti hanya sekedar mengenal saja, namun mengenal keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25 7) Yesus mau menerima domba-domba yang tersesat menjadi satu kawanan (Yoh

  10:16) Sebagai seorang gembala, ia harus terbuka dan mau menerima domba-domba yang tersesat dan menjadikannya satu kawanan dengan miliknya. Ia tidak boleh menelantarkan domba lain yang tersesat, namun ia harus merangkul, menggendong dan menjadikan domba tersebut milik kepunyaannya sendiri.

5. Sifat-Sifat Seorang Gembala Baik

  Seorang gembala yang baik memiliki banyak sifat yang baik dan dapat ditiru oleh setiap orang. Sifat-sifat itu, antara lain; a. Kawanan adalah pusat segalanya Bagi seorang gembala yang baik, kawanan merupakan segalanya baginya.

  Mereka adalah fokus dari keberhasilan dirinya dalam mengelola sebuah peternakan. Segala pikiran dan hidupnya hanya dipenuhi dengan domba gembalaannya. Ketika kawanannya menghadapi berbagai bahaya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26 Namun dengan sosok gembala yang hadir dan selalu siap melindungi mereka, kawanan akan merasa tenang.