HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN 20122013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA

PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA

PAKEM TAHUN PELAJARAN 2012/2013

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Elysabeth Frativi Broto Tarwanto

NIM. 091334016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Ku persembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria

  Kedua Orangtuaku, yaitu Y. Broto P. S.Pd dan B. Sutarmi S.Pd Kakakku, Antonius N. Broto T. S.E

  Sahabat-sahabatku Teman-temanku

  Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

"Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam oleh

ombak”

  

Keindahan pertama dari pekerjaan adalah bekerja. Keindahan

hasilnya adalah kewenangan Tuhan.

  (Mario Teguh)

  

“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan

saya menang!”

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

  Yogyakarta, 29 Juli 2013 Penulis

  Elysabeth Frativi Broto Tarwanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Elysabeth Frativi Broto Tarwanto Nomor Mahasiswa: 091334016

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PESERTA

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN

2012/2013.

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Juli 2013 Yang menyatakan Elysabeth Frativi Broto Tarwanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA

PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA

PAKEM TAHUN PELAJARAN 2012/2013

  Elysabeth Frativi Broto Tarwanto Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2013

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kesiapan mental dengan motivasi belajar siswa; (2) hubungan kesiapan materi dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan studi kasus di SMK Sanjaya Pakem. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013. Jumlah responden penelitian adalah 60 siswa. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan kuesioner. Teknik analisis data adalah regresi linier

  

ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan kesiapan

  mental dengan motivasi belajar siswa ( = 0,032 < = 0,05); (2) terdapat hubungan kesiapan materi dengan motivasi belajar siswa ( = 0,042 < = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE TEACHING

READINESS OF TEACHING PARTICE STUDENTS AND

STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION OF SMK SANJAYA

PAKEM STUDENTS, 2012/2013 ACADEMIC YEAR.

  Elysabeth Frativi Broto Tarwanto Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2013

  This research aims to know: (1) the relation between mental readiness and the students’ learning motivation; (2) the relation between the material readiness and the students’ learning motivation. This research is a case study in SMK Sanjaya Pakem. The respondents are the tenth and the eleventh grade students in SMK Sanjaya Pakem 2012/2013 academic year. The number are 60. In this research, the data obtained through observation and questionnaire. The data analysis technique is double linier regression. The result of this research shows that: (1) there is a relation between the mental readiness and the students’ learning motivation ( = 0,032 < = 0,05); (2) there is a relation between the material readiness and the students’ learning motivation ( = 0,042 < = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Kesiapan Mengajar Mahasiswa Peserta Program Pengalaman Lapangan II Dengan Motivasi Belajar Siswa SMK Sanjaya Pakem Tahun Pelajaran 2012/2013”.

  Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Bapak Bambang Purnomo, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Bapak FX. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan koreksi kepada penulis.

  6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan koreksi kepada penulis.

  7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di USD.

  8. Seluruh keluarga besar SMK Sanjaya Pakem yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

  Terimakasih banyak atas ijin dan bantuannya.

  9. Siswa kelas X dan XI selaku subjek dalam penelitian ini.

  10. Orangtuaku, Y. Broto Purwanto S.Pd dan B. Sutarmi S.Pd yang telah memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral.

  11. Kakakku, Antonius N. Broto T. S.E yang selalu memberi motivasi yang sangat membangkitkan semangatku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  12. Om Tyo dan keluarga yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

  13. Sahabatku Pipin, Nawang, Herni, Septi, Bety, Ucup, Niken, Danis, Budi, Eko, Fd Yudha, Ulis, Susan, Ike, Yudha, Afri yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  membantu, mendukung, mendampingi, memberi semangat, memberi kritik-saran, serta doa selama ini.

  14. My Lenovo, sebagai tempat untuk pencurahan uneg-uneg dan penolong keberhasilanku dalam menyelesaikan skripsiku.

  15. Tempat-tempat terindah yang memberi inspirasi dalam hidup.

  16. Teman-temanku yang telah berjuang bersama dan saling memberi dukungan Tari, Priam, Thomas, Susi, Heri.

  17. Teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi 2009 yang saling memberikan bantuan dan semangat.

  18. Honda Vario dan Beat yang telah mengantarku kemana-mana demi sebuah skripsi ini.

  19. Laptop Asus milik pipin yang telah membantu dalam presentasi ujian pendadaran.

  20. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena masih banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 29 Juli 2013 Penulis

  Elysabeth Frativi Broto Tarwanto

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.......................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii

  

ABSTRACT....................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

  1 B. Identifikasi Masalah...........................................................................

  3 C. Batasan Masalah ................................................................................

  3 D. Rumusan Masalah ..............................................................................

  3 E. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  4 F. Manfaat Penelitian .............................................................................

  4 BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN HIPOTESIS......................................

  6 A. Tinjauan Teoritik ...............................................................................

  6 1. Kesiapan Mengajar ......................................................................

  6 2. Motivasi Belajar ..........................................................................

  10 B. Kerangka Berfikir .............................................................................

  17

  BAB III METODE PENELITIAN...................................................................

  41 E. Sumber Daya Manusia SMK Sanjaya Pakem ...................................

  61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  61 1. Analisis Regresi Linier Berganda ...............................................

  59 C. Uji Statistik .......................................................................................

  56 B. Pengujian Normalitas ........................................................................

  56 A. Deskripsi Penelitian ...........................................................................

  55 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................

  54 K. Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan.................................................

  53 J. Hubungan antara SMK Sanjaya Pakem dengan Instansi lain ...........

  51 I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah ...........................

  50 H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ......................................................

  49 G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMK Sanjaya Pakem .......................

  43 F. Siswa SMK Sanjaya Pakem ..............................................................

  38 D. Kurikulum SMK ................................................................................

  20 A. Jenis Penelitian...................................................................................

  37 C. Sistem Pendidikan SMK ....................................................................

  35 B. Tujuan Pendidikan SMK....................................................................

  35 A. Sejarah SMK Sanjaya Pakem ............................................................

  32 BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................

  31 I. Teknik Analisis Data .........................................................................

  26 H. Pradigma Penelitian ...........................................................................

  25 G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian .............................................

  22 F. Teknik Pengumpukan Data................................................................

  21 E. Variabel dan Pengukurannya .............................................................

  20 D. Populasi dan Sampel ..........................................................................

  20 C. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................................

  20 B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t) ..............................

  63 b. Uji Parameter Serempak (Uji Statistik F) .............................

  65 c. Uji Koefisien Determinan Berganda ....................................

  66 D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................

  68 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .......................

  72 A. Kesimpulan ........................................................................................

  72 B. Keterbatasan ......................................................................................

  72 C. Saran ...................................................................................................

  73 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  75 LAMPIRAN

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel Kesiapan Mental dan Kesiapan Materi ............ 23Tabel 3.2 Operasional Variabel Motivasi Belajar............................................... 24Tabel 3.3 Uji Validitas untuk Instrumen Variabel Kesiapan Mental.................. 27Tabel 3.4 Uji Validitas untuk Instrumen Variabel Kesiapan Materi .................. 27Tabel 3.5 Uji Validitas untuk Instrumen Variabel Motivasi Belajar .................. 28Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Kesiapan Mental ......................................... 30Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Kesiapan Materi .......................................... 30Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar.......................................... 30Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas....................................................... 31Tabel 4.1 Daftar Guru Tetap Yayasan dan Guru Tetap (DPK)........................... 46Tabel 4.2 Daftar Guru Tidak Tetap..................................................................... 47Tabel 4.3 Daftar Wali Kelas................................................................................ 47Tabel 4.4 Daftar Jumlah Siswa SMK Sanjaya Pakem ........................................ 49Tabel 4.5 Daftar Inventaris Peralatan SMK Sanjaya Pakem .............................. 52Tabel 5.1 Deskripsi Kesiapan Mental ................................................................. 57Tabel 5.2 Deskripsi Kesiapan Materi.................................................................. 58Tabel 5.3 Deskripsi Motivasi Belajar.................................................................. 59Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas ................................................................ 60Tabel 5.5 Hasil Uji Analisis Regresi Ganda ....................................................... 61Tabel 5.6 Uji T Hitung ........................................................................................ 63Table 5.7 Hasil Uji F........................................................................................... 65Tabel 5.8 Uji Koefisien Determinan ................................................................... 67

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Lembar Kuesioner Penelitian.................................................... 77 Lampiran 2 : Lembar Validitas dan Reliabilitas ............................................. 84 Lampiran 3 : Lembar Data Induk.................................................................... 89 Lampiran 4 : Lembar Uji T, Uji F, Uji Determinan dan Uji Normalitas ........ 99 Lampiran 5 : Lembar Daftar Distribusi FRekuensi ........................................ 102 Lampiran 6 : Lembar Daftar Interpretasi Batas Nilai Korelasi....................... 106

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah perubahan perilaku yang terjadi dari

  sebuah pengalaman. Pengalaman akan menjadi sebuah pembelajaran berharga apabila sebuah pengalaman itu dapat dikelola dengan baik. Selain itu pembelajaran juga merupakan sebuah interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan.

  Pembelajaran yang berkualitas tergantung dari motivasi pengajar dan kreativitas pengajar. Seorang pengajar yang mempunyai motivasi tinggi akan memperoleh hasil yang tinggi juga, hal ini terlihat dalam keberhasilan peserta didik dalam belajar atau dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan hasil setelah melakukan perubahan belajar yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah.

  Kunci utama peserta didik atau seorang siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi adalah dengan motivasi pengajar yang tinggi.

  Seorang pengajar atau guru merupakan primadona yang menjadi panutan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Menjadi guru yang professional tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat banyak latihan untuk menjadi guru yang professional seperti halnya dalam perkuliahan untuk menjadi pra guru harus dilakukan praktik mengajar atau dikenal dengan istilah program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Siswa cenderung menyukai seorang guru yang dalam proses pembelajarannya dirasakan menyenangkan, dengan maksud suka bercanda, santai dan tidak ribet. Siswa juga akan memberikan rasa hormat terhadap guru. Sikap siswa yang diberikan oleh guru berbeda dengan sikap yang diberikan untuk mahasiswa PPL II. Siswa mengerti bahwa mahasiswa PPL II adalah mahasiswa yang sedang melakukan praktek, sehingga siswa sering menaruh rasa tidak serius dalam pembelajaran.

  Perbedaan sikap yang diberikan antara guru dan mahasiswa PPL begitu berbeda. Siswa merasa sedikit takut dengan seorang guru karena siswa takut memperoleh hasil yang tidak diharapkan sedangkan dengan mahasiswa PPL

  II, siswa mengerti bahwa mahasiswa PPL II ini belum sepenuhnya menjadi guru dan masih melakukan praktek atau belajar praktek, sehingga siswa menaruh rasa sedikit mengganggu dalam keseriusan mengajar.

  Perbedaan itu yang menjadi pertanyaan menganai motivasi belajar siswa. Oleh karena itu maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA

  PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM TAHUN

PELAJARAN 2012/2013.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

  B. Identifikasi Masalah

  1. Mahasiswa masih membutuhkan bimbingan dari guru

  2. Mahasiswa masih memerlukan motivasi dalam mengajar

  3. Mahasiswa memiliki sikap yang labil dalam berbuat sesuatu

  4. Siswa masih menganggap bahwa kondisi PPL akan menentukan dalam menyajikan materi

  5. Siswa belum dapat membedakan antar mahasiswa PPL dengan guru

  6. Siswa belum dapat membedakan mana yang baik dan kurang baik 7. Siswa masih ketergantungan pada pendidikan orang tua.

  C. Batasan Masalah

  Agar penelitian lebih terarah mengingat waktu, biaya, tenaga yang terbatas, maka peneliti membatasi masalah yang ada sehingga penelitian ini menjadi terarah yaitu mengenai hubungan kesiapan mengajar mahasiswa peserta PPL II yang terdiri dari kesiapan mental dan kesiapan materi dengan motivasi belajar siswa kelas X dan XI SMK Sanjaya Pakem.

D. Rumusan Masalah

  Dengan memperhatikan beberapa hal yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah terdapat hubungan kesiapan mental dengan motivasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

  2. Apakah terdapat hubungan kesiapan materi dengan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013?

  E. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengkaji dan menganalisis hubungan kesiapan mental dengan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013.

  2. Untuk mengkaji dan menganalisis hubungan kesiapan mental dengan motivasi belajar siswa Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Diharapkan menjadi gambaran dan informasi mengenai sikap yang harus diterapkan mahasiswa PPL II saat melakukan praktik di sekolah.

  2. Bagi Guru Diharapkan menjadi patokan dan menjadi referensi dalam membimbing mahasiswa PPL II, sehingga mahasiswa PPL II dapat berpraktik dengan maksimal.

  3. Bagi Mahasiswa PPL II Diharapkan menjadi pertimbangan dan referensi bagi mahasiswa PPL II dalam melakukan PPL II di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Diharapkan menjadi bahan referensi bagi mahasiswa dan dosen yang membutuhkan informasi dan menjadi bahan pertimbangan dalam menerjunkan mahasiswa PPL II di sekolah-sekolah.

  5. Bagi Penulis Diharapakan menjadi pengetahuan berdasarkan teori-teori yang tepat serta menambah pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN TEORITIK DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoritik

1. Kesiapan Mengajar

  Menurut Sardiman (Suharsimi 2003: 45) mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar-mengajar. Sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Mengajar juga mempunyai pengertian yaitu menyampaikan pengetahuan kepada anak didik.

  Prinsip-prinsip dalam mengajar. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu : a. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; pemahaman terhadap peserta didik; pengembangan kurikulum/ silabus; perancangan pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; evaluasi hasil belajar; dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  b. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: mantap; stabil; dewasa; arif dan bijaksana; berwibawa; berakhlak mulia; menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; mengevaluasi kinerja sendiri; dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 c. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : berkomunikasi lisan dan tulisan; menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

  d. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

  Sehubungan dengan kesiapan mengajar maka yang harus ditekankan terdapat dua kesiapan yaitu: a. Kesiapan Mental

  Mental memiliki banyak pengertian, dalam kamus bahasa Indonesia arti kata mental (hal 574) yaitu hal yang menyakut batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Mental bagi mahasiswa PPL II harus dipersiapan, sehingga mahasiswa PPL II siap untuk diterjunkan dalam sekolah-sekolah atau siap praktik.

  Kesiapan mental yang harus dilihat dari mahasiswa PPL yaitu mengenai sikap yang seharusnya dimiliki oleh calon pendidik atau mahasiswa PPL. Sikap seorang guru harusnya percaya diri, begitu juga dengan calon guru harus memiliki sikap percaya diri.

  Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 kemampuan yang dimiliki dan memiliki harapan yang realistis. Menurut Thantaway dalam kamus istilah bimbingan dan konseling (2005:87) percaya diri adalah kondisi mental atau psikologi diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep negatif, kurang percaya pada kemampuan, sehingga pada akhirnya sering menutup diri.

  Beberapa macam atau istilah percaya diri yang terkait dengan percaya diri yaitu: 1) Self-concept

  Bagaimana menyimpulkan diri secara keseluruhan, bagaimana meilhat potret diri sendiri secara keseluruhan, bagaimana mengkonsepsikan diri secara keseluruhan. 2) Self-esteem

  Mempunyai perasaan positif terhadap diri sendiri, mempunyai sesuatu yang dirasakan bernilai atau berharga dari diri, memiliki keyakinan adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga dalam diri sendiri. 3) Self efficacy

  Sejauhmana mempunyai keyakinan atas kapasitas yang dimiliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed), ini yang disebut dengan general self-efficacy atau meyakini kapasitas diri dibidangnya dalam menangani urusan tertentu. 4) Self-confidence

  Keyakinan terhadap penilaian diri sendiri atas kemampuan yang dimiliki dan merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence adalah kombinasi dari self esteem dan self efficacy (James neill,2005).

  Ketika dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut

  9 decissive

  

   kuat atas bukanlah a mampu

  b. K ang akan mlajar dan mapan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 memberikan mata kuliah yang dapat menunjang para calon guru untuk lebih siap dan lebih mantap dalam melakukan praktik sampai akhirnya disebut seorang guru bukan guru.

  Pengertian materi yaitu terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sifat yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Selangkah terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengalaman (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan dan sifat atau nilai. materi-pembelajaran/)

  Jenis-jenis materi ( speaking/2159699-pengertian-materi-pembelajaran/): 1) Materi fakta

  Objek-objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang. Termasuk jenis materi konsep yaitu penjelasan,definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu objek

  2) Materi Jenis Prosedur Materi yang kerkenaan dengan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas.

  3) Materi Jenis sifat Materi yang berkenaan dengan sifat atau nilai, contohnya nilai kejujuran, cinta kasih, semangat dan minat belajar, semangat bekerja.

  2. Motivasi Belajar

  a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata “motivation” yang berarti menggerakkan atau dorongan. Motivasi menurut kamus besar bahasa

  Indonesia adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi dipandang debagai dorongan mental yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

  Oemar Hamalik (Mc. Donald 1999:158-159) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Di dalam perumusan ini kita dapat mengetahui unsur-unsur yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut:

  Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neuropisiologis dalam organisasi manusia, misalnya karena terjadi perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi ada juga perubahan energi yang tidak diketahui.

  1) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal.

  Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seseorang terlibat dalam suatu diskusi, karena dia merasa tertarik pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata- katanya dengan lancer dan cepat akan kelar. 2) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

  Pribadi yang bermotivasi mengadakan respon-respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan enegri dalam dirinya. Setiap respon merupakan suatu langkah kea rah mencapai tujuan.

  Secara serupa menurut Ali Imron (Winkels 1996: 87-88) motivasi adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 motivasi belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Winkels 1996: 87-88).

  b. Jenis dan Sumber Motivasi Menurut Eveline Siregar (2006:50-51) jenis motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

  1) Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya ransangan dari luar.motivasi ini sering disebut motivasi murni, motivasi ini berguna dalam situasi belajar yang fingsional dan bersifat riil. 2) Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri individu. Motivasi ini diperlukan di sekolah karena pembelajran yang diberikan oleh guru tidak semua menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa.

  Sedangkan menurut Oemar Hamalik (Maslow 2006:50-51) motivasi bersumber dari lima kebutuhan dasar manusia. Keliam kebutuhan dasar tersebut yaitu: 1) Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan akan makan dan minum, pakaian, dan tempat tinggal. Termasuk dalam kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan biologis seperti seks. Kebutuhan fisik ditempatkan sebagai yang paling dasar, oleh karena itulah yang terpenting pada diri manusia termasuk makhluk hidup yang lainnya. 2) Kebutuhan rasa aman dan terjamin, yang dimaksud rasa aman di sini tidak saja fisik, tetapi juga secara psikis atau mental.

  Aman secara fisik contohnya terhindar dari gangguan kriminalitas, teror, gangguan binatang buas, gangguan orang lain, gangguan dari bangunan dan tempat yang tidak aman. Sedangkan aman secara psikis contohnya, tidak banyak diejek, tidak direndahkan harga dirinya. Sementara rasa terjamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 demikian dapat menjadi faktor motivasi, termasuk juga motivasi belajar. 3) Kebutuhan sosial ini erat hubungannya dengan kedudukan manusia yang sebagai makhluk sosial itu. Sebagai makhluk sosial ia butuh agar dianggap sebagai warga komunitas sosialnya, ialah manusia. Kebutuhan sosial ini sangat penting artinya buat mereka yang sedang belajar. Pembelajar tidak akan dapat belajar dengan baik manakala ia merasa atau mempersepsi dirinya tertolak oleh warga komunitasnya. Oleh karena itu, ia haruslah senantiasa dapat diterima dengan baik oleh teman- teman sesame pembelajar. Kebutuhan mengasihi dan dikasihi oleh orang lain, berbeda dalam wilayah kebutuhan sosial itu. 4) Kebutuhan ego adalah kelanjutan dari kebutuhan sosial. Ia ingin prestasi dan berprestasi. Oleh karena itu, ia membutuhkan kepercayaan dan tanggungjawab dari orang lain. Dengan kepercayaan dan tanggungjawab yang menantang, maka seseorang akan beraktivitas. Jika kebutuhan ini diterapkan dalam belajar dan pembelajaran, maka pembelajar haruslah diberikan banyak tugas-tugas yang menantang tetapi masih dalam kerangka kemampuan dirinya. Dengan tugas-tugas yang menantang, maka ia akan termotivasi. 5) Kebutuhan aktualisasi diri, yang dimaksud dengan kebutuhan ini adalah kebutuhan untuk membuktikan dirinya dan menunjukkan dirinya kepada orang lain. Oleh karena itulah, pada tahapan pemenuhan kebutuhan tertinggi ini, ia mengembangkan semaksimal mungkin potensi yang mereka miliki, apapun potensinya. Pada seorang pembelajar, ekspresi dari seluruh totalitasnya bisa tercurah dengan baik manakala terdapat suasana yang kondusif untuk aktualisasi belajar dari pembelajar baik di setting kelas maupun di luar kelas.

  c. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran Secara umum menurut Eveline Siregar (2006:51-52), terdapat dua peran penting motivasi dalam belajar, pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

  Dalam studi yang dilakukan Fyans dan Maerh dalam bukunya Eveline Siregar (2006:51-52) mengatakan bahwa di antara tiga faktor, yaitu latar belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor yang terakhir merupakan predictor yang paling baik untuk prestasi belajar.

  d. Fungsi Motivasi Menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2007:160-161) motivasi berfungsi sebagai pendorong tibulnya kelakuan atau suatu perbuatan belajar, mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, penggerak artinya motivasi menentukan cepat atau lambatnya pekerjaan. Jadi fungsi motivasi itu meliputi yaitu:

  1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. 3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia akan berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

  e. Prinsip-Prinsip Motivasi Menurut Ali Imron (H.Hover 1996:163-166) prinsip-prinsip yang disusun atas dasar penelitian yang saksama dalam rangka mendorong motivasi belajar siswa di sekolah yang mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 pandangan demokratis dan dalam rangka menciptakan self

  motivation dan self discipline dikalangan siswa prisip-prisip motivasi

  tersebut adalah: 1) Pujian lebih efektif daripada hukuman

  Hukuman bersifat menghentikan sesuatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan. Karena itu pujian lebih besar nilainya bagi motovasi belajar siswa. 2) Semua siswa mempunyai kebutuhan psiklogis tertentu yang harus mendapatkan kepuasan. Siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan di dalam motivasi dan disiplin. 3) Motivasi dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar. 4) Terhadap jawaban yang serasi perlu dilakukan usaha pemantauan. Apabila sesuatu perbuatan belajar mencapai tujuan maka terhadap perbuatan itu perlu segera diulang kembali setelah beberapa menit kemudian, sehingga hasilnya lebih mantap. Pemantapan itu perlu dilakukan dalam setiap tingkatan pengalam belajar. 5) Motivasi mudah tersebar terhadap orang lain. Guru yang berminat tinggi atau antusias akan menghasilkan siswa menghasilkan siswa yang antusias atau berminat tinggi dalam belajar. 6) Pemahaman yang jelas terhdap tujuan-tujuan akan meransang motivasi. 7) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minta yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada tugas-tugas tersebut dipaksa oleh guru.

  f. Cara Menggerakkan Motivasi Belajar Siswa Menurut Ali Imron (1996:166-168) guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut: 1) Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.

  Ada dua cara mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar. Pertama, menyusun strategi sehingga prinsip-prisip tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 kendala yang ditemui. Kendala demikian ini patut dijauhi agar tidak mengganggu prinsip-prinsip belajar. 2) Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran.

  Dapat dilakukan dengan cara menyediakan secara kreaktif berbagai unsure pembelajaran tersebut. Penyediaan ini perlu dilakukan karena umumnya ketika guru tidak ada guru hanya menerima kondisi tersebut apa adanya. Selain itu dapat dilakukan dengan cara, memanfaatkan sumber-sumber di luar sekolah sehingga keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah dapat ditanggulangi. 3) Mengembangkan aspirasi dalam belajar.

  Setiap siswa mempunyai kemampuan dan pengalaman yang berbeda. Kemampuan dan pengalaman yang bebeda demikian hendaknya tidak menjadi kendala dalam aktivitas belajar. Pengalam masa lalu ini bisa didapatkan siswa melalui aktivitas belajar, aktivitas non belajar. 4) Member Angka

  Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan guru. Siswa yang mendapatakan angka baik, akan mendorong belajarnya semakin lebih besar, sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang, mungkin akan menimbulkan frustasi atau bisa jadi menjadi pendorong agar belajar lebih baik. 5) Pujian

  Pemberian pujian kepada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang. 6) Hadiah

  Cara ini dapat dilakukan guru dalam batasan-batasan tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik dan mendapat juara. 7) Persaingan

  Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif- mptif social kepada siswa. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok belajar. 8) Sarkasme

  Dilakukan dengan cara mengajak siswa yang hasil belajarnya kurang jalan-jalan. Selama dalam batasan tertentu sakarsme dapat mendorong kegiatan belajar. 9) Penilain

  Penilai secara kontinyu akan mendorong siswa belajar, karena setiap siswa mempunyai kecenderungan untuk memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 10) Film Pendidikan

  Setiap siswa merasa senang menonton film, siswa akan mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita yang bermakna. 11) Belajar Melalui Radio

  Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru. Kendatipun demikian radio tidak akan bisa menggatikan kedudukan guru dalam mengajar.

  g. Komponen Motivasi Terdapat tiga komponen utama dalam motivasi (Dimyati

  2006:80-81), yaitu: 1) Kebutuhan

  Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Menurut Maslow kebutuhan dibagi menjadi lima tingkat, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan perasaan aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. 2) Dorongan

  Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada tujuan yang merupakan inti motivasi. 3) Tujuan

  Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal perilaku belajar. Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku, jika kebutuhan tercapai maka kebutuhan terpenuhi untuk sementara.

B. Kerangka Berpikir

  Dari kajian teori dan penelitian yang relevan di atas, maka dalam peneliti penelitian ini digunakan kerangka berpikir sebagai berikut:

  1. Hubungan kesiapan mental dengan motivasi belajar siswa Kesiapan mental bagi peserta mahasiswa PPL II merupakan salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 mental akan mendorong mahasiswa peserta PPL untuk tampil percaya diri. Karakter mental yang terbentuk dengan percaya diri akan mendorong siswa untuk termotivasi didalam belajar. Peran serta yang ditimbulkan oleh adanya kesiapan mental yang baik pada akhirnya merupakan suatu usaha untuk memberikan motivasi kepada siswa yang optimal. Kesiapan mental yang telah disiapkan akan tercermin dalam segala usaha yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuannya. Dengan demikian siswa akan mendapatkan motivasi belajar karena mahasiswa PPL membantu siswa dalam menumbuhkan semangat siwa untuk belajar. Semakin kesiapan mental terbentuk maka siswa akan terdorong dalam belajar karena motivasi yang membangkitkan semangat.