Self Regulated Learning pada Mahasiswa

  Hubungan antara Orientasi Tujuan dalam Belajar dan Self Regulated Learning pada Mahasiswa

  Skripsi Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  Disusun Oleh : Maria Dita Fivtiari NIM : 069114053

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  SKRIPSI

Hubungan antara Orientasi Tujuan dalam Belajar dan

  

Self Regulated Learning pada Mahasiswa

Oleh : Maria Dita Fivtiari

  NIM : 069114053 Telah disetujui oleh : Pembimbing Skripsi Titik Kristiyani, M.Psi. Tanggal .............................

  SKRIPSI Hubungan antara Orientasi Tujuan dalam Belajar dan Self Regulated Learning pada Mahasiswa

  Dipersiapkan dan ditulis oleh: Maria Dita Fivtiari NIM : 069114053 Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji pada tanggal : ..................... dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji:

  Nama Lengkap Tanda Tangan Penguji 1 Titik Kristiyani, M.Psi …..………………….

  Penguji 2 Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. .…………………….. Penguji 3 Minta Istono, S.Psi., M.Si. ......………………….

  Yogyakarta, .....................

  Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Dekan,

  

Dalam segala perkara

Tuhan punya rencana

Yang lebih besar dari semua yang terpikirkan

Apa pun yang Kau perbuat

  

Tak ada maksud jahat

Sbab itu kulakukan semua denganMu Tuhan

Ku tak akan menyerah

Pada apa pun juga

  

Sebelum ku coba semua yang ku bisa

Tetapi ku berserah kepada kehendakMu

Hatiku percaya Tuhan punya rencana

( Jeffry S. Tjandra – Ku tak akan Menyerah )

  

Teruslah berupaya untuk menjadi baik, lebih baik, dan

terbaik. Jangan pernah berhenti sampai yang baik

menjadi lebih baik dan yang lebih baik menjadi yang

terbaik. (Anonim)

  Skripsi ini saya persembahkan bagi: Tuhan Yesus Kristus yang sungguh luar biasa memberkati kehidupanku Bapak , Ibu, Kakak-kakakku, keponakan-keponakanku dan segenap keluarga besar yang telah banyak memberi dukungan

  Sahabat-sahabatku dan juga kekasihku

PERYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan yang sesungguhnya bahwa karya yang saya muat ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 28 Februari 2011 Maria Dita Fivtiari

  

Hubungan antara Orientasi Tujuan dalam Belajar dan

Self Regulated Learning pada Mahasiswa

  

Maria Dita Fivtiari

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara orientasi tujuan dalam belajar dan self regulated learning pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara orientasi tujuan dalam belajar dan self regulated learning pada mahasiswa. Subjek penelitian adalah 75 mahasiswa dengan rentang usia 19 sampai 22 tahun yang sedang menempuh kuliah pada semester 7 dan 9 atau mahasiswa angkatan 2007 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala orientasi tujuan dalam belajar dan skala

  

Self Regulated Learning (SRL). Validitas penelitian ini menggunakan validitas isi. Koefisien

  reliabilitas dari skala orientasi tujuan dalam belajar sebesar 0,882 dan koefisien reliabilitas skala SRL sebesar 0,936. Untuk mengetahui hubungan antara orientasi tujuan dalam belajar dan SRL digunakan teknik korelasi Pearson product moment. Koefisien korelasi (r) antara orientasi tujuan dalam belajar dan SRL sebesar 0,358 dengan taraf signifikansi (p) 0,002 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara orientasi tujuan dalam belajar dan SRL.

  Kesimpulannya bahwa mahasiswa yang memiliki orientasi tujuan dalam belajar, maka mereka semakin optimal dalam menggunakan strategi SRL. Kata kunci : orientasi tujuan belajar, tujuan akademik, tujuan sosial, self regulated learning

  

The Relationship between Goal Orientation of Learning and the

Self Regulated Learning of the Student

Maria Dita Fivtiari

ABSTRACT

  This research aimed to know a relationship between goal orientation of learning and the

self regulated learning to the student. In this research showed that there was relationship between

goal orientation of learning and the self regulated learning to the student. The research sample

th th

consisted of 75 students who has 19-22 years old, study at USD on 7 until 9 semester or USD’s

students who start studied in academic year 2007. In this research, researcher used purposive

sampling technique. To collect data, researcher spread the scale of goal orientation of learning

and scale of self regulated learning. The research validity using content validity. Reliability

coefficient goal orientation of learning’s scale was 0,882 and reliability coefficient of SRL scale

was 0,936. To determine the relationship between goal orientation of learning and SRL,

researcher used Pearson Product Moment correlation technique. Coefficient correlation (r)

between goal orientation of learning and SRL was 0,358 with significance level (p) 0,002

(p<0,05). It meant that there is a significant relationship between goal orientation of learning and

SRL. It concluded that the students who had goal orientation, so they can optimized in using SRL

strategy.

  Keywords: goal orientation in learning, academic goal, social goal, self regulated learning.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Maria Dita Fivtiari

  Nomor Mahasiswa : 069114053

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Hubungan antara Orientasi Tujuan dalam Belajar dan

Self Regulated Learning pada Mahasiswa

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 28 Februari 2011 Yang menyatakan, ( Maria Dita Fivtiari)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas jalan dan

penyertaan yang diberikan selama mengerjakan skripsi berjudul “Hubungan

Antara Orientasi Tujuan dalam Belajar dan Self Regulated Learning pada

Mahasiswa. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  Tuhan telah memperkenalkan saya kepada orang-orang hebat yang tulus

membantu dan memberikan dukungan saat saya mengerjakan skripsi. Pada

kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang hebat

tersebut, yakni:

  

1. Titik Kristiyani, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi untuk segala

penerimaan, nasehat, bimbingan, kesabaran, waktu, dukungan dan masukan- masukan yang telah diberikan.

  

2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani, M.Si. selaku dekan yang selalu mendorong kami

agar cepat menyelesaikan skripsi.

  

3. Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya selaku dosen pembimbing akademik

untuk pendampingan dan saran-sarannya.

  

4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. dan Bapak Minta Istono, S.Psi., M.Si.

yang telah menguji skripsi dan memberikan saran-saran yang berharga.

  

5. Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah

memberikan wawasan dan ilmunya yang berharga kepada penulis.

  

6. Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Mas Gandung, dan Pak Gie, yang telah

banyak membantu dan juga menjadi teman bagi para mahasiswa.

  

7. Seluruh mahasiswa KKN Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terimakasih

atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan.

  

8. Bapak serta Ibuku yang tersayang, atas dukungan, kesabaran, kasih sayang

dan doa yang tak berhenti terucapkan.

  

9. Kakak- kakakku tercinta mas Heri dan mbak Rita dengan dua ponakanku

Gilang dan Lintang; mas Dedi dan mbak Ninik dengan ponakanku Ata; mas Wahyu dan mbak Wahyu; mas Joni dan mbak Lala terimakasih atas semangat dan wejangan-wejangan yang telah diberikan agar penulis dapat tetap fokus dalam mengerjakan skripsi.

  

10. Ibu Dr. Ch. Asri Budiningsih, terimakasih banyak atas nasehat, bimbingan

informal, waktu, dukungan dan masukan-masukan yang telah diberikan.

  

11. Stephanus Andi Aditya Putra, terimakasih atas kebersamaannya, waktu yang

telah diberikan dan dukungan yang diberikan bagi penulis.

  

12. Mas Anggit, terimakasih atas bimbingan jarak jauh, masukan-masukan dan

solusi yang telah diberikan.

  

13. Pimpinan Sumber Baru Motor Yamaha Besi yang sekaligus kakak dan sahabat

saya, Almarhum mbak Reri Marina Dewi, terima kasih atas nasehat, dukungan dan kesempatan untuk bekerja bersamanya, menimba ilmu dan pengalaman luar biasa yang telah diberikan.

  

14. Seluruh Staf dan teman-teman di SBM Yamaha Besi khususnya mas Neo, mas

Fajar, Adung, Mara dan mbak Kiki atas bantuan, dukungan, kebersamaan serta pengalaman yang diberikan.

  

15. Sahabat-sahabatku tercinta, Ayu, Liza, dan Tari atas perhatian, dukungan,

semangat, dan kebersamaan yang telah diberikan.

  

16. Toro, Coro, Berto, Sasa, Hayu, Winda, Dika, Endy, Manto, dan teman-teman

seperjuangan yang belum saya sebutkan.

  

17. Sahabat-sahabatku, Bung Ben, Ria Silek, Aka, Vita, dan Sasongko atas

candaan yang menyumbangkan hiburan yang sangat berarti untuk penulis.

  

18. Teman-teman Mama Laundry, mbak Mar dan Mbak Dar untuk perhatian dan

canda tawanya.

  

19. Teman-teman PAPITA Gereja St. Lidwina Bedog yang telah memberikan

keceriaan dan menghilangkan segala kepenatan dengan melakukan pelayanan gereja bersama.

  

20. Teman-teman Mudika St.Yakobus Wilayah Bedog, mas Nantri, Windu,

Sakha, Vira, Lena, Rosa, Adi, Erika, Tina dan teman-teman mudika yang belum saya sebutkan.

  21. Mbak Henny yang telah membantu penulis dalam membuat abstract.

  

22. Kepada semua pihak yang telah membantu dan teman-teman yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

  Dengan penuh kesadaran diri dan dengan segala kerendahan hati, penulis

merasa penyusunan tugas akhir ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis menerima saran dan kritik mengenai penelitian ini dengan senang hati.

Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi masyarakat dan pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 28 Februari 2011 Maria Dita Fivtiari

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..... i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………… vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. vii

ABSTRACT ……………………………………………………………….. viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ….. …….. ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xiv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..... xviii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….

  1 A. LATAR BELAKANG MASALAH ………………………………..

  1 B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………..

  6 C. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………...

  6 D. MANFAAT PENELITIAN ………………………………………...

  6

  

1. Manfaat Teoritis ……………………………………………….…

  6

2. Manfaat Praktis ………………………………………………....

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....………………………………………...

  7

  

2. Komponen-komponen SRL ……….………….…………………..

  9

3. Karakteristik SRL ..........................................................................

  12

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi SRL .......................................

  13

5. Strategi-strategi SRL ......................................................................

  17 B. ORIENTASI TUJUAN DALAM BELAJAR ..…………………...

  18

1. Pengertian Orientasi Tujuan dalam Belajar ......………………….

  18

2. Jenis-jenis Orientasi Tujuan dalam Belajar .……….……………..

  20

3. Efek-efek memiliki Orientasi Tujuan dalam Belajar ......................

  23 C. MAHASISWA DIPANDANG SEBAGAI REMAJA AKHIR ..…...

  24

1. Pengertian Mahasiswa .................................................................

  24 D. HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN DALAM BELAJAR

DAN SRL ..........................................................................................

  24 E. HIPOTESIS………..………………………………………………...

  29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………..

  30 A. JENIS PENELITIAN ………………………………………………

  30 B. VARIABEL PENELITIAN ....……………………………………....

  30

  

1. Variabel Bebas ……………………………………………………

  30

2. Variabel Tergantung ……………………………………………...

  30 C. DEFINISI OPERASIONAL ………………………………………...

  30

1. Orientasi Tujuan dalam Belajar..…………………………………..

  30

2. Self Regulated Learning ………………..........................................

  31 D. SUBJEK PENELITIAN …………………………………………….

  32

  

F. METODE PENGUMPULAN DATA ..……………………………...

  33

1. Skala Orientasi Tujuan dalam Belajar ..………………………….

  34

2. Skala Self Regulated Learning .......................................………...

  36 G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR ………………..

  38

1. Uji Validitas ..…………………………………………………….

  38

2. Uji Reliabilitas ..…………………………………………………..

  44 H. UJI ANALISIS DATA ………………………………………............

  46

1. Uji Asumsi .......................................................................................

  46

2. Uji Hipotesis ....................................................................................

  47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….

  48 A. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN ................................………….

  48 B. PELAKSANAAN PENELITIAN …………………………………...

  49 C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ..……………………………….

  51 D. HASIL UJI PRASYARAT .................................................................

  52 a. Uji Normalitas Sebaran ......…………………………………..

  53

  b. Uji Linieritas …. ………………..……………………………

  54 E. HASIL UJI HIPOTESIS ………………..……………………….....

  55 F. PEMBAHASAN .....…………………………………….…………..

  59 BAB V PENUTUP ………………………………………………………….

  68 A. Kesimpulan ………………………………………….………………

  68 B. Saran ………………………………………………….……………...

  68 DAFTAR PUSTAKA ..…………………………………………….……….

  70

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sebaran Butir Skala Orientasi Tujuan Belajar ..............................… 35Tabel 1.2 Pemberian Skor Skala Orientasi Tujuan Belajar .............................. 36Tabel 2.1 Spesifikasi Skala Self Regulated Learning ........………………..…. 37Tabel 2.2 Pemberian Skor Skala Self Regulated Learning ………………….. 38Tabel 3.1 Hasil Uji Coba Skala Orientasi Tujuan Belajar ...........….………... 40Tabel 3.2 Susunan Butir Skala Orientasi Tujuan Belajar Setelah Uji Coba .... 41Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Skala Self Regulated Learning ......................…….. 42Tabel 4.2 Susunan Butir Skala Self Regulated Learning Setelah Uji Coba ..... 43 Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas ...…………………..…………….…….........

  46 Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian .....…………………………………....

  49 Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian ..........………………..…………….…… 51

Tabel 8 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ...…………..……….…….…… 53

Tabel 9 Hasil Uji Liniearitas Hubungan ....................................................... 54

Tabel 10 Korelasi antara Tujuan Akademik dalam Orientasi Tujuan Belajar dengan SRL ..................................................................................... 56 Tabel 11 Korelasi antara Tujuan Sosial dalam Orientas Tujuan Belajar dengan

  SRL ................................................................................................. 57 Tabel 12 Korelasi antara Tujuan Akademik dalam Orientasi Tujuan Belajar dengan Kemampuan Kognisi dan Motivasi dalam SRL ................... 57

Tabel 13 Korelasi antara Tujuan Sosial dalam Orientasi Tujuan Belajar dengan

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba .…........….…………………………………….... 74

Lampiran 2 Data Uji Coba Orientasi Tujuan Belajar ....….………………….. 86

Lampiran 3 Data Uji Coba Self Regulated Learning ........................................ 90

Lampiran 4 Reliabilitas Uji Coba Skala Orientasi Tujuan Belajar ................... 96

Lampiran 5 Reliabilitas Uji Coba Skala Self Regulated Learning ...............…

  98 Lampiran 6 Reliabilitas Data Skala Orientasi Tujuan Belajar ......................... 100

Lampiran 7 Reliabilitas Data Skala Self Regulated Learning ......………...… 101

Lampiran 8 Skala Penelitian ........…………………………….......………… 102

Lampiran 9 Data Penelitian Tujuan Akademik dalam Orientasi Tujuan

  Belajar .....................................……………..…………………... 113 Lampiran 10 Data Penelitian Tujuan Sosial dalam Orientasi Tujuan Belajar .................……………………………………………..... 115

Lampiran 11 Data Penelitian Self Regulated Learning ..................................... 117

  

Lampiran 12 Deskripsi data, Normalitas, Linieritas ...……………………...... 123

Lampiran 12 Korelasi ………………….………….. ...……………………….. 125

Lampiran 13 Penelitian Tambahan ……..................………………………...... 127

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pribadi sukses mungkin kata tersebut tepat disematkan untuk seorang

  mahasiswa yang cerdas, kreatif dan memiliki karakter mulia. Tetapi apakah mahasiswa bisa mewujudkan pribadi sukses dalam dirinya? Setiap mahasiswa berhak menjadi pribadi sukses, masalahnya, apakah setiap mahasiswa menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari orang-orang yang bisa sukses? Mahasiswa diharapkan dapat menjadi penerus generasi sebagai seseorang yang memiliki idealisme tinggi untuk menentukan kehidupannya di masa yang akan datang (Rahman, 2009).

  Hasil pengamatan sementara peneliti berdasarkan pengalaman selama perkuliahan dan melihat fenomena lapangan dari rekan-rekan mahasiswa yang peneliti ketahui mengindikasikan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki masalah dalam mengatur diri pada saat belajar. Mayoritas mahasiswa tidak memiliki tujuan dalam belajar, hanya berniat berangkat kuliah saja, pasti jenuh dengan kegiatan rutinitas ini setiap hari. Berangkat kuliah, masuk, selesai kuliah kemudian pulang. Beberapa mahasiswa memilih untuk tidur setelah pulang kuliah, berkumpul dengan teman-teman sekedar untuk membicarakan baik maupun buruknya teman, tenaga pendidik atau yang lainnya. Tidak sedikit pula mahasiswa yang nongkrong di kampus hanya untuk bermain akses fasilitas kampus seperti melihat nilai, mata kuliah, dosen wali, dsb. Akan tetapi apakah mahasiswa hanya memanfaatkan fasilitas internet sebagai sumber informasi akademik? Pada kenyataannya mahasiswa lebih tertarik menggunakan internet untuk akses facebook, chatting atau akses hal-hal diluar kebutuhan akademik. Adakah manfaatnya jika menjadi mahasiswa seperti ini atau untuk menghindar dari kesulitan dan kepenatan yang dihadapi selama perkuliahan ?

  Beberapa mahasiswa mengaku bahwa mereka terpaksa menghindar dari kesulitan dan kepenatan yang dihadapi selama perkuliahan dengan alasan untuk menghilangkan stress sejenak dengan segala kewajiban aktivitas akademik. Alasan ini terkadang menjadi boomerang bagi mahasiswa sendiri karena terlena dengan hal-hal yang membuat dirinya merasa senang sehingga tak jarang yang lupa dengan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa yang memiliki idealisme tinggi. Fenomena mahasiswa yang menghindari kesulitan dalam akademik ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti tidak adanya gairah kuliah karena masalah pribadi ditambah tugas-tugas yang menumpuk atau salah masuk jurusan, cara mengajar tenaga pendidik yang kurang bisa memotivasi mahasiswa untuk tertarik dengan materi yang diajarkan. Selain itu, tidak ada tujuan yang dijadikan pedoman mahasiswa dalam belajar sehingga mereka hanya sekedar melakukan kewajibannya untuk kuliah dan tidak perencanaan untuk kegiatan akademik selanjutnya. Melihat fenomena mahasiswa tersebut, kemudian bagaimana mahasiswa dapat mencapai prestasi

  Mayoritas mahasiswa pada dasarnya merasa kebingungan dalam mengatur diri pada saat melakukan aktivitas belajar baik untuk memahami materi atau mengerjakan tugas serta bagaimana mengendalikan diri pada aktivitas di luar akademik. Banyaknya variasi matakuliah dan tugas yang menjadi kewajiban mahasiswa dalam perkuliahan ditambah dengan kegiatan diluar perkuliahan menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam melakukan pengelolaan diri ketika belajar. Akibatnya, mahasiswa pun lebih tertarik untuk melakukan kegiatan yang tidak memiliki kepentingan atau tujuan sama sekali sehingga kreativitas mahasiswa pun menjadi terhambat.

  Kegiatan mahasiswa yang tak bertujuan tersebut akhirnya berdampak pada kebiasaan-kebiasaan buruk akrab muncul dikalangan mahasiswa kampus seperti aktivitas copas (copy paste) karya tulis orang lain pada saat mengerjakan tugas, menerapkan sks (sistem kebut semalam) pada saat mengerjakan tugas atau menghadapi ujian, menyontek pada saat ujian, malas mengikuti kuliah, mengakses internet sampai lupa untuk membaca buku kuliah.

  Kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan mahasiswa dewasa ini dapat diantisipasi dengan menggunakan strategi belajar yang efektif. Salah satu strategi belajar yang dapat diterapkan pada mahasiswa yang dianggap mampu memanfaatkan kesempatan dan kemampuannya secara optimal dalam mencapai prestasi akademik yaitu strategi self regulated learning (SRL). SRL adalah suatu strategi yang mengacu pada kemampuan individu untuk kognitif, motivasi dan berperilaku aktif (Zimmerman dan Schunk dalam Ablard dan Lipzchultz, 1998).

  Peverly (dalam Narulita, 2005) menggambarkan bahwa individu yang melakukan SRL adalah individu yang memiliki pengetahuan dan tujuan strategis serta memiliki kemandirian untuk mengerahkan kemampuannya secara efektif dalam belajar. Tujuan strategis merupakan hasil pertimbangan individu dalam memilih fokus atau orientasi tujuannya dalam belajar. Semakin mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan yang memiliki orientasi tujuan dalam belajar, maka mereka semakin dapat melakukan strategi SRL secara optimal. Apabila mayoritas mahasiswa sudah dapat mengelola aktivitas belajar mereka menggunakan strategi SRL, maka mahasiswa juga dapat meminimalisir kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak bertujuan dan menyebabkan terhambatnya kreativitas belajar. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk dapat mengelola secara aktif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga mencapai hasil belajar yang optimal (Winne dalam Mujidin, 2008).

  Orientasi tujuan dalam belajar merupakan suatu bagian dari proses pembelajaran, yaitu suatu orientasi yang menekankan belajar sebagai sarana untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri (Dowson, 2004). Individu yang menentukan orientasi tujuan untuk dirinya sendiri dan memilih tindakan yang telah mereka pikirkan akan dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan. Penentuan orientasi tujuan dalam belajar ini dapat menginterpretasi dan merespon situasi atau kejadian yang dihadapinya (Ames dan Archer, 1988). Hal tersebut dapat mengisyaratkan individu untuk mempercayai bahwa kompetensi yang dimilikinya dapat diperbaiki, untuk mengevaluasi kompetensi yang dimiliki dikaitkan dengan kompetensi awalnya, dan untuk memilih tugas yang menantang secara terus menerus (Mustikawati, 2006).

  Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang juga membahas tentang SRL dan tujuan belajar seperti pada penelitian Middleton dan Midgley (dalam Arias, 1997) menghasilkan korelasi positif antara tujuan belajar dengan strategi regulasi diri dan harapan dari efikasi diri, dan berkorelasi negatif dengan penghindaran dari help-seeking (usaha untuk membantu). Penelitian Winne (dalam Arias, 1997) juga menunjukkan tentang model regulasi diri dimana seleksi tujuan dianggap penting dalam strategi regulasi diri untuk melakukan perencanaan dan proses belajar. Dia juga menyajikan fakta-fakta mengenai peran dari tujuan yang dipilih sebagai taktik motivasi yang menunjukkan bahwa orientasi tujuan tergantung dari representasi mahasiswa terhadap tugas yang didapatkan berdasarkan ide-ide dan pengetahuan, penguasaan pada pengetahuan tersebut, pengetahuan dari strategi belajar dan variasi ide-ide motivasionalnya.

  Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa melakukan seleksi tujuan atau menentukan orientasi tujuan belajar dapat berperan penting dalam perencanaan dan proses belajar. Peneliti sendiri tertarik untuk menguji apakah ada hubungan antara orientasi tujuan dalam belajar dan SRL pada mahasiswa.

  B. Rumusan masalah Berangkat dari pemaparan di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan antara orientasi tujuan dalam belajar dan self-regulated learning pada mahasiswa?

  C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara orientasi tujuan belajar dan self-regulated learning pada mahasiswa.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritik penelitian ini bertujuan untuk menambah kajian teori di bidang ilmu Psikologi Pendidikan yang membahas tentang orientasi tujuan dalam belajar dan self regulated learning.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pandangan tersendiri pada mahasiswa untuk dapat menentukan orientasi tujuan dalam belajarnya baik secara akademik maupun sosialnya dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitif, motivasi, dan berperilaku aktif ketika menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Self Regulated Learning

1. Pengertian Self-Regulated Learning

  Self-regulated learning (SRL) adalah faktor internal individu yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa. SRL merupakan strategi yang diterapkan individu dalam aktivitas belajarnya. SRL berkaitan dengan pembangkitan diri baik fikiran, perasaan serta tindakan yang direncanakan dan adanya timbal balik yang disesuaikan pada pencapaian tujuan personal atau dengan kata lain SRL berhubungan dengan kognisi, motivasi, dan perilaku yang berpartisipasi aktif untuk mencapai tujuan personal (Zimmerman, 1989).

  Pengertian lebih lanjut dari Purdie (1996) menyebutkan bahwa teori SRL memfokuskan perhatian pada mengapa dan bagaimana individu berinisiatif dan mengontrol diri terhadap belajar mereka.

  Pintrich (2000) mengatakan bahwa SRL dapat didefinisikan sebagai proses dimana mahasiswa menggunakan strategi belajar yang berbeda dengan meregulasi kognisi, motivasi, tingkah laku, dan konteks. Berbeda dengan Pintrich, menurut Winne (dalam Mujidin, 2008) SRL adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara aktif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga mencapai hasil belajar

  Menurut Schunk dan Ertmer (1999) SRL adalah proses yang berputar dan terus berubah selama proses belajar. Gambaran proses berputar ini dilukiskan oleh Zimmerman (dalam Schunk dan Ertmer, 1999) dengan tiga tahap model SRL. Pertama, forethought phase (pemikiran sebelumnya) yaitu performansi aktual yang mendahului dan berkenaan dengan proses pengumpulan langkah untuk suatu tindakan. Kedua, performance control phase yaitu mencakup proses yang terjadi sebelum belajar dan mempengaruhi perhatian dan perilaku. Ketiga, selama self- reflection phase terjadi setelah performansi individu merespon pada usahanya dalam upaya pencapaian tujuannya.

  Zimmerman (dalam Rose dan Winne, 1993) menyatakan bahwa dalam SRL, individu dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam aktivitas belajarnya, memiliki tujuan dalam belajar serta upaya yang terstruktur didasarkan tujuan yang dimilikinya. Corno dan Mandinach (dalam Kerlin, 2000) mendefinisikan SRL sebagai upaya individu dalam melaksanakan aktivitas belajar dengan melibatkan proses kognisi (mencakup perencanaan dan pemonitoran) dan afeksi yang dimilikinya.

  Butler dan Winne (1995) menyatakan bahwa SRL merupakan upaya aktif individu untuk meraih tujuan yang dibuatnya dalam aktivitas belajar dengan menggunakan strategi yang melibatkan kemampuan kognitif, afektif dan perilaku. Senada dengan definisi yang dikemukakan Butler dan Winne (1995), Zimmerman dan Schunk (dalam Ablard dan dalam belajar, dengan mengikutsertakan kemampuan kognisi, motivasi dan perilaku aktif.

  Berdasarkan beberapa definisi SRL yang dikemukakan di atas, maka definisi SRL yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Zimmerman dan Schunk (dalam Ablard dan Lipschultz, 1998) yang mengatakan bahwa SRL adalah upaya individu untuk mengatur diri dalam belajar dengan mengikutsertakan kemampuan kognisi, motivasi dan perilaku aktif.

2. Komponen-komponen SRL

  Sebagaimana dipaparkan Zimmerman (1989) sebelumnya bahwa SRL mencakup tiga komponen yang diaplikasikan dalam belajar yaitu kognisi, motivasi dan perilaku. Paparan selengkapnya sebagai berikut.

a. Kognitif

  Menurut Zimmerman (1989) kognisi merupakan proses pengambilan keputusan yang meregulasi pilihan dan menggunakan berbagai macam pengetahuan. Schunk dan Zimmerman menambahkan bahwa pengetahuan kognisi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemonitoran (pemantauan) dan pengevaluasian terhadap aktivitas belajar. Poin kognisi bagi individu yang melakukan SRL adalah individu yang merencanakan, mengorganisasi, mengukur diri dan menginstruksikan diri sebagai kebutuhan selama proses belajar

  b. Motivasi Schunk dan Zimmerman menyatakan bahwa motivasi dalam SRL ini merupakan pendorong (drive) yang ada pada diri individu yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi dan otonomi yang dimiliki dalam aktivitas belajar. McCombs memandang motivasi dalam belajar mempunyai dua fungsi, yaitu: 1) sebagai penilaian seseorang terhadap arti suatu pengalaman atau aktivitas belajar, 2) proses individu dalam berinisiatif, memilih atau menentukan sesuatu, serta mengontrol tujuan, proses dan hasil belajar.

  c. Perilaku Perilaku menurut Schunk dan Zimmerman merupakan upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas belajarnya. Zimmerman dan Pons (1988) mengatakan bahwa individu memilih, menyusun dan menciptakan lingkungan sosial dan fisik yang seimbang untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan atas aktivitas yang dilakukan.

  Menurut Schunk dan Zimmerman (dalam Mujidin, 2008) menyatakan bahwa SRL mencakup tiga aspek yaitu: a. Metakognisi

  Metakognisi adalah kemampuan individu dalam merencanakan, dan melakukan evaluasi dalam aktivitas belajar.

  b. Motivasi Motivasi dalam SRL ini merupakan pendorong yang ada pada diri individu yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi otonomi yang dimiliki dalam aktivitas belajar. Motivasi merupakan fungsi dari kebutuhan dasar untuk mengontrol dan berkaitan dengan pearasaan kompetensi yang dimiliki setiap individu.

  c. Perilaku Perilaku merupakan upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas belajarnya.

  Menurut Corno (dalam Fermin dan Maria, 2004) menunjukkan aspek SRL yang membedakan antara mahasiswa yang menggunakan SRL dengan yang tidak menggunakan SRL.

  a. Mereka mengetahui bagaimana menggunakan strategi kognitif (pengulangan, penguasaan, dan pengorganisasian) yang dapat membantu mereka untuk mengikuti, mentransformasikan,

mengorganisasikan, mengelaborasikan informasi yang diperoleh.

  b. Mereka mengetahui bagaimana merencanakan, mengontrol dan mengatur proses mental mereka untuk mencapai tujuan personal (metacognition). efikasi diri akademik, mengangkat tujuan belajar mengembangkan emosi positif pada tugas (seperti kesenangan, kepuasan, antusiasme), seperti halnya saat mengontrol dan memodifikasi, menyesuaikan syarat

dari tugas-tugas akademik dan khususnya dalam situasi belajar.

  d. Mereka merencanakan dan mengontrol waktu dan usaha yang digunakan untuk mengerjakan tugas dan mereka juga mengetahui bagaimana menciptakan dan menstruktur lingkungan belajar yang memungkinkan, seperti mencari tempat yang nyaman untuk belajar dan meminta bantuan pada dosen atau teman kuliah ketika mereka memiliki kesulitas dalam belajar.

e. Mereka menunjukkan usaha yang terbaik dalam mengontrol dan meregulasi tugas akademik, suasana dan struktur kelas.

  Berdasarkan uraian dari beberapa ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen atau aspek SRL antara lain kognitif, motivasi, dan berperilaku aktif.

3. Karakteristik SRL

  Rochester Institute of Technology (dalam Mujidin, 2008) mengemukakan bahwa karakteristik, yaitu: a. Memiliki kemandirian dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka dan membuat perencanaan untuk mengatur dari dalam dirinya maupun dari luar pada saat menyelesaikan tugas.

  b. Memiliki need for challege. Karakteristik yang dimaksudkan disini adalah individu memiliki kecenderungan untuk beradaptasi dengan kesulitan yang dihadapinya pada saat mengerjakan tugas dan mengubahnya menjadi sebuah tantangan dan suatu hal yang menyenangkan atau menarik.

  c. Mengetahui bagaimana cara menggunakan sumber-sumber yang ada, baik sumber dari dalam dirinya maupun dari luar serta melakukan pengontrolan terhadap proses belajarnya. Selain itu, mereka juga melakukan pengevaluasian terhadap performansinya dalam belajar.

  d. Memiliki kegigihan dalam bekerja dan mempunyai strategi tertentu yang membantunya dalam belajar.

  e. Mempunyai kecenderungan untuk membuat suatu pengertian atau makna dari apa yang dibaca, ditulis maupun yang didiskusikannya.

  f. Menyadari bahwa kemampuan yang mereka miliki bukan satu-satunya faktor yang mendukung kesuksesan meraih prestasi, melainkan juga dibutuhkan strategi dan upaya yang gigih dalam belajar.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi SRL

  Bandura (dalam Zimmerman, 1989) mengatakan bahwa SRL mengacu pada tingkatan bagaimana individu dapat menggunakan dirinya untuk mengatur strategi dalam berperilaku dan mengatur lingkungan belajarnya. a. Individu (self), faktor individu meliputi: 1) Pengetahuan yang dimiliki individu. Semakin banyak dan beragam pengetahuan yang dimiliki individu akan semakin membantu individu dalam melakukan SRL.

2) Tingkat kemampuan kognisi. Semakin tinggi tingkat kognisi yang dimiliki, semakin membantu pelaksanaan SRL dalam diri individu.

  3) Tujuan yang ingin dicapai. Semakin kompleks tujuan yang ingin diraih dalam aktivitas belajar, semakin besar kemungkinan individu melakukan SRL.