ANALISIS PENGARUH TABUNGAN TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2012-2015) - Test Repository

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN TERHADAP

  

INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH PERIODE

2012-2015)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

  

EKA FEBRIYANA

NIM 213 13 108

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  ALAMAN JUDUL

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN TERHADAP

  

INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH PERIODE

2012-2015)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

  

EKA FEBRIYANA

NIM 213 13 108

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

MOTTO

“DAN MOHONLAH PERTOLONGAN (KEPADA ALLAH) DENGAN SABAR DAN

SHALAT. DAN (SHALAT) ITU SUNGGUH BERAT, KECUALI BAGI ORANG-ORANG

  YANG KHUSYU ’” (Q.S AL BAQARAH:45)

“BERDOA, USAHA DAN SABAR ADALAH KUNCI KEBERHASILAN”

“AKU MENCINTAIMU, ITULAH SEBABNYA AKU TAK PERNAH BERHENTI

  

MENDOAKANMU” (SAPARDI DJOKO DAMONO)

“SAAT ORANG LAIN MERENDAHKANMU, JANGANLAH KAMU MERASA RENDAH

DIRI, BUKTIKAN JIKA KAMU AKAN BERHASIL SUATU HARI NANTI

  

“ORANG YANG BERJIWA BESAR MEMILIKI DUA HATI, YAKNI SATU HATI

MENANGIS SATU HARI BERSABAR”

  PERSEMBAHAN

Kedua orang tuaku Bapak Sumiat dan Ibu Widarti, yang telah

membimbing, mendidik, mencurahkan segala usaha dan do’anya dengan ikhlas serta kasih sayang tanpa mengenal lelah dan bosan demi masa depan penulis, Untuk adikku tercinta, Selly Irma Hidayah Untuk keluarga besar dan saudara-saudaraku Para dosenku tercinta, Teman-teman seperjuanganku, Almamaterku Institut Agama Islam Negeri Salatiga

  

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr Wb Dengan Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha

  Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, atas limpahan rahmat, hidayah, taufiq dan inayahnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “Analisis Pengaruh Tabungan terhadap Return On Asset (ROA) dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi Bank Umum Syariah Periode 2012-

  2015” guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Program Studi S1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Salatiga. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.

  Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Kaprodi S1 Perbankan Syariah.

  4. Qi Mangku Bahjatullah, Lc, M.SI selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis, memberikan pengarahan, masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini 5. Dr. Benny Ridwan, M.Hum selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis

  6. Seluruh Dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah, Instritut Agama Islam Negeri Salatiga

  7. Seluruh pegawai dan staff akademik Prodi dan Fakultas di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  8. Bapak, ibu, adik, dan semua familiku yang selalu memberi motivasi serta semangat.

  9. Untuk sahabat-sahabat terbaik ku Kunni, Dian, Mustoviyah, Mbak Nida dan seluruh teman-teman PS-S1 angkatan 2013 yang telah banyak memberikan masukan serta motivasi.

  10. Untuk te ma n- te ma n KKN posko 64, 65, dan 66 Desa Gonda ngrawe Andong Boyolali 2017.

  Semoga Allah SWT memberikan barokah atas kebaikan dan jasa-jasa mereka semua dengan rahmat dan kebaikan yang terbaik dari-Nya. Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyus unan skripsi ini masih banyak keurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya sebagai motivasi bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya.

  Wassalamualaikum Wr Wb Salatiga, 24 November 2017

  Penulis, Eka Febriyana NIM. 213 13 108

  

ABSTRAK

  Febriyana, Eka. 2018. Analisis Pengaruh Tabungan Terhadap Return On Asset

  (ROA) Bank Syariah Dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2015) .Skripsi, Fakultas

  Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Qi Mangku Bahjatullah, Lc, M. Si. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Kemampuan pengelolaan kinerja bank syariah dapat memberikan keuntungan secara efektif dan efisien. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tabungan terhadap Return On Asset (ROA) dengan inflasi sebagai variabel moderasi bank umum syariah tahun 2012-2015. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi laporan tahunan bank umum syariah dan situs resmi Bank Indonesia.

  Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Teknik analisi yang digunakan adalah regresi bernda yang meliputi uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji

  2

  normalitas, Uji R , Uji F, Uji t dan Moderated Regression Analysis (MRA) menunjukkan bahwa tabungan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap dan inflai memoderasi pengaruh tabungan terhadap

  Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA).

  Kata kunci : Tabungan, Inflasi dan Return On Asset (ROA)

  

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................... Error! Bookmark not defined.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah .................................................3Tabel 1.2 Data Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Tahun 2010-2015 .......5Tabel 1.3 Tingkat Besarnya Inflasi Tahun 2011-2015 .....................................7Tabel 1.4 Research Gap Penelitian ...................................................................8Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................19Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ..........................................................58Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................60Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................60Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas .........................................................61Tabel 4.5 Uji Normalitas ................................................................................62

  

Tabel 4.7 Hasil Uji F.......................................................................................64Tabel 4.8 Hasil Uji t........................................................................................65

  

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bank syariah di Indonesia semakin pesat, dimana

  hingga Januari 2016 berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) sebanyak 12 bank, Unit Usaha Syariah sebanyak 22 bank dan BPRS sebanyak 163 bank. Bank syariah atau bank bagi hasil merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Di dalam operasinya bank syariah mengikuti aturan

  Al Qur’an dan Hadist dan regulasi dari perintah. Sesuai dengan

  perintah dan larangan syariah, maka praktik-praktik yang mengandung unsur riba dihindari, sedangkan yang diikuti adalah praktik-praktik bisnis yang dilakukan di zaman Rasullulah.

  Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 dan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 merupakan landasan hukum untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia. Perkembangan bank syariah di Indonesia dipandang penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghendaki layanan jasa perbankan sesuai dengan prinsip syariah, meningkatkan mobilisasi dana masyarakat yang belum terserap sistem perbankan yang ada, meningkatkan ketahanan sistem perbankan nasional dan menyediakan sarana bagi investor internasional untuk melaksanakan pembiayaan dan transaksi keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah (Martono, 2002:95). Sedangkan peningkatan jumlah bank syariah maupun jumlah kantor menunjukkan eksistensi perbankan syariah di Indonesia, hal tersebut mengindikasikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Syariah semakin meningkat. Dimana pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, yang kemudian akan mempengaruhi pertumbuhan profitabilitas bank.

  Bank syariah harus dapat menjaga kinerja keuangan dengan baik dalam menjalankan operasionalnya sehingga mampu selalu menjadi lembaga yang mengedepankan kepercayaan masyarakat. Sebagai lembaga yang profit oriented seperti hal nya lembaga keuangan lain, kesehatan kinerja keuangan bank syariah menjadi sangat penting, terutama pada tingkat profitabilitasnya. Bank syariah harus mempunyai permodalan memadai yang dapat mengembangkan earning asset dan dapat menjaga tingkat profitabilitas dan likuiditas. Sebagai lembaga intermediasi, peran bank syariah antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan juga membutuhkan kinerja keuangan yang sehat.

  Sejalan dengan perkembangan ekonomi domestik yang masih mengalami perlambatan, pertumbuhan industri perbankan nasional juga cenderung melambat. Pada tahun 2015 perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 9,3% lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2014 sebesar 13,3%. Tingkat pertumbuhan perbankan nasional ini merupakan pertumbuhan terendah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah

  2015 Tahun 2011 2012 2013 2014 296,26 Total Aset (Rp Triliun) 145,47 195,02 242,28 272,34

  

Pertumbuhan Aset 3,064% 24,23% 12,41% 8,78%

DPK (Rp Triliun) 115,41 147,51 184,12 199,30 212,96

Pertumbuhan DPK 27,81% 24,42% 18,71% 6,11%

0,84% ROA 1,79% 2,14% 2,00% 0,79%

  Sumber : Data OJK 2015, (data diolah)

  Aset pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 23,9 triliun menjadi Rp 296,26 triliun atau tumbuh 8,78% dibandingkan jumlah aset pada tahun 2014. Sementara DPK meningkat sebesar Rp 13,32% triliun atau tumbuh 6,11% sehingga DPK tahun 2015 sebesar Rp 231,17 triliun. Walaupun DPK mengalami peningkatan, ROA dari tahun 2013 mengalami penurunan yang salah satunya kemungkinan disebabkan oleh faktor eksternal. Dengan keadaan seperti tabel di atas, akan memengaruhi kinerja keungan bank syariah terutama profitabilitasnya (www.ojk .go.id).

  Kesehatan kinerja keuangan bank syariah sebagai lembaga profit

  

oriented seperti lembaga keuangan lainnya menjadi sangat penting

  terutama tingkat profitabilitasnya. Kinerja yang baik dapat meningkatkan peran bank syariah sebagai lembaga intermediari antara pihak yang produk dan memberikan layanan jasa keuangan pada masyarakat, perbankan syariah juga memiliki tujuan dasar bisnis perbankan untuk memperoleh keuntugan maksimal sehingga mampu memenuhi kewajiban membagikan deviden serta peningkatan prospek usahanya.

  Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Salah satu tingkat profitabilitas suatu bank dapat diukur dengan Return On Asset

  

(ROA). Di samping itu, ROA merupakan metode pengukuran yang paling

  objektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia dan besarnya ROA dapat mencerminkan hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama perbankan. ROA merupakan ukuran dari kinerja keuangan bank dalam memperoleh laba sebelum pajak, yang dihasilkan dari total asset (total aktiva) bank yang bersangkutan.

  Salah satu cara meningkatkan profitabilitas yaitu dengan meningkatkan kinerja perbankan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan dana.

  Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, aset perbankan di Indonesia terbentuk dari dana pihak ketiga. Volume dana pihak ketiga dapat dijadikan indikasi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Semakin tinggi volume dana pihak ketiga mengindikasikan masyarakat semakin percaya kepada bank yang bersangkutan. Sebaliknya bila volume dana pihak ketiga semakin menurun maka mengindikasikan masyarakat semakin menurun kepercayaannya terhadap bank tersebut (Taswan, 2010:11).

  Sumber dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank merupakan dana yang terbesar yang sangat diandalkan oleh bank (dapat mencapai 80- 90% dari seluruh dana yang di kelola oleh bank). Pentingnya fungsi dana pihak ketiga sebagai salah satu sumber modal, bank syariah harus memiliki kemampuan dalam menghimpun dana pihak ketiganya (Lukman dalam Salviana, 2014:3). Berikut ini terdapat volume dana pihak ketiga perbankan syariah tahun 2010-2015

Tabel 1.2 Data Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Tahun 2010-2015

  2000000 1500000 1000000 Giro Tabungan

  500000 Deposito 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa minat masyarakat untuk menitipkan dananya di bank. Dimana dari tahun 2010-2015 rata-rata giro, tabungan, dan deposito mengalami kenaikan. Namun, pada tahun 2014, tabungan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mungkin disebabkan oleh beberapa alasan, seperti kebutuhan masyarakat yang meningkat sehingga masyarakat akan lebih memprioritaskan kebutuhan pokok dibandingkan menabung. Sedangkan kemampuan masyarakat menabung ditentukan oleh tingkat pendapatan masyarakat setelah dikurangi pajak serta tingkat pengeluaran konsumsinya. Kemauan untuk menabung juga ditentukan oleh faktor-faktor seperti budaya, sosial, ekonomi, dan politik.

  Salah satu indikator faktor ekonomi adalah inflasi, di mana inflasi merupakan suatu prooses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (Karim, 2007:137). Apabila terjadi inflasi maka terjadi ketidakpastian kondisi makro ekonomi suatu negara yang mengakibatkan masyarakat lebih mengguunakan dananya untuk konsumsi. Menurut para ekonom muslim menyebutkan dampak inflasi antara lain: menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, melemahkan semangat menabung, meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja dan mmengarahkan investasi pada hal-hal yang non produktif (Karim, 2007:137).

  Apabila terjadi inflasi, masyarakat akan enggan menabung di bank karena uang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan inflasi akan berdampak terhadap sektor riil masyarakat, seperti lesunya usaha para masyarakat karena mereka kesulitan mengembalikan modal yang disebabkan oleh inflasi. Berikut ini data inflasi dari Bank Indonesia.

Tabel 1.3 Tingkat Besarnya Inflasi Tahun 2011-2015

  Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Inflasi 4,28% 6,97% 6,42% 6,38% 3,53%

  

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

  Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa inflasi pada tahun 2015 adalah yang paling rendah sebesar 3,53%. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengemukakan, meski inflasi tahunan pada 2015 berhasil menyentuh target 3,3%, namun sejatinya sedikit meleset sebesar 5 persentasi poin (3,35%) dari perkiraan sebelumnya. Menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, hal ini terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti cabai, bawang, telur, dan daging ayam

  Seperti saat ini, harga-harga kebutuhan pokok cenderung terus naik seiring permintaan daya beli masyarakat yang terus naik tetapi tidak seimbang dengan barang yang tersedia yang menyebabkan harga terus naik. Dimana dengan tingginya inflasi kemungkinan dapat mempengaruhi besarnya masyarakat melakukan penyimpanan dana ke bank. Inflasi yang meningkat akan menyebabkan nilai riil tabungan merosot karena masyarakat akan mempergunakan hartanya untuk mencukupi biaya mempengaruhi profitabilitas bank (Sukirno, 2003:98). Sehingga inflasi dapat memoderasi masyarakat dalam melakukan penyimpanan dana.

  Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai tabungan, inflasi dan Return On Asset (ROA) adalah sebagai berikut:

  Ni Made Elin Sukmawati dan Ida Bagus Anom Purbawangsa 2016 Regresi linier berganda

  Inflasi Syahirul Alim 2014 Regresi linier berganda Positif Tidak Signifikan

  Positif Signifikan

  Hardiansyah Pahlawan 2012 Regresi linier berganda

  Positif Signifikan

  Lutfiyah Putri Nirwana dan Dina Fitrisia Septiarini 2015 Regresi linier berganda

  Positif Tidak Signifikan

  Andriyanto 2009 Regresi linier berganda Negatif Tidak Signifikan

  Tabel 1.4 Research Gap Penelitian

  Dewi Gusti 2008 Regresi linier berganda Positif Signifikan

  Positif Signifikan

  Bambang Sudiyatno 2010 Regresi linier berganda

  Positif Signifikan

  Peneliti Thn Metode Hasil Tabungan Nindi Nopiyanti 2015 Regresi linier berganda

  Variabel Independen

  Variabel Dependen

  Ayu Yanita 2013 Regresi linier Positif

  Sahara berganda Signifikan Return On

  Ravika Fauziah 2012 Regresi linier Negatif Tidak Asset berganda Signifikan

  (ROA) Seliaty Bunga 2016 Regresi linier Positif Paretta berganda Signifikan Desi Marilin 2012 Regresi linier Negatif Tidak Swandayani dkk berganda Signifikan Febrina 2009 Regresi linier Positif Dwijayanthi dan berganda Signifikan Prima Naomi

  Adapun kaitannya dengan Good Corporate Governanve, dimana salah satunya dengan prinsip transparansi data laporan keuangan bank tersebut yang dipublikasikan. Hubungan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) apabila masyarakat banyak melakukan penyimpanan dana di bank syariah akan meningkatkan profitabilitas bank syariah namun juga memperhatikan tingkat besarnya inflasi yang terjadi. Secara tidak langsung, dengan melakukan penyimpanan dana berarti pendapatan mereka meningkat karena berani melakukan perjanjian yang salah satu jaminannya adalah harta mereka. Dengan terkumpulnya dana dari masayrakat di bank, selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk digunakan sebagai usaha produksi sehingga kesejahteraan meningkat.

  Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang mengamati faktor- faktor yang mempengaruhi ROA seperti Nopiyanti (2015) dengan judul bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap Return

  Hal ini berbeda Luh Putu dkk (2016) bahwa aktiva On Asset (ROA). produktif dan dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional. Sedangkan Junita dan Abundanti (2016) serta Paretta (2016) menyimpulkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit dan Return On Asset (ROA). Sudiyatno (2010) bahwa Dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

  Sedangkan pengaruh tabungan terhadap Return On Asset (ROA) dalam beberapa penelitian seperti, Andriyanto (2009) menyimpulkan bahwa tabungan mudharabah dan deposito mudharabah tidak terdapat berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Hal ini berbeda dengan Sukmawati dan Purbawangsa (2016) bahwa pertumbuhan dana pihak Ketiga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

  Lutviyah dan Dina (2015) dalam judul Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Terhadap Laba Perbankan Syariah di Indonesia menyebutkan bahwa tabungan berpengaruh signifikan terhadap laba perbankan syariah.

  Dari penelitian Pahlawan (2012) bahwa tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas ROA.

  Sedangkan Julianti (2013) dengan judul Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Dan Bi Rate Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tabungan mudharabah. Sedangkan Lutviyah dan Dina (2015) bahwa deposito berpengaruh tidak signifikan terhadap laba bersih perbankan syariah. Ayu (2008) menyimpulkan bahwa deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas ROA.

  Pada tahun 2014, penelitian Alim yang berjudul Analisis Pengaruh Inflasi dan Bi Rate Terhadap Return On ROA Bank Syariah Di Indonesia dapat disimpulkan bahwa inflasi secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Sahara (2013) dalam judul Analisis Pengaruh Inflasi, Bi rate dan Produk Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Di Indonesia bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Sedangkan Fauziah (2012), disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara inflasi terhadap Return On Asset (ROA) di Bank Muamalat dan BCA.

  Swandayani, dkk (2012) bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA perbankan syariah.

  Mutaqiena (2013) melakukan penelitian menyimpulkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap DPK. Sedangkan Taufiq (2011) pada penelitian yang berjudul Pengaruh Deposito Terhadap Kredit dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum di Indonesia menyimpulkan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit. Sedangkan inflasi secara signifikan memperlemah deposito terhadap kredit. Zakky (2011) dalam judul Pengaruh Return On

  

Asset (ROA) Terhadap Return Saham dengan Inflasi sebagai Variabel

  Moderasi dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Inflasi memoderasi profitabilitas terhadap return saham. Sedangkan pada penelitian Lumbantobing dan Saim (2012) yang berjudul Inflasi Sebagai Variabel Makro Ekonomi Pemoderasi Determinan Struktur Modal Perusahaan Sektor Industri Manufaktur Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia bahwa inflasi terbukti memoderasi pengaruh positif profitabilitas terhadap rasio hutang perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia.

  Oleh karena itu, merujuk pada penelitian-penelitian tersebut, penelitian semakin tertarik untk melakukan penelitian kembali yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya dengan tahun dan variabel yang berbeda. Peneliti menggunakan variabel tabungan sebagai variabel independen. Inflasi sebagai variabel moderasi. Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen dengan periode penelitian tahun 2012-2015.

  Kemudian perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu adalah pada penelitian ini menggunakan variabel moderasi inflasi sebagai pengaruh tabungan terhadap Return On Asset (ROA).

  Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Analisis pengaruh Tabungan Terhadap Return On Asset (ROA) dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi Bank Umum Syariah Periode 2012-2015.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana tabungan berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) di Bank Syariah ?

  2. Bagaimana inflasi memoderasi pengaruh tabungan terhadap Return On

  Asset (ROA) di Bank Syariah ? C.

   Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui pengaruh tabungan terhadap Return On Asset

  (ROA) di Bank Syariah

  2. Untuk mengetahui inflasi memoderasi pengaruh tabungan terhadap

  Return On Asset (ROA) di Bank Syariah D.

   Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian yang dilakukan berkaitan dengan profitabilitas pada bank syariah beserta variabel-variabel yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut :

  1. Bagi peneliti, dapat mengasah kemampuan peneliti dalam menjawab permasalahan nyata, khususnya terkait dengan perbankan dan mengembangkan pemahaman keilmuan peneliti.

  2. Bagi akademisi, menjadi referensi dalam pengembangan keilmuan dan menjadi bahan inspirasi untuk penelitian selanjutnya.

  3. Bagi institusi

  a. Bagi bank syariah dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terkait kinerja perbankan syariah untuk periode yang akan datang. b. Bagi stakeholders, dapat memberikan gambaran terkait dengan tingkat kesehatan bank sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan merupakan urutan penyajian dari masing- masing bab secara terperinci, singkat dan jelas serta diharapkan dapat mempermudah dalam memahami laporan penelitian. Adapun penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. BAB I PENDAHULUAN

  Bab ini menyajikan pendahuluan dari seluruh penulisan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

  2. BAB II LANDASAN TEORI

  Bab ini menguraikan tentang landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran serta hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari sesuatu yang diteliti.

  3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  Bab ini menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis.

  4. BAB IV PEMBAHASAN

  Bab ini menguraikan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data dan interpretasi hasil pengolahan data.

5. BAB V PENUTUP

  Bab ini menguraikan tentang simpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penulis serta saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Dua jenis faktor yang dapat memengaruhi tingkat perubahan

  profitabilitas suatu bank, yaitu faktor yang berasal dari internal dan eksternal. Riyadi dan Yulianto dalam Luthfia Hanania (2015) menyebutkan bahwa faktor-faktor tersebut meliputi indikator makro, perpajakan, karakteristik bank, struktur keuangan, kualitas aset, likuiditas, dan modal. Indikator makro ekonomi yang sering digunakan dalam sebuah penelitian untuk menganalisis profitabilitas yaitu inflasi, tingkat suku bunga acuan dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan untuk indikator karakteristik bank itu sendiri salah satunya adalah dana pihak ketiga, seperti giro, tabungan dan deposito.

  Perkembangan kondisi perekonomian dunia saat ini akan memengaruhi pergerakan sistem keuangan. Dalam kaitannya dengan sistem keuangan bank syariah menurut Nopiyanti (2015), dalam penelitian dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Suku Bunga Terhadap Profitabilitas bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Dalam penelitian Paretta (2016) dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Inflasi Terhadap Profitabilitas menyimpulkan bahwa Dana pihak ketiga dan inflasi berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan pengaruh tabungan terhadap Return On Asset (ROA) dalam beberapa penelitian seperti, Andriyanto (2009) yang berjudul Pengaruh Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah terhadap Laba Bersih Bank Muamalat dan Bank Mandiri Syariah bahwa tabungan mudharabah dan deposito mudharabah tidak terdapat berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

  Sukmawati dan Purbawangsa (2016) bahwa pertumbuhan dana pihak Ketiga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

  Sedangkan Julianti (2013) dengan judul Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Dan Bi Rate Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tabungan mudharabah. Sedangkan Lutviyah dan Dina (2015) dalam judul Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Terhadap Laba Perbankan Syariah di Indonesia menyimpulkan bahwa deposito berpengaruh tidak signifikan terhadap laba bersih perbankan syariah..

  Pada tahun 2014, penelitian Alim yang berjudul Analisis Pengaruh Inflasi dan Bi Rate Terhadap Return On ROA Bank Syariah bahwa inflasi secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On

  

Asset (ROA). Sahara (2013) dalam penelitiannya Analisis Pengaruh Inflasi,

Bi rate , dan Produk Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (ROA)

  Bank Syariah bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap Return on

  

Asset (ROA). Sedangkan Fauziah (2012), dalam judul Analisis Pengaruh

  Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan

  Bank Central Asia bahwa tidak terdapat pengaruh antara inflasi terhadap Return On Asset (ROA) di Bank Muamalat dan BCA.

  Mutaqiena (2013) melakukan penelitian Analisis Pengaruh PDB, Inflasi, Tingkat Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap DPK.

  Sedangkan Taufiq (2011) pada penelitian yang berjudul Pengaruh Deposito Terhadap Kredit dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum di Indonesia bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit. Sedangkan inflasi secara signifikan memperlemah deposito terhadap kredit. Zakky (2011) dalam judul Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Return Saham dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi dapat disimpulkan bahwa Return On Asset

  

(ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Inflasi

  memoderasi profitabilitas terhadap return saham. Sedangkan pada penelitian Lumbantobing dan Saim (2012) yang berjudul “Inflasi Sebagai

  Variabel Makro Ekonomi Pemoderasi Determinan Struktur Modal Perusahaan Sektor Industri Manufaktur Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia” menyimpulkan bahwa inflasi terbukti memoderasi pengaruh positif profitabilitas terhadap rasio hutang perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Berikut ini ringkasan beberapa penelitian terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

  bunga SBI dan penyaluran kredit DPK berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit.

  Tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan laba bersih

  Pengaruh Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah terhadap Laba Bersih Bank

  Andriyanto (2009)

  Tabungan dan deposito mudharabah berpengaruh positif terhadap penyaluran dana.

  Tabungan, deposito mudharabah dan penyaluran dana

  Pengaruh Tabungan dan Deposito Mudharabah Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah

  Hedy Kuswanto (2013)

  DPK berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

  Dana pihak ketiga, CAR, LDR, BOPO dan kinerja keuangan

  Pengaruh dana pihak ketiga, CAR, LDR, BOPO terhadap kinerja keuangan

  Bambang Sudiyatno (2010)

  Return On Asset (ROA), inflasi, suku

  

Pengaruh tabungan terhadap Return On asset (ROA)

  Dana pihak ketiga,

  suku bunga SBI terhadap penyaluran kredit

  Return On Asset (ROA), inflasi dan

  Pengaruh Dana Pihak Ketiga,

  Ni Made Junita Sari dan Nyoman Abundanti (2016)

  Aktiva produktif dan DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional.

  Aktiva produktif, DPK dan kinerja operasional

  Pengaruh aktiva produktif dan DPK terhadap kinerja operasional

  Luh Putu Rika Febri Yanti, Fridayana Yudiaatmaja, dan Wayan Suwendra (2016)

  DPK, Suku Bunga dan Profitabilitas DPK berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

  Pengaruh DPK dan Suku Bunga Terhadap Profitabilitas

  Penulis Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Nindi Nopiyanti (2015)

  Tabungan mudharabah dan deposito mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Muamalat dan Bank Mandiri Syariah

  Ni Made Elin Pengaruh Pertumbuhan DPK, DPK berpengaruh Sukmawati dan Pertumbuhan Pertumbuhan positif tidak signifikan Ida Bagus Anom DPK, Kredit, Risiko terhadap profitabilitas Purbawangsa Pertumbuhan Kredit, Likuiditas, (2016) Kredit, Risiko Kondisi Ekonomi

  Kredit, Likuiditas, dan Profitabilitas dan Kondisi Ekonomi terhadap Profitabilitas

  Lutfiyah Putri Pengaruh Dana Pihak Ketiga Tabungan Nirwana dan Dina Pertumbuhan dan Laba berpengaruh Fitrisia Septiarini Dana Pihak Perbankan Syariah signifikan terhadap (2015) Ketiga Terhadap laba perbankan

  Laba Perbankan syariah Syariah

  Hardiansyah Analisis Pengaruh Giro, Tabungan, Tabungan Pahlawan (2012) Biaya Dana (Cost Deposito dan berpengaruh terhadap Of Fund) Rentabilitas rentabilitas.

  Terhadap Rentabilitas Bank Persero BUMN

  Dewi Gusti Ayu Pengaruh Tabungan dan Tabungan pengaruh (2008) Tabungan Dan deposito yang signifikan

  Deposito terhadap tingkat Terhadap rentabilitas ROA Rentabilitas

  

Pengaruh inflasi terhadap Return On asset (ROA)

  Friska Julianti Analisis Pengaruh Inflasi, nilai tukar, Variabel inflasi (2013) Inflasi, Nilai Bi Rate dan berpengaruh positif

  Tukar Dan Bi tabungan dan signifikan Rate Terhadap mudharabah terhadap Tabungan Tabungan Mudharabah Mudharabah Pada Perbankan Syariah Syahirul Alim (2014)

  Analisis Pengaruh Inflasi dan Bi

  Return On Asset (ROA) di Bank

  Inflasi berpengaruh terhadap Return On

  Inflasi, Bi Rate, Nilai Tukar Mata Uang dan Profitabilitas

  Analisa Pengaruh Inflasi, Bi Rate dan Nilai Tukar Mata Uang Beredar terhadap Profitabilitas Bank

  Febrina Dwijayanthi dan Prima Naomi (2009)

  Return On Asset (ROA) .

  Inflasi tidak berpengaruh terhadap

  Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Profitabilitas

  Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah

  Desi Marilin Swandayani dkk (2012)

  Dana pihak ketiga dan inflasi berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) .

  Dana pihak ketiga, inflasi dan profitabilitas

  Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Inflasi Terhadap Profitabilitas

  Muamalat dan BCA. Seliaty Bunga Paretta (2016)

  Inflasi dan profitabilitas Tidak terdapat pengaruh antara Inflasi terhadap

  Rate Terhadap Return On ROA

  Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia BCA

  Ravika Fauziah (2012)

  Return On Asset (ROA).

  Inflasi berpengaruh signifikan terhadap

  On Asset (ROA)

  Syariah Inflasi, suku bunga BI,PDB dan Return

  Return On Asset (ROA) Bank

  Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bi, dan PDB Terhadap

  Ayu Yanita Sahara (2013)

  Asset (ROA).

  Inflasi secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On

  Return On Assets

(ROA)

  Inflasi, Bi Rate dan

  Bank Syariah Di Indonesia

  Asset (ROA)

  

Pengaruh Tabungan Terhadap Return On Assets (ROA) dengan Inflasi sebagai

Variabel Moderasi

  Terhadap Return Saham dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi

  Profitabilitas, tangibilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan, non debt tax shield, inflasi dan rasio hutang

  Bursa Efek Indonesia

  Go Public di

  Inflasi Sebagai Variabel Makro Ekonomi Pemoderasi Determinan Struktur Modal Perusahaan Sektor Industri Manufaktur Yang

  Rudolf Lumbantobing dan Leonardus Saim (2012)

  berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Inflasi memoderasi profitabilitas terhadap return saham.

  Return On Asset (ROA)

  saham dan inflasi

  ROA , return

  On Asset (ROA)

  Penulis dan Tahun

  Pengaruh Return

  Awalluddin Zakky (2011)

  Sedangkan inflasi secara signifikan memperlemah pengaruh deposito terhadap kredit.

  Deposito, kredit dan inflasi Deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit.

  M Taufiq (2011) Pengaruh Deposito Terhadap Kredit dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum di Indonesia

  Inflasi berpengaruh signifikan terhadap DPK.

  PDB, inflasi, tingkat bunga, nilai tukar dan dana pihak ketiga

  Analisis Pengaruh PDB, Inflasi, Tingkat Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap DPK Bank Syariah

  Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Abieda Mutaqiena (2013)

  Inflasi terbukti memoderasi pengaruh positif profitabilitas terhadap rasio hutang perusabaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia Dari beberapa penelitian terdahulu, peneliti menemukan adanya gap antara lain:

  1. Dari beberapa ringkasan penelitian terdahulu, masih terdapat penelitian dengan hasil yang berbeda sehingga peneliti ingin membuktikan hasil penelitian yang baik.

  2. Beberapa penelitian terdahulu dengan hasil yang bertentangan dengan teori. Seperti: penelitian menyatakan dana pihak ketiga tidak berpengaruh dan tidak signifikan.

  3. Penelitian yang dilakukan sebelumnya, belum ada penelitian yang menyatakan inflasi memoderasi dana pihak ketiga terhadap Return On

  Asset (ROA).

B. Kerangka Teori 1. Bank Syariah

  Kata bank dari kata banque dalam bahasa Perancis, dan dari banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti atau lemari atau bangku.

  Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. Dalam Al Quran, istilah bank tidak disebutkan secra eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti terstruktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti zakat, sodaqoh,

  ghanimah (harta rampasan perang), jual beli, utang dagang, dan

  sebagainya, yang memliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi. Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip- prinsip syariah yaitu perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat makro maupun mikro.

  Nilai-nilai makro yang dimaksud adalah keadilan, maslahah, sistem zakat, bebas dari bunga (riba) bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dai hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), dan bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil), sebaga imana dinyatakan dalam Al Qur’an

  

“.....hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu....”(QS An Nisa:

29)

  Sementara nilai-nilai mikro yang harus dimiliki oleh pelaku perbankan syariah adalah sifat-sifat mulia yang dicontohkan oleh Rasullulah yaitu shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah (Ascarya, 2013:30). Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan barang dagangan utamanya (Kasmir 2003:18). Sedangkan kegiatan dan usaha bank akan selalu berkait dengan komoditi, sebagai berikut : a. Pemindahan uang.

  b. Menerima dan pembayaran kembali uang dalam rekening koran.

  c. Me ndisko nto s urat wesel, surat order ma up un s urat ber harga lainnya.

  d. Membeli dan menjual surat - surat berharga.

  e. Membeli dan menjual cek wesel, surat wesel, kertas dagang.

Dokumen yang terkait

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN (STUDI KASUS BANK MANDIRI)

0 0 11

DENGAN RETURN ON ASSET SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH) ARTIKEL ILMIAH

0 1 15

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING DAN FINANCING TO DEPOSITRATIO TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH DENGAN RETURN ON ASSET SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH) - Perbanas Institutional Repository

0 1 15

PENGARUH RISIKO USAHA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH RISIKO USAHA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH RISIKO USAHA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 26

ANALISIS PENGARUH CAPITAL EMPLOYED, HUMAN CAPITAL, DAN STRUCTURAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE Q1.2013 - Q4.2014 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 2 19

ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

1 1 110

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN INFLASI TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) DENGAN PEMBIAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas da

0 4 112

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SYARIAH MARKETING TERHADAP KEPUASAN NASABAH DENGAN KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS NASABAH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG SYARIAH SEMARANG). - Test Repository

0 0 172