ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN INFLASI TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) DENGAN PEMBIAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas da

PIHAK KETIGA (DPK) DAN INFLASI TERHADAP

RETURN ON ASSET (ROA) DENGAN PEMBIAYAAN

  

i

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

(CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DANA

  INTERVENING DI BANK UMUM

SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)

  

Disusun Oleh

ARDINI PANGESTUTI

NIM 21314064

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018 ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  iii

  

PENGESAHAN KELULUSAN

iv

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

v

  

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  vii

  

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya (Q.S Al-Baqarah:286)

Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-Insyiroh: 6)

Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.S Ibrahim: 7)

  

viii

PERSEMBAHAN

  Teruntuk Kedua orang tuaku tercinta , Bapak Suharto dan Ibu

Suharti yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya, memberikan

bimbingan serta do’a yang tak pernah henti-hentinya untuk anaknya,

Adikku, Andi Hermawan Susanto,

  Eri Riskiyanto, Dan keluarga besarku .

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio

  

(CAR), Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Inflasi

terhadap Return On Asset (ROA) dengan Pembiayaan Sebagai Variabel

Intervening Di Bank Umum Syariah

  , dengan lancar. Shalawat serta salam semoga

  selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di Yaumul Qiyamah.

  Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan tenaga, materi, informasi, waktu, maupun dorongan yang tidak terhingga dari berbagai pihak. Karena itu dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 3.

  Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  

ix

  

x

4.

  Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M. Si.selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak Haryo Aji Nugroho, S.sos., M.A selaku pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi dan masukan selama penulis menjalani perkuliahan di IAIN Salatiga.

  6. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam menempuh studi selama ini.

  7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suharto dan Ibu Suharti yang selama ini telah banyak memberikan perhatian, kasihsayang, dan juga selalu mendoakan untuk kelancaran dan kesuksesan anaknya.

  8. Adikku Andi Hermawan Susanto dan keluarga yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Eri Riskiyanto, terimakasih atas waktu yang diberikan untuk selalu mendengarkan curhat dan keluh kesah yang tak pernah berujung, yang selalu mendukung, menemani dan memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

10. Sahabatku, Aprik, Simun, Laelya, Ratna dan Ulfa yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

  

xi

11.

  Teman-teman seperjuangan dalam menempuh studiPS S1 angkatan 2014 IAIN Salatiga.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Salatiga, 19 September 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Pangestuti, Ardini. 2018.Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

  Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Inflasi terhadap Return On Asset (ROA) dengan Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening Di Bank Umum Syariah. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program

  Studi S1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M.Si Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui Capital Adequacy

  

Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

  Inflasi terhadap pembiayaan, pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

  

Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi dan Pembiayaan

  terhadapReturn On Asset (ROA).Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 bank umum syariah periode 2013-2017 dengan menggunakan metode purposive

  sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini path analysis.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap Pembiayaan, NPF dan Inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Pembiayaan, DPK berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Pembiayaan. CAR dan Pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, DPK berpengaruh negatif signifikan dan Inflasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.Pembiayaan sebagai variabel

  

intervening tidak terbukti memediasi variabel CAR, NPF, DPK dan Inflasi terhadap

ROA bank umum syariah.

  

Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),

  Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi, Pembiayaan dan Return On Asset (ROA)

  

xii

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

xiii

  

xiv

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

xv

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

xvi

  

xvii

DAFTAR GAMBAR

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perkembangan bisnis perbankan

  syariah pada 2015 sedang memasuki masa yang kurang baik. Pertumbuhan aset yang sempat mencapai 49 % pada 2013, tidak bisa terulang lagi pada tahun ini dan harus puas dengan pertumbuhan di angka 7,98 % pada Juli 2015. Turunnya pertumbuhan perbankan syariah, tidak hanya terjadi dari sisi aset, namun juga pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK).Bahkan pertumbuhan tersebut juga berada jauh di bawah perbankan konvensional. Posisi Juli 2015, pembiayaan hanya tumbuh 5,55 %, jauh lebih rendah dibanding konvensional yang bertumbuh

  lam Umiyati dan Lena, 2017).

  Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya.Hal ini terkait sejauh mana bank menjalankan usahanya secara efisien. Pembiayaan yang menurun akan berpengaruh pada profitabilitas. Ada dua faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank yaitu faktor dari dalam bank (internal) dan faktor luar dari bank (eksternal) tersebut. Yang pertama yaitu faktor dari dalam bank mencakup produk pembiayaan bank (jual beli dan bagi hasil),

  

1

  2 performance financing,

  modal, dan kualitas aset. Faktor dari luar bank mencakup inflasi, peraturan perbankan, tingkat pertumbuhan pasar, keadaan ekonomi suatu Negara (Hasan K dalam Anto, 2013).

  Variabel dependen pada penelitian ini yaitu profitabilitas bank syariah diukur menggunakan ROA (Return On Asset).Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2005). Penelitian ini menggunakan variabel CAR, NPF, DPK dan Inflasi sebagai variabel independen dan pembiayaan sebagai variabel intervening.

  CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko (Dendawijaya 2005). Semakin besar CAR makatingkat profitabilitas bank akan semakin besar pula. Penelitian mengenai CAR berpengaruh terhadap ROA telah dilakukan sebelumnya oleh Mokoagow dan Misbach (2015) menyatakan CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti dan Megawati (2016) menyatakan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.

  Faktor internal lain yang juga harus diperhatikan oleh bank dalam memberikan pembiayaan kepada masyarakat, yaitu resiko Pembiayaan non lancar

  3

  (Non Performing Financing).Menurut Bank Indonesia bank yang sehat adalah bank yang memiliki Non Performing Financing (NPF) kurang dari 5%. karena apabila Non Performing Financing (NPF) cukup tinggi maka profitabilitas bank syariah akan menurun. Penelitian mengenai NPF berpengaruh terhadap ROA telah dilakukan sebelumnya oleh Wibowo dan Syaichu (2013) menyatakan NPF tidak berpengaruh terhadap ROA, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Zulifiah dan Susilowibowo (2016) menyatakan NPF berpengaruh positif terhadap ROA.

  Kestabilan tingkat inflasi sangat penting untuk mendukung kegiatan perekonomian. Apabila kondisi Inflasi stabil, maka aktivitas perekonomianpun juga tidak akan terganggu. Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian.apabila terjadi inflasi yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Hal ini mengakibatkan minat masyarakatuntuk menabung, atau berinvestasi dan

  .

  berproduksi menjadi berkurang Hal ini berimbas kepada profitabilitas bank yang bersangkutan (Wibowo dan Syaichu, 2013). Penelitian mengenai Inflasi berpengaruh terhadap ROA telah dilakukan sebelumnya oleh Sahara (2013) menyatakan inflasi berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Zulifiah dan Susilowibowo (2016) menyatakan inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA.

  4

  Dana pihak ketiga (DPK) merupakan komponen terbesar dari modal yang dimiliki oleh bank syariah.Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat oleh bank syariah disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Keuntungan yang diperoleh bank syariah sebagian besar diperoleh dari usaha penyaluran dana ini, semakin besar DPK maka semakin banyak pembiayaan yang disalurkan (Hanania, 2015). Penelitian mengenai DPK berpengaruh terhadap ROA telah dilakukan sebelumnya oleh Anggreni dan Suardhika (2014) menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Muliawati dan Khoiruddin (2015) menyatakan DPK tidak berpengaruh terhadap ROA,

  Jika tingkat pembiayaan meningkat maka profitabilitas bank juga akan meningkat. Sebagaimana dalam penelitian Hanania (2015) yang menyatakan bahwa pembiayaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rachman dan Rochmanika (2012) menyatakan pembiayaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

  Dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan digunakannya pembiayaan sebagai variabel intervening, dimana dalam penelitian sebelum-sebelumnya pembiayaan dijadikan sebagai variabel independen dan dependen.Penelitian yang diteliti oleh Nurrochman (2016),

  5

  Umiyati dan Ana (2017), lestari (2012), Julia (2017), Firaldi (2013), Misbah (2016), Nurbaya (2013), Pratami (2011) dan Bakti (2016) menggunakan pembiayaan sebagai variabel dependen. Sedangkan dalam penelitian Mokoagow dan Fuady (2015), Prasanjaya dan Ramantha (2013), Sahara (2013), Hanania (2015), Wibowo dan Syaichu (2013), Zulifiah dan Susilowibowo (2014), Febriyanti dan Megawati (2016), Muliawati dan Khoiruddin (2015), Rahman dan Rochmanika (2012), dan Widyaningrum (2015), yang menggunakan variabel pembiayaan sebagai variabel independen.

  Berdasarkan uraian, maka penulis mengangkat judul : “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

  Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) dengan Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening di Bank Umum Syariah

  ” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh CAR terhadap pembiayaan bank umum syariah ? 2.

  Bagaimana pengaruh NPF terhadap pembiayaan bank umum syariah ? 3. Bagaimana pengaruh DPK terhadap pembiayaan bank umum syariah ? 4. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan bank umum syariah ? 5. Bagaimana pengaruh CAR terhadap ROA Bank Umum Syariah ?

  6

  6. Bagaimana pengaruh NPF terhadap ROA Bank Umum Syariah ? 7.

  Bagaimana pengaruh DPK terhadap ROA Bank Umum Syariah ? 8. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap ROA Bank Umum Syariah ? 9. Bagaimana pengaruh pembiayaan terhadap ROA Bank Umum Syariah ? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk menguji pengaruh CAR terhadap pembiayaan Bank Umum syariah.

  2. Untuk menguji pengaruh NPF terhadap pembiayaan Bank Umum syariah.

  3. Untuk menguji pengaruh DPK terhadap pembiayaan Bank Umum syariah.

  4. Untuk menguji pengaruh inflasi terhadap pembiayaan Bank Umum syariah.

  5. Untuk menguji pengaruh CAR terhadap ROA Bank Umum syariah.

  6. Untuk menguji pengaruh NPF terhadap ROA Bank Umum syariah.

  7. Untuk menguji pengaruh DPK terhadap ROA Bank Umum syariah.

  8. Untuk menguji pengaruh Inflasi terhadap ROA Bank Umum syariah.

  9. Untuk menguji pengaruh pembiayaan terhadap ROA Bank Umum syariah.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Penulis

  Menjadi sarana perwujudan latihan akademik dan pendalaman ilmu sekaligus pemahaman penulis, sebagai hasil proses pembelajaran penulis hingga saat ini.

  7

  2. Bagi Praktisi Lembaga Keuangan Syariah Dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para praktisi lembaga keuangan syariah dan Diharapkan karya tulis ini dapat berguna dalam pengambilan keputuan berdasarkan informasi yang diperoleh untuk merencanakan suatu inovasi baru khususnya alokasi pembiayaan.

  3. Bagi Pihak Lain Diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi mengenai keadaan keuangan Bank Syariah kepada nasabahnya serta masyarakat umum yang tertarik terhadap Bank Syariah dan ingin bergabung.

E. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini sistematika yang digunakan terdiri dari lima bab.

  Secara garis besar masing-masing bab akan dijelaskan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Berisi pendahuluan sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. Bab ini berisi 5 sub bab diantaranya latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Membahas tentang landasan teori yang berhubungan dengan variabel- variabel penelitian. Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka, kerangka teori,kerangka penelitian dan hipotesis.

  BAB III METODE PENELITIAN

  8

  Berisikan tentang metode penelitian yang digunakan diantaranya jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, dan alat analisis.

  BAB IV ANALISIS DATA Berisikan pembahasan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisisnya yang meliputi deskripsi obyek penelitian dan analisis data yang telah ditemukan pada bab sebelumnya sebagai hasil analisis.

  BAB V PENUTUP Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan yang merupakan jawaban dari pokok-pokok masalah yang telah dikemukakan pada bab pertama. Kemudian saran yang berisi masukan-masukan yang ditujukkan bagi pihak yang berkepentingan terkait dengan penelitian ini dan bagian akhir berisi tentang daftar pustaka, lampiran serta daftar riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain berkaitan

  dengan analisis pengaruh CAR, NPF, DPK dan inflasiterhadap pembiayaan dan ROA di Bank Umum Syariah antara lain adalah : Nurrochman (2016) hasil penelitiannya menunjukkan DPK, FDR,

  ROA, NPF dan Bi rate berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan.Inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Pembiayaan.

  Umiyati dan Ana (2017) hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK, FDR, ROA, NPF dan Inflasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.Secara parsial DPK, FDR berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan. ROA, NPF, dan inflasi tidak berpengaruh terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.

  Lestari (2012) hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR, BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap besarnya pembiayaan, NPF, ROE, FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap besarnya pembiayaan. ROA, DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan.

  Julia (2017) hasil penelitiannya adalah secara parsial (Uji t) variabel NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pembiayaan murabahah, variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembiayaan

  10

murabahah , sedangkan variabel DPK berpengaruh positif signifikan terhadap

  tingkat pembiayaan murabahah. Secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel NPF, Inflasi dan DPK secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembiayaan murabahah.

  Firaldi (2013) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DPK dan NPF mempunyai pengaruh jangka pendek terhadap Total Pembiayaan, dan Inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap Total Pembiayaan yang diberikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah DI Indonesia.

  Misbah (2016) hasil penelitiannya adalah variabel independen yaitu DPK, Marjin Keuntungan, dan ROA mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Muamalat.Variabel independen NPF berpengaruh negatif dan tidak signifikan, dan variabel SWBI berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan murabahah.

  Nurbaya (2013) secara parsial CAR, ROA dan DPK memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembiayaan

  

murabahah .Sedangkan FDR tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan

murabahah .

  Pratami (2011) hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial hanya DPK yang berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan, sedangkan CAR, NPF, dan ROA tidak berpengaruh terhadap pembiayaan.Secara simultan variabel DPK, CAR, NPF, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan.

  Bakti (2016) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah, CAR,

  11

  ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah, NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah.

  Katmas (2014) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa inflasi ,Bi rate, ROA berpengaruh positif signifikan terhadap volume pembiayaan. Kurs tidak berpengaruh signifikan. CAR NPF, dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap volume pembiayaan. FDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap volume pembiayaan.

  Menurut Ali dan Rohman (2016) hasil penelitiannya menunjukan bahwa secara parsial inflasi berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.

  Mokoagow dan Fuady (2015) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, variabel KAP yang diproksikan dengan PPAP dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.Variabel FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.

  Prasanjaya dan Ramantha (2013) hasil yang diperoleh adalah menunjukkan CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap profitabilitas perbankan yang memperjual belikan sahamnya di BEI.Variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas perbankan, Variabel LDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perbankan yang memperjual belikan sahamnya di BEI.

  12

  Sahara (2013) hasil yang diperoleh adalah bahwa suku bunga BI berpengaruh negatif terhadap ROA.Namun pada pengujian inflasi dan GDP menunjukkan hasil terdapat pengaruh positif terhadap ROA.Secara bersama- sama inflasi, suku bunga BI, dan GDP berpengaruh signifikan terhadap ROA.

  Hanania (2015) hasil yang diperoleh adalahpembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, DPK dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dalam jangka panjang DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. NPF dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

  Wibowo dan Syaichu (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suku bunga, inflasi, CAR, dan NPF tidak berpengaruh terhadap ROA.Variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

  Zulifiah dan Susilowibowo (2014) hasil penelitiannya yaitu CAR dan NPF berpengaruh positif terhadap ROA, BI rate dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA, namun inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA.Secara bersama-sama inflasi, BI rate, CAR, NPF dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA.

  Febriyanti dan Megawati (2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, FDR, dan NPF tidak berpengaruh pada profitabilitas (ROA).Variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

  13

  Muliawati dan Khoiruddin (2015) hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK, NPF, FDR, BOPO dan SWBI secara simultan berpengaruh terhadap ROA.Secara parsial DPK, FDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.NPF, SWBI berpengaruh positif tidak signfikan terhadap ROA.BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

  Rahman dan Rochmanika (2012) hasilnya menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.Pembiayaan NPF berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

  Widyaningrum (2015) hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, NPF, FDR, dan OER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA.Secara parsial CAR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.NPF, dan FDR positif berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA.OER berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

  Anggreni dan Suardhika (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK dan CAR berpengaruh positifsignifikan , sedangkan NPL dan Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).

  Sari dan Haryanto (2017) hasil terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah DiIndonesia (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun2011-

  2015)”. Hasil penelitian menunjukkan CAR, NOM, FDR, dan BPH berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA, NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA,

  Tristiningtyas dan Mutaher (2013) hasil penelitiannya CAR, NOM dan DPK berpengaruh positif signifikan terhadap ROA ,BOPO dan NPF

  14

  berpengaruh negatif terhadap ROA, FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

  Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Variabel Hasil penelitian Pengaruh CAR, NPF, Inflasi Terhadap Pembiayaan

  

1. Mahfudz Isnu FDR, ROA, NPF, DPK berpengaruh positif signifikan

Nurrochman, 2016 Inflasi, BI Rate terhadap Pembiayaan. FDR berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan. ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan, NPF berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan. Inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Pembiayaan. BI Rate berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan.

  

2 Umiyati dan Leni DPK, FDR, ROA, DPK, FDR, ROA, NPF dan Inflasi

Tantri Ana, 2017 NPF dan Inflasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia. Secara parsial DPK, FDR berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan. ROA, NPF, dan inflasi tidak berpengaruh terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariad Devisa di Indonesia.

  

3 Fitri Suci Lestari, 2012 CAR, BOPO, NPF, CAR, BOPO berpengaruh negatif

ROE, FDR, ROA, dan tidak signifikan terhadap DPK besarnya pembiayaan, NPF, ROE, FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap besarnya pembiayaan. ROA, DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan.

  

4 Rizky Anggriani Julia, NPF, Inflasi, dan NPF berpengaruh negative

2017 DPK signifikan terhadap tingkat pembiayaan murabahah, inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembiayaan murabahah

  , DPK berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat

  15 pembiayaan murabahah. Secara simultan NPF, Inflasi dan DPK secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembiayaan murabahah.

  

5 Mufqi Firaldi, 2013 DPK, NPF, dan DPK mempuyai Pengaruh jangka

Inflasi pendek terhadap Total Pembiayaan, NPF mempunyai pengaruh jangka pendek terhadap Total Pembiayaan, dan Inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap Total Pembiayaan yang diberikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah DI Indonesia.

  

6 Nur Imanudin Misbah, DPK, Marjin DPK, Marjin Keuntungan, dan

2016 Keuntungan, NPF, ROA mempunyai pengaruh yang ROA dan SWBI positif signifikan Pembiayaan Murabahah pada Bank Muamalat.

  Sedangkan NPF berpengaruh negatif dan tidak signifikan, SWBI berpengaruh negatif dan signifikan.

  

7 Ferial Nurbaya (2013) CAR, ROA, FDR, variabeL CAR, ROA, FDR, dan

dan DPK DPK secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah. Secara parsial CAR, ROA dan DPK memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah . Sedangkan FDR tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan murabahah .

  

8 Wuri Arianti Novi DPK, CAR, NPF, secara parsial hanya DPK yang

Pratami, 2011 dan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan, sedangkan CAR, NPF, dan ROA tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. Secara simultan variabel DPK, CAR, NPF, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan.

  

9 Nurimansyah Setivia DPK, CAR, ROA, DPK berpengaruh positif signifikan

Bakti, 2016 dan NPF terhadap pembiayaan perbankan syariah, CAR, ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah, NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah.

  

10 Katmas, 2014 Inflasi, Bi rate,kurs, inflasi ,Bi rate, ROA berpengaruh

CAR,ROA, FDR, positif signifikan terhadap volume NPF, dan BOPO. pembiayaan. Kurs tidak

  16 berpengaruh signifikan. CAR NPF, dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap volume pembiayaan. FDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap volume pembiayaan.

  

11 Ali dan Rohman DPK, NPF, CAR, secara parsial inflasi berpengaruh

(2016) ROA, BOPO, positif terhadap pembiayaan Inflasi, tingkat suku murabahah. bunga dan PDB

  Pengaruh CAR, NPF, Inflasi dan Pembiayaan terhadap ROA

  

1 Sri windarti mokoagow CAR, KAP, BOPO, CAR berpengaruh positif

dan Misbach Fuady, dan FDR signifikan terhadap ROA, KAP 2015 yang diproksikan dengan PPAP berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA , BOPO berpengaruh negatif signifikan FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah.

  

2 A.A. Yogi Prasanjaya CAR, BOPO, LDR, Secara simultan CAR, BOPO,

dan

  I Wayan dan Ukuran LDR dan Ukuran Perusahaan Ramantha, 2013 Perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Profitabilitas Perbankan yang memperjual belikan sahamnya di BEI, secara parsial BOPO, LDR berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas Perbankan yang memperjual belikan sahamnya di BEI.

  

3 Ayu Yanita Sahara, Inflasi, Suku Bunga suku bunga BI berpengaruh negatif

2013 BI, Produk domestic terhadap ROA. Namun pada Bruto pengujian inflasi dan produk domestik bruto menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif terhadap ROA. Dan secara bersama-sama inflasi, suku bunga BI, dan produk domestik bruto (GDP) berpengaruh signifikan terhadap ROA.

  

4 Luthfia Hanania, 2015 Pembiayaan, DPK, Hasil yang diperoleh adalah

NPF, dan suku pembiayaan berpengaruh positif bunga signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, DPK dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dalam jangka panjang DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap

  17 profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. NPF dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

  

5 Edhi Satriyo Wibowo Suku bunga, Inflasi, suku bunga, inflasi, CAR, dan NPF

dan Muhammad CAR, BOPO dan tidak berpengaruh terhadap ROA, Syaichu, 2013 NPF sedangkan BOPO berpengaruh negative signifikan terhadap ROA.

  

6 Fitri Zulifiah dan Joni BI Rate, CAR, NPF CAR dan NPF berpengaruh positif

Susilowibowo, 2014 dan BOPO terhadap ROA, BI rate dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA, namun inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA. Secara bersama- sama inflasi, BI rate, CAR, NPF dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA.

  

7 Febriyanti dan Sri CAR,FDR,NPF, dan variabel CAR, FDR, dan NPF tidak

Megawati, 2016 BOPO berpengaruh pada ROA. Sementara variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

  

8 Sri Muliawati dan DPK, NPF, FDR, Hasil penelitian menunjukkan

Moh.Khoiruddin, 2015 BOPO, dan SWBI bahwa DPK, NPF, FDR, BOPO dan SWBI secara simultan berpengaruh terhadap ROA. Secara parsial DPK, FDR brpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. NPF, SWBI berpengaruh positif tidak signfikan terhadap ROA. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

9 Aulia Fuad Rahman Pembiayaan bagi pembiayaan bagi hasil berpengaruh hasil, pembiayaan negatif signifikan terhadap ROA.

  Ridha Rochmanika, jual beli, dan NPF. Pembiayaan jual beli NPF 2012 berpengaruh positif signifikan terhadap ROA

  

10 Linda Widyaningrum, CAR, NPF, FDR, Hasil penelitian menunjukkan

2015 dan OER bahwa variabel CAR, NPF, FDR, dan OER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara parsial CAR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. NPF, dan FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. OER berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA

  

11 Made Ria Anggreni DPK, CAR, NPL, DPK dan CAR berpengaruh positif

dan I Made Sadha suku bunga signifikan , sedangkan NPL dan Suardhika2 (2014) Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas

  18 (ROA).

  12 Destiana (2016) DPK dan Risiko DPK maupun risiko, kedua-duanya berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah dan musyarakah pada bank syariah di Indonesia.

  

13 Sari dan Haryanto CAR, NOM, FDR, CAR, NOM, FDR, dan BPH

(2017) BPH dan NPF berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA, NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA,

  14 Tristiningtyas dan CAR, NOM, DPK, CAR, NOM dan DPK berpengaruh Mutaher (2013) BOPO, NPF dan positif signifikan terhadap ROA FDR ,BOPO dan NPF berpengaruh negatif terhadap ROA, FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

  Sumber : Data sekunder yang diolah 2018 B.

   Kerangka Teori 1. Teori Pembiayaan

  Dalam menetapkan kebijaksanaan perkreditan, dalam hal ini pembiayaan tersebut harus diperhatikan tiga asas pokok yaitu (Mulyono, 2000 :20) : a.

  Asas Likuiditas, yaitu asas yang mengharuskan bank untuk tetap dapat menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari para nasabahnya atau dari masyarakat. Suatu bank dikatakan likuid apabila memenuhi beberapa kriteria antara lain : 1)

  Bank tersebut memiliki “cash assets” sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya,

  19

  2) Bank tersebut memiliki assets lainnya yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarannya.

  3) Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk utang.

  b.

  Asas solvabilitas, usaha pokok perbankan yaitu menerima simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit. Dalam kebijaksanaan pembiayaanmaka bank harus pandai-pandai mengatur penanaman dana ini baik pada bidang perkreditan, surat-surat berharga pada suatu tingkat risiko kegagalan yang sekecil mungkin.kiranya hal ini mudah untuk dipahami sebab assets bank dalam bentuk kredit dan penanaman dalam surat-surat berharga ini akan merupakan sumber utama bagi bank untuk menutup segala utang bank kepada para girant/deposant apabila sewaktu-waktu yang bersangkutan akan menarik dananya dari bank tersebut. Jadi masalah ini yang mendorong Top Manajemen suatu bank untuk dapat mengarahkan kebijaksanaan dalam pemberian kredit yang sehat, mengarahkan sasaran pemberian kredit secara tepat, dan lain-lain. Sehingga kredit-kredit yang diberikan tersebut harus dapat dikuasai oleh para debitur tepat waktunya sesuai dengan yang telah dijanjikan agar tidak merusak skedul perencanaan kredit yang telah disusunnya.

  c.

  Asas rentabilitas, sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba, baik untuk mempertahankan eksistensinya maupun untuk keperluan mengembangkan dirinya.laba yang diperoleh dari pembiayaanberupa

  20

  selisih antara biaya dana dengan dengan pendapatan bunga yang diterima para debitur. Pada Negara-negara yang sedang berkembang pendapatan bunga dari bidang pembiayaan merupakan sumber pendapatan yang terbesar bagi perbankan.

  Selanjutnya disamping “Top Manajemen” suatu bank harus memperhatikan tiga asas diatas maka ia harus pula memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan pembiayaan yaitu : a.

  Keadaan perekonomian, perkembangan politik.

  b.

  Peraturan-peraturan penguasa moneter yang ada.

  c.

  Kemampuan bank yang bersangkutan dalam mengumpulkan dana dengan biaya yang relative murah.

  d.

  Volume permintaan kredit dari masyarakat bisnis.

  e.

  Tingkat (besarnya) laba yang diharapkan .

  f.

  Kemampuan manajemen bank itu sendiri.

  g.

  Para saingan dari bank-bank/lembaga keuangan lainnya yang memasarkan jasa perkreditan.

2. Teori Profitabilitas

  Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas bank. Seluruh manajemen suatu bank, baik yang mencakup manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba (profitabilitas) perusahaan perbankan (Payamta, Machfoed, 1999). Manajemen yang baik yang ditunjang oleh

  21

  faktor modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal untuk keberhasilan bank dan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dari segi manajemen adalah balance sheet managementyang meliputi asssets dan liability

  management artinya pengaturan harta dan utang secara bersama-sama (Badera L.D, 2003).

  Keterkaitan dengan penelitian penulis, dalam teori diatas menyebutkan bahwa manajemen bank berupa manajemen permodalan.

  Yang mana dalam penelitian ini permodalan diungkapkan dengan menggunakan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), manajemen kualitas

  Non Performing

  aktiva diungkapkan dengan menggunakan

  Financing (NPF), manajemen likuiditas diungkapkan dengan menggunakan

  Dana Pihak ketiga (DPK), dan profitabilitas diungkapkan dengan menggunakan Return On Assets (ROA).

3. Return on asset (ROA)

  Menurut Endraswati (2018) ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan. ROA adalah gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan.

  Menurut Arifudin (2012) dalam Rivai (2006), ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva/aset yang dimilikinya. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA

  22

  suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.

  Menurut Endraswati, Suhardjanto dan Krismiaji (2014) ROA merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total asset dalam satu periode. Besarnya nilai ROA dapat dihitung dengan rumus : 4.

   Pembiayaan a.

  Pengertian Pembiayaan Menurut Muhammad (2002:260), Pembiayaan secara luas berarti financingatau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank umum syariah kepada nasabah.

  Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan (pasal 1) disebutkan bahwa, “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang/tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang/tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil”.

  23

  Menurut Pratiwi (2011) dalam bukunya Muhammad (2005), membedakan tujuan pembiayaan menjadi dua kelompok, yaitu: tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro. Secara makro, pembiayaan bertujuan untuk: 1)

  Peningkatan ekonomi umat. Masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonomi. Dengan demikian dapat meningkatkan taraf ekonominya.

  2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha. Untuk pengembangan usaha membutuhkan dana. Dana tambahan ini dapat diperoleh dengan melakukan aktivitas pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada pihak minus dana, sehingga dapat tergulirkan.

  3) Meningkatkan produktivitas. Pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produksinya.

  Sebab upaya produksi tidak akan dapat jalan tanpa adanya dana; 4)

  Membuka lapangan kerja baru. Dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau membuka lapangan kerja baru.

  5) Terjadi distribusi pendapatan. Masyarakat usaha produktif mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat.

  24

  Dalam kehidupan masyarakat ini ada pihak yang memiliki kelebihan dana sementara ada pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dana.

  Menurut Hanania (2015) Pembiayaan yang disalurkan akan memberikan revenue kepada bank syariah dalam bentuk nisbah atau

  margin yang telah disepakati melalui akad. Ketika nasabah

  mengembalikkan total pembiayaan yang diberikan oleh bank beserta nisbah atau margin yang telah ditentukan maka bank akan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh akan berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas bank syariah.

  Total Pembiayaan = Pem.Mudharabah + Pemb.Murabahah + Pemb.Musyarakah 5.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MODAL, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERBANKAN SYARIAH

2 7 156

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat P

0 0 17

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN BAGI HASIL BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 23

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN BAGI HASIL BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 17

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN BAGI HASIL BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PENYALURAN KREDIT DENGAN NON PERFORMING LOAN (NPL) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM KONVENSIONAL

0 0 18

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING FINANCE, DANA PIHAK KETIGA DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Bank Umum Syariah Tahun 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

0 0 125

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperol

0 8 92

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2013-2017) - Test Repository

1 2 127

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN GIRO WAJIB MINIMUM (GWM) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH

0 0 126