Perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi Pepsodent ditinjau dari segi merek harga dan cita rasa produk : studi kasus desa Sengon, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten - USD Repository

  

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN PADA PRODUK

PASTA GIGI PEPSODENT DITINJAU DARI SEGI MEREK

HARGA DAN CITA RASA PRODUK

Studi kasus : Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Disusun Oleh:

Anastasia Widiyanti

011334063

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 Maret 2008 Penulis Anastasia Widiyanti

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Anastasia Widiyanti

  Nomor Mahasiswa : 011334063

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI

PEPSODENT DITINJAU DARI SEGI MEREK, HARGA DAN CITA RASA

PRODUK

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun

memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

  Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 April 2008 Yang menyatakan Anastasia Widiyanti

  

MOT T O dan P ER SEMB A H A N

Tetapi carilah dulu K erajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan

ditambahkan kepadamu

  

(Matius 6:33)

B ersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam

doa.

(R oma 12:12)

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam

  

Kristus Yesus

(1 Tesalonika 5:18)

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Ø

  Yesus K ristus Juru Selamatku

Ø

  B apak dan I buku tercinta

Ø

  K akak – kakakku

Ø

  K eluarga besarku

Ø

  Sahabat – sahabatku

Ø

  Almamaterku

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan penyertaannya dari awal hingga selesainya penyusunan skripsi

yang berjudul “PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN PADA PRODUK

PASTA GIGI PEPSODENT DITINJAU DARI SEGI MEREK, HARGA DAN

CITA RASA PRODUK”.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperole h gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

  Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik

tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu

penulis dengan kerendahan hati dalam kesempatan ini menyampaikan terima

kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.pd., M.Si. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  

4. Ibu E. Catur Rismiyati, S.Pd., M.A. sebagai dosen pembimbing yang telah

berkenan menyediakan waktu memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

  

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. atas segala masukan yang

diberikan kepada penulis dan selaku dosen penguji skripsi.

  6. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji skripsi.

  

7. Bapak Kades Desa Sengon, yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk melakukan penelitian dan memberikan data-data yang diperlukan bagi penulis.

  

8. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi yang

telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

  

9. Kedua orangtuaku Bapak Suwito dan Ibu C. Suryanti yang tidak pernah

berhenti mendoakan dan membimbingku serta memberikan dukungan baik secara moral dan material ( maaf Mi, kalau membuatmu kecewa ).

  

10. Kakak-kakakku mas Widi, mas Un dan BuYen, mbak Tutik dan Lius yang

telah memberikan dukungan padaku selama ini, buat ponakan kecilku Rachel (dik Kae l jangan nakal ya!!!).

  

11. Buat sahabatku Wahyu Meita Widiarti, terimakasaih untuk persahabatan

kita, selamat jalan Dhok doaku mengiringi kepergianmu.

  

12. Buat temen-temenku Endah, Sulis, Nila, Jatu, Silvi, Duwek, Alan makasih

supportnya (akhirnya aku lulus juga ooi !!!), Ida ma Soeshi ayo semangat!!! dan semua anak-anak PAK B’01.

  13. Buat Jetty ma Popo, makasih ya komputernya sorry ngrepotin. Jetty ayo semangat !!!

  14. Buat mas Agung maturnuwun untuk nasihat-nasihatnya, buat Su (makasih ya infonya!!!).

  15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu di sini, terimakasih atas semua dukungannya.

  

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis.

  

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 5 Maret 2008 Penulis Anastasia Widiyanti

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................ vi

KATA PENGANTAR...................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

ABSTRAK....................................................................................................... xiii

ABSTRACT..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................

  1 B. Batasan Masalah.............................................................................

  3 C. Rumusan Masalah..........................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian..........................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................

  6 A. Persepsi...........................................................................................

  6 B. Perilaku Konsumen ........................................................................ 11

  C. Merek ............................................................................................. 15

  D. Pengertian Pemasaran .................................................................... 17

  E. Bauran Pemasaran.......................................................................... 17

  F. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22

  G. Hipotesis ......................................................................................... 23

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 24

A. Jenis Penelitian............................................................................... 24 B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 24 C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................ 24 D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 24 E. Variabel Penelitian ......................................................................... 25 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 26 G. Teknik Pengujian Instrumen.......................................................... 27 H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ............................ 34

A. Batas-batas Wilayah...................................................................... 34 B. Kondisi Geografis .......................................................................... 34 C. Kependudukan............................................................................... 35

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN......................................... 38

A. Analisis Diskriptip ......................................................................... 38 B. Hasil Pengujian Chi Square .......................................................... 46 C. Pembahasan................................................................................... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 76

A. Kesimpulan ..................................................................................... 76 B. Keterbatasan Penelitian................................................................... 77

  C. Saran.............................................................................................. 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

ABSTRAK

Perbedaan Persepsi Konsumen pada Produk Pasta Gigi Pepsodent ditinjau dari

Segi Merek, Harga dan Citarasa Produk

  

Anastasia Widiyanti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi konsumen

pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi merek, harga dan citarasa

produk berdasarkan usia, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatannya. Jenis

penelitian ini adalah studi kasus dengan lokasi Desa Sengon, kecamatan

Prambanan, kabupaten Klate n pada bulan Juni 2006.

  Populasi penelitian adalah semua pengguna pasta gigi pepsodent di

wilayah desa Sengon, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

seratus orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode

purvosive random sampling” yaitu teknik pengambilan sampel dengan

mengambil orang terpilih menurut ciri khusus yangtelah menggunakan pasta gigi

pepsodent selama lebih dari satu tahun.Teknik pengambilan data dilakukan

dengan wawancara dan kuesioner dan analisis data menggunakan Uji Chi Square.

  Dari analisa data dapat diperoleh hasil sebagai berikut : (1) ada perbedaan

persepsi konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi merek

  2

  2

berdasarkan usia (x =14,2017 > x =3,841); (2) ada perbedaan persepsi

hit tab

konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi merek berdasarkan

  2

  2

tingkat pendidikan (x =23,8049 > x =3,841); (3) tidak ada perbedaan persepsi

hit tab

konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi merek berdasarkan

  2

  2

tingkat pendapa tan (x hit =3,6414 < x tab =3,841); (4) tidak ada perbedaan persepsi

konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi harga berdasarkan

  2

  2

usia (x =0,9986 < x =3,841); (5) ada perbedaan persepsi konsumen pada

hit tab

produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi harga berdasarkan tingkat

  2

  2

pendidikan (x =4,1604 > x =3,841); (6) tidak ada perbedaan persepsi

hit tab

konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi harga berdasarkan

  2

  

2

tingkat pendapatan (x hit =2,4809 < x tab =3,841); (7) ada perbeda an persepsi

konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi citarasa

  2

  2

berdasarkan usia (x =4,1667 > x =3,841); (8) tidak ada perbedaan persepsi

hit tab

konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi citarasa

  2

  2

berdasarkan tingkat pendidikan (x =0,8736 < x =3,841); (9) tidak ada

hit tab

perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi

  

2

  2 citarasa berdasarkan tingkat pendidikan (x =1,0988 < < x =3,841). hit tab

  

ABSTRACT

THE DIFFERENCES OF CONSUMERS’ PERCEPTION IN TOOTH PASTE

PRODUCT OF “PEPSODENT” V IEWED FROM PRODUCT TRADEMARK,

PRICE AND TASTE.

  

Anastasia Widiyanti

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The aim of this research was to know the differences of consumers’

perception in tooth paste product of “pepsodent” viewed from product trademark,

price and taste based on consumers’ age, level of education and income level. This

research was a case study conducted at Sengon Village, Prambanan District,

Klaten Regency on June 2006.

  The population of research was the consumers’ of “pepsodent” tooth paste

at Sengon Village , Prambanan District, the sample which was used in the research

was one hundred respondents and they were taken by the purposive random

sampling method, that is the sample technique method using some people who

have consumed “pepsodent” tooth paste for more than one year. The data

collecting techniques used were interviews and questionnaire. The data were

analyzed by the use of Chi Square Test.

  From the data analysis, it could be concluded as follows: (1) there was

differences of consumers’ perception in tooth paste product of “pepsodent”

  2

viewed from product trademark based on consumers’ age (x =14,2017 >

count

  2

x =3,841); (2) there was differences of consumers’ perception in tooth paste

table

product of “pepsodent” viewed from product trademark based on consumers’

  2

  2

level of education(x =23,8049 > x =3,841); (3) there was no differences of

count table

consumers’ perception in tooth paste product of “pepsodent ” viewed from product

  2

  2

trademark based on consumers’ income level (x count =3,6414 < x tablr =3,841); (4)

there was no difference s of consumers’ perception in tooth paste product of

  2

“pepsodent” viewed from product price based on consumers’ age (x =0,9986

count

  2

< x table =3,841) ; (5) there was differences of consumers’ perception in tooth paste

product of “pepsodent” viewed from product price based on consumers’ level of

  2

  2

education (x =4,1604 > x =3,841); (6) there was no differences of

count table

consumers’ perception in tooth paste product of “pepsodent ” viewed from product

  2

  2

price based on consumers’ income level (x count =2,4809 < x table =3,841); (7) there

was differences of consumers’ perception in tooth paste product of “pepsodent”

  2

  2

viewed from product taste based on consumers age(x =4,1667 > x =3,841)

count table

  

; (8) there was no differences of consumers’ perception in tooth paste product of

“pepsodent” viewed from product taste based on consumers’ level of education

  2

  2

(x =0,8736 < x =3,841) ; (9) there was no differences of consumers’

count table

perception in tooth paste product of “pepsodent ” viewed from product taste based

  2

  2 on consumers’ level income (x =1,0988 < < x =3,841).

count table

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah

  diikuti pula oleh berbagai kebutuhan konsumen. Salah satu kebutuhan yang diperlukan adalah produk pasta gigi. Pada saat ini banyak muncul produk pasta gigi dengan berbagai merek dan kemasan yang ditawarkan oleh lebih dari satu perusahaan. Dan karena banyaknya merk pasta gigi yang ada dalam pasaran maka, perusahaan harus bersaing dengan perusahaan lain yang juga memproduksi pasta gigi. Untuk dapat bertahan dalam persaingan tersebut maka, perusahaan harus bisa membuat konsumen yakin dengan produknya dan konsumen dapat setia dengan produk tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus memberi merek pada produknya sehingga masyarakat dapat mengenali dengan mudah dan merk tersebut akrab di telinga masyarakat.

  Salah satu merek pasta gigi yang akrab di telinga masyarakat dan sudah lama dikenal oleh masyrakat adalah pasta gigi Pepsodent. Pasta gigi pepsodent bukan hanya dikenal bahkan telah memasyarakat dan pasta gigi pepsodent mudah ditemukan di took-toko besar maupun kecil. Selain mudah ditemukan pasta gigi pepsodent juga dikemas dalam berbagai ukuran yang bervariasi agar sesuai dengan tingkat perekonomian yang berbeda-beda, sehingga konsumen dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangaannya.

  Dan dari beberapa warung dan toko yang saya kunjungi, para

pemiliknya mengatakan bahwa pasta gigi pepsodent lebih banyak dicari

daripada produk pasta gigi merek lain. Hal ini menunjukkan bahwa produk

pasta gigi pepsodent lebih diminati oleh masyarakat. Para pemilik toko pun

selalu mempunyai persediaan pasta gigi pepsodent lebih banyak dibanding

persediaan pasta gigi merek lain. Oleh karena itu maka, saya menggunakan

produk pasta gigi pepsodent sebagai obyek produk dalam penelit ian ini,

karena kebanakan masyarakat cenderung lebih banyak menggunakan pasta

gigi pepsodent daripada merek lain.

  Kecenderungan masyarakat dalam memilih suatu produk ini

berdasarkan pada persepsi orang itu terhadap suatu produk, karena pada

dasarnya setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Persepsi

adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami

informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran,

penghayatan, perasaan dan penciuman. Dengan persepsi individu bisa

menyadari dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di

sekitarnya dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan. Kunci

untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi

merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukannya suatu

pencatatan yang benar terhadap situasi. Persepsi merupakan suatu proses

diterimanya stimulus oleh indra yang kemudian di teruskan ke otak sebagai

pusat susunan syaraf yang kemudian stimulus itu di seleksi, di organis asi dan

  

di interpretasikan sehingga dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam

menentukan pilihan untuk memilih produk tertentu.

  Dalam proses penyeleksian, pengorganisasian dan penginterpretasian stimulus yang diterima oleh alat indra setiap individu akan berbeda-beda,

tergantung pada pengalaman, kemampuan berpikir dan kerangka acuan setiap

individu. Oleh karena pengalaman, kemampuan berpikir dan kerangka acuan

dari setiap individu tidak sama maka, hal tersebut akan menghasilkan persepsi

berbeda-beda me skipun stimulus yang diterima sama. Demikian juga dengan

persepsi setiap individu terhadap merek pasta gigi pepsodent, meskipun setiap

orang telah mengetahui merek pasta gigi pepsodent tetapi setiap orang akan

mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Setiap individu akan menentukan

pilihan terhadap pemakaian produk pasta gigi pepsodent tersebut berdasar

pada persepsi yang berbeda -beda tergantung dari segi apa mereka menentukan

pilihan tersebut, diantaranya dilihat dari usia, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatannya.

  Dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan memilih judul “PERBEDAAN PERSEPSI

KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DITINJAU

DARI SEGI MEREK, HARGA DAN CITARASA PRODUK”.

B. Batasan Masalah

  Untuk lebih memfokuskan masalah, maka dalam penelitian ini perlu pembatasan sebagai berikut :

  1. Konsumen yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah dengan karakteristik konsumen yang menggunakan pasta gigi Pepsodent.

  2. Obyek pasta gigi yang digunakan adalah harga dan merek.

  3. Yang diteliti adalah persepsi konsumen terhadap merek dan harga pasta gigi Pepsodent.

C. Rumusan Masalah

  

Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi merek berdasarkan usia?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi

pepsodent ditinjau dari segi merek berdasarkan tingkat pendidikan?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi

pepsodent ditinjau dari segi merek berdasarkan tingkat pendapatan?

  4. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi harga berdasarkan usia?

  5. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi

pepsodent ditinjau dari se gi harga berdasarkan tingkat pendidikan?

  6. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi

pepsodent ditinjau dari segi harga berdasarkan tingkat pendapatan?

  7. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi pepsodent ditinjau dari segi citarasa berdasarkan tingkat usia?

  8. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi

pepsodent ditinjau dari segi citarasa berdasarkan tingkat pendidikan?

  9. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada produk pasta gigi

pepsodent ditinjau dari segi citarasa berdasarkan tingkat pendapatan?

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap merek dan harga pasta gigi Pepsodent.

  E. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaat sebagai berikut:

  1. Bagi peneliti, yaitu dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama studi di Universitas Sanata Dharma dan dapat mengetahui persepsi konsumen terhadap merek dan harga pasta gigi Pepsodent.

  2. Bagi perusahaan, yaitu dapat menyumbangkan gagasan yang bermanfaat sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan- kebijakan perusahaan.

  3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang dapat menambah wawasan mengenai persepsi konsumen terhadap merek dan harga suatu produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

  Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan yaitu, merupakan suatu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus diteruskan ke pusat syaraf dan terjadi proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang dilihat, didengar dan disitulah individu mengalami persepsi. Persepsi adalah proses pemahaman yang dialami setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (Miftah Thoha, 1983:14). Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses engindraan dan proses pengindraan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Proses pengindraan terjadi setiap saat yaitu pada waktu individu menerima stimulus ysng mengenai dirinya sendiri melalui alat indra. Alat indra merupakan perhubungan antara individu dengan dunia luarnya.

  Menurut Jalaluddin Rahmat (1986: 64) Persepsi adalah pengalaman tentang obyek peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli indrawi.

  Dengan persepsi idividu bisa menyadari dapat mengerti tentang

keadaan lingkungan sekitarnya, juga tentang keadaan dirinya sendidri. Dalam

persepsi stimulus yang mengenai individu akan di organisasikan, di

interpretasikan sehingga individu menyadari tentang apa yang di indranya itu.

  

Dalam persepsi stimulus yang diterima oleh individu dapat datang dari luar

tetapi juga bisa datang dari dalam diri individu yang bersangkutan.Berdasar

pada hal tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun

stimulusnya sama tetepi karena pengalaman, kemampuan berpikir dan

kerangka acuan setiap orang berbeda maka, ada kemungkinan hasil persepsi

antara individu satu dengan individu lainnya juga tidak sama. Keadaan ini

memberikan gambaran bahwa persepsi bersifat individu.

  Setiap individu mempunyai kecenderungan dalam melihat obyek yang

sama dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu setiap orang memberikan arti

kepada suatu stimulus dengan cara yang berbeda pula. Pesepsi berkaitan

dengan cara mendapatkan pengetahuan tentang obyek atau kejadian pada saat

tertentu, itu sebabnya persepsi dapat terjadi kapan saja. Persepsi sendiri

meliputi kognisi yang mencakup penafsiran obyek, tanda dan orang dari sudut

pengalaman yang bersangkutan.

  Di depan telah dikemukakan bahwa apa yang ada pada diri individu

akan mempengaruhi indiviud dalam melakukan persepsi dan ini disebut faktor

inter nal. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi proses persepsi yaitu faktor

stimulus itu sendiri dan faktor lingkungan di mana persepsi itu berlagsung dan

ini merupaka faktor eksternal. Mengenai keadaan individu yang dapat

  

mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber, yaitu yang berhubungan

dengan segi kejasmanian dan yang berhubungan dengan segi psikologis. Jika

sistem psikologisnya terganggu hal tersebut akan berpengaruh terhadap

persepsi seseorang. Segi psikologis tersebut antara lain pengalaman, perasaan,

kemampuan berpikir, kerangka acuan dan motivasi, hal inilah yang akan

berpengaruh dalam mengadakan persepsi.

  Dengan semua yang telah dipaparkan di atas, tidak berarti persepsi

antara satu orang dengan yang lainnya tidak bisa sama. Bila faktor-faktor yang

mempengaruhi pembentukan persepsi dapat dikelola dengan baik, akan

terbentuklah persepsi yang diinginkan. Dengan kata lain, persepsi yang

diinginkan akan terbentuk bila dapat dilakukan pengkondisian yang kuat

terhadap suatu obyek, kualitas hubungan antargejala, kondisi maupun

peristiwa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi

  Pembentukan persepsi (Irwanto, et al. 1996 : 96) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya, meskipun ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian obyek-obyek atau gejala -gejala lain tid ak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamat. b. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil; yang kontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas rangsangnya paling kuat.

  c. Nilai-nilai dan Kebutuhan Individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin (mata uang logam) lebih besar dibanding anak-anak orang kaya.

  d. Pengalaman terdahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetpi lain halnya dengan mereka yang berada di pedalaman.

  Proses terbentuknya persepsi terdiri dari lima langkah, yang menurut buku Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi adalah sebagai berikut :

  1. Proses pengumpulan informasi (process of gathering information).

  

2. Proses sele ksi (selecting), yaitu apa yang harus dicatat dari suatu

informasi.

  

3. Mengawinkan, yaitu proses mengkombinasikan informasi yang telah

dicatat.

  4. Proses mengorganisir ke pola-pola tertentu.

  

5. Proses menginterpretasikan informasi yang telah terpola ke dalam suatu

yang bermakna.

  Sedangkan hal-hal lain yang dianggap dapat mempengaruhi persepsi

adalah kemampuan dasar (ability), kemauan (wants), kebutuhan-kebutuhan

(needs), harapan-harapan (expectatios), dan latihan (train).

  Ketepatan persepsi dipengaruhi oleh situasi di mana persepsi tersebut terbentuk. Termasuk dalam pengertian situasi ini, antara lain, tempat, waktu, suasana (sedih, gembira, takut, dan lain-lain).

  3. Variabel-variabel yang Membentuk Persepsi Variabel-variabel persepsi terdiri atas :

  a. Perhatian (atten tion) Yaitu sapai dimana konsumen bersifatsensitif terhadap informasi.

  Perhatian dipengaruhi oleh :

  • stimulus ambiquitas
  • sikap

  b. Stimuli Ambiquity Yaitu ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dari informasi yang diterima.

  c. Penyimpangan Pengamatan (perceptual bias) Yaitu distorsi dari informasi yang diterima. d. Penelusuran Nyata (over search) Yaitu penelusuran informasi scara aktif. Aktifitas ini meliputi kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan kembali informasi yang ada pada memori dan pengalaman mengenai masalah.

  B.

   Perilaku Konsumen.

  Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan. Keberhasilan pemasaran tergantung pada pemahaman perilaku konsumen yang berupa keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Disinilah

pemasaran dituntut memahami dan mengamati sikap dan perilaku konsumen.

  Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan tersebut. (James F Engel, Roger Vlackwell, Miniard, Paul W (1994:3) ) Menurut Basu Swastha dan T Hani Handoko (1997:10) perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengembalian keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

  Definisi lain perilaku konsumen adalah menurut Leon G Schifman dan

Lesli Lazar Kanuk. Perilaku konsumen adalah bagaimana konsumen membuat

keputusan untuk menghabiskan sumber mereka yang berharga (waktu, uang,

usaha) atas barang yang akan dikonsumsi (1994:7)

  Berdasar uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen

adalah tindakan yang dilakukan oleh individu atau organisasi yang

berhubungan dengan proses pengambilan keputusan guna mendapat barang

dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.

  Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi konsumen

membeli produk tertentu sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan

keinginannya. Faktor -faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen

menurut Philip Kottler (1986:164) antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Kebudayaan Kebudayaan sifatnya sangat luas dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makluk yang lebih rendah perilakunya sebagian diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian adalah dipelajari.

  2. Kelas Sosial Faktor lain yang dapat mempengaruhi pandangan dan tingkah laku pembeli yaitu kelas sosial. Pada dasarnya masyarakat dapat dikelompokkan dalam golongan yaitu, golongan atas, menengah dan bawah. Kelas sosial menunjukkan perbedaan pilihan produk dan merk dalam bidang tertentu seperti pakaian, perabot rumah tangga, aktivitas waktu senggang dan sebagainya.

  3. Kelompok Referensi Kecil Kelompok referensi kecil juga mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

  4. Keluarga Para anggota keluarga dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian.

  5. Pengalaman Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Pengalaman diperoleh dari perbuatannya di masa lalu dan dapat pula dipelajari sebab dengan belajar sesorang mendapat pengalaman.

  6. Kepribadian Kepribadian merupakan pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Namun para ahli percaya bahwa kepribadian juga mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. Adapun variabel yang mencerminkan perilaku pembelian seseorang adalah aktivitas, motivasi dan opini. Dengan variabel tersebut kita dapat mengetahui kepribadian seseorang.

  7. Sikap dan Kepercayaan Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian seseorang. Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan dan kepercayaan mempengaruhi sikap.

  8. Konsep Diri Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri dan orang lain.

  9. Pengamatan Pengamatan merupakan proses yang mana pembeli menyadari dan menginterpretasikan aspek lingkungannya. Seseorang akan mempunyai sesuatu pandangan terhadap suatu produk jika ia mengetahui bahwa produk tersebut ditawarkan.

  10. Proses Belajar Proses belajar dapat terjadi jika konsumen ingin menanggapi dan memperoleh suatu keputusan atau sebaliknya terjadi jika merasa dikecewakan oleh produk yang kurang baik.

  11. Sikap Sikap dilakukan berdasarkan pandangan kita terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman atau yang lain. Ada kecenderungan yang menganggap bahwa sikap merupakan faktor yang tepat untuk meramalkan perilaku yang akan datang. Jadi dengan mempelajari sikap seseorang diharapkan dapat menentukan apa yang akan dilakukan.

C. Merek

  Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk-produk

individual, penjual atau produsen harus menghadapi keputusan pemberian

merek. Merek akan menjadi daya tarik untuk memperoleh kesetiaan

pelanggan.

  American Marketing Association mendefinisikan Merek sebagai berikut:

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau

kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau

sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk

pesaing.

  Jadi merek mengidentifikasikan penjual atau produsen. Merek

sebenarnya merupakan janji penjual atau produsen untuk secara konsisten

memberikan tampilan, manfaat dan jasa pada pembeli. Merek terbaik

memberikan jaminan mutu, tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek

dapat memilki enam tingkat pengertian, yaitu : a. Atribut yaitu bahwa merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.

  

b. Manfaat yaitu mer ek bukan hanya serangkaian atribut saja karena

pelanggan tidak membeli atribut tetapi membeli manfaat.

  

c. Nilai yaitu bahwa merek juga menyatakan nilai produsen. Pemasar merek

harus dapat mengetahui kelompok pembeli mana yang mencari nilai-nilai itu.

  d. Budaya yaitu bahwa merek juga mewakili budaya tertentu.

  

e. Kepribadian yaitu bahwa merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.

  

f. Pemakai yaitu bahwa merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli

atau menggunakan produk tersebut.

  Semua itu menunjukkan bahwa merek merupakan simbol yang

kompleks. Tantangan dalam pemberian merek adalah untuk mengembangkan

pengertian yang mendalam atas merek tersebut. Merek disebut merek yang

mendalam jika orang-orang dapat melihat keenam dimensi dari suatu merek.

  

Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya dipasar. Ada

merek yang tidak diketahui oleh sebagian besar pembeli, tetapi ada pula merek

yang atas merek tersebut pembeli memiliki tingkat kesadaran merek yang

tinggi dimana pelanggan tidak akan menolak untuk membelinya.

  Selain memudahkan para pelanggan untuk mengingat suatu produk,

merek juga memberikan beberapa manfaat pada penjual. Manfaat merek bagi

para penjual adalah sebagai berikut :

  

a. Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menulusuri masalah

yang ada.

  

b. Merek dan tanda dagang penjual memberikan perlindungan hukum atas

tampilan produk yang unik yang tanpa itu akan dapat ditiru oleh pesaingnya.

  

c. Merek memberikan kesempatan pada penjual untuk menarik pelanggan

yang setia dan menguntungkan.

  d. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

  e. Merek yang baik membantu membangun citra perusahaan.

  D. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu cara berpikir tentang bagaimana perusahaan

dapat mengembangkan perubahan yang menguntungkan dengan para

pelanggan yang ingin memenuhi kebutuhannya. Tujuan pemasaran adalah

untuk membantu perusahaan memutuskan apa yang mula -mula di buatnya,

pemasaran di mulai jauh sebelum perusahaan menghasilkan suatu produk dan

terus dilaksanakan meskipun produk tersebut telah laku terjual. Pemasaran

adalah proses memilih pasar yang akan dimasuki, menetapkan produk yang

akan ditawarkan, harga yang akan dipasang, distributor yang akan digunakan

sampai pada promosi yang akan digunakan.

  Beberapa Pakar mengemukakan definisi pemasaran yang me mpunyai pandangan yang sama hanya penyampaiannya saja berbeda.

Dokumen yang terkait

analisis loyalitas merek (rand loyalty) pada produk pasta gigi dikalangan mahasiswa extension fakultas ekonomi universitas jember

0 20 62

Analisis pengaruh desain kemasan produk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian: studi kasus pada konsumen produk sabun Lux diwilayah Parung Bogor

7 125 139

Analisis persepsi konsumen tentang kepribadian merek induk dan merek-merek perluasan pepsodent; studi kasus pada merek pasta gigi, sikat gigi dan cairan pembersih mulut pepsodent di lingkungan mahasiswa UIN Jakarta

2 41 211

Pengaruh pemberian merek berbahasa asing, iklan dan media terhadap persepsi konsumen : produk minuman kesehatan vita charm

1 12 101

Analisis pengaruh penggunaan tagline dan persepsi konsumen dalam pembentukan brand awareness suatu produk : studi kasus pada iklan coca cola

15 63 123

Hubungan antara sikap dan keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen

0 3 108

Pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk t-shirt artchitect di Bandung

8 87 90

Pengaruh kepercayaan, persepsi harga dan informasi produk yang disediakan terhadap intensi penggunaan financial technology studi kasus : sakuku Bank central asia Di surabaya - Perbanas Institutional Repository

0 2 15

Pengaruh kepercayaan, persepsi harga dan informasi produk yang disediakan terhadap intensi penggunaan financial technology studi kasus : sakuku Bank central asia Di surabaya - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh label halal, citra merek dan persepsi terhadap loyalitas konsumen pada konsumen produk wardah di Salon Wella Sungailiat - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 19